Anda di halaman 1dari 4

MATA PELAJARAN : SEJARAH

KELAS :X
GURU PENGAMPU : FITRIA RESTIARINI, S.Pd

KD 3.5 Menganalisis manusia purba dunia dalam aspek fisik dan nonfisik

MANUSIA PURBA DI DUNIA

Jenis-jenis Fosil Manusia Prasejarah di Indonesia

Manusia yang hidup pada zaman prasejarah sekarang sudah berubah menjadi fosil.
Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia meruipakan suatu sumber sejarah dan terdiri
dari beberapa jenis. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad ke-
19, di mana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia di
Indonesia.
Fosil manusia yang ditemukan pertama kali berasal dari Trinil, Jawa Timur oleh
Eugene Dubouis, sehingga menarik para ahli lain untuk datang ke Pulau Jawa, mengadakan
penelitian yang serupa. Selanjutnya penyelidikan fosil manusia dilakukan oleh GRH Von
Koenigswald, Ter Har, dan Oppenoorth serta F. Weidenrech. Mereka berhasil menemukan
fosil manusia di daerah Sangiran, Ngandong, di lembah Sungai Bengawan Solo.
Atas temuan fosil tersebut, Von Koenigswald membagi zaman
Dilluvium/Pleistocen di Indonesia menjadi 3 lapisan yaitu Pleistocen bawah/lapisan Jetis,
Pleistocen tengah/lapisan Trinil dan Pleistocen atas/lapisan Ngandong.
Penyelidikan fosil manusia selain dilakukan oleh orang-orang Eropa, juga oleh para
ahli dari Indonesia, seperti Prof. Dr. Sartono, Prof. Dr. Teuku Jacob, Dr. Otto Sudarmadji
dan Prof. Dr. Soejono. Lokasi penyelidikan antara lain Sangiran dan lembah Sungai
Bengawan Solo. Dari hasil penyelidikan tersebut dapat diketahui jenis manusia purba yang
hidup di Indonesia.
1. Fosil Meganthropus
Seperti yang telah diuraikan pada materi sebelumnya, Von Koenigswald
menemukan tengkorak di Desa Sangiran tahun 1941. Tengkorak yang ditemukan berupa
tulang rahang bawah, dan gigi geliginya yang tampak mempunyai batang yang tegap dan
geraham yang besar-besar.
Dari penemuan tersebut, maka oleh Von Koenigswald diberi nama Meganthropus
Palaeojavanicus yang artinya manusia raksasa tertua dari Pulau Jawa. Fosil tersebut
diperkirakan hidupnya antara 20 juta - 15 juta tahun yang lalu, dan berasal dari lapisan
Jetis. Untuk lebih menambah pemahaman Anda tentang jenis manusia purba di Indonesia,
maka bandingkanlah jenis Meganthropus ini dengan jenis fosil yang lain seperti pada
uraian materi berikut ini.
2. Fosil Pithecanthropus/Homo Erectus
Dengan kedatangan Eugene Dubouis ke Pulau jawa tahun 1890 di Trinil, Ngawi
ditemukan tulang rahang, kemudian tahun 1891 bagian tengkorak dan tahun 1892
ditemukan tulang paha kiri setelah disusun hasil penemuan fosil-fosil tersebut oleh Eugene
Dubouis diberi nama Pithecanthropus Eractus artinya manusia kera yang berjalan tegak.
Dan sekarang fosil tersebut dinamakan sebagai Homo Erectus dari Jawa. Homo Erectus
hidupnya diperkirakan antara 1,5 juta - 500.000 tahun yang lalu dan berasal dari Pleistocen
tengah atau lapisan TriniL.
Dari penjelasan di atas, bahwa Homo Erectus ternyata usianya lebih muda jika
dibandingkan dengan Meghanthropus Plaeojavanicus.Untuk menambah pemahaman
tentang manusia jenis Homo Erectus, maka kita perhatikan hasil fosil Homo Erectus dan
rekonstruksi dari fosil temuan Eugene Dubouis melalui gambar berikut ini.
Gambar 13. Rekonstruksi Homo Erectus

Para ilmuwan awalnya menganggap hasil temuan E. Dubouis (Homo Erectus)


bukan termasuk garis keturunan manusia, tetapi setelah adanya temuan fosil oleh Von
Koenigswald dari lapisan jetis/pleistocen bawah, maka seluruh ilmuwan mengakui bahwa
fosil-fosil yang ditemukan Von Koenigswald lebih tua umurnya jika dibandingkan dengan
Homo Erectus yang ditemukan oleh E. Dubouis. Fosil manusia yang ditemukan Von
Koenigswald di lapisan jetis adalah :

1. Fosil manusia yang ditemukan di Perning (Mojokerto) Jawa Timur tahun 1936
- 1941, diberi nama Pithecanthropus Mojokertensis yang artinya manusia kera
dari Mojokerto, dan sekarang disebut dengan Homo Mojokertensis.
2. Fosil manusia yang ditemukan tahun 1936 di Sangiran lembah Sungai
Bengawan Solo, diberi nama Pithecanthropus Robustus yang artinya manusia
kera yang besar dan kuat tubuhnya atau disebut dengan Homo Robustus.

3. Fosil Homo Sapiens


Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama
dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang.
Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara.
Jenis fosil Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia terdiri dari:
1. Fosil manusia yang ditemukan di daerah Ngandong Blora di Sangiran dan Sambung
Macan, Sragen, lembah Sungai Bengawan Solo tahun 1931 - 1934. Fosil ini setelah diteliti
oleh Von Koenigswald dan Weidenreich diberi nama Homo Sapien Soloensis (Homo
Soloensis).

2. Fosil manusia yang ditemukan di Wajak (Tulung Agung) tahun 1889 oleh Van
Reitschotten diteliti oleh Eugene Dubouis kemudian diberi nama menjadi Homo Sapiens
Wajakensis.

Tempat penemuan kedua fosil manusia di atas adalah lapisan Ngandong atau
Pleistocen Atas dan hidupnya diperkirakan 100.000 - 50.000 tahun yang lalu. Untuk
memudahkan lokasi penemuan jenis manusia purba di Indonesia, maka perhatikanlah
gambar peta berikut ini.

Gambar 14. Peta Lokasi Penemuan Fosil Manusia Prasejarah di Jawa Timur

TUGAS
Analisislah ciri-ciri manusia purba jenis Meganthropus, Pithecanthropus dan Homo
Sapiens!

Jawaban ditulis dibuku catatan masing-masing dan hasilnya silakan difoto serta
dikirim ke guru pengampu pada kantong tugas di google classroom.

Anda mungkin juga menyukai