Anda di halaman 1dari 12

PERAWATAN PASIEN YANG AKAN MENINGGAL (SAKRATURAL

MAUT)

No. No. Revisi Halaman


Dokumen

00 1/1
RUMAH SAKIT Kep/088 /
Tk. IV X/2010
SINGKAWANG
Ditetapkan
Tanggal Kepala Rumah Sakit Tk. IV Singkawang
terbit

SPO Februari .
2016

dr. Anton Tri Prasetiyo, Sp. OG


Mayor Ckm NRP 1103000240177
Pengertian Memberikan perawatan khusus kepada pasien meninggal (dalam
keadaan sakratul maut)
Tujuan Memberikan kepuasan dan ketenangan kepada keluarganya
Memberikan ketenangan dan kesan pasien di sekitarnya
Kebijakan -
Persiapan Alat-alat:
Tempat/ruangan khusus sampiran
Alat resuitasi
Stestokop
Pinset
Kain kassa dan air matang dalam tempatnya
Handuk kecil dan waslap untuk menyeka keringat dingin
Alat tenun secukupnya

Pasien:
Keluarga pasien diberitahu secara bijaksana
Pasien disiapkan menurut agama dan kepercayaan
Prosedur kerja 1. Bayi ditempatkan terpisah dan pasien lain dipasang sampiran
2. Bayi tetap didampingi oleh perawat
3. Perawat secara bijaksana menjelaskan keadaan bayi kepada
keluarga bayi
4. Usahakan bayi selalu dalam keadaan bersih
5. Usahakan suasana disekitar bayi dalam keadaan bersih
6. Bila bibir bayi kering basahilah bibir bayi dengan gaas yang
dicelupkan dulu kedalam air matang dengan menggunakan
pinset
7. Berikan bantuan kepada keluarga bayi untuk kelancaran
pelaksanaan upacara keagamaan
8. Amati terus tanda tanda kehidupan (Vital sign) pasien
Unit terkait -
PEMBERIAN IDENTITAS PADA BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Kep/104 /X/2010 00 1/2


RUMAH SAKIT Tk. IV
SINGKAWANG
Ditetapkan
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit

SPO Februari 2016

dr. Anton Tri Prasetiyo, Sp. OG


Mayor Ckm NRP 1103000240177
Pengertian Memberikan identitas yang jelas dan akurat sesuai garis
keturunan.
Tujuan 1. Mencegah / menghindari bayi tertukar.
2. Bayi mempunyai identitas yang jelas dan akurat sesuai
garis keturunan.
Kebijakan 1. Setiap petugas di perinatologi mampu memberikan
identitas pada setiap bayi baru lahir.
2. Ada SK tentang pemberian identitas bayi.
Persiapan -
Prosedur kerja 1. Perawat di kamar bersalin dan kamar operasi mengambil
bayi dan mengisi kartu identitas BBL, baik lahir spontan
ataupun tindakan.
2. Kartu yang sudah diisi lengkap ditempelkan pada status
ibu
3. Perawat memasang gelang identitas yang sudah diisi
lengkap pada tangan bayi dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Untuk bayi perempuan dipasang gelang warna pink
b. Untuk bayi laki-laki dipasang gelang warna biru.
4. Perawat melengkapi sidik telapak kaki kiri dan kanan bayi
serta sidik jari jempol tangan kiri ibu pada lembar
identifikasi.
5. Setelah bayi lahir segera informasikan kepada suami /
keluarganya dan bidan / perawat menyerahkan kartu
identitas bayi untuk mencari status bayi ke RM.
6. Perawat yang bertugas di perinatologi. agar melengkapi
surat keterangan lahir yang ditandatangani oleh Kepala
rumah sakit dan penolong ditaruh di list bayi.
7. Perawat ruangan yang bertugas melengkapi administrasi
menyerahkan surat keterangan lahir yang sudah lengkap
pada saat pulang.
8. Perawat menyerahkan bayi dan orang tua / penanggung
jawab menerima bayi, menandatangani lembar
identifikasi bayi

Unit terkait 1. Kamar bersalin dan ruang bayi IRD


2. OK IRD
BAYI DENGAN HYPOTERMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Kep/105 /X/2010 00 1/1


RUMAH SAKIT Tk. IV
SINGKAWANG
Ditetapkan
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit

SPO Februari 2016

dr. Anton Tri Prasetiyo, Sp. OG


Mayor Ckm NRP 1103000240177
Pengertian Suatu usaha mempertahankan kembali suhu tubuh bayi
menjadi 36,5-37,50C

Tujuan 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi antara 36,5 - 37,5C


2. Mencegah terjadinya hipoglikemia
3. Menurunkan angka kejadian infeksi neonatus

Kebijakan 1. Setiap bayi hipotermi harus dihangatkan


di dalam inkubator atau cupis.
2. Ada protap tentang penatalaksanaan bayi
hipotermi

Persiapan -
Prosedur kerja 1. Melakukan informed cone cut
2. Memakai APD
3. Mencuci tangan
4. Menghangatkan bayi dalam incubator / cupis
5. Memberi 02 1-2 liter /menit
6. Memantau suhu tubuh bayi setiap 15 menit sampai sd
mencapai 36,5 37,5C
7. Bila suhu bayi antara 36 35,4 C ukur suhu setiap 30
menit sampai suhu stabil
8. Bila suhu bayi < 36C lakukan tindakan kolaborasi untuk
pemberian therapi dan pemeriksaan laboratoriuin
9. Melakukan pendokumentasian dengan lengkap
ditandatangani serta nama terang
10. Mencuci tangan

Unit terkait Laboratorium


MEMULANGKAN BAYI DARI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Kep/ 106 /X/2010 00


RUMAH SAKIT Tk. IV
SINGKAWANG
Ditetapkan
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit

SPO Februari 2016

dr. Anton Tri Prasetiyo, Sp. OG


Mayor Ckm NRP 1103000240177
Pengertian Bayi yang dinyatakan sudah sembuh oleh dokter yang
merawat atau keluar Rumah Sakit atas permintaan orang tua
atau keluarga (pulang paksa).

Tujuan 1. Bayi sehat.


2. Bayi diterima orang tua / keluarga yang asli.

Kebijakan 1. Ada pernyataan tertulis dokter yang merawat bahwa


bayi boleh pulang.
2. Identitas bayi dan gelang bayi sama.
3. Ibu bayi menandatangani pada buku pulang.
4. Lepaskan Gelang bayi dipotong..

Persiapan -

Prosedur kerja 1. Petugas melengkapi dan memberitahu ibu / keluarga


bahwa bayi boleh pulang.
2. Menyerahkan dan mengisi kartu control.
3. Orang tua / keluarga membawa perincian ke loket
pembayaran.
4. Ibu bayi menandatangani buku bayi pulang dan status
bayi.
5. Petugas yang memulangkan bayi harus tanda tangan
dan menulis nama terang.
6. Menjelaskan kepada ibu bayi / keluarga:
a. Kapan harus kontrol
b. ke mana harus kontrol (Poli Anak / Puskesmas
terdekat)
c. Jelaskan Imunisasi yang sudali didapat
d. Tentang perawatan bayi di rumah.
e. Obat-obatan yang harus dilanjutkan di rumah
7. Bidan / perawat mengisi resume perawatan.
8. Menyerahkan ko dokter untuk diisi resume.
9. Menyerahkan status ke bidang administrasi Rekam
Medis.
10. Bayi pulang tidak boleh lebih dari jam 17.00.
Unit terkait Rekam Medis
PENGUKUR SUHU BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Kep/108 /X/2010 00 1/1


RUMAH SAKIT Tk. IV
SINGKAWANG
Ditetapkan
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit

SPO Februari 2016

dr. Anton Tri Prasetiyo, Sp. OG


Mayor Ckm NRP 1103000240177
Pengertian Mengukur suhu badan bayi dengan menggunakan
termometer

Tujuan 1. Mengetahui suhu badan bayi


2. Menentukan diagnosa
3. Menentukan tindakan perawatan

Kebijakan 1. Ada program mengukur suhu 3 x sehari


2. Sewaktu-waktu kalau perlu

Persiapan -
Prosedur kerja 1. Alat-alat didekatkan
2. Petugas mencuci tangan
3. Membersihkan ketiak bayi dengan tisu kering
4. Menurunkan air raksa termometer tepat pada angka nol.
5. Memesang termometer tepat pada resevoirnya jepitkan
ditengahtengah ketiak dan lengan dilipatkan.
6. Mengangkat termometer setelah 5-10 menit langsung
dibaca.
7. Mencuci termometer di air mengalir dengan sabunkapas
alkohol dikeringkan air raksa kembali diatur ke 0 disimpan.
8. Merapikan pasien.
9. Membereskan alat-alat
10. Petugas mencuci tangan
11. Lakukan pendokumentasian

Unit terkait Ruang bayi


PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN ASPHYXIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Kep/133 /X/2010 00 1/2


RUMAH SAKIT Tk. IV
SINGKAWANG
Ditetapkan
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit

SPO Februari 2010

Dr. ANDI EKO HL


Mayor Ckm NRP 1920048281267

Pengertian Bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan
Tujuan 1. Agar bayi mendapat pertolongan secara tepat
2. Menurunkan mobiditas akibat asphyxia
4. Menurunkan angka kematian bayi

Kebijakan 1. Dilakukan pada semua bayi baru lahir dengan asphyxia


2. Dikerjakan oleh perawat atau bidan terlatih diruang
neonatus

Persiapan 1. Meja pemanas (radiant heater).


2. handuk bersih dan hangat
3. O2 dengan masker
4. Ambubag I intubasi set
5. Sarung tangan
6. Stetoskop, thermometer
7. Slym zuiger
8. Obat-obatan emergency adrenalin)
9. Alat-alat infuse
10. Alat-alat tulis
11.APD(Alatpelindung)

Prosedur kerja 1. Mencuci tangan


2. Memakai sarung tangan
3. Menilai bayi segera setelah l;ahir ( sebelum pertama
nilai APGAR) dan mengeringkan bayi dengan handuk
bersih hangat.
4. Bila bayi tidak bernafas, tangis lemah, warna kulit
melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Membaringkan bayi terlentang pada perilaku yang
datar dengan dongak kepala topang dagu

b. Menghisap hidung dan mulut bayi secara hati-hati


Prosedur kerja c. Memberikan stimulus taktil dengan lembut
d. Menilai ulang keadaan bayi dan bila bayi bernafas
normal, lanjutkan perawatan seperti bayi baru lahir
normal
e. Bila bayi tetap tidak bernafas, petugas melakukan
pertolongan dengan ventilasi
f. Mengamati bayi selama 5 menit dan bila pernafasan
normal, petugas melakukan perawatan seperti bayl
baru lahir
g. Mengobservasi warna kulit, pernafasan dan denyut nadi
selama 2 jam
h. Mengukur suhu setiap 1 jam hingga normal (36.5 C
37.5 C)
i. Menjalankan tindakan
j. Melakukan pendokumentasian lengkap dan benar
k. Memberi informasi pada keluarga
l. Membereskan alat-alat
m. Mencuci tangan

Unit terkait 1. Laboratorium


2. Rontgen
3. Anestesi
PENATALAKSANAAN PASIEN APNOE

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Kep/139 /X/2010 00 1/1


RUMAH SAKIT Tk. IV
SINGKAWANG
Ditetapkan
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit Tk. IV Singkawang

SPO Februari 2016

dr. Anton Tri Prasetiyo, Sp. OG


Mayor Ckm NRP 1103000240177
Pengertian Suatu cara untuk menangani pasien dengan henti nafas yang
disebabkan oleh berbagai etiologi.

Tujuan Memberikan pertolongan cepat melalui oksigenasi yang


adekuat

Kebijakan Dilakukan oleh perawat berpengalaman yang terdekat dengan


pasien dan mempunyai kompetensi untuk memberikan
bantuan nafas

Persiapan -

Prosedur kerja 1. Indikasi bayi masuk ke NICU berdasarkan Prioritas /


Derajat Ke Kritisan Pasien:
2. Bayi sakit kritis, bayi tidak stabil yang memerlukan
terapi intensif, gagal napas berat.
3. Bayi yang memerlukan pemantauan intensif invasif atau
non invasif sehingga komplikasi berat dapat di hindarkan
atau dikurangi
4. Pasien yang memerlukan terapi intensif untuk
mengatasi komplikasi-komplikasi akut, sekalipun manfaat
NICU ini sedikit ( contoh : pasien dengan PJB,Asfiksia
Berat).

Unit terkait Dokter dan perawat

Anda mungkin juga menyukai