Anda di halaman 1dari 7

PT Ummu Hani Reksa Husada

Rumah Sakit Ibu dan Anak Ummu Hani


Jl.Mayjend DI Panjaitan No.40 A
Purbalingga
Telp.0281 8913737
Fax. 0281 891276
e-mail: rsia.ummuhani@gmail.com

RENCANA KEGIATAN PELAYANAN PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS


DENGAN STRATEGI DOTS
DI RUMAH SAKIT IBU ANAK UMMU HANI

A. PENGERTIAN
Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course ) TB adalah upaya pengendalian TB
yang diterapkan di Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani.

B. RUANG LINGKUP
1. Merupakan kebijakan yang menetapkan adanya penerapan strategi DOTS dalam
penatalaksanaan TB di Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani
2. Strategi DOTS adalah merupakan suatu keharusan, yang merupakan upaya pengendalian
TB di Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Membantu mengupayakan agar tuberculosis tidak lagi menjadi masalah kesehatan di
Indonesia umumnya,Purbalingga dan sekitarnya khususnya.
b. Berpartisipasi dalam menurunkan angka kesakitan (prevalensi dan insiden) dan angka
kematian tuberkulosis menjadi separuhnya pada tahun 2015 untuk mencapai Program
Nasional.
c. Berpartisipasi menurunkan resistensi OAT.

2. Tujuan Khusus
Menjamin kesembuhan pasien, mencegah penularan, mencegah resistensi obat, mencegah
putus berobat dan segera mengatasi efek samping obat jika timbul, yang pada akhirnya
dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat tuberkulosis.

1
D. KEBIJAKAN
1. Pengendalian TB di Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani dilaksanakan dengan menggunakan
strategi DOTS.
2. Pelaksanaan stategi DOTS TB yang dimaksud sesuai dengan Pedoman Nasional
Pengendalian TB dan Pedoman Penerapan Strategi DOTS di Rumah Sakit lainnya yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
3. Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya ditujukan terhadap peningkatan mutu
pelayanan,kemudahan akses untuk penemuan dan pengobatan sehingga mampu
memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya MDR-TB.
4. Direktur Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani membentuk sebuah Tim DOTS TB yang berada
di bawah koordinasi Wakil Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani.
5. Dalam keikutsertaannya, penanggulangan tuberkulosis dilaksanakan rumah sakit melalui
penggalangan kerja sama dan kemitraan dengan program terkait antar Unit Pelayanan Medis
(UPM) internal rumah sakit (jejaring internal).
6. Selain jejaring internal, penggalangan kerjasama juga dilakukan diluar Rumah Sakit Ibu Anak
Ummu Hani, yaitu dengan DKK Surakarta, dan instansi layanan kesehatan lain baik
pemerintah maupun swasta,dan LSM (jejaring eksternal).
7. Strategi DOTS dilaksananakan dalam penanggulangan tuberkulosis dengan mengutamakan
peningkatan mutu pelayanan, pemeriksaan dahak secara mikroskopik, penggunaan obat
yang rasional dengan panduan obat, serta pemantauan, supervisi dan evaluasi program.
8. Strategi DOTS rumah sakit menjamin ketersediaan obat anti tuberkulosis (OAT) yang
diberikan kepada penderita sesuai kebijakan yang berlaku.
9. Untuk memantau, membina dan menilai keteraturan serta kepatuhan pasien berobat, maka
dilakukan pengawasan langsung menelan obat ( Directly Observed Therapy - DOT) oleh
Pengawas Menelan Obat (PMO) yang dapat diterima dan dipercaya oleh pasien dan sistem
kesehatan.
10. Pelayanan rujukan dalam strategi DOTS bagi penderita tuberkulosis yang memerlukan
fasilitas layanan rujukan.

E. STATEGI PENERAPAN
1. Penetapan kriteria suspek pasien TB paru adalah seluruh pasien dengan gejala :
a. Batuk 2 minggu atau lebih
b. Disertai dahak dengan atau tanpa darah.

2
2. Semua pasien yang sesuai dengan poin1 tersebut di atas :
a. Pada pasien rawat jalan, dilakukan
 Pemeriksaan TCM
b. Pada pasien rawat inap, dilakukan :
 Pemeriksaan TCM
 Kultur dan sensitivitas test BTA.
3. Pasien TB Ekstra Paru dilakukan pemeriksaan bakteriologi dan atau histopatologi yang
diambil dari jaringan tubuh yang terkena.
4. Pasien yang mendapat pengobatan TB dengan atau tanpa pemeriksaan TCM diinformasikan
ke poli DOTS.
5. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) program untuk pengendalian TB diberikan secara cuma-Cuma
dan dikelola dengan manajemen logistik yang efektif demi menjamin ketersediaannya.
6. Pemeriksaan laboratorium sputum BTA pada follow up pengobatan dilakukan secara cuma-
Cuma dan dikelola dengan manajerial logistik yang efektif demi menjamin ketersediaannya.

F. CAKUPAN KEGIATAN
Strategi DOTS dalam upaya pengendalian TB dilakukan dengan :
1. Tata laksana dan Pencegahan TB
 Penemuan KasusTuberkulosis
 PengobatanTuberkulosis
 Pemantauan dan Hasil Pengobatan Tuberkulosis
 Pengendalian Infeksi pada sarana layanan
 Pencegahan Tuberkulosis
2. Manajemen Program TB
 Perencanaan program Tuberkulosis
 Monitoring dan Evaluasi Program Tuberkulosis
 Manajemen Logistik Program Tuberkulosis
 Pengembangan Ketenagaan Program Tuberkulosis
 Promosi program Tuberkulosis

3
G. PENGORGANISASIAN
Strategi DOTS dilaksanakan terorganisir dengan mengikut sertakan secara aktif unit kerjadan
melibatkan tim DOTS Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani melalui jejaring internalnya, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Direktur Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani bertanggungjawab menetapkan kebijakan
penerapan strategi DOTS di Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani.
2. Wakil Direktur rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani bertanggungjawab mendelegasikan
pelaksanaan kebijakan.
3. Tim DOTS bertanggungjawab melaksanakan kebijakan penerapan strategi DOTS di Rumah
Sakit Ibu Anak Ummu Hani.
4. Tim DOTS bertanggungjawab melaksanakan kegiatan penerapan strategi DOTS di Rumah
Saki Ibu Anak Ummu Hani.
5. Unit-unit pelayanan (jejaring internal) bertanggung jawab atas terlaksananya penerapan
strategi DOTS di Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani.

4
STRUKTUR ORGANISASI TIM DOTS
RUMAH SAKIT IBU ANAK UMMU HANI

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR PELAYANAN

KETUA TIMDOTS

Wakil Ketua Tim DOTS PPI

Sekretaris Tim DOTS

Poli PoliSpesia Rawat


Umum lis Inap UGD

Laboratorium Radiologi Farmasi RekamMe PKMRS


dik

5
H. PEDOMAN
Pedoman penerapan strategi DOTS di Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani mengacu pada buku
Pedoman penerapan DOTS di Rumah Sakit Departmen Kesehatan Republik Indonesaia tahun
2007 dan buku Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis TB Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
tahun 2011.

I. SASARAN
1. Sasaran kegiatan strategi DOTS Rumah Sakit Ibu Anak Ummu Hani ini yaitu mengacu pada
rencana strategis kementerian kesehatan dari 2009 sampai dengan tahun 2014 yaitu
menurunkan revalensi TB dari 235 per 100.000 penduduk menjadi 224 per 100.000
penduduk.
2. Sasaran keluaran adalah:
a. Meningkatkan prosentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang ditemukan dari 73%
menjadi 90%
b. Meningkatkan prosentase keberhasilan pengobatan kasus baru TB paru (BTA positif)
mencapai 88%

Ditetapkandi :Purbalingga
PadaTanggal : April 2020

Direktur RSIA Ummu Hani

dr. Mohamad Ihsan Akbar, M.P.H


NRP.191087242

6
7

Anda mungkin juga menyukai