Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN JUAL BELI SPAREPART

ANTARA
PT …………..
DENGAN
PT ……………
No. ……

Pada hari ini, ....., tanggal ..... ..... 2023, telah dibuat suatu
Perjanjian Jual Beli Sparepart ……. (“Perjanjian”) oleh
dan antara:

I. PT…., suatu perseroan terbatas yang didirikan


berdasarkan hukum negara Republik Indonesia,
beralamat kantor di ……., diwakili ………..,
selaku………., , dari dan oleh karena itu berhak
bertindak untuk dan atas nama PT. ……., untuk
selanjutnya disebut "Pihak Pertama (Pembeli)".

dan

II.PT ........ suatu perseroan terbatas yang didirikan


berdasarkan hukum negara Republik Indonesia,
beralamat kantor di ………….., dalam hal ini diwakili
oleh………., selaku…………….., dari dan oleh karena itu
berhak bertindak untuk dan atas nama PT…………..,
untuk selanjutnya disebut "Pihak Kedua (Penjual)".

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama


selanjutnya disebut Para Pihak dan masing-masing di
sebut Pihak.

Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-


hal sebagai berikut:
1. Bahwa Pihak Pertama adalah perseroan terbatas
yang bergerak dalam bidang Industri Bahan
Bangunan Keramik, yang dalam usahanya
memerlukan Sparepart ………… sebagai penunjang
operasional perusahaan yang sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
2. Bahwa Pihak Kedua adalah Perseroan Terbatas yang
menjual Sparepart yang dinamakan …….. dan
memiliki kemampuan untuk memberikan suplai
Sparepart tersebut.
3. Bahwa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
Sparepart Pihak Pertama, maka Pihak Kedua
bersedia untuk memenuhi kebutuhan Sparepartl
……….. sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan Pihak Pertama yaitu ……., untuk
penggunaan di Pabrik milik Pihak Pertama yang
beralamat di ……. (selanjutnya disebut “…………”).
4. Bahwa Pihak Kedua bersedia untuk memenuhi
permintaan Sparepart oleh Pihak Pertama.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Para Pihak
dengan ini setuju dan sepakat untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian ini dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA

1. Pihak Kedua akan memberikan ….. sesuai dengan


spesifikasi permintaan dari Pihak Pertama ke lokasi
proyek Pihak Pertama sesuai dengan Jangka Waktu
pada Pasal 6 Perjanjian ini.
2. Pihak Kedua sepakat dan berhak untuk
menyediakan dan menjual …….. kepada Pihak
Pertama untuk dikirimkan di lokasi yang ditunjuk
oleh Pihak Pertama dengan berkelanjutan,
sebagaimana diuraikan dalam Lampiran Perjanjian
ini.
3. Semua barang yang diserahkan oleh Pihak Kedua
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam dokumen pengadaan, serta perincian yang
tercantum dalam kesepakatan Para Pihak.
Penyimpangan dari ketentuan-ketentuan tersebut
tidak diperkenankan tanpa persetujuan tertulis dari
Pihak Pertama.

PASAL 2
PERNYATAAN DAN JAMINAN

1. Pihak Kedua menjamin bahwa …… yang diberikan


kepada Pihak Pertama dalam keadaan baik sesuai
dengan spesifikasi pesanan dan jumlah pesanan.
2. Apabila …….. yang diterima dalam keadaan rusak/
jelek maka Pihak Kedua wajib mengganti dengan
……… yang baru atau dalam keadaan baik.
3. Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa
masing-masing adalah badan hukum yang sah
menurut peraturan hukum yang berlaku dan telah
memenuhi keseluruhan persyaratan maupun
pengesahannya yang berhubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian ini.
4. Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa
masing-masing perwakilan yang bertindak atas nama
mereka dan menandatangani Perjanjian ini memiliki
kewenangan yang penuh, baik untuk melaksanakan
Perjanjian ini maupun berhubungan langsung dengan
pelaksanaan dari Perjanjian ini.
5. Para Pihak menyatakan dan menjamin bahwa
pelaksanaan hak dan kewajiban yang timbul dari
Perjanjian ini akan dilaksanakan dengan itikad baik
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sesuai dengan yang telah
disepakati dalam Perjanjian ini beserta lampirannya
(apabila ada).
6. Pihak Kedua menjamin bahwa ….. dalam Perjanjian
ini adalah milik sah Pihak Kedua, tidak ada orang
atau pihak lain yang turut memilikinya dan
sebelumnya tidak atau belum pernah dijual atau
dipindahkan haknya, atau dijaminkan kepada orang
atau pihak lain dengan cara bagaimanapun juga.
7. Pihak Kedua menjamin akan mengganti kerugian
yang dialami oleh Pihak Pertama, dan/atau pihak
lain, yang disebabkan karena kelalaian atau
kesalahan Pihak Kedua untuk memenuhi suatu
kewajibannya berdasarkan Perjanjian, serta
membebaskan Pihak Pertama dari dan terhadap
semua tuntutan, tagihan, kerugian dari pihak lain
yang disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan Pihak
Kedua.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Selain hak-hak dan kewajiban masing-masing Pihak yang


diatur dalam Pasal-Pasal lain pada Perjanjian ini, hak-hak
dan kewajiban-kewajiban masing-masing Pihak antara
lain sebagai berikut:
1. Hak Pihak Pertama
a. berhak menerima Sparepart dari Pihak Kedua
yang wajib selesai dengan baik dan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan dalam
Perjanjian ini serta dokumen-dokumen lainnya
yang menjadi satu kesatuan dan bagian tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
b. berhak menerima dokumen penagihan dari
Pihak Kedua secara lengkap sesuai dengan
waktu yang telah disepakati pada Pasal 5.
c. berhak memberikan teguran dan/atau
peringatan tertulis kepada Pihak Kedua apabila
melakukan penyimpangan atau melalaikan
pelaksanaan ketentuan yang tertulis dalam
Perjanjian ini.
d. berhak meninjau kembali Perjanjian ini apabila
Pihak Kedua tidak mengindahkan teguran
dan/atau peringatan tertulis yang diberikan oleh
Pihak Pertama.
e. Mengenakan Denda kepada Pihak Kedua
apabila Pihak Kedua terbukti melakukan
kesalahan atau lalai dalam melaksanakan
Perjanjian ini.
2. Kewajiban Pihak Pertama
a. berkewajiban menyediakan dan memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh Pihak Kedua
dalam pelaksanaan Perjanjian ini.
b. berkewajiban melakukan pembayaran kepada
Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan Pasal 5
Perjanjian ini.
c. berkewajiban melaksanakan seluruh ketentuan
sebagaimana tertuang dalam Perjanjian ini.
3. Hak Pihak Kedua
a. berhak meminta informasi pada Pihak Pertama
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Pekerjaan.
b. berhak mendapatkan pembayaran atas
Pekerjaan sesuai dengan Pasal 5 Perjanjian ini
setelah diterimanya seluruh dokumen penagihan
secara lengkap oleh Pihak Pertama.
4. Kewajiban Pihak Kedua
a. berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan
Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan dalam Perjanjian ini serta dokumen-
dokumen lainnya yang menjadi satu kesatuan
dan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
b. Berkewajiban melakukan perbaikan pekerjaan
apabila hasil Pekerjaan tidak sesuai dengan ayat
(4) huruf a Pasal ini.
c. berkewajiban menyampaikan kepada Pihak
Pertama dokumen penagihan secara lengkap
sesuai dengan waktu yang telah disepakati pada
Pasal 5.
d. Berkewajiban membayar denda kepada Pihak
Pertama yang terbukti disebabkan kesalahan
atau kelalaian dalam pelaksanaan Perjanjian
oleh Pihak Kedua.
e. berkewajiban melaksanakan seluruh ketentuan
sebagaimana tertuang dalam Perjanjian ini.

PASAL 4
KORESPONDENSI

1. Semua pemberitahuan resmi dan komunikasi selama


Perjanjian ini berlangsung dapat dilakukan secara
tertulis, baik melalui pengiriman pos, kurir, faksimili,
atau email ke alamat yang disampaikan kepada Pihak
yang berwenang di bawah ini:

Pihak Pertama:
Alamat : ....
Telepon/HP : ....

U.P : ....

E-Mail : ....

Pihak Kedua:
Alamat : ....
Telepon/HP : ....

U.P : ....

E-Mail : ....
2. Pemberitahuan dianggap telah diterima oleh Pihak
penerima apabila sebagai berikut:
a. dikirimkan langsung oleh kurir maka, pada saat
pengiriman; atau
b. dikirimkan melalui pos, pada saat penerimaan
pengiriman; atau
c. dikirim melalui fax/email, pada saat pada hari
kerja faksimili atau email tersebut dikirim oleh
pengirim.
3. Apabila terdapat perubahan alamat pada ayat (1)
Pasal ini, Pihak yang melakukan perubahan alamat
akan memberitahukan perubahan tersebut kepada
Pihak lainnya selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja sebelum alamat tersebut berlaku efektif. Segala
resiko yang timbul akibat perpindahan alamat yang
tidak diberitahukan secara tertulis menjadi tanggung
jawab Pihak yang pindah alamat tanpa
pemberitahuan tertulis.

PASAL 5
HARGA DAN TATA CARA PEMBAYARAN

Para Pihak telah sepakat bahwa pembayaran dilakukan


dengan cara sebagai berikut :

1. Para Pihak sepakat bahwa Pihak Pertama akan


melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua
sebesar Rp. …..,- (…….) (selanjutnya disebut dengan
“Harga Sparepart”)
2. Harga Sparepart pada ayat (1) Pasal ini bersifat
Lump Sum dimana harganya tetap dan sudah
termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya-
biaya lainnya.
3. Pihak Kedua setelah melakukan Pengiriman Bahan
Baku, akan menerbitkan Nota penerimaan Bahan
Baku dengan Surat Jalan Asli dan Tanda Terima
Barang yang akan diberikan kepada bagian
adminitrasi proyek Pihak Pertama.
4. Pembayaran akan dilakukan terhitung …….
pengiriman Sparepart sesuai jumlah total Invoice
penagihan, pembayaran di terima pada awal bulan
tanggal setiap bulannya.
5. Tempo pembayaran yaitu 30 hari kalender dari
tanggal invoice di terima.
6. Pembayaran dilakukan secara tunai atau transfer ke:

Bank :
Cabang :
No Rekening :
Atas Nama :

6. Pihak Kedua menyatakan bahwa keterangan


rekening penerima pembayaran pada ayat (8) Pasal
ini adalah benar rekening milik Pihak Kedua dan
Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dari
tanggung jawab apapun termasuk dikemudian hari
atas kesalahan pencantuman keterangan pada
rekening Pihak Kedua tersebut.
7. Apabila dokumen tagihan yang dikirimkan Pihak
Kedua tidak lengkap, maka Pihak Pertama berhak
untuk menunda, menolak, atau tidak melakukan
pembayaran sampai terpenuhinya dokumen
penagihan.
PASAL 6
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian ini berlaku selama ........... dan perjanjian ini


berlaku efektif setelah ditandatangani dan akan
berakhir pada tanggal ......... dengan tidak
mengesampingkan berlakunya ketentuan setelah
masa Perjanjian berakhir, Perjanjian ini dapat
diperpanjang untuk jangka waktu dan syarat-syarat
yang akan disepakati Para Pihak dan dituangkan
dalam suatu Perjanjian baru, kecuali ada
pemberitahuan pengakhiran Perjanjian secara
tertulis dari salah satu Pihak yang lain dalam waktu
1 (satu) bulan sebelumnya.
2. Apabila sampai batas berakhirnya jangka waktu
pekerjaan namun masih ada kewajiban yang belum
diselesaikan tetapi bukan karena kesalahan pihak
lain atau Keadaan Kahar, maka Pihak yang masih
mempunyai kewajiban berdasarkan Perjanjian ini
tetap harus menyelesaikannya.

PASAL 7
PELAKSANAAN

1. Apabila ditemukan kerusakan pada Barang yang


diakibatkan kesalahan dan/atau kelalaian dari
Pihak Kedua akibat pelaksanaan Pekerjaannya,
maka Pihak Kedua berkewajiban untuk
memperbaiki atau mengganti Barang tersebut
setelah adanya pemberitahuan tertulis dari Pihak
Pertama.
2. Apabila dalam pelaksanaan Pekerjaan terjadi
kerusakan, cacat atau tidak sesuai dengan yang
disepakati, maka Pihak Kedua wajib mulai
melakukan perbaikan Pekerjaan selambat-
lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah
adanya pemberitahuan tertulis dari Pihak Pertama.
3. Apabila setelah melewati batas waktu sebagaimana
tertera pada ayat (2) Pasal ini Pihak Kedua belum
mulai melakukan perbaikan dan/atau Barang tidak
sesuai dengan standard dari Pihak Pertama, maka
Pihak Pertama membli barang dengan biaya yang
ditanggung oleh Pihak Kedua atau dengan
mengurangi pembayaran Harga Sparepart.
4. Apabila dalam pelaksanaan Pekerjaan terdapat
kebutuhan Pekerjaan tambahan diluar ruang
lingkup yang diatur dalam Perjanjian ini, maka
pelaksanaannya baru dapat dilaksanakan setelah
disepakati oleh Para Pihak.
5. Apabila adanya Penambahan Pekerjaan, maka akan
dihitung dan disepakati dikemudian hari secara
bersama-sama oleh Para Pihak dalam Perjanjian
ini.
6. Pembayaran Pekerjaan tambahan akan
dilaksanakan setelah ditandatanganinya suatu
Amandemen Perjanjian ini yang mengatur
perubahan ruang lingkup pekerjaan tambahan
tersebut.

PASAL 8
WANPRESTASI

1. Pihak Pertama dapat menyatakan Pihak Kedua


wanprestasi, apabila terjadi atau timbul salah satu
atau beberapa hal atau peristiwa yang ditetapkan di
bawah ini :
a. Pihak Kedua tidak dapat memberikan
dan/atau menyelesaikan Sparepart sesuai
dengan ketentuan dalam Perjanjian ini;
b. Pihak Kedua memberikan pernyataan dan
jaminan serta keterangan yang tidak benar
atau tidak sesuai dengan kenyataannya di
dalam Perjanjian ini yang merugikan Pihak
Pertama sehubungan dengan pelaksanaaan
Perjanjian;
c. Pihak Kedua memberhentikan bisnisnya,
dinyatakan oleh instansi yang berwenang
berada dalam keadaan pailit atau diberikan
penundaan pembayaran hutang-hutang;
d. Pihak Kedua melanggar ketentuan lainnya
yang tercantum dalam Perjanjian ini;
e. Pihak Kedua secara sepihak memutus
perjanjian ini tanpa adanya persetujuan
Pihak Pertama.
2. Apabila Pihak Pertama telah menyatakan Pihak
Kedua wanprestasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Pasal ini, maka :
a. Pihak Pertama dapat melakukan
pengakhiran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 Perjanjian ini.
b. Pihak Pertama berhak menunjuk pihak
ketiga untuk menyelesaikan Pekerjaan yang
belum dilaksanakan oleh Pihak Kedua dan
Pihak Kedua memberikan ganti rugi kepada
Pihak Pertama.

PASAL 9
DENDA
1. Pihak Pertama dapat menolak Sparepart yang
dikirim Pihak Kedua apabila terdapat
kerusakan/ketidaksesuaian yang dapat dibuktikan
dengan Berita Acara Penerimaan Barang. Dan jika
kerusakan/ketidaksesuaian Sparepart dari Pihak
Kedua telah diterima Pihak Pertama, maka Pihak
Kedua berkewajiban untuk menarik dan menukar
dengan Sparepart yang sesuai spesifikasi yang telah
disetujui dan disepakati oleh Pihak Pertama.
2. Apabila Pihak Kedua terlambat atau tidak
menyelesaiakan Pekerjaan Pengiriman Sparepart
baik sebagian maupun keseluruhan, maka Pihak
Kedua wajib untuk membayar denda kepada Pihak
Pertama sebesar 1 ‰ (satu permil) setiap hari
keterlambatan yang dihitung dari jumlah maksimal
Harga Bahan Baku (dan maksimal denda sebesar 10
% sepuluh persen) dari harga maksimal Bahan Baku
sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Perjanjian ini
(selanjutnya disebut sebagai “Denda”).
3. Pihak Pertama berhak memperhitungkan
pembayaran Denda sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Pasal ini dengan memotong langsung hak
pembayaran Pihak Kedua yang belum dibayarkan
oleh Pihak Pertama.
4. Apabila setelah diperhitungkan dengan hak
pembayaran Pihak Kedua sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) di atas masih terdapat kekurangan
Denda yang belum dibayar oleh Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama, maka Pihak Kedua harus melunasi
kekurangan Denda yang belum dibayar tersebut
kepada Pihak Pertama melalui transfer ke rekening
Pihak Pertama yang akan diberitahukan kemudian
hari.
5. Ketentuan di atas tidak akan berlaku apabila
disebabkan hal sebagai berikut:
a. kesepakatan Para Pihak;
b. kesalahan atau kelalaian dari Pihak Pertama;
c. Keadaan Kahar (force majeure) dan;
d. kesalahan yang bukan disebabkan oleh Pihak
Kedua.

PASAL 10
PILIHAN BAHASA, HUKUM YANG BERLAKU DAN
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian dan hubungan Para Pihak tunduk pada


hukum Negara Republik Indonesia.
2. Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) bahasa, yaitu
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Para Pihak
sepakat apabila terdapat perbedaan makna dan/atau
terjemahan, maka versi Bahasa Indonesia yang akan
digunakan sebagai pedoman dan Bahasa Inggris akan
menyesuaikan.
3. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan
Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat akan
menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
4. Apabila musyawarah tidak menghasilkan mufakat
dalam waktu 30 hari, Para Pihak setuju untuk
menyelesaikan perselisihan di Pengadilan Negeri
Jakarta Barat.
5. Selama dalam proses penyelesain perselisihan, Para
Pihak tetap wajib untuk melaksanakan kewajiban-
kewajibannya sesuai dengan yang diatur pada
Perjanjian ini.

PASAL 11
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

1. Keadaan Kahar yakni kejadian yang tidak terduga


sebelumnya dan diluar kemampuan Para Pihak
termasuk tapi tidak terbatas pada bencana alam
(gempa bumi, longsor, letusan gunung berapi,
banjir), wabah penyakit, pemogokan masal, huru-
hara, perang, revolusi, kebakaran atau peledakan dan
kekacauan yang disebabkan keadaan ekonomi,
politik, sosial, pemberontakan, perubahan
pemerintahan secara inkonstitusional, perubahan
peraturan perundang-undangan dan perubahan
kebijakan ekonomi dan moneter, dan sengketa buruh
atau pemogokan yang secara langsung
mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian.
2. Dengan adanya keterlambatan atau kegagalan akibat
Keadaan Kahar sebagaimana disebutkan pada ayat
(1) Pasal ini maka maka tidak akan dianggap sebagai
kesalahan Para Pihak dan Para Pihak dibebaskan
dari tanggung jawab atau tidak dapat dituntut untuk
setiap keterlambatan atau kegagalan dalam
pelaksanaan Perjanjian ini
3. Apabila salah satu Pihak mengalami Keadaan Kahar
yang menyebabkan tidak dapat dilaksanakan
kewajibannya sesuai dengan kententuan dalam
Perjanjian ini, maka Pihak yang mengalami Keadaan
Kahar tersebut wajib memberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya
dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja sejak
tanggal terjadinya Keadaan Kahar.
4. Semua kerugian dan biaya-biaya yang diderita oleh
salah satu Pihak sebagai akibat terjadinya Force
Majeure bukan merupakan tanggungjawab Pihak
lainnya.
5. Para Pihak akan melakukan segala upaya yang patut
untuk meminimalisasi dampak merugikan dari
Keadaan Kahar terhadap pelaksanaan kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini dan akan melanjutkan
pelaksanaan kewajiban tersebut segera setelah
Keadaan Kahar berakhir.
PASAL 12
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Perjanjian berakhir sesuai dengan Jangka Waktu
Perjanjian yang tertulis pada Pasal 5 Perjanjian ini.
2. Dalam hal Perjanjian berakhir karena Jangka Waktu
atau Pengakhiran, maka Para Pihak sepakat untuk
mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUHPer), sepanjang tidak
diperlukan.
3. Para Pihak sepakat bahwa pengakhiran Perjanjian
ini tidak menghapus kewajiban yang belum selesai
dilaksanakan.
4. Perjanjian ini dapat diakhiri sebelum berakhirnya
Jangka Waktu Perjanjian oleh Para Pihak dengan
membuat kesepakatan tertulis.

PASAL 13
PEMBEBASAN

1. Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dan


menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala gugatan, klaim atau tuntutan hukum
atas hal-hal yang timbul terkait izin dan Hukum atas
Objek Perjanjian.
2. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh terhadap
legalitas Perusahaannya dan segala denda hukuman
atau kerugian yang timbul dari pelanggaran atas
ketentuan hukum yang berlaku karena tindakan
Pihak Kedua sendiri.
3. Segala biaya akibat hal-hal tersebut dalam ayat (1)
dan ayat (2) Pasal ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua.

PASAL 14
LAIN – LAIN

1. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur


akan diadakan perubahan tambahan atas setiap
ketentuan perjanjian ini akan dirundingkan bersama
dan akan diatur lebih lanjut dalam perjanjian
tambahan (addendum) yang merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari perjanjian ini.
2. Hak dan kewajiban Pihak Kedua dalam Perjanjian
ini tidak dapat dialihkan kepada siapapun juga tanpa
persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.
3. Apabila dalam Perjanjian ini terdapat suatu
ketentuan yang menjadi batal, tidak sah atau tidak
dapat diberlakukan dalam suatu keadaan, maka
ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini tetap
berlaku dan tidak terpengaruh, dan lebih lanjut Para
Pihak sepakat dan setuju untuk nantinya dikemudian
hari segera mengubah, memperbaiki, dan/atau
membuat suatu persetujuan tambahan guna
memperbaiki keadaan tersebut agar ketentuan yang
terpengaruh tersebut dapat berlaku secara sah dan
benar menurut hukum dengan tidak mengurangi
maksud dan tujuan yang sebenarnya dari Para Pihak
pada saat membuat Perjanjian ini.
4. Masing-masing Lampiran yang dilampirkan pada
Perjanjian ini (termasuk perubahannya jika ada),
merupakan satu kesatuan dan tak terpisahkan dari
Perjanjian ini akan dibuat dan ditandatangani oleh
Para Pihak dari waktu ke waktu.

Demikian Perjanjian ini dibuat pada hari dan tanggal


tersebut pada bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2
(dua) dan bermaterai cukup. Masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang tetap.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. .... PT. ….

……… …

Anda mungkin juga menyukai