ABSTRACT
Mammary cancer is cancer that can be triggered by DMBA (Dymethylbenz () Anthrasen)
carcinogen within the breast tissue. An activated DMBA compound in liver can form an activecarcinogen and causing DNA damage. The induction of DMBA could cause a cancer so that lead to
increase the level of progesterone and systemic inflammation on reproductive organs such as uterus
which characterized by an increasing the expression of iNOS. The purpose of this research is focused
on the influence of DMBA induction against the expression of iNOS on uterus and progesterone
levels on serum. The methodology was true experimental laboratory by using rats (Rattus norvegicus)
which divided into two groups: negative control and positive control. DMBA induction was injected
intramammary with dose of 10 mg/kg of weight for 10 times every 48 hours ratio. Induction of
estrogen with dose of 20,000 IU/kg of weight intramuscularly for twice a week. Observed parameters
were an iNOS expression by using immunohistochemistry method and progesterone levels with
ELISAs test. Data analysis was done by parametric T test with = 0,05. The results showed that
induction of DMBA with dose of 10 mg/kg of weight and estrogen with dose of 20,000 IU/kg of
weight could increase iNOS expression in uterus and proesterone levels 169.8% (8.150.56) and 180
% (15.15 4.13) respectively.
Keywords : Mammary cancer, Rattus Norvegicus, DMBA, iNOS, Progesterone Hormon
PENDAHULUAN
Kanker disebut dengan neoplasma
didefinisikan sebagai sebuah masa
jaringan abnormal yang mampu tumbuh
berlebihan tanpa koordinasi dengan
pertumbuhan jaringan normal dan akan
tetap tumbuh secara berlebihan walaupun
stimulus yang menyebabkan perubahannya
berhenti (Wypij et al.,2006).
Kanker mammae merupakan tumor
ganas (malignant) atau tumor tenang
(benign) pada kelenjar mammae (Tilley &
Smith, 2004).
Sel-sel kanker dapat berkembang
karena banyak sebab diantaranya adalah
karena mutasi genetik. Mutasi gen
penyebab kanker bisa disebabkan oleh
paparan radiasi UV dan bahan kimia,
seperti paparan terhadap 7,12 dimetylbenz
() antrasen (DMBA). Senyawa DMBA
bersifat mutagenik, teratogenik,sitotoksik,
karsinogenik,dan imunosupresif (Sutrisno,
2011). Senyawa DMBA juga diketahui
memiliki potensi untuk memicu timbulnya
kanker (Meiyanto., dkk, 2007).
Penelitian yang dilakukan oleh
Cordeiro dan Kaliwal (2011), induksi
seyawa DMBA dilakukan secara intra
mammary subcutaneous dengan dosis 20
mg/kgBB satu minggu sekali selama 4
minggu. Pembuatan hewan model kanker
mammae dengan pemberian senyawa
DMBA secara oral memiliki kekurangan
yaitu membutuhkan waktu yang lama
untuk pembentukan kanker pada hewan
model,
sehingga
penelitian
ini
menggunakan cara injeksi intra mammary
subcutan dengan modifikasi dosis 10
mg/kgBB dengan pemberian selang waktu
48 jam sekali sebnyak 10 kali. Senyawa
DMBA yang diberikan secara subcutan
memiliki kelebihan yang lebih cepat dalam
pembentukan kanker, karena senyawa
DMBA langsung diberikan pada target
organ yaitu mammae tikus sehingga lebih
mempersingkat waktu penelitian.
Kerusakan sel dan adanya benda
asing akan mengaktivasi pelepasan dari
mediator inflamasi yang akan memicu
aktivasi
platelet
sehingga
terjadi
Terbentuknya
nodul
pada
penelitian ini digunakan sebagai penanda
keberhasilan awal pembentukan kanker
mammae, dan selanjutnya dapat dilakukan
pemeriksaan terhadap kadar progesteron
dalam serum dan ekspresi iNOS pada
uterus
guna
mengetahui
pengaruh
terjadinya kanker mammae akibat induksi
DMBA.
Tabel 1. Kadar Progesteron Serum Tikus Kontrol Negatif dan Tikus Perlakuan yang
diinduksi DMBA
Kelompok perlakuan
Peningkatan (%)
A. Kontrol Negatif
5,47 0,87
B. Perlakuan
15,15 4,13
180
kadar
progesteron
sebagai
tanda
keberhasilan
terbentuknya
kanker
mammae.
Progesteron berperan di dalam
organ reproduksi termasuk kelenjar
mammae
dan
endometrium
serta
peningkatan suhu tubuh manusia. Organ
target progesteron yang lain adalah uterus,
dimana progesteron dalam kondisi normal
membantu implantasi ovum. Progesteron
pada mammae memiliki peran dalam
proliferasi sel-sel alveolar, membesar dan
A
Q
)=
Peningkatan (%)
A. Kontrol Negatif
3,02 0,63
B. Perlakuan
8,15 0,56
169,8
epithelial-mesnchymal transitions.
Biochem Pharmacol. 60:1091-1099.
Cahyanti, R.D. 2008. Bcl-2 Dan Indeks
Apoptosis
Pada
Hiperplasia
Endometrium Non-Atipik Simpleks
Dan Kompleks [Tesis]. Program
Pasca Sarjana Magister Ilmu
Biomedik Dan Program Pendidikan
Dokter
Spesialis
I
Obstetri
Ginekologi. Universitas Diponegoro
Clemons, M. And Gross, P., 2001.
Estrogen And The Risk of Breast
Cancer. N. Engl. J. Med. 344(4).
276-285.
Cordeiro M.C and Kaliwal B.B. 2011.
Antioxidant Activity of Bark Extract
of Bridelia Retusa Spreng on DMBA
Induced Mammary Carsinogenesis
in Female Sparague Dawley Rats.
Journal of pharmacogonosy. 2: 1420
Fiqriyana MA. 2010. Pengaruh Pemberian
Ekstrak Euchema Spinom Terhadap
Kadar Glukosa dalam Darah dan
Aktivitas Superoksida Dismutase
(SOD) Pada Tikus Terpapar Multiple
Low Doses Streptozotocin (MLDSTZ) [Skripsi]. Malang: Fakultas
Matematika dan Ilmu pengetahuan
Alam Universitas Brawijaya
Khasanah, S.T. 2013. Karsinoma mammae
stadium IV dengan tanda-tanda
dyspnoe dan paraplegi ekstremitas
inferior. Medula. 1(2).
Kuhl R. 2013. Consideration for Use of
Dimethylbenzantracene (DMBA).
Madison: Environment, Health,
and
Safety
Department
of
University of Wisconsin.
Mantovani, A., Allavena, P., Sica, A.,
Balkwill F. 2008. Cancer Related
Inflammation. Nature. 454 : 436-444
Meiyanto, E., Sri,T., Sri, S., Retno M.,
Sugiyanto. 2007. Penghambatan
Karsinogenesis Kanker Payudara
Tikus Terinduksi DMBA pada Fase
Post Inisiasi oleh Ekstrak Etanolik
Daun Gynura Procumbens (Lour),
Merr. Mjalah Farmasi Indonesia,
18(4), 169-175, 200
SARAN
Perlu dilakukan penelitian induksi
DMBA lebih lanjut dengan dosis yang
berbeda untuk mengetahui dosis yang
paling optimal dalam pembuatan hewan
coba kanker mammae. Selain itu perlu
dilakukan observasi lebih lanjut terkait
dengan dampak induksi DMBA dalam
pembuatan hewan model kanker mammae
terhadap
uterus,
apakah
mampu
menyebabkan kanker atau hanya inflamasi.
UCAPAN TERIMAKASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih
kepada analis dan staf Laboratorium
Biokimia
Fakultas
MIPA
dan
Laboratorium
Farmakologi
Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya yang
telah membantu dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson,E. 2002. The Role of Oestrogen
and Progesterone Receptors In
Human Mammary Development and
Tumorigenesis. Breast Cancer Res .
4:197-201
Ariesta, R.L. 2011. Aktifitas Superoksida
Dismute
(SOD),
Kadar
Malondialdehid (MDA), Ekspresi
INOS dan Gambaran Histopatologi
Jaringan Pankreas Tikus Diabetes
Melitus tipe I yang Mendapat Terapi
Ekstrak Temu Giring [M.Sc. Thesis].
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan
Alam
Universitas
Brawijaya. Malang
Boyer, B., A.M. Valles and N. Edme.
2000. Induction and regulation of
9
10