Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan bantuan
moral maupun material.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

10 Februari 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... .....ii


DAFTAR ISI................................................................................................... .....i
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ .....1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... .....1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... .....1
1.3 Tujuan............................................................................................. .....2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ .....3
2.1 Pengertian Integrasi Nasional...................................................... .....3
2.2 Faktor Pendorong Dan Penghambat Integrasi Nasional ............. .....5
2.3 peran dalam masyarakat dalam mengatasi ancaman ...................... .....6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ .....9
3.1 Kesimpulan..................................................................................... .....9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .....10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia sebagai sebuah negara dalam realitasnya terpisah pada beberapa
bagian dan tingkatan, dari segi geografis dipisahkan oleh lautan dengan beratus-ratus
pulau besar dan beribu-ribu pulau kecil. Dari perspektif kewilayahan tampak
pembagian Indonesia Bagian Timur dan Indonesia Bagian Barat, atau kawasan
perkotaan dan perdesaan. Realitas itu menyebabkan pula kewargaan penduduk
Indonesia berbeda-beda dari segi kebudayaan. Pengelompokkan kewargaan serupa itu
diwujudkan dalam satuan-satuan etnik. Menurut kajian Hildred Geetz (1963), terdapat
300 kelompok etnik dan 250 jenis bahasa yang setiap kelompok etnik itu memiliki
identitas kebudayaan sendiri, termasuk di dalamnya bahasa-bahasa yang digunakannya.
Di era reformasi ini, kemajemukan masyarakat cenderung menjadi beban daripada
modal bangsa Indonesia. Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis
multidimensi yang menggoncang kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama
dari krisis besar itu adalah ancaman disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih
belum mereda. Kesadarakan akan pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras, dan
budaya harus selalu di wujudkan melalui pemahaman integrasi nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk lebih memudahkan pembahasan maka perlu kiranya kami merumuskan
beberapa hal berikut :
1. Apa Pengertian Integrasi Nasional ?
2. Bagaimana Proses Integrasi Nasiobnal dapat terjadi ?
3.Faktor-faktor apa sajakah yang mejadi tantangan dan pendorong dalam
mewujudkan Integrasi Nasional ?
4. Apa Problematika dan solusi dalam integrasi nasional ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1.Untuk mengetahui pengertian Integrasi Nasional.
2.Untuk mengetahui Proses dalam Integrasi Nasional.
3.Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong Integrasi
Nasional.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Integrasi Nasional


Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional.
Istilah integrasi mempunyai arti pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan
yang utuh / bulat. Sedangkan istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan,
bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional,
perusahaan nasional.
Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah diatas maka interasi nasional
mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembaruan berbagai aspek sosial
budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa
yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan
dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Nazaruddin berpendapat istilah integrasi nasional merujuk kepada seluruh
unsur dalam rangka melaksanakan kehidupan bangsa, meliputi sosial, budaya ekonomi,
maka pada intinya integrasi nasional lebih menekankan persatuan persepsi dan prilaku
diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Secara Umum Integrasi nasional adalah kesadaran identitas bersama di antara
warga negara. Ini berarti bahwa meskipun kita memiliki kasta yang berbeda, agama
dan daerah, dan berbicara bahasa yang berbeda, kita mengakui kenyataan bahwa kita
semua adalah satu. Jenis integrasi ini sangat penting dalam membangun suatu bangsa
yang kuat dan makmur.

Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian


yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu
bangsa.
Proses Integrasi Nasional biasanya akan dipengaruhi oleh aspek-aspek
sosiologis dan antropologis. Dalam prosesnya, integrasi dituntut adanya kesepakatan
terhadap nilai-nilai umum yang ada didalam masyarakat melalui proses :
a. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan
bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat
dalam kelompoknya agar dapat berkenbangan menjadi pribadi yang dapat diterima oleh
kelompoknya.
b. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan
asing.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri
khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
d. Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan
sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
Contoh bentuk integrasi nasional adalah sumpah pemuda yang menghasilkan
nasionalisme dan menyatukan rakyat Indonesia secara sosial dan politik, melalui
semboyan “satu tanah air, satu bahasa, satu bangsa”.
Proses Integrasi Nasional harus melalui fase-fase sosial dan politik :
1) Melakukan pengorbanan sebagai langkah penyesuaian antara banyak perbedaa,
keinginan, dan ukuran penilaian.
2) Mengembangkan sikap toleransi didalam kelompok sosial.
3) Terciptanya kesadaran dan kesediaan untuk mencapai suatu konsensus.
4) Mengidentifikasi akar persamaan diantara kultur-kultur etnis yang ada.
5) Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama-sama
dalam kehidupan busaya dan politik.
6) Mengakomodasi timbulnya etnis.
7) Adanya upaya kuat dalam melawan prasangka dan diskiriminasi.
8) Menghilangkan pengkotak-kotak kebudayaan.
Dalam konteks Indonesia, maka proses Integrasi Nasional haruslah berjalan
alamiah sesuai dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni
pengaruh kekuasaan suatu nefara atas negara-negara lain dan ominasi peran politik
etnik tertentu.
Pentingnya Integrasi NKRI

Menurut Myron Weiner dalam Surbakti (2010), dalam negara merdeka, faktor
pemerintah yang berkeabsahan (legitimate) merupakan hal penting bagi pembentukan
negara-bangsa. Hal ini disebabkan tujuan negara hanya akan dapat dicapai apabila
terdapat suatu pemerintah yang mampu menggerakkan dan mengarahkan seluruh
potensi masyarakat agar mau bersatu dan bekerja bersama.

Kemampuan ini tidak hanya dapat dijalankan melalui kewenangan menggunakan


kekuasaan fisik yang sah tetapi juga persetujuan dan dukungan rakyatnya terhadap
pemerintah itu. Jadi, diperlukan hubungan yang ideal antara pemerintah dengan
rakyatnya sesuai dengan sistem nilai dan politik yang disepakati. Hal demikian
memerlukan integrasi politik.Negara-bangsa baru, seperti halnya Indonesia setelah
tahun 1945, membangun integrasi juga menjadi tugas penting. Ada dua hal yang dapat
menjelaskan hal ini.

Pertama, dikarenakan pemerintah kolonial Belanda sebelumnya tidak pernah


memikirkan tentang perlunya membangun kesetiaan nasional dan semangat
kebangsaan pada rakyat Indonesia. Yang dilakukan penjajah adalah membangun
kesetiaan kepada penjajah itu sendiri dan guna kepentingan integrasi kolonial itu
sendiri. Jadi, setelah merdeka, kita perlu menumbuhkan kesetiaan nasional melalui
pembangunan integrasi bangsa.

Kedua, bagi negara-negara baru, tuntutan integrasi ini juga menjadi masalah
pelik bukan saja karena perilaku pemerintah kolonial sebelumnya, tetapi juga latar
belakang bangsa yang bersangkutan. Negara-bangsa (nation state) merupakan negara
yang di dalamnya terdiri dari banyak bangsa (suku) yang selanjutnya bersepakat
bersatu dalam sebuah bangsa yang besar. Suku-suku itu memiliki pertalian-pertalian
primordial yang merupakan unsur negara dan telah menjelma menjadi
kesatuan-kesatuan etnik yang selanjutnya menuntut pengakuan dan perhatian pada
tingkat kenegaraan. Ikatan dan kesetiaan etnik adalah sesuatu yang alami, bersifat
primer.
Integrasi diperlukan guna menciptakan kesetiaan baru terhadap identitas-identitas
baru yang diciptakan (identitas nasional). Misalnya; bahasa nasional, simbol negara ,
semboyan nasional, ideologi nasional dan sebagainya.

2.2 Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional


1) Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
a) Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
b) Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
c) Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d) Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
e)Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan
Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
f) Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika.
2) Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:
a) Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah,
agama yang dianut, ras dan sebagainya.
b) Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi
oleh lautan luas.
c) Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari
dalam maupun luar negeri.
d) Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan
hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan),
gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
e) Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya
suku bangsa lain.
f) Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung
maupun kontak tidak langsung.
g) Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan
kontak tidak langsung, antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau
media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang
mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).

2.3 Peran Masyarakat Dalam Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional


1. Problematika
Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan
multidimensional. Disintegrasi bangsa dapat terjadi karena adanya konflik vertikal
dan horizontal sebagai akibat tuntutan demokrasi yang melampaui batas, konflik antara
elite politik, lambatnya pemulihan ekonomi, lemahnya penegakan hukum dan HAM
serta kesiapan pelaksanaan Otonomi Daerah. Problematika dalam integrasi nasional
dapat dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut :
a) Geografi. Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk memisahkan
diri adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar
pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah yang
mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata, atau daerah yang
memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
b) Demografi. Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau
penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya
disintegrasi bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan
SDM.
c) Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah
dan penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan
terjadinya disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti
pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan apabila terjadi kerusakan akibat dari
pengelolaan.
d) Ideologi. Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam
terjadinya konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman terhadap agama yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini
tidak ditangani dengan bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya
kemungkinan disintegrasi bangsa, oleh sebab itu perlu adanya penanganan
khusus dari para tokoh agama mengenai pendalaman masalah agama dan
komunikasi antar pimpinan umat beragama secara berkesinambungan.
e) Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut
berbagai ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam
bermasyarakat dan sering mengakibatkan konflik antar masyarakat ya
ng berbeda faham apabila tidak ditangani dengan bijaksana akan menyebabkan
konflik sosial di dalam masyarakat. Selain itu ketidak sesuaian
kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan pada pemerintah
daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang akhirnya timbul
konflik sosial karena dirasa ada ketidak adilan didalam pengelolaan dan
pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan pemerintah daerah yang
sudah mampu mandiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan dari pemerintah
pusat, konflik antar partai, kabinet koalisi yang melemahkan ketahanan nasional
dan kondisi yang tidak pasti dan tidak adil akibat ketidak pastian hukum.
f) Ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan sebagian
besar penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial masyarakat
Indonesia yang semakin lebar antara masyarakat kaya dengan masyarakat
miskin dan adanya indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan tidak wajar
yaitu melalui KKN.
g) Sosial Budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan
sumber konflik apabila tidak ditangani dengan bijaksana. Tata nilai yang
berlaku di daerah yang satu tidak selalu sama dengan daerah yang lain. Konflik
tata nilai yang sering terjadi saat ini yakni konflik antara kelompok yang keras
dan lebih modern dengan kelompok yang relatif terbelakang.
h) Pertahanan Keamanan. Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang
terjadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam
negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi da
n komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam
pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang
bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
2. Solusi
Untuk mewujudkan integrasi nasional diperlukan keadilan kebijakan yang
diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa,
gender, dan sebagainya. Sebenarnya upaya membangun keadilan, kesatuan, dan
persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan membina stabilitas
politik disamping upaya lain seperti banyaknya keterlibatan pemerintah dalam
menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional
adalah sebagai berikut :
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat
Indonesia.
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha
pemecahbelahan dari ancaman luar.
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi
butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan
kepada ideologi bangsa.
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri
dalam memerangi separatis.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Yang
bermakna suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke
dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus
dapay menjamin terwujudnya keselarasan, keserasianm dan keseimbangan dalam
mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah
sebagai berikut :
a)Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c)Meningkatkan ketahanan rakyat
d)Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi
butir-butir Pancasila
e)Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f)Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri
dalam memerangi separatis.
DAFTAR PUSTAKA

Geertz, Hildred (1963), Keluarga Jawa, Jakarta: Grafiti Press


Suhadi, Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1989
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Web:
http://argamakmur.wordpress.com/cara-mengatasi-agar-tidak-terjadi-integrasi-suatu-b
angsa//28-01-2020/19:30
http://buletinlitbang@dephan.go.id /28-01-2020/19:30
http://onal-artikel.blogspot.com/2020/02/blog-post.html/28-01-2020/19:30
http://organisasi.org/mengembalikan-integrasi-nasional-dengan-nasionalisme-tanpa-si
fat-kedaerahan/28-01-2020/19:30
http://pangisyarwi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=101:pengu
atan-nasionalisme-kebangsaan-qnations-stateq&catid=8&Itemid=103/28-01-2020
/19:30

Anda mungkin juga menyukai