Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN INISIASI MENYUSUI DINI

DAN ASI EKSKLUSIF


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala


rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Panduan Pelayanan Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) dan ASI Ekslusif RSUD Bangkinang dapat diselesaikan
dengan baik.
Panduan Pelayanan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Ekslusif RSUD
Bangkinang ini disusun dalam rangka memberikan acuan bagi tenaga profesional
pemberi asuhan serta tenaga terkait di RSUD Bangkinang dalam memahami
berbagai hal yang berkaitan dengan obstetric dan neonatal di RSUD Bangkinang.
Dengan tersusunnya Panduan Pelayanan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan
ASI Ekslusif RSUD Bangkinang ini, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan pedoman ini.
Kami sadari pedoman ini belum sempurna, oleh karenanya masukan dan
saran perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Bangkinang, 02 Januari 2018


Direktur RSUD Bangkinang

dr. ANDRI JUSTIAN, Sp. PD


Penata Tk.I/NIP. 19800815 200605 1001
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

SK DIREKTUR TENTANG PENGESAHAN DOKUMEN................................................

BAB I DEFINISI...............................................................................................................
BAB II RUANG LINGKUP.............................................................................................
BAB III TATA LAKSANA.................................................................................................
BAB IV DOKUMENTASI.................................................................................................
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
NORFA HUSADA
Jln. Mayor Ali Rasyid No. 17 ABCD Telp : (0762) 21600 – Fax : (0762) 21672 HP. 082248513243
BANGKINANG
PERATURAN DIREKTUR RSIA NORFA HUSADA
Nomor : NH-ADM/SEK/SK/V/2018/____

TENTANG
PANDUAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DAN ASI EKSLUSIF
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK NORFA HUSADA

DENGAN MEMOHON TAUFIK DAN HIDAYAH


ALLAH YANG MAHA KUASA

DIREKTUR RSIA NORFA HUSADA,

MENIMBANG : a. Bahwa RSIA Norfa Husada Bangkinang memiliki


kewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, memiliki peran strategis dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat guna memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa, oleh sebab itu RSIA Norfa Husada Bangkinang
wajib memberikan pelayanan yang bermutu tinggi,
professional, diterima masyarakat, dan berbasis
keselamatan pasien;
b. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan di RSIA Norfa
Husada Bangkinang dapat terlaksana dengan baik,
maka diperlukanlah Panduan IMD dan ASI Ekslusif di
RSIA Norfa Husada Bangkinang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a, b, dan c, perlu ditetapkan dengan
Surat Keputusan Direktur RSIA Norfa Husada;

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

2. Undang-Undang RI Noor 36 tahun 2006 tentang


Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014
tentang klarifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 129/ Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


603/Menkes/SK/VII/2008 tentang Pemberlakuan
Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang
Ibu dan Bayi ;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1051/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah
Sakit;

7. Akta Pendirian PT. Bumi Damai Mandiri oleh Notaris


PPATK Neni Sanitra, SH Nomor 25 tanggal 19 Februari
2008; dan

8. Akta Pendirian PT. Bumi Damai Mandiri Terbaru oleh


Notaris PPATK Neni Sanitra, SH Nomor 20, 21, 22
tanggal 18 Februari 2016.

MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN :

KESATU : Keputusan Direktur RSIA Norfa Husada Bangkinang


Tentang Panduan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI
Ekslusif Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada
Bangkinang.

KEDUA : RSIA Norfa Husada Bangkinang sebagaimana tercantum


dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Panduan


Rawat Gabung RSIA Norfa Husada Bangkinang
dilaksanakan oleh Direktur dan Ketua Tim PONEK Rumah
Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada Bangkinang.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Bangkinang
Pada Tangga : 02 Januari 2018

DIREKTUR RSIA NORFA HUSADA

dr. A. FITRAH ABADI


NIK.NH-D.19720911.1.1
BAB I. DEFENISI

Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah
dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak
disodorkan ke puting susu).
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi dengan
nalurinya sendiri menyusu dalam 1 jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan
kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit bayinya.
Inisiasi Menyusu Dini akan membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI
eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi
kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
BAB II. RUANG LINGKUP

1. Ibu dan bayi sudah dapat berinteraksi dalam menit-menit pertama setelah
lahir, jika bayi segera diletakkan di perut – dada ibu dengan kulit ibu
melekat ke kulit bayi.
2. Bayi menunjukkan kemampuan yang menakjubkan. Dalam usia beberapa
menit, bayi dapat merangkak ke arah payudara dan menyusui sendiri (the
breast crawl).
3. Kulit ibu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan suhunya dengan suhu
yang dibutuhkan bayi (thermoregulator, thermal synchrony)
BAB III. TATA LAKSANA IMD

Manfaat kontak kulit bayi ke kulit ibunya :


1. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak
mencari payudara. Ini akan menurunkan kematian karena kedinginan
(hpotermia).
2. Ibu dan bayi merasa lebih tenang. Pernafasan dan detak jantung bayi lebih
stabil. Bayi akan lebih jaang menangis sehingga mengurangi pemakaian
energi.
3. Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan bakteri dari kulit
ibunya dan ia akan menjilat-jilat kulit ibu, menelan bakteri ‘baik’ ini akan
berkembang biak membentuk koloni di usus bayi, menyaingi bakteri ‘jahat’
dari lingkungan.
4. ‘Bonding’ (ikatan kasih sayang) antara ibu dan bayi akan lebih baik karena
pada 1 – 2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah itu, biasanya
bayi tidur dalam dalam waktu yang lama.
5. Makanan awal non-ASI mengandung zat putih telur yang bukan berasal
dari susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hali ini dapat mengganggu
pertumbuhan fungsi usus dan mencetuskan alergi lebih awal.
6. Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui
eksklusife dan akan lebih lama disusui.
7. Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan
sekitarnya, emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang
pengeluaran hormon oksitosin.
8. Bayi mendapatkan ASI kolostrum – ASI yang pertama kali keluar. Cairan
emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang diberi
kesempatan inisiasi menyusui dini lebih dulu mendapatkan kolostrum dari
pada ang idak diberi kesempatan. Kolustrum, ASI istimewa yang kaya akan
daya tahan tubuh.
A.Tata laksana Inisiasi Menyusi Dini secara umum, yaitu :

1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan.


2. Disarankan untuk tidak mengurangi penggunaan obat kimiawi saat
persalinan. Dapat diganti dengan cara non kimiawi, misalnya pijat,
aromatherapi atau gerakan.
3. Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang diinginkan, misalnya
melahirkan normal, di dalam air atau dengan jongkok.
4. Keringkan bayi secepatnya, kecuali kedua tangannya. Pertahankan
lemak putih (vernix) yang melindungi kulit baru bayi.
5. Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat
dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini dipertahankan
minimum satu jam setelah menyusu awal. Keduanya diselimuti. Jika
perlu pergunakan topi bayi.
6. Biarkan bayi mencari puting susu ibu. Ibu dapat merangsang bayi
dengan sentuhan lembut, tetapi tidak memaksakan bayi ke puting
susu.
7. Ayah didukung agar membantu ibu untuk mengenali tanda-tanda atau
perilaku bayi sebelum menyusu.
8. Dianjurkan untuk memberi kesempatan kontak kulit pada ibu yang
melahirkan dengan tindakan, kisalnya operasi sectio caesarea.
9. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur dan dicap setelah
satu jam atau menyusu awal selesai. Prosedur yang invasif misalnya
suntikan vitamin K dantetesan mata bayi dapat ditunda.
10. Rawat gabung ibu dan bayi satu kamar selama 24 jam, bayi tetap
tidak dipisahkan dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian
minum prelaktal (cairan yang diberikan sebelum ASI keluar)
dihindarkan.

B. Tata laksana Inisiasi Menyusui Dini pada operasi caesarea

1. Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif.


2. Disediakan selimut untuk menutupi punggung bayi untuk mengurangi
hilangnya panas dari kepala bayi.
3. Tata laksana selanjutnya sama denagn tata laksana umum diatas.
4. Jika inisiasi belum terjadi di kamar bersalin, kamar operasi, atau bayi
harus dipindah sebelum satu jam maka bayi tetap diletakkan di dada
ibu ketika dipindahkan ke kamar perawatan atau pemulihan.
Menyusui dini dilanjutkan di kamar perawatan ibu atau kamar pulih.
C. Tata laksana Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi kembar
(Gemelli) :

1. Dianjurkan suami/keluarga mendampingi ibu di kamar bersalin.


2. Bayi baru lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya; tanpa menghilangkan vernik. Mulut dan hidung bayi
dibersihkan, tali pusat diikat/dijepit pakai kort klem.
3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada-perut
ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting
susu. Keduanya diselimuti, bayi dapat diberi topi.
4. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi
mencari puting sendiri.
5. Bila ibu merasa akan melahirkan bayi yang kedua, berikan bayi pertama
pada ayah. Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit
ayah seperti pada metoda kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah.
6. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala,
kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernik. Mulut dan hidung bayi
dibersihkan, tali pusat diikat/ dijepit pakai kort klem.
7. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua ditengkurapkan
di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
8. Letakkan kembali bayi pertama di dada ibu berdampaingan dengan
saudaranya, ibu dan kedua bayinya diselimuti. Bayi dapat diberi topi.
9. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling
tidak 1 jam; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit
ibu dan bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
10. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan
mendekatkan bayi ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut
bayi. Beri waktu 30 menit atai 1 jam lagi kulit melekat pada kulit.
11. Rawat gabung : Ibu dan bayi dirawat dalam 1 kamar, dalam jangkauan
ibu selama 24 jam.
12. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi
medis. Tidak diberi dot atau empeng

D. Tata laksana Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi prematur :


1. Tata laksananya sama dengan IMD pada bayi secara umum.
2. Segera barikan ASI secepatnya setelah periode post partum.
3. Gunakan sumber non-kimiawi untuk mengoptimalkan produksi ASI,
misalnya massage payudara, hand expression, kontak kulit ke kulit.

ASI EKSKLUSIF
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa pemberian makanan tambahan lain
pada umur 0-6 bulan.
A. Alasan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
1. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat
ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan dan perkembangannya.
2. ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan selama 6
bulan pertama kehidupannya.
3. Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian byi yang
disebabkan berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seprti
diare, radang paru, serta mempercepat pemulihan bila sakit dan
membantu menjarangkan kelahiran.

B. Cara mencapai ASI eksklusif


WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah untuk memulai dan
mencapai ASI eksklusif, antara lain :
1. Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran.
2. Menyusui secara eksklusif : hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan
atau minuman lain, bahkan air ptuih sekalipun.
3. Menyususi kapanpun bayi meminta (on-demand), sesring yang bayi mau,
siang dan malam.
4. Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.
5. Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah denga tangan,
disaat tidak bersama anak.
6. Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang.

C. Keuntungan ASI bagi ibu dan bayi


BAGI IBU BAGI BAYI
Membantu agar rahim lebih cepat Bayi mendapatkan zat anti
mengecil body alami
Dan mengurangi bahaya perdarahan
selama nifas
Tidak merepotkan ibu untuk menyediakan Dapat lebih mengurangi
botol dan persiapannya, terutama pada resiko alargi terhadap susu
malam hari sapi formula
Selalu siap setiap saat ASI sesuai dengan
kebutuhan bayi alamiah
1. Memberikan rasa bangga sebagai 2. Mengandung zat-zat
wanita yang sempurna gizi yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan
dan perkembangan
termasuk kecerdasan
bayi
Memberikan rasa dibutuhkan Sterilisasi ASI terjamin
Mengurangi resiko kanker payudara dan Suhu ASI sesuai dengan
indung telur kebutuhan, dimana suhu
tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin
Membantu menjarangkan kehamilan ASI lebih mudah dicerna dan
diserap oleh usus bayi
Berat badan ibu akan lebih cepat kembali Mengurangi kerusakan pada
gigi bayi dan membantu
pembenukan otot pipi
Mengurangi biaya perawatan anak
Ibu-ibu akan mendapatkan pengalaman
yang berharga dan menyenangkan
Meningkatkan hubungan kasih sayang
ibu dan anak

D. 10 langkah keberhasilan menyusui :


1. Ada kebijakan tertulis tentang manajemen yang mendukung pelayanan
kesehatan ibu dan bayi termasuk pemberian ASI eksklusif dan
Perawatan Metode Kanguru (PMK) untuk bayi Berat Lahir Rendah.
2. Menyelenggarakan pelayanan antenatal termasuk konseling kesehatan
maternal dan neonatal.
3. Menyelenggarakan persalinan bersih dan aman serta penaganan pada
bayi baru lahir dengan inisiasi menyusui dini dan kontak kulit ibu-bayi.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK).
5. Menyelenggarakan pelayanan adekuat untuk nifas, rawat gabung
termasuk membantu ibu menyusui yang benar, dan pelayanan neonatus
sakit.
6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan dua arah dan membina jejaring
rujukan pelayanan ibu dan bayi dengan sarana kesehatan lain.
7. Menyelenggarakan pelayanan imunisasi bayi dan tumbuh kembang.
8. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi lainnya.
9. Menyelenggarakan Audit Maternal dan Perinatal Rumah Sakit secara
periodik dan tindak lanjut.
10. Memberdayakan kelompok pendukung ASI dalam menindaklanjuti
pemberian ASI eksklusif dan PMK.

E. Cara menyusui yang baik dan benar :


1. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit dioleskan ke puting susu
dan areola sekitarnya. Hal ini bermanfaat sebagai desinfektan dan
menjaga kelembaban puting susu.
2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara. :
a. Ibu duduk atau berbaring santai.
b. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan, kepala bayi
tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak
tangan ibu.
c. Bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak
hanya membelokkan kepala bayi).
d. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
e. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
f. Payudara dipegangdengan ibu jari di atas dan jari yang lain
menopang di bawah, jangan menekan puting susu dan areolanya
saja.
g. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (roting reflek) dengan
cara :
- Menyentuh pipi dengan puting susu.
- Menyentuh sisi mulit bayi.
h. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan
ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut
bayi :
- Usahakan sebagian besar areola dapat masuk dalam mulut bayi,
sehingga puting susu berada di bawah langit langit dan lidah bayi
akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang
terletak di bawah areola.
- Setelah bayi mulai mengisap, peyudara tidak perlu dipegang
atau disangga lagi.
i. Setalah bayi menyusu pada salah satu payudara sampai terasa
kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain. Cara
melepas isapan bayi :
- Jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut.
- Dagu bawah bayi ditekan.
j. Menyususi berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan
(yang dihisap terakhir).
k. Setelah selesai menyusu, bayi disendawakan dengan tujuan
mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah. Cara
menyendawakan yaitu :
- Bayi digendong tegak dan bersandar pada bahu ibu lalu
punggung bayi ditepuk perlahan-lahan.
- Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya
ditepuk perlahan-lahan.

Contoh posisi ibu menyusui bayinya


Contoh posisi menyusui bayi kembar/gemelly
BAB IV. DOKUMENTASI

Pencatatan merupakan bukti dari kualitas pelayanan atau asuhan yang diberikan
kepada ibu dan bayi, hal-hal yang perlu ditulis pada pencatatan dan pelaporan
tentang Inisiasi Menyusui Dini dan ASI eksklusife adalah :
1. Catatan perkembangan klien tentang IMD dan ASI eksklusif sebagai bukti
asuhan yang diberikan oleh bidan dengan menggunakan metode SOAP
2. Cakupan rawat gabung :
a. Jumlah rawat gabung
b. Inisiasi menyusui dini
c. ASI eksklusif
d. Jumlah persalinan
e. Persalinan normal
f. Persalinan tindakan
g. Jumlah rujukan (dirujuk dan menerima rujukan)

Ditetapkan di : Bangkinang
Pada Tanggal : 02 Januari 2018

DIREKTUR RSIA NORFA HUSADA

dr. A. FITRAH ABADI


NIK. NH-D.19720911.1.1

Anda mungkin juga menyukai