Anda di halaman 1dari 4

AMANDEMEN VII

PERJANJIAN PEKERJAAN PENGANGKUTAN BBM


ANTARA
PT POST ENERGY INDONESIA
DENGAN
PT SAMUGARA ARTAJAYA

Nomor : 099/PEI-SA/PPPB/LEG/VI/2020

Amandemen VII terhadap Perjanjian Pekerjaan Pengangkutan BBM antara PT Post Energy
Indonesia dengan PT Samugara Artajaya (untuk selanjutnya disebut “AMANDEMEN VII”) ini dibuat
dan ditandatangani di Jakarta pada tanggal satu bulan Juni tahun dua ribu dua puluh (01/06/2020),
oleh dan antara:

I. PT. POST ENERGY INDONESIA, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta
No. 09 tanggal 26 April 2007, yang dibuat di hadapan Amaliyah, SH, MKn, Notaris di
Tangerang, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sesuai Keputusan No. W29-00995 HT.01.01-TH.2007 tanggal 23 Mei 2007,
dan telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Akta No. 1 tanggal 5 Desember 2019, yang
dibuat di hadapan Fitri Susanti, SH, MKn, Notaris di Jakarta, berkedudukan di Jakarta Pusat
dan berkantor di Plaza Bank Index Lantai 8 Suite 0801, Jalan MH. Thamrin No 57, Jakarta,
dalam hal ini diwakili oleh AGUSTINAS S, selaku Direktur, dengan demikian sah bertindak
untuk dan atas nama PT POST ENERGY INDONESIA, untuk selanjutnya disebut “PIHAK
PERTAMA”;
dan
II. PT SAMUGARA ARTAJAYA, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta No. 110
tanggal 23 April 1999, dan telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Akta No. 6 tanggal 28
Juni 2005, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sesuai Keputusan No. C-21359HT.01.01.TH.2005 tanggal 2 Agustus 2005,
berkedudukan di Jakarta Utara dan berkantor di Jalan Fort Barat No. 33, Kebon Bawang,
Tanjung Priok, Jakarta 14320, dalam hal ini diwakili oleh ERDIMAN TASCHA, selaku Direktur,
dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama PT SAMUGARA ARTAJAYA, untuk
selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam AMANDEMEN VII ini secara sendiri-sendiri dapat
disebut sebagai “PIHAK” dan secara bersama-sama disebut sebagai “PARA PIHAK”, masing-masing
digunakan sesuai konteksnya.

PARA PIHAK dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa PARA PIHAK telah menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut:
a. Perjanjian Pekerjaan Pengangkutan BBM Nomor 034/PEI-SA/PPPB/LEG/VIII/2014 pada
tanggal 14 Agustus 2014, yang berlaku sampai dengan tanggal 10 April 2015;
1

PIHAK PERTAMA : _______________ PIHAK KEDUA : _______________


b. Amandemen Perjanjian Pekerjaan pengangkutan BBM Nomor 80/PEI-
SA/PPPB/LEG/VII/2015 pada tanggal 15 April 2015, yang berlaku sampai dengan tanggal
30 Mei 2016;
c. Amandemen II Perjanjian Pekerjaan pengangkutan BBM Nomor 118/PEI-
SA/PPPB/LEG/V/2016 pada tanggal 31 Mei 2016, yang berlaku sampai dengan tanggal 30
November 2016;
d. Amandemen III Perjanjian Pekerjaan pengangkutan BBM Nomor 125/PEI-
SA/PPPB/LEG/XII/2016 pada tanggal 1 Desember 2016, yang berlaku sampai dengan
tanggal 31 Mei 2017;
e. Amandemen IV Perjanjian Pekerjaan pengangkutan BBM Nomor 132/PEI-
SA/PPPB/LEG/I/2018 pada tanggal 8 Januari 2018, yang berlaku sampai dengan tanggal
31 Mei 2018;
f. Amandemen V Perjanjian Pekerjaan pengangkutan BBM Nomor 147/PEI-
SA/PPPB/LEG/VI/2016 pada tanggal 1 Juni 2018, yang berlaku sampai dengan tanggal 31
Mei 2019;
g. Amandemen VI Perjanjian Pekerjaan pengangkutan BBM Nomor 165/PEI-
SA/PPPB/LEG/V/2019 pada tanggal 21 Mei 2019, yang berlaku sampai dengan tanggal 31
Mei 2020.
Untuk selanjutnya perjanjian-perjanjian sebagaimana dimaksud pada huruf a hingga g di atas
disebut “PERJANJIAN”.
2. Bahwa berdasarkan Pasal 10.1 PERJANJIAN, setiap perubahan, penambahan dan pengurangan
Pasal-Pasal dalam PERJANJIAN ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan PARA PIHAK secara
tertulis dalam suatu Amandemen dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
PERJANJIAN ini.
3. Bahwa sehubungan dengan adanya perubahan atas beberapa ketentuan dalam PERJANJIAN,
PARA PIHAK setuju untuk melakukan perubahan terhadap PERJANJIAN.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan itikad baik PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan
diri dalam AMANDEMEN VII ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
Pasal-Pasal berikut:

PASAL I

Mengubah ketentuan Pasal 7.1 PERJANJIAN, yang semula berbunyi sebagai berikut:

7.1. PERJANJIAN ini berlaku terhitung sejak tanggal 1 Juni 2014 sampai dengan 31 Mei 2019,
dan diperpanjang masa berlakunya terhitug mulai 1 Juni 2019 sampai dengan 31 Mei 2020.

Menjadi sebagai berikut:

7.1. PERJANJIAN ini berlaku terhitung sejak tanggal 1 Juni 2014 sampai dengan 31 Mei 2020,
dan diperpanjang masa berlakunya terhitug mulai 1 Juni 2020 sampai dengan 31 Mei 2021.

PASAL II
2

PIHAK PERTAMA : _______________ PIHAK KEDUA : _______________


Mengubah ketentuan Pasal 2 ayat 2.5 dan ayat 2.12 PERJANJIAN, yang semula berbunyi
sebagai berikut:
2.5 Apabila dalam perhitungan kuantitas BBM yang diangkut oleh PIHAK KEDUA diketahui bahwa
PIHAK PERTAMA kehilangan BBM lebih dari toleransi yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA
yaitu sebesar 0.15% (nol koma lima belas persen) pada satuan volumen liter observe dari
seluruh kuantitas BBM yang diangkut oleh PIHAK KEDUA berdasarkan surat Jalan/Bill Of
Landing, maka PIHAK KEDUA wajib menggantikan seluruh kehilangan kuantitas BBM
tersebut dengan mutu yang sama.
2.12 Apabila setelah dilakukan pemeriksaan, BBM yang diangkut oleh PIHAK KEDUA dalam
keadaan sesuai dengan Delivery Order (DO) dari pertamina dan surat jalan dari PIHAK
PERTAMA, maka PARA PIHAK dan penerima BBM wajib menandatangani berita acara serah
terima BBM, sebagaimana tertuang pada Lampiran II Perjanjian ini.

Menjadi sebagai berikut:


2.5 Apabila dalam perhitungan kuantitas BBM yang diangkut oleh PIHAK KEDUA diketahui bahwa
PIHAK PERTAMA kehilangan BBM lebih dari toleransi yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA
yaitu sebesar 0.5% (nol koma lima persen) pada satuan volumen liter observe dari seluruh
kuantitas BBM yang diangkut oleh PIHAK KEDUA berdasarkan surat Jalan/Bill Of Landing,
maka PIHAK KEDUA wajib menggantikan seluruh kehilangan kuantitas BBM tersebut dengan
mutu yang sama.
2.5.a untuk menghitung kuantitas BBM yang wajib diganti oleh PIHAK KEDUA, maka PARA
PIHAK wajib menghitung Susut Muatan yang dihitung dari perbedaan antara Ship’s
Figures After Loading dikurangi Ship’s Figures Before Discharge, kemudian dibagi
dengan Bill of Lading figure.
2.5.b berita acara Ship’s Figures After Loading dan Ship’s Figures Before Discharge wajib
ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
2.5.c Pada saat After Loading dan Before Discharge PIHAK PERTAMA wajib menempatkan
satu petugasnya pada saat kegiatan loading berlangsung.

PASAL III

1. AMANDEMEN VII ini berlaku efektif dan mengikat PARA PIHAK terhitung sejak tanggal
penandatanganannya.

2. Ketentuan-ketentuan lain dalam PERJANJIAN yang tidak diubah atau dinyatakan lain dalam
AMANDEMEN VII ini tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK.

3. AMANDEMEN VII ini merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
PERJANJIAN.

Demikian AMANDEMEN VII ini ditandatangani oleh pejabat yang berwenang untuk mewakili
masing-masing PIHAK, dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk
PIHAK KEDUA, dan setelah dibubuhi meterai yang cukup, ditandatangani di Jakarta, pada tanggal
tersebut di awal AMANDEMEN VII ini.

PIHAK PERTAMA : _______________ PIHAK KEDUA : _______________


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

PT POST ENERGY INDONESIA PT SAMUGARA ARTAJAYA

AGUSTINA S ERIDMAN TASCHA


Direktur Direktur

PIHAK PERTAMA : _______________ PIHAK KEDUA : _______________

Anda mungkin juga menyukai