Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

KANKER SERVIKS

DISUSUN OLEH
NAMA : I GEDE NOVA WIDIARSANA
NO : 3
KLS : IXA

SMP NEGERI 2 KUBUTAMBAHAN


2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan artikel yang berjudul “kanker serviks”dengan tepat waktu.

Saya menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar saya menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.

Semoga artikel ini menambah wawasan dan memberi informasi bagi kalian semua.

13 September 2022
DAFTAR ISI

Bab 1 : Pengertian kanker serviks

Bab 2 : Penyebab kanker serviks

Bab 3 : cara mengobati kanker serviks


BAB 1

Pengertian kanker serviks

Pengertian dari kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher
rahim yang tidak normal, dan berkembang terus tanpa terkendali. Leher rahim alias
serviks adalah organ yang berbentuk seperti tabung. Fungsinya yaitu
menghubungkan vagina dengan rahim

Sel-sel abnormal tersebut bisa berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan


tumor pada serviks. Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker
serviks.

Kanker leher rahim ini adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi
pada wanita di seluruh dunia. Namun, tes pap smear sebagai salah satu tes untuk
diagnosis yang dilakukan secara rutin dapat membantu mengetahui adanya kanker
leher rahim sejak dini.

Kanker ini sering kali masih bisa disembuhkan jika ditemukan sejak awal. Selain itu,
ada beberapa metode untuk mengendalikan risiko kanker leher rahim, yang
membuat angka kasus kanker ini menurun.
BAB 2

Penyebab kanker serviks

Penyebab kanker serviks hingga saat ini masih belum diketahui. Namun, penelitian
menunjukkan lebih dari 99% kasus kanker serviks terkait dengan HPV (human
papilloma virus).

HPV adalah kelompok virus yang menginfeksi leher rahim. Virus ini umumnya
menular melalui hubungan seksual. Namun, tidak semua HPV menyebabkan kanker
serviks. Dari 100 lebih tipe virus HPV, hanya 15 tipe yang terkait dengan kanker
serviks, terutama HPV 16 dan HPV 18.

Seseorang akan lebih berisiko tertular infeksi HPV dan mengalami kanker serviks
jika:

 Mulai berhubungan seks di usia dini


 Memiliki lebih dari satu partner seksual
 Memiliki daya tahan tubuh lemah (misalnya akibat HIV/AIDS)
 Menderita infeksi menular seksual, seperti gonore, klamidia, dan sifilis

Infeksi HPV sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pada sebagian
wanita, infeksi HPV memicu kondisi pra-kanker yang disebut dengan displasia
serviks. Jika tidak segera ditangani, kondisi pra-kanker ini bisa berkembang menjadi
kanker dalam 5–30 tahun
Bab 3

Cara mengobati kanker serviks

PENYEBAB GEJALA DIAGNOSIS PENGOBATAN KOMPLIKASI


PENCEGAHAN
Pengobatan Kanker Serviks
Facebook twitter share to email line chat whatsapp
Pengobatan kanker serviks meliputi bedah, kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi
dari ketiga terapi tersebut. Metode pengobatan yang dipilih tergantung pada stadium
kanker dan kondisi kesehatan pasien. Berikut ini adalah penjelasannya:

Bedah
Ada beberapa metode bedah yang dapat menangani kanker serviks, antara lain:

1. Pengangkatan jaringan tumor saja


Pengangkatan jaringan tumor dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya:

Bedah laser, yang bertujuan menghancurkan sel kanker dengan menembakkan sinar
laser melalui vagina
Cyrosurgery, yang bertujuan untuk membekukan dan menghancurkan sel kanker
dengan menggunakan nitrogen cair
Konisasi, yang bertujuan untuk mengangkat jaringan yang mengandung sel kanker
menggunakan pisau bedah, laser, atau kawat tipis yang dialiri listrik (LEEP) dalam
bentuk kerucut
Metode ini biasanya dipilih untuk kanker serviks stadium awal yang ukurannya kecil
atau tidak dalam.

2. Trakelektomi radikal
Trakelektomi bertujuan untuk mengangkat serviks, vagina bagian atas, dan kelenjar
getah bening di area pinggul melalui laparoskopi. Pada trakelektomi, rahim tidak
ikut diangkat, tetapi disambungkan ke bagian bawah vagina. Oleh karena itu, pasien
masih bisa memiliki anak setelah operasi ini.

3. Histerektomi
Histerektomi adalah bedah pengangkatan seluruh bagian rahim (uterus) dan leher
rahim (serviks). Pengangkatan bisa dilakukan melalui sayatan di perut (abdominal
hysterectomy), melalui vagina (vaginal hysterectomy), atau dengan laparoskopi
(laparoscopic hysterectomy).

Pada kanker yang sudah menyebar luas, dokter juga akan mengangkat area vagina,
serta ligamen dan jaringan di sekitarnya. Selain itu, ovarium (indung telur), saluran
indung telur, dan kelenjar getah bening di sekitarnya juga akan diangkat. Prosedur
ini disebut histerektomi radikal.

Perlu diketahui bahwa pasien yang menjalani histerektomi dapat mengalami


menopause dini dan tidak akan bisa memiliki anak setelah operasi ini.

4. Pelvic exenteration
Pelvic exenteration adalah operasi besar yang hanya disarankan jika kanker serviks
kambuh kembali setelah sempat sembuh. Operasi ini dilakukan jika kanker kembali
ke daerah panggul, tetapi belum menyebar ke area lain.

Pelvic exenteration diawali dengan pengangkatan kanker, vagina, kandung kemih


dan rektum. Setelah itu, dokter akan membuat stoma (lubang) di perut sebagai
tempat keluar urine dan tinja. Kotoran yang dibuang akan masuk ke dalam kantung
kolostomi yang dipasang di stoma.

Setelah prosedur bedah selesai, dokter akan menggunakan kulit dan jaringan dari
bagian tubuh lain untuk membuat vagina baru.
Radioterapi
Radioterapi adalah metode pengobatan kanker yang menggunakan sinar X atau
sinar proton dengan radiasi tinggi untuk membunuh sel kanker.

Pada kanker serviks stadium awal, radioterapi bisa dilakukan sebagai terapi tunggal
atau dijalankan bersama prosedur bedah. Radioterapi juga dapat dikombinasikan
dengan kemoterapi untuk mengendalikan nyeri dan perdarahan pada kanker serviks
stadium lanjut.

Radioterapi bisa diberikan dengan 3 cara, yaitu:

Menembakkan gelombang berenergi tinggi ke area panggul pasien untuk


menghancurkan sel kanker (radioterapi eksternal atau external beam radiation
therapy; ERBT)
Memasukkan implan radioaktif melalui vagina untuk ditempatkan langsung di sel
kanker atau di dekatnya (radioterapi internal atau brakiterapi)
Mengombinasikan EBRT dan brakiterapi
EBRT umumnya dilakukan 5 hari selama 5 minggu. EBRT bisa diberikan sebagai
terapi tunggal pada pasien yang tidak dapat menjalani kemoterapi dan bedah, tapi
juga dapat dikombinasikan dengan pemberian obat kemoterapi dosis rendah, seperti
cisplatin.

Brakiterapi dapat diberikan dalam dosis tinggi dan dosis rendah. Brakiterapi dosis
rendah biasanya diberikan selama beberapa hari, sementara brakiterapi dosis tinggi
diberikan hanya selama beberapa menit dengan pengulangan setidaknya 1 minggu
sekali.

Perlu diketahui, radioterapi dapat menyebabkan kemandulan. Oleh sebab itu, dokter
akan menyarankan pasien untuk menjalani prosedur pengambilan sel telur sebelum
radioterapi. Dengan begitu, pasien bisa menjalani program bayi tabung di kemudian
hari.

Selain itu, untuk mencegah menopause dini karena efek radiasi, ovarium dapat
dipindahkan untuk sementara ke area panggul yang tidak terkena radiasi. Prosedur
ini disebut juga ovarian transposition.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat antikanker dalam bentuk minum atau suntik.
Obat ini dapat memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh sehingga
sangat efektif dalam membunuh sel kanker di berbagai area tubuh.

Umumnya, kemoterapi dikombinasikan dengan radioterapi. Metode ini disebut juga


kemoradiasi. Contoh obat yang digunakan dalam kemoradiasi adalah cisplatin. Obat
ini dapat diberikan setiap minggu sebagai obat tunggal. Cisplatin bisa juga diberikan
bersama 5-fluorouracil tiap 4 minggu selama pasien menjalani radioterapi.

Kemoterapi juga digunakan untuk mengatasi kanker yang telah menyebar ke organ
tubuh lain. Beberapa jenis obat kemoterapi yang digunakan dalam kondisi ini adalah
carboplatin, gemcitabine, atau paclitaxel.

Selain dikombinasikan dengan radioterapi, kemoterapi juga dapat diberikan sebagai


terapi tunggal pada kanker serviks stadium lanjut. Tujuannya adalah untuk
menghambat penyebaran sel kanker dan meredakan gejala yang dialami. Metode ini
disebut juga kemoterapi paliatif.

Perlu diketahui, obat kemoterapi dapat merusak ginjal. Oleh sebab itu, penting bagi
pasien yang menjalani kemoterapi untuk melakukan tes darah secara berkala agar
kondisi ginjal selalu terpantau.

Terapi Target
Terapi target adalah pemberian obat kemoterapi yang dapat secara spesifik
menghambat pertumbuhan tumor tanpa memberikan efek samping pada jaringan
yang sehat. Jenis obat yang digunakan dalam terapi target memiliki fungsi yang
berbeda dengan obat kemoterapi biasa.

Salah satu contoh obat terapi target adalah bevacizumab yang tergolong dalam obat-
obatan penghambat angiogenesis. Obat ini bekerja dengan menghalangi proses
pembentukan pembuluh darah pada tumor, sehingga pertumbuhan tumor dapat
terhambat dan tumor bisa mmengecil
Jadi Kesimpulannya kanker serviks adalah penyakit yang disebabkan oleh
HPV (human papilloma virus) yang di sebab kan karena :
• Mulai berhubungan seks di usia dini
• Memiliki lebih dari satu partner seksual
• Memiliki daya tahan tubuh lemah (misalnya akibat HIV/AIDS)
• Menderita infeksi menular seksual, seperti gonore, klamidia, dan sifilis
Sedikit saran dari saya jangan melakukan seks sejak dini dan setia dengan pasangan
mu

Anda mungkin juga menyukai