Anda di halaman 1dari 3

MENGHISAP LENDIR (SUCTION)

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman:


445/ /SPO/2016 Revisi 1 1/3

RSUD PURUK
CAHU
Tanggal Ditetapkan:
1 Juni 2016 DITETAPKAN OLEH
STANDAR DIREKTUR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Drg. MARTHIN MAHA, Sp. Ort


NIP. 19760306 200312 1 009
PENGERTIAN Tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut dengan
menggunakan alat suction
TUJUAN 1. Merelaksasi jalan nafas.
2. Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.
3. Menurunkan edema mukosa.
4. Pemberian obat secara langsung pada saluran pernafasan untuk
pengobatan penyakit, seperti : bronkospasme akut, produksi sekret
yang berlebihan, dan batuk yang disertai dengan sesak nafas.
KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor :
129/MENKES/SK/II/2008, tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.:
KEP.148/MEN/III/2007 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Kesehatan Sub Sektor Jasa
Pelayanan Kesehatan Bidang Keperawatan.
3. PMK RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan
Pasien
4. UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
5. Surat Keputusan Direktur RSUD Puruk Cahu tentang Pembuatan
SPO.

PROSEDUR Persiapan alat


1) Mesin penghisap lendir
2) Selang penghisap lendir
Neonatus 6-8 Fr
Bayi sampai 6 bulan 6-8 Fr
18 bulan 8-10 Fr
24 bulan 10 Fr
2-4 tahun 10-12 Fr
4-7 tahun 12 Fr
7-10 tahun 12 Fr
10-12 tahun 14 Fr
12-18 tahun 16 Fr
18 tahun ke atas 16-18 Fr
MENGHISAP LENDIR (SUCTION)
Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman:
445/ /SPO/2016 Revisi 1 2/3

RSUD PURUK
CAHU
PROSEDUR 3) Air steril dan PZ dalam tempatnya
4) Pinset anatomi untuk memegang selang
5) Spatel atau sudip lidah yang terbungkus kasa
6) Sarung tangan
7) Pengalas
Persiapan pasien
1. Bila sadar dan reflek gag berfungsi, baringkan pasien pada posisi
semi fowler dengan kepala miring ke satu sisi untuk penghisapan
oral. Baringkan pasien pada posisi fowler dengan leher ekstensi
untuk penghisapan nasal
2. Bila tidak sadar, baringkan pasien dengan posisi lateral
menghadap pada anda untuk penghisapan oral atau nasal

Pelaksanaan
a) Siapkan peralatan di samping tempat tidur
b) Cuci tangan
c) Berikan penjelasan pada pasien dan keluarganya
d) Tempatkan handuk pada bantal atau di bawah dagu pasien
e) Berikan oksigen terlebih dahulu sebelum dilakukan suction
f) Tuangkan air steril atau normal salin ke dalam wadah yang
steril
g) Gunakan tangan yang telah memakai sarung tangan,
sambungkan kateter ke mesin penghisap
h) Basahi ujung keteter dengan larutan steril, pasang penghisap
dengan ujungnya terletak dalam larutan
i) Penghisapan :
Orofaringeal:
Dengan perlahan masukkan kateter ke dalam mulut
pasien dan arahkan ke orofaring. Jangan lakukan
penghisapan selama pemasangan
Nasofaringeal:
Dengan perlahan masukkan kateter ke salah satu lubang
hidung. Arahkan ke arah medial sepanjang dasar rongga
hidung. Jangan dorong paksa kateter, dan jangan lakukan
penghisapan selama pemasangan
j) Tutup Sumber port penghisap dengan ibu jari. Dengan perlahan
rotasi kateter saat anda menariknya. Keseluruhan prosedur tidak
boleh lebih dari 15 detik.
k) Bilas kateter denagn larutan steril dengan meletakkannya dalam
larutan dan lakukan penghisap
l) Bila pasien tidak mengalami distress pernafasan, biarkan
istirahat 20-30 detik sebelum memasukkan ulang kateter
m) Bila pasien mampu minta pasien untuk bernafas dalam dan batuk
diantara penghisapan

MENGHISAP LENDIR (SUCTION)


Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman:
445/ /SPO/2016 Revisi 1 3/3

RSUD PURUK
CAHU
PROSEDUR
n) Hisap secret pada mulut atau di bawah lidah setelah penghisapan
orofaring atau nasofaring
o) Buang kateter dengan membungkusnya dalam tangan anda yang
menggunakan sarung tangan dan lepaskan sarung tangan untuk
membungkus kateter
p) Cuci tangan
q) Catat jumlah, konsistensi, warna, dan bau secret serta respon
pasien terhadap prosedur

UNIT TERKAIT Instalasi rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai