Anda di halaman 1dari 21

RS.

GRAHA HUSADA BANDAR LAMPUNG

PROGRAM KERJA
INSTALASI RADIOLOGI
2016

Unit Radiology

1
DAFTAR ISI

Hal
Pelayanan Radiologi
 Pendahuluan 4
 Tujuan 4
 Sasaran 5
 Ruang Lingkup Pelayanan 5
 Landasan Hukum 5
 Pelaksanaan 5
 Pembiayaan 5
 Perencanaan target pemeriksaan di Radiologi 2016 6
 Evaluasi Pelaksanaan

Pengendalian mutu
 Pendahuluan 7
 Tujuan 7
 Sasaran 7
 Langkah – langkah pelaksanaan 8
 Pelaksanaan 9
 Pencatatan dan pelaporan 9
 Evaluasi pelaksanaan 9

Standar sumber daya manusia


 Pendahuluan 10
 Tujuan 10
 Sasaran 10
 Metodelogi 10
 Perencanaan Training 12
 Langkah – langkah Kegiatan 13
 Pelaksanaan 13
 Pembiayaan 13
 Pencatatan dan pelaporan 13
 Evaluasi pelaksanaan 14

Keamanan dan Keselamatan Radasi


 Pendahuluan 15
 Tujuan 15
 Ruang lingkup 16
 Resiko Keamanan Radasi dan penanggulangan 16

2
Pelaksana Pengelolaan Peralatan Radiologi
 Pendahuluan 18
 Tujuan 18
 Langkah – langkah kegiatan 19
 Stok maksimal, minimal obat kontras dan film 19
 Pelaksanaan kalibrasi dan perawatan peralatan Radiologi 20
 Perbaikan alat medik 20
 Perbaikan alat umum 20
Lampiran 1 : Dokumen

Lampiran II : Lembar persetujian

3
Pelayanan Radiologi

Pendahuluan

Pelayanan Radiologi yang merupakan pelayanan penunjang kesehatan juga perlu menjaga dan
meningkatkan mutu pelayanannya. Pelayanan Unti kerja Radiologi merupakan pelayanan
kesehatan yang menggunakan sinar pengion sehingga penggunaan bahan tersebut mempunyai
dua sisi yang saling berlawanan, yaitu dapat sangat berguna bagi penegakan diagnose dan terapi
penyakit dan disisi lain akan sangat berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan tidak
terkontrol, terlebih lagi dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten atau bukan Radiografer dan
spesialis Radiologi, untuk itu setiap pengguna , penguasa, ataupun pelaksana pelayanan Radiologi
harus senantiasa menjamin mutu pelayanannya yaitu harus tepat dan aman baik bagi pasien,
pekerja, maupun lingkungan atau masyarakat sekitarnya. Kini saatnya semua individu yang terkait
dalam pelayanan Radiologi mulai meikirkan, membuat, menerapkan dan melaksanakan system
keselamatan pasien, sehingga pelayana Radiologi (Radiodiagnostik) tidak hanya mampu
memberikan layanan dan ahsil layanan yang bermutu tinggi tetapi juga memberikan kepastian
terwujudnya keselamatan pasien. (pasien safety).

Tujuan

Tujuan Umum

Tercapainya standarisasi pelayanan Radiologi diagnostic di seluruh Indonesia sesuai dengan jenis
dan kelas sarana pelayanan kesehatan.

Tujuan Khusus

4
1. Sebagai acuan bagi sarana pelayanan kesehatan untuk menyelenggaran pelayanan
radiologi diagnostic
2. Sebagai tolak ukur dalam menilai penampilan sarana pelayanan kesehatan yang
menyelenggaran pelayanan radiologi
3. Sebagai pedoman dalam upaya pengembangan lebih lanjut yang arahnya disesuaikan
dengan tingkat pelayanan radiologi yang telah dicapai dan proyeksi kebutuhan pelayanan
di masa depan.

Sasaran

Sebagai sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggaran pelayanan radiodiagnostik

Ruang lingkup Pelayanan

Pelayanan radiologi diagnostic meliputi :

1. Pelayanan Radiodiagnostik
2. Pelayanan imaging diagnostic

Landasan Hukum

1. KepMenKes RI No. 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Radiodiagnostik


di sarana pelayanan Kesehatan.
2. KepMenKes RI No. 780/MENKES/PER/VIII/2008 tentang penyelengaran pelayanan
Radiologi

Pelaksanaan

Penanggung Jawab : Kepala Unit Radiologi

Pelaksana : Radiografer

5
Pembiayaan

Perencanaan biaya program peningkatan pelayanan di bagian Radiologi 2016

Perencanaan Target Pemeriksaan Di Radiologi 2016

Berikut adalah perencanaan target setiap setiap bulan di tahun 2016

Pemeriksaan Konvensional CT - Scan USG

Hasil 600 Pasien Belum beroperasi 150

Target 500 Pasien Belum beroperasi 100

Evaluasi

Dilaksanakan setiap akhir tahun.

6
Pengendalian Mutu

Pendahuluan

Maka perlu dibuatnya pengendalian mutu pelayanan Radiologi serta evaluasi terhadap mutu
pelayanan Radiologi. Serta evaluasi terhadap mutu pelayanan radiologi. Evaluasi pelayanan
didapat dari pasien dan para dokter / klinisi yang merujuk ke pasien.

Tujuan

Tujuan pengendalian mutu dan evaluasi pelayanan radiologi adalah :

1. Mewujudkan tujuan Unit Radiologi secara keseluruhan


2. Menyediakan media kepada seluruh staf untuk berkompetisi dalam meningkatkan mutu
pelayanan
3. Meningkatkan mutu pelayanan Unit Radiologi melalui masukan baik dari pasien ataupun
dari dokter klinisi.

Sasaran

7
1. Pencapaian lama waktu tunggu hasil foto x-Ray :
 Ringan : 1 hingga 3 posisi 15 menit
 Sedang : diatas 4 posisi adalah 30 menit
 Berat : Pemeriksaan dengan kontras intravena, intra oral atau intra anal adalah 50 menit

2. Pencapaian Waktu tunggu hasil pasien USG yang berkunjung pada jam kerja dari jam 12.00
WIB – 16.00 WIB tidak lebih dari 30 menit
3. Pencapaian kerusakan film konvensional karena human eror atau mesin eror tidak boleh
melebihi 2 % dari jumlah pemakaian film dalam satu bulan
4. Pencapaian hasil waktu tunggu foto emergency dari UGD untuk pemeriksaan ringan tidak
lebih dari 30 menit.

Langkah – langkah pelaksanaan

Adapun program control mutu untuk evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan di unit Radiologi

1. Metode Tes
Untuk sasaran mutu waktu tunggu foto atau hasil ( Konvensional non kontras, dan kontras,
USG dan pasien emergency )

Pengumpulan data diambil melalui :


a. Pengumpulan jam foto dan jam hasil yang ada di formulir pemeriksaan
b. Jam foto diisi oleh Radiografer setelah selesai melakukan pencetakan film
c. Jam hasil foto diisi oleh petugas administrasi setelah ekspertise foto selesai diketik
d. Mutu Jumlah tersebut data akan direkap dan dihitung rata –rata jam ahsil
e. Frekuansi 1 bulan sekali

Untuk sasaran mutu kerusakan film.

Pengumpulan data diambil melalui :

a. Menghitung jumlah film rusak yang telah dikumpulkan oleh radiographer


b. Menghitung rata rata film rusak dibandngkan dengan jumlah yang telah terpakai
c. Frekuensi dilakukan selama 1 bulan sekali.
2. Pengawasan Harian hasil pemeriksaan imaging
3. Perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan
4. Pendokumentasian hasil dan langakah – langakah perbaikan.

8
Pelaksanaan

Penanggung jawab : dr. Vanda Yogapuspita, Sp.Rad

Pencatatan dan pelaporan

Laporan dibuat dan akan diberikan ke setiap ruangan

Evaluasi dan pelaksanaan

Evaluasi program kerja secara keseluruhan dengan membuat rekapitulasi dan laporan yang
dilakukan setiap 1 bulan pada akhir tahun 2016.

9
Standar Sumber Daya Manusia

Pendahuluan

Meningkatnya persaingan Rumah Sakit dengan adanya pengembangan teknologi dalam pelayanan
Rumah Sakit mengakibatkan banyaknya kesempatan masyarakat untuk melakukan pilihan dalam
memperoleh pelayanan penyembuhan dan rehabilitasi penyakit. Salah satu penunjang untuk
menjadi pilihan terpercaya pelayanan runah sakit yaitu sumber daya manusia yang berkualitas
serta senantiasa dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bagian
Radiologi.

Maka Radiologi salah satu pelayanan di rumah sakit berupaya untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusianya melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan baik
melalui pendidikan formal maupun informal.

Tujuan

Meningkatkan mutu pelayanan Radiologi RS. Graha Husada Bandar Lampung melalui
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan staff radiologi serta meningkatkan jenjang
pendidikan formal staff radiologi.

Sasaran

Seluruh staff radiologi menfapatkan pendidikan formal dan atau informal.

Metodelogi

Pendidikan Informal

 Inhouse training yaitu pelatihan yang dilakukan di dalam RS. Graha Husada Bandar
Lampung

10
 Out House training yaitu pelatihan yang dilakukan diluar RS. Graha Husada Bandar
Lampung

Pendidikan Formal

 Pendidikan setingkat D3 / D4 Radiologi


 Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi

11
Perencanaan Training

N Tugas Training/Seminar Calon Ja Fe M Ap M Jn Jl Ag Sp Ok N De Rincian Biaya


o. Peserta r e o

Inhouse Training Tanggung RS

Radiografer Mengikuti Jadual yang tealh di tetapkan HRD RS

Eksternal Training

RADIOGRAFER

1 Seminar Pari Pusat / dalam Radiografer Rp.500.000


kota Radiografer

Radiografer

2 Seminar Pari Pusat / Luar Kota Radiografer

Radiografer

Radiografer

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

1. Diklat PPR ( Proteksi Radiasi ) Radiogafer Rp.10.000.000

2 Biaya Kuliah Lanjutan DIII Radiografer Rp.50.000.000

DOKTER RADIOLOGI

1 Seminar nasional/kongres Rad Radiolog

12
Langkah Langkah Kegiatan

1. Inhouse training sesuai dengan perencanaan program yang dibuat setahun sekali ( Jadual
terlampir )
2. Outhouse training sesuai dengan perencanaan program yang dibuat setahun sekali ( jadual
terlampir )
3. Pendidikan formal sesuai dengan program institusi pendidikan terkait.

Pelaksanaan

Penanggung jawab : Ka. Ruangan Unit Radiologi

Pelaksana : Staff Radiologi

Pembiayaan

Di bebankan kepada RS. Graha Husada Bandar Lampung

Pencatatan dan Pelaporan

13
1. Setiap peserta pendidikan formal dan informal dicatat dan di file Radiologi
2. Laporan dan hasil evaluasi pelaksanaan program dibuat setiap tahun dan diserahkan kepada ka.
Pelayanan penunjang medis RS. Graha Husada

Evaluasi Pelaksanaan

Dilaksanakan setiap akhir tahun.

14
Keamanan dan Keselamatan Radiasi

Pendahuluan

Alasan pembutan program Keamanan dan Keselamatan Radiasi adalah bahwa RS. Graha Husada Bandar
Lampung mempunyai tugas untuk melayani masyrakat dalam pembuatan citra Radiologi, RS. Graha Husada
mempunyai peralatan dan sumber radiasi yang digunakan untuk melayani masyarakat dalam pembuatan
citra radiologi dan membantu dalam mengakkan diagnosa agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan
sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditetapkan maka diperlukan program proteksi dan
keselamtan radiasi sehingga pasien, pekerja, maupun dilingkungan sekitarnya dapat dipantau dan dijamin
keselamatannya.

Tujuan

Program keamanan dan keselamatan radiasi dibuat untuk tanggung jawab manajemen untuk emberikan
proteksi dan keselamatan radiasi melalui penerapan struktur manajemen, kebijakan, prosedur, dan
susunan rencana organisasi yang sesuai dengan staff dan besarnya potensi bahaya radiasi bagi manusia
sehingga resiko pemanfaatan radiasi pengion dapat dikurangi serendah mungkin sedangkan manfaat yang
diperoleh sebesar – besarnya.

15
Ruang Lingkup

Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi dilaksanakan dilingkungan RS. Graha Husada Bandar Lampung
dengan rencana kegiatan yang dikaukan meliputi : Pemantauan daerah kerja, pemantuan perseorangan,
perawatan peralatan dan pemantauan kesehatan pekerja radiasi.

Resiko kemanan Radiasi dan Penanggulangan

Dalam setiap tindakan pekerjaan yang dilakukan di bagian radiologi yang dilakukan oleh petugas radiasi
selalu mempunyai potensi bahaya didalamnya baik itu dari manusia, alat yang digunakan maupun tempat
kerja.

Penggunaan APD yang tepat dan benar merupakan salah cara untuk mengendalikan resiko tersebut, bila
pengendalian secara teknis dan administrasif belum dapat mengurangi dampak resiko yang ada.

Deskripsi perlengkapan Proteksi Radiasi

Peralatan porteksi yang digunakan disesuaikan dengan potensi bahaya yang sitimbulkan oelh sumber
radiasi tersebut, antara lain :

a. Monitor perseorangan ( TLD )


Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 63 tahun 2000 tentang keselamatan
dan kesehatan pemanfaatan radiasi pengion psal 10 ayat (1) yang menjelaskan untuk mengetahui
besar dosis yang diterima oleh pekerja radiasi maka dilakukan pemantauan eksterna dan atau
interna. Pemantauan eksterna dilakukan dengan menggunakan dosimeter perorangan atau
monitor perorangan. Monitor perorangan digunakan untuk mengetahui besar dosis radiasi yang
diterima pekerja dalam satu periode tertentu. Mengingat dengan PT –KJRAD-045 tentang petunjuk
teknis jumlah radiasi yang bertujuan dengan mengikuti instruksi kerja pemeriksaan yang benar
akan dapat mengurangi bahaya radiasi sehingga terjamin kesehatan dan keselamatan untuk pasien
yang bertugas. TLD digunakan pada setiap kegiatan di medan radiasi. Setiap maksimal 3 bulan TLD

16
harus dikirim ke BATAN untuk di evaluasi. Jumlah TLD Unit Radiologi RS. Graha Husada sebanyak 7
orang, diantaranya yaitu :

A. Radiolog ( Dokter )
1. Dr. Vanda Yogapuspita, Sp.Rad

B. Radiografer
1. Anggi Kurniawan, Amd. Rad ( Petugas Proteksi Radiasi )
2. Bina Rizti, Amd. Rad
3. Erviana, Amd. Rad
4. Takkas Tambunan, Amd Rad ( Petugas Proteksi Radiasi )
5. Adi Widiyanto, Amd. Rad

C. Perlengkapan Proteksi Radiasi yang tersedia

Apron di Radiologi : 2 Buah

D. Tanda Bahaya Radiasi


Tanda bahaya Radiasi di pasang ditempat – tempat yang dianggap perlu, yaitu pemasangan
tanda rasiasi dalam bentuk acrylic yang ditempel setiap pintu pemeriksaan. Pada saat
pemeriksaan dilakukan maka radiografer akan menutup seluruh pintu akses diruangan dan
lampu merah diatas pintu akan dinyalakan . Itu menandakan bahwa akan ada rasiasi didalam
ruangan . Penanggung jawab pengukuran tingkat kebocoran radiasi adalah masing – masing
Petugas Proteksi Radiasi yang tercantung dalam izin pemanfaatan sumber radiasi.

17
Pelaksanaan Pengelolaan Peralatan Radiologi

Pendahuluan

Mutu pelayanan kesehatan bidang radiologi tidak hanya ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia
penyelenggara pelayanan, tetapi juga sangat ditentukan oleh kualitas sarana, prasarana dan peralatan yang
digunakan. Oleh sebab itu kemampuan Radiografer dalam mengelola khususnya memelihara sarana,
prasarana dan peralatan radiologi dalam batasan kewenangannya sangat menentukan kualitas hasil
layanan yang diberikan.

Hasil kualitas citra radiografi yang bagus sangat bergantung pada beberapa faktor. Banyak faktor yang
menentukan kualitas radiografi yang sesuai, antara lain : faktor peralatan ( unit x-ray, kaset dan prosesing )
dan faktor teknik ( SDM dan pasien ). Penggunaan peralatan radiologi yang digunakan berkali – kali dalam
kurun waktu yang lama dan jumlah foto yang banyak, maka tidak menutup kemungkinan alat tersebut
mengalami pergeseran nilai standar yang telah ditentukan. Pergesaran tersebut seharusnya terdeteksi
sehingga dapat diatur kembali semula sesuai dengan nilai standar.

Untuk menjamin alat tersebut sesuai dengan standar pelayanan, maka salah satu caranya adalah dengan
program pengelolaan peralatan Radiologi.

Tujuan

Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pelayanan radiologi yang diselenggarakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit.

18
Tujuan Khusus

1. Sebagai acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan pelayanan radiologi secara
sistematik dan terarah.
2. Sebagai acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan pengendalian mutu
radiologi
3. Meningkatkan kinerja pelayanan radiologi
4. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

Langkah – Langkah Kegiatan

Proses Pengadaan Peralatan Radiologi dapat dilakukan Dengan :

1. Pembelian barang Budget ringan


Petugas radiologi yang berwenang (kepala Ruangan) dalam pengadaan peralatan radiologi mengisi
formulir pembelian barang kemudian di ajukan kepada logistik dan kepala departemen penunjang
medik untuk ditandatangani kemudian form tersebut diajukan oleh logistik ke bagian keuangan
untuk di proses.

2. Pembelian barang yang terbudget


Petugas radiologi yang berwenang (Kepala Ruangan) dalam pengadaan peralatan radiologi
mengajukan dan merekomendasikan budget anggaran kepada wakil direktur penunjang medik
untuk di konsultasikan, wakil direktur penunjang medis kemudian konsultasi persetujuan anggaran
kepada direktur untuk disetujui atau tidak, jika disetujui formulir anggaran di disposisi dan
diserahkan kepada bagian keuangan untuk di proses.

Stok Maksimal, Minimal Obat kontras dan film

DAFTAR FILM RADIOLOGI

No Nama Barang Isi / Box Stock Min Stock Max Satuan


1 Film Centuria 24 x 30 100 200 400 Lembar
2 Film Centuria 30 x 40 100 400 600 Lembar
3 Film Centuria 35 x 35 100 600 1000 lembar

19
DAFTAR OBAT KONTRAS

No Nama Barang Isi/Box Stock Min Stock Max Suhu Satuan


(min)
1 Iopamiro 370 / 50 10 5 10 Vial

2 Barium Sulfat / BaSO4 5 kg 1 Kg 5 Kg Kg

Pelaksanaan Kalibrasi dan Perawatan Peralatan Radiologi

Pelaksanaan kalibrasi dilakukan setiap 2 tahun sekali melalui pengujian alat berupa Uji Kesesuaian yang
dilakukan oleh pihak ketiga dari BAPETEN. ( dokumen terlampir )

Perbaikan Alat Medik

a. Bila dijumpai kerusakan alat, petugas radiologi yang bertugas :


b. Menghubungi kepada bagian sarana
c. Jika belum dapat ditangani kepala ruangan meminta bantuan menghubungi teknisi ATEM RS.
Abdul Moeleok untuk dilakukan perbaikan.

Perbaikan Alat Umum

Petugas jaga yang bersangkutan segera menghubungi bagian sarana RS untuk segera dilakukan perbaikan.

20
Lembar Persetujuan

Bandar Lampung, 10 September 2016

RS. Graha Husada Bandar Lampung

Dibuat Oleh, Mengetahui

Anggi Kurniawan, Amd.Rad dr. Vanda Yogapuspita, Sp.Rad


Petugas Proteksi Radiasi ka.Instalasi Radiologi RSGH

Menyetujui,

Dr. Is Yulianto, Sp.OG


Direktur RSGH

21

Anda mungkin juga menyukai