Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL ALAT

ANTARA
RUMAH SAKIT
DENGAN
DOKTER
Pada hari ini Senin tanggal dua puluh dua januari dua ribu delapan belas (22-01-2018), yang
bertanda tangan di bawah ini :

1. ………………., dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya selaku Direktur Rumah Sakit,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. , dalam hal ini bertindak dalam kedudukannya selaku pemilik alat medis, selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA (untuk selanjutnya disebut PARA PIHAK) setuju dan
sepakat untuk membuat perjanjian kerjasama operasional alat medis dengan syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Ruang Lingkup Perjanjian
1. PIHAK PERTAMA menyediakan tempat untuk peggunaan alat.
2. PIHAK KEDUA bersedia menyediakan alat kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal 2
Jangka Waktu Perjanjian
1. PARA PIHAK setuju dan sepakat perjanjian kerjasama operasional berlaku untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun dan diperpanjang secara otomatis sampai kedua belah pihak memutuskan
kerjasama.
2. PARA PIHAK setuju dan sepakat melakukan peninjauan kembali perjanjian ini setiap 6
(enam) bulan sekali dan jika dianggap perlu akan diadakan addendum yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini atas kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 3
Hak dan Kewajiban PARA PIHAK
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan tempat untuk kerjasama operasional alat
USG.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan alat USG kepada PIHAK PERTAMA dengan
jangka waktu yang telah disepakati.
3. PIHAK KEDUA wajib berbertanggung jawab atas kerusakan yang timbul pada alat USG
tersebut.
4. PIHAK KEDUA wajib segera menindaklanjuti apabila terjadi kerusakan atau sebagainya
terhadap alat medis tersebut yang menyebabkan pelayanan menjadi terhambat.
5. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab apabila terjadi kejadian diluar batas manusia,
misalnya : kebakaran, banjir, gempa bumi atau kejadian alam lainnya.
Pasal 4
Harga Sewa Menyewa
PARA PIHAK sepakat harga sewa menyewa dihitung sebagai berikut :
- Pasien BPJS Kesehatan :
Pendapat per bulan dikurangi 7,5 % (BPJS Kesehatan) dan dikurangi 12,5 % untuk
Bahan Habis Pakai (BHP). Sisa dari perhitungan tersebut dibagi 40 % untuk PIHAK
PERTAMA dan 60 % untuk PIHAK KEDUA.

- Pasien Umum :
Pendapatan per bulan dikurangi 12,5 % untuk bahan habis pakai. Sisa dari perhitungan
tersebut dibagi 40 % untuk PIHAK PERTAMA dan 60 % untuk PIHAK KEDUA.

Pasal 5
Cara Pembayaran
PIHAK PERTAMA melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA satu bulan sekali sekaligus
dengan pembayaran jasa medis.

Pasal 6
Informasi Rahasia
1. PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa segala informasi dan keterangan baik tertulis
maupun tidak tertulis dan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan bisnis, produk dan
pelayanan yang diketahui atau timbul berdasarkan perjanjian ini adalah bersifat rahasia serta
tidak boleh diberitahukan kepada pihak ketiga atau badan / orang lain yang tidak
berkepentingan dengan alasan apapun juga selama dan sesudah perjanjian ini.
2. Pelanggaran terhadap ketentuan kerahasiaan sebagaimana tersebut pada ayat 1 pasal ini,
khususnya yang menyangkut rahasia, akan dikenakan sanksi sebagimana diatur dalam
Undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia.

Pasal 7
Pemberitahuan
1. Semua surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan yang harus dikirim oleh masing-
masing pihak lain dalam perjanjian ini mengenai atau sehubungan dengan perjanjian ini,
dilakukan dengan faksinili, pos “tercatat” atau melalui perusahaan ekspedisi (kurir) / kurir
intern dari masing-masing pihak ke alamat-alamat yang tersebut di bawah ini :

I. PIHAK PERTAMA : RUMAH SAKIT


Alamat : ………………..
Nomor Telephone : ………………..
Nomor Fax : ………………..

II.PIHAK KEDUA : DOKTER


Alamat :
Nomor Telephone :
Nomor Fax :-

2. Dalam hal ini terjadi perubahan alamat dari alamat sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal
ini atau alamat terakhir yang tercatat pada masing-masing pihak, maka perubahan tersebut
harus diberitahukan secara tertulis kepada pihak lain dalam perjanjian ini selambat-lambatnya
5 (lima) hari kerja sebelum perubahan alamat dimaksud berlaku efektif.
3. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat menyurat atau pemberitahuan-
pemberitahuan berdasarkan perjanjian ini dianggap telah diberikan semestinya dengan
pengiriman surat atau pemberitahuan itu dengan pos “tercatat”, melalui perusahaan ekspedisi
(kurir) / kurir intern yang ditujukan ke alamat di atas atau alamat terkahir/tercatat pada
masing-masing pihak.
Pasal 8
Force Majeure
1. Di dalam suatu keterlambatan atau kegagalan memenuhi kewajiban yang tercantum dalam
Perjanjian Kerja ini oleh salah satu pihak yang disebabkan oleh tindakan atau kejadian di
luar kemampuan para pihak seperti: bencana alam, bom, huru hara dan kebakaran, semua
keterlambatan atau kegagalan dari pihak yang mengalami keterlambatan atau kegagalan
tersebut, karenanya dilindungi atau tidak akan mengalami tuntutan atas kerugian yang
diderita oleh pihak lain.
2. Dalam hal Force Majeure, maka para pihak wajib memberitahukan kejadiannya paling
lambat 14 hari.

Pasal 9
Lain-lain
1. Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam perjanjian ini, akan diatur kemudian
dalam suatu Addendum yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Surat-surat, dokumen, serta lampiran-lampiran yang berhubungan dengan perjanjian ini
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini. Dengan
ditandatanganinya perjanjian, maka surat-surat/dokumen yang pernah ditandatangani oleh
PARA PIHAK yang bertentangan dengan perjanjian ini atau telah tertuang dalam perjanjian
ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
3. Apabila suatu ketentuan dari perjanjian ini dianggap tidak sah, tidak dapat dilaksanakan atau
melanggar hukum untuk alasan apapun, maka perjanjian ini akan tetap berlaku sepenuhnya
terlepas dari ketentuan yang dianggap tidak sah, tidak dapat dilaksanakan atau melanggar
hukum tersebut.
4. Judul dan istilah-istilah yang dipergunakan dalam perjanjian ini semata-mata bertujuan untuk
mempermudah pemahaman atas isi perjanjian ini.
5. PARA PIHAK setuju, bahwa dari waktu ke waktu akan mengambil tindakan-tindakan tertentu
dan menandatangani dokumen tambahan yang sewajarnya diperlukan untuk melaksanakan
dan menjelaskan maksud dan tujuan dari perjanjian ini.

Pasal 10
Penutup
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini dan tanggal sebagai disebut pada
bagian awal perjanjian ini, dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang ditandatangani oleh PIHAK-
PIHAK yang berwenang mewakili PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, di atas materai
secukupnya yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Direktur Pemilik Alat

Anda mungkin juga menyukai