Anda di halaman 1dari 7

SKRIPSI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BERBANTUAN ANIMASI POWTOON TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 SAMARINDA TAHUN AJARAN

2020/2021

(Materi Fluida Dinamis)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Mulawarman

Oleh :

SITI NUR ZANNAH

NIM 1705035024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA
2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, pada Pasal 3, “tujuan pendidikan nasional adalah

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab." Dari tujuan ini dapat diketahui bahwasanya Indonesia

memiliki harapan yang besar terhadap Pendidikan di negara ini, agar tujuan

tersebut dapat tercapai maka diperlukan system atau perangkat yang dapat

menunjang pendidikan yang ada di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berada

dalam peringkat tidak memuaskan pada PISA (Program for International

Student Assessment), PISA sendiri merupakan survei evaluasi sistem

pendidikan di dunia yang mengukur kinerja peserta didik pada pendidikan

menengah. Penilaian ini dilakukan setiap tiga tahun sekali dan dibagi menjadi

tiga poin utama, yaitu literasi, matematika, dan sains. Dari evaluasi PISA ini

dapat kita ketahui bahwasanya terdapat beberapa kekurangan dalam system

pendidikan di Indonesia yang menyebabkan peringkat Indonesia dalam PISA

menjadi tidak memuaskan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu system


pembelajaran yang dapat menyesuaikan dan menarik minat dari peserta didik

agar tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai.

Di Indonesia sendiri banyak sekali model pembelajaran yang dapat

digunakan oleh guru untuk diterapkan dalam kelas, akan tetapi seorang guru

harus benar-benar memahami konsep dari model tersebut mulai dari proses

awal hingga hasil akhir serta tujuan yang ingin dicapai. Model-model tersebut

juga harus fleksibel dan efektif sehingga guru dituntut untuk dapat

menggunakan model yang sesuai dengan kondisi nyata dalam kelas. Pada

dasarnya tidak ada model pembelajaran yang paling ideal karena setiap model

pembelajaran memilki kekurangan dan kelebihannya masing-masing sehingga

dalam memilih model pembelajaran penting sekali untuk menyesuaikan

kondisi peserta didik, kondisi kelas seperti ketersediaan fasilitas, dan tujuan

yang ingin dicapai.

Salah satu kelemahan dari sistem pembalajaran saat ini ialah guru

lebih dominan atau yang sering kita sebut sebagai Teacher Center, sistem

seperti ini mengakibatkan peserta didik menjadi pasif sehingga proses belajar-

mengajar menjadi tidak menyenangkan atau membosankan, susasana seperti

ini dapat menyebakan materi susah untuk diserap karena minat peserta didik

juga dapat mempengaruhi bisa atau tidaknya materi diterima. Oleh karena itu

model pembelajaran yang memusatkan pada peserta didik atau Student Center

itu sangat dibutuhkan agar peserta didik menjadi aktif dan proses pembelajaran

menjadi lebih hidup.


Salah satu model yang dapat membuat peserta didik menjadi aktif

ialah Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau yang sering disebut Problem

Based Learning. Menurut Bekti Wulandari (2013 : 180) Problem Based

Learning merupakan pembelajaran yang memiliki esensi berupa menyuguhkan

berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa. Model

ini memusatkan pembelajaran pada peserta didik atau Student Center, sehingga

peserta didik dituntut untuk dapat menghadapi berbagai masalah serta mampu

untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan berbagai cara atau proses.

Berdasarkan beberapa jurnal terkait yang melakukan penelitian

tentang minat dari peserta didik dalam proses pembelajaran, didapatkan hasil

bahwa peserta didik pada umumnya lebih tertarik dengan media pembelajaran

yang berbasis audio-visual karena media seperti ini cenderung menarik

perhatian atau fokus dari peserta didik dibandingkan dengan pembelajaran

secara konvensional dimana peserta didik akan cenderung merasa bosan

sehingga tidak dapat menghidupkan suasana kelas yang dapat mengakibatkan

materi yang diberikan atau disampaikan oleh guru akan sulit untuk diserap.

Oleh karena itu media yang baik dan menarik sangat diperlukan dalam proses

penyampaian materi dari guru sebagai pengirim (sender) kepada peserta didik

sebagai penerima (receiver).

Salah satu alternatif media yang berbasis audio-visual adalah

Powtoon. Powtoon merupakan layanan online untuk membuat slide presentasi

atau video dengan visual gambar, video, tulisan serta animasi bergerak yang

dapat dikreasikan dengan fitur-fitur yang telah disediakan oleh Powtoon.


Dengan menggunakan Powtoon ini kita dapat menjelaskan materi dengan

tampilan yang lebih menarik sehingga suasana kelas akan lebih menyenangkan

kemudian perhatian peserta akan lebih terfokus karena adanya animasi tersebut

sehingga materi akan mudah diserap oleh peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana

pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan animasi

Powtoon terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMAN 5 Samarinda

tahun ajaran 2020/2021?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based

Learning berbantuan animasi Powtoon terhadap hasil belajar siswa kelas XI

IPA 1 SMAN 5 Samarinda tahun ajaran 2020/2021.

D. Manfaat Penelitian

Selain memiliki tujuan, penelitian ini juga mempunyai manfaat yang

akan diperoleh, yaitu :

1. Bagi penulis
Meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan baru tentang

penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan animasi

berbasis Powtoon, serta lebih kreatif lagi dalam mengembangkan model

yang dapat menarik perhatian dari peserta didik.

2. Bagi Peserta Didik

Diharapkan dengan penggunaan model pembelajaran ini peserta

didik menjadi lebih aktif dan perhatiannya akan lebih terfokus dalam proses

pembelajaran sehingga dapat lebih mudah memahami materi yang sedang

diberikan.

3. Bagi Guru

Diharapkan dengan adanya penelitian ini guru dapat memperoleh

wawasan baru dan tentunya dapat lebih memahami serta menggunakan

model pembelajaran Probelem Based Learning ini dengan baik.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan

pemahaman dalam penafsiran. Adapun istilah-istilah yang perlu dibatasi

ialah :

1. Pembelajaran

Menurut Jogiyanti (2007:12), pembelajaran adalah suatu proses

yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi suatu situasi

yang dihadapi dan karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas

tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan-

kecenderungan reaksi asli, kematangan atau perubahan-perubahan.


2. Problem Based Learning

Menurut Bekti Wulandari (2013 : 180) Problem Based

Learning merupakan pembelajaran yang memiliki esensi berupa

menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna

kepada siswa. Model ini memusatkan pembelajaran pada peserta didik

atau Student Center, sehingga peserta didik dituntut untuk dapat

menghadapi berbagai masalah serta mampu untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut dengan berbagai cara atau proses.

3. Powtoon

Menurut Sumardjo (2017 : 90) media Powtoon adalah

pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus

dalam satu proses atau kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai