Anda di halaman 1dari 4

Nama : Amella Aprilla Sari

Nim : 2020205201005
Prodi : DIII Keperawatan / 2A
MK : Keperawatan Medikal Bedah

" KESIMPULAN TBC "

Tuberkulosis atau TB paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis, yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama diparu atau diberbagai organ
tubuh lainnya.

Gejala pada anak


1. Permasalahan berat badan
2. Nafsu makan berkurang atau hilang

Ciri-ciri anak terkena TBC


1. Demam yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari dua minggu
2. Berkali-kali kena demam dalam kurun waktu beberapa minggu (panasnya naik-turun)
3. Batuk yang tidak kunjung sembuh atau tambah parah selama lebih dari tiga minggu
4. Berat badan turun atau tidak naik selama dua bulan atau lebih
5. Berkeringat di malam hari
6. Anak terlihat lemas, tidak bertenaga, dan tidak aktif

Pencegahan TBC pada anak


1. Vaksin BCG
2. Pemberian makanan yang bergizi

Definisi :

• Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu kuman batang aerobik, tahan asam, dan
merupakan organisme patogen maupun saprofit.

Etiologi :

• Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Myobacterium


tuberkulosis dan Mycobacterium bovis. Basil tuberkulosis dapat hidup dan tetap
virulen beberapa minggu dalam keadaan kering, tetapi dalam cairan mati pada suhu
60 ° C dalam 15 – 20 menit.
• Penyakit infeksi kronik jar. Tubuh yg disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis
→ Jar paru : TB Paru
→ Non paru : TB ekstra paru = organ

Faktor penyebab TBC


• Jenis kelamin
• Usia
• Keadaan stress
• Meningkatnya sekresi steroid adrenal
• Anak yang mendapat terapi kortikosteroid
• Nutrisi
• Infeksi berulang,
• Tidak memenuhi aturan pengobatan.

Individu yang berisiko terkena TBC


1. Mereka yang kontak dekat dengan seseorang yang mempunyai TB aktif.
2. Individu imunnosupresif (termasuk lansia, pasien dengan kanker, mereka yang dalam
terapi kortikosteroid, atau mereka yang terinfeksi dengan HIV).
3. Pengguna obat-obat IV dan alkhoholik.
4. Individu tanpa perawatan kesehatan yang adekuat (tunawisma; tahanan; etnik dan ras
minoritas, terutama anak-anak di bawah usia 15 tahun dan dewasa muda antara yang
berusia 15 sampai 44 tahun).
5. Dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya (misalkan diabetes, gagal ginjal
kronis, silikosis, penyimpangan gizi).
6. Individu yang tinggal didaerah yang perumahan sub standar kumuh.
7. Pekerjaan (misalkan tenaga kesehatan, terutama yang melakukan aktivitas yang
beresiko tinggi.

Klasifikasi TB paru
• A. Pembagian secara patologis :
1) Tuberculosis primer (childhood tuberculosis)
2) Tuberculosis post primer (adult tuberculosis).
• B. Pembagian secara aktivitas radiologis
1) TB paru (koch pulmonum) aktif,
2) Non aktif dan
3) Quiescent (bentuk aktif yang mulai menyembuh)
• C. Pembagian secara radiologis (luas lesi)
1) Tuberkulosis minimal : Terdapat sebagian kecil infiltrat nonkavitas pada satu paru
maupun kedua paru, tetapi jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru.
2) Moderately advanced tuberculosis : Ada kavitas dengan diameter tidak lebih dari 4
cm. Jumlah infiltrat bayangan halus tidak lebih dari 1 bagian paru.Bila bayangan
kasar tidak lebih dari sepertiga bagian 1 paru

Tanda dan gejala


• Gejala respratorik
a)Batuk Keluhan batuk, timbul paling awal dan merupakan gangguan yang paling
sering dikeluhkan.
b)Batuk darah Keluhan batuk darah pada klien TB Paru selalu menjadi alasan utama
klien untuk meminta pertolongan kesehatan.
c)Sesak nafas Keluhan ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau
karena ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothoraks, anemia, dan
lain-lain.
d)Nyeri dada Nyeri dada pada TB Paru termasuk nyeri pleuritik ringan.Gejala ini
timbul apabila sistem persarafan di pleura terkena TB.

• Gejala sistematis
a) Demam Keluhan yang sering dijumpai dan biasanya timbul pada sore atau malam
hari mirip demam atau influenza, hilang timbul, dan semakin lama semakin panjang
serangannya, sedangkan masa bebas serangan semakin pendek.
b) Keluhan sistemis lain Keluhan yang biasa timbul ialah keringat malam, anoreksia,
penurunan berat badan, dan malaise.Timbulnya keluhan biasanya bersifat gradual
muncul dalam beberapa minggusampai bulan.Akan tetapi penampilan akut dengan
batuk, panas, dan sesak nafas

Pemeriksaan penunjang
• Bayangan berawan/nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas dan segmen
superior lobus bawah paru.
• Kaviti terutama lebih dari satu, dikelilingi bayangan opak berawan atau nodular.
• Bayangan bercak milier.
• Efusi Pleura
• Pemeriksaan laboratorium (sputum klien, urine, cairan kumbah lambung, cairan
serebrospinal, cairan pleura, jaringan tubuh, feses dan swab tenggorok).

Komplikasi
1. Hemomtisis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat mengakibatkan
kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas.
2. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial.
3. Bronki ektasis (peleburan bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat
pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru.
4. Pneumothorak (adanya udara dalam rongga pleura) spontan: kolaps spontan karena
kerusakan jaringan paru.
5. Penyebaran infeksi keorgan lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal, dan
sebagainya.
6. Insufisiensi kardiopulmonar (Chardio Pulmonary Insuffciency)

Mekanisme Kerja Obat Anti Tuberkolosis (OAT)


• Aktivitas bakterisidal, untuk bakteri yang membelah cepat.
1) Ekstraseluler, jenis obat yang digunakan ialah Rifampisin (R) dan Streptomisin (S).
2) Intraseluler, jenis obat yang digunakan ialah Rifampisin dan Isoniazid (INH)
• Aktivitas sterilisasi, terhadap the persisters (bakteri semidormant)
1) Ekstraseluler, jenis obat yang digunakan ialah Rimpafisin dan Isoniazid.
2) Intraseluler, untuk slowly growing bacilli digunakan Rifampisin dan Isoniazid.
Untuk very slowly growing bacilli, digunakan Pirazinamid (Z).
• Aktivitas bakteriostatis, obat-obatan yang mempunyai aktivitas bakteriostatis terhadap
bakteri tahan asam.
1) Ekstraseluler, jenis obat yang digunakan ialah Etambutol (E), asam para-amino
salistik (PAS), dan sikloserine.
2) Intraseluler, kemungkinan masih dapat dimusnahkan oleh Isoniazid dalam keadaan
telah terjadi resistensi sekunder

Anda mungkin juga menyukai