Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

(Draft)

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

No KTP :

Selanjutnya disebut Pihak 1

Nama : Arief Rachman

No KTP :

Selanjutnya disebut Pihak 2

Dengan ini sepakat untuk melakukan Kerjasama Pekerjaan yang tertuang dalam Surat Perjanjian Kerja,
dengan ketentuan yang di atur dalam beberapa Pasal sebagai berikut :

PASAL 1

RUANG LINGKUP & MASA BERLAKU KERJASAMA

1. Kedua belah pihak bersepakat untuk melakukan Kerjasama dalam jenis usaha
(Trading/Perdagangan) yang mekanismenya dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama
2. Ruang Lingkup Kerjasama meluputi seluruh transaksi Jual – Beli yang di lakukan oleh Pihak kedua
dengan mendapatkan Pendanaan oleh Pihak ke 1 dengan bertujuan mendapatkan keuntungan
15 – 30 % untuk tiap transaksainya
3. Masa berlaku Kerjasama akan berlaku selama 1 tahun yang akan di lakukan review per 3 bulan
untuk melakukan penilai pencapaian/performance Pihak 2
4. Surat Perjanjian ini dapat di putus secara sepihak oleh pihak pertama dengan memberikan
informasi sebelumnya kepada pihak ke 2 dengan penjelasan detail dan berhubungan dengan
performance/pencapaian Pihak ke 2

PASAL 2
MEKANISME PELAKSANAAN, TUGAS & TANGGUNG JAWAB

1. Adapun Mekanisme Pelaksaan oleh Pihak ke 2 sebagai berikut :


1.1. Melakukan potensi order/pesanan yang memliki nilai keuntungan sesuai margin yang telah
di tetapkan
1.2. Melakukan pencarian sumber pembelian barang/sparepart/jasa, dengan mendapatkan
penawaran/Quotation dari pihak penjual
1.3. Memberikan informasi kepada Pihak pembeli/customer untuk harga penjualan dan meminta
PO Customer jika telah di setujui
1.4. Setelah menerima PO Customer, maka PO pembelian akan di terbitkan untuk mendapatkan
Invoice untuk melakukan pembayaran yang akan di lakukan Pihak ke 1
1.5. Setelah Pihak ke 1 selesai melakukan proses pembayaran, maka akan dilakukan proses
pengiriman barang ke customer dengan kendaraan operasional, dan juga pembuatan
dokumentasi tagihan seperti Invoice, Surat Jalan, Faktur Pajak & Document lain Jika
dibutuhkan

2. Adapun Tugas dan Tanggung Jawab pihak ke 2 sebagao berikut :


2.1. Memastikan Target yang di tetapkan oleh pihak Ke 1 dapat tercapai sesuai yang telah di
tetapkan, dan jika ada kendala atau permasalahan yang berimbas pada ketidak pencapaian
target, maka Pihak ke 2 harus memberikan penjelasan disertai bukti/fakta yang dapati di cek
kebenaranan nya , Adapun untuk hasil keputusan mutlak ada di Pihak ke 1
2.2. Memastikan seluruh fasilitas dan insentive yang di dapatkan dapat di jaga dan di
pertanggungjawabkan ke pada Pihak ke 1

3. Adapun Mekanisme Pelaksanaan dan tanggung jawab pihak ke 1, sebagai berikut :


3.1. Melakuakn Review pencapain per 3 bulan yang di lakukan Pihak ke 1, serta memberikan
perubahan jika di butuhkan
3.2. Medukung pendanaan dan fasilitas yang di butuhkan pihak ke 2 dalam pelaksanaan
pekerjaan dengan meminta pertanggung jawaban jika dibutuhkan
3.3. Memberikan kompensasi/Gaji/sisa keuntungan yg telah di sepakati kedua belah pihak

PASAL 3

TARGET PENCAPAIAN & FASILITAS

1. Target Pencapaian adalah Nominal Total Penjualan yang di tetapkan oleh Pihak ke 1 dengan
margin keuntungan 15 – 30 %
2. Nilai target akan di tetapkan oleh Pihak ke 1 berupa Target per 3 bulan dan Juga Target Per Tahun
3. Review per 3 bulan akan di lakukan oleh kedua belah pihak untuk menentukan target untuk 3
bulan berikutnya berdasarkan kondisi pencapaian actual
4. Fasilitas yang di butuhkan untuk menunjang kegiatan operasional adalah sebagai berikut :
4.1. Kendaraan Operasional, berupa kendaraan mini bus, yang di tujukan sebagai penunjang
percepatan kegiatan operasioanl seperti ambil/pengiriman barang
4.2. Biaya Operasional seperti BBM, tol, biaya service jika ada dilakukan dengan mekanisme
reimburse (pendanaan oleh pihak ke 2 yang dapat di klaim) setelah mendapat persetujuan
dari pihak ke 1
4.3. 1 orang karyawan support yang bisa di fungsikan sebagai supir. Administrsi staff yang
bertujuan untuk percepatan proses pekerjaan

PASAL 4

NILAI KOMPENSASI/GAJI/PEMBAGIAN HASIL USAHA

1. Untuk hal ini di atur dalam 3 bulan sekali, di ambil dari total keuntungan per 3 bulan sebesar 25
%, dan untuk keuntungan total tahunan di berikan pada akhir tahun sebesar 15 % dari total
keuntungan tahunan

PASAL 5

KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

Dalam hal terjadi keterlambatan, kerugian dan/atau kerusakan sebagai akibat dari hal-hal yang
berada di luar kehendak dan kemauan Kedua Belah Pihak ("Force Majeure")
Termasuk dan tidak terbatas pada kerusuhan, huru-hara, kebakaran, banjir, bencana alam,
tindakan-tindakan teroris, perselisihan ketenagakerjaan yang menyebabkan mogok kerja,
dan/atau adanya larangan dari pemerintah yang tidak memungkinkan salah satu Pihak dalam
Perjanjian ini untuk meneruskan usahanya, maka Pihak tersebut tidak bertanggung jawab atas
keterlambatan, kerugian, kerusakan, dan/atau tidak dapat dilaksanakannya kewajiban-
kewajiban berdasarkan Perjanjian ini.
Meskipun begitu, tidak termasuk dalam keadaan Force Majeure adalah kesulitan ekonomi,
perubahan kondisi pasar dan/atau ketidakcukupan dana.
Apabila salah satu atau Para Pihak tidak dapat atau terlambat melaksanakan sebagian atau
seluruh kewajiban-kewajibannya disebabkan oleh suatu keadaan Force Majeure, maka Pihak
yang berada dalam keadaan Force Majeure wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak
lainnya mengenai keadaan Force Majeure tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari sejak terjadinya Force Majeure, dan Para Pihak setuju untuk membicarakan kemampuan
Pihak lainnya berdasarkan kondisi Force Majeure tersebut dan mencari mufakat untuk
penyelesaian secara adil apabila kondisi Force Majeure dan efeknya terjadi lebih dari 14 (empat
belas hari) berturut-turut.
Selama terjadinya Force Majeure dan atau berakhirnya Perjanjian sebagai akibat dari adanya
Force Majeure, Para Pihak tetap berkewajiban untuk menyelesaikan setiap kewajiban lainnya
yang disyaratkan dalam Perjanjian ini yang tidak terpengaruh dengan keadaan Force Majeure.
PASAL 6
HUKUM YANG BERLAKU

Perjanjian ini beserta penafsiran dan pelaksanaannya diatur oleh dan tunduk pada hukum yang
berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua Belah Pihak dengan ini sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang mempersyaratkan penetapan pengadilan untuk
mengakhiri Perjanjian ini.
Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian ini, maka kedua belah pihak setuju
untuk menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat, dan apabila penyelesaian secara
musyawarah dan mufakat tidak dapat menyelesaikan perselisihan yang terjadi, maka Para
Pihak setuju dan sepakat untuk menyerahkan perselisihan tersebut kepada Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (“BANI”) dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
BANI.Para Pihak setuju bahwa tempat diadakannya arbitrase adalah Jakarta.

PASAL 7

KETENTUAN UMUM

1. Segala sesuatu yang dianggap perlu oleh kedua belah Pihak dan belum cukup diatur dalam
Perjanjian ini akan ditentukan kemudian secara musyawarah antara kedua belah Pihak dan
akan dituangkan secara tertulis dalam amandemen atau adendum yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Salah satu Pihak tidak dapat mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini
kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lainnya

Karawang, ……

Pihak 1 Pihak 2

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai