Anda di halaman 1dari 24

KUNJUNGAN NEONATUS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman : 1 halaman

PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si


TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang
Pengertian kompeten kepada neonatus sedikitnya tiga kali selama periode 0 sampai 28 hari
setelah lahir,baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah
1. Untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar
Tujuan 2. Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan atau masalah kesehatan
pada neonatus

SK Kepala Puskesmas Pondok Ranji No.445.4 /104 /KAPUS/III/2017 tentang


Kebijakan
layanan klinis di puskesmas pondok ranji.

Referensi Ilmu kebidanan, Profesor dr.handa ,2002

Alat alat dan 1. Handscoon


Bahan 2. Kassa steril
1. Menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Mencucui tangan dengan 7 langkah di air mengalir
3. Pakai handscoon
4. Memeriksa keadaan bayi
Langka
5. Memeriksa tali pusat bayi
langkah/Prosedur
6. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
7. Mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir
8. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan konseling
9. Pendokumentasian
Hal hal yang
Pencegahan infeksi
perlu diperhatikan

KIA
Unit terkait
APOTIK

Dokumen terkait Rekam Medis Kartu bayi


Riwayat Yang di ubah Isi Perubahan Tgl Mulai Di Berlakukan
Perubahan
Dokumen

TINDIK BAYI
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Suatu cara untuk melubangi telinga untuk dipasang anting pada bayi
1. Pengertian
perempuan (Tindik telinga menindik atau melubangi telinga)
a) Memasang anting
b) Sebagai aksesories pada bayi perempuan
2. Tujuan
c) Dapat membedakan anatara bayi laki laki dan bayi perempuan
( sebagai acuan dalam melaksanakan tindik telinga di Poli KIA
3. Kebijakan
4. Referensi Modul pelatihan penyegaran keterampilan klinis bagi bidan
1. Neadle 1
2. Earrings lengkap dengan clasp
5. Alat dan 3. Alcohol swab
Bahan 4. Gel
5. Sarung tangan bersih
A. Pasien
Bayi dibedong terlebih dahulu

B. Keluarga
1. Keluarga / orang tua diberitahukan mengenai prosedur yang
akan dilakukan
6. Langkah
2. Bayi dibedong dahulu
langkah/Pros
C. Petugas
edur
Petugas mencuci tangan,dan menggunakan sarung tangan

Cara kerja :
1. Memberi tanda pada tempat yang akan ditindik pastikan simetris
antara telinga kiri dan kanan
2. Memberikan desinfektan dengan menggunakan alcohol swab
tempat yang akan ditindik
3. Menempatkan telinga

1. pendaftaran
7. Unit Terkait 2. Ruang Rekam Medis
3. Semua Poli Klinik

SURAT KETERANGAN LAHIR

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG NIP 19670202 198811 2 003
SELATAN

Surat keterangan lahir adalah bukti pencatatan kelahiran WNI di


Pengertian
Negara atau tempat peristiwa kelahiran terjadi.
Prosedur ini sebagai acuan dalam pengisian Surat Keterangan Lahir di
Tujuan
ruang bersalin puskesmas pondok ranji
Kebijakan
Referensi Tidak ada
1. Alat :
a. KTP ibu
ALAT DAN BAHAN
b. KK ibu
c. Surat Nikah ibu
1. Petugas menulis nama Puskesmas dan alamat Puskesmas
pada tempat yang tersedia
2. Petugas menulis No. Urut Register Persalinan per
bulan/RBP/Bulan ke/Tahun kelahiran
3. Petugas mengisi untuk profesi penolong, coret profesi yang
tidak sesuai dengan profesi penolong persalinan pada kolom
profesi
4. Petugas menulis nama penolong persalinan pada tempat yang
Langkah langkah/
tersedia
Prosedur
5. Petugas tidak menulis nama bayi dikosongkan
6. Petugas mengisi untuk jenis kelamin bayi lahir coret yang tidak
sesuai jenis kelamin bayi pada kolom jenis kelamin
7. Petugas menulis nama lengkap Ibu dan Bapak (sesuai KTP)
pada tempat yang tersedia
8. Petugas menulis No. Penduduk Ibu dan Bapak (sesuai KTP)
Pada tempat yang tersedia
9. Petugas menulis alamat lengkap rumah pada tempat yang
tersedia
10. Petugas menulis pekerjaan Ibu dan Bapak pada tempat yang
tersedia
11. Petugas menulis No. Register pasien Ibu (sesuai No.register
persalinan per tahun) pada kotak yang tersedia
12. Petugas mengisi waktu keahiran :
a. Hari kelahiran
b. Tanggal, bulan dan tahun kelahiran
c. Jam kelahiran pada kotak tersedia
13. Petugas Menulis jumlah kelahiran yang keberapa pada kotak
yang tersedia
14. Petugas mengisi untuk persalinan kembar coret yang tidak
sesuai pada kotak yang tersedia
15. Petugas menulis panjang badan bayi lahir pada kotak yang
tersedia
16. Petugas menulis berat badan bayi lahir pada kotak yang
tersedia
17. Petugas menulis tindakan persalinan yang dilakukan dan
abaikan kode persalinan
18. Petugas menulis jika ada kelainan bawaan dan abaikan kode
kelainan bawaan
19. Petugas mengecap sidik telapak kaki bayi kanan/kiri pada
tempat yang tersedia
20. Petugas mengecap sidik ibu jari tangan ibu kanan/kiri pada
tempat yang tersedia
21. Petugas menulis tanggal,bulan dan tahun kelahiran pada
tempat yang tersedia
22. Petugas menulis nama lengkap penolong dan tanda tangan
penolong pada tempat yang tersedia
23. Petugas menulis nama lengkap dan tanda tangan a/n. Kepala
Puskesmas (oleh penanggung jawab RB) dan diberi cap
stempel RB Puskesmas Kec.Ciputat timur
24. Petugas membuat rangkap dua,Surat keterangan lahir Warna
putih untuk pasien da warna kuning untuk arsip
25. Petugas memberikan surat keterangan lahir warna putih untuk
pasien

Hal hal yang perlu Data data yang di peroleh untuk mengisi surat keterangan
diperhatikan lahir harus valid
Unit Terkait Unit Kamar Bersalin
CATATAN MUTU
Dokumen Terkait 1. Surat Keterangan Lahir
2. Buku Register Persalian

Yang di ubah Isi perubahan Tgl mulai


diberlakukan
Riwayat perubahan
dokumen
PEMERIKSAAN DALAM

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Pemeriksaan seberapa centimeter pembuka dan menipis (mendatar) serviks


Pengertian
uteri
Tujuan Untuk mengetahui kemajuan persalinan
Kebijakan
Referensi Ilmu kebidanan, Prof dr.Hanifa,2002
1. Kom kecil
2. Sarung tangan
Alat alat/Bahan
3. Kapas Sublimat
4. Bengkok
1. Cuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir
2. Alat di dekatkan kepada klien
3. Atur posisi dorsal recumben
4. Gunakan sarung tanganyang steril
5. Lakukan vulva higiene,buang kapas di bengkok
6. Anjurkan klien untuk melakukan relaksasi nafas dalam saat prosedur
Langkah-
7. Genggam tangan kanan,masukkan jari tengah ke dalam vulva di susul
langkah/Prosedur
dengan jari telunjuk,tangan kiri berada di fundus
8. Nilai hasil pemeriksaan : meraba portio,serviks,memastikan
pembukaan,memastikan adanta ketuban
9. Tarik tangan secara perlahan,lepas sarung tangan dan buang di
tempat sampah medis
10. Cuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir
Hal hal yang
1.Pencegahan infeksi
perlu di
2.Dilakukan saat tidak ada kontraksi
perhatikan
Unit terkait Ruang bersalin KIA
Dokumen teprkait Rekam Medis
Status pasien ranap
Register SOAP Rawat inap

Yang di ubah Isi Perubahan Tgl mulai di


Riwayat berlakukan
perubahan
dokumen
KUNJUNGAN NIFAS

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman

PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si


TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Periode post partum (Puer perium) atau juga sering disebut masa nifas
Pengertian adalah masa sejak ibu melahirkan bayi (bayi lahir) sampai 6 minggu (42 hari)
kemudian.
Tujuan Menjaga ibu dan bayinya baik fisik mupun fisikologis
Kebijakan
Referensi Ilmu kebidanan Prof , dr.Hanifa.2002
1. Handscoon
Alat dan bahan 2. Bankom kecil
3. Kapas sublimat
a) Menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
b) Persiapan ibu untuk membuka bagian yang akan diperiksa
c) Dekatkan alat
d) Mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir
e) Memakai sarung tangan
f) Buka labia mayora dan mayora lalu usapkan dengan menggunakan
Langkah kapas sublimat
langkah/prosedur g) Buka labia mayora dan minora lalu lihat apakah luka jahitan perinium
tidak ada infeksi
h) Lepas sarung tangan
i) Mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir
j) Menjelaskan hasil pemeriksaan dan memberikan konseling mengenai
perawatan nifas
k) Pencatatan dan pelaporan
Hal hal yang Pencegahan infeksi
perlu Perawatan nifas
diperhatikan
KIA
Unit terkait
APOTIK
Rekam Medis
Dokumen terkait
Kohort Nifas
Yang di ubah Isi Perubahan Tgl Mulai di Berlakukan
Riwayat
Perubahan
Dokumen
BERAT BADAN BAYI RENDAH
(BBLR)

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

8Berat Badan Bayi Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
Pengertian
badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi
Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan perawatan bayi dengan berat
Tujuan badan lahir rendah di rumah bersalin Puskesmas Pondok Ranji,mulai bayi
lahir sampai bayi pulang,dengan keadaan umum baik
Kebijakan
Referensi Buku Pedoman PONED
1. Alat
a. Inkubator
b. Kain pembungkus bayi
c. Baju dan popok bayi
d. Kain gendong
Alat dan bahan e. Topi bayi
f. Baju dewasa yang besar
2. Bahan
a. Formulir Perkesmas
b. Formulir pemantauan kasus BBLR

1. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan


2. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir sebelum
melakukan tindakan
3. Petugas menggosok kedua telapak tangan agar lebih hangat
4. Petugas menindurkan bayi terlentang
5. Petugas mengeringkan bayi
6. Petugas membungkus bayi dengan kain bersih dan kering
7. Petugas mengatur kelembaban incubator 50 60%
Langka
8. Petugas mengatur suhu incubator 34 untuk berat badan bayi 2000 -
Langkah/Prosedur
< 2500
9. Petugas memasukkan bayi ke dalam incmengganti inbator
10. Petugas memberi ASI sesering mungkin
11. Petugas mengganti pakaian bayi apabila terkena BAK/BAB
12. Petugas mengatur suhu ruangan berkisar 27 29
13. Petugas memeriksa kondisi bayi dengan memeperhatikan keadaan
umum,perubahan tingkah laku,warna kulit,pernafasan,kejang dan
sebagainya
14. Petugas mengajarkan ibu cara merawat bayi dengan metode
kangguru,bila kondisi bayi stabil
15. Petugas mencatat kondisi bayi dan tindakan yang dilakukan di dalam
formulir format pengawasan bayi setiap 4 jam
16. Petugas rumah bersalin melaporkan pasien BBLR Kepada petugas
perkesmas,dengan formulir FI /URB 32 / 00
17. Petugas puskesmas membuat jadwal kunjungan rumah bersama
petugas rumah bersalin
18. Petugas melakukan kunjungan rumah pada hari ke -5 atau ke -
6setelah bayi lahir,pada hari kerja,untuk bayi yang di rawat di RB dan
tidak di rujuk ke Rumah Sakit
19. Petugas melakukan kunjungan rumah untuk
a. Dalam wilayah binaan puskesmas kelurahan Pondok
Ranji,dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dari Puskesmas
Kelurahan Pondok Ranji
b. Untuk bayi yang diluar wilayah kelurahan hanya dicatat di buku
status dan ditanda tangani setelah dilakukan penyukuhan kepada
ibu bayi atau keluarganya
20. Petugas melakukan kunjungan ulang 1 minggu setelah pulang dari
Puskesmas untuk bayi BBLR,tetapi jika berat badan bayi sebelum
mencapai 2500 gram,kontrol ulang setiap 1 minggu sekali
Hal hal yang Denyut jantung bayi,Respiratory Rate,Suhu badan,Warna kulit,Reflek
perlu di hisap,Intake ASI,BAB dan BAK
perhatikan
Unterkait terkait Unit Rumah Bersalin
CATATAN MUTU
1. Lembar laporan pertolongan persalinan
Dokumen terkait
2. Buku laporan harian
3. Register partus

Yang di rubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan


Riwayat
perubahan
dokumen
IBU HAMIL ANEMIA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Pengertian Pemberian Tablet Zat Besi pada Ibu Hamil


Tujuan
Kebijakan
Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis dan Patologis, Anita Lockhart RN,MSN,
Referensi dr.Lyndon Saputra,2014

1. Alat
2. Alat tulis
Alat alat ratdan
3. Fom pemeriksaan laboratorium
bahan
4. Bahan
5. Tablet Zat besi
a) Periksa konjungtiva pasien,untuk menentukan pasien anemis atau tidak
b) Catat hasil pemeriksaan dalam kartu status dan KMS ibu hamil
c) Isi fom pemeriksaan laboratorium
d) Jelaskan pada pasien tujuan dari pemeriksaan
e) Jelaskan pada pasien,untuk membayar biaya pemeriksaan laboratorium di kasir
sebelum ke laboratorium dan setelah selesai pemeriksaan membawa hasil
pemeriksaan kembali ke unit pelayanan kesehatan ibu
f) Rujuk ke unit pelayanan gizi,jika hasil pemeriksaan HB < 11gr/dl
Langkah
g) Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil,sedikitnya satu tablet perhari selama
langkah/Prosedur
tiga puluh hari berturut turut untuk pasien hamil trimestre 1,sedangkan untuk
ibu hamil dengan anemia diberikan tablet zat besi dan vitamin C tiga kali satu
tablet perhari ( 3 x 1),hal ini sangat tergantung dengan persediaan obat yang ada
h) Jika tablet zat besi persediaan habis,maka akan diberikan resep luar
i) Beri penyuluhan gizi pada semua ibu hamil di setiap kunjungan ANC,tentang
perlunya minum teblet zat besi dan vitamin C,serta menghindari minum
teh/kopi/susu dalam 1 jam sebelum/sesudah makan,karena dapat mengganggu
penyerapan zat besi
Hal hal yang Pemberian tablet penambah darah
perlu
diperhatikan
Unit terkait KIA, GIZI,LABORATORIUM
Dokumen terkait Rekam Medis,Register Ibu Hamil,Kartu Ibu,Buku KIA
Yang di ubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Riwayat
perubahan
dokumen
SENAM IBU HAMIL

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Pengertian Olah raga yang relatif aman dilakukan dan dapat dilakukan sebagian besar ibu hamil
Untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik maupun mental untuk mengadapi
Tujuan
persalinan yang cepat,aman,dan spontan
Kebijakan
1. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil,Departemen Kesehatan 2009
Referensi
2. Lembar balik kelas ibu hamil,Departemen Kesehatan,2009
1. Lembar balik kelas ibu hamil
Alat dan bahan
2. Matras
1. Memperkenalkan diri
2. Pemanasan
Langkah
3. Gerakan inti
langkah/prosedur
4. Tehnik relaksasi
5. Posisi mengedan yang baik
Hal hal yang Usia kehamilan beserta ibu hamil
perlu di
perhatikan
Unit terkait Poli KIA
Dokumen terkait Kartu Ibu dan buku KIA

Yang di ubah Isi Prubahan Tgl Mulai di Berlakukan


Riwayat
Perubahan
Dukomen
KELAS IBU HAMIL

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,dalam bentuk tatap
muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
Pengertian keterampilan ibu ibu mengenai kehamilan,persalinan,perawatan nifas,perawatan bayi
baru lahir,mitos,pemnyakit menular,dan akte kelahiran

Meningkatkan pengetahuan,merubah sikap dan prilaku ibu agar memahami tentang


kehamilan,perubahan tubuh,dan keluhan selama hamil,perawatan
Tujuan
kehamilan,persalinan,perawatan nifas,KB pasca salin,perawatan bayi baru
lahir,mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,penyakit menular dan akte kelahiran
Kebijakan
Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil,departemen kesehatan, 2009
Referensi
1. Lembar balik kelas ibu hamil
Alat dan bahan 2. Matras
3. Buku KIA
1. Perkenalan peserta dan fasilitator
2. Mendengarkan pengalaman peserta selama hamil ini ataupun sebelumnya
Langkah
3. Materi kelas ibu hamil
langkah/Prosedur
4. Evaluasi
5. Senam ibu hamil
Hal hal yang 1. Usia kehamilan peserta ibu hamil
perlu di 2. Lama materi
perhatiakan
Unit terkait Poli KIA
Dokumen terkait Kartu ibu dan buku KIA

Yang Di ubah Isi Perubahan Tgl Mulai di Berlakukan


Riwayat
Perubahan
Dokumen
PERTOLONGAN PERSALINAN LETAK
SUNGSANG

No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Pertolongan Persalinan Letak Sungsang adalah persalinan pada bayi dengan presentasi
bokong (sungsang) di mana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu,kepala
Pengertian
berada di fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (di daerah pintu
atas panggul/simfisis)
Prosedur ini sebagai acuan dalam melakukan persalinan letak sungsang di ruang
Tujuan bersalin puskesmas pondok ranji

Kebijakan
Referensi Buku Pedoman Obstetri Patologis
1. ALAT
a. Partus set terdiri dari :
1. Sarung tangan steril 2 pasang 1 Buah
2. Gunting Episiotomi 1 Buah
3. Gunting tali pusat 2 Buah
4. Arteri Klem 1 Buah
5. koncher 1 Buah
6. Kateter Logam 1 Buah
7. Penjepit atau pengikat tali pusat 1 Buah
8. Kasa steril 5 Buah
9. Spuit 3 CC 1 Buah
b. Hechting set terdiri dari :
Alat-alat/bahan
1. Sarung tangan steril 1 Pasang
2. Naldpoeder 1 Buah
3. Pincet Anatomis 1 Buah
4. Pincet Cirugis 1 Buah
5. Gunting benang 1 Buah
6. Jarum 1 Buah
7. Kassa steril 5 Lembar (Min)
8. Spuit 5 cc berisi lidocain 1% 1 Buah
9. Benang Cat gut Sesuai kebutuhan
10. Tampon Vagina 1 Buah
11. Lampu Sorot
12. Stetoskop & Tensimeter
13. Dopler
14. Oksigen dengan regulator
15. Centimeter (midline)
16. Bangkok
17. Ember
18. Baskom berisi larutan chlorin 0,5%
19. Baskom berisi air DTT
20. Handuk bersih/tissue
21. Tempat sampah 2 Buah
22. Penghisap lendir
23. Incubator dan timbangan bayi
24. Bedongan 2 Buah
25. Pakaian Bayi 1 Set
26. Pakaian bayi 1 Set
2. Bahan
a. Medika Mentosa
1. Cairan infus (Dext 5%, RL,NHCL)
2. Infus set
3. Abocath No. 18
b. Plester,Kapas,Alkohol
c. Obat obat injeksi :
1. Methergin
2. Syntocinon
3. Lidocain
d. Obat obat Oral :
1. Amoxilin
2. Vitamin
1. Petugas menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Petugas mengisi dan tanda tangani persetujuan tindakan medik
3. Petugas menyiapkan pasien :
a. Pantau kemajuan perselinan
b. Atur posisi pasien fleksi
c. Pasang alas bokong pada bokong ibu
d. Pasang handuk di atas perut ibu
e. Masukkan syntosinon injeksi
f. Anjurkan ibu untuk tidak mengedan sebelum di suruh oleh bidan yang
memimpin
4. Petugas memakai Schorts (Baju plastic menolong persalinan)
Langkah 5. Petugas mencuci tangan secara medis sesuai petunjuk
langkah/prosedur 6. Petugas memakai sarung tangan
7. Petugas melakukan pemeriksaan dalam untuk meyakinkan pembukaan lengkap
dan posisi bokong janin sudah di vulva
8. Petugas memimpin ibu mengedan pada saat his
9. Petugas melakukan episiotomi jika perinieum sangat kaku
10. Petugas membiarkan bokong turun sampai spekula kelihatan
11. Petugas memegang bokong dengan hati hati jangan lakukan penarikan
12. Petugas melahirkan satu kaki,jika satu kaki tidak lahir spontan,lahirkan satu
kaki dengan jalan :
a. Tekan belakang mulut
b. Genggam tumit dan lahirkan kaki
c. Ulangi untuk melahirkan kaki yang lain
13. Petugas mengendorkan tali pusat jika badan janin sudah lahir sampai umbilikus
14. Petugas melahirkan satu bahu dan kepala janin dengan perasat Bract :
a. Janin di pegang dengan 2 tangan pada bokong dan pangkal paha,dengan
perut janin dibawah lakukan tarikan keatas kearah perut ibu
b. Lahirkan badan bagian atas dan lengan,kemudian kepala janin
15. Petugas melakukan perawatan bayi baru lahir sesuai petunjuk kerja perawatan
bayi baru lahir sesuai petunjuk kerja perawatan bayi baru lahir
16. Petugas melakukan penjahitan perinieum sesuai petunjuk kerja penjahitan luka
episiotomi atau ruptur uteri
17. Petugas melakukan pencegahan Infeksi Pasca Tindakan
a. Setelah melepaskan sarung tangan, kumpulkan dan masukkan instrumen ke
dalam wadah yang berisi larutan chlorin 0,5%
b. Masukkan kassa dan kapas yang telah dipakai kedalam tempat sampah
infeksius
c. Lepaskan sarung tangan
d. Lakukan cuci tangan sesuai petunjuk kerja, cuci tangan denah 7 langkah di
air mengalir
e. Lepaskan Schort
18. Petugas melakukan perawatan pasca tindakan
a. Periksa tanda vital pasien
b. Apabila terjadi kelainan / komplikasi,segera laporkan ke dokter
19. Petugas mencatat kondisi pasien pada kartu status
20. Petugas membuat laporan pada buku harian
- Multipara
Hal hal yang - Besar janin
perlu di - Lilitan tali pusat
perhatikan - His
- Kesiapan Penolong
Unit terkait Unit Rumah Bersalin
CATATAN MUTU
1. Form laporan persalinan
Dokumen terkait
2. Buku register pasien partus
3. Buku laporan kegiatan harian
PELAKSANAAN PELAYANAN
PEMERIKSAAN IVA DAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

- Iva (Infeksi Visual dengan Asam asetat) : merupakan metode sederhana untuk
deteksi dini kanker leher rahim dengan menggunakan asam asetat.
- Deteksi Dini kanker payudara adalah pemeriksaan payudara untuk
Pengertia mengidentifikasi kelainan payudara yang dapat mengarah ke arah keganasan
(kanker) sehingga dapat segera mendapat pengobatan dengan harapan
pengobatan dapat lebih tuntas dan angka kesembuhan lebih tinggi

1. Deteksi dini menggunakan metode IVA bertujuan mengidentifikasi mereka


yang mengalami lesi pra kanker sehingga dapat memperoleh terapy segera
untuk memutus perjalanan hidup lesi pra kanker sebelum menjadi kanker

2. Deteksi dini kanker payudara bertujuan

- Untuk mengidentifikasi masalah pada payudara sebelum ibu merasakan gejala


Tujuan
dan memberi kesempatan untuk kesempatan untuk pengobatan atau pencegahan
sejak dini.
- Memberi pengetahuan pada perempuan di masyarakat sehingga dapat lebih
peduli dengan adanya kemungkinan terhadap kanker,dan membekali mereka
dengan pengetahuan pemeriksaan dengan metode SADARI,agar mereka dapat
melakukan pemeriksaan payudaranya sendiri

Kebijakan
Buku acuan Pencegahan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim di terbitkan oleh
Referensi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,Direktorat Jendral PP & PL.Direktorat
Pengendalian Penyakit Tidak menular tahun 2010
PENILAIAN KLIEN :
1. Menyapa ibu dengan sopan dan ramah
2. Memastikan bahwa ibu sudah memahami mengapa dianjurkan menjalani
Langkah
pemeriksaan payudara dan tes IVA dan memastikan bahwa ibu sudah mengerti
langkah/Prosedur
prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Memastikan bahwa ibu sudah memahami kemungkinan temuan seperti apa yang
dihasilkan dan tindak lanjut atau pengobatan apa yang mungkin perlu dilakukan
PERSIAPAN :
1. Memerlukan apakah peralatan dan bahan sudah tersedia :
- Insepkulo
- Lidi kapas
- Asam asetat
- Air DTT
- Kom steril dan plastik
- Handscoon
2. Memeriksa lampu yang tersedia dan siap digunakan
3. Menanyakan apakah ibu sudah BAK dan membersihkan serta membilas daerah
genitalnya bila perlu
4. Meminta ibu untuk melepas pakaian dalam baik bra maupun celana dan meminta
ibu menggunakan kain
5. Mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir kemudian menggunakan sarung
tangan
PEMERIKSAAN PAYUDARA
1. Pada saat melakukan pemeriksaan harus diingat untuk selalu mengajarkan cara
melakukan SADARI
2. Melihat payudara dan memeperhatikan apakah ada perubahan :
- Bentuk
- Ukuran
- Puting atau kulit yang berlipat
- Kulit cekung
Memeriksa apakah terjadi pembengkakan,suhu tubuh yang meningkatkan atau rasa
nyeri pada salah satu atau kedua payudara
3. Melihat puting payudara dan perhatikan ukuran,bentuk dan
arahnya.Memeriksakan apakah ada ruam atau luka dan keluar cairan dari puting
payudara
4. Meminta ibu mengangkat kedua lengannya ketas kepala dan lihat kedua
payudaranya.Memperhatikan apakah ada perbedaan.Melihat ibu untuk
meletakkan kedua tangan di pinggang dan memperhatikan kembali payudaranya
5. Meminta ibu/klien membungkuk untuk melihat apakah kedua payudaranya
menggantung secara seimbang
6. Meminta ibu/klien berbaring di meja periksa
7. Meletakkan bantal di bawah pundak kiri ibu/klien.Meletakan lengan kiri ibu di
atas kepalanya
8. Melihat payudara sebelah kiri dan memeriksa apakah ada perbedaan dengan
payudara sebelah kanan.Memeriksakan apakah terdapat kerutan atau lekukan
pada payudara
9. Menggunakan telapak jari jari telunjuk telunjuk tengah dan manis,mempalpasi
seluruh payudara,menggunakan tehnik spiral.perhatikan apakah terdapat benjolan
atau rasa nyeri
10. Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan putting
payudara.Perhatikan apakah keluar cairan bening,keruh atau berdarah dari
putting.
11. Ulangi langkah langkah tersebut di atas untuk payudara di sebelah kanan jika
perlu,ulangi tindakan ini dengan posisi ibu duduk dan kedua tangan berada di
samping tubuh
12. Meminta ibu/klien untuk duduk dan mengangkat kedua lengan setinggi bahu.
Mempalpasi pangkal payudara dengan menekan sepanjang sisi luar otot pectoral
kirisambil secara bertahap menggerakan jari jari kearah axial,Memeriksakan
apakah terjadi pembesaran kelenjar getah bening (lymph nodes) atau rasa nyeri
13. Ulangi langkah tersebut untuk payudara sebelah kanan
14. Setelah selesai persilahkan ibu menggunakan kembali pakaiannya sambil periksa
mencuci tangan dengan air sabun dan mengerikannya
MEMERIKSA ABDOMEN DAN LIPATAN PAHA
1. Meminta ibu untuk berbaring di meja periksa dengan kedua lengan di samping
2. Memapar seluruh abdomen
3. Perhatikan apakah ada benjolan pada abdomen,perhatikan letak dan bentuk
pusar
4. Memeriksakan abdomen untuk melihat apakah terdapat warna yang tak
biasa,perut,gurat atau ruam dan lesi
5. Menekan dengan ringan menggunakan permukaan jari jari tangan,
mempalpsai semua area abdomen.Mengidentifiksi adanya masa,daerah yang
nyeri atau resistensi otot,Mencatat temuan
6. Dengan menekan lebih dalam,tentukan ukuran,bentuk kosistensi,rasa
nyeri,mobilisasi dan pergerakan massa.mencatat massa dan area nyeri yang di
temukan
7. Mengidentifilasi area yang terasa nyeri,jika terdapat nyeri,jika terdapat
nyeri,periksa apakah tejadi nyeri lepas
8. Jika ada luka terbuka pada abdomen bagian bawah atau lipat paha,memakai
sarung tangan sepasang periksa baru atau sarung tangan bedah yang telah di
DTT sebelum memeriksa daerah tersebut,Mempalpasi kedua area abdomen
bawah apakah terdapat benjolan atau bisul.
MEMERIKSA GENETALIA LUAR
1. Meminta ibu untuk menaruh kedua tumit pada dudukan.jika tidak ada
dududkan,membantu ibu menaruh kedua kakinya di tepi luar ujung meja.Tutupi
ibu dengan selimut atau kain
2. Mencuci tangan dengan 7 langkah di air mengalir dan di keringkan memakai
kain bersih
3. Menyalakan lampu /senter dan mengarahkan ke arah genetalia
4. Memakai sepasang sarung tangan periksa yang baru atau telah di DTT
5. Menyentuh pshs sebelah dalam sebelum menyentuh daerah genetalia ibu
6. Memperhatikan labia,klitoris dan perinium apakah terdapat parut,inflamsi atau
retakan kulit
7. Dengan memisahkan labia mayora dengan dua jari,memeriksa labia
mayora,klitoris,mulut uretra dan mulut vagina
8. Mempalpasi labia minora,lihat apakah terdapat benjolan,cairan,ulkus dan
fistula,Rasakan apakah ada ketidak beraturan atau benjolan dan apakah ada
bagian yang terasa nyeri
9. Memeriksa kelenjar skene untuk melihat adanya keputihan dan nyeri.Dengan
telapak tangan mengadap ke atas,masukkan jari telunjuk ke dalam vagibana
lalu dengan lembut mendorong ke atas mengenai uretra dan menekan kelenjar
pada kedua sisi kemudian langsung kje uretra
10. Memeriksakan kelenjar bartholini untuk melihat apakah ada cairan dan
nyeri.Masukkan jari telunjuk ke dalam vagina di sisi bawah mulut vagina dan
meraba dasar masing masing labia mayora.Dengan menggunakan jari dan ibu
jari mempalpasi setiap sisi untuk mencari apakah ada benjolan atau nyeri
11. Meminta ibu untuk mengejan ketika menahan labia dalam posisi
terbuka.Periksa apakah terdapat benjolan pada dingding anterior atau posterior
vagina
PEMERIKSAAN VISUAL MENGGUNAKAN ASAM ASETAT (INFEKSI VISUAL
DENGAN ASAM ASETAT ASETAT/IVA)
1. Memasang speculum dan menyesuaikannya sehingga seluruh leher rahim
Dapat terlihat.
2. Memasang cocor bebek spekulum dala posisi terbuka sehingga spekulum tetap
berada di tempat nya agar leher rahim dapat terlihat.
3. Memindahkan lampu, senter sehingga dapat melihat leher rahim dengan jelas.
4. Memeriksakan leher rahim apakah curiga kanker servic atau terdapat servicitic
ectopia, tumor, ovaula naboti atau luka, bila curiga kanker cervic pemeriksaan
di akhiri , langsung ke langkah 12 dan seterusnya tanpa melakuakan langkah ke
13.
5. Menggunakan swab kapas yang bersih untuk menghilangkan cairan,darah,atau
mukosa dari leher rahim.membuang sawb kapas yang telah dipakai ke dalam
wadah tahan bocor atau ka ntung plsatik
6. Mengidentifikasi osteum volteri , SSK ( Sambungan Skuamo Kolumnar) dan
zona transformasi . bila SSK tidak di bisa ditampakan lanjutan dengan prosedur
pemeriksaan pap smear. Bila tes pap tidak memungkinkan untuk dilakukan
lanjutkan ke langkah 12, dan seterusnya.
7. Mencelupkan swap bersihkan ke dalam cairan asam asetat lalu mengoleskan
pada leher rahim. Membuang swap kedalam kantong palstik
8. Menunggu minimal 1 menit agar asam asetat terserap dan tampak perubahan
warna putih yang disebut dengan lesi putih .
9. Memastikan SSK teliti :
. memerikasakan apakah leher rahim mudah berdarah
. mencari apakah terdapat plak putih yang tebal dan meninggi atau lesi putih
10. Bila perlu , oleskan kembali asam asetat atau usap leher rahim dengan swap
bersih untuk menghilangkan mukosa , darah atau debris . membuang swap
kedalam kantong palstik
11. Bila pemeriksaan visual telah selesai gunakan swap baru untuk menghilangkan
sisa cairan asam asetat dileher rahim dan vagina. Membuang swap ke dalam
kantong palstik
12. Melepaskan speculum dan melakukan dekontaminasi dengan meletakkan
speculum dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
TUGAS/LANGKAH PASCA IVATUGAS/LANGKAH PASCA
IVATUGAS/LANGKAH PASCA IVA TEST
1. Meminta ibu untuk duduk,turun dari meja periksa dan berpakaian
2. tangan Membereskan lampu/senter dan als tempat duduk pasien berturut turut
dengan larutan clorin 0,5% cairan diterjen
3. Merendam sarung tangan dalam keadaan dipakai kedalam larutan clorin
0,5%,melepas sarung tangan dengan membalik sisi dalam keluar
- Jika sarung tangan akan dibuang,buang ke dalam kantung plastik
- Jika sarung akan di pakai ulang,dekontaminasi dengan merendam sarung tangan
dalam larutan 0,5% selama 10 menit
4. Mencuci tangan dengan air dan sabun sampai benar benar bersih lalu di
keringkan dengan kain kering
5. Mencacat hasil tes IVA dan temuan lain ke dalam catatan medis ibu.
- Jika didapatkan lesi putih,menggambarkan peta leher rahim di daerah lesi putih
pada catatn medis ibu
6. Membahas hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA bersama ibu dan menjawab
pertanyaan.
- Jika hasil pemeriksaan payudara dan tes IVA negatif,sebutkan waktu kunjungan
berikutnya untuk menjalani kembali pemeriksaan payudara dan test IVA
- Jika hasil pemeriksaan payudara atau tets IVA positif atau di curigai terdapat
kanker,membahas langkah langkah selanjutnya
- Setelah memberi konseling,memberikan pengobatan atau merujuk.

1. Bidan Puskesmas
Distribusi
2. Dokter Puskesmas
Dokumen terkait Lembar balik penyuluhan
RUJUKAN NEONATUS DENGAN
ASFIKSIA
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :1-2 halaman


PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Rujukan neonatus dengan asfiksia adalah rujukan pada bayi BBL dengan keadaan tidak
Pengertian
bernafas spontan dan teratur segera setelah lahir
Prosedur ini sebagai acuan dalam rujukan neonatus dengan asfiksia di unit Rumah Bersalin
Tujuan
Puskesmas Pondok Ranji
Kebijakan
Referensi Buku APN
1. Alat :
a. Selimut hangat/tebal yang bersih/popok serta kain penyeka muka
b. Set Resisutasi Bayi
c. Penghisap lendir ,slym dan penekan lidah : 1 set
Alat alat dn d. Meja kering bersi dan hangat
bahan e. Pemotong dan pengikat tali pusat : 1 set
f. Timer (jam tangan yang ada detiknya)
2. Bahan :
a. Oxygen,Ventilasi dengan oxygen jika ada

1. Petugas melakukan penangan umum


a. Keringkanbayi,ganti kain yang basah dan bungkus dengan kain hangat yang
kering
b. Jika belum dilakukan,segera klem & potong tali pusat
c. Letakkan bayi di tempat keras dan hangat (di bawah radiantheater) untuk
Resisutasi
d. Kerjakan pedoman pencegahan infeksi dalam melakukan tindakan perawatan
dan resusitasi
Langkah
2. Petugas melakukan resusitasi
langkah/
Perlunyan resusitasi harus di tentukan sebelum akhir menit pertama kehidupan
prosedur
Indikator terpenting bahwa diperlukan resusitasi adalah kegagalan nafas setelah
bayi lahir
3. Petugas membuka jalan napas/mengatur posisi bayi sebagai berikut :
Posisi bayi
a. Terlentang
b. Kepala lurus dan sedikit terngadah/ekstensi (posisi mencium bau)
c. Bayi di selimuti,kecuali muka dan dada
d. Bersihkan jalan napas dengan menghisap mulut blalu hidung,jika terdapat darah
atau meconium di mulut atau di hidung,hisap segera untuk menghindari aspirasi
e. Catatan : Jangan menghisap terlalu dalam di tenggorokan karena dapat
mengakibatkan turunnya rekuensi denyut jantung bayi atau bayi berhenti
bernafas
f. Tetap jaga kehangatan tubuh bayi
g. Nilai kembali keadaan bayi :
-Jika bayi mulai menagis atau bernafas lanjutkan dengan asuhan awal bayi baru
lahir
-Jika bayi tetap tidak bernapas lanjutkan dengan ventilasi
4. Petugas melakukan ventilasi bayi baru lahir
a. Cek kembali posisi bayi (kepala sedikit ekstensi)
b. Posisi sungkup &dan cek perlekatannya
c. Pasang sungkup di wajah,menutupi pipi mulut dan hidung
e. Remas balon dengan dua jari sebanya 2x dengan tekanan 30 cm air untuk
mengalirkan udara ke jalan nafas bayi,perhatikan gerakan dinding dada naik
menandakan pengembangan pada paru dan udara masuk jika tidak naik
lakukan koreksi dan ulangi ventilasi percobaan
f.Jika ventilasi percobaan berhasil maka lakukan ventilasi dengan meniupkan
udara pada tabung atau meremas balon dengan tekanan 20 cm air,frekuensi 20
kali dengan waktu 30 detik lakukan penilaian hasil ventilasi,jika bayi bernafas
normal dan atau menagis,hentikan ventilasi dan lanjutkan dengan asuhan awal
bayi baru lahir jika bayi tidak bernafas lanjutkan tindakan ventilasi
5.Petugas melakukan ventilasi selama lebih dari 2 menit berhenti dan nilai apakah
terjadi napas spontan
a. Jika pernapasan normal (frekuensi 30-60 x / menit),tidak ada tarikan dinding
dada dan suara merintih dalam 1 menit resusitasi tidak diperlukan.Lanjutkan
dengan asuhan awal bayi baru lahir
b. Jika frekuensi 30 x / menit,lanjutkan ventilasi
c. Jika terjadi tarikan dinding dada yang kuat,ventilasi dengan oksigen,jika
tersedia,rujuk ke tempat pelayanan yang dituju
d. Selama di rujuk,jaga bayi tetap hangat dan berikan ventilasi jika diperlukan
6.Petugas mengentikan ventilasi,Jika tidak usaha bernafas,mengap mengap atau
Tidak ada napas setelah 20 menit ventilasi,hentikan ventilasi,bayi lahir mati
7.Petugas memberi dukungan psikologis kepada keluarga

Syarat untuk merujuk :


- Ketepatan pengambilan keputusan petugas untuk menentukan tempat rujukan sesuai
dengan besaran resiko,jarak dan faktor lainnya
- Melengakpi syarat syarat rujukan (Persetujuan tindakan,surat rujukan,dan catatan
Hal hal
medis)
yang perlu
- Merujuk bayi dalam keadaan stabil,menjaga kehangatan,jalan napas tetap bersih
diperhatiakn
dan terbuka
- Tersedia obat dan peralatan yang dibutuhkan
- Harus didampingi petugassambil kesehatan

Anda mungkin juga menyukai