Anda di halaman 1dari 7

Respirasi pada Tumbuhan

NADA JULISTA. S
1810422009
5A
nadotjulista@gmail.com

ABSTRAK
Praktikum Respirasi pada Tumbuhan dilaksanakan pada Senin, 11 November 2019 di
Laboratorium Pendidikan IV, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Andalas, Padang. Tujuan Praktikum ini adalah untuk mengetahui
pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi aerobik kecambah dengan metode titrasi dan
untuk mengetahui kecepatan respirasi biji yang sedang berkecambah dengan metoda CO2
meter serta untuk mengetahui kecepatan respirasi biji yang sedang berkecambah dengan
metode titrasi. Hasil praktikum pada pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi aerobik
kecambah mentimun umur 4 hari memiliki laju respirasi tertinggi pada perlakuan suhu 45 0C
dan 900C dengan laju 2265,78 ppm dan respirasi terendah adalah pada suhu 50C dengan
laju 1332,8 ppm
Kata kunci : CO2, Laju respirasi, O2, Respirasi, Suhu

PENDAHULUAN khusus. Substrat aerob adalah


Respirasi yaitu suatu proses glukosa, reaksinya: C6H12O6→
pembebasan energi yang tersimpan 2C2H5OH + 2 CO2 + ATP. Respirasi
dalam zat sumber energi melalui aerob memerlukan oksigen untuk
proses kimia dengan menggunakan menghasilkan tenaga (ATP).
oksigen. Dari respirasi akan Ringkasnya ialah: C6H12O6 + 6O2 →
dihasilkan energi kimia ATP untak 6CO2 + 6H2O ΔHc -2880 kJ.
kegiatan kehidupan, seperti sintesis Glikolisis, peristiwa perubahan :
(anabolisme), gerak, pertumbuhan. Glukosa Þ Glulosa – 6 – fosfat Þ
Respirasi juga biasa dikatakan reaksi Fruktosa 1,6 difosfat Þ 3 fosfogliseral
oksidasi organik untuk menghasilkan dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam
energi yang digunakan untuk aktifitas piravat. Jadi hasil dari glikolisis :
sel dan kehidupan tumbuhan dalam molekul asam piravat dan molekul
bentuk ATP atau senyawa berenergi NADH yang berfungsi sebagai
tinggi (Garderner,1991). Contoh: sumber elektron berenergi tinggi.
Respirasi pada Glukosa, reaksi molekul ATP untuk setiap molekul
sederhananya: C6H206 + 6 02 —> 6 glukosa (Dwidjoseputro,1978).
H2O + 6 CO2 + Energi. Reaksi Proses oksidasi atau proses
pembongkaran glukosa sampai pembakaran secara umum terjadi
menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui pada tempat yang kering, dan
tiga tahap :1. Glikolisis.2. Daur biasanya energi yang dikandung
Krebs.3. Transpor elektron respirasi dilepas dalam bentuk panas, tapi
(Burhan,1997). respirasi terjadi dalam medium cair
Berdasarkan kebutuhannya dan prosesnya berjalan bertahap dan
terhadap oksigen respirasi terbagi energi yang dilepas diubah menjadi
atas 2 macam, yaitu: Respirasi energi berguna dalam bentuk
anerob: tidak memerlukan oksigen senyawa kimia yang dapat dipakai
tetapi penguraian bahan organiknya untuk sintesis, gerak dan
tidak lengkap. Respirasi macam ini pertumbuhan. (Salisbury dan Ross,
jraang terjadi hanya dalam keadaan 1995).
Tenaga yang dilepaskan penting dari bahan ialah energi yang
dalam respirasi digunakan untuk terhimpun dalam ATP, sebab
mensintesiskan molekul yang senyawa ini digunakan untuk
berperanan sebagai penyimpan berbagai proses esensial dalam
kimia tenaga ini. Sebagian yang kehidupan. Misalnya pertumbuhan
paling lazim digunakan ialah dan penimbunan ion (Salisbury and
adenosina trifosfat (ATP) dan tenaga ross, 1995).
kimia yang disimpannya boleh Energi yang dihasilkan dari
digunakan untuk berbagai proses respirasi ini akan digunakan oleh
yang memerlukan tenaga, termasuk jaringan tubuh dari tumbuhan yang
biosintesis, gerak alih atau nantinya akan berguna untuk
pengangkutan molekul merentas memelihara sitoplasma. Peredaran
membran plasma. Disebabkan ciri zat makanan, pembelahan
merata ini, karena jumlah ATP dalam kromosom dan inti. Penimbunan
sel menunjukkan beberapa banyak garam-garam dan sebagainya.
tenaga yang tersedia untuk proses Seringnya respirasi dapat
memerlukan tenaga (Dwidjoseputro, diketahui dengan kenaikan
1978). temperature yang diakibatkan
Pada tumbuhan, O2 yang banyak sedikitnya volume oksigen
datang dari luar sel masuk melalui yang digunakan atau volume yang
stomata daun, lenti sel, dan celah dilepaskan. Jaringan yang lebih
antar sel. O2 masuk ke dalam sel dan besar dengan nisbah permukaan
langsug dipakai untuk respirasi. volume yang lebih rendah, difusi
Adapun faktor-faktor yang oksigen dari udara ke sitokrom
mempengaruhi respirasi adalah oksidase di dalam sel dekat bagian
temperature, perubahan reaksi dalam mungkin cukup berkurang
sensitive sekali terhadap temperatur sehingga melambatnya laju
dimana bila suhu rendah, asam transpirasi. Tetapi pada tahun 1890
terlalu tinggi maka kerja enzim akan ahli fisiologi perkembangan Prancis
lambat. Faktor kedua adalah kadar memperkirakan bahwa daerah pusat
oksigen dimana O2 yaqng jaringan tumbuhan yang berongga
dibutuhkan dalam siklus kreb sebagai akan berespirasi secara aerobic.
penerima electron. Ketiga adalah Walaupun lambat jaringan
karbondioksida dan yang terakhir tumbuhanmenunjukkan pentingnya
adalah garam-garaman organic yang ruang antar sel bagi difusi gas. Ruang
berguna untuk transpirasi jaringan antar sel mencangkup mulai dari
tumbuhan untuk diransfer dari air ke stomata daun sampai ke sebagian
larutan garam-garaman tersebut besar sel di dalam tumbuhan,
(Lakitan,2001). membantu respirasi aerobic. Pada
Sebagian besar energy kebanyakan hanya sel parenkim
yang dilepas selama respirasi kirakira xylem dan sel di daerah meristem
2870 kj atau 686 kkal per mol yang nampaknya tidak mempunyai
glukosa. Bila suhu rendah, bahan ini rongga udara tersebut (Dwijoseputro,
dapat merangsang metabolism dan 1994).
menguntungkan beberapa specimen Hasil respirasi diperlukan untuk
tertentu. Tetapi biasanya bahan kelangsungan hidup sel dan
tersebut dilepaskan ke atsmosfer tumbuhan atau pemeliharaan sel,
atau ke tanah dan berpengaruh kecil yaitu member energy pada tumbuhan
terhadap tumbuhan. Yang lebih hidup dan mengganti bagian-bagian
sel yang rusak disebut respirasi a. Pengaruh Suhu Terhadap
pemeliharaan dan hasil respirasi Kecepatan Respirasi Aerobik
untuk pertumbuhan, yaitu Ditimbang 10 gram kecambah
membentuk sel-sel baru dan Cucumis sativum lalu dibungkus
diferensiasi. Pada sel-sel atau dengan kain kasa dan diikat ujungnya
jaringan yang mengalami dengan benang. Kemudian
dimasukkan ke dalam botol dengan
pertumbuhan, maka respirasi yang
posisi tergantung, dengan cara
terjadi dalam sel ini adalah respirasi
mengikatkan ujung benang pada bibir
pemeliharaan ditambah dengan botol, lalu ditutup dengan aluminium
respirasi pertumbuhan. foil dan diikat dengan karet gelang.
Respirasi dapat diukur dengan Dibuat kontrol tanpa kecambah,
kuantitatif dengan cara menangkap diletakkan di suhu kamar. Masing-
CO2 yang dibebaskan dengan masing label diberi label dan
Ba(OH)2 dan BaCO3 yang ditempatkan pada kulkas (5oC),
ditimbang, ditangkap dengan NaOH ruangan (27oC) dan inkubator (45oC).
kemudian dititrasi dengan infared gas Setelah satu jam diukur kadar CO2
(Salisbury, 1995). yang dihasilkan menggunakan CO2
Adapun tujuan dari praktikum in, meter.
yaitu untuk mengetahui pengaruh
b. Penentuan Kecepatan Respirasi
suhu terhadap kecepatan respirasi
Biji yang Sedang Berkecambah.
aerobik kecambah dan untuk Ditempatkan 50 ml NaOH dalam
mengetahui kecepatan respirasi biji masing-masing 5 buah botol kaca,
yang sedang berkecambah dengan ditutup erat dengan me-nggunakan
metode titrasi. penutup karet. Ditimbang 10 gram
kecambah ke dalam kain kasa yang
METODE PRAKTIKUM
diikat dengan benang, lalu digantung
Waktu dan Tempat
di dalam botol tersebut dengan
Praktikum Respirasi Pada
benang. Botol diberi label dan
Tumbuhan dilaksanakan pada Senin,
ditempatkan di suhu 5oC, 27oC, 45oC,
11 November 2019 di Laboratorium
dan kontrol tanpa kecambah di suhu
Pendidikan IV, Jurusan Biologi,
ruangan. Ditentukan jumlah CO2
Fakultas Matematika dan Ilmu
dengan metode titrasi: dipipet 10 mL
Pengetahuan Alam, Unversitas
larutan yang ada dalam botol tadi
Andalas, Padang.
kedalam erlenmeyer, ditambahkan 3
tetes indikator fenolphtalein,
Alat dan Bahan
kemudian dititrasi dengan HCl 0,1 N
Alat yang digunakan pada praktikum
sampai hilang warnanya, hal yang
ini adalah botol, aluminium foil,
sama terhadap kontrol (botol berisi
benang, kain kasa, karet gelang,
NaOH 0,2 N), kurangi nilai yang
kertas label, CO2 meter, buret,
diperoleh dari botol pertama dengan
erlenmeyer, pipet tetes. Bahan yang
nilai dari botol kontrol. Dilakukan
digunakan adalah kecambah
titrasi duplo terhadap masing-masing
mentimun umur 4 hari NaOH, HCL,
labu. Nilai yang diperoleh
indikator Phenolftalein (PP).
menunjukkan jumlah total asam
ekuivalen dengan CO2 yang
Cara Kerja
dihasilkan selama respirasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Aerobik
Perlakuan Laju Respirasi
oC

Kontrol 0
5oC 1332,8 ppm
27oC 2265,78 ppm
40oC 2265,78 ppm

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat Pada oragnisme laju respirasi


bahwa kecepatan respirasi tertinggi berlaku sampai suhu optimum. Hal ini
terjadi pada suhu 270 C dan 400 C disebabkan makin naik suhu maka
sebesar 2265,78 ppm dan kecepatan energi kinetis larutan juga akan
respirasi terendah terjadi pada suhu meningkat yang mempercepat
50 C yaitu sebesar 1332,8 ppm. reaksi. Melampaui suhu optimum laju
Makin tinggi suhu maka kecepatan
reaksi menurun sampai suhu
respirasi tumbuhan juga akan
maksimum, hal ini disebabkan suhu
semakin besar. Begitu sebaliknya
makin rendah suatu suhu maka laju tinggi akan mempengaruhi kerja
respirasi tumbuhan juga akan enzim. Enzim adalah protein,
semakin kecil. sehingga sisi aktif enzim terganggu.
Hal ini sesuai dengan literatur Umumnya semakin tinggi
menurut Dwidjoseputro (1985), temperature penurunan kecepatan
berdasarkan perlakuan diatas bahwa respirasi semakin cepat. Suhu juga
faktor suhu menyebabkan efek yang mempengaruhi kelarutan oksigen.
mendukung terhadap respirasi, Kadar CO2 yang tinggi akan
semakin tinggi suhu maka semakin menghambat respirasi. Selain secara
tinggi laju respirasi. Suhu sangat langsung berpengaruh terhadap
mempengaruhi respirasi karena reaksinya, CO2 juga berperan tidak
respirasi adalah reaksi enzim. Pada langsung misalnya pada daun kadar
reaksi metabolisme berlaku Q10 CO2 yang tinggi akan menyebabkan
yaitu bila suhu naik 100C maka laju stomata menutup sehingga difusi
respirasi akan naik 2-3 kali lipat. CO2 keluar terhambat dan kadar CO2
dalam jaringan naik (Burhan, 1997).

Tabel 2. Penentuan Kecepatan Respirasi Biji yang Sedang Berkecambah


Perlakuan Umur Kecambah CO2 yang Dihasilkan
5°C 4 hari 15,2
27°C 4 hari 39,6
45°C 4 hari 40,1
Kontrol 4 hari 43,2

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat kecambah yang memiliki CO2 yang


dilihat volume yang dihasilkan pada perlakuan 5°C sebesar 13,7 ml.
tiap perlakuan berbeda-beda. Data Hal ini sesuai dengan
yang didapatkan beragam. Laju literatur bahwa oksigen sangat
respirasi tertinggi pada kecambah penting di dalam respirasi karena
yang diberi perlakuan 45°C, CO2 yang oksigen adalah penerima elektron
dikeluarkan sebanyak 40,1 ml dan terakhir yang menentukan
keberhasilan terbentuknya ATP.
Karena itu jika konsentrasi O2 rendah pentingnya oksigen ini sehingga
maka laju respirasi juga akan rendah tumbuhan yang hidup pada habitat
(Loveless, 1991). yang kurang oksigen mempunyai
Hal ini terjadi respirasi jika adaptasi khusus untuk memenuhi
akar tergenang air (banjir), untuk kebutuhannya akan oksigen seperti
sementera waktu terjadi respirasi tumbuhan yang hidup di air yang
anaerob (fermentasi) yang tergenang seperti padi mempunyai
menghasilkan energi kecil, sehingga batang berongga dan adanya
tidak mencukupi untuk proses jaringan aerenkhim demikian juga
kehidupan. Jika terjadi dalam waktu bakau yang mempunyai akar nafas
lama tumbuhan akan mati. Demikian (Garderner,1991).

KESIMPULAN DAN SARAN mengerjakan semua tahapan


Kesimpulan percobaan, agar didapatkan data
Saran yang representatif.
1. Respirasi tertinggi pada
percobaan pengaruh suhu DAFTAR PUSTAKA
terhadap respirasi aerobik
kecambah mentimun umur 4 hari Burhan, walyati dkk. 1997. Buku Ajar
adalah pada suhu 27oC dan 90 oC Fisiologi Tumbuhan.
2265,78 ppm dan respirasi DEPDIKBUD. Universitas
terendah adalah pada suhu 5oC Andalas : Padang
sebesar 1332,8 ppm karena suhu
sangat berpengaruh terhadap Darmawan dan Baharsyah.1980.
kecepatan respirasi aerobik Pengantar Fisiologi Tumbuhan.
kecambah yaitu semakin tinggi Gramedia:Jakarta
suhu maka kecepatan respirasi Dwidjosputro,D.1978. Pengantar
akan semakin tinggi. Fisiologi Tumbuhan. PT.
2. Laju respirasi tertinggi pada Gramedia : Jakarta
kecambah yang diberi perlakuan
45oC, CO2 sebanyak 40,1 ml dan Gardner, F. P. R. Brent pearce dan
kecambah yang memiliki CO2 Goger L. Mitchell, 1991,
terendah yaitu 5 oC sebesar 13,7 Fisiologi Tanamanan
ml. Budidaya, Universitas
Indonesia Press : Jakarta
Saran
Salisbury,F.B and C.W
Dari semua jenis praktikum yang
Ross.1995.Fisiologi Tumbuhan
dikerjakan, diharapkan agar
Jilid III.ITB:Bandung
praktikan lebih teliti dalam
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Larutan NaOH setelah ditambah indikator PP

Gambar 2. Larutan NaOH setelah dititrasi dengan HCl

Anda mungkin juga menyukai