OLEH:
NAMA KELOMPOK 2:
KELAS : 1B KEBIDANAN
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai ‘Hak Asasi Manusia’ untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘Kewarganegaraan’.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari dari bantuan banyak
pihak dan kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak terlepas dari kata sempurna,
oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan terutama bagi kami semua mahasiswi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan pembuatan makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dasar HAM
2.2 Sejarah Perkembangan dan Penegakan HAM
2.3 Jenis-jenis HAM
2.4 Pelanggaran dan Pengadilan HAM
2.5 Kelompok-kelompok yang Rentan terhadap Pelanggaran HAM
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
HAM dalam ketetapan MPR RI Nomor: XVII/1998 disebutkan bahwa HAM
merupakan hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati, universal
dan abadi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin
kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan masyarakat yang
tidak boleh diabaikan, dirampas atau diganggu gugat oleh siapa pun. Sedangkan
dalam Undang- Undang nomor 39 tahun 1999 ditegaskan HAM adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.Hak asasi manusia adalah demikian
melekat pada sifat manusia, sehingga tanpa hak-hak itu kita tidak mungkin
mempunyai martabat sebagai manusia. Karena itu pula harus kita nyatakan bahwa
HAM itu tidak dapat dicabut dan tidak boleh dilanggar, sebagaimana hal ini telah
dijamin oleh sila kedua dari Pancasila yaitu sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
dengan disemangati oleh sila-sila lainnya dari Pancasila. Karakteristik inilah yang
membedakan Hak asasi manusia dari hak-hak lainnya yang diberikan oleh peraturan
perundangundangan kita
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Dasar HAM
2. Sejarah Perkembangan dan Penegakan HAM
3. Jenis-jenis HAM
4. Pelanggaran dan Pengadilan HAM
5. Kelompok-kelompok yang Rentan terhadap Pelanggaran HAM
1.3 TujuanPembuatanMakalah
1. Untuk mengetahui Pengertiah Dasar HAM
2. Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan dan Penegakan HAM
3. Mengetahui Jenis-jenis HAM
4. Mengetahui Pelanggaran dan Pengadilan HAM
5. Mengetahui Kelompok-kelompok yang Rentan terhadap Pelanggaran HAM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dasar HAM
Menurut John Locke, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang
diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang kodrati.
Pengertian hampir sama diberikan oleh Jan Matenson, HAM adalah hak-hak yang
melekat pada manusia, yang tanpa dengannya manusia mustahil dapat hidup sebagai
manusia. Hampir senada dengan kedua pengertian tersebut menurut Lopa, HAM
adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta (hak-hak
yang bersifat kodrati). Oleh karenanya tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang
dapat mencabutnya.
HAM dalam ketetapan MPR RI Nomor: XVII/1998 disebutkan bahwa HAM
merupakan hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati, universal
dan abadi sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk menjamin
kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan masyarakat yang
tidak boleh diabaikan, dirampas atau diganggu gugat oleh siapa pun. Sedangkan
dalam Undang- Undang nomor 39 tahun 1999 ditegaskan HAM adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Hak asasi manusia adalah demikian melekat pada sifat manusia, sehingga
tanpa hak-hak itu kita tidak mungkin mempunyai martabat sebagai manusia. Karena
itu pula harus kita nyatakan bahwa HAM itu tidak dapat dicabut dan tidak boleh
dilanggar, sebagaimana hal ini telah dijamin oleh sila kedua dari Pancasila yaitu sila
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dengan disemangati oleh sila-sila lainnya dari
Pancasila. Karakteristik inilah yang membedakan Hak asasi manusia dari hak-hak
lainnya yang diberikan oleh peraturan perundangundangan kita.
Berbagai pandangan tersebut di atas maka dapat disimpulkan, Hak asasi
Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada setiap diri manusia sejak dilahir yang
berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun. Sebagai warga
negara yang baik kita mesti menaati dan menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia
tanpa membeda-bedakan status, golongan, etnis, suku, ras, agama, dan lain
sebagainya.
b) Penegakkan HAM
Penegakan HAM dapat dilakukan melalui jalur hukum dan jalur politik.
Maksudnya terhadap siapapun yang melanggar HAM, maka diupayakan
menindak secara tegas para pelaku pelanggaran HAM tersebut.
Untuk itu kita wajib menghargai dan menghormati adanya upaya-
upaya terhadap penegakan HAM adalah sebagai berikut:
1. Membantu dengan menjadi saksi dalam proses penegakan HAM
2. Mendukung para korban pelanggaran HAM untuk memperoleh
restitusi, kompensasi dan rehabilitasi.
3. Tidak mengganggu atau menghalangi jalannya persidangan
HAM di pengadilan HAM.
4. Memberikan informasi atau melaporkan kepada aparat penegak
hukum dan lembaga-lembaga yang menangani HAM apabila
terjadi pelanggaran terhadap HAM.
5. Mendorong untuk dapat menerima rekonsiliasi kalau lewat
peradilan HAM mengalami jalan buntu.
b. Pengadilan HAM
Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak
asasi manusia yang berat, yang merupakan pengadilan khusus yang berada di
lingkungan pengadilan umum.Tugas dan kewenangan dari pengadilan HAM
adalah, sebagaimana definisinya, memeriksa dan memutuskan perkara
pelanggaran HAM yang berat.Yang dimaksud dengan "memeriksa dan
memutus" termasuk juga menyelesaikan perkara yang menyangkut
kompensasi, restitusi dan rehabilitasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.Sebagai catatan, pengadilan HAM berwenang juga
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang berat yang
dilakukan di luar batas teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh
warga negara Indonesia, namun tidak berwenang memeriksa dan memutus
perkara pelanggaran HAM yang berat yang dilakukan oleh seseorang
yang berumur di bawah 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan.
2.5 Kelompok-kelompok yang rentan terhadap pelanggaran HAM
Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang dimiliki setiap manusia sejak dia
lahir. Hak ini harus dihormati dan tidak dapat diambil darinya. Namun dalam
kenyataannya, banyak sekali pelanggaran terhadap hak ini. Sehingga, untuk
melindungi hak asasi ini diperlukan rule of law, yaitu aturan hukum yang kuat dan
dapat melindungi setiap orang secara adil di depan hukum. Berdasarkan keadaan
tersebut, maka perlu dikembangkan suatu mekanisme pelaksanaan hukum yang
efektif untuk melindungi hak-hak warga masyarakat, terutama hak-hak
dari kelompok rentan, yang rawan mengalami pelanggaran hak asasi manusia.
Kelompok rentan misalnya adalah:
1. Kelompok minoritas, misalnya minoritas agama yang sering mengalami kesulitan
dalam menjalankan ajaran agama dan beribadah.
2. Perempuan, yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga dan korban
perdagangan manusia
3. Anak, yang masih kecil sehingga tidak dapat melindungi dirinya sendiri, sehingga
rawan menjadi korban pelanggaran seperti mengalami abuse (kekerasan),
eksploitasi dan tidak mendapatkan hak pendidikan.
4. Penyandang cacat atau disabilitas, yang sering tidak dapat mendapatkan hak serta
kesulitan dalam menggunakan fasilitas umum
5. Kalangan miskin, yang sering mengalami pelanggaran haknya terutama dari
kalangan yang lebih mampu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hak asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada setiap diri manusia
sejak dilahir yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa
pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menaati dan menjunjung tinggi nilai
hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, etnis, suku, ras, agama,
dan lain sebagainya.
Secara numental Hak Asasi Manusia (HAM) telah ada sejak keberhasilan
revolusi Perancis tahun 1789 dalam Declaration des Droit de L’homme et du Citoyen
artinya hak-hak asasi manusia dan warga negara perancis, dalam revolusi tersebut
terkenal dengan semboyan Liberte (kemerdekaan), egaliter (Persamaan), dan
Fraternite (persaudaraan). HAM muncul dan berkembang di berbagai belahan negara
pada hakikatnya sebagai wujud kesadaran manusia untuk menjunjung tinggi harkat
dan martabat yang terzalimi oleh penguasa, ketidakadilan, perbudakan, dan
penekanan/penjajahan yang dialami oleh umat manusia.
3.2 Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati
dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan
Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara
HAM kita dengan HAM orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.umpo.ac.id/index.php/LS/article/view/1242/824
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt600ad1938edfc/mengenal-pengadilan-
ham-ad-hoc/#_ftn1
https://brainly.co.id/tugas/6253017