PROSEDUR Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur,
TETAP Dr. Sandi Iljanto, M.P.H
PENGERTIAN Tindakan pemasangan ETT untuk membebaskan jalan nafas
TUJUAN Untuk mempertahankan jalan nafas bebas pada prosedur
operasi tertentu dan resusitasi jantung paru
KEBIJAKAN Surat keputusan direktur RSU HGA Nomor
617/SK-DIR/RSHGA/VI/2016 tentang pedoman pelayanan anastesiologi dan terapi intensif di RSU Hasanah Graha Afiah PROSEDUR Persiapan pasien : Persiapan terpenting untuk melakukan intubasi adalah memerika kemungkinan kesulitan intubasi dan resiko aspirasi dan regurgitasi 1. Bisa membuka mulut 2. Pemeriksaan mallampati 3. Kemampuan ekstensi leher 4. Jarak tiromental 5. Pergerakan leher kanan dan kiri (tidak ada kaku sendi leher ) 6. Leher pendek, panjang, kaku 7. Adanya sikratik daerah leher 8. Gigi ompong 9. Gigi yang hanya tinggal beberapa saja 10. Tanyakan kecukupan puasanya (terutama pasien emergency) 11. Wanita hami selalu dianggap lambung penuh Persiapan Alat: 1. Pastikan seluruh alat yang diperlukan berfungsi dengan baik 2. Sumber oksigen dan ambubag(UGD, ruangan, ICU) mesin anastesi yang sudah dipastikan berfungsi dengan baik (kamar operasi) 3. Face mask atau sungkup wajah 4. Laringoskop 5. Pipa endotrakeal 3 buah (1 lebih besar dan 1 lebih kecil dari ukuran standar ) 6. Mandrain (staylet) 7. Oropharyngeal airway 3 buah (1 lebih besar dan 1 lebih kecil dari ukuran standar) 8. Spuit cuff 9. Plester 10. Bantal dengan tebal 10 cm 11. Suction yang sudah siap pakai 12. Stetoskop 13. Sarung tangan Cara : 1. Pasang sarung tangan untuk APD (alat pelindung diri ) 2. Pastikan bahwa meja operasi sudah terkunci dan tidak bergerak 3. Posisikan pasien terlentang dengan posisi head up 4. Tinggi kepala pasien setinggi kepala operator 5. Posisikan kepala penderita dengan bagian oksipital diletakkan diatas bantal dengan tebal 10 cm 6. Posisikan kepala dalam satu garis antara telinga dengan sternum ( sniff position) 7. Berikan pasien oksigen 100% selama kurang lebih kurang 3-5 menit dengan menggunakan face mask 8. Berikan pasien anestetika hipnotik sedativ intravena dan opioid. 9. Pastika pasien tertidur dengan memeriksa reflek bulu mata negatif. 10. Berikan oksigen ditambah agen anastesik inhalasi memakai face mask 11. Lakukan ventilasi dengan menggunakan bag bertekanan tidak melebihi 30 cm H2O. 12. Bila dada dapat mengembang dan pada saat melakukan ventilasi tidak ada hambatan atau tahanan, berikan pelumpuh otot. 13. Lakukan ventilasi hingga seluruh obat anastesi mencapai onset 14. Pegang handle laringoskop dengan tangan sebelah kiri tangan sebelah kanan dapat memegang kepala pasien untuk extensi atau membuka mulut dengan cara cross finger 15. Masukkan blade dari ujung kanan bibir, dorong hingga ke oropharyng sambil menyisihkan lidah dari kanan ke kiri 16. Telusuri terus hingga blade menyentuh vellecula. 17. Pastikan gigi dan bibir bebas 18. Kemudian angkat handle menjauh dari pasien sehingga terlihat 19. Pita suara (vocal cord) 20. Persiapkan ETT ditangan kanan 21. Masukkan ETT ke arah pita suara 22. Setelah ETT terpasang, kembangkan balon dengan menggunakan spuit sampai tidak terdengar adanya kebocoran. 23. Setelah balon mengembang pastikan paru kanan dan kiri mengembang sama besar dengan menggunakan stetoskop 24. Selanjutnya ETT difiksasi