hidrosfer
Diakhir era ini terbentuk organisme bersel
Mediteran
Jalur gunung berapi di Indonesia
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
PALEOANTROPOLOGI
Ilmu yang mempelajari manusia purba dengan
sarana sisa-sisa mahluk hidup yang sudah
membatu
1771 ditemukan tulang-tulang manusia bersama-sama
dengan tulang hewan di Jerman
1790 Jhon Frere menemukan perkakas dari batu (muncul
pertanyaan dari mana asalnya)
1830-1833 Charles Lyell mengemukakan teori
“Uniformitarianisme”. Tiap lapisan bumi/tanah mempunyai
usianya sendiri.
1863 charles Darwin menerbitkan “On The Origin of Species)
memunculkan teori evolusi manusia
1863 Thomas H. Huxley dalam buku “Man’s Place In Nature”
mengemukakan perkembangan secara teratur dan ilmiah
dengan memperbadingkan susunan anatomi manusia, kera,
simpanse dan gorila
Mulai banyak ditemukan fosil manusia purba oleh Rudolf
Virchow (manusia neandertalensis), Eugene Dubois (homo
erectus)Raymond A. dart (Australopiticus afrikansis) dll
1856 muncul ilmu paleoantropologi
Sejarah Perkembangan Manusia Purba
yaitu: Manusia kera---> Manusia
purba---> dan Manusia modern
a. Australopithecus Africanus
Australopithecus africanus ditemukan di desa
Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh
Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh
yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala
saja.
b. Paranthropus Robustus dan Paranthropus
Transvaalensis
Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah
Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak
sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan
terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang
lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera
tersebut disebut australopithecus.
c. Sinanthropus Pekinensis
Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang
fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara
Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich.
Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok
pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan
yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan.
Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar
kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik
Pencarian Manusia Purba di Indonesia
Tahap Pertama (1889-1909).
Pada tahap ini pencarian fosil manusia purba dilakukan
Wajakensis.
Penemuan yang dilakukan menyebabkan peneliti asal
Indonesia :
- Homo wajakensis (Wajak, Aulung Agung, Jawa Timur)
- Phitecanthropus Erectus (Trinil, Ngawi, Jawa Timur)
- Phitecanthropus Soloensis (Ngandong, Blora, Jateng)
- Phitecanthropus Mojokertensis (Perning, Mojokerto,
Jatim)
- Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran, Sragen, Jawa
Tengah).
Pengelompokan manusia purba
berdasar usia geologi
Masa Jenis
Plestosen Atas
Homo Wajakensis
(Lapisan dan Fauna Ngandong)
PithecanthropusRobustus
Plestosen Bawah
Pithecanthropus Mojokertensis
(Lapisan dan Fauna Jetis)
Meganthropus Paleojavanicus
MEGANTHROPUS
Meganthropus Paleojavanicus ditemukan di Sangiran
Jawa tengah pada tahun 1941 oleh van koenigswald.
Meganthropus paleojavanicus merupakan manusia yang
berasal dari Jawa dan mempunyai tubuh yang besar.
Fosil tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, hanya
beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-
gigi yang telah lepas.
Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah
berumur 1-2 Juta tahun.
PITHECANTHROPUS
a. PITHECANTHROPUS ERECTUS
Pithecanthropus erectus, yang artinya
Pithecanthropus robustus.
ditemukan oleh Von Koeningswald pada
tengkorak anak-anak.
c. PITHECANTHROPUS SOLOENSIS
Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua
atas
Dominasi tangan kanan.
Ciri-ciri Biologis Homo
C.
C. Kepala
Kepala
Perubahan
bentuk muka terutama mulut sebagai alat bicara dan alat
makan
Gigi-gigi yang mengalami perkembangan antara lain geraham
tonjolan kening
Otak kecil bertambah besar
berevolusi?
Apakah akan ada hewan lain yang akan
sama-sama berevolusi?
Bagaimana cara kita bersyukur atas
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan
karsa manusia, dapat berwujud benda maupun
abstrak.
Kebudayaan sangat dipengaruhi oleh perkem-
bangan masyarakat maupun secara keseluruhan.
Menurut Arnold J.Toynbe : kebudayaan timbul
dan berkembang sebagai upaya manusia untuk
menjawab tantangan yang ada pada alam
sekitar.
Menurut Koentjaraningrat terdapat 7 unsur
kebudayaan yang bersifat universal,yaitu :
1.sistem religi
2.sistem sosial/organisasi
3.sistem pengetahuan
4.bahasa
5.kesenian
6.sistem mata pencaharian
7.sistem peralatan hidup/ tekhnologi
Bila dilihat dari benda-benda hasil budaya manusia
purba, Maka tahap-tahap perkembangan kebudayaan
masyarakat Awal di Indonesia dikelompokkan dalam
pembabakan zaman Sebagai berikut :
1. ZAMAN PALEOLITHIKUM
Pada zaman ini terdapat 2 kebudayaan yaitu :
kebudayaan Pacitan dan Ngandong, di kebudayaan
Pacitan ditemukan alat-alat dari batu, yang
disebutkapak genggam (chopper). Sedangkan di
kebudayaan Ngandong banyak ditemukan artefak
dari tulang dan kapak genggam yang mempunyai ciri
yang khas. Manusia pendukungnya adalah; homo
soloensis, Meganthropus dan Pitecantropus erectus.
Zaman Paleolithikum
Ciri – ciri zaman batu tua :
a. Alat – alat dibuat dari batu (kasar).
b. Manusianya belum bertempat tinggal tetap
(nomaden).
c. Berlangsung selama kira – kira 600.000
tahun.
d. Batu adalah bahan yang sangat utama.
Zaman Paleolithikum
Manusia pendukung
a. Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus
Robustus, Pithecantropus Soloensis
b. Homo Wajakensis dan homo soloensis
c. Megantropus Paleojavanicus
Zaman paleolthikum
Kebudayaan:
A.KEBUDAYAAN PACITAN
Kapak Genggam (Chopper)
Fungsinya :
Alat menumbuk biji – bijian.
Membunuh binatang buruan.
Membuat serat – serat dari pepohonan.
Senjata menyerang lawannya.
Menetak dan memotong.
B. KEBUDAYAAN NGANDONG
• Alat – alat dari tulang
Fungsinya :
Mengorek ubi.
Untuk berburu (ujung tombak).
Menangkap ikan.
Mengumpulkan buah – buahan.
• Flakes
Fungsinya :
Untuk mengupas.
Menguliti binatang.
Berburu.
GAMBAR KAPAK GENGGAM
GAMBAR TRADISI SERPIH BELAH (FLAKES CULTURE)
GAMBAR ALAT-ALAT DARI TULANG
2. ZAMAN MESOLITHIKUM
Zaman ini berkembang pada zaman holocen. Perkembang
-an kebudayaan zaman ini berlangsung lebih cepat dari
masa sebelumnya,hal ini disebabkan antara lain oleh :
Fungsinya :
untuk memahat.
untuk mencangkul.
untuk memotong.
untuk berburu.
untuk memecah.
1. MENHIR
Adalah tiang atau tugu batu tunggal yang
didirikan untuk menghormati roh nenek
moyang.Menhir banyak ditemukan di
Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Jawa
Tengah (Gunung Kidul, Playen, Sukoliman,
dan Rembang). Menhir ada 2 jenis : ada yang
memiliki illustrasi ditugu batu dan ada yang
tidak memiliki illustrasi ditugu batu tersebut.
GAMBAR MENHIR
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM
2 .DOLMEN
Adalah meja yang berkakikan
menhir,dolmen digunakan sebagai tempat
sesaji untuk pemujaan pada roh nenek
moyang .Dolmen ada juga yang berbentuk
peti mati dan didalamnya berisi tulang
belulang manusia serta beberapa benda yang
disertai,seperti periuk,gigi binatang dan
porselen. Dolmen banyak sekali ditemukan
di Nusatenggara, Lampung dan Sumatera.
GAMBAR DOLMEN
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM
3.SARKOFAGUS
4. PUNDEN BERUNDAK-UNDAK
5.WARUGA/PETI KUBUR
6. ARCA BATU
Arca-arca Megalith biasanya menggambarkan
binatang, manusia. Binatang yang terdapat di arca
antara lain : Gajah, Kerbau, Harimau dan Monyet.
Arca-arca tersebut dapat ditemukan di daerah Jawa
Tengah, Jawa Timur, Lampung dan Sumatera
Selatan. Arca ini terus berkembang hingga
kebudayaan Logam, yang tadinya dibuat dari batu
diganti dengan logam.
GAMBAR ARCA BATU
1. NEKARA
Atau lebih dikenal dengan nama Dongson Drum,ber-
bentuk berumbu yang mempunyai pinggang dibagian
tengahnya serta tutup di atasnya.Nekara terbuat dari
perunggu dengan garis tengah 160 cm dan tinggi 198
cm,nekara ada yang diberi hiasan ada yang tidak.
Fungsi nekara sebagai alat upacara dan
dianggapsakral,di Bali nekara sering disebut sebagai
The Moon of Pejeng.(nekara terbesar)
Di daerah lain,seperti Alor,banyak ditemukan
nekara berbentuk kecil memanjang yang disebut
Moko dengan bentuk hiasan zaman Majapahit
sampai zaman abad ke-19.