Ditetapkan,
Direktur
SPO
(STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR .. dr. Jansje Grace Makisurat
OPERASIONAL) Nip.196901252002122005
A. Pemasangan
Langkah-langkah :
1. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan yang
akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur telentang dengan kepala hiper ekstensi
3. Penanda tanganan informed concern
4. Petugas melakukan kebersihan tangan
5. Petugas menggunakan APD (Topi, masker, handscoon, apron, google,
PROSEDUR
sepatu).
6. Memasang monitor EKG
7. Memberi obat relaksan dan sedative sesuai program pengobatan
8. Memonitor saturasi oksigen, memberikan oksigen 100 % melalui
masker oksigen
9. Mengisap sekresi sebelum dan selama tindakan intubasi berlangsung
10. Dokter melakukan intubasi
11. Mengisi Cuff pipa endotrachea tube sesudah dokter melakukan intubasi
12. Melakukan pengecekan ketepatan posisi endotracheal tube dengan
cara auskultasi
13. Melakukan fiksasi ETT diantara bibir atas dan lubang hidung
14. Melakukan fiksasi ETT di pipi kiri dan kanan.
15. Petugas melepas APD
16. Petugas melakukan kebersihan tangan.
PROSEDUR B. Perawatan
1. Petugas melakukan kebersihan tangan
2. Petugas menggunakan APD (sarung tangan)
3. Fiksasi pipa endotrachea :
a. Fiksasi dengan plester sesudah intubasi
b. Pastikan fiksasi baik dengan memastikan bahwa plester melekat
dengan baik di sekeliling endotrachea
c. Pastikan fiksasi pipa endotrachea pada panjang pipa yang tepat
beberapa kali secara teratur setiap harinya atau bila ada kecurigaan
pipa endotrachea tercabut atau terdorong.
4. Pemeriksaan terhadap chuff endotrakhea :
a. Test volumetric (jumlah udara yang cukup yang dimasukkan ke cuff
pipa endotrachea sampai tidak terjadi kebocoran + 1 ml) segera
dilakukan setelah pemasangan pipa endotrachea dan diulangi
secara rutin beberapa kali sehari, terutama bila dijumpai adanya
kebocoran manual hiperinflasi.
b. Memastikan tidak terjadinya kebocoran dengan auskultasi di daerah
trachea selama ventilasi normal
c. Tekanan cuff diukur dengan manometer
5. Bila dijumpai kebocoran yang menetap pada pipa endotrakhea segera
lakukan visualisasi langsung dengan laringoskop, meskipun fiksasi
terlihat pada panjang pipa endotrakhea yang benar untuk memastikan
ada atau tidak adanya masalah.
6. Suctioning pipa endotrakea dilakukan bila di jumpai adanya secret jalan
nafas yang banyak.
7. Humidifikasi yang adekuat.
8. Petugas melepas APD
9. Petugas melakukan kebersihan tangan
C. Ekstubasi
1. Petugas melakukan kebersihan tangan
2. Petugas menggunakan APD (sarung tangan).
3. Setting ventilator bertujuan mendorong secret ke atas balon pipa
endotrachea ke arah mulut supaya dapat dihisap.
4. Menghisap secret melalui pipa endotrachea (suctioning).
5. Menghisap secret pada mulut dan hidung.
6. Mengempiskan balon endotrachea dengan menggunakan alat
cuffnometer.
7. Melepaskan fiksasi pipa endotrachea, sementara proses suctioning terus
berjalan
8. Pipa endotrachea dilepaskan, sementara selang penghisap lendir didalam
pipa untuk menghisap sisa-sisa lendir saat pipa ditarik.
9. Kemudian diberikan terapi oksigen yang adekuat melalui masker wajah.
10. Petugas melepas APD
8. Petugas melakukan kebersihan tangan
Pencatatan/Dokumentasi
1. Catat tanggal dan waktu pemasangan ETT di lokasi yang dapat dilihat
dengan jelas
2. Lakukan pencatatatan pada lembar catatan terintegrasi
NB :
1. Pemasangan ETT setiap 1 minggu (sesuai kondisi pasien)
2. Letakkan punggung tangan diatas mulut untuk menilai cuff terisi udara
dengan cukup atau mendengar adanya suara kebocoran
PROSEDUR 3. Usahakan agar tekanan cuff ETT tidak lebih dari 30 cmH2O
4. Kempeskan cuff ETT secara berkala, minimal tiap 4 jam selama 10 detik
untuk mempertahankan sirkulasi daerah trachea
5. Ganti ubah letak ETT setiap pergantian fiksasi.