4 KHUSUS INFUS AGEN BLOK LABEL PADA BOTOL PERINGATAN : AGEN PARALISIS
NEUROMUSKULAR INFUS DAPAT MENYEBABKAN HENTI
(Suksinilkolin, rokuronium, NAPAS)
vekoronium, atrakurium,
pankuronium)
Kategori :
Risiko tinggi = ≥ 45
Risiko sedang = 25 – 44
Risiko rendah = 0 – 24
Keterangan skor :
Risiko rendah :0–5
Risiko sedang : 6 – 16
Risiko tinggi : 17 – 30
17) Menggugat dan atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata ataupun pidana.
18) Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
UNIT/
/INSTALASI
TIM KPRS DIREKSI KKP
Atasan Langsung PERSI
Unit
Insiden Laporan
(KTD/KNC) Kejadian
2X24 Jam
Tangani
Atasan
Segera
Langsung
Grading
Biru/Hijau Merah/Kuning
Investigasi
Sederhana
(1-2 minggu)
Laporan
Rekomendasi Kejadian
i Hasil
Analisa/
Regradin
Feed
Back ke
Unit Pembelajaran Laporan Laporan
Cepat, Bermutu, /Rekomendasi
Terjangkau dan Islami 21
Buku Saku Akreditasi RS Muhammadiyah Lamongan
Direksi memperoleh laporan dari tim KPRS segera setelah proses RCA
selesai.
Yang membuat laporan insiden keselamatan pasien adalah :
a) Siapa saja atau semua staf RS Muhammadiyah Lamongan yang
pertama menemukan kejadian.
b) Siapa saja atau semua staf RS Muhammadiyah Lamongan yang
terlibat dalam kejadian.
KRITERIA
perawatan monitoring
invasif (kateter vena
sentral, kateter TIK).
Level 3 Dokter, Kompetensi dokter harus Peralatan level 2
Perawat, dan sesuai standar minimal ditambah :
Paramedik atau diatas standar ventilator
minimal : portable,
Mempunyai peralatan
pengalaman minimal 6 transfer yang
bulan di bidang critical memenuhi
care dan bekerja di standard
intensive care unit. minimal.
Keterampilan
advanced airway
management invasif
(intubasi, LMA,
cricotiroidektomi,
trakeostomi)
ATLS dan ACLS.
Pelatihan transfer
pasien.
Perawat :
Mempunyai
pengalaman minimal 2
tahun bekerja di
critical care.
BTLS dan BTCLS.
Pelatihan transfer
pasien.
menggunakan monitor, BP
airway adjuncts( monitor,
bag and defibrillator.
mask/BVM,
CPAP, Jackson
reese),
defibrillator,
perawatan
monitoring
invasif (kateter
vena sentral,
kateter TIK).
Level 3 Dokter, Kompetensi dokter Ambulan
Perawat, dan harus sesuai L300/Landcr
Petugas standar minimal uiser
atau diatas standar Full ICU
ambulan minimal : portable
Mempunyai monitoring
pengalaman Ventilator
minimal 6 bulan Peralatan
di bidang critical transfer yang
care dan bekerja memenuhi
di intensive care standard
unit. minimal.
Keterampilan
advanced airway
management
invasif (intubasi,
LMA,
cricotiroidektomi,
trakeostomi).
ATLS dan ACLS.
Pelatihan transfer
pasien.
Perawat :
Mempunyai
pengalaman
minimal 2 tahun
bekerja di critical
care.
BTLS dan BCLS.
Pelatihan
transfer pasien.
Langkah 3 : Nilai adanya efek atau pengaruh akut dari penyakit yang
diderita pasien, dan berikan skor (rentang antara 0-2). Sebagai contoh, jika
pasien sedang mengalami penyakit akut dan sangat sedikit/ tidak dapat
asupan makanan >5 hari, berikan skor 2.
Langkah 4 : Tambahan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2 dan 3 untuk
menilai adanya risiko malnutrisi.
1) Skor 0 = risiko rendah
2) Skor 1-2 = risiko sedang
3) Skor > 2 = risiko tinggi
Langkah 5 : Gunakan panduan tata laksana untuk merencanakan strategi
keperawatan berikut ini.
Risiko Rendah
Asesmen ulang pada pasien di RSML (tiap minggu), pada pasien rawat
jalan (tiap bulan).
Risiko Sedang
Observasi :
1) Catatan asupan makanan selama 3 hari.
2) Jika asupan adekuat, asesmen ulang pasien di RSML (tiap minggu)
pada pasien rawat jalan (tiap bulan).
3) Jika tidak adekuat, rencana strategi untuk perbaikan dan
peningkatan asupan nutrisi pantau dan kaji ulang program
pemberian nutrisi secara teratur.
Risiko Tinggi
Tata laksana:
1) Rujuk ke ahli gizi.
2) Perbaiki dan tingkatkan asupan nutrisi.
3) Pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi pada pasien di
RSML (tiap minggu) pada pasien rawat jalan (tiap bulan).
Pada bayi prematur, ditambah dua lagi parameter yaitu heart rate dan
saturasi oksigen
Heart Rate 10% dari baseline 0
11-20 dari baseline 1
>20% dari baseline 2
Saturasi oksigen Tidak diperlukan oksigen 0
tambahan
Penambahan oksigen 1
diperlukan
SKORING
0 : Tidak Nyeri 3-4 : Nyeri Sedang
1-2 : Nyeri ringan >4 : Nyeri berat
FLACCS
KATEGORI PARAMETER
0 1 2
Wajah Tidak ada Sesekali Sering
ekspresi meringis atau cemberut
tertentu atau mengerutkan konstan,
senyum kening rahang ditarik.
tidak tertarik,
bergetar dagu.
KAKI Posisi normal Tidak nyaman, Menendang
atau santai gelisah, atau kaki
tegang disusun
AKTIVITAS Berbaring Mengeliat Melengkung
dengan mengeser Kaku
tenang, posisi maju mundur,
normal, tegang
bergerak
dengan
mudah
MENANGIS Tidak ada Erangan atau Menangis
teriakan rengekan terus, teriakan
(terjaga atau keluhan atau isak
tertidur) sesekali tangis; sering
keluhan
CONSOLABILI Konstan, Diyakinkan, Sulit untuk
TAS santai. menyentuh, konsol atau
sesekali kenyamanan
memeluk. atau sedang
berbicara;
distractable.
SKORING
0 : Tidak Nyeri 4-6 : Nyeri Sedang
1-3 : Nyeri ringan 7-10 : Nyeri berat
Contoh obat look alike adalah obat-obat dengan tampilan yang mirip
namun sebenarnya berbeda dosis maupun berbeda nama (misalnya
Amlodipin 5 mg dan Amlodipin 10 mg, alloris tab & epexol tab, divask
tab & kalnex tab). Sementara contoh obat sound alike adalah
azithromycin dan Clarithromycin, blood set dan broadced, polydex dan
polygran (terdengar mirip maupun penulisan rawan salah baca).
1) Obat-obat yang di simpan pada suhu 2-8 oC, data terdapat di SPO
penyimpanan
2) Obat-obat yang disimpan pada suhu <30 C
3) Obat-obat golongan narkotika & psikotropika
4) High alert medication / Obat waspada tinggi :
a. Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan
diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah
bertuliskan “HATI-HATI, OBAT WASPADA TINGGI, HARUS
DENGAN RESEP DOKTER”.
b. Elektrolit pekat (kalium klorida 7,46% dalam ampul dan
natrium klorida 3% dalam botol infus) hanya disimpan di ruang
perawatan intensif.
1. Prosedur Evakuasi
1) Bila terjadi bencana jangan panik, keluar menuju jalur keluar
mengikuti rambu evakuasi yang ada.
2) Sebisa mungkin evakuasi secara horizontal dari pada vertical.
3) Jangan mencoba mengambil barang yang tertinggal, utamakan
keselamatan.
4) Pasien yang masih bisa berjalan sendiri dan pengunjung melakukan
evakuasi secara mandiri dengan arahan petugas ruangan. Lepaskan
jika memakai sepatu dengan hak tinggi.
5) Evakuasi pasien yang masih dapat berdiri tetapi tidak dapat
berjalan dengan metode Human Crutch Method (dipapah) oleh
petugas ruangan.
6) Pasien yang sama sekali tidak bisa berjalan dengan menggunakan
metode Pick a Back metdhod (di gendong), wheel chair method
atau bahkan bed yang sudah berroda oleh petugas ruangan.
7) Gunakan tangga darurat terdekat untuk menuju jalur evakuasi.
8) Jangan menggunakan lift saat terjadi bencana.
9) Jalan merangkak menuju tangga darurat bila lorong dipenuhi asap.
10) Keluar menuju tempat berkumpul darurat yang aman (assembly
point) di masing-masing area RSML.
2. Jalur Evakuasi
1) Lantai 1 :
a. IGD, IPI, Kendaraan, TAC menuju tempat berkumpul darurat
zona 1 (Depan pintu 1).
b. Multazam, FK1, Laborat, Depo 1,Kasir, Keamanan, Pemasaran,
Rekam Medis, Radiologi, Keperawatan, Masjid menuju
tempat berkumpul darurat zona 2 (Depan lobi pintu 2).
4. Bila listrik terganggu dan padam maksimal dalam waktu 5 menit (jeda
waktu) terhitung sejak waktu pemadaman listrik, genset akan berfungsi
dan listrik akan berfungsi kembali. Untuk beberapa lokasi seperti OK,
ICU, EEG, Laboratorium (alat-alat laboratorium ), SIRS, Depo 1 dan
Depo 3 bila terjadi gangguan aliran listrik maka akan diback up dengan
UPS sehingga tidak terdapat jeda waktu.
5. Bila air terganggu maka cadangan air di bak penampungan akan dapat
memenuhi kebutuhan air selama 1 hari. Selama proses penggunaan
cadangan air bak penampung tersebut maka kebutuhan air akan
terkirim oleh perusahaan air rekanan dengan estimasi waktu
pengiriman 1-2 jam.
KODE DADURAT
HAL-HAL YANG
PANGGILAN
PERLU KODE SIMBOL
DARURAT
DIWASPADAI
Kebakaran 226
MERAH
Henti jantung
555
pada dewasa BIRU
Henti jantung
555
pada anak-anak BIRU
Penculikan bayi /
MERAH 226
anak-anak
MUDA
Orang yang
226
membahayakan ABU-ABU
Orang yang
membahayakan 226
PERAK
dengan senjata
HAL-HAL YANG
PANGGILAN
PERLU KODE SIMBOL
DARURAT
DIWASPADAI
Bencana di dalam
TRIAGE DI 226
RSML
RSML
Tumpahan bahan
ORANYE 333
berbahaya