Anda di halaman 1dari 15

Anthony Chayadi

8A

Gangguan Pada Sistem


Pernapasan
Organ pernapasan dapat mengalami gangguan atau penyakit sehingga akan
mengganggu mekanisme pernapasan.Beberapa gangguan pernapasan ,gejala ,dan
cara pengobatan serta cara pencegahannya akan dijelaskan dalam ppt ini.
Jenis Gangguan Pernapasan
1) Asma
2) COVID-19
3) TBC(Tuberkulosis)
4) Pneumonia
5) Influenza
1.Asma
• Asma merupakan gangguan pernapasan berupa penyempitan saluran
pernapasan,misal pada trakea dan bronkus,sehingga penderita mengalami kesulitan
bernapas.Asma dapat disebabkan oleh alergen(asap rokok,debu,dan rambut halus
hewan) yang masuk ke tubuh.
• Gejala asma:

1.Sulit bernapas.

2.Batuk.

3.Mengi.

4.Rasa nyeri atau sesak di dada.

• Cara pencegahan:
1)Menhindari paparan asap rokok,debu,polusi udara bau-bauan yang
mengiritasi,seperti parfum,obat semprot serangga,dan deterjen cucian.
2)Tidak merokok.

3)Tidak memelihara hewan seperti anjing dan kucing.

• Cara pengobatan:
1)Terapi pernapasan,yaitu dengan berlatih teknik pernapasan setiap hari.Dengan
melakukannya secara rutin,aktivitas berlatih.Teknik pernapasan dapat membantu
meningkatkan fungsi paru-paru untuk menampung dan menyerap oksigen,serta turut
mencegah asma kambuh.

2)Terapi obat,yaitu menjalani pengobatan dengan obat asma baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang.Terapi jangka pendek biasanya melibatkan
penggunaan obat hirup(inhaler asma atau nebulizer).Sedangkan terapi jangka panjang
dilakukan dengan mengonsumsi obat secara rutin,seperti obat Kortikosteroid,obat
biologis bentuk suntik(omalizumab,mepolizumab),obat modifikasi
leukotrien(montelukast,zafirlukast),dan lain sebagainya.

3)Terapi Yoga. Yoga adalah jenis olahraga yang mengharuskan Anda mengatur pola
tarikan dan embusan napas mengikuti setiap gerakan tubuh. Teknik pernapasan yoga
lambat laun akan meningkatkan kapasitas paru.
2.COVID-19
• COVID-19 merupakan penyakit pada sisten pernapasan manusia yang disebabkan oleh infeksi
SARS-CoV-2.Virus SARS-CoV-2 juga disebut virus Corona.
• Gejala COVID-19:

1)Demam(suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)

2)Batuk kering.

3)Sakit tenggorokan.

4)Sakit kepala.

5)Anosmia(kehilangan kemampuan mencium bau)

6)Ageusia(kehilangan kemampuan mengecap rasa)

7)Gangguan gastrointestinal(penyakit pencernaan)


• Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami
penurunan oksigen tanpa adanya gejala apa pun. Kondisi ini disebut happy hypoxia.
• Cara Pencegahan:
1)Memakai masker saat berada di luar rumah,

2)Menjaga jarak dengan orang laina,

3)Rutin mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir,

4)Menghindari kerumunan,

5)Mengurangi mobilitas,

6)Mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh

7)Pemberian vaksin(Sinovac.AstraZeneca,dan Pfizer).

• Cara pengobatan
1)Melakukan isolasi mandiri

Jika terkena COVID-19, harus segera mengisolasi diri dan tidak keluar rumah selama 14 hari.
Jika memungkinkan, bedakan kamar tidur dan toilet yang terpisah. Hindari menggunakan alat
makan yang sama dengan anggota keluarga lain saat sedang isolasi.
2)Mengonsumsi banyak air putih dan makanan bergizi,terutama yang mengandung vitamin C dan E.

Asupan vitamin C membantu memicu lebih banyak produksi sel darah putih yang dikenal sebagai
limfosit (sel T) dan fagosit, kemudian juga mendorong keduanya bekerja lebih efektif melawan
patogen penyebab infeksi.Vitamin C juga membantu tubuh menghasilkan antibodi penting yang
mengikat dan menetralisir bakteri dan virus penyebab penyakit. Vitamin E berfungsi sebagai
antioksidan untuk menangkal radikal bebas di dalam tubuh.Vitamin E sebagai antioksidan akan
mendonorkan ion hidrogen ke radikal bebas sehingga radikal bebas menjadi tidak reaktif.

3)Mengonsumsi obat pereda demam,nyeri,dan batuk setelah berkonsultasi dengan dokter.

Ketika kita terkena COVID-19,kita bisa minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit,
demam, dan batuk,seperti paracetamol,dll.Sedangkan penderita yang mengalami sesak napas
dianjurkan melakukan pengobatan di rumah sakit untuk untuk menerima pasokan oksigen melalui
ventilator.
3.TBC(Tuberkulosis)
• Tuberkulosis(TBC) merupakan peradangan pada dinding alveolus yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis pada paru-paru.Alveolus berperan dalam
proses difusi oksigen dan karbon dioksida.Oleh karena itu jika alveolus mengalami
peradangan akan mengganggu proses difusi oksigen dan karbon dioksida.
• Gejala Tuberkulosis:

1)Mudah Lelah.

2)Berat badan turun drastis.

3)Demam.

4)Berkeringar pada malam hari.

5)Sulit bernapas.

6)Sakit pada bagian dada.

7)Batuk berdarah.
• Cara pencegahan:
Cara mencegah penyakit Tuberkulosis ini dapat dilakukan dengan pemberian vaksin melalui
imunisasi BCG(Bacillus Calmette-Guérin) pada saat balita. Imunisasi tersebut akan membentuk
antibodi yang dapat melawan bakteri penyebab TBC jika memasuki tubuh pada kemudian hari.

• Cara Pengobatan:
Pengobatan tuberkulosis (TBC) adalah dengan patuh minum obat selama jangka waktu yang
dianjurkan oleh dokter. Jika pasien berhenti minum obat sebelum waktu yang disarankan, bakteri
TBC berpotensi kebal terhadap obat yang biasa diberikan. Akibatnya, TBC menjadi lebih berbahaya
dan akan lebih sulit diobati.

Obat yang diminum merupakan kombinasi dari dua atau empat obat berikut:

1.Isoniazid.

2.Rifampicin.

3.Pyrazinamide.

4.Ethambutol.
4.Pneumonia
• Pneumonia merupakan radang paru-paru pada bagian bronkiolus dan alveolus.Peradangan
ini disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae. pneumoniae. Peradangan
pada alveolus menyebabkan terbentuknya cairan kental di dalam kantong alveolus.
Adanya cairan tersebut dapat mengganggu proses pertukaran gas pada alveolus.
Akibatnya, oksigen yang diserap oleh darah menjadi berkurang.
• Gejala Pneumonia:

1)Batuk berdahak.

2)Sesak napas.

3)Sakit pada bagian dada.

4)Demam.
• Cara Pencegahan:
1)Vaksin

Salah satu cara untuk mencegah penyakit pneumonia adalah dengan pemberian vaksin IPD(Invasive
Pneumococcal Disease).Pemberian vaksin tersebut bertujuan membentuk antibody yang akan
melawan patogen penyebab penyakit pneumonia.

2)Rajin Mencuci Tangan

Untuk mencegah penyebaran infeksi, Anda perlu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci
tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau kita bisa juga menggunakan hand sanitizer yang
berbahan dasar alkohol.

3)Menghindari Rokok dan Alkohol

Kebiasaan merokok ataupun asap rokok dari perokok pasif sama-sama menimbulkan risiko
gangguan pernapasan. Kandungan radikal bebas pada rokok berpotensi membuat tubuh lItu
sebabnya, untuk menurunkan risiko terserang radang paru-paru, sebaiknya Anda berhenti merokok,
menjauhi asap rokok, dan membatasi konsumsi alkohol.bih rentan terhadap infeksi dan merusak
paru-paru.
• Cara Pengobatan:
1) pemberian antibiotik dan obat-obatan jenis ampisilin,kloramfenikol, sefotaksim, dan amikasin.

2) Penyedotan cairan yang terdapat di dalam paru-paru.

Penyedotan cairan di paru atau torakosentesis adalah prosedur yang dilakukan apabila terdapat
banyak cairan dalam rongga pleura.Kondisi ini disebut efusi pleura.Penyedotan cairan paru
bertujuan mengeluarkan cairan yang menumpuk dalam rongga pleura. Dengan ini, penderita dapat
bernapas dengan lebih lancar.
5.Influenza
• Influenza merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus
influenza(Orthomyxovirus) dan bersifat menular. Pada saat penderita influenza bersin, virus akan
ikut keluar dan menyebar di udara. Jika udara yang mengandung virus terhirup oleh orang lain akan
menyebabkan orang tersebut tertular influenza.
• Gejala influlenza:

1)Hidung tersumbat.

2)Demam.

3)Sakit Kepala.

4)Pilek.

5)Bersin-bersin.
• Cara Pencegahan:
1)Meningkatkan kekebalan tubuh

Cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh,yaitu

-Menerapkan pola hidup sehat,seperti makan makanan sehat dan bergizi,berolahraga,serta cukup
istirahat.

-Menerapkan kebiasaan hidup bersih.Contohnya,rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan


memakai masker.

2)Menutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin

Saat batuk atau bersin,sebaiknya kita menutup mulut dan hidung kita agar jika kita terkena
influenza,virusnya tidak akan menular ke orang lain.

3)Vaksinasi Influenza

Vaksinasi influenza merupakan cara terbaik untuk pencegahan influenza. Vaksinasi diberikan 1
tahun 1 kali. Memberikan perlindungan optimal setelah hari ke 28 penyuntikan. (hitung otomatis).
• Cara Pengobatan:
1)Beristirahat yang cukup

Saat kita terserang influenza,agar sistem kekebalan tubuh meningkat sehingga dapat melawan
virus influenza.

2)Banyak minum air putih

3)Mengonsumsi makanan yang bergizi

Anda mungkin juga menyukai