Anda di halaman 1dari 49

Dasar-Dasar Kalkulus Vektor

untuk
Medan dan Gelombang EM
Sukiswo
sukiswok@yahoo.com

Medan Elektromagnetik. Sukiswo

Dasar-dasar Vektor

A x , y, z A x x , y, z a x A y x , y, z a y A z x , y, z a z

Konvensi:
Vektor ditulis dengan anak
panah diatas atau cetak tebal
Vektor biasanya
fungsi dari koordinat
spasial

A
a or a
A

Konvensi:

vektor satuan dilambangkan


dengan topi diatasnya

magnitude dari komponen vektor


(bisa jadi fungsi dari x,y,z)
ke arah sumbu-y

A Ax 2 Ay2 Az2

1
2

Penjumlahan vektor

C A x B x a x ( A y B y )a y (A z B z )a z

Pengurangan ekivalen dng penjumlahan


A dng negatif dari B: D = A B = A + (-B)

Vektor posisi dan vektor jarak

R 1 x1a x y1a y z1a z

R 2 x 2a x y2a y z 2a z
Vektor R12 adalah vektor dari
P1 ke P2 dan jaraknya (panjang
atau magnitude) adalah d:

d R 12

R 12 R 2 R 1

x 2 x1 a x y 2 y1 a y z 2 z1 a z

x 2 x1 2 y 2 y1 2 z 2 z1 2

12

Vektor posisi dan vektor jarak


Contoh : Titik P (1,2,3) dan Q (2,-2,1)
Vektor posisi OP = rP = ax + 2ay + 3 az
Vektor posisi OQ = rQ = 2ax - 2ay + az
Vektor jarak RPQ = rQ - rP = ax - 4ay - 2 az

Perkalian titik (perkalian skalar)



A B A B cos AB

Selalu menghasilkan bilangan skalar


A cos(AB) adalah komponen A sepanjang B.
Disebut sebagai proyeksi dari A pada B.
Dua vektor ortogonal memberikan hasil kali skalar
nol:
AA=|A|2=A2

x y 0

Perkalian titik (perkalian skalar)



A B A B cos AB

A A1a x A 2 a y A 3a z

B B1a x B2 a y B3a z

A B A1B1 A 2 B 2 A 3 B3

Perkalian silang (perkalian vektor)


Perhatikan bahwa perkalian skalar menghasilkan
vektor tegak lurus pada bidang yg mengandung
dua vektor yg dikalikan! Ini berhubungan dengan
Komponen tangensial dan normal.

!!!!PENTING!!!
Aturan sekrup putar bisa dipakai:
Pemutaran A ke B menggerakkan
sekrup ke arah vektor hasil

Perkalian silang (ljt)


ax

ay

az

Pergerakan searah arah-putar-jarum jam memberikan hasil


perkalian silang positif, sebaliknya, pergerakan ke-arah
berlawanan arah-putar-jarum-jam memberikan hasil perkalian
silang negatif.

ax ay az
az ax ay
a x a z a y

ax

A B Ax

ay
Ay

az
Az

Bx

By

Bz

Triple Products
Hasil operasi lain yang penting:
Scalar triple product


A B C B C A C A B

Menghasilkan skalar

Vector triple product (aturan bac-cab)


A B C B AC C A B

Menghasilkan vektor

VECTOR REPRESENTATION

3 PRIMARY COORDINATE SYSTEMS:


RECTANGULAR
CYLINDRICAL
SPHERICAL

Choice is based on
symmetry of problem

Examples:
Sheets - RECTANGULAR
Wires/Cables - CYLINDRICAL
Spheres - SPHERICAL

Sistem Koord. Kartesian


(x, y, z)

Kuantitas diferensial:
dV, dS and d!

y
z

a z

a x

a y

dv dx dy dz

d l dx a x dy a y dz a z

d s dx dy a z dy dz a x dx dz a y

Sistem Koord. Kartesian

dv dx dy dz

d l dx a x dy a y dz a z

d s dx dy a z dy dz a x dx dz a y

Sistem Koord. Tabung atau Silindris


(, , z)

Perhatikan kuantitas diferensial:


dV, dS and d!

d l d a d a dz a z

d s d dz a
dv d d dz

a z
a

Sistem Koord. Tabung atau Silindris

d l d a d a dz a z

d s d dz a
dv d d dz

Sistem Koordinat Bola


(r, ,
Lihat lagi kuantitas diferensial:
dV, dS and d!

z
r

dv r 2 sin dr d d

d l dr a r r d a r sin d a
2
ds r sin d d a r

a r

nb : harga adalah 0 sampai


, bukan 0 sampai 2

Sistem Koordinat Bola

d l dr a r r d a r sin d a
2
d s r sin d d a r
dv r 2 sin dr d d

Transformasi Koordinat
Kadang kala kita perlu melakukan transformasi antar sistem
koordinat: mis. dlm teori antena kita perlu Transformasi dari
sistem kartesian ke bola :

A r A x sin cos A y sin sin A z cos


A A x cos cos A y cos sin A z sin
A A x sin A y cos
Transformasi lain dapat dilihat pada buku acuan

Soal2
Tiga titik A(2,-3,1); B(-4,-2,6); C(1,5,-3)
Cari :
1.

Vektor dari A ke C
Vektor satuan dari B ke A
Jarak dari B ke C

-ax+8ay-4az
0,762ax-0,127ay0,635az
12,45

Soal2
Sebuah medan vektor dinyatakan oleh
W=4x2y ax (7x+2z) ay + (4xy+2z2) az

2.

Cari :

Besar medan di P(2,-3,4)


Vektor satuan yg menyatakan arah medan di P
Titik mana pd sumbu z , besar W mrpk vektor satuan

53,4
-0,899ax-0,412ay+0,150az
+- 0,455

Soal2
Diketahui F = 2ax -5ay-4az ; G = 3ax +5ay+2az

3.

Cari :

F.G
Sudut antara F dan G
Panjang proyeksi F pada G
Proyeksi vektor F pada G

-27,0
130,8 o
-4,38
-2,13ax-3,55ay-1,42az

Soal2
Diketahui F = -45ax +70ay+25az ; G = 4ax -3ay+2az

4.

Cari :

FxG
ax (ay x F)
(ay x ax ) x F
Vektor satuan yang tegak lurus F pada G

215ax+190ay-145az
-45ay
-70ax-45ay
+- (0,669ax+0,591ay0,451a )

Soal2
Diketahui P(=6,=1250, z=-3) dan Q(x=3,y=-1,z=4)

5.

Cari :

Jarak dari P ke titik asal


Q tegak lurus pada sumbu z
P ke Q

6,71
3,16
11,20

Soal2
6.

a. Nyatakan T=240+z2 -2xy dalam koordinat


tabung
b. Cari kerapatan di titik P(-2,-5,1) jika
kerapatannya e z 2 3 cos 2
2

240+z2 2 sin 2
8,66

Soal2
7.

a. Nyatakan medan vektor W= (x-y)ay dalam


koordinat tabung
b. Cari medan F dalam koord cartesian jika
F= cos a

(cos - sin )(sin a+cos

a
x
xax yay
2
2

x y

Operator Del =

a x a y a z Cartesian
x
y
z

a a a z Tabung

ar
a
a Bola
r
r
r sin

Grad, Div dan Curl


Ketiganya adalah operator diferensial dan merupakan hal
yang sangat mendasar dalam teori medan EM

Gradien
ax
ay
az
x
y
z
Grad : beroperasi pada fungsi skalar untuk menghasilkan vektor
A x A y A z
A Divergensi A

x
y
z
Div : beroperasi pada vektor untuk menghasilkan skalar
ax ay az

A Curl A
x y z
Ax Ay Az
Curl : beroperasi pada vektor untuk menghasilkan vektor

Gradien dari medan skalar


Jika (x,y,z) fungsi riil dari 3 variabel, maka fungsi ini disebut
medan skalar. Gradien dari , dinyatakan sbg grad atau
Adalah vektor menurut aturan berikut:

Grad
ax ay az
x
y
z

dibaca
del phi

Gradien adalah ukuran laju perubahan maksimum dari permukaan yang digambarkan oleh (x,y,z) dan perubahan laju
ini muncul pada arah tertentu.
Catat bahwa operator gradien mengubah fungsi skalar menjadi
fungsi vektor.

Contoh gradien
x, y, z x 2 y xe z

Maka 2 x e z x x 2 y xe z z

Evaluasi gradien pada titik P (2,-1,0), menghasilkan

P 5 x 4 y 2 z
Jika kita melihat dari permukaan ke berbagai arah, akan
teramati bahwa perubahan maksimum dari permukaan muncul
pada arah yg diberikan vektor tsb diatas. Laju maksimumnya
28
adalah
turunan
P
21

berarah

Rapat fluks
Operator divergensi dinyatakan sbg dan selalu beroperasi
pada vektor. Tidak dibaca sbg del yg beroperasi titik thd
vektor !
Divergensi berhubungan dengan rapat fluks dari sumber
medan
seragam

Arah medan searah dengan anak


panah (jadi suatu vektor).
Kekuatan medan sebanding dengan
kerapatan anak panah (bukan panjangnya).
medan tak seragam

Divergensi
Divergensi pada suatu titik adalah fluks keluar netto per satuan
volume pada (sepanjang) permukaan tertutup. Pada pembahasan
Mendatang akan diberi-kan tafsiran EM-nya:
Secara matematika:

E x E y E z
E Divergensi E

x
y
z
Perhatikan bahwa operator divergensi selalu beroperasi pada
(fungsi/medan) vektor untuk menghasilkan skalar.

Contoh divergensi

E 3x 2 x 2zy x 2 zz

E 6x 0 x 2
x 2 6x

Di titik (2,-2,0)

2 , 2 , 0

16

Karena nilai divergensi >0 berarti ada fluks netto keluar dan
mengindikasikan adanya sumber (source). Jika nilainya <0, ini
menandakan fluks netto kedalam volume dan menandakan
adanya sink.

Curl (Rotasi=Pusaran)
Curl dari medan vektor berhubungan dengan rotasi dari
medan vektor tsb. Dilihat dari sudut pandang lain, rotasi dapat
dipakai sebagai ukuran ketidakseragaman medan, semakin
tidak seragam suatu medan, semakin besar pula nilai
pusarannya.
medan tak-seragam,
Curl-nya tidak nol.

Medan B seragam,
curl-nya nol.

Perhitungan curl
ax

B Curl B
x
Bx

ay

y
By

az

z
Bz

Cartesian

Untuk sistem koordinat lain bisa ditemukan pada teksbook

Operator penting lainnya


A A 2 A
0

Dua rumus ini sangat


bermanfaat pd pembahasan mendatang.

A 0
2A 2A x 2A y 2A z
2V

2V
x

2V
y

2V
z

Operator Laplacian

Operator Laplacian (1)


Ingat:


x
y
z
x
y
z
Ax x Ay y Az z

Ay Az

A
x
Sekarang

x
y
z
2 2 2
2 2 2
x
y
y
Untuk praktisnya ditulis: 2

baca del kuadrat

Laplacian (2)
Laplacian bisa juga ber-operasi pada vektor
Jika
Maka,

r
x yE
y zE
z
E xE

r 2
2
2 r
E
2 2 E
2
y
x y
x 2 Ex y 2 E y z 2 Ez
2

Dapat juga ditunjukkan bahwa:


r
r
r
2
E E E

curl curl dari E

Ikhtisar: Grad, Div, dan Curl


Ax Ay Az


x
y
z A

x
y
z
x
y
z
x

A
x
Ax

y
Ay

z
Az

Teorema integral
r
r r
E dv
E dS
v

(teorema divergensi)

Hubungan ini berguna untuk mengubah integral volume


menjadi integral permukaan.

r
r
r r
B dS
B dl

(teorema Stokes)

Yang ini berguna untuk mengubah integral permukaan


menjadi integral garis.
permukaan atau lintasan tertutup

Integral garis/permukaan
Contoh: teorema Stoke

r
r
r r
B dS
B dl

Hitung integral ini


ke-seluruh segmen
permukaan.

(teorema Stoke)

Hitung integral ini


sepanjang garis-batas
dari segmen.
r
n

Permasalahan nilai batas


Karena PDE (partial differential equation-persm. diff. parsial)
yg menggambarkan medan EM adalah fungsi dari ruang
(dlm bentuk harmonik-waktu), solusi unik hanya bisa diperoleh
jika diberikan sekumpulansyarat batas.
Secara umum ada tiga jenis syarat batas:
Syarat batas jenis Dirichlet
Syarat batas jenis Neumann
Syarat batas jenis campuran
(kombinasi dari Dirichlet & Neumann)

Syarat batas jenis Dirichlet


Daerah S dibatasi oleh kurva . Misalkan kita ingin menentukan
suatu kuantitas (variabel yg kita selesaikan, mis. V) dalam
daerah S, sedemikian hingga V = g pada .
V g

Persyaratan V = g pada disebut sbg syarat batas Dirichlet.

Syarat batas jenis Neumann


Untuk kasus dimana turunan normal dari suatu kuantitas
dV
diberikan pada batasnya, mis,
pada .
f
dn

dV
f
dn

Ini dikenal sebagai syarat batas Neumann.

Contoh (1) batas bidang (planar)


y

Hr
Er

Hi

Ei

incident

reflected

11
22

x
transmitted
Ht

t
Et

Kita perlu pernyataan mengenai medan normal


dan tangensial pada antarmuka, yaitu syarat
batas. Hal ini memungkinkan kita meneruskan solusi dari satu sisi batas (y>0) ke yang
lainnya (y<0).

Contoh (2): bumbung gelombang


2

x 2

2
2
2

2 kc H z x, y 0
2
y
x

k c E z x, y 0

Y
b

,
a

Perlu Ez=0 pada semua


dinding syarat batas Dirichlet

H z
x

dan

H z
0
y

perlu
pada dinding.
syarat batas Neumann

Syarat batas dalam EM


111

Et1

111

222

Ht1

222

Et2
E tangensial kontinyu

Ht2
n (H1-H2)=Js

Ekivalen
111
222

Bn1

Bn2
B normal kontinyu

111

D1n

D2n
222
n(D1-D2)=s

Lihat contoh berikut


111
222

Et1

Et2
E tangensial kontinyu

Hal ini menyatakan bahwa


medan (listrik) tangensial dalam
daerah-1 adalah sama dengan
medan (listrik) tangensial pada
daerah-2.
Ini tdk menyatakan apapun
mengenai kompenen lain dr E.

r
Jika kita punya: E xE
x yE
y zE
z
r
Maka, n E secara otomatis memilih komponen tangensial!

Dan satu contoh lagi


111

Ht1

222

Ht2
n (H1-H2) = Js

Ini berarti bahwa komponen


tangensial dari medan H
adalah arus permukaan.

Hal ini menyatakan bahwa medan


magnetik pada kedua sisi tidak
kontinyu oleh adanya arus.
Hal ini umum terjadi. Jika
medium kedua konduktif
sempurna, 2. Maka, sama
sekali tidak ada medan didalam
daerah-2, dan persamaan menjadi:

r
r
n H1 J s

permukaan

Contoh:
0
d

Ei atau Er
Et

r
i e j 0 z
Ei xE
r
memenuhi
j 0 z
re
Er xE

r
t e j d z memenuhi
Et xE

2
0

r
E0

2
d

r
E 0

Kini pada batas kita terapkan syarat batas yg menyatakan bahwa


(pada z=0), medan tangensial E dan H kontinyu.

Ei Er Et
Et
1
Ei Er
Z0
Zd

Anda mungkin juga menyukai