ANTARA
PT …………..
DENGAN
PT ……………
No. ……
Pada hari ini, ....., tanggal ..... ..... 2023, telah dibuat suatu
Perjanjian Jual Beli Sparepart ……. (“Perjanjian”) oleh
dan antara:
dan
PASAL 2
PERNYATAAN DAN JAMINAN
PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
PASAL 4
KORESPONDENSI
Pihak Pertama:
Alamat : ....
Telepon/HP : ....
U.P : ....
E-Mail : ....
Pihak Kedua:
Alamat : ....
Telepon/HP : ....
U.P : ....
E-Mail : ....
2. Pemberitahuan dianggap telah diterima oleh Pihak
penerima apabila sebagai berikut:
a. dikirimkan langsung oleh kurir maka, pada saat
pengiriman; atau
b. dikirimkan melalui pos, pada saat penerimaan
pengiriman; atau
c. dikirim melalui fax/email, pada saat pada hari
kerja faksimili atau email tersebut dikirim oleh
pengirim.
3. Apabila terdapat perubahan alamat pada ayat (1)
Pasal ini, Pihak yang melakukan perubahan alamat
akan memberitahukan perubahan tersebut kepada
Pihak lainnya selambat-lambatnya 5 (lima) hari
kerja sebelum alamat tersebut berlaku efektif. Segala
resiko yang timbul akibat perpindahan alamat yang
tidak diberitahukan secara tertulis menjadi tanggung
jawab Pihak yang pindah alamat tanpa
pemberitahuan tertulis.
PASAL 5
HARGA DAN TATA CARA PEMBAYARAN
Bank :
Cabang :
No Rekening :
Atas Nama :
PASAL 7
PELAKSANAAN
PASAL 8
WANPRESTASI
PASAL 9
DENDA
1. Pihak Pertama dapat menolak Sparepart yang
dikirim Pihak Kedua apabila terdapat
kerusakan/ketidaksesuaian yang dapat dibuktikan
dengan Berita Acara Penerimaan Barang. Dan jika
kerusakan/ketidaksesuaian Sparepart dari Pihak
Kedua telah diterima Pihak Pertama, maka Pihak
Kedua berkewajiban untuk menarik dan menukar
dengan Sparepart yang sesuai spesifikasi yang telah
disetujui dan disepakati oleh Pihak Pertama.
2. Apabila Pihak Kedua terlambat atau tidak
menyelesaiakan Pekerjaan Pengiriman Sparepart
baik sebagian maupun keseluruhan, maka Pihak
Kedua wajib untuk membayar denda kepada Pihak
Pertama sebesar 1 ‰ (satu permil) setiap hari
keterlambatan yang dihitung dari jumlah maksimal
Harga Bahan Baku (dan maksimal denda sebesar 10
% sepuluh persen) dari harga maksimal Bahan Baku
sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Perjanjian ini
(selanjutnya disebut sebagai “Denda”).
3. Pihak Pertama berhak memperhitungkan
pembayaran Denda sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Pasal ini dengan memotong langsung hak
pembayaran Pihak Kedua yang belum dibayarkan
oleh Pihak Pertama.
4. Apabila setelah diperhitungkan dengan hak
pembayaran Pihak Kedua sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) di atas masih terdapat kekurangan
Denda yang belum dibayar oleh Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama, maka Pihak Kedua harus melunasi
kekurangan Denda yang belum dibayar tersebut
kepada Pihak Pertama melalui transfer ke rekening
Pihak Pertama yang akan diberitahukan kemudian
hari.
5. Ketentuan di atas tidak akan berlaku apabila
disebabkan hal sebagai berikut:
a. kesepakatan Para Pihak;
b. kesalahan atau kelalaian dari Pihak Pertama;
c. Keadaan Kahar (force majeure) dan;
d. kesalahan yang bukan disebabkan oleh Pihak
Kedua.
PASAL 10
PILIHAN BAHASA, HUKUM YANG BERLAKU DAN
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 11
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
PASAL 13
PEMBEBASAN
PASAL 14
LAIN – LAIN
……… …