Anda di halaman 1dari 2

KLASIFIKASI MANUSIA PURBA DI INDONESIA

Keberadaan manusia purba banyak ditemukan oleh para arkeolog di


berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Berbagai bukti autentik yang dapat
menguatkan keberadaan manusia purba di Indonesia adalah ditemukannya fosil,
ukiran, alat-alat rumah tangga, dan sebagainya. Berdasarkan hasil temuan bukti-
bukti tersebut, para ahli dapat mengidentifikasi jenis-jenis manusia purba yang ada
di Indonesia.  Tidak hanya itu, para peneliti bahkan dapat membuat semacam
tingkatan perkembangan dari manusia purba yang tertua hingga yang lebih muda
berdasarkan indikator-indikator tertentu. Para arkeolog lantas membagi manusia
purba Indonesia ke dalam 8 jenis sebagai berikut, mengutip Ruang Guru.

1. Meganthropus Paleojavanicus Manusia purba ini dianggap manusia besar tertua


dari Jawa. Diambil dari kata Mega yang artinya besar, sedangkan Anthropus yang
berarti manusia, Paleo yang artinya tua, dan Javanicus yang artinya Jawa.
Dinamakan Javanicus karena kerangka ini ditemukannya di Sangiran, Jawa Tengah
oleh G H R von Koenigswald pada 1936 hingga 1941.

2. Pithecanthropus Mojokertensis Pithecanthropus Mojokertensis, artinya manusia


kera dari Mojokerto. Diambil dari kata Pithecos yang artinya kera dan Anthropus
yang artinya manusia. Karena ditemukannya di Mojokerto, Jawa Timur, jadilah
dinamakan Mojokertensis.  Berbeda dengan Meganthropus yang lebih tinggi dan
mencapai lebih dari 2 meter. Maka Mojokertensis kisaran tingginya hanya
mencapai 165 hingga 180 meter. Fosil manusia purba ini juga ditemukannya oleh
von Koenigswald, pada 1936. Menurut para ahli, fosil Pithecanthropus
Mojokertensis ini dipercaya sebagai manusia tertua pada zamannya.

3. Pithecanthropus Erectus Masih kategori Pithecanthropus, namun dengan jenis


Erectus, yang artinya manusia kera berbadan tegak. Diambil dari kata Erectus yang
berarti tegak. Ditemukannya oleh Eugene Dubois pada 1891 di Lembah Bengawan
Solo, Jawa Tengah.

4. Pithecanthropus Soloensis Pertama kali ditemukan oleh von Koenigswald


bersama para rekannya pada 1931 di Desa Ngandong, Jawa Tengah.
Pithecanthropus Soloensis adalah manusia kera berbadan tegak dari Solo.
5. Homo Wajakensis Kata Homo artinya manusia, sehingga manusia purba tidak
disebut sebagai kera melainkan manusia. Homo Wajakensis diartikan sebagai
manusia dari Wajak. Ini karena fosil ditemukan di Desa Wajak, Jawa Timur oleh
van Rietschoten pada 1889. Fakta menariknya, Homo Wajakensis ini jadi fosil
pertama yang ditemukan di daerah Asia.

6. Homo Floresiensis Adapun homo kedua, yakni Homo Floresiensis yang berarti
manusia dari Flores. Ini karena fosilnya ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara
oleh Peter Brown pada 2002. Penemuan fosil ini sempat jadi perbincangan oleh
para ahli, karena diduga Homo Floresiensis ini merupakan nenek moyang pribumi
Indonesia. Fakta uniknya, karena tingginya hanya sekitar 1 meter beberapa ahli
lantas menyebutnya sebagai manusia 'Hobbit'.

7. Homo Soloensis Homo Soloensis artinya manusia dari Solo. Fosil ini juga
ditemukan oleh von Koenigswald dan para rekannya pada 1931 di Sangiran, Jawa
Tengah. Sebagai catatan, meski serupa dengan fosil Pithecanthropus Soloensis
karena sama-sama ditemukan di solo, namun lokasi penemuan fosil dan cirinya
jelas berbeda.

8. Homo Sapiens Homo Sapiens sering disebut sebagai manusia cerdas atau
bijaksana. Sapiens berarti bijaksana, dan ditemukan oleh von Koenigswald
bersama para rekannya periode tahun 1931 hingga 1934. Perlu diingat homo
sapiens adalah kategori umum, sehingga Homo Soloensis, Wajakensis, dan
Floresiensis termasuk di dalam kategori homo sapiens, meskipun ciri dan khasnya
jelas berbeda. (OL-1)

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/458461/ini-jenis-manusia-purba-
yang-ditemukan-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai