Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN KERJA

TIM PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY KOMPREHENSIF (PONEK)


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK UMMU HANI

Melayani Anda Selayaknya Keluarga

Rumah Sakit Ibu dan Anak


UMMU HANI
Jl. Mayjend. DI Panjaitan No. 40 A Purbalingga
www.ummuhani.com
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK UMMU HANI
NOMOR : 016/SK/RSIAUH/II/2020
TENTANG
PEDOMAN KERJA
TIM PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF(PONEK)
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK UMMU HANI

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK UMMU HANI,


Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak Ummu Hani mendukung Program Nasional
dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan
kesehatan ibu dan bayi
b. bahwa Rumah Sakit Ibu dan Anak Ummu Hani perlu untuk selalu meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan melalui peningkatan mutu secara
berkesinambungan,maka diperlukan adanya Pedoman Kerja Tim Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komperhensif (PONEK);
c. bahwa sesuai dengan butir diatas, maka perlu ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Nomor : 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1051/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif
6. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani Nomor
014/SK/RSIAUH/II/2020 tentang kebijakan pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) 24 jam Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugerah
yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif ini dapat selesai disusun.
Buku Pedoman Pelayanan ini merupakan acuan bagi Tim Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif dalam melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya atas bantuan semua
pihak yang telah menyusun Buku Pedoman Pelayan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
Rumah Sakit Ibu dan Anak Ummu Hani. Masukan dan saran kami harapakan demi perbaikan Buku
Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif.

Purbalingga, 26 Februari 2020

Tim Penyusun

POKJA PROGRAM NASIONAL

2
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................................... 1
Surat Keputusan Direktur
Kata Pengantar ........................................................................................................................ 2
Daftar Isi ................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A .Latar Belakang ......................................................................................................... 5
B. Tujuan ...................................................................................................................... 6
C. Ruang Lingkup ......................................................................................................... 7
D. Batasan Operasional ................................................................................................ 7
E. Dasar Hukum ........................................................................................................... 8
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM ........................................................................................................ 9
B .Distribusi Ketenagaan .............................................................................................. 10
C. Pengaturan Jaga ...................................................................................................... 10
D. Pelatihan .......................................................................................................... ......... 11
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Prasarana dan Sarana.............................................................................................. 12
B. Fasilitas dan Saran ................................................................................................... 15
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A.Kriteria Rumah Sakit Ponek ...................................................................................... 16
B.Pelaksana PONEK Rumah Sakit kelas C .................................................................. 17
C.Sistem,Mekanisme dan Prosedur Pelayanan PONEK RSIA Ummu hani.......... ......... 17
D.Sistem Rujukan ......................................................................................................... 20
E.Kriteria Pasien PONEK Yang Dirujuk ................................................................. ........ 20
BAB V KESELAMATAN PASIEN
A.Definisi ...................................................................................................................... 21
B.Tujuan ....................................................................................................................... 21
C.Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit .............................................................. 21
D.Standar Pasien Safety ................................................................................... ............. 21
E.Program Pengamanan ................................................................................................ 22
F.Tata Laksana ................................................................................................ .............. 23

3
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

BAB VI KESELAMATAN KERJA


A.Pendahuluan ............................................................................................................. 24
B.Tujuan ....................................................................................................................... 25
C.Tindakan Yang Beresiko Terpajan............................................................................. 25
D.Prinsip Keselamatan Kerja ........................................................................................ 25
BAB VII PENGENDALIAN MUTU ............................................................................................. 26
BAB VIII PENCATATAN DAN PELAPORAN ........................................................................... 27
BAB IX PENUTUP .................................................................................................................... 28

4
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita semua mengetahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia masih tinggi yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB : 34/1000 kelahiran
hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000 KH dan AKB :
26/1000 Kh. Dalam Konfrensi Tingkat Tinggi Persatuan Bangsa-Bangsa (2000) telah disepakati
berbagai Komitmen tentang Tujuan Program Nasional pada tahun 2020. Ada dua sasaran dan
indikator yang secara khusus terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak yaitu :
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun 1990 menjadi 20
dan 25/1000 kelahiran hidup
2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar 3/4 dari AKI pada tahun 1990 (menjadi 125/100.000
kelahiran hidup)
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian Ibu
terbanyak di Indonesia adalah perdarahan (28%), Eklamsia (24%), Infeksi (11%), Partus
macet/lama (8%) dan aborsi (5%), sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak
adalah kerana BBLR (29%), Asfiksia (27%), infeksi dan tetanus (15%0, masalah pemberian minum
(10%), gangguan hematologi (6%), lain-lain (13%). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh
keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan kematian ibu
umumnya disebabkan oleh perdarahan (25%), infeksi (15%), pre-eklamsia (15%), persalinan macet
dan abortus. Mengingat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,
maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu ditingkat
nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu
dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar
(PONED) di tingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan
kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga
kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.

5
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku dalam
pelayanan kepada pasien.
Komplikasi obstetric tidak selalu dapat dirasakan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada
ibu hamil yang diidentifikasi normal. Oleh karena itu kebijakan Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani
adalah mendekatkan pelayanan obstetric dan neonatal sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil
sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 pesan kunci yaitu :
1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil
2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersedianya akses bagi penanganan

komplikasi abortus tidak aman.


Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya berkaitan dengan kesehtan
ibu selama kehamilan, kesehatan janin selama didalam kandungan dan proses pertolongan
persalinan yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan kematian/kesakitan
maternal perinatal dengan Sistem Pelayanan Maternal Perinatal Regional yaitu didukung bagi MPS
di Indonesia dengan upaya :
1. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam
2. Meningkatkan mutu SDM dengan pelatihan berkala mengenai pelayanan kegawatdaruratan
3. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan
4. Bekerja sama dengan dinas dalam surveilens/audit kematian ibu dan bayi. Selanjutnya sesuai
dengan pedoman penyelenggaraan PONEK 24 jam di Rumah sakit ini, dapat dijadikan
panduan bagi tim PONEK di Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani untuk menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan angka Kematian Bayi di Rumah Sakit Ummu Hani
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pelayanan obstetric neonatal sesuai standar pada pedoman pelayanan
b. Terbangunnya system jejaring rujukan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Koprehensif

6
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

c. Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung Pelayanan Obstetri Neonatal


Emergensi Komprehensif Rumah Sakit Ummu Hani

C. Ruang Lingkup
Upaya Pelayanan PONEK :
1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitive
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sektio saesaria
4. Perawatan intensif ibu dan bayi.
5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi

D. Batasan Operasional
Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani adalah rumah sakit type atau kelas C, sehingga jenis
layanan yang dapat dilakukan adalah sesuai standar dalam Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif Rumah Sakit tipe/kelas C.

E. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4431).
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin
Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standart Pelayanan Rumah Sakit
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1051/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
8. Surat Keputusan Direktur Nomor 014/SK/RSIAUH/II/2020 tentang kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Komprehensif (PONEK) 24 jam di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ummu Hani

7
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi SDM
Dalam Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif, telah disusun pola
ketenagaan untuk pemenuhan kebutuhan dalam pelaksanaan pelayanan di lingkup PONEK mulai
dari poliklinik, IGD, IBS, Ruang Bersalin, Ruang Nifas, dan Ruang Perinatologi
Daftar Ketenagaan PONEK Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani
No. Jenis tenaga Tugas Jumlah
1. Dokter spesialis Obstetri & Penanggung jawab pelayanan 2
Ginekologi kesehatan maternal dan neonatal
2. Dokter spesialis Anak Pelayanan kesehatan perinatal 2
dan anak
3. Dokter spesialis anestesi Pelayanan anestesi 2
4. Perawat anestesi Pelayanan anestesi 3
5. Bidan koordinator unit ( kamar Koordinator asuhan pelayanan 2
bersalin,ruang nifas) kesehatan, sarana dan prasarana
6. Bidan pelaksana Pelayanan asuhan kebidanan 38
7. Perawat koordinator Koordinator asuhan pelayanan 5
(IGD,IBS,HCU,Ruang kesehatan, sarana dan prasarana
Kebidanan&Perinatologi )
8. Perawat pelaksana Asuhan keperawatan 37
9. Petugas laboratorium Pelayanan pemeriksaan 8
penunjang
10. Petugas Administrasi Administrasi dan keuangan 4

B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan di ruang IGD, perinatal, ruang bersalin, IBS, HCUyaitu :
1. Untuk Dinas Pagi :
Petugas yang ada berjumlah 4 orang dengan ketegori :
a. 1 (satu) orang Ka Ru / Koordinator

8
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

2 (dua) orang Pelaksana


2. Untuk dinas Sore :
Petugas yang ada berjumlah 4 (tiga ) orang dengan kategori :
a. 1 (satu) orang PJ Shift
2 (dua) pelaksana
3. Untuk Dinas Malam :
Petugas yang ada berjumlah 4 (tiga) orang dengan kategori :
a. 1 (satu) orang PJ Shift
b. 2 (dua) pelaksana

C. Pengaturan Jaga
1. Pengaturan jadwal dinas perawat dibuat dan dipertanggung jawabkan oleh Kepala Ruangan
(Ka Ru) atau coordinator bangsal dan disetujui oleh Manajer Unit Keperawatan
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke perawat pelaksana
3. Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka perawat
tersebut dapat mengajukan permintaan cuti pada buku permintaan. Permintaan akan
disesuaikan dengan keputusan tenaga yang ada (apabila tenaga mencukupi dan berimbang
serta tidak mengganggu pelayanan, maka permintaan disetujui.
4. Setiap tugas jaga/shift harus ada perawat penanggung jawab shif (PJ Shift) dengan syarat
pendidikan D3 Keperawatan/Kebidanan pengalaman minimal 2 tahun, serta memiliki sertifikat
5. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, libur.

D. Pelatihan
Untuk meningkatkan mutu pelayanan, keterampilan, dan epngetahuan perawatan yang
bekerja di ruang pelayanan kebidanan maka diperlukan pelatihan-pelatihan yang mendukung
profesionalisme agar senantiasa dapat memberikan pelayanan yang bermutu seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran dan keperawatan.
Pelatihan yang diperlukan yaitu :
1. Pengenalan tanda kegawat daruratan neonatal :
a. Penetalaksanaan pada bayi asfiksia
b. Penatalaksanaan pada bayi BBLR

9
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

2. Pelatihan kegawatan :
a. Resusitasi Neonatus
b. Kegawatan Maternal Neonatal
3. Pelayanan perawatan sesuai dengan kebutuhan pasien :
a. Konselor Menyusui
4. Program pengendalian infeksi :
a. Pelatihan PPI dasar
5. Program Keselamatan dan kesehatan kerja :
a. Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan
6. Penggunaan peralatan secara benar, efektif dan aman :
a. Penyegaran SPO penggunaan alat medic : monitor, incubator, CPAP, EKG
7. Pelayanan prima / Exellent Service

10
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Prasarana Dan Sarana

Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaranaan PONEK harus dipenuhi hal-hal
sebagi berikut :
1. Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
2. Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap
3. Ruang pulih / observasi pasca tindakan
4. Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal
a. Kriteria Umum Ruangan :
1) Struktur Fisik
a) Spesifikasi ruang tidak kurang dari 15-20 m
b) Lantai harus porselen atau plastik
c) Dinding harus dicat dengan bahan yang bisa dicuci atau dilapis keramik.
2) Kebersihan
a) Cat dan lantai harus berwarna terang sehingga kotoran bdapat terlihat dengan
mudah
b) Ruang harus bersih dan bebas debu, kotoran, sampah atau limbah rumah sakit
c) Hal tersebut berlaku pula untuk Lantai, mebel, perlengkapan, instrumen, pintu,
jendela, dinding, steker listrik dan langit-langit.
3) Pencahayaan
a) Pencahayaan harus terang dan cahaya alami atau listrik
b) Semua jendela harus diberi kawat nyamuk agar seranggga tidak masuk
c) Listrik harus berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan dan semua
lampu berfungsi baik dan kokoh
d) Tersedia peralatan gawat darurat
e) Harus ada cukup lampu untuk setiap neonatus

4) Ventilasi
a) Ventilasi, termasuk jendela, harus cukup jika dibandingkan dengan ukuran ruang.
b) Kipas angin atau pendingin ruang harus berfungsi baik.

11
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

c) Suhu ruangan harus dijaga 24-26 C.


d) Pendingin ruang harus dilengkapi filter (sebaiknya anti bakteri).
5) Pencucian tangan
a) Wastafel harus dilengkapi dengan dispenser sabun atau disinfektan yang
dikendalikan dengan siku atau kaki.
b) Wastafel, keran dan dispenser harus dipasang pada ketinggian yang sesuai (dari
lantai dan dinding).
c) Tidak boleh ada saluran pembuangan air yang terbuka.
d) Pasokan air panas harus cukup dan dilengkapi pemanas air yang dipasang kokoh
di dinding, pipa ledeng sesuai dan tidak ada kawat terbuka.
e) Harus ada handuk (kain bersih) atau tisu untuk mengeringkan tangan, diletakkan
di sebelah Westafel.
b. Kriteria Khusus Ruangan
1) Area Cuci Tangan di ruang di Ruang Obstetri dan Neonatus
Di ruang dengan lebih dari satu tempat tidur, jarak tempat tidur adalah 6 meter dengan
wastafel
c. Area resusitasi dan stabilisasi di Ruang Obstetri dan Neonatus / UGD
1) Paling kecil, ruangan berukuran 6 meter dan ada di dalam Unit Perawatan Khusus.
2) Kamar PONEK di unit gawat darurat harus terpisah dari kamar gawat darurat lain. Sifat
privasi ini penting untuk kebutuhan perempuan bersalin dan bayi.
3) Tujuan kamar ini ialah : memberikan pelayanan darurat untuk stabilisasi kondisi
pasien, misalnya syok, henti jantung, hipotermia, asfiksia dan apabila perlu menolong
partus darurat serta resusitasi.
4) Perlu dilengkapi dengan meja resusitasi bayi, dan inkubator.
5) Kamar PONEK membutuhkan :
a) ruang berukuran 15 m²
b) berisi : lemari dan torli darurat
c) tempat tidur bersalin serta tiang infus.
d) inkubator
e) pemancar panas
f) meja , kursi
g) aliran udara bersih dan sejuk

12
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

h) pencahayaan
i) lampu sorot dan lampu darurat
j) Mesin isap
k) Defibrillator
l) oksigen dan tabungnya atau berasal dari sumber dinding (outlet)
m) lemari isi: perlengkapan persalinan, vakum, forsep, kuret, obat/infus.
n) alat resusitasi dewasa dan bayi
o) wastafel dengan air mengalir dan antiseptic
p) alat komunkasi dan telepon ke kamar bersalin
q) nurse station dan lemari rekam medic
r) USG mobile
s) Sarana Pendukung, meliputi: toilet, kamar tunggu keluarga, kamar persiapan
peralatan (linen dan instrumen), kamar kerja kotor, kamar jaga, ruang sterilisator
dan jalur ke ruang bersalin/kamar operasi terletak saling berdekatan dan
merupakan bagian dari unit gawat darurat

B. Fasilitas Dan Sarana

Setiap peralatan yang ada baik medis dan non medis harus dilakukan pemeliharaan, perbaikan
dan kalibrasi agar peralatan dapat tetap terpelihara dan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
Tujuan :
1. Agar peralatan yang ada dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan tujuannya
Agar nilai yang dikeluarkan dari alat medis sesuai dengan nilai yang diinginkan
2. Agar peralatan yang ada dapat tetap dipelihara dan siap digunakan
3. Sebagai bahan informasi untuk perencanaan peremajaan peralatan medis yang diperlukan

13
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Kriteria Rumah Sakit Ponek


1. Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasus emergensi baik secara umum
maupun emergency obstetrik – neonatal yang selalu standby 24 jam (Pelayanan PONEK 24
jam).
2. Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit meliputi
resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus
3. Mempunyai Standar Operating Prosedur penerimaan dan penanganan pasien kegawat-
daruratan obstetrik dan neonatal.
4. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan neonatal.
5. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu
6. Mempunyai standar respon time di UGD selama 5 menit, di kamar bersalin kurang dari 30
menit, pelayanan darah kurang dari 2 jam.
7. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila ada kasus
emergensi obstetrik atau umum
8. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang dari 30 menit.
9. Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-
waktu,meskipun on call.
10. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain dokter kebidanan,
dokter anak, dokter/petugas anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain serta dokter
umum, bidan dan perawat.
11. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
12. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti Laboratorium dan
Radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat penunjang yang selalu siap
tersedia.

B. Pelaksanaan Ponek Rumah Sakit Kelas C


1. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis
a. Pelayanan Kehamilan

14
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

b. Pelayanan Persalinan
c. Pelayanan Nifas
2. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
a. Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 1)
Fungsi Unit
1) Resusitasi Neonatus
2) Rawat Gabung bayi sehat
3) Asuhan evaluasi pasca lahir neonatus sehat
4) Stabilisasi dan pemberian asuhan bayi baru lahir usia kehamilan 35-37 minggu yg
stabil secara fisiologis
5) Perawatan neonatus usia kehamilan < 35 minggu atau neonatus sakit sampai dapat
pindah ke fasilitas asuhan neonatal spesialistik
6) Stabilisasi neonatus sakit sampai pindah ke fasilitas asuhan neonatal spesialistik
7) Terapi sinar
8) Immunisasi
3. Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
Masa Antenatal
a. Perdarahan pada kehamilan muda / abortus
b. Hipertensi, Preeklamsi / Eklamsi
c. Perdarahan pada masa kehamilan
d. Kehamilan dengan gangguan metabolik
e. Janin mati dalam rahim dengan komplikasi
f. Demam dalam kehamilan dan persalinan
g. Kelainan Vaskular / jantung
h. Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Masa intranatal
a. Persalinan dengan parut uterus
b. Persalinan dengan distensi uterus
c. Gawat janin dalam persalinan
d. Pelayanan terhadap syok
e. Ketuban pecah dini
f. Persalinan macet

15
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

g. Induksi dan akselerasi persalinan


h. Aspirasi vakum manual
i. Seksio sesarea
j. Epiosotomi
k. Malpresentasi dan malposisi
l. Distosia bahu
m. Prolapsus tali pusat
n. Plasenta manual
o. Perbaikan robekan serviks
p. Perbaikan robekan vagina dan perineum
q. Perbaikan robekan dinding uterus
r. Reposisi Inersio Uteri
s. Histerektomi
t. Sukar bernapas
u. Kompresi bimanual dan aorta
v. Dilatasi dan kuretase
w. Ligase arteri uterina
x. Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
y. Anestesia spinal, ketamin
z. Blok paraservikal
aa. Blok pudendal
Masa Post Natal
a. Masa nifas
b. Demam pasca persalinan
c. Perdarahan pasca persalinan
d. Nyeri perut pasca persalinan
e. Keluarga Berencana
4. Pelayanan Kesehatan Neonatal dengan Resiko Tinggi
( minimal level II B )
Asuhan bayi Baru Lahir
a. Level II : asuhan Neonatal dengan ketergantungan tinggi ( ruang rawat neonatus asuhan
khusus )

16
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

b. Level II B : Pelayanan Obstetri dan Neonatal emergensi komprehensif ( sesuai dengan


kemampuan standar PONEK )
5. Pelayanan Rawat Gabung
a)Pasien dilakukan asesmen kondisi klinis oleh DPJP
b) Hasil asesmen dinyatakan normal dan stabil maka antara bayi dan Ibu bisa dilakukan
perawatan gabung
Syarat Ibu dan bayi dilakukan rawat gabung diantaranya:
 Bayi sehat baik lahir secara spontan maupun tindakan
 BBLR sehat ≥ 2000 gr
 APGAR score menit ke 5 ≥ 7
 Bayi tidak hipotermi ( suhu ≥ 36,5 0C )
 Tanpa kelainan kongenital yang berat
 Tanpa infeksi intra partum
 Ibu sehat termasuk ibu post sc
c) Dan hasil pemeriksaan dan asesmen yang lain didokumentasikan di rekam medis

a. Edukasi dan implementasi Pemberian IMD


Pasien dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) dengan cara meletakkan bayi di dada ibu
segera setelah lahir selama 1 jam. Angka keberhasilan IMD yaitu jika dilakukan minimal
1 jam walaupun bayi belum bisa mencapai puting ibu.
b. Pasien diberikan edukasi tentang pemberian ASI Eksklusif
Saat dilakukan rawat gabung petugas memberikan edukasi mengenai :
 Pemberian ASI eksklusif
 Kebutuhan ASI pada bayi baru lahir
 Cara menyusui yang benar
 Bahaya susu formula
Jika petugas mengalami kesulitan atau masalah yang membutuhkan penanganan lebih
lanjut maka bisa menghubungi konselor menyusui yang bertugas pada saat itu.

6. Edukasi dan simulasi Perawatan Metode Kangguru (PMK) terutama pada bayi berat badan
lahir rendah
Petugas perinatologi memberikan edukasi mengenai perawatan metode kanguru dan
mengajarkan caranya sesuai SPO

17
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

7. Pelayanan Ginekologis
1. Kehamilan ektopik
2. Perdarahan uterus disfungsi
3. Perdarahan menoragia
4. Kista ovarium akut
5. Radang pelvic akut
6. Abses pelvic infeksi saluran genitalia
8. Pelayanan Penunjang Medik
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan rutin darah, urin
b. Kimia klinis
2. Pencitraan
a. Radiologi
b. USG / Ibu dan Neonatal
Tempat Pelayanan Unit Perawatan Intensif ( HCU )

C. Sistem, Mekanisme dan Prosedur Pelayanan PONEK RSIA Ummu hani


1. Persyaratan
 Membawa kartu identitas
 Membawa kartu BPJS dan surat rujukan dari FKTP
 Membawa FC Kartu keluarga bagi peserta BPJS PBI

18
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

2. Alur pelayanan pasien IGD PONEK

ALUR PELAYANAN PASIEN IGD PONEK RSIA


UMMU HANI PURBALINGGA

APOTEK

ANAMNESA

MATERNAL PEMERIKSAAN RUJUK


PASIEN DOKTER JAGA IGD
- MATERNAL TRIASE
- NEONATAL TINDAKAN IGD
NEONATAL VK /BERSALIN ADMINISTRASI:
R. NIFAS KASIR /
JAMINAN
KONSUL DOKTER RUANG
SPESIALIS OBGYN PERINATOLOGI
& SPESIALIS ANAK
DLL HCU
PULANG
OK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG :
LAB RONGTEN,
USG

KAMAR JENAZAH

19
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

3. Alur Pelayanan pasien PONEK Rawat Inap

IGD
RUANG
PASIEN RAWAT INAP
POLIKLINIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG
( SESUAI ANJURAN DOKTER )
DIRUJUK
( SESUAI ANJURAN DOKTER )

PULANG
( DALAM KEADAAN SEHAT )
PEMBAYARAN

PAPS
( PULANG ATAS PERMINTAAN
SENDIRI )

MENINGGAL
( DIBAWA KE KAMAR JENAZAH
)

Keterangan :
1. Pendaftaran administrasi diruang PONEK
2. Pemeriksaan kebidanan
3. Pasien/keluarga menandatangani inform consen
4. Pemeriksaan penunjang
5. Dilakukan tindakan kebidanan
6. Pemberian terapi
7. Pasien pindah ruang rawat inap/ruang PONEK/kamar operasi/rujuk/pulang
4. Waktu penyelesaian
Untuk prosedur 1 dan 3 selama kurang lebih 60 menit
5. Biaya dan tarif
Pasien umum : sesuai dengan perda
Pasien BPJS : gratis sesuai kelas,apabila ada yang menghendaki naik kelas,pembiayaan
selisih tarif kelas
6. Pengaduan pelayanan

20
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

 Kotak saran : tersedia disetiap unit pelayanan


 Telepon RS : (0281) 891373
D. Sistem Rujukan
Sistem rujukan merupakan penyelanggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertical maupun horizontal, maupun struktural
dan fungsional terhadap kasus penyakit atau masalah penyakit atau permasalahan kesehatan.
Kegiatan rujukan mencakup –
Bila pasien meternal dan perinatal tidak dapat ditangani di Rumah Sakit type/kelas C,
segera rujuk ke sarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga kesehatannya.
Harus ada koordinasi, mudah, sehingga tidak memperlambat pertolongan dan tidak merugikan
pasien.

E. Kriteria pasien PONEK yang dirujuk


1. Pasien maternal yang membutuhkan perawatan ICU,diantaranya :
a. Ibu hamil dengan penurunan kesadaran.
b. Ibu hamil dengan gagal nafas
c. Syok sepsis
d. Pasien dengan HELLP SYNDROM kongenital
e. Pasien dengan gangguan fungsi jantung derajat III dan IV
2. Kriteria neonatal yang dirujuk :
a. Gawat nafas karena penyebab apapun
b. Neonatus dengan kondisi bedah
c. Berat badan lahir ekstrim rendah ( < 1000 gram )
d. Neonatus yang dicurigai mempunyai penyakit jantung congenital
e. Neonatus dengan komplikasi persalinan yang signifikan
f. Hipoglikemia yang berulang

21
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

BAB V
KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY)

A. Definisi
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Ummu Hani
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD)

C. 6 sasaran keselamatan pasien rumah sakit


7. Ketepatan identifikasi pasien
8. Peningkatan komunikasi efektif
9. Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai (high alert)
10. Kepastian tepat lokasi,tepat prosedur,tepat pasien operasi
11. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
12. Pengurangan resiko pasien jatuh

D. Standar Patient Safety


Standar keselamatan pasien untuk pelayanan maternal dan perinatal adalah :
1. Hak Pasien
Pasien/keluarga pasien mempunyai hak mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil
pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya KTD
2. Mendidik Pasien dan Keluarga
Edukasi kepada keluarga pasien tentang kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam
asuhan perawatan/asuhan kebidanan. Untuk keluarga pasien diajarkan cara mengurangi
resiko terjadinya infeksi nosokomial seperti mencuci tangan

22
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan


Rumah Sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga
(dokter, bidan/perawat, gizi, dll) dan antar unit pelayanan terkait.
4. Penggunaan metode-metode peningkat kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
Rumah Sakit harus terus menerus memperbaiki pelayanan, monitor dan mengavaluasi kinerja
melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD dan melakukan perubahan untuk
meningkatkan kinerja dankeselamatan pasien
5. Peran pimpinan Rumah Sakit dalam meningkatkan keselamatan pasien
Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program patient safety melalui penerapan
tujuh standar Patien Safety
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Rumah Sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sesuai standar
profesi, standar pelayanan rumah sakit dan Standar Prosedure operasional untuk
meningkatkan kompetensi staf dalam pelayanan maternal dan perinatal
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Komunikasi antar tenaga kesehatan dan keluarga pasien selama melaksanakan pelayanan
dapat mencegah kemungkinan terjadinya KTD

E. Program Pengamanan
1. Program pengamanan Fasilitas dan Peralatan
Sistem pemeriksaan secara berkala harus dilakukan terhadap semua peralatan untuk
pertolongan maternal dan perintal anata lain : alat-alat listrik, gas medis (O2), AC, saluran
udara (ventilasi), peralatan anasthesi, alat-alat gawat darurat, dan alat-alat resusitasi. Daerah
pengaman listrik paling sedikit diperiksa 2 (dua) bulan sekali dan catat daerah-daerah yang
diperiksa, procedure yang diikuti dan hasilnya harus disimpan dengan baik. Alat-alat itu harus
dipelihara oleh teknisi yang terlatih. Bila mungkin pemeliharaan oleh ahli teknik atau konsultan
dari luar rumah sakit

23
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

2. Program Pengamanan Infeksi Nosokomial


Harus ada sistem yang digunakan untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial.
Sistem ini harus merupakan bagian integral dari pengendalian infeksi (Dalin) di Rumah Sakit
Ibu Anak Ummu Hani

F. Tata Laksana
1. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien
2. Melaporkan pada dokter jaga ruangan
3. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter
4. Mengobservasi keadaan umum pasien
5. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “ Pelaporan Insiden Keselamatan”

24
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

BAB VI
KESELAMATAN KERJA

A. Pendahuluan
HIV/AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi labih tinggi
karena pengidap HIV tidak menampakkan gejala. Setiap hari ribuan anak berusia kurang dari 15
tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49 tahun terinfeksi HIV. Dari keseluruhan kasus baru 25
% terjadi di Negara-negara berkembang yang belum mampu menyelenggarakan kegiatan
penanggulangan yang memadai.
Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang sangat
bermakna. Ledakan kasus HIV/AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara langsung
kemasyarakat melalui penduduk migrant, sementara potensi penularan dimasyarakat cukup tinggi
(misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelindung, pelayanan kesehatan yang belum aman
karena belum ditetapkannya kewaspadaan umum dengan baik, penggunaan bersama peralatan
menembus kulit : tato, tindik, dll).
Penyakit hepatitis B dan C, yang keduanya potensi untuk menular melalui tindakan pada
pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data PMI angka kesakitan
hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun 1998 dan angka kesakitan
hepatitis C dimasyarakat menurut perkiraan WHO adalah 2,10%. Kedua penyakit ini sering tidak
dapat dikenali secara klinis karena tidak meberikan gejala.
Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan untuk
mengembangkan dan menjalankan procedure yang bisa melindungi semua pihak dari penyebaran
infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dinel melalui “kewaspadaan Umum” atau “Universal
Precaution” yaitu dimulai sejak dikenalnya infeksi nosokomial yang terus menerus menjadi
ancaman bagi “ Petugas Kesehatan”
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak langsung
dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai resiko terpajan
infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya dari
resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal

25
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

B. Tujuan
1. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi diri
sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai resiko tinggi
terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk menghindarkan paparan
tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip “Universal Precaution”

C. Tindakan Yang Beresiko Terpajan


1. Cuci tangan yang kurang benar
2. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat
3. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman
4. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman
5. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat
6. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai

D. Prinsip Keselamatan Kerja


Prinsip utama procedure Universal Precaution dalam kaitan keselamatan kerja adalah menjaga
hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi rauangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip
tersebut dijabarkan menjadi 5 (lima) kegiatan pokok yaitu :
1. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
2. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan guna mencegah kontak
dengan darah serta cairan infeksi yang lain
3. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
5. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan

26
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang digunakan di Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani dalam memberikan pelayanan
adalah :
1. Indikator kecepatan penanganan pertama pasien gawat darurat
a. Waktu tunggu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat ( 5 menit )
b. Waktu tunggu sebelum dilaksanakan operasi ( 30 menit )
c. Waktu tunggu pelayanan Darah ( tranfusi < 2 jam )
2. Indikator Pelayanan ibu bersalin dan Bayi
a. Angka kematian ibu karena eklamsia
b. Angka kematian ibu karena perdarahan
c. Angka kematian ibu karena sepsis
d. Angka kematian bayi aterm
e. Angka Respon time sc cito (> 30 menit)
f. Angka keterlambatan penyediaan darah (> 60 menit)
g. Angka kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru lahir
h. Pelaksanaan antenatal care umur kehamilan

Indikator tersebut dilaporkan setiap bulan dalam laporan kerja bulanan, dan dilaksanakan evaluasi
setiap enam bulan sekali.

27
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

BAB VIII
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan di pelayanan PONEK adalah :


1. Indikator Pelayanan ibu bersalin dan bayi
a. Angka kematian ibu karena eklamsia
b. Angka kematian ibu karena perdarahan
c. Angka kematian ibu karena sepsis
d. Angka kematian bayi dengan BBLR <2500 gram
e. Angka respon time sc emergency ≤30 menit
f. Angka keterlambatan penyediaan darah (> 60 menit)
g. Angka kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru lahir
h. Angka pelaksanaan antenatal care
2. Indikator International Library of Measure (JCI)
a. Ketepatan persalinan normal/elektif dengan umur kehamilan ≥37 minggu dan ≤39 minggu
b. Wanita nullipara dengan kehamilan aterm,janin tunggal,posisi kepala yang melahirkan secara
SC
c. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi baru lahir selama perawatan di rumah sakit
Indikator tersebut dilaporkan setiap bulan dalam laporan kerja bulanan, dan dilaksanakan evaluasi
setiap enam bulan sekali.

28
PT. Ummu Hani Reksa Husada
Rumah Sakit Ibu dan AnakUMMU HANI
Jl. Mayjend. DI. Panjaitan No.40A
Purbalingga
Telp.0281 891373
0281 891276
e_mail: rsia.ummuhani@gmail.com

29

Anda mungkin juga menyukai