Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

RADIOLOGI
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
hanya perkenannya Pedoman Pengorganisasian Unit Radiologi RSJ Prov. Sultra ini
dapat selesai.
Buku Pedoman Pengorganisasian Unit Radiologi RSJ Prov. Sultra akan
digunakan dalam menjalankan kegiatan pelayanan bagi petugas yang ada di RS. Jiwa
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Diharapkan dengan adanya buku ini dapat meningkatkan pengorganisasian di
Unit Radiologi RSJ Prov. Sultra dan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
tugas Unit Radiologi.
Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih yang sedalam dalamnya atas
bantuan semua pihak dalam menyelesaikan Buku Pedoman Pengorganisasian Unit
Radiologi RS. Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara
Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan dalam pedoman ini,
kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus dipakai sesuai dengan tuntunan
dalam pengembangan Rumah Sakit ini

Penyusun,

Unit Radiologi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................... 1
BAB II. GAMBARAN UMUM ................................................................. 3
BAB III. VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN ............................................ 4
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RS ................................................. 5
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT ............................................. 6
BAB VI. URAIAN JABATAN .................................................................. 7
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA .................................................... 14
BAB VIII. POLA KETENAGAAN ............................................................. 18
BAB IX. PROGRAM ORIENTASI .......................................................... 20
BAB X. PERTEMUAN / RAPAT ............................................................ 23
BAB XI. PELAPORAN ............................................................................ 24

ii
Lampiran 2 : Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Sulawesi Tenggara
Nomor : 27.01.001
Tanggal : 3 Desember 2018
Tentang : Pemberlakuan Pedoman Pelayanan Dan
Pedoman Pengorganisasian Radiologi
Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi
Tenggara

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

BAB I
PENDAHULUAN

Radiologi merupakan salah satu bagian penunjang medis yang memiliki peran
dalam memberikan pelayanan kesehatan di RSJ Prov. Sultra oleh sebab itu
penyelenggaraan radiologi dapat dilaksanakan dengan baik dan memiliki mutu atau
kualitas yang dapat bersaing maka harus dilengkapi dengan pedoman organisasi
maupun pedoman pelayanan radiologi tentang tata cara penyelengaraan radiologi
yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh seluruh tenaga kesehatan baik medis,
paramedis maupun non medis yang bertugas di RSJ Prov. Sultra
Mutu pelayanan radiologi sangat tergantung kepada kualitas sumber daya
mausia, kualitas produk radiografi, kualitas diagnose, kualitas fasilitas radiologi yang
meliputi sarana dan prasarana, peralatan radiologi serta kualitas tindakan proteksi
radiasi. Pelayana radiologi yang memenuhi standar jaminan kualitas akan memberikan
informasi diagnostic yang tepat denga paparan radiasi yang serendah mungkin
terhadap pasien dan petugas radiologi.
Dalam setiap Unit / unit pelayanan radiologi diagnostic ada strukturorganisasi
yang mengatur jalur komando dan jalur koordinasi dalampenyelenggaraan dan
pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik. Struktur organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Struktur organisasi bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalamupaya manajemen pelayanan
radiologi.Bagan dan komponen dalam struktur organisasi disesuaikan dengan jenis
kegiatan yang dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi serta struktur organisasi
induk sarana pelayanan kesehatan. Oleh karena itu untuk menjalankan suatu Unit
dibutuhkan suatu tim kerja yang solid dalam menggerakkan prosedur dalam suatu
ruang lingkup. Salah satunya dibutuhkan suatu pedoman pengorganisasian yang

1
merupakan dasar dari lingkup tersebut bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam hal ini Unit radiologi RSJ Prov. Sultra yang ber fungsi mengatur sistem kerja
dan hubungan kerja dengan unit atau Unit terkait, pola ketenagaan maupun pelaporan
dan pencatatan, sehingga pada nantinya diharapkan dengan pedoman
perorganisasian tersebut pelayanan di Unit radiologi dapat memberikan nilai tambah
bagi pasien dan keluarga yang berdasar pada kemajuan teknologi saat ini.
Adapupun ruang lingkup Pelayanan di Unit radiologi adalah struktur yang
berlaku sesuai dengan kelas rumah sakit, ketenagaan yang ada di Unit radiologi RSJ
Prov. Sultra mencakup radiografer, petugas kamar gelap, tenaga administrasi. Untuk
Dokter Spesialis Radiologi dan petugas proteksi radiasi (PPR) untuk saat ini belum
tersedia, namun dalam hal ini untuk tenaga tersebut kami Moukan dengan pihak
Rumah Sakit rujukan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

RS. Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara, disingkat RSJ Prov. Sultra , milik
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan merupakan Rumah Sakit Khusus Jiwa
kelas B. Alamat RSJ Prov. Sultra di Jalan Dr Sutomo Nomor 29, Kelurahan
Tobuuha, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari. Kode Pos 93115 Provinsi Sulawesi
Tenggara yang diresmikan 27April1986 oleh Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sulawesi
Tenggara.

Nama awal RSJ Prov. Sultra semula adalah Rumah Sakit Jiwa Pusat Kendari.
Pada tahun 2001 Rumah Sakit Jiwa Pusat Kendari namanya berubah menjadi RS.
Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Seiring dengan tuntutan kebutuhan kelembagaan
dan semangat peningkatan pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat
Sulawesi Tenggara, pada tahun 2012 RSJ Prov. Sultra dinaikkan eselonnya menjadi
eselon IIb sesuai dengan peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2012.

RSJ Prov. Sultra adalah Lembaga Teknis Pemerintah Daerah yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Gubernur Sulawesi Tenggara. Gedung radiologi
berada dibagian belakang gedung perawatan dengan luas bangunan 1500 m²
menghadap selatan. Gedung radiologi terdiri atas ruang pemeriksaan, ruang operator,
ruang ganti pasien, ruang tunggu pasien, ruang administrasi, kamar gelap dan kamar
mandi.

Pada saat ini pesawat X-ray di RSJ Prov. Sultra ada 2 yakni General Porpose
dan pesawat Dental X-Ray , namun karena terkendala dengan izin pengoperasian dari
BPFK atau lembaga yang berwenang sehingga tidak dapat dilakukan lagi pemeriksaan
dental X Ray. Sampai saat ini kondisi pesawat X Ray konvensional masih dalam
keadaan rusak dan telah dilakukan beberapa kali perbaikan melalui pihak manajemen
namun belum bisa berfugsi dengan baik/digunakan untuk melakukan pemeriksaan,
sehingga semua jenis pelayanan radilogi di RSJ Prov. Sultra di Moukan dengan
Rumah Sakit Rujukan yang telah disepakati dalam hal ini Rumah Sakit Bhayangkara
TK III Kendari dengan berbagai pertimbangan.

3
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, DAN TUJUAN

A. Visi
Menjadi Rumah Sakit jiwa Rujukan dan pendidikan dengan pelayanan
paripurna tahun 2023
B. Misi
1. Meningkatkan kualitas sumber daya rumah sakit yang mendukung
upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan
paripurna kepada masyarakat
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada semua lapsan
masyarakat secara cepat, tepat, nyaman dan terjangkau dengan
dilandasi etika profesi
3. Mewujudkan pelayanan yang proaktif dan perluasan jangkauan
pelayanan kepada masyarakat
C. Falsafah

Falsafah organisasi yaitu “Melayani dengan sepenuh hati”.


D. Tujuan
Tujuan RSJ Prov. Sultra adalah terwujudnya peningkatan kualitas dan
pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
penyediaan sarana, prasarana dan peralatan serta mutu pendidikan.

4
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSJ PROVINSI SULAWESI TENGGARA

5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI

Komponen yang ada dalam struktur organisasi meliputi kepala Unit / unit
radiologi atau radiologi diagnostik, kepala pelayanan radiologi diagnostik dan staf
fungsional. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala Unit / unit dapat dibantu oleh
koordinator yang jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan kegiatan yang akan
dilaksankaan tanpa meninggalkan unsur efisiensi dan efektivitas.
Setiap tenaga yang berada dalam Unit tersebut mempunyai uraian tugas yang
ditetapkan atau disahkan oleh penanggung jawab atau pimpinan sarana pelayanan
kesehatan. Berikut bagan struktur organisasi radiologi RS. Jiwa Provinsi Sulawesi
Tenggara

Direktur Rumah Sakit Jiwa


Dr. H. Abdul Razak, S. Ked. M.Kes

Kepala Sub. Bidang Laboratorium, Farmasi dan Gizi


Ayu Putu Nurhaeni, S.Si. Apt

KEPALA UNIT RADIOLOGI


Rahmatia, Amd.Rad. SKM

RADIODIAGNOSTIK
(KONVENSIONAL) KAMAR GELAP ADMINISTRASI
Rahmatia, Amd. Rad. SKM Hasma Hasto, Amd. Rad Agues Salim, Amd. Rad
Hasma Hasto, Amd. Rad Nisa Nurlian, Amd. Rad
Agues Salim, Amd. Rad
Nisa Nurlian, Amd. Rad

Gambar 2. Blok Diagram Struktur Organisasi Radiologi

6
BAB VI
URAIAN JABATAN

Setiap tenaga yang ada dalam Unit / unit pelayanan radiologi diagnostik
mempunyai tugas dan bertanggung jawab semua kegiatan yang berhubungan dengan
mutu teknis dan proteksi / keamanan pelayanan radiodiagnostik imejing /
intervensional.
Tugas pokok masing – masing jenis tenaga adalah :
I. Kepala Unit Radiologi
a. Uraian Tugas
1. Memimpin menyusun program, membina pelaksanaan, mengkoordinasi
serta mengawasi pelaksanaan tugas di Unit untuk tercapainya tujuan
pelayanan yang berkualitas efektif dan efisien.Mengatur dan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di Radiologi.
2. Membuat Estimasi kebutuhan – kebutuhan bahan yang diperlukan untuk
memberikan pelayanan terhadap pasien.
3. Menghadiri rapat – rapat yang diperlukan untuk peningkatan kualitas
pelayanan
4. Melaksanakan tugas – tugas yang diberikan oleh atasan langsung.
5. Mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan
prosedur.
6. Pengawasan administrasi.
7. Mempertahankan (maintaining) setiap program control mutu yang perlu.
8. Memberikan rekomendasi pelayanan radiologi dan diagnostic imajing di
luar.
9. Memonitor dan mereview semua pelayanan radiologi dan diagnostic
imejing.
b. Tanggung Jawab
1. Secara administrasi dan fungsional bertanggung jawab kepada
kepala bidang Penunjang Medik
2. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada dokter yang
berwenang di Unit radiologi
c. Wewenang

7
1. Memberikan pemeriksaan secara radiografi pada organ tubuh sesuai
dengan pemeriksaan radiologi yang hasilnya digunakan untuk menegakkan
diagnosa oleh dokter spesialis radiologi
2. Melakukan x-ray dental
3. Melakukan processing film dengan automatic
4. Mengganti cairan processing film
5. Memelihara sarana, prasarana, dan peralatan radiologi
6. Membuat laporan bulanan
7. Menyesuaikan setiap hasil radiografi pasie sesuai dengan data diri
pasien yang bersangkutan
8. Merencanakan pengembangan SDM yang menjadi tanggung
jawabnya
9. Menjaga keamanan dan kenyamanan pasien agar selalu merasa
aman dan terlindungi selama proses pemeriksaan
10. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antar petugas,
pasien dan keluarga
d. Persyaratan jabatan/ kompetensi
1. Diploma III Radiologi dan S1 Fismed.
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Jenis kelamin : laki – laki / perempuan
4. Mampu berkomunikai dengan baik.
5. Memiliki Leadership, Managerial Skill,dan Team Work
6. Mengerti dan memahami prosedur dan dokumen
7. memiliki Sifat Teliti, Jujur, Bertanggung jawab, loyalitas.
II. Dokter spesialis radiologi
a. Uraian Tugas
1. Menyusun dan mengevaluasi secara berkala SOP tindak medik
radiodiagnostik, imejing diagnostik dan radiologi intervensional serta
melakukan revisi bila perlu.
2. Melaksanakan dan mengevaluasi tindak radiodiagnostik, imejing diagnostik
dan radiologi intervensional sesuai yang telah ditetapkan dalam SOP.
3. Melaksanakan pemeriksaan dengan kontras dan fluroskopi bersama
dengan radiografer. Khusus pemeriksaan yang memerlukan penyuntikan
intravena, dikerjakan oleh dokter spesialis radiologi atau dokter lain / tenaga
kesehatan yang mendapat pendelegasian.

8
4. Menjelaskan dan menandatangi informed consent / izin tindakan medik
kepada pasien atau keluarga pasien.
5. Melakukan pembacaan terhadap hasil pemeriksaan radiodiagnostik, imejing
diagnostik dan tindakan radiologi intervensional .
6. Melaksanakan teleradiologi dan konsultasi radiodiagnostik, imejing
diagnostik dan radiologi intervensional sesuai kebutuhan.
7. Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan
dilaksanakan.
8. Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi terhadap pasien.
9. Menjamin bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk mendapatkan
citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan tingkat
panduan paparan medik.
10. Memberikan rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau
intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan
sebelumnya.
11. Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan IPTEK radiologi.
b. Tanggung Jawab
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan Pelayanan sesuai
Standar prosedur operasional.
2. Memberi expertise hasil radiografi yang optimal dan akurat.
c. Wewenang
1. Memberikan pelayanan radiologi kepada pasien / keluarga sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.
d. Persyaratan jabatan/ kompetensi
1. SarjanaSpesialisRadiologi.
2. Sehat jasmani & rohani

III. Radiografer
a. Uraian Tugas Radiografer
1. Mempersiapkan pasien, obat-obatan dan peralatan untuk pemeriksaan dan
pembuatan foto radiologi.
2. Memposisikan pasien sesuai dengan teknik pemeriksaan.
3. Mengoperasionalkan peralatan radiologi sesuai SOP. Khusus untuk
pemeriksaan dengan kontras dan fluoroskopi pemeriksaan dikerjakan
bersama dokter spesialis radiologi.

9
4. Melakukan kegiatan processing film ( kamar gelap dan work station).
5. Melakukan penjaminan dan kendali mutu.
6. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat
disekitar ruang pesawat sinar-x.
7. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan
yang diterima pasien sesuai kebutuhan.
8. Merawat dan memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin.
b. Tangung Jawab
1. Kebenaran dan ketepatan dalam memberikan Pelayanan sesuai
Standar prosedur operasional.
2. Membuat radiografi yang berkualitas dengan Memperhatikan proteksi
radiasi bagi pasien, petugas , dan lingkungan.
c. Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan pelayanan radiologi kepada pasien / keluarga sesuai
kemampuan dan batas kewenangannya.

3. Mengambil tindakan proteksi radiasi yang di anggap perlu dengan


berorientasi pada pelayanan.
d. Persyaratan jabatan/ kompetensi
1. Diploma III Radiologi.
2. Sehat jasmani & rohani
3. JenisKelamin : Laki – laki / Perempuan
4. Mampu berkomunikasi dengan baik.
5. Memiliki sifat teliti, jujur, bertanggung jawab, ketaatan dan luwes / supel.

IV. Tenaga PPR ( Petugas Proteksi Radiasi)


a. Uraian Tugas PPR
1. Membuat program proteksi dan keselamatan radiasi.
2. Memantau aspek operasional program proteksi dan keselamatan radiologi.
3. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi radiasi dan
memantau pemakaiannya.
4. Meninjau secara sistemik dan periodik, program pemantauan disemua
tempat dimana pesawat sinar-x digunakan.

10
5. Memberikan konsultasi yang terkait dengan proteksi dan keselamatan
radiasi .
6. Berpartisipasi dalam mendesain fasilitas radiologi.
7. Memelihara rekaman.
8. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan.
9. Melaksanakan latihan penanggulangan dan pencarian keterangan dalam
hal kedaruratan.
10. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program proteksi dan
keselamatan radiasi, dan verifikasi keselamatan yang diketahui oleh
pemegang izin untuk dilaporkan kepada kepala BAPATEN.
11. Melakukan inventarisasi zat radioaktif.
b. Tanggung Jawab
1. Melaporkan hasil proteksi dan keselamatan radiasi
2. Melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi yang
berpotensi kecelakaan radiasi
c. Wewenang
1. Membuat program Proteksi dan Keselamatan Radiasi
3. Memantau aspek operasional program Proteksi dan Keselamatan Radiasi
4. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan Proteksi Radiasi
dan memantau pemakaiannya
5. Meninjau secara sistematik dan periodik,program pemantauan di semua
tempat dimana Pesawat Sinar-X digunakan
6. Memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan Keselamatan
Radiasi
7. Berpartisipasi dalm mendesain fasilitas Radiologi
8. Memelihara rekaman
9. Mengindentifikasi kebutuhan dan mengorganisasi kegiatan pelatihan
10. Melaporkan kepada Pemegang Izin setiap kejadian kegagalan operasi
yang berpotensi kecelakaan Radiasi
11. Menyiapakan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program Proteksi dan
Keselamatan Radiasi,dan verivikasi keselamatan yang di ketahui oleh
Pemegang Izin untuk dilaporkan kepada Kepala BAPATEN
d. Persyaratan jabatan/ kompetensi
1. Diploma III Radiologi/S1 Fisika Medik
2. Sehat jasmani & rohani

11
3. JenisKelamin : Laki – laki / Perempuan
4. Mampu berkomunikasi dengan baik.
5. Memiliki sifat teliti, jujur, bertanggung jawab, ketaatan dan luwes / supel.
V. Tenaga kamar gelap
a. Uraian Tugas tenaga kamar gelap
1. Menyiapkan kaset dan film.
2. Melakukan pemrosesan film.
3. Mengganti cairan processing ( cairan developer dan fixer ).
4. Bertanggung jawab terhadap kebersihan kamar gelap.
b. Tanggung Jawab
1. Membuat Larutan Processing dengan benar
2. Memastikan kualitas cairan tetap terjaga
3. Bertanggung jawab atas ketersediaan cairan processing
c. Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada Atasan.
2. Melaksanakan tugas sesuai kemampuan dan kewenangannya.
d. Persyaratan jabatan/ kompetensi
1. SMU atau sederajat
2. Sehat jasmani & rohani
3. JenisKelamin : Laki – laki / Perempuan
4. Mampuberkomunikasidenganbaik.
5. Memiliki sifat teliti, jujur, bertanggung jawab, ketaatan dan luwes / supel.
VI. Tenaga administrasi
a. Uraian Tugas Tenaga administrasi
1. Menerima pendaftaran pasien yang akan di periksa, baik pasien dari
rawat jalan, rawat inap, rawat darurat dan dari rumah sakit lain serta
Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pemeriksaan
yang dilakukan di institusi pelayanan radiologi termasuk Melakukan
identifikasi terhadap foto yang berisi data tentang : nama, umur,
tanggal foto,jenis pemeriksaan,dokter pengirim
2. Memberi informasi biaya Radiologi yang jelas, cepat dan tepat kepada
pelanggan.
3. Membuat laporan bulanan pelayanan radiologi
4. Mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu.
5. Melaksanakan tugas – tugas yang diberikan oleh atasan langsung

12
6. Menyimpan arsip hasil ekpertise
7. Memberikan hasil foto kepada pasien atau keluarga pasien dengan
menandatangani buku pengambilan hasil.
8. Melaksanakan tugas – tugas yang di berikan oleh atasan langsung
b. Tanggung Jawab
1. Kebenaran dan ketepatan merekap laporan kunjungan pasien
pasien.
2. Membantu kelancaran pelayanan.
c. Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada Atasan.
2. Melaksanakan tugas sesuai kemampuan dan kewenangannya.
d. Persyaratan jabatan/ kompetensi
1. SMU atau sederajat
2. Sehatjasmani&rohani
3. Mampuberkomunikasidenganbaik.
4. Memiliki sifat teliti, jujur, bertanggung jawab, loyalitas

13
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Kepala Unit radiologi bertanggung jawab kepada direktur RS. Jiwa Provinsi
Sulawesi Tenggaradan Kepala bidang Penunjang Medik. Radiografer, petugas kamar
gelap, petugas administrasi, dan PPR bertanggung jawab kepada kepala Unit
radiologi.
Tata hubungan kerja Unit radiologi RS. Jiwa Provinsi Sulawesi
Tenggaramelibatkan hubungan kerja dengan berbagai Unit yang ada di Rumah Sakit
Jiwa.

1. Tatalaksana hubungan kerja dengan IGD (Unit Gawat Darurat)


a. Petugas atau perawat IGD menyerahkan lembar permintaan radiologi penderita
(pasien) ke ruang radiologi Rumah Sakit Jiwa, untuk pasien yang tidak dapat
diberikan pelayanan karena alasan tertentu akan dirujuk dan diberikan
informasi secara jelas Rumah Sakit yang telah dirujuk oleh pihak rumah sakit
sesuai dengan ketentuan/aturan yang telah disepakati, namun sebelumnya
petugas radiologi telah berkoordinasi dengan petugas radiologi rumah sakit
rujukan dan segala sesuatu yang menyangkut tentang pemeriksaan sampai
dengan pengambilan hasil ekspretise sepenuhnya mengikuti aturan yang
berlaku pada rumah sakit rujukan
a. Petugas radiologi melakukan pencatatan sesuai dengan permintaan
pemeriksaan radiologi.
b. Hasil pemeriksaan untuk pasien IGD diambil oleh petugas IGD dengan
mencatat di buku pengambilan hasil radiologi.
2. Tatalaksana hubungan kerja dengan Unit rawat jalan.
b. Pasien dari Unit rawat jalan akan melakukan pemeriksaan radiologi, Pasien
menyerahkan surat permintaan pemeriksaan radiologi kepada petugas
radiologi, untuk pasien yang tidak dapat diberikan pelayanan karena alasan
tertentu akan dirujuk dan diberikan informasi secara jelas Rumah Sakit yang
telah dirujuk oleh pihak rumah sakit sesuai dengan ketentuan/aturan yang telah
disepakati, namun sebelumnya petugas radiologi telah berkoordinasi dengan
petugas radiologi rumah sakit rujukan dan segala sesuatu yang menyangkut
tentang pemeriksaan sampai dengan pengambilan hasil ekspretise sepenuhnya
mengikuti aturan yang berlaku pada rumah sakit rujukan.

14
c. Petugas radiologi mengecek kembali nama, umur, alamat, nomor rekam medis,
jenis permintaan, dan nama dokter yang meminta.
d. Petugas radiologi melakukan pencatatan permintaan radiologi sesuai dengan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi.
e. Petugas radiologi menghitung di pemeriksaan sesuai dengan status pasien.
f. Pasien membayar sesuai pemeriksaan radiologi di kasir rawat jalan.
g. Setelah membayar lunas dan menyerahkan bukti pembayaran, selanjutkan
dilakukan pemeriksaan sesuai permintaan dokter.
h. Petugas radiologi melakukan pencatatan sesuai permintaan pemeriksaan
radiologi dalam buku register pasien.
i. Hasil radiologi dan hasil ekspretise diserahkan ke pasien.
3. Tatalaksana hubungan kerja dengan Unit rawat inap
j. Unit radiologi menerima pelayanan radiografi dari Unit rawat inap Sebelum
merujuk ke Unit radiologi, pasien dan keluarga harus diberikan informasi dan
tujuannya oleh dokter yang merawat maupun perawat jaga pada saat itu,
sekaligus telah memberikan keterangan tentang pemeriksaan radiologi yang
akan dilakukan, untuk pasien yang tidak dapat diberikan pelayanan karena
alasan tertentu akan dirujuk dan diberikan informasi secara jelas Rumah Sakit
yang telah dirujuk oleh pihak rumah sakit sesuai dengan ketentuan/aturan yang
telah disepakati, namun sebelumnya petugas radiologi telah berkoordinasi
dengan petugas radiologi rumah sakit rujukan dan segala sesuatu yang
menyangkut tentang pemeriksaan sampai dengan pengambilan hasil ekspretise
sepenuhnya mengikuti aturan yang berlaku pada rumah sakit rujukan.
a. Petugas ruangan mengantar pasien ke Unit radiologi sesuai dengan jadwal
yang di tetapkan oleh instalsi radiologi.
b. Hasil pemeriksaan radiologi akan diambil oleh petugas rawat inap disertai
dengan ekspretise.
4. Tatalaksana hubungan kerja dengan Unit rekam medis.
a. Unit radiologi bekerja sama dengan rekam medis dalam hal pendaftaran,
pencatatan, pelaporan.
b. Setiap pasien baik rawat jalan maupun rawat inap yang akan melakukan
pemeriksaan di radiologi harus mendaftar di tempat pendaftaran pasien, yang
nantinya data pasien tersebut akan dirujuk ke Unit radiologi oleh petugas
pendaftaran.

15
c. Selanjutnya ke Unit radiologi dilakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan
dokter pengirim.
d. Hasil ekspretise diberikan kepada pasien setelah dilakukan tindakan
pemeriksaan di Unit radiologi.
e. Setiap akhir bulan petugas Unit radiologi melaporkan jumlah pasien dan
laporan koordinat mutu pelayanan di rekam medis
f. Setiap bulan rekam medis memberikan umpan balik ke Unit radiologi tentang
hasil pelaporan.
5. Tatalaksana hubungan kerja dengan sub bagian keuangan
a. Unit radiologi bekerja sama dengan sub bagian keuangan dalam hal pelayanan
administrasi dan keuangan baik pasien rawat jalan maupun rawat inap.
b. Untuk pelayanan pasien rawat jalan, semua beban pembayaran dibayar ke
kasir dengan terlebih dahulu dibuatkan biaya pembebanan sesuai dengan jenis
pemeriksaan. Pasien akan menerima kembali rujukannya yang telah dibubuhi
tanda tangan kasir penerima sesuai tanggal pembayaran sebagai bukti dan
diserahkan kepada petugas radiologi sebagai bukti untuk pelunasan dan
disimpan sebagai arsip diradiologi.
6. Tatalaksana hubungan kerja dengan sub bagian pemeliharaan sarana
a. Unit radiologi bekerja sama dengan sub bagian pemeliharaan sarana dalam hal
pemeliharaan, perawatan serta perbaikan peralatan medis maupun non medis
di Unit radiologi.
b. Unit radiologi memiliki kordinator pemeliharaan peralatan yang seharusnya
dilakukan secara rutin untuk mengasilkan kualitas yang baik, namun RS. Jiwa
Provinsi Sulawesi Tenggarabelum memiliki tenaga/petugas yang secara khusus
menangani hal tersebut dalam hal ini tenaga elektro medik (ATEM), sehingga
belum dapat terlaksana dengan baik.
c. Bila ada kerusakan peralatan, kordinator peralatan melaporkan ke teknisi
dengan menulis di buku kerusakan dan ditanda tangani oleh ruangan radiologi,
kepala bidang medis dan sepengetahuan kepala bidang umum.
d. Petugas teknisi melakukan pemeriksaan, perbaikan atau penggantian suku
cadang bila diperluakan.
e. Apabila teknisi RSJ Prov. Sultra tidak dapat memberbaiki kerusakan maka
kepala bidang medis akan memanggil teknisi dari luar pihak ke tiga, dengan
sepengetahuan direktur.

16
BAB VIII
POLA KETENAGAAN

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1014/Menkes/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Standar ketenagaan ditentukan berdasarkan pada jenis sarana
kesehatan, kemampuan / kompetensi, beban kerja dan jumlah pesawat. Jenis dan
jumlah tenaga yang dibutuhkan dalam Unit radiologi diagnostik digolongkan
berdasarkan jenis sarana pelayanan kesehatan rumah sakit kelas B atau setara.
Standar RS Kekurangan
No Nama Profesi
Kelas B/Setara Tenaga

1 Radiolog Standar 2 orang -

2 PPR Standar 1 orang -

3 Rahmatia, AMR, SKM Radiografer

4 Hasma Hasto, AMR Radiografer

5 Agues Salim, AMR Radiografer Standar 2 orang / alat 1 orang

6 Petugas KG

7 Administrasi

Tabel 3. Pola ketenagaan dan Kualifikasi Personil.

Saat ini jumlah alat di radiologi sebanyak 2 buah yaitu pesawat konvensional
dan Dental X ray.Untuk alat Konvensional belum beroperasional dikarenakan dalam
kondisi rusak dan telah dilakukan beberapa perbaikan namun belum dapat berfungsi
dengan baik sehingga semua jenis pelayanan radiolgi di Mou kan dengan Rumah Sakit
Rujukan Yang telah ditunjuk dan disepakati, jadi Untuk kebutuhan tenaga masih
mencukupi.
KET :
Radiolog : orang
Radiografer : 3 orang

17
PPR : orang
Petugas kamar gelap : orang
Petugas administrasi : orang

BAB IX
PROGRAM ORIENTASI

1. Administrasi
Kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas administrasi meliputi :
a. Menerima pendaftaran pasien yang akan di periksa, baik pasien dari rawat
jalan, rawat inap, rawat darurat dan dari rumah sakit lain serta Melakukan
pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di
institusi pelayanan radiologi termasuk Melakukan identifikasi terhadap foto
yang berisi data tentang : nama, umur, tanggal foto,jenis
pemeriksaan,dokter pengirim
b. Memberi informasi biaya Radiologi yang jelas, cepat dan tepat kepada
pelanggan.
c. Membuat laporan bulanan pelayanan radiologi
d. Mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu.
e. Melaksanakan tugas – tugas yang diberikan oleh atasan langsung
f. Menyimpan arsip hasil ekpertise
g. Memberikan hasil foto kepada pasien atau keluarga pasien dengan
menandatangani buku pengambilan hasil.
h. Pelaksanaan pemeriksaan radiologi.
Surat permintaan pemeriksaan radiologi yang telah diregistrasi oleh petugas
administrasi diterima oleh radiografer. Kemudian meyakinkan bahwa pasien yang
akan di foto sesuai dengan surat permintaan pemeriksaan. Setelah itu menyiapkan
kaset dan assesoris yang sesuai dengan jenis pemeriksaan. Kemudian
menyiapkan pasien dengan baju pemeriksan bila pemeriksaan mengharuskan
pasien berganti baju. Memberitahuakan kepada pasien yang akan di foto untuk
melepas perhiasan atau benda yang akan mengganggu gambaran foto rontgen.
Setelah selesai dengan persiapan-persiapan itu, kemudian melakukan
posisioning sesuai denga jenis pemeriksaan, mengatur faktor exposi ( kV, mA dan
Sec. ). Setelah selesai Ekspos pemeriksaan selesai, pasien dipersilakan
menunggu di ruang tunggu bagi pasien rawat jalan dan untuk pasien rawat inap

18
dapat kembali ke ruangan masing-masing. Selama pemeriksaan, petugas harus
melaksanakan paraturan proteksi radiasi.
3. Pemrosesan film di kamar gelap.
a. Persiapan pencucian film
Film yang sudah diekspose, langsung dibawa ke dalam kamar gelap untuk
dilakukan pencucian .
Langkah – langkah persiapan :
1. Ambil kaset yang sudah diekspose.
2. Matikan lampu penerangan dan hidupkan safety light.
3. Buka kaset, ambil film .
4. Masukkan film ke dalam processing film.
b. Mengisi kaset dan menyalakan lampu penerangan.
Kaset yang kosong diisi dan ditutup kembali dengan rapi, kemudian box film
ditutup kembali. Setelah yakin semuanya sudah dalam keadaan tertutup dan
aman lampu penerangan pada kamar gelap dapat dihidupkan kembali.
c. Proteksi Radiasi
Proteksi radiasi atau keselamatan radiasi perlu diperhatikan selama proses
pemeriksaan, baik terhadap petugas, pasien maupun lingkungan sekitarnya.
Tujuan proteksi radiasi adalah mencegah dan membatasi peluang terjadinya
efek yang membahayakan bagi petugas, pasien dan masyarakat. Filosofi
keselamatan radiasi adalah justifikasi yaitu azas manfaat yang lebih besar
dibandingkan dengan resiko yang diperoleh. Optimasi yaitu penerimaan radiasi
yang serendah-rendahnya ( As Low As Reasenably Achievable atau ALARA ).
Limitasi yaitu dosis radiasi tidak akan melebihi Nilai Batas Dosis Radiasi yang
ditetapkan. Nilai Batas Dosis ( NBD ) yang ditetapkan dalam buku keselamatan
kerja terhadap radiasi, dengan Surat Keputusan Dirjen BAPETEN No. PN
03/160/DJ/89, yang sekarang menjadi Surat Keputusan Kepala BAPETEN No.
01 / Ka. BAPETEN / V-1999. Nilai batas yang digunakan dalam keselamatan
kerja ini adalah seperti yang direkomendasikan oleh ICRP DALAM PUBLIKASI
No. 26 dan oleh IAEA dalam sefety series No. 9.
1. Pekerja Radiasi tidak boleh berumur kurang dari 18 tahun .
2. Nilai Batas Dosis ( NBD ) untuk penyinaran seluruh tubuh adalah 50 mSv
( 5000 mRem ) dalam setahun.

19
3. Nilai Batas Dosis ( NBD ) untuk wanita dalam usia subur sama dengan
untuk pekerja radiasi pria, akan tetapi khusus untuk abdomen tidak boleh
melebihi 13 mSv ( 1300 mRem ) dalam jangka waktu 13 minggu.
4. Nilai Batas Dosis ( NBD ) untuk wanita hamil, selama masa kehamilannya
dosis yang diterima janin tidak boleh melebihi 10 mSv.
5. Nilai Batas Dosis ( NBD ) untuk anggota masyarakat umum adalah 1/10 x
NBD pekeja radiasi atau 5 mSv ( 500 mRem ) dalam setahun.
d. Prosedur Kerja
Setiap petugas pada saat melakukan pemeriksaan / pekerjaan harus
memperhatikan hal-hal sebai berikut :
1. Mamakai alat monitoring personil TLD.
2. Berdiri sejauh mungkin dari sumber radiasi .
3. Berlindung di balik tabir pelindung.
4. Bekerja sesingkat mungkin dan hindari kesalahan / pengulangan foto.
5. Lampu merah menyala pada saat pemeriksaan.
e. Hasil pemeriksaan radiologi
Untuk pasien rawat jalan / poliklinik hasil pemeriksaan radiologi apabila telah
selesai diberikan kepada pasien untuk dibawa ke dokter pengirim yang tidak
memerlukan hasil ekspertise dari dokteer radiologi dan untuk pasien yang
menginginkan hasil ekspertise dari dokter radiologi pengambilan hasil
keesokan harinya sedangkan untuk pasien rawat inap/IGD, hasil pemeriksan
akan diambil oleh petugas ruangan tersebut .
f. Sistem pengarsipan
Hasil ekspertise dokter untuk pemeriksaan radiodiagnostik dibuat rangkap dua
untuk pasien umum, satu untuk pasien dan satunya untuk arsip di radiologi.

20
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Rapat berkala di Unit radiologi RSJ Prov. Sultra terdiri dari:

a. Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu : setiap minggu pertama / kedua (pertriwulan)
Jam : 11.00 siang – selesai
Tempat : Ruang Unit radiologi
Peserta : Seluruh petugas radiologi
Materi:
1. Evaluasi kinerja di Unit radiologi setiap tahun.
2. Evaluasi terhadappeningkatan pelayanan radiologi.
3. Perencanaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
pelayanan.
4. Mengevaluasi peningkatan kunjungan pelayanan radiologi.

Kelengkapan : Undangan Rapat, daftar hadir, notulen rapat, laporan /


rekomendasi/usulan kepada pimpinan.

b. Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu
hal yang perlu dibahas segera.

21
BAB XI
PELAPORAN

1. Pelaporan
Sistem pelaporan di Unit radiologi dibedakan menjadi laporan harian dan laporan
bulanan sebagai berikut:
a. Laporan Harian
Laporan harian adalah laporan yang dikerjakan secara rutin setiap hari oleh
Unit radiologi berdasarkan jenis kunjungan pasien, baik yang dating dengan
rujukan maupun yang umum. Laporan harian dapat dibagi menjadi laporan
rawat jalan dan laporan rawat inap.
1. Laporan pasien rawat jalan
Laporan pasien rawat jalan dikumpulkan datanya dan di bawa ke kasir.
Dan sebai pelaporan untuk Rekam medik
2. Laporan pasien rawat inap
Untuk penderita rawat inap dibuatkan pembebanan biaya sesuai
dengan permintaan pemeriksaan radiografi yang berpedoman pada
buku tarif Rumah Sakit Jiwa Prov. Sutra.
b. Laporan Bulanan
Laporan bulanan Unit Radiologi meliputi
a. Laporan realisasi kegiatan di Unit radiologi
b. Laporan kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap

2. Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing petugas radiologi tentang tugas dan


tanggung jawab masing-masing.
3. Kepala unit Radiologi memberikan laporan kepada kepala bagian penunjang
Medik dan direktur rumah sakit jika sewaktu-waktu terdapat insidensial baik dari
segi palayanan maupun dari segi peralatan radiologi.
4. Evaluasi
Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program maka dilakukan evaluasi
terhadap keseluruhan program dan identifikasi setiap permasalahan yang
ditemukan untuk tindakan perbaikan. Evaluasi yang dilakukan adalah :
a. Evaluasi program setiap tahun.
b. Evaluasi standar operasional prosedur setiap 3 tahun dan setiap saat apabila
perlu untuk segera dilakukan perbaikan.

22
Mengetahui :

DIREKTUR,

Dr. H. ABD.RAZAK, S.Ked,M.Kes


Pembina Utama Muda, Gol. IV/c
NIP. 19660312 200003 1 002

23

Anda mungkin juga menyukai