Pada hari ini, Kamis tanggal Empat Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Enam Belas, kami yang
bertandatangan di bawah ini :
I. Nama : DIAN ARSANDI
No. KTP :
Alamat KTP :
Jabatan :
Yang bersangkutan bertindak untuk dan atas nama ......., selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA
Pasal 1
1. Pihak Pertama dengan ini berjanji dan mengikatkan diri sekarang dan untuk kemudian
pada waktunya menjual dan menyerahkan kepada Pihak Kedua sebagaimana Pihak
Kedua dengan ini berjanji dan mengikatkan dirinya sekarang dan untuk kemudian pada
waktunya membeli dan menerima penyerahan dari Pihak Pertama atas objek Perjanjian
Jual - Beli sebagaimana yang disebutkan pada ayat 2 pasal ini.
2. Pihak Pertama dan Pihak Kedua bersepakat bahwa yang menjadi objek Perjanjian Jual -
Beli ini adalah :
Jenis Barang : Log Kayu Sengon.
Panjang : 410 cm (invoice 400 cm). Lewat darat sampai ke kapal kalau lewat air
menuju kapal 415 cm (invoice 400 cm)
Diameter : 40 cm up.
Volume : Uji Coba 300 kubik. Setelah Uji coba tersebut cocok dan clear maka
kontrak jual beli Log kayu Sengon ini diberlakukan untuk volume minimal 800
kubik/bulan sampai dengan seluruh potensi kayu sengon yang dimiliki oleh Pihak Pertama
habis diproduksi.
Pasal 2
HARGA, SISTEM PEMBAYARAN DAN DOKUMEN
1. Harga objek Perjanjian Kontrak Jual - Beli sesuai yang diuraikan pada pasal 1 ayat 2 di
atas, disepakati oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua adalah sebagai berikut :
Panjang kayu 410 cm :
b. Diameter 40 cm up adalah Rp. 600.000 ,-/m3 dengan harga pengiriman dengan
kapal ke semarang Rp. 250.000,-/m3
2. Sistim ukur kayu Log yang disepakati adalah sebagai berikut :
a. Diameter kayu yang diukur adalah ujung log terkecil dan terpendek dikurangi 2 cm
b. Pengukuran diameter adalah tanpa kulit .
c. Rumus perhitungan volume log adalah :
Diameter X Diameter X 0,7854 X 1,30 )/10.000
Diameter X Diameter X 0,7854 X 2,60 )/10.000
d. Pembulatan volume 3 angka dibelakang koma adalah kebawah.
3. Mutu kayu dalam perjajian ini adalah :
a. Fresh Cut
b. Tidak ada pin hole.
Pasal 3
DATA REKENING PERUSAHAAN PARA PIHAK
Pihak Pertama menjamin bahwa objek yang diperjualbelikan adalah benar milik Pihak
Pertama dan atau Pihak Pertama memiliki kuasa yang sah dan legal untuk menjual objek
Perjanjian Kontrak Jual - Beli, sehingga dengan demikian membebaskan Pihak Kedua dari
tuntutan pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atau turut memiliki hak atas objek
Perjanjian tersebut.
Pasal 6
JANGKA WAKTU, PERPANJANGAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
1. Para Pihak bersepakat bahwa Perjanjian Kontrak Jual - Beli ini berlaku sejak
ditandatangani nya Perjanjian Kontrak Jual - Beli ini dengan diawali uji coba dengan
volume 500 kubik . Apabila uji coba tersebut cocok dan clear maka kontrak jual beli Log
kayu Sengon ini diberlakukan untuk volume minimal sebesar 800 kubik per bulan.
Besaran volume pengiriman perbulan disesuaikan dengan kedatangan Kapal Pinisi ke
banjarmasin dalam satu minggu. Periode kontrak berlaku sampai dengan seluruh potensi
Log kayu Sengon yang dimiliki oleh Pihak Pertama habis diproduksi sesuai dengan
klausul yang telah disebutkan diatas .
2. Perjanjian Kontrak Jual - Beli ini berakhir bila terjadi salah satu dari hal-hal sebagai
berikut :
a. Atas kesepakatan kedua belah pihak secara bersama - sama untuk mengakhiri
Perjanjian Pengikatan Jual - Beli ini apabila estimasi waktu untuk mencapai kubikasi
kayu minimal 500 kubik di pelabuhan maksimal per 3 minggu .
b. Apabila Pihak Pertama secara sepihak membatalkan transaksi sebelum berakhirnya
masa Perjanjian Kontrak Jual - Beli ini, maka Pihak Pertama menyadari bahwa hal ini
melanggar Perjanjian Kontrak Jual - Beli ini, dan untuk itu Pihak Pertama menyadari
akan timbulnya tuntutan hukum atas pelanggaran tersebut dan tidak akan
mengurangi / membatalkan kewajiban yang belum dipenuhi kepada Pihak Kedua.
Pasal 7
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Para Pihak dapat dibebaskan dari kewajiban untuk melaksanakan Perjanjian ini ini, baik
sebagian maupun keseluruhan apabila hal tersebut disebabkan karena Force Majeure.
2. Force Majeure dimaksud adalah suatu keadaan diluar kemampuan Para Pihak seperti
bencana alam, pemogokan masal, perang dan kebijakan, peraturan, tindakan pemerintah
yang mengakibatkan Para Pihak tidak dapat melakukan kewajibannya.
3. Apabila terjadi Force Majeure pihak yang bersangkutan akan memberitahukan kepada
pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 3 x 24 (tujuh kali dua puluh empat) jam
dari Force Majeure ini dinyatakan oleh Pejabat yang berwenang ditempat terjadinya Force
Majeure.
Pasal 8
ADDENDUM
Hal - hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kontrak Jual - Beli ini, akan
diputuskan secara musyawarah mufakat antara kedua belah pihak, dan hasil mufakat ini
dituangkan sebagai addendum yang ditambahkan sebagai ketentuan yang mengikat, serta
ditandatangani oleh para pihak.
Pasal 9
PERSELISIHAN
Dalam hal terjadinya suatu perselisihan dalam pelaksaanaan perjanjian ini, penyelesaiannya
akan diusahakan sejauh mungkin dengan musyawarah mufakat dan apabila dengan
musyawarah itu belum tercapai penyelesaian yang memuaskan bagi Para Pihak, maka Para
Pihak sepakat untuk memilih penyelesaiannya melalui Pengadilan Negeri Pangkalanbun di
Kalimantan Tengah.