Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN PENANAMAN

MODAL
USAHA PENGOLAHAN LIMBAH
KERTAS
Antara
Penanam Modal BFC Wikusama
Dengan
Putra Anggara

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL


USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS
Antara
Penanam Modal BFC-Wikusama
Dengan
Putra Anggara

Pada hari ini, Senin tanggal 12 (Dua Belas) bulan September tahun dua ribu
sebelas (12-09-2011), yang bertanda tangan dibawah ini:
(1)
a.

Kumpulan Penanam Modal Komunitas BFC Wikusama


Nama

: Noka Fahimi

Nomor Identitas Diri : KTP Alamat Domisili

Data Rekening Bank :

b. Nama

: Ignatius Trisna Adi Purwanto

Nomor Identitas Diri : KTP Alamat Domisili

Data Rekening

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri sebagai PENANAM
MODAL atau KREDITUR, selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut
PIHAK PERTAMA
(2)

Pemilik Usaha Putra Anggara


Nama

: Bayu Akhirul Anggara Putra

Nomor Identitas Diri : KTP Alamat Domisili

Data Rekening Bank : Bank Rakyat Indonesia


a/n Bayu Akhirul Anggara Putra
0108-01-003937-53-1

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri sebagai PENERIMA
MODAL atau DEBITUR selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut PIHAK
KEDUA
(3)

Moderator BFC Wikusama


Nama

: Martinus Johan Wahyudi

Nomor Identitas Diri : KTP 09.5410.250384.8557


Alamat Domisili

: Jalan Dewa No 11, RT 02 / RW 02 Ciracas,


Jakarta Timur Indonesia 13740

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Komunitas BFC Wikusama
sebagai SAKSI atau PENENGAH, selanjutnya dalam surat perjanjian ini
disebut PIHAK KETIGA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersamasama disebut PARA PIHAK dan masing-masing disebut PIHAK.

Dengan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:


1. Evaluasi rencana usaha yang telah diumumkan melalui komunitas BFC
Wikusama mengenai Usaha Pengolahan Limbah Kerta oleh Putra Anggara
di kota Tuban.
2. Pengajuan minat secara perorangan melalui komunitas untuk melakukan
penanaman modal sesuai skema yang tercantum dalam proposal rencana
usaha.
3. Kesanggupan pemilik usaha untuk menerima penanaman modal.
PARA PIHAK sepakat mengikat diri dengan disaksikan oleh SAKSI dalam
Perjanjian Penanaman Modal untuk Usaha Pengolahan Limbah Kertas dengan
ketentuan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI
(1) USAHA adalah sebuah usaha yang telah diartikan secara terbatas dalam
perjanjian ini sebagai Pengolahan Limbah Kertas sesuai dengan yang telah
dijelaskan di dalam proposal Rencana Usaha Pengolahan Limbah Kertas.
(2) MODAL adalah bentuk aset yang telah disetarakan ke dalam nilai mata
uang untuk disertakan untuk kepentingan menjalankan sebuah usaha.
(3) HUTANG adalah peminjaman aset yang telah disetarakan ke dalam nilai
mata uang oleh KREDITUR kepada DEBITUR dalam rentang waktu yang
telah disepakati.
(4) KREDITUR adalah pihak yang memberikan pinjaman berupa aset yang
telah disetarakan ke dalam nilai mata uang.
(5) DEBITUR adalah pihak yang menerima pinjaman berupa aset yang telah
disetarakan ke dalam nilai mata uang.

(6) JUMLAH TERHUTANG adalah jumlah yang wajib dibayar oleh DEBITUR
berdasarkan perjanjian penanaman modal dan proposal rencana usaha.
(7) BAGI HASIL adalah pembagian LABA BERSIH yang didapat selama 1 (satu)
periode pembukuan usaha.
(8) LABA BERSIH adalah keuntungan yang diperoleh dari suatu USAHA dan
telah dikurangi oleh kewajiban-kewajiban USAHA yang ada.
(9) ANGSURAN adalah pembayaran secara berkala berupa POKOK HUTANG
dan BAGI HASIL oleh DEBITUR kepada KREDITUR
PASAL 2
BENTUK KERJASAMA PENANAMAN MODAL USAHA
(1) MODAL USAHA yang disepakati adalah
30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah).

berupa

dana

sebesar

Rp

(2) PIHAK PERTAMA telah sepakat untuk memberikan HUTANG kepada PIHAK
KEDUA sebagai bentuk MODAL USAHA.
(3) PIHAK KEDUA menyatakan kesanggupan untuk mengembalikan HUTANG
dalam bentuk ANGSURAN selama 3 (Tiga) Tahun
(4) PIHAK KEDUA menyatakan kesanggupan untuk memberikan BAGI HASIL
kepada PIHAK PERTAMA sebagai imbal HUTANG setiap akhir periode
pembukuan.
(5) PARA PIHAK sepakat bahwa BAGI HASIL berakhir setelah HUTANG telah
dikembalikan secara penuh.
PASAL 3
PERIODE PEMBUKUAN, PEMBAYARAN ANGSURAN DAN BAGI HASIL
(1) Akhir periode pembukuan USAHA dilaksanakan setiap bulan November
tanggal 10.
(2) Pengumuman laporan keuangan USAHA dilaksanakan selambat-lambatnya
2 (Dua) minggu sejak akhir periode pembukuan.
(3) Pembayaran ANGSURAN sebesar Rp 10.000.000,- disetorkan langsung ke
rekening KREDITUR selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sejak
pengumuman laporan keuangan.
(4) Apabila USAHA membukukan LABA BERSIH, DEBITUR wajib menyetorkan
BAGI HASIL ke rekening KREDITUR selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
sejak pengumuman laporan keuangan.
(5) Jumlah yang disetor ke rekening masing-masing KREDITUR sebesar
komposisi hak masing-masing KREDITUR.
(6) Seluruh Laporan Keuangan dan bukti penyetoran ANGSURAN dan BAGI
HASIL wajib diserahkan kepada SAKSI.
PASAL 4
BAGI HASIL

(1) KREDITUR menerima BAGI HASIL sebesar 40% dari LABA BERSIH.
(2) Gagal BAGI HASIL dinyatakan dalam ketentuan sebagai berikut:
a. USAHA dibukukan mengalami kerugian pada akhir periode
pembukuan.
b. Debitur menyatakan secara tertulis bahwa BAGI HASIL tidak
dilaksanakan pada akhir tahun pembukuan dimana kerugian
dibukukan.
c. KREDITUR dan SAKSI berhak mengajukan audit pembukuan
USAHA.
d. Apabila ditemukan cacat pembukuan yang dengan sengaja
dilakukan guna menghindari pelaksanaan BAGI HASIL, maka
KREDITUR dan SAKSI berhak menyatakan keadaan kelalaian
seperti yang tercantum pada pasal 10.
(3) BAGI HASIL tetap dilaksanakan setiap akhir periode pembukuan hingga
masa perjanjian penanaman modal berakhir.
PASAL 5
TATA LAKSANA PENANAMAN MODAL, PEMBAYARAN ANGSURAN DAN BAGI HASIL
(1) PIHAK PERTAMA menyetorkan dana ke rekening PIHAK KEDUA selambat lambatnya pada tanggal 5 oktober 2011 dan menyerahkan bukti setoran
kepada SAKSI.
(2) PIHAK KEDUA melakukan penutupan akhir periode pembukuan tahun
pertama USAHA pada tanggal 10 November 2012 dan melaksanakan
kewajiban-kewajiban sebagaimana disebut dalam pasal 3.
(3) SAKSI mencatat dan mengumumkan ringkasan pelaksanaan perjanjian

selambat-lambatnya pada bulan desember tanggal 10.


PASAL 6
KEWAJIBAN DAN HAK KREDITUR
(1) PIHAK PERTAMA selaku KREDITUR wajib menyetorkan MODAL USAHA ke
PIHAK KEDUA sesuai dengan tata pelaksanaan.
(2) Komposisi sumber dana PIHAK PERTAMA sebagai berikut:
a. Noka Fahimi (PIHAK PERTAMA poin a) sebesar Rp 20.000.000,- (Dua
Puluh Juta Rupiah) atau 67% (Enam Puluh Tujuh Persen) dari
keseluruhan MODAL.
b. Ignatius Adi Purwanto (PIHAK PERTAMA poin b) sebesar Rp 10.000.00
(Sepuluh Juta Rupiah) atau 33% (Tiga Puluh Tiga Persen) dari
keseluruhan MODAL.
(3) PIHAK PERTAMA berhak menerima BAGI HASIL dengan komposisi sebagai
berikut:
a. Noka Fahimi (PIHAK PERTAMA poin a) berhak menerima sebesar 67%
(Enam Puluh Tujuh Persen) dari nilai BAGI HASIL.

b. Ignatius Adi Purwanto (PIHAK PERTAMA poin b) berhak menerima


sebesar 33% (Tiga Puluh Tiga Persen) dari nilai BAGI HASIL.
PASAL 7
PEMBAYARAN ANGSURAN, BAGI HASIL, PELUNASAN DIPERCEPAT DAN
PELUNASAN
(1) DEBITUR wajib membayar ANGSURAN dalm jumlah dan waktu yang telah

disebut pada pasal 3.


(2) DEBITUR dapat melunasi seluruh atau sebagian yang tersisa dari JUMLAH

TERHUTANG sebelum berakhirnya masa perjanjian dengan ketentuan


sebagai berikut:
a. DEBITUR wajib meberikan pemberitahuan secara tertulis.
b. Perjanjian Penanaman
perjanjian.

Modal

tetap

berlaku

hingga

masa

akhir

(3) DEBITUR wajib melunasi seluruh JUMLAH TERHUTANG secara seketika dan

sekaligus, dalam hal terjadi suatu keadaan kelalaian sebagaimana diatur


dalam pasal 10.
PASAL 8
PERNYATAAN JAMINAN
DEBITUR menyatakan dan dengan ini menjamin KREDITUR bahwa:
(1) DEBITUR tidak sedang tersangkut dalam perkara atau sengketa di badan
peradilan dan atau lembaga manapun.
(2) DEBITUR tidak mempunyai suatu tunggakan hutang yang dapat
mempengaruhi kemampuan untuk memenuhi kewajiban dalam perjanjian
ini.
(3) DEBITUR telah mematuhi semua izin dan peraturan yang berlaku guna
melaksanakan rencana usaha.
(4) DEBITUR berhak dan berwenang untuk menggunakan MODAL demi
kepentingan rencana usaha.
(5) DEBITUR menjamin JUMLAH TERHUTANG dalam bentuk aset ataupun
agunan yang dimiliki secara sah.
PASAL 9
KESANGGUPAN DEBITUR
(1) DEBITUR berjanji kepada KREDITUR dan menyanggupi untuk melakukan
hal-hal tersebut dibawah ini:
a.

Memberitahukan kepada PARA PIHAK secara tertulis pada kesempatan


pertama tentang terjadinya keadaan kelalaian sebagaimana tercantum
pada pasal 10.

b. Memberikan informasi atau keterangan tambahan kepada PARA PIHAK


secara tertulis tentang keadaan keuangan usaha yang dilaksanakan
DEBITUR, apabila sewaktu-waktu diminta oleh PARA PIHAK melalui
kuasanya atau pihak yang menerima kuasanya.
c.

Menyampaikan laporan keuangan secara terbuka dan transparan


sesuai dengan periode pembukuan yang tertulis dalam perjanjian.

d. Melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mempengaruhi kemampuan


DEBITUR dalam memenuhi kewajiban yang tertulis dalam perjanjian ini.
PASAL 10
KEADAAN KELALAIAN
(1) Yang dimaksud keadaan kelalaian adalah jika:
a.

DEBITUR lalai untuk membayar ANGSURAN dan atau JUMLAH


TERHUTANG dalam jumlah dan pada waktu yang telah ditentukan.

b. Memberikan informasi palsu terkait keadaan keuangan USAHA dengan


sengaja demi menghindari kewajiban-kewajiban yang tertulis dalam
perjanjian ini.
c.

DEBITUR lalai untuk memberikan informasi terkait keadaan keuangan


pada waktu yang telah ditentukan.

d. DEBITUR tidak dapat memenuhi jaminan dan kesanggupan yang telah


dinyatakan dalam perjanjian ini.
e.

DEBITUR dinyatakan pailit atau dalam proses pailit atau mengakui


secara tertulis kepailitannya atau ketidakmampuannya untuk
membayar hutangnya, atau diajukan permohonan untuk mendapat izin
penundaan pembayaran HUTANG.

f.

Kekayaan DEBITUR seluruhnya atau sebagian disita oleh pengadilan


negara.

(2) Dalam hal terjadi keadaan kelalaian sebagaimana diatur pada pasal, maka
KREDITUR berhak untuk seketika dan sepihak menyatakan seluruh JUMLAH
TERHUTANG menjadi jatuh tempo dan harus dibayar pada waktu yang
telah ditetapkan oleh KREDITUR.
PASAL 11
MASA BERLAKU PERJANJIAN
(1) Perjanjian Penanaman Modal Usaha Pengolahan Limbah Kertas ini berlaku
selama 3 (Tiga) Tahun sejak perjanjian ini ditandatangai oleh PARA PIHAK
atau pada tanggal yang telah disepakati oleh PARA PIHAK untuk tertera
pada perjanjian ini.
PASAL 12
PERSELISIHAN

(1) Apabila timbul perselisihan di kemudian hari terkait perjanjian ini, PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan secara musywarah
dengan dimediasi oleh SAKSI sebagai pilihan pertama.
(2) Jika musyawarah ini tidak dapat menyelesaikan perselesihan, maka PARA
PIHAK bersepakat untuk menyelesaikan masalah ini sebagai berikut:
a.

Penyelesaian pelanggaran norma-norma Hukum Perdata dan Hukum


Pidana memilih domisili di kantor Panitera Pengadilan Negeri Tuban.
PASAL 13
PENUTUP

(1) Surat Perjanjian Penanaman Modal ini dibuat dalam rangkap 4 (Empat)
ASLI diatas kertas bermaterai cukup, serta mempunyai kekuatan hukum
yang sama setelah ditanda tangani oleh PARA PIHAK masing masing 1
(satu) rangkap disimpan oleh kedua belah pihak.
(2) Surat Perjanjian Penanaman Modal ini disalin dalam bentuk 4 (Empat)
salinan untuk disimpan oleh SAKSI.
(3) PARA PIHAK menyatakan telah memahami seluruh isi perjanjian ini dalam
keadaan sehat baik jasmani maupun rohani, dan dengan itikad baik
menandatangai surat ini untuk dipatuhi dan dilaksanakan.

PIHAK PERTAMA

PIHAK KEDUA

Noka Fahimi

Bayu Akhirul Anggara Putra

Kreditur 1

Debitur

Ignatius Adi Trisna Purwanto


Kreditur 2

PIHAK KETIGA

Martinus Johan Wahyudi


Saksi

Anda mungkin juga menyukai