Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

4.1.1 PROFIL RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI

a. Gambaran Rumah Sakit Ananda Bekasi

Rumah Sakit Ananda berawal dari klinik Praktek Dokter

Bersama yang telah berdiri sejak tahun 1994. Karena dari tahun ke

tahun Klinik Spesialis Ananda mendapat sambutan yang positif dari

masyarakat maka atas Prakarsa dari Ibu Hj. Lidesma yang berprofesi

sebagai seorang bidan dan H.M.Marali Tarmizi, pada awal tahun 2001

mulai didirikan Rumah Sakit Ananda berdasarkan surat izin mendirikan

dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nomor:503/SK.2.14-

RS / 2021 tanggal 25 januari 2001. Satu tahun kemudian tepatnya pada

tanggal 29 januari 2002 Rumah Sakit Ananda mulai beroperasi

berdasarkan surat izin dari Walikota Bekasi Nomor. 445.1/002 / Diskes

/ 2002. Juncto Nomor.445.1/001/ Kes.3 /II/2007 tanggal 09 februari

2007, Juncto Nomor 445/Kep.33/I/ISPRS-BPPT/2012 yang

dikeluarkan oleh BPPT Provinsi Jawa Barat.

Lokasi Rumah Sakit Ananda cukup strategis terletak di Jl.

Sultan Agung No 173 (Jalan Raya Bekasi km 28) yang berada di kota

Bekasi dan berbatasan langsung dengan kota Jakarta Timur, dikelilingi

35
36

perusahaan-perusahaan industri besar disekitarnya, didukung dengan

nuansa modern dan islami, serta atmosfir suasana kekeluargaan,

pelayanan yang ramah dan menganggap setiap pasien yang datang

adalah yang paling utama untuk dilayani sebaik mungkin dengan ikhlas,

disamping harganya kompetitif bila dibandingkan dengan rumah sakit

yang setara dengan fasilitas yang sama membuat Rumah Sakit Ananda

diminati masyarakat sekitar.

Seiring dengan perkembangan yang cukup pesat, sebagai upaya

untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan memuaskan kepada

masyarakat luas khususnya masyarakat Bekasi dan sekitarnya, pada

tahun 2006 dilakukan penambahan sarana fisik rumah sakit Ananda

dengan membangun Gedung baru lantai 4 dilengkap dengan fasilitas

modern dan canggih. Bangunan tambahan Rumah Sakit Ananda

tersebut merupakan sebuah Gedung yang cukup megah berdiri diatas

area seluas 7800 m2, pada tanggal 30 maret 2008 Rumah Sakit Ananda

diresmikan oleh Walikota Bekasi. Dengan bertambahnya sarana

Gedung baru tersebut, saat ini Rumah Sakit Ananda memiliki fasilitas

kamar perawatan dengan kapasitas 159 tempat tidur, terdiri dari kamar

VVIP, VIP, kelas I, II, III, Kamar Isolasi, ICU/HCU, dan Perinatologi

(Perawatan Bayi Bermasalah), Kamar Operasi, Kamar Bersalin,

Instalasi gawat Darurat, Poliklinik Umum dan Spesial dan fasilitas

penunjang lainnya.
37

b. Visi, Misi, Tujuan, Motto, dan Pedoman Operasional Rumah Sakit

1. Visi

Menjadi Rumah Sakit yang mampu memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik dan terpadu sesuai dengan standar

profesi bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan

suku, golongan, status sosial dan agama.

2. Misi

a) Menyelenggarakn pelayanan Kesehatan yang bermutu dan

rasional.

b) Menjadi mitra yang baik bagi masyarakat, sarana pelayanan

kesehatan lain, asuransi kesehatan, instansi pemerintah,

instansi swasta dan perusahaan.

c) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat

menciptakan kepuasan bagi semua

d) Menjadi rumah sakit yang peduli akan aspek sosial

kemanusiaan.

e) Menjadi rumah sakit yang peduli akan lingkungan.

3. Tujuan

Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya melalui penyelenggaraan pelayanan Kesehatan yang

terbaik dengan upaya-upaya preventif, promotive, kuratif, dan

rehabilitative yang dilaksanakan secara menyeluruh. Tentunya


38

dengan tidak melupakan upaya peningkatan kesejahteraan

karyawan.

3. Motto

Rumah Sakit Ananda Bekasi berusaha untuk meningkatkan

pelayanan bagi pasien dan keluarganya, siap memberikan

pelayanan yang terbaik sesuai dengan motto “MELAYANI

DENGAN IKHLAS”

4. Pedoman Operasional Rumah Sakit Ananda Bekasi

a) Pasien yang paling utama

Kami menganggap setiap pasien yang datang ke Rumah

Sakit Ananda alah yang paling utanma untuk dilayani

dengan baik.

b) Pelayanan secara paripurna

Dalam memberikan pelayanan kami berupaya

memperhatikan faktor psikososial, kultural, dan spiritual

dengan menciptakan nuansa keluarga dalam memberikan

pelayanan.

c) Karyawan sangat berarti

Kami menganggap karyawan sebagai aset utama yang dapat

diandalkan untuk memajukan Rumah Sakit dalam

menghadapi perkembangan jaman.


39

d) Semangat persaudaraan

Kami berupaya menumbuhkan suasana persaudaraan

diantara sesama karyawan, juga dengan pasien dan keluarga

serta pengunaan jasa lainnya.

c. Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

1. Falsafah Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

Memberikan Pelayanan Radiologi Diagnostik kepada pasien

sesuai dengan standar profesi dan kode etik Radiografer serta

memperhatikan aspek keselamatan terhadap bahaya radiasi dan

peningkatan sumber daya manusia yang berkelanjutan sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Visi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

Menjadi Instalasi rujukan yang dapat dipercaya dalam

membantu menegakkan diagnose melalui sumber daya manusia

yang mampu dan mau bekerja keras serta terus belajar

mengembangkan diri.

3. Misi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

a) Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, akurat dan

menghasilkan radiografi yang berkualitas dengan

memperhatikan aspek keselamatan terhadap bahaya radiasi.


40

b) Menciptakan suasana atau iklim kerja yang serasi,

persaudaraan, rasa memiliki yang tinggi serta disiplin demi

kemajuan Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda.

4. Tujuan

a) Menghasilkan radiograf yang informatif sehingga dapat

dipertanggung jawabkan untuk menegakkan diagnose

b) Menyelenggarakan Pelayanan Radiologi yang bermutu dan

professional.

c) Menyelenggarakan Pelayanan Radiologi yang dapat

menciptakan kepuasan bagi semua.

d) Diciptakannya suasan dan iklim kerja yang mendukung

pengembangan karya dan kesejahteraan Personil Instalasi

Radiologi.
41

4.1.2 STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT

ANANDA BEKASI

Struktur Organisasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

PT RAHIM

DIREKTUR
RS ANANDA

WAKIL DIREKTUR
RS ANANDA
DOKTER
PENANGGUNG
JAWAB
RADIOLOGI

FISIKAWAN KEPALA INSTALASI PPR TK II


MEDIK
RADIOLOGI

PELAKSANA PELAKSANA
ESWL RADIOGRAFER

Keterangan = Garis Komando

= Garis Koordinasi
42

4.1.3 FASILITAS DAN PERALATAN DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH

SAKIT ANANDA BEKASI

a. Fasilitas Radiologi

Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Ananda Bekasi hanya

memiliki satu Gedung, adapu fasilitas yang dimiliki sebagai berikut:

1. Ruang Pendaftaran 1 buah

2. Ruang Pemeriksaan USG 1 buah

3. Ruang dokter 1 buah

4. Ruang Panoramik 1 buah

5. Ruang Pemeriksaan CT-Scan 1 buah

6. Ruang Pemeriksaan Konvensional 1 buah

7. Ruang Mandi dan WC 1 buah

b. Peralatan Radiologi

Adapun data peralatan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit

Ananda Bekasi adalah sebagai berikut:

Tabel 1: Peralatan di Instalasi Radiologi (RS Ananda,2022)

NO Nama Peralatan Utama jumlah Kondisi

1 Pesawat CT-Scan Brivo 385 1 unit Baik

2 Pesawat X-Ray General, DK II- 1 unit Baik

325R

3 Pesawat X-Ray Mobile, GMM 1 unit Baik


43

4 Pesawat X-Ray Mobile Jolly 1 unit Baik

5 USG GE Logic S7 1 unit Baik

6 Dryview-Laser Imager,KODAK 1 unit Baik

7 Pesawat USG, Philips 1 unit Baik

8 Printer Laser Imager-Trimax 1 unit Baik

9 Dryview Classic CR 1 unit Baik

10 Printer CR KODAK Dv 5950 1 unit Baik

11 Sarung Tangan Pb 1 psg Baik

12 Gonad Shield 1 unit Baik

13 Shielding Pb 1 unit Baik

14 Apron 5 buah Baik

15 Thyroid Shield 2 buah Baik

16 UPS CT-Scan 1 buah Baik

17 Lisolm 30 x 40 cm 1 buah Baik

18 Lisolm 24 x 30 xm 1 buah Baik

19 Directview CR Cassete 18x24 1 unit Baik

cm Barcode: 9101148600

20 Directview CR Cassete 24x30 2 unit Baik

cm Barcode: 9102278189

21 Directview CR Cassete 35x35 2 unit Baik

cm Barcode: 9103088817,
44

22 Directview CR Cassete 35x43 2 unit Baik

cm Barcode: 9104481071,

4.1.4 KEBUTUHAN TENAGA RADIOGRAFER DI INSTALASI

RADIOLOGI RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI

a. Jumlah tenaga keseluruhan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda

Bekasi dapat diperlihatkan pada tabel berikut:

tabel 2: Jumlah Pegawai Instalasi Radiologi (RS Ananda Bekasi,2022)

NO URAIAN JUMLAH

1 Menurut Profesi

a. Dokter ahli radiologi 3

b. Petugas proteksi radiasi 1

c. Radiografer 8

2 Menurut Pendidikan

a. D III ATRO 8

b. D IV ATRO

c. S1 FISMED 1
45

4.1.5 KEBUTUHAN WAKTU KERJA RADIOGRAFER DI INSTALASI

RADIOLOGI RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI

a. Waktu kerja

Waktu kerja radiografer di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda

Bekasi terbagi dalam 3 shift yaitu: dinas pagi selama 7 jam, dinas siang

selama 7 jam dan dinas malam selama 10 jam.

Jumlah tenaga radiografer orang terbagi dalam 3 shift jaga yaitu : pagi,

siang dan malam sementara itu ada radiografer yang terjadwal libur dan

cuti.

b. Cuti Tahunan

Cuti tahunan setiap radiografer adalah 12

c. Pendidikan dan Pelatihan

Untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan radiografer mengikuti

pendidikan dan pelatihan baik pada tingkat provinsi jawa barat maupun

tingkat nasional biasanya ada beberapa radiografer yang diharuskan

untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Jadwal jaga akan digantikan

oleh sesama radiografer.

d. Hari Libur Nasional

Selain mendapatkan cuti tahunan, radiografer juga mendapatkan libur

untuk hari libur nasional walalupun tidak bisa dilakukan secara

bersamaan karena radiografer harus memberikan pelayanan kepada

pasien selama 24 jam, sehingga waktu libur diatur secara bergantian.


46

e. Ketidakhadiran Kerja

Seorang radiografer tentu tidak selalu kerja secara penuh sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan, kadang ada hari-hari dimana seorang

tidak bekerja pada waktu yang tak terduga, misalnya karena sakit,

keperluan keluarga, kecelakaan dan sebagainya.

4.1.6 KEBUTUHAN PERHITUNGAN TENAGA RADIOGRAFER DI

INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT ANANDA KRANJI

DENGAN MENGUNAKAN METODE WORKLOAD INDICATOR

STAFF NEED/WISN

Langkah perhitungan kebutuhan tenaga radiografer di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi dengan mengunakan Metode Workload

Indicator Staff Need/WISN meliput 5 langkah yaitu:

a. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM

Tujuan: Dicapainya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung

jawab dalam menyelenggarakan tugas, fungsi dan perannya secara

profesional

Tabel 3: Unit Kerja & Kategori SDM

Unit Kerja Sub Unit Kerja Kategori SDM

Instalasi Radiologi Radiologi Koordinator


Radiografer
47

b. Menetapkan waktu kerja yang tersedia

Tujuan: diperoleh waktu kerja efektif selama kurun 1 (satu) SDM Unit

Penunjang di RS Ananda Bekasi

Rumus:

Waktu kerja tersedia = {A-(B+C+D+E)} x F

Keterangan:

A. Hari Kerja; dalam 1 tahun, 6 Hari x 52 Minggu = 312 hari

B. Cuti Tahunan; sesuai ketentuan PP setiap SDM memiliki hak cuti

12 hari kerja per tahun

C. Pendidikan Pelatihan; untuk mempertahankan dan meningkatkan

kompetensi/ profesionalisme SDM Dokter Umum ditentukan untuk

mengikuti pelatihan/ kursus/ seminar/ lokakarya di luar RS Ananda

8 (delapan) hari kerja

D. Hari Libur Nasional; ditentukan hanya 2 (dua) Hari Kerja yaitu Hari

Besar Islam

E. Ketidakhadiran kerja; sesuai data rata-rata ketidakhadiran kerja

kurun 1 tahun karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa

pemberitahuan

F. Waktu Kerja; sesuai ketentuan yang berlaku di RS Ananda 1 Hari

Kerja adalah 8 jam (6 hari kerja/ minggu).


48

Tabel 4: Waktu Kerja selama 1 tahun

Kode Faktor Jumlah Keterangan

A Hari Kerja 312 Hari/Tahun

B Cuti Tahunan 12 Hari/Tahun

C Pendidikan dan Pelatihan 8 Hari/Tahun

D Hari Libur Nasional 12 Hari/Tahun

E Ketidakhadiran Kerja 10 Hari/Tahun

F Waktu Kerja 7 Jam/Hari

Hari Kerja Tersedia 270 Hari

kerja/Tahun

Waktu Kerja Tersedia 1890 Jam/Tahun

113400 Menit/Tahun

c. Menyusun Standar Beban Kerja

Tujuan: untuk memperoleh volume/kuantitas kegiatan pokok yang

dapat dikerjakan selama satu tahun oleh masing-masing kategori SDM

di tiap unit kerja tersedia.

Rumus:

Rata-rata waktu per faktor kelonggaran


Standar kelonggaran =
Waktu kerja yang tersedia
49

Tabel 5: Tabel Kegiatan Pokok Dokter Radiologi

Kategori SDM Unit Kerja/Kegiatan Rata Kegiatan


Instalasi Radiologi Rata Pokok
Waktu
Membuat hasil 60
Dokter Radiologi expertise Menit
Pemeriksaan dengan 15
kontras Menit

Tabel 6: Tabel Kegiatan Pokok Koordinator Radiologi

Kategori SDM Unit Kerja/Kegiatan Rata rata Kegiatan Pokok


Instalasi Radiologi Waktu

Melakukan 10 Menit
pemeriksaan
Scan dan print foto 15 Menit
pasien
Koordinator Membuat perencanaan 90 Menit ADMIN
Radiologi kebutuhan radiologi
Rapat berkala internal 60 Menit
Administrasi 60 Menit
Pelaporan berkala 120 Menit

Tabel 7: Tabel Kegiatan Pokok radiografer

Kategori SDM Unit Kerja/Kegiatan Rata rata Waktu Kegiatan Pokok


Instalasi Radiologi

Thorax 3 Menit
BNO 5 Menit
Ekstremitas 5 Menit
Schedell 5 Menit
Vertebrae 10 Menit NON
KONTRAS

APP 25 Menit
50

Cystografi kontras 120 Menit


Uretografi kontras 120 Menit
Radiografer Fistuografi 120 Menit
HSG kontras 120 Menit
KONTRAS
CT-Scan kontras 30 Menit
CT-Scan 15 Menit CT-SCAN
tanpakontras
MCU 10 Menit MCU
USG 20 Menit USG
Pre Photo 10 Menit Pre Photo
Post Photo 10 Menit Post Photo
Kegiatan 40 Menit Kegiatan Harian
harian/prepare

Tabel 8: Standar Beban Kerja Per Kegiatan Pokok

Kategori SDM Unit Rata-Rata Waktu Kerja Standar


Kerja/Kegiatan Waktu Tersedia Beban
Kerja
Dokter Membuat hasil 5 113400 22680
Radiologi expertise
Pemeriksaan 10 113400 11340
dengan kontras
Koordinator Admin 320 113400 354.375
Radiografer Pre Rontgen 5 113400 22680
Melakukan foto 94.16 113400 1204.24
rontgen kontras
Melakukan foto 5.6 113400 20250
rontgen non
kontras
USG 20 113400 5670
CT-Scan 45 113400 2520
MCU 5 113400 22680
Post Foto 5 113400 22680

Kegiatan Harian 40 113400 2835


51

d. Menentukan Standar Kelonggaran

Menentukan Standar Kelonggaran bertujuan untuk memeperoleh faktor

kelonggaran tiap kategori tenaga meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan

waktu untuk menyelesaikan sauatu kegiatan atau jumlah kegiatan

pelayanan.

Faktor Kelonggaran SDM

1. Rapat berkala internal 2 jam/bulan

2. Rapat Koordinator 3 jam/bulan

3. Melakukan Quality Control Harian setiap alat 8 jam/bulan

4. Melakukan Maintenance Harian 8 jam/harian

Rumus:

Rata-rata waktu per faktor kelonggaran


Standar kelonggaran =
Waktu kerja yang tersedia

Tabel 9: Standar Kelonggaran Berdasarkan Kategori SDM

Kategori SDM
Penunjang Faktor
Frekuensi Waktu Jumlah WKT SKG
Kelonggaran
A. Rapat berkala 1 2 24 1890 0,012
internal kali/sebulan
B. RapatKoordinator 1kali/bulan 3 36 1890 0,019
C. Melakukan 1 kali/bulan 8 96 1890 0,050
Quality Kontrol
Harian setiap alat
D. Melakukan 2 8 768 1890
Maintenance kali/minggu
Harian
Standar Kelonggaran 0,081
52

e. Analisa Perhitungan Kebutuhan SDM Per Unit Kerja

Tujuannya: diperoleh jumlah SDM penunjang yang dibutuhkan untuk

mengerjakan seluruh beban kegiatan pada unit kerja

Rumus:

Rata-rata waktu per faktor kelonggaran


Standar kelonggaran =
Waktu kerja yang tersedia

Tabel 10: Kuantitas Kegiatan Pokok Instalasi Rawat Jalan

Unit Kerja/Kategori SDM Kegiatan Pokok Kuantitas


Membuat hasil ekspertise 17148
Dokter Radiologi Pemeriksaan dengan 315
kontras
Admin 312
Koordinator

Pre Rontgen 17148


Melakukan foto rontgen 310
kontras
Melakukan foto rontgen 9298
non kontras
Radiografer USG 2540
CT-Scan 1165
MCU 3835
Post Foto 17148
Kegiatan harian 312
Keterangan:

*: Jumlah pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap tahun 2022


*: Kuantitas pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap tahun 2022
53

Tabel 11: Kebutuhan SDM Penunjang

Unit Kegiatan KK SBK KS. 3


Kerja/Kategori Pokok Shift
SDM
Membuat hasil 17148 22680 2.268
ekspertise
Dokter Radiologi Pemeriksaan 310 11340 0.089
dengan kontras

Sub Total kebutuhan SDM 2.357


Standar Kelonggaran 0.081
Total Kebutuhan SDM 2.2443
Tersedia SDM Yang ada 3
Kekurangan SDM -
Administrasi 312 354.375 0,880
Koordinator

Sub Total kebutuhan SDM 0.880


Standar Kelonggaran 0,81
Total Kebutuhan SDM 1
Tersedia SDM Yang ada 1
Kekurangan SDM -
Pre Rontgen 17140 22680 2.268
Melakukan 310 1204.24 0.498
foto rontgen
kontras
Radiografer Melakukan 9298 20250 0.582
foto rontgen
non kontras
USG 2540 5670 0.599
CT-Scan 1165 2520 1.587
MCU 3835 22680 0.198
Post Foto 17148 22680 2.268
Kegiatan 312 9072 0.034
Harian
Sub Total kebutuhan SDM 7.146
Standar Kelonggaran 0,081
Total Kebutuhan SDM 7.502
Tersedia SDM Yang ada 8
Kekurangan SDM -
54

4.2 PEMBAHASAN

a. Gambaran Tenaga Radiografer

Jumlah tenaga radiografer di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda

Bekasi berjumlah 8 orang radiografer. Dengan rata-rata pendidikannya

adalah lulusan D III radiologi. Sesuai dengan pendidikannya melakukan

pemeriksaan radiograf dasar dan pemeriksaan CT-Scan.

b. Gambaran Waktu Kerja

Untuk instalasi Rumah Sakit Ananda Bekasi sesuai dengan jadwal

kerja. Radiografer dinasnya pagi rata-rata 2 orang saja dengan lama jam

kerja selama 7 jam kerja, radiografer yang jaga siang rata-rata 3 orang dan

radiografer yang jaga malam rata-rata 1 orang kerja, dengan lama kerja

selama 10 jam kerja. Dalam jam kerja seperti ini beban kerja di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi sudah cukup dengan peralatan dan

fasilitas yang sudah ada

c. Metode Perhitungan Tenaga Radiografer Dengan Mengunakan Metode

WISN

Dalam perhitungan kebutuhan tenaga radiografer ditinjau dari beban

kerja di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi mengunakan

metode WISN yaitu:

1. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM tujuannya adalah

dicapainya unit kerja dan kategori SDM yang bertanggung jawab


55

dalam menyelenggarakan tugas, fungsi dan perannya secara

professional.

2. Menetapkan waktu kerja tersedia dalam satu tahun pada masing

kategori tenaga yang bekerja dalam satu tahun. Berdasarkan data

yang didapatkan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi

waktu kerja tersedia adalah 1890 jam per tahun atau 270 hari kerja

per tahun.

3. Menyusun standar beban kerja bertujuan untuk memperoleh

volume/kuantitas kegiatan pokok yang dapat dikerjakan selama satu

tahun oleh masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja tersedia.

Berdasarkan perhitungan diperoleh standar beban kerja adalah

22680 per tahun.

4. Menentukan standar kelonggaran untuk memeperoleh faktor

kelonggaran tiap kategori tenaga meliputi jenis kegiatan dan

kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau jumlah

kegiatan pelayanan.

5. Analisa kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Radiologi Rumah Sakit

Ananda Bekasi sudah bercukupan terhadapa kebutuhan tenaga

radiografer. Dalam perhitungan ini diperoleh 7,502 yang dibulatkan

menjadi 8, artinya di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda

Bekasi jumlah tenaga radiografer sudah memenuhi kebutuhan dan

tidak membutuhkan penambahan tenaga radiografer.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

a. Rumah Sakit Ananda berawal dari klinik Praktek Dokter Bersama yang

telah berdiri sejak tahun 1994. pada awal tahun 2001 mulai didirikan

Rumah Sakit Ananda berdasarkan surat izin mendirikan dari Kepala

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nomor:503/SK.2.14-RS / 2001

b. Waktu kerja radiografer di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda

Bekasi adalah 270 hari kerja dengan 1890 jam per tahun sehingga di

dapat waktu kerja 7 jam per hari.

c. Metode perhitungan kebutuhan radiografer dengan megunakan WISN

diperoleh waktu kerja 1890 jam, standar beban kerja 22680 dan standar

kelonggaran 0,081 sehingga menghasilkan angka 7,502 atau dibulatkan

menjadi 8.

d. Berdasarkan hasil perhitungan mengunakan WISN jumlah tenaga

radiografer di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi sudah

memenuhi dan tidak membutuhkan penambahan tenaga radiografer.

5.2 SARAN

1. Untuk Instalasi Radiologi Rumah Sakit Ananda Bekasi sebaiknya

dilakukan perhitungan mengunakan metode WISN secara berskala,

karena waktu, jenis dan jumlah pemeriksaan tiap tahun mengalami

56
57

perbedaan, jadi lakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan

kebutuhan yang sesungguhnya pada waktu kegiatan.

2. Berdasarkan fasilitas modalitas imaging yang ada di Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Ananda Bekasi seperti CT-Scan dan MRI, disarankan dari

Rumah Sakit Ananda Bekasi memberikan beasiswa kepada radiografer

untuk melanjutkan pendidikan D IV CT-Scan dan MRI sesuai dengan

kompetensinya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai