Anda di halaman 1dari 13

PERJANJIAN KERJA SAMA PENGADAAN BAHAN BAKAR MINYAK

SOLAR INDUSTRI
ANTARA
PT. WORLD TRADE ENERGY
DAN
PT. INDIKA INDONESIA RESOURCES
NOMOR:

PT. Indika Indonesia Resources dan Afiliasinya berkedudukan di Jakarta


untuk mendukung kegiatan operasional usahanya di Kalimantan yang
selanjutnya disebut sebagai “CUSTOMER”.

Pasal 1
KETENTUAN UMUM

1. Agen BBM adalah Penyalur BBM sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri
Energy dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 16 Tahun 2011 maupun
perubahannya yang berbentuk badan hukum Indonesia dan memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan oleh Direktur Utama PT. World Trade Energy serta ditunjuk oleh
Direktur Utama PT. World Trade Energy untuk melaksanakan penjualan BBM secara
langsung kepada konsumen;
2. Barge (tongkang yang ditarik Tugboat, SPOB, Bunker Tanker) adalah sarana yang
digunakan untuk mengangkut dan mengisi BBM kedalam tangki bunker kapal;
3. BBM adalah Bahan Bakar Minyak harga keekonomian yang dijual oleh Kepala Cabang
PT. World Trade Energy kepada konsumen antara lain Premium, Minyak Tanah,
Biosolar/Minyak Solar, Minyak Disel, Minyak Bakar, Pertamax Plus maupun Pertamax
Dex dengan spesifikasi sesuai ketentuan yang berlaku;
4. Diskon adalah potongan harga atas BBM yang diberikan PT. World Trade Energy
kepada kepala Cabang sebagai Agen BBM yang bersarnnya akan diberitahukan secara
tertulis oleh Direktur Utama PT. World Trade Energy kepada Kepala Cabang PT. World
Trade Energy
5. Fasilitas Agen BBM adalah seluru fasilitas, peralatan dan perlengkapan Agen BBM
yang dikuasai oleh Kepala Cabang PT. World Trade Energy antara lain terdiri dari kantor
maupun Mobil Tangki dan/atau tanker/SOPB/Barge serta sarana pendukung lainnya
yang disetujui oleh Direktur Utama PT. World Trade Energy;
6. Flowmeter adalah salah satu alat ukur volume cairan produk BBM yang telah ditera dan
disahkan oleh Dinas Metrologi yang dapat dipakai sebagai dasar perhitungan kuantitas
BBM di Titik Searah dalam penyeahan dan penerimaan BBM;
7. Konsumen adalah usaha perseorangan, badan usaha, instansi pemerintah atau pihak
lain yang menggunakan BBM yang diproduksi/disediakan oleh Direktur Utama PT. World
Trade Energy melalui Kepala Cabang PT. World Trade Energy untuk kepentingan
industry dan/atau marine;
8. Loco adalah system penyerahan BBM dari Direktur Utama PT. World Trade Energy
kepada Kepala Cabang PT. World Trade Energy, dimana tanggung jawab Direktur PT.
1 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal
World Trade Energy atas BBM (termasuk namun tidak terbatas pada klaim, resiko,
kualitas dan kauntitas BBM) beralih kepada Kepala Cabang PT. World Trade Energy
pada saat penyerahaan BBM menuju sarana pengangkutan BBM yang digunakan
Kepala Cabang PT. World Trade Energy;
9. Mobil Tangki adalah Mobil yang dikuasai Kepala Cabang PT. World Trade Energy yang
dilengkapi dengan tangki tetap yang melekat pada chassis yang mempunyai spesifikasi
khusus untuk mengangkut BBM;
10. Target Penjualan adalah total penjualan BBM kepada konsumen maupun pembeli
lainnya yang harus dicapai oleh Kepala Cabang PT. World Trade Energy, dimana
besarnya ditetapkan oleh Direktur Utama PT. World Trade Energy;
11. TBBM adalah Terminal Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan Direktur Utama PT. World
Trade Energy sebagai tempat untuk penerimaan, penimbunan serta penyaluran BBM PT.
World Trade Energy kepada konsumen;
12. Wilayah Pemasaran adalah suatu wilayah yang ditetapkan oleh Direktur Utama PT.
World Trade Energy dimana Kepala Cabang PT. World Trade Energy memiliki tanggung
jawab untuk melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen yang berada didalam
wilayah tersebut;

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Direktur Utama mengangkat dan menunjuk Kepala Cabang sebagai Agen BBM dan
Kepala Cabang menerima pengangkatan dan penujukan Direktur Utama tersebut
sebagai Agen BBM di wilayah pemasaran sebagaimana diatur dalam SK Pengankatan
dan penunjukan Kepala Cabang untuk menjadi Agen dan memasarkan BBM kepada
konsumen sesuai mutu (kualitas) dan Target Penjualan yang ditentukan Direktur Utama;
(2) Kepala Cabang wajib menjaga mutu (kualitas) BBM yang dipasarkan kepada konsumen
agar tetap sesuai dengan mutu (kualitas) BBM yang diterima dari Direktur Utama
sebagaimana ditentukan dalam peraturan ini;
(3) Penunjukan Kepala Cabang sebagai Agen BBM oleh Direktur Utama diwilayah
pemasaran sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas, tidak mengurangi hak Direktur
Utama untuk menunjuk dan/atau mengangkat pihak lain selain Kepala Cabang sebagai
Agen BBM di Wilayah Pemasaran yang sama;

Pasal 3
MASA JABATAN

(1) Kepala Cabang memegang jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dibatasi maksimal dua
periode;
(2) Kepala Cabang dapat diangkat kembali hanya untuk satu kali masa jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, wajib berdasarkan pertimbangan dan hasil
evaluasi Direktur Utama;

Pasal 4
EVALUASI KINERJA

2 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal


(1) Hasil evaluasi kinerja Kepala Cabang oleh Direktur Utama wajib disampaikan secara
terlulis kepada Dewan Komisaris selambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum RUPS tahunan
dilaksanakan atau setiap bulan oktober;
(2) Berdasarkan hasil evaluasi kinerja Kepala Cabang oleh Direktur Utama, Dewan
Komisaris membentuk rapat komisaris untuk menindaklanjuti hasil evaluasi oleh
Direktur;

Pasal 5
LAPORAN KINERJA

(1) Penyelengaraan administrasi, pengelolaan keuangan serta pajak wajib disampaikan


kepada Direktur Utama secara tertulis setiap bulan pada tanggal 25 (dua puluh lima);
(2) Kepala Cabang wajib membuat laporan penjualan dan laporan data konsumennya dan
dikirim secara tertulis kepada Direktur Utama PT. World Trade Energy selambat-
lambatnya tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulannya;
(3) Kepala cabang wajib untuk membuka rekening cabang sendiri di bank setempat
dan mengelola rekening cabang secara mandiri. Kepala cabang wajib melaporkan
rekapitulasi rekening bank setiap bulan pada tanggal 25 (dua puluh lima);
(4) Kepala Cabang wajib memberikan laporan perkembangan kinerja secara keseluruhan
dalam bentuk tertulis kepada Direktur Utama selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
sebelum RUPS tahunan diadakan;

Pasal 6
PENYALURAN BBM

(1) Kepala Cabang akan melakukan usaha terbaik dalam membangun dan memelihara
hubungan baik dengan konsumen dan mempromosikan, memasarkan BBM serta untuk
mendapatkan order penjualan dari konsumen;
(2) Kepala Cabang wajib membeli BBM dari PT. World Trade Energy secara Loco di TBBM
PT. World Trade Energy;
(3) Kepala Cabang akan melakukan pengangkutan BBM yang dibeli dari PT. World Trade
Energy dengan menggunakan sarana angkut yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan oleh PT. World Trade Energy maupun ketentuan hukum yang berlaku, yang
selanjutnya akan ditimbun untuk dipasarkan kepada konsumen difasilitasi penimbunan
BBM yang disediakan oleh Kepala Cabang;
(4) Kepala Cabang sebagai Agen BBM akan melaksanakan pemasaran dan pengiriman
BBM kepada konsumen sesuai kesepakatan antara Kepala Cabang, Konsumen dan
dengan persetujuan Direktur Utama PT. World Trade Energy;
(5) Kepala Cabang dilarang menawarkan, menjual, memasok, menimbun, dan
mendistribusikan BBM kepada pihak lain tanpa ijin tertulis Direktur Utama PT. World
Trade Energy;
(6) Kepala Cabang wajib menjaga etika bisnis sesama Agen BBM dengan tidak melakukan
tindakan-tindakan yang dapat menyebabkan kerugian sesama Agen BBM maupun pihak
PT. World Trade Energy secara umum antara lain namun tidak terbatas pada:
memasarkan BBM kepada Agen BBM lain; mengambil konsumen yang telah dilayani
Agen lain baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah pemasarannya; dan
memberikan diskon yang tidak wajar dengan tujuan merebut konsumen dari Agen BBM
lain;

3 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal


(7) Kepala Cabang harus berupaya untuk mempertahankan volume penjualan yang telah
dimilikinya serta berusaha untuk meningkatkan volume penjualannya dengan mencari
konsumen baru yang berada di Wilayah pemasarannya, dengan tetap memperhatikan
prinsip-prinsip profesionalisme dan etika bisnis;

Pasal 7
TARGET PENJUALAN

(1) Kepala Cabang wajib mencapai Target Penjualan BBM yang ditentukan oleh Direktur
Utama PT. World Trade Energy minimum rata-rata 600 kiloliter setiap bulannya atau
3.600 kiloliter selama 6 (enam) bulan;
(2) Bila selama 6 (enam) bulan Kepala Cabang tidak mencapai target tersebut, maka
Direktur Utama PT. World Trade Energy memberikan peringatan tertulis;
(3) Sejak peringatan tertulis pertama Kepala Cabang diberikan kesempatan kedua dengan
target penjualan 350 kiloliter setiap bulan atau 2.500 kiloliter selama 4 (empat) bulan;
(4) Apabila tidak memenuhi target sebagaimana pada ayat (3) di atas, maka Direkur Utama
PT. World Trade Energy wajib memberikan surat pembehentian Kepala Cabang PT.
World Trade Energy;

Pasal 8
DISKON

Bagi hasil dilakukan setiap bulan dengan skema pembagian berdasarkan diskon yang
diberikan sebagai berikut :
(1) Diskon pembelian dari PT. World Trade Energy sebagai berikut:
a. Pembelian sebesar 20% sebesar : Rp. 75,- per liter.
b. Pembelian sebesar 25%>X>20% sebesar : Rp. 125,- per liter.
c. Pembelian sebesar 30%>X>25% sebesar : Rp. 150,- per liter.
d. Pembelian sebesar X>30% sebesar : Rp. 200 ,- per liter.
(2) kewajiban pembagian untuk kantor pusat dapat diubah sesuai dengan kesepakatan dan
keputusan bersama secara tertulis.

Pasal 9
KUALITAS DAN KUANTITAS BBM

(1) Direktur Utama PT. World Trade Energy menjamin kualitas BBM yang diserahkan
kepada Kepala Cabang sesuai dengan spesifikasi produk BBM dalam ketentuan
Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi yang berlaku maupun perubahannya;
(2) Direktur Utama PT. World Trade Energy menjamin kualitas BBM yang diserahkan
kepada Kepala Cabang sesuai dengan metode dan alat ukur PT. World Trade Energy
yang standard dan telah ditera oleh Dinas etrologi. Dalam hal alat ukur PT. World Trade
Energy tidak dapat digunakan, maka mengacu metode dan alat ukur yang disepakati
bersama;
(3) Kepala Cabang bertanggung jawab penuh atas segala tuntutan konsumen terkait
kualitas dan kuantitas BBM yang diterimanya dari Kepala Cabang dan Kepala Cabang
membebaskan PT. World Trade Energy dari segala tuntutan Konsumen dan pihak
manapun yang timbul akibat penyerahan BBM;

4 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal


Pasal 10
PELAYANAN KONSUMEN

Kepala Cabang wajib memberikan layanan kepada konsumen secara baik dan terencana
untuk mendukung program kepuasan Konsumen PT. World Trade Energy dengan
mengutamakan tenaga penjualan Kepala Cabang dan dengan dukungan teknis PT. World
Trade Energy;

Pasal 11
HARGA, PEMBAYARAN DAN PENYERAHAN BBM

(1) Harga BBM yang diserahkan oleh Direktur Utama PT. World Trade Energy dan diterima
oleh Kepala Cabang di TBBM ditetapkan berdasarkan harga publikasi yang diterbitkan
Direktur PT. World Trade Energy sewaktu-waktu dengan besaran diskon yang berlaku
pada saat penyerahan BBM kepada Kepala Cabang, dengan mata uang Rupiah dan
belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN). Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor (PBBKB) dan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 yang menjadi beban
tanggung jawab Kepala Cabang;
(2) Perhitungan volume BBM yang diserahkan oleh Direktur Utama PT. World Trade Energy
kepada Kepala Cabang adalah berdasarkan hasil perhitungan alat ukur/Flowmeter yang
digunakan pada saat penyerahan BBM. Kepala Cabang berhak untuk menyaksikan
pengukuran volume BBM yang diserahkan oleh Direktur Utama PT. World Trade Energy
kepada Kepala Cabang;
(3) Peralihan hak/tanggung jawab Direktur Utama PT. World Trade Energy atas volume
BBM yang diserahkan kepada Kepala Cabang adalah pada saat BBM tersebut mengalir
melewati loading arm/coupling/Flowmeter penyerahan di TBBM menuju sarana
pengangkutan BBM Kepala Cabang;
(4) Kepala Cabang wajib untuk menempatkan minimal 1 (satu) orang tenaga penjualan
yang memiliki tanggung jawab untuk meraih perncapaian target penjualan yang sudah
dietapkan dan bertugas secara rutin melaporkan informasi pasar kepada Direktur Utama
PT. World Trade Energy terkait dengan keluhan dan keinginan konsumen serta perilaku
competitor;
(5) Kepala Cabang wajib untuk memberikan bukti yang diakui Direktur Utama PT. World
Trade Energy bahwa Kepala Cabang secara keuangan mampumemberikan kredit
kepada Konsumen dengan tujuan untuk dapar bersaing secara kompetitif;
(6) Kepala Cabang Wajib melaksanakan kewaibannya berdasarkan perjanjian ini secara
professional sesuai prinsip-prinsip dan persyaratan-persyaratan teknis yang umum
dipakai dalam industry perminyakan, tekinik engineering, manajemen dan pengawasan;
(7) Kepala Cabang wajib bertanggung jawab untuk dan atas tindakan dirinya sendiri
maupun atas untuk dan atas tindakan seluruh tenaga kerja, serta pihak lain yang
memiliki hubungan hukum dengan Kepala Cabang;

Pasal 12
PEMERIKSAAN DAN EVALUASI

(1) Direktur Utama PT. World Trade Energy melalui Sales Executive atau wakil yang
ditunjuknya setiap waktu berhak memeriksa kegiatan pemasaran Kepala Cabang yang
berkaitan dengan pelaksanaan Peraturan Perusahaan ini;

5 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal


(2) Direktur Utama PT. World Trade Energy berhak melakukan evaluasi secara berkala atas
kinerja Kepala Cabang berdasarkan laporan dan informasi dari konsumen serta laporan
bulanan Kepala Cabang. Hasil dari evaluasi tersebut digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk meninjau kembali pelaksanaan peraturan perusahan ini;
(3) Direktur Utama PT. World Trade Energy atau wakil yang ditunjukanya dapat meminta
Kepala Cabang membuat dan menyerahkan laporan tambahan atas suatu kejadian
tertentu yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran dan penjualan BBM;

Pasal 13
PAJAK

(1) NPWP kantor cabang tersendiri dan terpisah dari kantor pusat dengan
melakukan permohonan kepada Kantor Pajak Pratama setempat.
(2) Menandatangani surat pernyataan penggunaan E-faktur dan bertanggung jawab atas
nomor seri yang sudah dikeluarkan oleh sistem perpajakan setempat.
(3) Semua pajak, bea materai dan pungutan-pungutan yang timbul sehubungan dengan
peraturan ini menjadi beban Direktur Utama dan/atau Kepala Cabang sesuai dengan
beban perkerjaan yang dikerjakan;

Pasal 14
KEWAJIBAN OPERASIONAL

(1) Kewajiban Operasional Kantor Cabang sebagai berikut:


a. Pajak
b. Gaji karyawan
c. Sewa kantor
d. Biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan kantor cabang.
(2) Kantor Cabang wajib memiliki modal kerja sendiri. Namun, apabila diperlukan,
maka modal dimungkinkan dibantu oleh kantor pusat berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Utama;
(3) Direktur utama wajib mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris terkait perbantuan
modal usaha kepada Kantor Cabang;
(4) Pembagian keuntugan antara kantor cabang dan kantor pusat terkait perbantuan modal
usaha kepada Kantor Cabang berbeda dengan pembagian keuntungan menggunakan
modal sendiri milik kantor cabang. hal tersebut akan diatur lebih lanjut dengan SK
Direktur Utama;
Pasal 15
SISTEM OPERASIONAL

(1) Sistem operasional wajib diikuti oleh pengelola kantor cabang demi kelancaran
perusahaan secara umum.
(2) Kepala Cabang tidak dibenarkan mengambil pinjaman berupa kredit di bank atau
lembaga pinjaman apapun tanpa ijin tertulis dari Direktur Utama dan ijin Direktur
Utama wajib mendapatkan pertimbangan dari Dewan Komisaris.

6 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal


(3) Kepala cabang wajib mewakili atau wajib mewakilkan kepada salah satu karyawan
yang ditunjuk untuk menghadiri rapat-rapat yang diadakan oleh pemerintah daerah
setempat yang berkaitan dengan perminyakan dan Kepala Cabang wajib
melaporakan secara tertulis kepada Direksi Utama tentang hasil rapat tersebut.
(4) Kantor pusat berhak untuk mengontrol dan melakukan evaluasi setiap saat kepada
kantor cabang.
(5) Bilamana kantor cabang menggunakan pinjaman dari pihak kedua, maka wajib
memberitahukan kepada kantor pusat secara tertulis tentang perjanjiannya agar
dapat memperhitungkan pengeluaran dan pendapatan cabang dari pinjaman
tersebut.
(6) Kepala Cabang tidak dibenarkan membuat kuasa cabang kepada pihak lain dalam
bentuk apapun;
(7) Kantor pusat tidak memberikan otoritas penuh, hanya terbatas pada
perdagangan, pengadaan, pembelian, penjualan bahan bakar minyak serta
administrasi yang terkait dengan transaksi pembelian dan penjualan.
(8) Kepala cabang berhak menandatangani perjanjian jual-beli bahan bakar minyak
dalam jumlah tak terbatas, akan tetapi wajib melaporkan kepada kantor pusat.

Pasal 16
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

(1) Kepala Cabang dengan ini mengakui bahwa PT. World Trade Energy adalah pemilik
yang sah dari Hak Kekayaan Intelektual yang digunakan oleh Kepala Cabang
berdasarkan peraturan ini;
(2) Kepala Cabang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk
menjaga nama baik dan Hak Kekayaan Intelektual milik PT. World Trade Energy dalam
rangka menjalankan peraturan ini;
(3) Peraturan Perusahaan ini tidak mempunyai kekuatan mengikat apabila Kepala Cabang
mengundurkan diri atau karena berakhirnya masa jabatan Kepala Cabang,
pemberhentian secara sepihak atau karena keadaan force mejure relative dan absolut
sebagaimana diatur dalam pasal 18 peraturan ini, maka Kepala Cabang dengan ini
setuju untuk menghentikan pemakaian nama, dan/atau logo, dan/atau Hak Kekayaan
Intelektual lainnya milik PT. World Trade Energy selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kalander setelah berlakunya tanggal efektif pengakhiran hubungan kerja dengan Kepala
Cabang;

Pasal 17
UNDANG-UNDANG PERATURAN DAN PERJANJIAN

(1) Terhadap perjanjian ini berlaku hukum Indonesia dan segala penafsiran atas ketentuan-
ketentuan Perjanjian ini harus didasarkan pada Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku;
(2) Kepala Cabang harus tunduk dan patuh kepada semua ketentuan Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah Pusat Maupun Daerah yang berlaku dan bersangkutan dengan
pelaksanaan Peraturan Perusahaan ini antara lain pembentukan badan usaha,
pendaftaran usaha, ketentuan Hak Atas kekayaan Intelektual (HAKI), perpajakan,
ketenagakerjaan, keselamatan kerja, kesehatan, keamanan, kelestarian lingkungan,
penerimaan, penimbunan dan penyaluran bahan bakar minyak;

7 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal


(3) Kepala Cabang wajib mematuhi ketentuan dan petunjuk Direktur Utama PT. World Trade
Energy, khususnya dengan sarana dan fasilitas pembayaran BBM baik mengenai
syarat-syarat keselamatan kerja, tata tertib, maupun dokumen lainnya yang diperlukan
baik menurut hukum dan Peraturan Perundang Undangan Negara Republik Indonesia;
(4) Seluruh beban, biaya, ongkos dan perizinan yang diperlukan dan terkait dengan
pembangunan, pemeliharaan, pengoperasian dan pengelolaan Fasilitas Agen BBM
sebagaimana tersebut di atas, sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab Kepala
Cabang;

Pasal 18
PERNYATAAN DAN JAMINAN

(1) Direktur Utama PT. World Trade Energy berhak mengakhiri Perjanjian dengan Kepala
Cabang, dengan memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Cabang selambat-
lambatnya 30 (tiga Puluh) hari kalender sebelum tanggal berakhirnya masa jabatan
kepala Cabang apabila:
a) Target Penjualan sebagaimana pada pasa 7 tidak dipenuhi;
b) Menurut pertimbangan Direktur Utama PT. World Trade Energy, Kepala Cabang tidak
menepati salah satu atau lebih kewajiban-kewajibannya sebagaimana dimaksud
dalam Perauran ini;
c) Kepala Cabang melanggar ketentuan dan peraturan-peraturan yang telah ditentukan
oleh Direktur Utama PT. World Trade Energy dan ketentuan dari Pemerintah;
d) Kepala Cabang melakukan tindakan yang dapat merugikan citra/ nama baik PT.
World Trade Energy;
e) Kantor Cabang dinyatakan pailit atau diletakan
(2) Peraturan Perusahaan ini batal demi hukum karena adanya hal-hal diluar kekuasaan
Kepala Cabang (force mejure relative dan absolut), sebagaimana diatur dalam pasal 21
Peraturan ini sehingga pengelolaan keagenan BBM tidak dapat berjalan/berlangsung
lagi;
(3) Kepala Cabang membebaskan PT. World Trade Energy dari sebala tuntutan pihak lain
akbita dari Pembatalan Peraturan ini;
(4) Dalam hal Peraturan Perusahaan Ini batal demi hukum berdasarkan ayat (1) dan ayat
(2) pasal ini, Direktur Utama PT. World Trade Energy dibebaskan dari segala kewajiban
untuk menuntut memberi ganti rugi kepada kepala Cabang yang mungkin timbul sebagai
akibat pengakiran hubungan kerja;

Pasal 19
TANGGUNG JAWAB HUKUM DAN GANTI RUGI

(1) Kepala Cabang bertanggung jawab serta membebaskan dan melindungi PT. World
Trade Energy dari semua macam klaim, tuntutan serta putusan yang timbul dari atau
berkaitan dengan:
a) cedera atau kematian personil/tenaga kerja Direktur Utama PT. World Trade Energy
dan pihak lainnya;
b) rusak atau hilangnya harta benda Direktur Utama PT. World Trade Energy;
c) kerusakan/kehilangan harta benda pihak lainnya;
sehubungann dengan hal tersebut di atas, Kepala Cabang akan menganti rugi (termasuk
biaya hukum yang dikeluarkan) Direktur Utama PT. World Trade Energy berkaitan
8 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal
dengan klaim, tuntuan serta putusan tersebut kecuali hal tersebut diabaikan oleh
kesalahan dan/atau kelalaian Direktur Utama PT. World Trade Energy;
(2) Direktur Utama PT. World Trade Energy tidak bertanggung jawab terhadap Kepala
Cabang atas kerugian yang tidak langsung atau “consequential damages” yang timbul
sehubungan dengan adanya perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas pada
kerugian atas penggunaan, produksi, pendapatan atau perolehan keuangan;

Pasal 20
KERAHASIAAN

(1) Sepanjang tidak dinyatakan sebaiknya oleh Direktur Utama PT. World Trade Energy,
semua data dan informasi dalam bentuk apapun yang menyangkut atau merupakan
hasil dari pelaksanaan Peraturan Ini merupakan informasi yang besifat rahasia
(“Informasi Rahasia”);
(2) Kepala Cabang, termasuk tenaga kerjannya, wajib menjaga kerahasiaan dan dilarang
untuk mengungkapkan Informasi Rahasia tersebut kepada pihak lain dengan cara
apapun tanpa pesetujuan tertulis lebi dahulu dari Direktur Utama PT. World Trade
Energy;
(3) Ketentuan dalam ayat (2) pasal ini tidak berlaku untuk informasi yang:
a) Sudah menjadi milik umum (public domain) tanpa lebih dulu terjadi pelanggaran
ketentuan kerahasiaan dalam peraturan ini; atau
b) Merupakan milik Kepala Cabang yang dapat dibuktikan dengan dokumen
kepemilikan yang sah yang sudah ada sebelum perjanjian ini dan informasi tersebut
tidak termasuk yang harus dijaga kerasasiaannya menurut peraturan ini;
c) Harus diungkapkan karena disyaratkan oleh Undang-undang atau peraturan atau
perintah tertulis resmi dari badan public yang memiliki yuridiksi atas pelaksanaan
peraturan ini atau Kepala Cabang;
d) Harus diungkapkan karna perintah pengadilan

Pasal 21
FORCE MEJEURE

(1) Kepala Cabang dibebaskan dari kewajiban pelaksanaan kewajiabnnya berdasarkan


tugas yang diberikan yang disebabkan oleh keadaan atau kejadian atau hal-hal lain yang
berada diluar kekuasaaan yang wajar pihak yang bersangkutan dan terjadi secara
mendadak, tidak disengaja dan tidak diduga (Force Mejeure), seperti gempa bumi,
bencana alam, kebakaran, huru hara, epidemic/wabah, perang, peang saudara dan
peraturan pemerintah yang semuanya langsung berhubungan dengan perjanjian ini,
kecuali kewajiban untuk melaksanakan pembayaran yang timbul sebelum terjadinya
keadaan Force Mejeure;
(2) Pemberitahuan secara terlulis Keadaan Force Mejeure oleh Kepala Cabang yang
mengalami keadaan Force Mejeure kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari kalender setelah terjadinya keadaan Force Mejeure disertai keterangan tertulis dari
perjabat yang berwenang di tempat terjadinya keadaan Force Mejeure;
(3) Apabila keadaan Force Mejeure ditolak oleh salah satu PIHAK maka berlaku ketentuan
dalam Peraturan ini;
9 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal
(4) Apabila keadaan Force Mejeure lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalander, maka Kepala
Cabang dan Direktur Utama PT. World Trade Energy dapat bersepakat untuk
merundingkan kembali pelaksanaan atau memutuskan kerjasama yang diatur dalam
Peraturan ini;

Pasal 22
PELANGGARAN DAN SAKSI

Direktur Utama dapat memberikan sanksi apabila Kelapa Cabang terbukti melakukan salah
satu atau lebih pelanggaran sesuai dengan ketentuan pada lampiran peraturan ini;

Pasal 23
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Direktur Utama PT. World Trade Energy sepakat untuk menyelesaiakan setiap
perselisihan yang timbul dalam peraturan ini melalui musyawarah;
(2) Jika perselisihan yang timbul tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dalam waktu
30 (tiga puluh) hari kalander sejak soal yang diperselisihkan tersebut, maka perselisihan
tersebut di bawah dan diputuskan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara;
(3) Kepala Cabang tetap melaksanakan seluruh kewajibannya berdasarkan Perjanjian
sampai adanya putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan putusan bersifat
final dan mengikat;
Pasal 24
KETENTUAN LAIN

(1) Setiap surat-menyurat, komunikasi atau korespondensi dalam pelaksanakan peraturan


ini, maka Kepala Cabang wajib memberitahukan secara tertulis kepada Direktur Utama
PT. World Trade Energy;
(2) Semua resiko yang timbul dalam melakukan pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini
sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab Kepala Cabang dan Kepala Cabang
membebaskan PT. World Trade Energy dari segala tuntutan pihak lain yang timbul akibat
dari pelaksanaan peraturan ini;
(3) Kepala Cabang wajib memberitahukan secara tertulis kepada Diretur PT. World Trade
Energy setiap ada pergantian Susunan Pengurus Kantor Cabang;
(4) Kepala Cabang wajib menjamin keselamatan, kebersihan, keamanan dan kelestarian
lingkungan dimana Kepala Cabang melakukan kegiatan berdasarkan peraturan ini, dan
untuk itu Kepala Cabang selalau diwajibkan untuk menyediakan alat-alat keselamatan,
kebersihan, pencegahan kebakaran dan pencegahan pencemaran lingkungan;
(5) Di dalam melaksanakan Perjanjian ini Kepala Cabang harus menaati ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan PT. World Trade Energy;
(6) Kepala Cabang dengan cara dan dalih apapun tidak diperkenankan memindahkan
sebagian atau seluruh hak-hak dan/atau kewajiban-kewajibannya berdasarkan
Peraturan ini kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Direktur
Utama PT. World Trade Energy;
(7) Surat keputusan pengangkatan Kepala Cabang dapat dicabut kembali bilamana yang
10 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal
bersangkutan tidak dapat menjalankan tugas dengan sebagaimana mestinya;

Pasal 25
KETENTUAN PENUTUP

(1) Pada saat Peraturan ini berlaku semua peraturan pelaksana tentang Kepala Cabang
dinyatakan berlaku selama tidak bertantangan dengan peraturan ini;
(2) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh Komisaris agar semua
Kepala Cabang mengetahuinya;

Disahkan di Jakarta
Pada tanggal 1 Januari 2017
KOMISARIS PT. WORLD TRADE ENERGY

TARMEN TASCHA, SE
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 1 Januari 2017
DIREKTUR UTAMA PT. WORLD TRADE ENERGY

IMAN SYAHBUDIN

11 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal


LAMPIRAN
PERATURAN PERUSAHAAN
PT. WORD TRADE ENERGY
NOMOR: 2 TAHUN 2017
TENTANG
PENGANGKATAN KEPALA CABANG DAN KEGIATAN PENYALURAN
BAHAN BAKAR MINYAK

A. PELANGGARAN DAN SANKSI

No Jenis Pelanggaran Jenis sanksi


1. Mengubah Spesifikasi BBM A, B dan/atau E
2. Menerima pasokan BBM selain dari PT. World Trade A, B dan/atau E
Energy
3. Mengurangi takaran A, B dan/atau E
4. Memindahtangankan sebagian atau seluruh hak A, B dan/atau E
dan kewajibannya
5. Tenaga kerja atau pihak yang berkerja untuk Kepala A, B dan/atau E
Cabang melakukan tindakan baik sengaja maupun
tidak sengaja yang dapat membahayakan diri
sendiri maupun pihak lain dan/atau yang dapat
menimbulkan kecelakaan.
6. Melakukan perbuatan ataupun tindakan yang dapat A, B dan/atau E
merugikan citra PT. World Trade Energy
7. Melakukan tindakan yang melanggar ketentuan A, B dan/atau E
peraturan perundang-undangan mapun
bertantangan dengan ketertiban umum.
8. Kesalahan system administrasi dan pelaporan A,B
9. Tidak mengirimkan laporan bulanan A,B,C,D

B. CATATAN

Jenis Sanksi Keterangan


A Surat peringatan 1
B Surat peringatan 2
C Skorisng berupa tidak boleh mengajukan diskon khusus selama 1
(satu) bulan
D Skorsing berupa tidak boleh mengajukan diskon khusus selama 3
(tiga) bulan
E Pemberhentian Kepala Cabang

C. KETERANGAN

1. Waktu yang diberikan untuk perbaiki sanksi ditentukan dalam Surat Peringatan.
2. Apabila Kepala Cabang mendapat peringatan dan tanpa berbaikan maka dikenakan
peningkatan saksi;
3. Apabila dalam 1 (satu) tahun setelah sanksi terakhir, tidak terjadi pelanggaran baru,

12 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal


maka semua sanksi akan gugur;
4. Untuk jenis pelanggaran 1-7 dapat langsung diberhentikan sebagai Kepala Cabang
tanpa harus didahului Surat Peringatan

13 10 halaman, 1 lampiran dan 25 pasal

Anda mungkin juga menyukai