Anda di halaman 1dari 114

BAB I

PERADABAN AWAL DI KEPULAUAN INDONESIA


Terbentuknya kepulauan Indonesia
 Bacalah buku halaman 9-15
 Buatlah kesimpulan pendek.
 Berilah 2 pertanyaan.
Terbentukya Kepulauan Indonesia
 Terbentuknya Alam semesta
1. “Big BangTeory”
2. “Stady State Theory”
3. “Occilating Theory”
Terbentuknya Tata Surya
 Hipotesis Nebula/ Kabut (Kant-Laplace)
 Hipotesis Planetisimal (Thomas C.
Chamberlain dan Forest R. Moulton)
 Hipotesis Pasang Surut Bintang (James Jean
dan Herold Jaffries)
 Hipotesis Kondensasi (G.P. Kuiper )
 Hipotesis Bintang Kembar (Fred Hoyle)
Terbentuknya Permukaan Bumi
(benua/kepulauan)
1. Teori Kontraksi
2. Teori Laurasia-Gondwana
3. Teori Apungan Benua
4. Teori Lempeng Tektonik
Kurun waktu/ era bumi
 Era Pra kambrium
 Era paleozoik
 Era mesozoik
 Era Senozoik/ Neozoik
Era Pra Kambrium/ Azoikum
 4,5 milyar tahun yang lalu
 Bumi berupa gas panas
 Terbentuknya kerak bumi, atmosfer, dan

hidrosfer
 Diakhir era ini terbentuk organisme bersel

tunggal (bakteri di samudra)


Era Paleozoik (350 juta tahun)
 Periode kambrium
muncul hewan invertebrata
 Periode ordovisium
muncul ikan tanpa rahang, landak laut, bintang laut
 Periode silur
peralihan dari hidup di laut ke daratan, tumbuhan
mulai hidup, terbentuk pegunungan
 Periode devon
ikan dan tumbuhan bertumbuh pesat, hewan
amphibi mulai banyaak
 Periode perm
banyak ganggang dan hewan reptil
Era Mesozoik
 Periode tria
225 juta tahun, muncul dinosaurus dan reptil
raksasa, mulai terbentuk gurun
 Periode jura

180 juta tahun, dinosaurus mengusai bumi


 Periode kreta/ kapur

130 juta tahun, muncul tumbuhan bunga,


dinosaurus musnah
c. epok oligosen
40 juta tahun, muncul kera primitif,
hewan pengerat
d. epok miosen
26 juta tahun, muncul kera di asia dan
eropa
e. Epok plitosen
14 juta tahun, muncul binatang menyusui.
 Periode Kuarter
a. Epok pleistosen
1,75 juta tahun, muncul manusia purba,
bumi banyak tertutup es
b. Epok holosen
10 ribu tahun, muncul manusia modern
Terbentuknya kepulauan Indonesia
Posisi menguntungkan kepulauan
Indonesia
 Diantara 2 benua
 Diantara 2 samudra
 Di garis katuliswa
 Di garis vulkano sirkum Pasifik dan

Mediteran
Jalur gunung berapi di Indonesia
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
PALEOANTROPOLOGI
Ilmu yang mempelajari manusia purba dengan
sarana sisa-sisa mahluk hidup yang sudah
membatu

 1771 ditemukan tulang-tulang manusia bersama-sama
dengan tulang hewan di Jerman

 1790 Jhon Frere menemukan perkakas dari batu (muncul
pertanyaan dari mana asalnya)

 1830-1833 Charles Lyell mengemukakan teori
“Uniformitarianisme”. Tiap lapisan bumi/tanah mempunyai
usianya sendiri.

 1863 charles Darwin menerbitkan “On The Origin of Species)
memunculkan teori evolusi manusia

 1863 Thomas H. Huxley dalam buku “Man’s Place In Nature”
mengemukakan perkembangan secara teratur dan ilmiah
dengan memperbadingkan susunan anatomi manusia, kera,
simpanse dan gorila

 Mulai banyak ditemukan fosil manusia purba oleh Rudolf
Virchow (manusia neandertalensis), Eugene Dubois (homo
erectus)Raymond A. dart (Australopiticus afrikansis) dll

 1856 muncul ilmu paleoantropologi
Sejarah Perkembangan Manusia Purba
yaitu: Manusia kera---> Manusia
purba---> dan Manusia modern
a. Australopithecus Africanus
Australopithecus africanus ditemukan di desa
Taung di sekitar Bechunaland ditemukan oleh
Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh
yang ditemukan hanya fosil tengkorak kepala
saja.
b. Paranthropus Robustus dan Paranthropus
Transvaalensis
Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah
Amerika Selatan dengan ciri isi volume otak
sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan
terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang
lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera
tersebut disebut australopithecus.
c. Sinanthropus Pekinensis
Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang
fosilnya ditemukan di gua naga daerah Peking negara
Cina oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich.
Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok
pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan
yang mirip serta hidup di era zaman yang bersamaan.
Sinanthropus pekinensis memiliki volume isi otak sekitar
kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik
Pencarian Manusia Purba di Indonesia
Tahap Pertama (1889-1909).
 Pada tahap ini pencarian fosil manusia purba dilakukan

oleh Van Rietchoten yang menemukan fosil manusia


purba jenis Homo ditemukan di Wajak, Tulung Agung,
Jawa Timur.
 Fosil yang ditemukannya diberi nama Homo

Wajakensis.
 Penemuan yang dilakukan menyebabkan peneliti asal

Belanda yang bernama Eugene Dubois yang semula


meneliti di Sumatra mengalihkan penelitiannya ke Jawa.
 Eugene menemukan fosil Pithecanthropus Erectus di

Trinil, Ngawi, Jawa Timur (1891).


Tahap Kedua (1931-1941).
 Pada tahap ini Oppenoorth, Ten Haar, Von

Koenigsueld melakukan pencarian dari tahun 1931-


1933 dan berhasil menemukan fosil Phitecanthropus
Soloensis di sekitar sungai bengawan Solo,Ngandong,
Blora, Jawa Tengah.
 Von Koenigsueld melanjutkan pencarian pada tahun

1936 dan berhasil menemukan Phitecanthropus


Mojokertensis di Perning, Mojokerto, Jawa Timur.
 Tahun 1936-1941 Von masih melanjutkan pencarian

dan menemukan Meganthropus Palaeojavanicus di


Sangiran, Jawa Tengah.
Tahap Ketiga (1952-sekarang).
 Pada tahap ini Prof. Dr. Teuku Jacob. menemukan jenis

fosil manusia purba yang sama dengan yang


ditemukan sebelumnya yaitu Pithecanthropus.
 Fosil-fosil manusia purba yang telah ditemukan di

Indonesia :
- Homo wajakensis (Wajak, Aulung Agung, Jawa Timur)
- Phitecanthropus Erectus (Trinil, Ngawi, Jawa Timur)
- Phitecanthropus Soloensis (Ngandong, Blora, Jateng)
- Phitecanthropus Mojokertensis (Perning, Mojokerto,
Jatim)
- Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran, Sragen, Jawa
Tengah).
Pengelompokan manusia purba
berdasar usia geologi
Masa Jenis

Holosen Homo Sapiens

Plestosen Atas
Homo Wajakensis
(Lapisan dan Fauna Ngandong)

Plestosen Tengah Pithecanthropus Soloensis


(Lapisan dan Fauna Trinil) Pithecanthropus Erectus

PithecanthropusRobustus
Plestosen Bawah
Pithecanthropus Mojokertensis
(Lapisan dan Fauna Jetis)
Meganthropus Paleojavanicus
MEGANTHROPUS


 Meganthropus Paleojavanicus ditemukan di Sangiran
Jawa tengah pada tahun 1941 oleh van koenigswald.

 Meganthropus paleojavanicus merupakan manusia yang
berasal dari Jawa dan mempunyai tubuh yang besar.

 Fosil tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, hanya
beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-
gigi yang telah lepas.

 Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah
berumur 1-2 Juta tahun.
PITHECANTHROPUS
a.     PITHECANTHROPUS ERECTUS
 Pithecanthropus erectus, yang artinya

Manusia kera yang berjalan tegak,


 ditemukan di desa Trinil lembah bengawan

solo oleh E. Dubois (1890).


 Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang

atas, tengkorak, dan tulang kaki.


b.     PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS
 Pithecanthropus mojokertensis/

Pithecanthropus robustus.
 ditemukan oleh Von Koeningswald pada

tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur.


 Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang

tengkorak anak-anak.
c.     PITHECANTHROPUS SOLOENSIS
 Pithecanthropus soloensis, ditemukan di dua

tempat terpisah oleh Von Koeningswald dan


Oppernoorth di Ngandong dan Sangiran
antara tahun 1931-1933.
 Fosil yang ditemukan berupa tengkorak dan

juga tulang kering.


Homo Sapien

 Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia
purba yang berumur paling muda,

 fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari
15.000-40.000 tahun SM.

 volume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern,
dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah
merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi manusia kera
(Pithecanthrupus).

 Homo merupakan manusia purba yang memiliki fikiran
yang cerdas

 Di Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis manusia purba
dari genus Homo, antara lain Homo soloensis, Homo
wajakensis, dan Homo floresiensis.
 Homo Sapiens,diduga merupaka nenek moyang
bangsa indonesia yg berasal dari yunan-
daratan cina selatan yg menyebar di kepulauan
indonesia tahun 1500 SM.

 Ciri-ciri Manusia Purba Homo atau Homo Sapiens


- Memiliki bentuk tubuh yang hampir sama
dengan bentuk tubuh manusia pada zaman
sekarang.
- Banyak meninggalkan benda-benda budaya.
- Memilki Kehidupan sederhana.
a. HOMO SOLOENSIS
Homo soloensis, ditemukan oleh Von  Koeningswald dan
Weidenrich antara tahun 1931-1934 disekitar sungai
bengawan solo. Fosil yang ditemukan hanya berupa tulang
tengkorak.
b. HOMO WAJAKENSIS
    
    

Homo wajakensis, ditemukan oleh Eugene Dubois pada


tahun 1889 di Wajak, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan
berupa rahang bawah, tulang tengkorak, dan beberapa ruas
tulang leher.
c. HOMO FLORENSIS
Homo floresiensis, ditemukan saat penggalian di Liang Bua,
Flores oleh tim arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi
Nasional, Indonesia dan University of New England, Australia
pada tahun 2003. Saat dilakukan penggalian pada kedalaman
lima meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum
membatu (belum menjadi fosil) dengan ukurannya yang
sangat kerdil. Manusia kerdil dari Flores ini diperkirakan
hidup antara 94.000 dan 13.000 tahun SM.
Perkembangan Biologis Manusia
Purba di Indonesia
Ciri-ciri Biologis Meganthropus :
 Belum dapat berjalan tegak
 Memiliki rahang yang sangat besar
 Tidak memiliki dagu
 Otot-otot kunyah sangat kuat
 Tonjolan kening sangat menyolok
 Tonjolan belakang kepala yang tajam
 Bentuk badannya tidak dapat diketahuai

karena belum ada penemuan lebih lanjut


mengenai fosil tersebut.
Ciri-ciri Biologis Pithecanthropus :
 Memiliki volume otak 900 cc
 Tulang kening sangat menonjol ke muka
 Dahi dapat dikatakan tidak ada
 Tinggi kira-kira 165 cm
 Geraham lebih besar dari geraham manusia

biasa dan masih menunjukkan sifat-sifat kera


 Mulai berjalan tegak.
Ciri-ciri Biologis Homo :
A. Tulang
 Berfungsi sebagai penyangga tubuh
 Titik berat badan mendekati tulang belakang

 Mulai dapat menyangga tubuh untuk duduk,

berdiri dan berlari.


B. Kaki
 Tulang-tulang tungkai mulai bertambah kuat

 Tulang paha bertambah panjang dan berat

 Jari kaku mengalami reduksi dan bertambah lebar

 Lengan dan tangan

 Lengan dapat bergerak bebas dan leluasa

 Lengan bawah menjadi lebih pendek dari lengan

atas
 Dominasi tangan kanan.
Ciri-ciri Biologis Homo
C.
C. Kepala
Kepala
 Perubahan
 bentuk muka terutama mulut sebagai alat bicara dan alat
makan
 Gigi-gigi yang mengalami perkembangan antara lain geraham

 Rahang perlu lebih kuat untuk menahan gigi dan muka


 Muncul tonjolan di kening dan tulang pipi


 Volume otak 1.550-1.650 cc


 Pembesaran ke muka menyebabkan dahi maju ke atas sehingga timbul


tonjolan kening
 Otak kecil bertambah besar

 Otak tengkuk mengecil sehingga kontur belakang kepala juga berubah


 Berkuragnya peranan alat pembau menyebabkan rongga hidung mengecil


dan terjadi reduksi otak yang berhubungan dengan pembauan


 Karena mata penting bagi manusia primate, bagian otak otak yang

berhubungan dengan fungsi ini makin membesar


 Pembesaran yang paling penting terjadi pada dahi dan bagian samping.

Hal ini dilatarbelakangi oleh perkembangan pemikiran dan


intelegensinya. Perkembangan volume otak mempengaruhi juga
perkembangan bahasa yang digunakan manusia prasejarah saat itu.
Peta persebaran homo erectus
Peta sebaran temuan fosil manusia purba di
Jawa

1.  Sangiran 7. Kedung Brubus


2. Sambungmacan 8. Kalibeng
3. Sonde 9. Kabuh
4. Trinil 10 . Pucangan
5. Ngandong 11 . Mojokerto (Jetis-Perning)
Untuk direnungkan dan kemudian di
kerjakan!!!!!!
 Teori evolusi manusia atau cerita penciptaan
manusia, tentukan pendapat anda dan
jelaskan alasannya?
 Apakah manusia sampai saat ini masih

berevolusi?
 Apakah akan ada hewan lain yang akan

berevolusi menjadi cerdas seperti manusia?


 Apa lebihnya manusia dibanding hewan bila

sama-sama berevolusi?
 Bagaimana cara kita bersyukur atas

kedudukan kita sebagai manusia?


KEHIDUPAN AWAL
MASYARAKAT INDONESIA
A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
PRA-AKSARA DI INDONESIA
Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya,
perkembangan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat pra-aksara melelui beberapa tahap,yaitu :
1,Masyarakat berburu dan meramu
2.Masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut
3.Masyarakat bercocok tanam dan beternak
4.Masyarakat perundagian
1.MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU

 Perkembangan masyarakat pada masa ini berjalan


sangat lamban.
 Manusia hidup tergantung dengan alam,makanan
diperoleh dengan cara berburu,mengumpulkan
umbi-umbian dan menangkap ikan.
 Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil,hal
ini untuk memudahkan langkah dan gerak mereka
dalam mengikuti binatang buruannya,atau
mengumpulkan makanan,
 Hidup berpindah-pindah tempat (nomaden)
 Pemilihan pemimpin dengan menggunakan sistem
Primus Inter Pares.
 Menggunakan berbagai alat dari batu dan tulang
2.MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU
TINGKAT LANJUT
 Mereka hidup masih tergantung dengan alam
 Mulai lama tinggal disuatu tempat ,di dalam gua-gua
(semi sedentair ).
 Karena tidak lagi berpindah-pindah tempat,mereka
memiliki waktu luang untuk melakukan hal lain
seperti membuat lukisan di dinding gua yang mereka
tinggali.
 Lukisan yang mereka buat masih berkaitan dengan
kepercayaan awal : penghormatan kepada arwah
nenek moyang,menggambarkan binatang
buruan,atau binatang yang dianggap suci dan
gambar telapak tangan yang berwarna merah
(sebagai penolak roh jahat dan upacara kesuburan ).
3.MASYARAKAT BERCOCOK TANAM DAN
BERTERNAK
 Mereka sudah hidup menetap,sudah ada
perkampungan yang dekat dengan mata air,seperti
sungai.
 Adanya pembagian kerja secara sederhana antara laki-
laki dan perempuan,laki-laki tugasnya ada
hubungannya dengan mengerjakan lahan ,sedangkan
perempuan berkaitan dengan tugas-tugas
penyelenggaraan rumah tangga.
 Dalam corak bercocok tanam mereka mulai menggarap
tanahnya dan berusaha menyimpan makanannya
dengan cara mengawetkan.Bentuk kerja mereka adalah
dengan cara berhuma,dan ladang berpindah.
4.MASYARAKAT PERUNDAGIAN
 Pengertian Perundagian adalah pertukangan,artinya orang yang
memiliki ketrampilan atau kemampuan dalam melakukan
pekerjaan tertentu.
 Telah memiliki kehidupan yang menetap (sedenter).
 Hasil kebudayaan berkembang dengan pesat,seperti benda-
benda yang terbuat dari : perunggu,besi, dan gerabah yang
sangat halus,serta perhiasan / manik-manik yang terbuat dari
batu-batuan,dan dari kulit kerang.
 Mata pencaharian adalah pertanian dengan cara berladang dan
bersawah,masyarakatnya sudah mengenal perdagangan dengan
sistem barter .
 Sistem kepercayaan yang berkembang adalah pemujaan
taerhadap roh nenek moyang, yang didahului persembahan
terhadap roh nenek moyang ( ditemukannya bangunan
pemujaan ).
KEBUDAYAAN AWAL MASYARAKAT
DI INDONESIA

 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan
karsa manusia, dapat berwujud benda maupun
abstrak.
Kebudayaan sangat dipengaruhi oleh perkem-
bangan masyarakat maupun secara keseluruhan.
 Menurut Arnold J.Toynbe : kebudayaan timbul
dan berkembang sebagai upaya manusia untuk
menjawab tantangan yang ada pada alam
sekitar.
 Menurut Koentjaraningrat terdapat 7 unsur
kebudayaan yang bersifat universal,yaitu :
1.sistem religi
2.sistem sosial/organisasi
3.sistem pengetahuan
4.bahasa
5.kesenian
6.sistem mata pencaharian
7.sistem peralatan hidup/ tekhnologi
Bila dilihat dari benda-benda hasil budaya manusia
purba, Maka tahap-tahap perkembangan kebudayaan
masyarakat Awal di Indonesia dikelompokkan dalam
pembabakan zaman Sebagai berikut :
1. ZAMAN PALEOLITHIKUM
Pada zaman ini terdapat 2 kebudayaan yaitu :
kebudayaan Pacitan dan Ngandong, di kebudayaan
Pacitan ditemukan alat-alat dari batu, yang
disebutkapak genggam (chopper). Sedangkan di
kebudayaan Ngandong banyak ditemukan artefak
dari tulang dan kapak genggam yang mempunyai ciri
yang khas. Manusia pendukungnya adalah; homo
soloensis, Meganthropus dan Pitecantropus erectus.
Zaman Paleolithikum
Ciri – ciri zaman batu tua :
a. Alat – alat dibuat dari batu (kasar).
b. Manusianya belum bertempat tinggal tetap
(nomaden).
c. Berlangsung selama kira – kira 600.000
tahun.
d. Batu adalah bahan yang sangat utama.
Zaman Paleolithikum
 Manusia pendukung
a. Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus
Robustus, Pithecantropus Soloensis
b. Homo Wajakensis dan homo soloensis
c. Megantropus Paleojavanicus
Zaman paleolthikum
 Kebudayaan:
A.KEBUDAYAAN PACITAN
Kapak Genggam (Chopper)
Fungsinya :
 Alat menumbuk biji – bijian.
 Membunuh binatang buruan.
 Membuat serat – serat dari pepohonan.
 Senjata menyerang lawannya.
 Menetak dan memotong.
B. KEBUDAYAAN NGANDONG
• Alat – alat dari tulang
Fungsinya :
Mengorek ubi.
Untuk berburu (ujung tombak).
Menangkap ikan.
Mengumpulkan buah – buahan.
• Flakes
Fungsinya :
Untuk mengupas.
Menguliti binatang.
Berburu.
GAMBAR KAPAK GENGGAM
GAMBAR TRADISI SERPIH BELAH (FLAKES CULTURE)
GAMBAR ALAT-ALAT DARI TULANG
2. ZAMAN MESOLITHIKUM
Zaman ini berkembang pada zaman holocen. Perkembang
-an kebudayaan zaman ini berlangsung lebih cepat dari
masa sebelumnya,hal ini disebabkan antara lain oleh :

a). keadaan alam yang sudah stabil, memungkinkan


manusia dapat hidup tenang dan mengembangkan
kebudayaannya.

b). manusia pendukungnya adalah Homo sapiens. Hasil


kebudayaannya adalah : kapak sumatera /kapak
genggam (pebble culture),alat-alat dari tulang ( bone-
culture),dan tradisi serpih belah (flakes culture).
Zaman mesolithikum
Hasil kebudayaan:
a. Kjokkenmoddinger.
a.
Kjokken = dapur, modding = sampah , bisa disebut sebagai
sampah – sampah dapur. Banyak ditemukan di sepanjang
pantai Sumatra Timur Laut, Aceh, dan Medan.
b. Pebble (Kapak Sumatra). Terbuat dari batu kali yang dipecah
b.
atau dibelah.
c. Hache Courle (Kapak Pendek).
Bentuknya setengah lingkaran, dibuat dengan memukuli dan
memecahkan batu, dan tidak diasah. Digunakan untuk
menggiling makanan.
d. Abris Sous Roche
d.
Gua yang dipakai sebagai tempat tinggal. Contoh Gua Lawa
dekat Sampung(Ponorogo), Gua di Sulsel (Toala)
Zaman Mesolithikum
 Ciri – cirinya :
a. Hidupnya mengembara sebagai pemburu.
b. Mengumpulkan makanan dari alam (Food
Gathering).
c. Tinggalnya di dekat pantai dan di dalam
gua.
d. Sebagian sudah tinggal menetap.
Zaman Mesolithikum
Hasil kebudayaan:
a. Kjokkenmoddinger.
a.
Kjokken = dapur, modding = sampah , bisa disebut sebagai
sampah – sampah dapur. Banyak ditemukan di sepanjang
pantai Sumatra Timur Laut, Aceh, dan Medan.
b. Pebble (Kapak Sumatra). Terbuat dari batu kali yang dipecah
b.
atau dibelah.
c. Hache Courle (Kapak Pendek).
Bentuknya setengah lingkaran, dibuat dengan memukuli dan
memecahkan batu, dan tidak diasah. Digunakan untuk
menggiling makanan.
d. Abris Sous Roche
d.
Gua yang dipakai sebagai tempat tinggal. Contoh Gua Lawa
dekat Sampung(Ponorogo), Gua di Sulsel (Toala)
3. ZAMAN NEOLITHIKUM

 Para ahli sejarah sepakat untuk menyebut bahwa


masa ini adalah masa revolusi besar-besaran yang
dilakukan oleh manusia purba. Mereka mulai
menetap dan mengembangkan bercocok tanam.

 Untuk masalah tempat tinggal mereka sudah


menetap sementara di pantai atau di gua-gua,dan
kemudian membangun rumah panggung.

 Peralatan yang dihasilkan sudah lebih diperhalus,jika


dibandingkan dengan masa Mesolithikum.
Zaman Neolithikum
Ciri- cirinya :
• Cara hidup dengan food producing.
• Telah mengenal bercocok tanam dan
beternak.
• Sudah bertempat tinggal menetap.
• Sudah mengenal pembagian kerja.
• Hidup berkumpul.
• Alat- alat sudah diasah
Zaman Neolithikum
 Hasil kebudayaan
• Kapak Persegi

Fungsinya :
 untuk memahat.
 untuk mencangkul.
 untuk memotong.

Jenisnya ada beliung / cangkul (besar), tarah (kecil),


kapak bahu, dan batu asahan. Terutama
didapatkan di Sumatra , Jawa, dan Bali. Bahan
yang biasa digunakan adalah batu api dan
chalcedon.
• Kapak Lonjong
Fungsinya :
 untuk upacara adat.

 untuk berburu.

 untuk memecah.

Jenis – jenisnya antara lain Walzeinbeil (besar biasa),


Kleinbeil (kecil). Banyak ditemukan di Irian, Kep.
Tanimbar, Minahasa.
• Perhiasan.
• Pakaian (Kulit Kayu dan menenun).
• Tembikar.
HASIL KEBUDAYAAN NEOLITHIKUM:

 Kebudayaan Neolithikum di Indonesia dibagi menjadi 2


1. Kebudayaan Kapak Persegi
Kapak persegi merupakan nama yang diberikan Von
Heine Geldren untuk kapak yang berbentuk
memanjang dengan penampang lintang trapesium
maupun persegi panjang.Bahan yang digunakan adalah
batu api dan chalcedon,kapak ini banyak ditemukan di
daerah jawa, Sumatera, Kalimantan dan Nusa tenggara.
Pendukung kebudayaan ini adalah Ras Proto Melayu,
yang bertempat tinggal di Indonesia bagian Timur.
I
2.Kebudayaan Kapak Lonjong
Adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong
atau bulat telur,dengan ujungnya yang lancip sebagai
tempat tangkai yang diikat menyiku.Persebarannya
disekitar Indonesia bagian Timur : Sangihe Talaud,
Sulawesi, Flores dan Maluku, Kapak lonjong memiliki 2
ukuran : ukuran kecil (kleinbeil) dan ukuran besar
(walzenbeil). Selain Itu ada pula ditemukan gerabah
untuk keperluan rumah tangga dan upacara yang
ditemukan dibukit kerang Sumatera dan bukit pasir
pantai selatan.Pendukung kebudayaan ini adalah Ras
Melayu Melanesoid.
HASIL KEBUDAYAAN
GAMBAR KAPAK PERSEGI
GAMBAR KAPAK LONJONG
GAMBAR KAPAK PERSEGI
4. ZAMAN MEGALITHIKUM
 Megalithikum merupakan kebudayaan yang menghasilkan
bangunan dari batu besar (mega= besar, lithos = batu).

 Kebudayaan ini muncul pada masa Neolithikum. Yang


membedakan keduanya adalah adanya alat peninggalan
berbentuk batu besar dan berhubungan dengan sistem
kepercayaan yang mereka anut,seperti
Animisme,Dinamisme
dan Totemisme .

 Persebaran kebudayaan ini terdapat di Nias, Flores, Sumba


dan Toraja
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

1. MENHIR
Adalah tiang atau tugu batu tunggal yang
didirikan untuk menghormati roh nenek
moyang.Menhir banyak ditemukan di
Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Jawa
Tengah (Gunung Kidul, Playen, Sukoliman,
dan Rembang). Menhir ada 2 jenis : ada yang
memiliki illustrasi ditugu batu dan ada yang
tidak memiliki illustrasi ditugu batu tersebut.
GAMBAR MENHIR
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

2 .DOLMEN
Adalah meja yang berkakikan
menhir,dolmen digunakan sebagai tempat
sesaji untuk pemujaan pada roh nenek
moyang .Dolmen ada juga yang berbentuk
peti mati dan didalamnya berisi tulang
belulang manusia serta beberapa benda yang
disertai,seperti periuk,gigi binatang dan
porselen. Dolmen banyak sekali ditemukan
di Nusatenggara, Lampung dan Sumatera.
GAMBAR DOLMEN
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

 3.SARKOFAGUS

Adalah lesung yang mempunyai tutup dan berfungsi


sebagai peti mati atau keranda.Bentuknya bermacam-
macam : ada yang seperti binatang (Pejeng) atau ada yang
bulat utuh.Peti mayat ini ditemukan di situs Pejeng
Bali dan beberapa daerah di Jawa Barat (kuningan)
GAMBAR SARKOFAGUS
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

4. PUNDEN BERUNDAK-UNDAK

Merupakan bangunan batu yang disusun secara


bertingkat. Biasanya pada punden berundak
terdapat menhir. Fungsi Punden berundak adalah
sebagai sebagai tempat pemujaan, sekilas
bangunan ini berupa anak tangga yang tersusun
rapi hingga keatas . Bangunan ini dapat ditemukan
di Lebak Sibedug, Banten Selatan, Kuningan,
Pasirangin.
GAMBAR PUNDEN BERUNDAK
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

5.WARUGA/PETI KUBUR

Adalah kubur batu yang terbuat dari batu utuh,


namun berbentuk bulat, ada pula yang kubus.
Waruga dapat ditemukan di daerah Sulawesi
Utara dan Tengah, Minahasa.
GAMBAR WARUGA/PETI KUBUR
HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM

6. ARCA BATU
Arca-arca Megalith biasanya menggambarkan
binatang, manusia. Binatang yang terdapat di arca
antara lain : Gajah, Kerbau, Harimau dan Monyet.
Arca-arca tersebut dapat ditemukan di daerah Jawa
Tengah, Jawa Timur, Lampung dan Sumatera
Selatan. Arca ini terus berkembang hingga
kebudayaan Logam, yang tadinya dibuat dari batu
diganti dengan logam.
GAMBAR ARCA BATU

ARCA BATU (GAJAH) DARI PASEMAH (SUM-SEL)


BAGAN HASIL KEBUDAYAAN MEGALITHIKUM
TEORI VAN HEINE GELDREN
 Von Heine Geldren membagi kebudayaan Megalithikum
menjadi 2 :
1).Megalithik Tua,
Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung
kebudayaan kapak persegi, menghasilkan : Menhir,
punden berundak dan arca batu,menyebar pada zaman
Neolithikum.
2).Megalithik Muda
Didukung oleh kebudayaan
Dongson,menghasilkan kubur peti batu, dolmen,
waruga, sarkofagus dan arca batu.
ZAMAN LOGAM
 Disebut zaman logam karena alat-alat penunjang
kehidupan manusia sebagian besar terbuat dari logam.
 Zaman ini dapat dinamakan sebagai revolusi tahap
kedua oleh masyarakat awal Indonesia (telah mampu
mengolah dan melebur logam).
 Pembuatan benda-benda dari logam menggunakan
tekhnik A Cire Perdue (caranya benda yang dikehendaki
di buat dulu dari lilin,lengkap dengan bagian-
bagiannya-kemudian lilin dibungkus dengan tanah liat
dan selanjutnya dipanaskan sehingga lilin menjadi cair-
selanjutnya logam cair dituangkan dalam cetakan dan
setelah dingin dipecahkan hingga terbentuklah
peralatan yang dikehendaki)
 Zaman logam sangat kuat dipengaruhi oleh kebudayaan
dari Indo China,lebih tepatnya adalah kebudayaan
Dongson ,karena alat-alat yang ditemukan pada masa ini
sama dengan yang ditemukan di daerah Dongson,Vietnam
(penyebarannya ke Indonesia pada sekitar tahun 500 SM).

 Zaman logam terbagi menjadi 3 zaman :


1).Zaman Tembaga
2).Zaman Perunggu
3).Zaman Besi

 Zaman Tembaga tidak pernah berpengaruh terhadap


kebudayaan Indonesia,dan berkembang diluar Indonesia.
HASIL KEBUDAYAAN ZAMAN LOGAM

1. NEKARA
Atau lebih dikenal dengan nama Dongson Drum,ber-
bentuk berumbu yang mempunyai pinggang dibagian
tengahnya serta tutup di atasnya.Nekara terbuat dari
perunggu dengan garis tengah 160 cm dan tinggi 198
cm,nekara ada yang diberi hiasan ada yang tidak.
Fungsi nekara sebagai alat upacara dan
dianggapsakral,di Bali nekara sering disebut sebagai
The Moon of Pejeng.(nekara terbesar)
 Di daerah lain,seperti Alor,banyak ditemukan
nekara berbentuk kecil memanjang yang disebut
Moko dengan bentuk hiasan zaman Majapahit
sampai zaman abad ke-19.

 Nekara juga menjadi bukti adanya hubungan


antar wilayah Indonesia dan dunia luar,seperti
terlihat pada hiasan nekara yang ditemukan di
kepulauan Selayar dan Kei dengan hiasan
Gajah,Merak dan Harimau,pada hal binatang
tersebut tidak terdapat di daerah tersebut.
GAMBAR NEKARA
GAMBAR NEKARA
2. KAPAK CORONG
 Kapak ini berbentuk corong dengan belahan,kapak
ini disebut juga kapak sepatu,karena bentuknya
yang menyerupai sepatu.
 Fungsi kapak ini disamping untuk alat juga
dipergunakan untuk alat upacara atau sebagai
tanda kebesaran dari kepala suku.
 Jenis kapak ini banyak ditemukan di Sumatera
Selatan,Bali,P.Rote,Sulawesi Selatan dan
Tengah,sementara kapak kecil untuk alat upacara
dan hiasan ditemukan di Yogyakarta,sementara
kapak yang terindah ditemukan di P.Rote.
2.KAPAK CORONG
3. CANDRASA

 Seperti halnya kapak corong,candrasa juga


merupakan alat upacara dan dibuat dalam bentuk
yang sangat indah penuh dengan ragam hias.
 Candrasa merupakan bukti bahwa kemampuan
bangsa Indonesia dalam membuat benda-benda
dari logam (perunggu).
 Pembuatannya dengan menggunakan 2 tekhnik
yaitu A-Cire Perdue dan Bivalve .
GAMBAR CANDRASA
4. ARCA PERUNGGU

 Pada masa ini arca perunggu memiliki 2


bentuk yaitu manusia dan binatang (kerbau
berbaring, kuda berdiri, kuda dengan pelana.
 Persebarannya di daerah Bangkinang,

Lumajang, Palembang dan Bogor.


 Fungsi benda ini adalah sebagai penyimbolan

dari sesuatu yang dianggap memiliki


kekuatan supra-natural (gaib).
GAMBAR ARCA PERUNGGU
5. PERHIASAN PERUNGGU

 Perhiasan ini berbentuk cincin, gelang,


kalung, liontin serta manik-manik,umumnya
benda ini tidak memiliki pola hias,tetapi ada
juga yang berpola geometrik dan berpola
binatang.
 Persebaran benda tersebut terletak di Bali,

Bogor, Yogyakarta dan Malang.


 Fungsi perhiasan ini bagi masyarakat sebagai

simbol kekayaan atau kemewahan,akan tetapi


ada juga sebagai bekal kubur dan alat tukar
serta sebagai benda pusaka.
GAMBAR PERHIASAN PERUNGGU
PENDUKUNG KEBUDAYAAN LOGAM

 Manusia pendukung kebudayaan logam adalah


Deutro Melayu yang mendapat pengaruh dari
kebudayaan Dongson .
 Selain itu ada pula percampuran antara Deutro

dan Proto Melayu yaitu Melayu Mongoloid dan


Papua Melanesoid yang berasal dari Austro
Melanesoid.
BAGAN KEBUDAYAAN LOGAM
Thx 4 U’re
Attention

Anda mungkin juga menyukai