No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman : 1 halaman
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang
Pengertian kompeten kepada neonatus sedikitnya tiga kali selama periode 0 sampai 28 hari
setelah lahir,baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah
1. Untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar
Tujuan 2. Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan atau masalah kesehatan
pada neonatus
KIA
Unit terkait
APOTIK
TINDIK BAYI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Suatu cara untuk melubangi telinga untuk dipasang anting pada bayi
1. Pengertian
perempuan (Tindik telinga menindik atau melubangi telinga)
a) Memasang anting
b) Sebagai aksesories pada bayi perempuan
2. Tujuan
c) Dapat membedakan anatara bayi laki laki dan bayi perempuan
( sebagai acuan dalam melaksanakan tindik telinga di Poli KIA
3. Kebijakan
4. Referensi Modul pelatihan penyegaran keterampilan klinis bagi bidan
1. Neadle 1
2. Earrings lengkap dengan clasp
5. Alat dan 3. Alcohol swab
Bahan 4. Gel
5. Sarung tangan bersih
A. Pasien
Bayi dibedong terlebih dahulu
B. Keluarga
1. Keluarga / orang tua diberitahukan mengenai prosedur yang
akan dilakukan
6. Langkah
2. Bayi dibedong dahulu
langkah/Pros
C. Petugas
edur
Petugas mencuci tangan,dan menggunakan sarung tangan
Cara kerja :
1. Memberi tanda pada tempat yang akan ditindik pastikan simetris
antara telinga kiri dan kanan
2. Memberikan desinfektan dengan menggunakan alcohol swab
tempat yang akan ditindik
3. Menempatkan telinga
1. pendaftaran
7. Unit Terkait 2. Ruang Rekam Medis
3. Semua Poli Klinik
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Hal hal yang perlu Data data yang di peroleh untuk mengisi surat keterangan
diperhatikan lahir harus valid
Unit Terkait Unit Kamar Bersalin
CATATAN MUTU
Dokumen Terkait 1. Surat Keterangan Lahir
2. Buku Register Persalian
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Periode post partum (Puer perium) atau juga sering disebut masa nifas
Pengertian adalah masa sejak ibu melahirkan bayi (bayi lahir) sampai 6 minggu (42 hari)
kemudian.
Tujuan Menjaga ibu dan bayinya baik fisik mupun fisikologis
Kebijakan
Referensi Ilmu kebidanan Prof , dr.Hanifa.2002
1. Handscoon
Alat dan bahan 2. Bankom kecil
3. Kapas sublimat
a) Menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
b) Persiapan ibu untuk membuka bagian yang akan diperiksa
c) Dekatkan alat
d) Mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir
e) Memakai sarung tangan
f) Buka labia mayora dan mayora lalu usapkan dengan menggunakan
Langkah kapas sublimat
langkah/prosedur g) Buka labia mayora dan minora lalu lihat apakah luka jahitan perinium
tidak ada infeksi
h) Lepas sarung tangan
i) Mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir
j) Menjelaskan hasil pemeriksaan dan memberikan konseling mengenai
perawatan nifas
k) Pencatatan dan pelaporan
Hal hal yang Pencegahan infeksi
perlu Perawatan nifas
diperhatikan
KIA
Unit terkait
APOTIK
Rekam Medis
Dokumen terkait
Kohort Nifas
Yang di ubah Isi Perubahan Tgl Mulai di Berlakukan
Riwayat
Perubahan
Dokumen
BERAT BADAN BAYI RENDAH
(BBLR)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
8Berat Badan Bayi Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
Pengertian
badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi
Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan perawatan bayi dengan berat
Tujuan badan lahir rendah di rumah bersalin Puskesmas Pondok Ranji,mulai bayi
lahir sampai bayi pulang,dengan keadaan umum baik
Kebijakan
Referensi Buku Pedoman PONED
1. Alat
a. Inkubator
b. Kain pembungkus bayi
c. Baju dan popok bayi
d. Kain gendong
Alat dan bahan e. Topi bayi
f. Baju dewasa yang besar
2. Bahan
a. Formulir Perkesmas
b. Formulir pemantauan kasus BBLR
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
1. Alat
2. Alat tulis
Alat alat ratdan
3. Fom pemeriksaan laboratorium
bahan
4. Bahan
5. Tablet Zat besi
a) Periksa konjungtiva pasien,untuk menentukan pasien anemis atau tidak
b) Catat hasil pemeriksaan dalam kartu status dan KMS ibu hamil
c) Isi fom pemeriksaan laboratorium
d) Jelaskan pada pasien tujuan dari pemeriksaan
e) Jelaskan pada pasien,untuk membayar biaya pemeriksaan laboratorium di kasir
sebelum ke laboratorium dan setelah selesai pemeriksaan membawa hasil
pemeriksaan kembali ke unit pelayanan kesehatan ibu
f) Rujuk ke unit pelayanan gizi,jika hasil pemeriksaan HB < 11gr/dl
Langkah
g) Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil,sedikitnya satu tablet perhari selama
langkah/Prosedur
tiga puluh hari berturut turut untuk pasien hamil trimestre 1,sedangkan untuk
ibu hamil dengan anemia diberikan tablet zat besi dan vitamin C tiga kali satu
tablet perhari ( 3 x 1),hal ini sangat tergantung dengan persediaan obat yang ada
h) Jika tablet zat besi persediaan habis,maka akan diberikan resep luar
i) Beri penyuluhan gizi pada semua ibu hamil di setiap kunjungan ANC,tentang
perlunya minum teblet zat besi dan vitamin C,serta menghindari minum
teh/kopi/susu dalam 1 jam sebelum/sesudah makan,karena dapat mengganggu
penyerapan zat besi
Hal hal yang Pemberian tablet penambah darah
perlu
diperhatikan
Unit terkait KIA, GIZI,LABORATORIUM
Dokumen terkait Rekam Medis,Register Ibu Hamil,Kartu Ibu,Buku KIA
Yang di ubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Riwayat
perubahan
dokumen
SENAM IBU HAMIL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Pengertian Olah raga yang relatif aman dilakukan dan dapat dilakukan sebagian besar ibu hamil
Untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik maupun mental untuk mengadapi
Tujuan
persalinan yang cepat,aman,dan spontan
Kebijakan
1. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil,Departemen Kesehatan 2009
Referensi
2. Lembar balik kelas ibu hamil,Departemen Kesehatan,2009
1. Lembar balik kelas ibu hamil
Alat dan bahan
2. Matras
1. Memperkenalkan diri
2. Pemanasan
Langkah
3. Gerakan inti
langkah/prosedur
4. Tehnik relaksasi
5. Posisi mengedan yang baik
Hal hal yang Usia kehamilan beserta ibu hamil
perlu di
perhatikan
Unit terkait Poli KIA
Dokumen terkait Kartu Ibu dan buku KIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,dalam bentuk tatap
muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
Pengertian keterampilan ibu ibu mengenai kehamilan,persalinan,perawatan nifas,perawatan bayi
baru lahir,mitos,pemnyakit menular,dan akte kelahiran
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Pertolongan Persalinan Letak Sungsang adalah persalinan pada bayi dengan presentasi
bokong (sungsang) di mana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu,kepala
Pengertian
berada di fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (di daerah pintu
atas panggul/simfisis)
Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan persalinan letak sungsang di ruang
Tujuan bersalin puskesmas pondok ranji
Kebijakan
Referensi Buku Pedoman Obstetri Patologis
1. ALAT
a. Partus set terdiri dari :
1. Sarung tangan steril 2 pasang 1 Buah
2. Gunting Episiotomi 1 Buah
3. Gunting tali pusat 2 Buah
4. Arteri Klem 1 Buah
5. koncher 1 Buah
6. Kateter Logam 1 Buah
7. Penjepit atau pengikat tali pusat 1 Buah
8. Kasa steril 5 Buah
9. Spuit 3 CC 1 Buah
b. Hechting set terdiri dari :
Alat-alat/bahan
1. Sarung tangan steril 1 Pasang
2. Naldpoeder 1 Buah
3. Pincet Anatomis 1 Buah
4. Pincet Cirugis 1 Buah
5. Gunting benang 1 Buah
6. Jarum 1 Buah
7. Kassa steril 5 Lembar (Min)
8. Spuit 5 cc berisi lidocain 1% 1 Buah
9. Benang Cat gut Sesuai kebutuhan
10. Tampon Vagina 1 Buah
11. Lampu Sorot
12. Stetoskop & Tensimeter
13. Dopler
14. Oksigen dengan regulator
15. Centimeter (midline)
16. Bangkok
17. Ember
18. Baskom berisi larutan chlorin 0,5%
19. Baskom berisi air DTT
20. Handuk bersih/tissue
21. Tempat sampah 2 Buah
22. Penghisap lendir
23. Incubator dan timbangan bayi
24. Bedongan 2 Buah
25. Pakaian Bayi 1 Set
26. Pakaian bayi 1 Set
2. Bahan
a. Medika Mentosa
1. Cairan infus (Dext 5%, RL,NHCL)
2. Infus set
3. Abocath No. 18
b. Plester,Kapas,Alkohol
c. Obat obat injeksi :
1. Methergin
2. Syntocinon
3. Lidocain
d. Obat obat Oral :
1. Amoxilin
2. Vitamin
1. Petugas menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Petugas mengisi dan tanda tangani persetujuan tindakan medik
3. Petugas menyiapkan pasien :
a. Pantau kemajuan perselinan
b. Atur posisi pasien fleksi
c. Pasang alas bokong pada bokong ibu
d. Pasang handuk di atas perut ibu
e. Masukkan syntosinon injeksi
f. Anjurkan ibu untuk tidak mengedan sebelum di suruh oleh bidan yang
memimpin
4. Petugas memakai Schorts (Baju plastic menolong persalinan)
Langkah 5. Petugas mencuci tangan secara medis sesuai petunjuk
langkah/prosedur 6. Petugas memakai sarung tangan
7. Petugas melakukan pemeriksaan dalam untuk meyakinkan pembukaan lengkap
dan posisi bokong janin sudah di vulva
8. Petugas memimpin ibu mengedan pada saat his
9. Petugas melakukan episiotomi jika perinieum sangat kaku
10. Petugas membiarkan bokong turun sampai spekula kelihatan
11. Petugas memegang bokong dengan hati hati jangan lakukan penarikan
12. Petugas melahirkan satu kaki,jika satu kaki tidak lahir spontan,lahirkan satu
kaki dengan jalan :
a. Tekan belakang mulut
b. Genggam tumit dan lahirkan kaki
c. Ulangi untuk melahirkan kaki yang lain
13. Petugas mengendorkan tali pusat jika badan janin sudah lahir sampai umbilikus
14. Petugas melahirkan satu bahu dan kepala janin dengan perasat Bract :
a. Janin di pegang dengan 2 tangan pada bokong dan pangkal paha,dengan
perut janin dibawah lakukan tarikan keatas kearah perut ibu
b. Lahirkan badan bagian atas dan lengan,kemudian kepala janin
15. Petugas melakukan perawatan bayi baru lahir sesuai petunjuk kerja perawatan
bayi baru lahir sesuai petunjuk kerja perawatan bayi baru lahir
16. Petugas melakukan penjahitan perinieum sesuai petunjuk kerja penjahitan luka
episiotomi atau ruptur uteri
17. Petugas melakukan pencegahan Infeksi Pasca Tindakan
a. Setelah melepaskan sarung tangan, kumpulkan dan masukkan instrumen ke
dalam wadah yang berisi larutan chlorin 0,5%
b. Masukkan kassa dan kapas yang telah dipakai kedalam tempat sampah
infeksius
c. Lepaskan sarung tangan
d. Lakukan cuci tangan sesuai petunjuk kerja, cuci tangan denah 7 langkah di
air mengalir
e. Lepaskan Schort
18. Petugas melakukan perawatan pasca tindakan
a. Periksa tanda vital pasien
b. Apabila terjadi kelainan / komplikasi,segera laporkan ke dokter
19. Petugas mencatat kondisi pasien pada kartu status
20. Petugas membuat laporan pada buku harian
- Multipara
Hal hal yang - Besar janin
perlu di - Lilitan tali pusat
perhatikan - His
- Kesiapan Penolong
Unit terkait Unit Rumah Bersalin
CATATAN MUTU
1. Form laporan persalinan
Dokumen terkait
2. Buku register pasien partus
3. Buku laporan kegiatan harian
PELAKSANAAN PELAYANAN
PEMERIKSAAN IVA DAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
- Iva (Infeksi Visual dengan Asam asetat) : merupakan metode sederhana untuk
deteksi dini kanker leher rahim dengan menggunakan asam asetat.
- Deteksi Dini kanker payudara adalah pemeriksaan payudara untuk
Pengertia mengidentifikasi kelainan payudara yang dapat mengarah ke arah keganasan
(kanker) sehingga dapat segera mendapat pengobatan dengan harapan
pengobatan dapat lebih tuntas dan angka kesembuhan lebih tinggi
Kebijakan
Buku acuan Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim di terbitkan oleh
Referensi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,Direktorat Jendral PP & PL.Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak menular tahun 2010
PENILAIAN KLIEN :
1. Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
2. Memastikan bahwa ibu sudah memahami mengapa dianjurkan menjalani
Langkah
pemeriksaan payudara dan tes IVA dan memastikan bahwa ibu sudah mengerti
langkah/Prosedur
prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Memastikan bahwa ibu sudah memahami kemungkinan temuan seperti apa yang
dihasilkan dan tindak lanjut atau pengobatan apa yang mungkin perlu dilakukan
PERSIAPAN :
1. Memerlukan apakah peralatan dan bahan sudah tersedia :
- Insepkulo
- Lidi kapas
- Asam asetat
- Air DTT
- Kom steril dan plastik
- Handscoon
2. Memeriksa lampu yang tersedia dan siap digunakan
3. Menanyakan apakah ibu sudah BAK dan membersihkan serta membilas daerah
genitalnya bila perlu
4. Meminta ibu untuk melepas pakaian dalam baik bra maupun celana dan meminta
ibu menggunakan kain
5. Mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir kemudian menggunakan sarung
tangan
PEMERIKSAAN PAYUDARA
1. Pada saat melakukan pemeriksaan harus diingat untuk selalu mengajarkan cara
melakukan SADARI
2. Melihat payudara dan memeperhatikan apakah ada perubahan :
- Bentuk
- Ukuran
- Puting atau kulit yang berlipat
- Kulit cekung
Memeriksa apakah terjadi pembengkakan,suhu tubuh yang meningkatkan atau rasa
nyeri pada salah satu atau kedua payudara
3. Melihat puting payudara dan perhatikan ukuran,bentuk dan
arahnya.Memeriksakan apakah ada ruam atau luka dan keluar cairan dari puting
payudara
4. Meminta ibu mengangkat kedua lengannya ketas kepala dan lihat kedua
payudaranya.Memperhatikan apakah ada perbedaan.Melihat ibu untuk
meletakkan kedua tangan di pinggang dan memperhatikan kembali payudaranya
5. Meminta ibu/klien membungkuk untuk melihat apakah kedua payudaranya
menggantung secara seimbang
6. Meminta ibu/klien berbaring di meja periksa
7. Meletakkan bantal di bawah pundak kiri ibu/klien.Meletakan lengan kiri ibu di
atas kepalanya
8. Melihat payudara sebelah kiri dan memeriksa apakah ada perbedaan dengan
payudara sebelah kanan.Memeriksakan apakah terdapat kerutan atau lekukan
pada payudara
9. Menggunakan telapak jari jari telunjuk telunjuk tengah dan manis,mempalpasi
seluruh payudara,menggunakan tehnik spiral.perhatikan apakah terdapat benjolan
atau rasa nyeri
10. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan putting
payudara.Perhatikan apakah keluar cairan bening,keruh atau berdarah dari
putting.
11. Ulangi langkah langkah tersebut di atas untuk payudara di sebelah kanan jika
perlu,ulangi tindakan ini dengan posisi ibu duduk dan kedua tangan berada di
samping tubuh
12. Meminta ibu/klien untuk duduk dan mengangkat kedua lengan setinggi bahu.
Mempalpasi pangkal payudara dengan menekan sepanjang sisi luar otot pectoral
kirisambil secara bertahap menggerakan jari jari kearah axial,Memeriksakan
apakah terjadi pembesaran kelenjar getah bening (lymph nodes) atau rasa nyeri
13. Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelah kanan
14. Setelah selesai persilahkan ibu menggunakan kembali pakaiannya sambil periksa
mencuci tangan dengan air sabun dan mengerikannya
MEMERIKSA ABDOMEN DAN LIPATAN PAHA
1. Meminta ibu untuk berbaring di meja periksa dengan kedua lengan di samping
2. Memapar seluruh abdomen
3. Perhatikan apakah ada benjolan pada abdomen,perhatikan letak dan bentuk
pusar
4. Memeriksakan abdomen untuk melihat apakah terdapat warna yang tak
biasa,perut,gurat atau ruam dan lesi
5. Menekan dengan ringan menggunakan permukaan jari jari tangan,
mempalpsai semua area abdomen.Mengidentifiksi adanya masa,daerah yang
nyeri atau resistensi otot,Mencatat temuan
6. Dengan menekan lebih dalam,tentukan ukuran,bentuk kosistensi,rasa
nyeri,mobilisasi dan pergerakan massa.mencatat massa dan area nyeri yang di
temukan
7. Mengidentifilasi area yang terasa nyeri,jika terdapat nyeri,jika terdapat
nyeri,periksa apakah tejadi nyeri lepas
8. Jika ada luka terbuka pada abdomen bagian bawah atau lipat paha,memakai
sarung tangan sepasang periksa baru atau sarung tangan bedah yang telah di
DTT sebelum memeriksa daerah tersebut,Mempalpasi kedua area abdomen
bawah apakah terdapat benjolan atau bisul.
MEMERIKSA GENETALIA LUAR
1. Meminta ibu untuk menaruh kedua tumit pada dudukan.jika tidak ada
dududkan,membantu ibu menaruh kedua kakinya di tepi luar ujung meja.Tutupi
ibu dengan selimut atau kain
2. Mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir dan di keringkan memakai
kain bersih
3. Menyalakan lampu /senter dan mengarahkan ke arah genetalia
4. Memakai sepasang sarung tangan periksa yang baru atau telah di DTT
5. Menyentuh pshs sebelah dalam sebelum menyentuh daerah genetalia ibu
6. Memperhatikan labia,klitoris dan perinium apakah terdapat parut,inflamsi atau
retakan kulit
7. Dengan memisahkan labia mayora dengan dua jari,memeriksa labia
mayora,klitoris,mulut uretra dan mulut vagina
8. Mempalpasi labia minora,lihat apakah terdapat benjolan,cairan,ulkus dan
fistula,Rasakan apakah ada ketidak beraturan atau benjolan dan apakah ada
bagian yang terasa nyeri
9. Memeriksa kelenjar skene untuk melihat adanya keputihan dan nyeri.Dengan
telapak tangan mengadap ke atas,masukkan jari telunjuk ke dalam vagibana
lalu dengan lembut mendorong ke atas mengenai uretra dan menekan kelenjar
pada kedua sisi kemudian langsung kje uretra
10. Memeriksakan kelenjar bartholini untuk melihat apakah ada cairan dan
nyeri.Masukkan jari telunjuk ke dalam vagina di sisi bawah mulut vagina dan
meraba dasar masing masing labia mayora.Dengan menggunakan jari dan ibu
jari mempalpasi setiap sisi untuk mencari apakah ada benjolan atau nyeri
11. Meminta ibu untuk mengejan ketika menahan labia dalam posisi
terbuka.Periksa apakah terdapat benjolan pada dingding anterior atau posterior
vagina
PEMERIKSAAN VISUAL MENGGUNAKAN ASAM ASETAT (INFEKSI VISUAL
DENGAN ASAM ASETAT ASETAT/IVA)
1. Memasang speculum dan menyesuaikannya sehingga seluruh leher rahim
Dapat terlihat.
2. Memasang cocor bebek spekulum dala posisi terbuka sehingga spekulum tetap
berada di tempat nya agar leher rahim dapat terlihat.
3. Memindahkan lampu, senter sehingga dapat melihat leher rahim dengan jelas.
4. Memeriksakan leher rahim apakah curiga kanker servic atau terdapat servicitic
ectopia, tumor, ovaula naboti atau luka, bila curiga kanker cervic pemeriksaan
di akhiri , langsung ke langkah 12 dan seterusnya tanpa melakuakan langkah ke
13.
5. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk menghilangkan cairan,darah,atau
mukosa dari leher rahim.membuang sawb kapas yang telah dipakai ke dalam
wadah tahan bocor atau ka ntung plsatik
6. Mengidentifikasi osteum volteri , SSK ( Sambungan Skuamo Kolumnar) dan
zona transformasi . bila SSK tidak di bisa ditampakan lanjutan dengan prosedur
pemeriksaan pap smear. Bila tes pap tidak memungkinkan untuk dilakukan
lanjutkan ke langkah 12, dan seterusnya.
7. Mencelupkan swap bersihkan ke dalam cairan asam asetat lalu mengoleskan
pada leher rahim. Membuang swap kedalam kantong palstik
8. Menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap dan tampak perubahan
warna putih yang disebut dengan lesi putih .
9. Memastikan SSK teliti :
. memerikasakan apakah leher rahim mudah berdarah
. mencari apakah terdapat plak putih yang tebal dan meninggi atau lesi putih
10. Bila perlu , oleskan kembali asam asetat atau usap leher rahim dengan swap
bersih untuk menghilangkan mukosa , darah atau debris . membuang swap
kedalam kantong palstik
11. Bila pemeriksaan visual telah selesai gunakan swap baru untuk menghilangkan
sisa cairan asam asetat dileher rahim dan vagina. Membuang swap ke dalam
kantong palstik
12. Melepaskan speculum dan melakukan dekontaminasi dengan meletakkan
speculum dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
TUGAS/LANGKAH PASCA IVATUGAS/LANGKAH PASCA
IVATUGAS/LANGKAH PASCA IVA TEST
1. Meminta ibu untuk duduk,turun dari meja periksa dan berpakaian
2. tangan Membereskan lampu/senter dan als tempat duduk pasien berturut turut
dengan larutan clorin 0,5% cairan diterjen
3. Merendam sarung tangan dalam keadaan dipakai kedalam larutan clorin
0,5%,melepas sarung tangan dengan membalik sisi dalam keluar
- Jika sarung tangan akan dibuang,buang ke dalam kantung plastik
- Jika sarung akan di pakai ulang,dekontaminasi dengan merendam sarung tangan
dalam larutan 0,5% selama 10 menit
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun sampai benar benar bersih lalu di
keringkan dengan kain kering
5. Mencacat hasil tes IVA dan temuan lain ke dalam catatan medis ibu.
- Jika didapatkan lesi putih,menggambarkan peta leher rahim di daerah lesi putih
pada catatn medis ibu
6. Membahas hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA bersama ibu dan menjawab
pertanyaan.
- Jika hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA negatif,sebutkan waktu kunjungan
berikutnya untuk menjalani kembali pemeriksaan payudara dan test IVA
- Jika hasil pemeriksaan payudara atau tets IVA positif atau di curigai terdapat
kanker,membahas langkah langkah selanjutnya
- Setelah memberi konseling,memberikan pengobatan atau merujuk.
1. Bidan Puskesmas
Distribusi
2. Dokter Puskesmas
Dokumen terkait Lembar balik penyuluhan
RUJUKAN NEONATUS DENGAN
ASFIKSIA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Rujukan neonatus dengan asfiksia adalah rujukan pada bayi BBL dengan keadaan tidak
Pengertian
bernafas spontan dan teratur segera setelah lahir
Prosedur ini sebagai acuan dalam rujukan neonatus dengan asfiksia di unit Rumah Bersalin
Tujuan
Puskesmas Pondok Ranji
Kebijakan
Referensi Buku APN
1. Alat :
a. Selimut hangat/tebal yang bersih/popok serta kain penyeka muka
b. Set Resisutasi Bayi
c. Penghisap lendir ,slym dan penekan lidah : 1 set
Alat alat dn d. Meja kering bersi dan hangat
bahan e. Pemotong dan pengikat tali pusat : 1 set
f. Timer (jam tangan yang ada detiknya)
2. Bahan :
a. Oxygen,Ventilasi dengan oxygen jika ada