Anda di halaman 1dari 5

Perjanjian Kontrak Keagenan (Kuasa Jual) Properti

Pada hari ini, Rabu, tanggal satu bulan dua tahun dua ribu sebelas (01-02-2012), bertempat di
Palembang, yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Bob Marley


Pekerjaan : Wiraswasta
Jabatan : -
Alamat : Jalan Harap Pelan-Pelan Banyak Anak-Anak No. 123
No KTP : 112233445566
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya
disebut sebagai Pihak Pertama.

2. Nama : Mu'ai Harigini

Perusahaan : CV. Rumah Kalbu


Jabatan : Manajer Pemasaran
Alamat : Jalan Gorengan Senja No. 123
No KTP : 123456789
Bertindak untuk dan atas nama CV. Rumah Kalbu dan beralamat di Jalan Prikitiw No. 234
selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan bahwa Pihak Pertama adalah
pemilik dari properti dengan identifikasi sebagai berikut:
Tipe Properti : Rumah 1 lantai, luas tanah 400m2,
luas bangunan 200 m2
Alamat : Jalan Harap Pelan-Pelan Banyak Anak-Anak No. 2
Harga Jual : Rp. 900.000.000,- (sembilan ratus juta rupiah)
Status sertifikat : hak milik

Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu
perjanjian keagenan seperti tertuang dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1

Pihak Pertama dengan ini menyerahkan kepada Pihak Kedua


semua data, catatan, dan dokumen yang berhubungan dengan
properti tersebut untuk diperiksa kepada instansi yang berwenang
dan setuju untuk membayar biaya pemeriksaan tersebut, sebagai
hak eksklusif yang diberikan oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perjanjian
ini dibuat.

Pasal 2

Pihak Pertama tidak diperkenankan, kecuali dengan persetujuan Pihak


Kedua, mencari pembeli atau menunjuk agen lain untuk mencari pembeli
selama masa hak eksklusif. Jika Pihak Pertama atau
agen lain mendapatkan pembeli selama masa hak eksklusif
dan properti tersebut terjual, maka Pihak Pertama harus
membayar komisi kepada Pihak Kedua sebagai pembayaran ganti rugi.

Pasal 3

Pihak Kedua akan menerima komisi sebesar 3,5% (tiga koma


lima persen) jika selama masa hak eksklusif tersebut
Pihak Kedua secara efektif memperkenalkan kepada
Pihak Pertama seorang pembeli yang sesudah itu mengadakan
pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli atas properti
tersebut. Pihak Kedua akan menerima setengah dari
pembayaran komisi yang seharusnya diterima,
jika Pihak Pertama menarik kembali hak eksklusif untuk
menjual properti tersebut. Komisi yang sudah
dibayarkan tidak bisa diminta kembali oleh Pihak Pertama
dengan alasan apa pun.

Pasal 4
Pihak Pertama dengan ini menjamin bahwa:
a. Pihak Pertama adalah pemilik satu-satunya yang berhak
atas bangunan tersebut.
b. Pada saat ini (sesuai tanggal) tidak sedang terikat kepada agen lainnya,
dalam hal menyerahkan hak eksklusif untuk menjual atau yang lain.

Pasal 5

Pihak Kedua memberikan wewenang kepada Pihak Pertama


untuk mengeluarkan biaya iklan dan promosi
sampai jumlah Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
ada atau tidak ada jual beli, sampai habis masa
hak eksklusif atau ditariknya kembali hak eksklusif
tersebut sebelum waktunya.

Pasal 6

Pihak Pertama dengan ini memberikan izin kepada Pihak Kedua untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Memasuki dan memperlihatkan properti tersebut
pada para peminat pada saat yang wajar dan setelah
memberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Pertama.
b. Mempromosikan/mengiklankan properti tersebut
di media massa, baik cetak maupun elektronik.

Pasal 7

1. Terhadap pembatalan akibat Force Majeure,


Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat menanggung
kerugiannya masing-masing.
2. Force Majeure yang dimaksud dalam perjanjian ini
adalah suatu keadaan memaksa di luar batas kemampuan
kedua belah pihak yang dapat mengganggu
bahkan menggagalkan terlaksananya perjanjian ini,
seperti bencana alam, epidemik, peperangan, pemogokan,
sabotase, pemberontakan masyarakat, blokade,
kebijaksanaan pemerintah khususnya di bidang moneter,
kecelakaan atau keterlambatan yang disebabkan oleh
keadaan di luar kemampuan manusia.

Pasal 8

Para pihak sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang terjadi


terkait dengan perjanjian ini dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, para pihak sepakat untuk
menyelesaikannya secara hukum. Untuk itu, para pihak memilih domisili
hukum yang tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Palembang.

Pasal 9
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan materai
cukup, ditanda tangani oleh para pihak dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani serta tanpa paksaan dari pihak manapun

Pihak I

.....................

Pihak II

....................

Saksi-Saksi

Saksi Pihak I


Saksi Pihak II

Anda mungkin juga menyukai