Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJA PEMASOK MATERIAL TANAH

ANTARA
PT …………..
DENGAN
PT ……………
No. ……

Pada hari ini, ....., tanggal ..... ..... 2023, telah dibuat suatu
Perjanjian Pemasok Material ……. (“Perjanjian”) oleh
dan antara:

I. PT…., suatu perseroan terbatas yang didirikan


berdasarkan hukum negara Republik Indonesia,
beralamat kantor di ……., diwakili ………..,
selaku………., , dari dan oleh karena itu berhak
bertindak untuk dan atas nama PT. ……., untuk
selanjutnya disebut "Pihak Pertama (Pembeli)".

dan

II.PT ........ suatu perseroan terbatas yang didirikan


berdasarkan hukum negara Republik Indonesia,
beralamat kantor di ………….., dalam hal ini diwakili
oleh………., selaku…………….., dari dan oleh karena itu
berhak bertindak untuk dan atas nama PT…………..,
untuk selanjutnya disebut "Pihak Kedua (Penjual)".

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama


selanjutnya disebut Para Pihak dan masing-masing di
sebut Pihak.

Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-


hal sebagai berikut:
1. Bahwa Pihak Pertama adalah perseroan terbatas
yang bergerak dalam bidang Industri Bahan
Bangunan Keramik, yang dalam usahanya
memerlukan Material ………… sebagai bahan baku
keramik yang sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
2. Bahwa Pihak Kedua adalah Perseroan Terbatas yang
menjual Bahan Baku yang dinamakan …….. yang
memiliki kemampuan untuk memberikan suplai
bahan baku tersebut.
3. Bahwa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
komposisi bahan baku Pihak Pertama, maka Pihak
Kedua bersedia untuk memenuhi kebutuhan
Material ……….. sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan Pihak Kedua yaitu toleransi kadar air
maksimal yang diterima adalah .... % (…….), untuk
penggunaan di Pabrik milik Pihak Pertama yang
beralamat di Jl. Palembang Prabumulih Km. 34, Desa
Tanjung Pering, Kec. Inderalaya Utara, Kab. Organ
Ilir, Prov. Sumatera Selatan (selanjutnya disebut
“Bahan Baku”).
4. Bahwa Pihak Kedua bersedia untuk memenuhi
permintaan Bahan Baku oleh Pihak Pertama.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Para Pihak


dengan ini setuju dan sepakat untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian ini dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA

1. Pihak Kedua akan memasok Bahan Baku sesuai


dengan spesifikasi permintaan dari Pihak Pertama
ke lokasi proyek Pihak Pertama sesuai dengan
Jangka Waktu pada Pasal 5 Perjanjian ini.
2. Pihak Kedua sepakat dan berhak untuk
menyediakan dan menjual Bahan Baku kepada
Pihak Pertama untuk dikirimkan di lokasi yang
ditunjuk oleh Pihak Pertama dengan berkelanjutan,
sebagaimana diuraikan dalam Lampiran Perjanjian
ini.
3. Semua barang yang diserahkan oleh Pihak Kedua
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam dokumen pengadaan, serta perincian yang
tercantum dalam kesepakatan Para Pihak.
Penyimpangan dari ketentuan-ketentuan tersebut
tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis dari
Pihak Pertama.

PASAL 2
PERNYATAAN DAN JAMINAN

1. Pihak Kedua menjamin bahwa Bahan Baku yang


dikirim kepada Pihak Pertama dalam keadaan baik
sesuai dengan spesifikasi pesanan dan jumlah
muatan.
2. Apabila Bahan Baku yang diterima dalam keadaan
rusak/ jelek maka Pihak Kedua wajib mengganti
dengan Bahan Baku yang baru atau dalam keadaan
baik.
3. Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa
masing-masing adalah badan hukum yang sah
menurut peraturan hukum yang berlaku dan telah
memenuhi keseluruhan persyaratan maupun
pengesahannya yang berhubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian ini.
4. Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa
masing-masing perwakilan yang bertindak atas nama
mereka dan menandatangani Perjanjian ini memiliki
kewenangan yang penuh, baik untuk melaksanakan
Perjanjian ini maupun berhubungan langsung dengan
pelaksanaan dari Perjanjian ini.
5. Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa
pelaksanaan hak dan kewajiban yang timbul dari
Perjanjian ini akan dilaksanakan dengan itikad baik
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sesuai dengan yang telah
disepakati dalam Perjanjian ini beserta lampirannya
(apabila ada).
6. Pihak Kedua menjamin bahwa Pekerjaan dalam
Perjanjian ini akan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga
yang profesional, berpengalaman, dan bertanggung
jawab.

PASAL 3
KORESPONDENSI DAN WAKTU PENGIRIMAN
MATERIAL TANAH

1. Pihak Kedua mulai memasok bahan material tanah


ke lokasi proyek Pihak Pertama setelah
mendapatkan pesanan.
2. Pelaksanaan Pekerjaan dimulai pada pukul 08.00
sampai dengan pukul 16.00 WIB.
3. Apabila bahan material tanah dikirim diatas pukul
16.00 WIB maka Pihak Kedua wajib memberikan
konfirmasi kepada Pihak Pertama.
4. Semua pemberitahuan resmi dan komunikasi selama
Perjanjian ini berlangsung dapat dilakukan secara
tertulis, baik melalui pengiriman pos, kurir, faksimili,
atau email ke alamat yang disampaikan kepada Pihak
yang berwenang di bawah ini:

Pihak Pertama:
Alamat : ....
Telepon/HP : ....

U.P : ....

E-Mail : ....

Pihak Kedua:
Alamat : ....
Telepon/HP : ....

U.P : ....

E-Mail : ....

5. Pemberitahuan dianggap telah diterima oleh Pihak


penerima apabila sebagai berikut:
a. dikirimkan langsung oleh kurir maka, pada saat
pengiriman; atau
b. dikirimkan melalui pos, pada saat penerimaan
pengiriman; atau
c. dikirim melalui fax/email, pada saat pada hari
kerja faksimili atau email tersebut dikirim oleh
pengirim.
6. Apabila terdapat perubahan alamat pada ayat (4)
Pasal ini, Pihak yang melakukan perubahan alamat
akan memberitahukan perubahan tersebut kepada
Pihak lainnya selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja sebelum alamat tersebut berlaku efektif. Segala
resiko yang timbul akibat perpindahan alamat yang
tidak diberitahukan secara tertulis menjadi tanggung
jawab Pihak yang pindah alamat tanpa
pemberitahuan tertulis.

PASAL 4
HARGA DAN TATA CARA PEMBAYARAN

Para Pihak telah sepakat bahwa pembayaran dilakukan


dengan cara sebagai berikut :

1. Para Pihak sepakat bahwa Pihak Pertama akan


melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua
sebesar Rp. …..,- (…..)/kg dengan jumlah maksimal
sebesar Rp. ………..,- (…………….) (selanjutnya disebut
dengan “Harga Bahan Baku”)
2. Harga Pekerjaan pada ayat (1) Pasal ini bersifat
Lump Sum dimana harganya tetap dan sudah
termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya-
biaya lainnya.
3. Pihak Kedua setelah melakukan Pengiriman Bahan
Baku, akan menerbitkan Nota penerimaan Bahan
Baku dengan Surat Jalan Asli dan Tanda Terima
Barang yang akan diberikan kepada bagian
adminitrasi proyek Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua setelah satu bulan akan mengirim Nota
penagihan dalam bentuk INVOICE kepada Pihak
Pertama dengan korespondensi sebagai berikut:

PT Arwana Nuansakeramik Kantor Pusat yang


berada di jalan Sentra Niaga Puri Indah Blok T2/ 24
RT/RW; 002/002, Kembangan Jakarta Barat 11610.
Up: Ibu SUSAN / Pak YOGIE (Finance) sebagai
penerima Nota Dokumen penagihan.

5. Pembayaran akan dilakukan terhitung 1 bulan


pengiriman Bahan Baku sesuai jumlah total Invoice
penagihan, pembayaran di terima pada awal bulan
tanggal setiap bulannya.
6. Tempo pembayaran yaitu 30 hari kalender dari
tanggal invoice di terima.
7. Apabila terjadi keterlambatan Pihak Pertama wajib
memberi konfirmasi paling tidak 3 hari
keterlambatan pembayaran.
8. Pembayaran dilakukan secara tunai atau transfer ke:

Bank :
Cabang :
No Rekening :
Atas Nama :

6. Pihak Kedua menyatakan bahwa keterangan


rekening penerima pembayaran pada ayat (8) Pasal
ini adalah benar rekening milik Pihak Kedua dan
Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dari
tanggung jawab apapun termasuk dikemudian hari
atas kesalahan pencantuman keterangan pada
rekening Pihak Kedua tersebut.
7. Apabila dokumen tagihan yang dikirimkan Pihak
Kedua tidak lengkap, maka Pihak Pertama berhak
untuk menunda, menolak, atau tidak melakukan
pembayaran sampai terpenuhinya dokumen
penagihan.

PASAL 5
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian ini berlaku selama ........... dan perjanjian ini


berlaku efektif setelah ditandatangani dan akan
berakhir pada tanggal ......... dengan tidak
mengesampingkan berlakunya ketentuan setelah
masa Perjanjian berakhir, Perjanjian ini dapat
diperpanjang untuk jangka waktu dan syarat-syarat
yang akan disepakati Para Pihak dan dituangkan
dalam suatu Perjanjian baru, kecuali ada
pemberitahuan pengakhiran Perjanjian secara
tertulis dari salah satu Pihak yang lain dalam waktu
1 (satu) bulan sebelumnya.
2. Apabila sampai batas berakhirnya jangka waktu
pekerjaan namun masih ada kewajiban yang belum
diselesaikan tetapi bukan karena kesalahan pihak
lain atau Keadaan Kahar, maka Pihak yang masih
mempunyai kewajiban berdasarkan Perjanjian ini
tetap harus menyelesaikannya.

PASAL 6
WANPRESTASI

1. Pihak Pertama dapat menyatakan Pihak Kedua


wanprestasi, apabila terjadi atau timbul salah satu
atau beberapa hal atau peristiwa yang ditetapkan di
bawah ini :
a. Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan
dan/atau menyelesaikan memasok Bahan
Baku sesuai dengan ketentuan dalam
Perjanjian ini;
b. Pihak Kedua memberikan pernyataan dan
jaminan serta keterangan yang tidak benar
atau tidak sesuai dengan kenyataannya di
dalam Perjanjian ini yang merugikan Pihak
Pertama sehubungan dengan pelaksanaaan
Perjanjian;
c. Pihak Kedua memberhentikan bisnisnya,
dinyatakan oleh instansi yang berwenang
berada dalam keadaan pailit atau diberikan
penundaan pembayaran hutang-hutang;
d. Pihak Kedua melanggar ketentuan lainnya
yang tercantum dalam Perjanjian ini;
e. Pihak Kedua secara sepihak memutus
perjanjian ini tanpa adanya persetujuan
Pihak Pertama.
2. Apabila Pihak Pertama telah menyatakan Pihak
Kedua wanprestasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Pasal ini, maka :
a. Pihak Pertama dapat melakukan
pengakhiran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 Perjanjian ini.
b. Pihak Pertama berhak menunjuk pihak
ketiga untuk menyelesaikan Pekerjaan yang
belum dilaksanakan oleh Pihak Kedua dan
Pihak Kedua memberikan ganti rugi kepada
Pihak Pertama.

PASAL 7
DENDA

1. Pihak Pertama dapat menolak Bahan Baku yang


dikirim Pihak Kedua apabila terdapat
kerusakan/ketidaksesuaian yang dapat dibuktikan
dengan Berita Acara Penerimaan Barang. Dan jika
kerusakan/ketidaksesuaian Bahan Baku dari Pihak
Kedua telah diterima Pihak Pertama, maka Pihak
Kedua berkewajiban untuk menarik dan menukar
dengan Bahan Baku yang sesuai spesifikasi yang
telah disetujui dan disepakati oleh Pihak Pertama.
2. Demi kelancaran administrasi Para Pihak maka
Pihak Kedua diharuskan menerbitkan dan
mengirimkan Berita Acara Penerimaan Barang
kepada Pihak Pertama atas
kerusakan/ketidaksesuaian bahan baku maksimal 7
(tujuh) hari setelah Surat Jalan diterima kembali atau
sebelum proses pembayaran dilakukan.
3. Apabila Pihak Kedua terlambat atau tidak
menyelesaiakan Pengiriman Bahan Baku baik
sebagian maupun keseluruhan, maka Pihak Kedua
wajib untuk membayar denda kepada Pihak
Pertama sebesar 1 ‰ (satu permil) setiap hari
keterlambatan yang dihitung dari jumlah maksimal
Harga Bahan Baku (dan maksimal denda sebesar 10
% sepuluh persen) dari harga maksimal Bahan Baku
sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Perjanjian ini
(selanjutnya disebut sebagai “Denda”).
4. Pihak Pertama berhak memperhitungkan
pembayaran Denda sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) Pasal ini dengan memotong langsung hak
pembayaran Pihak Kedua yang belum dibayarkan
oleh Pihak Pertama.
5. Apabila setelah diperhitungkan dengan hak
pembayaran Pihak Kedua sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) di atas masih terdapat kekurangan
Denda yang belum dibayar oleh Pihak Keuda kepada
Pihak Pertama, maka Pihak Kedua harus melunasi
kekurangan Denda yang belum dibayar tersebut
kepada Pihak Pertama melalui transfer ke rekening
Pihak Pertama yang akan diberitahukan kemudian
hari.
6. Ketentuan di atas tidak akan berlaku apabila
disebabkan hal sebagai berikut:
a. kesepakatan Para Pihak;
b. kesalahan atau kelalaian dari Pihak Pertama;
c. Keadaan Kahar (force majeure) dan;
d. kesalahan yang bukan disebabkan oleh Pihak
Kedua.

PASAL 8
PILIHAN BAHASA, HUKUM YANG BERLAKU DAN
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian dan hubungan Para Pihak tunduk pada


hukum Negara Republik Indonesia.
2. Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) bahasa, yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Para Pihak
sepakat apabila terdapat perbedaan makna dan/atau
terjemahan, maka versi Bahasa Indonesia yang akan
digunakan sebagai pedoman dan Bahasa Inggris akan
menyesuaikan.
3. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan
Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat akan
menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
4. Apabila musyawarah tidak menghasilkan mufakat
dalam waktu 30 hari, Para Pihak setuju untuk
menyelesaikan perselisihan di Pengadilan Negeri
Jakarta Barat.
5. Selama dalam proses penyelesain perselisihan, Para
Pihak tetap wajib untuk melaksanakan kewajiban-
kewajibannya sesuai dengan yang diatur pada
Perjanjian ini.

PASAL 9
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

1. Keadaan Kahar yakni kejadian yang tidak terduga


sebelumnya dan diluar kemampuan Para Pihak
termasuk tapi tidak terbatas pada bencana alam
(gempa bumi, longsor, letusan gunung berapi,
banjir), wabah penyakit, pemogokan masal, huru-
hara, perang, revolusi, kebakaran atau peledakan dan
kekacauan yang disebabkan keadaan ekonomi,
politik, sosial, pemberontakan, perubahan
pemerintahan secara inkonstitusional, perubahan
peraturan perundang-undangan dan perubahan
kebijakan ekonomi dan moneter, dan sengketa buruh
atau pemogokan yang secara langsung
mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian.
2. Dengan adanya keterlambatan atau kegagalan akibat
Keadaan Kahar sebagaimana disebutkan pada ayat
(1) Pasal ini maka maka tidak akan dianggap sebagai
kesalahan Para Pihak dan Para Pihak dibebaskan
dari tanggung jawab atau tidak dapat dituntut untuk
setiap keterlambatan atau kegagalan dalam
pelaksanaan Perjanjian ini
3. Apabila salah satu Pihak mengalami Keadaan Kahar
yang menyebabkan tidak dapat dilaksanakan
kewajibannya sesuai dengan kententuan dalam
Perjanjian ini, maka Pihak yang mengalami Keadaan
Kahar tersebut wajib memberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya
dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja sejak
tanggal terjadinya Keadaan Kahar.
4. Semua kerugian dan biaya-biaya yang diderita oleh
salah satu Pihak sebagai akibat terjadinya Force
Majeure bukan merupakan tanggungjawab Pihak
lainnya.
5. Para Pihak akan melakukan segala upaya yang patut
untuk meminimalisasi dampak merugikan dari
Keadaan Kahar terhadap pelaksanaan kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini dan akan melanjutkan
pelaksanaan kewajiban tersebut segera setelah
Keadaan Kahar berakhir.

PASAL 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Perjanjian berakhir sesuai dengan Jangka Waktu


Perjanjian yang tertulis pada Pasal 5 Perjanjian ini.
2. Dalam hal Perjanjian berakhir karena Jangka Waktu
atau Pengakhiran, maka Para Pihak sepakat untuk
mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHPer), sepanjang tidak
diperlukan.
3. Para Pihak sepakat bahwa pengakhiran Perjanjian
ini tidak menghapus kewajiban yang belum selesai
dilaksanakan.
4. Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum berakhirnya
Jangka Waktu Perjanjian oleh Para Pihak dengan
membuat kesepakatan tertulis.

PASAL 11
PEMBEBASAN
1. Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dan
menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala gugatan, klaim atau tuntutan hukum
atas hal-hal yang timbul terkait izin dan Hukum atas
Objek Perjanjian.
2. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh terhadap
legalitas Perusahaannya dan segala denda hukuman
atau kerugian yang timbul dari pelanggaran atas
ketentuan hukum yang berlaku karena tindakan
Pihak Kedua sendiri.
3. Segala biaya akibat hal-hal tersebut dalam ayat (1)
dan ayat (2) Pasal ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua.

PASAL 12
LAIN – LAIN

1. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur


akan diadakan perubahan tambahan atas setiap
ketentuan perjanjian ini akan dirundingkan bersama
dan akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian
tambahan (addendum) yang merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari perjanjian ini.
2. Hak dan kewajiban Pihak Kedua dalam Perjanjian
ini tidak dapat dialihkan kepada siapapun juga tanpa
persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.
3. Apabila dalam Perjanjian ini terdapat suatu
ketentuan yang menjadi batal, tidak sah atau tidak
dapat diberlakukan dalam suatu keadaan, maka
ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini tetap
berlaku dan tidak terpengaruh, dan lebih lanjut Para
Pihak sepakat dan setuju untuk nantinya dikemudian
hari segera mengubah, memperbaiki, dan/atau
membuat suatu persetujuan tambahan guna
memperbaiki keadaan tersebut agar ketentuan yang
terpengaruh tersebut dapat berlaku secara sah dan
benar menurut hukum dengan tidak mengurangi
maksud dan tujuan yang sebenarnya dari Para Pihak
pada saat membuat Perjanjian ini.
4. Masing-masing Lampiran yang dilampirkan pada
Perjanjian ini (termasuk perubahannya jika ada),
merupakan satu kesatuan dan tak terpisahkan dari
Perjanjian ini akan dibuat dan ditandatangani oleh
Para Pihak dari waktu ke waktu.

Demikian Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal


tersebut pada bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2
(dua) dan bermaterai cukup. Masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang tetap.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. .... PT. ….
……… …

Anda mungkin juga menyukai