KELOMPOK 1
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS INDONESIA
2022
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan
pada mata ajaran lain, kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak
i
DAFTAR ISI
Statement of Authorship.....................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
Daftar Tabel......................................................................................................................iv
Daftar Gambar...................................................................................................................v
Kasus...............................................................................................................................50
1. Hambalang............................................................................................................50
b. Tahapan Investigasi.......................................................................................54
e. Kesimpulan.......................................................................................................57
2. E-KTP...................................................................................................................57
a. Tujuan Proyek...................................................................................................57
b. Kronologi......................................................................................................57
ii
c. Keterlibatan Setya Novanto..............................................................................59
d. Modus Operandi............................................................................................59
g. Hukuman Pelaku...........................................................................................62
Daftar Pustaka.................................................................................................................65
DAFTAR TABEL
Penggantinya...................................................................................................................56
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
WAJAH BARU KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
Beberapa Kontroversi
Dalam UU No.31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001
[selanjutnya "disingkat "UU Tipikor"), ada dua pasal yang mengatur kerugian keuangan
setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara dipidana dengan pidana penjara minimal 4 tahun dan
maksimal 20 tahun dan denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling banyak 1 miliar
rupiah.
setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
padanya karena jabatan atau karena kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara dipidana seumur hidup, atau pidana penjara paling
singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan/atau denda paling sedikit 50 juta rupiah
Ada dua pertanyaan yang dapat diajukan oleh akuntan forensik atas kutipan Pasal 2 ayat
1
1. Dalam kedua pasal itu, Undang-Undang menggunakan kata dapat. Dalam
ya, bisa tidak". Jadi perbuatan dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jika
perekonomian negara, tetapi juga bisa tidak merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara".
korupsi tersebut? Jika ini benar, apakah kerugian keuangan negara atau
Untuk menjawab pertanyaan 1, para ahli hukum menggunakan istilah delik formal dan
"Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang
nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja
maupun lalai."
Apa arti kerugian yang nyata dan pasti? Contoh kasus: Pinjaman yang diberikan bank
semula dibayar dengan tertib oleh debiturnya. Sebelum terbayar lunas, debitur meminta
perpanjangan jangka waktu pelunasan kredit. Permintaan ini disetujui bank. Menjelang
akhir tahun/penutupan buku, pembayaran kredit dan bunganya mulai tersendat. Bank
2
melawan hukum dalam perpanjangan jadwal pinjaman. Pejabat bank (loan officer)
disuap oleh debiturnya, karena pejabat bank itu mengetahui kondisi keuangan
nasabahnya yang tidak sehat. Apakah kerugian ini nyata dan pasti?
Menurut ahli hukum, ya "dapat merugikan keuangan negara" dalam konteks delik
formal. Inilah yang diartikan Undang-Undang Tipikor Pasal 2 ayat (1) dan Pasal
dalam arti delik materiil. Kerugian yang disisihkan bank dalam kasus di atas, dalam UU
"Kerugian negara dapat terjadi karena pelanggaran hukum atau kelalaian pejabat negara
disiplin dan tanggung jawab para pegawai negeri/pejabat negara pada umumnya, dan
Pertanyaan kedua di atas (apakah kerugian merupakan unsur dari perbuatan korupsi atau
akibat?) berkaitan dengan pertanyaan: apakah kerugian ini harus dibuktikan, harus
dihitung? Pertanyaan ini berhubungan erat dengan pertanyaan pertama, dan Mahkamah
Konstitusi (MK) sudah dua kali mengambil putusan mengenai hal ini.
Para peneliti dengan latar belakang akuntansi meragukan dan mempertanyakan konsep
kerugian yang Nyata dan Pasti. Misalnya dalam contoh-contoh kerugian yang Nyata dan
3
1) Unsur bunga, misalnya dalam kasus penyelamatan bank seperti BLBI, Bank
Century, cessie utang Bank Bali. Bayangkan, para koruptor dalam kasus-kasus
tersebut tidak mengembalikan utang sampai hari ini, bahkan buron ke luar
Kembali ke contoh BLB yang diberikan pada akhir abad ke-20 yang belum
diselesaikan sampai dasawarsa kedua abad ke-21. Sementara itu dana yang
misalnya terhadap US dolar pada saat dana dikucurkan dan pada saat utang
dibayar kembali);
3) Peluang yang hilang (opportunity loss) misalnya dana BLBI yang tidak
4) Kerugian yang ditaksir. Jembatan ambruk karena ada perbuatan melawan hukum
yang bernama korupsi. Ahli teknik dapat menaksir biaya untuk membangun
kembali jembatan yang ambruk. Tapi ini angka taksiran, dan tidak diterima
penganut konsep kerugian yang Nyata dan Pasti. [Apakah para koruptor baru
bertentangan dengan konsep kerugian yang nyata dan pasti. Padahal kata
4
(assumption), dan kata ini juga yang mereka akan sering gunakan sebagai ahli
ekonomi.
Dengan perhitungan kerugian NYATA dan PASTI yang absurd itu, perilaku para
koruptor kelas kakap ini bisa diduga. STAR (Stolen Asset Recovery) akan tetap berada
di luar negeri, tidak tersentuh, karena para koruptor dalam posisi yang lebih kuat dari
penegak hukum (setidaknya dalam persepsi koruptor). Tidak adanya political will di
antara penegak hukum dan penyelenggara negara, memperparah keadaan yang darurat
korupsi.
Sebelum kasus BLBI, kita sudah "berpengalaman" dengan kasus perbankan lain. Pada
tahun 1991 Bank Pembangunan Indonesia memberikan "kredit" kepada Tan Tjoe Hong
alias Tan Tju Fuan alias Eddy Tansil. Diduga ada perbuatan melawan hukum di
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis bersalah dan Eddy Tansil dihukum
20 tahun penjara denda Rp30 juta serta membayar uang pengganti Rp500 miliar. Ia juga
dihukum membayar kerugian negara sebesar Rp1,3 triliun. Pada tanggal 4 Mei 1996
Kasus Eddy Tansil jauh sebelum ada perdebatan tentang kerugian keuangan negara
yang nyata dan pasti Pemahaman tentang kerugian keuangan negara yang nyata dan
Adakah jalan keluar dari kemelut pemahaman tentang kerugian keuangan negara yang
nyata dan pasti? Para hakim harus keluar dari kepompong mereka yang nyaman, atau
dalam istilah ahli hukum, harus ada judicial activism. Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP) Pasal 179 ayat (1) dan (2) berbunyi sebagai berikut:
5
Pasal 179 ayat 1
Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter
Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku juga bagi mereka yang
atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan yang sebenarnya
AFAI, seperti banyak disiplin ilmu forensik lainnya, adalah disiplin baru. Seperti
disebut di atas, umumnya di sektor publik, AFAI baru dikenal sejak (14 Februari) 1998.
Oleh karena itu, dalam KUHAP Pasal 179 ayat (1), AFAI (akuntan forensik dan auditor
investigatif) masuk "ahli lainnya yang wajib memberikan keterangan ahli demi
keadilan".
keahliannya.
Kepercayaan yang diberikan hukum dan pengadilan kepada berbagai ahli forensik ini
dapat membantu pengadilan untuk disiplin ilmu di luar disiplin hukum. Hakim, Jaksa,
kasus, sering kali dibutuhkan para ahli yang memberikan kesaksian (expert witness).
Jika hukum dan pengadilan memberikan keleluasaan kepada para ahli ini (selama
mereka memenuhi KUHAP Pasal 179 ayat 2), ada peluang yang besar untuk mengubah
6
Transformasi dari bukti ilmiah menjadi bukti hukum itulah yang sebenarnya terjadi
ketika akuntan forensik menghitung kerugian keuangan negara, di bawah sumpah, dan
menjelaskannya dengan baik dan meyakinkan majelis hakim, dan majelis hakim
Intinya, percayakan pada Ahlinya. Apakah Ahli ini seorang akuntan forensik, seorang
ahli ekonomi, seorang ahli lingkungan, dan seterusnya. Jika Hakim tidak puas dengan
satu Ahli, ia dapat meminta Jaksa menghadirkan Ahli kedua, ketiga, dan seterusnya. Hal
yang sama dapat dilakukan oleh Terdakwa dan Penasihat Hukumnya. Inilah solusi atas
kontroversi yang ditimbulkan dari kerugian keuangan negara yang nyata dan pasti.
perekonomian negara? Berikut ini saran-saran dari suatu forum diskusi di Jakarta.
Akuntan menyajikan angka kerugian keuangan negara yang dihitungnya dalam satu
Misalnya:
1) Kerugian keuangan negara seperti dijelaskan dengan metode arus dana yang
dinikmati oleh para pelaku yang disebutkan di atas, berjumlah Rp3,6 triliun.
dikerjakan tidak sesuai spec (spesifikasi) dalam kontrak. Menurut para ahli
7
Penyajian dalam beberapa butir seperti ditunjukkan atas, mempermudah Hakim
negaranya?
hidup dalam sumber daya alam (kehutanan, pertambangan, perikanan, dan lain-
lain).
assumptions), sehingga hasil akhir dari perhitungan kerugian ini dapat diterima
majelis hakim.
6) Tidak perlu menyajikan angka kerugian dalam rupiah atau mata uang asing.
Kerugian dapat disajikan dalam bentuk kuantitatif lain, seperti berapa tahun
diperlukan untuk menanam kembali sekian juta pohon, dengan tenaga kerja
negara memberikan pendidikan kepada sekian juta orang Indonesia dalam usia
wajib belajar. Penyajian seperti ini lebih menggugah hati nurani hakim.
menurut pendapat Penulis, akan menghemat biaya penindakan (misalnya oleh KPK).
Ada hal-hal yang disepakati antara penuntut dengan yang "dituntut" namun tuntutannya
8
8) Sanksi keuangan yang dapat membuat korporasi dan pengurusnya jera;
9) Detail dari sanksi keuangan ini dan peluang bagi akuntan forensik menghitung
DPA ini merupakan contoh konkrit dari Economic Analysis of Law dan kerja sama
antara SFO dan KPK serta hal-hal yang bisa dipelajari (lessons learned) dari kerja sama
ini.
Dalam menghitung kerugian keuangan negara, pertanyaan yang sering diajukan ialah:
13) Mengapa kerugian yang diajukan di persidangan relatif lebih rendah dari
15) Mengapa dalam suatu kasus yang sama, dua lembaga pemeriksa menghasilkan
perhitungan kerugian keuangan negara yang baku atau seragam itu dibutuhkan, atau
dalam ungkapan bahasa Inggris, "is it desirable?". Ada hipotesis bahwa setiap kasus
korupsi berbeda dari kasus lainnya, dan karenanya metode perhitungan untuk setiap
kasus harus berbeda. Apakah demikian? Mungkin "Ya", misalnya dalam kasus A bukti-
9
bukti yang tersedia lebih lengkap dari kasus B. Tetapi ini bukan keunikan dalam
perbuatan korupsinya, melainkan perbedaan dalam tersedianya bukti. Para ahli hukum
berpendapat bahwa konsep kerugian dan ganti rugi dalam pidana, berasal dari hukum
perdata. Buat seorang akuntan forensik (yang terlatih; teliti memperhatikan faktor yang
relevan; dan penuh kehati-hatian), menghitung kerugian apa pun (termasuk kerugian
keuangan negara), bukanlah sesuatu yang sulit. Yang "terlihat" rumit ialah drama yang
menjadi Ahli yang membantu Jaksa Penuntut Umum. Dalam hal ini perhitungannya
mengenai besarnya kerugian dapat digunakan JPU untuk menyusun dakwaan. Akuntan
Forensik juga bisa membantu Terdakwa atau Penasihat Hukumnya. Dalam hal ini ia
dapat menghitung sendiri besarnya kerugian, kalau menurut dia memang ada dan
kerugian itu sebenarnya tidak ada; dan dengan demikian ia menyiapkan bantahan
Akuntan forensik juga dapat dihadirkan sebagai Ahli yang memberikan keterangan ahli
di persidangan. Dalam hal ini, simpulan dari keterangan ahlinya, misalnya: "Jumlah
kerugian menurut perhitungan kami ialah maksimum Rp500 juta, atau maksimum
sebesar Rp500 juta. Kerugian ini jauh di bawah kerugian yang didakwakan JPU, yakni
10
Baik Akuntan Forensik yang membantu JPU maupun Terdakwa/Penasihat Hukumnya,
Hukum Pidana Umum dan Hukum Pidana Khusus (seperti Hukum Pidana untuk kasus-
kasus korupsi) membedakan pidana pokok dan pidana tambahan. Tindak pidana korupsi
yang dihitung kerugian keuangan negaranya, diatur dalam Pasal 2 dan 3 Undang-
Undang Tipikor (UU No. 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20
Tahun 2001).
16) Pasal 2 ayat (1) UU Tipikor: "Setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
dipidana dengan pidana penjara minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun dan
denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling banyak 1 miliar rupiah."
17) Pasal 3: "Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau karena kedudukan yang dapat
atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan atau
18) Pasal 18
11
perampasan barang bergerak yang berwujud atau yang tidak berwujud atau
barang tidak bergerak yang digunakan untuk atau yang diperoleh dari tindak
tersebut;
Penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 (satu)
tahun;
atau sebagian keuntungan tertentu, yang telah atau dapat diberikan oleh
Besarnya angka kerugian keuangan negara yang ditetapkan Majelis Hakim akan
berdampak terhadap berat/ringannya pidana pokok berupa pidana penjara, tetapi tidak
berdampak pada pidana pokok berupa denda. Pidana tambahan merupakan diskresi
hakim. Pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti dipengaruhi oleh besarnya
angka kerugian.
Pembahasan tentang pidana pokok berupa pidana penjara dan pidana tambahan berupa
pembayaran uang pengganti ini ingin menunjukkan pentingnya argumen, Terdakwa dan
Penasihat Hukum dalam Hakim. Ini adalah bagian dari Drama di Pengadilan.
Drama di Pengadilan
put, forensic accounting is legally accurate accounting. That is, accounting that is
12
sustainable in some adversarial legal proceeding, or within some judicial or
administrative review."
Crumbley bukan saja menekankan makna akuntansi forensik pada "legally accurate
bahwa akuntansi tersebut harus bisa bertahan dalam persidangan pengadilan yang
adversarial.
Dalam bahasa Inggris istilah "adversarial system" adalah istilah hukum yang
menjelaskan sistem pengadilan di mana dua pihak saling adu argumen untuk merebut
hati hakim (judge) dan para juri (jury dalam upaya memenangkan perkara. Ada
semacam perseteruan di antara para pihak (JPU melawan Terdakwa dan Penasihat
Hukumnya dalam pengadilan pidana, atau antara Penggugat dan Tergugat dalam
Pengadilan perdata). Di dalam suasana perseteruan ini, para pihak berupaya meyakinkan
(menjatuhkan vonis), hakim akan menetapkan besarnya suatu perhitungan, yang bisa
sama atau berbeda dengan perhitungan kedua belah pihak. Perhitungan inilah yang
Pendapatnya secara luas dikenal oleh para ahli hukum di tanah air. Bahkan beberapa
Het standpunt van de verdachte karakterisseerde hij als de subjectieve beoordeling van
een subjectieve positie, dat van de raadsman als de objectieve beoordeling van een
subjectieve positie, dan van de openbare ministerie als de subjectieve beoordeling van
13
een objectieve positie, dat van de rechter als de objectieve beoordeling van een
Terjemahan bebas:
Sudut pandang si Terdakwa ditandai dengan pertimbangannya yang subjektif dari posisi
yang objektif dari posisi yang subjektif. Sudut pandang Penuntut Umum ditandai
dengan pertimbangannya yang subjektif dari posisi yang objektif. Sudut pandang Hakim
pengadilan pidana. itu adalah Terdakwa, yang mendapat nasihat hukum dari
22) Penasihat Hukum harus bertitik tolak dari pertimbangan hukum yang benar
benar, ia akan diserang Penuntut Umum risiko tidak bisa meyakinkan hakim
14
dengan argumennya). Atau, Hakim dapat menetapkannya menghalang-halangi
23) Penuntut Umum mulai dengan tuduhan, dengan “dugaan Terdakwa”. Dengan
24) Terakhir, sang Penentu, yang harus adil, independen dan fair. Hakim menjadi
pertimbangan hukum yang benar (dan sesuai dengan keyakinan sebagai Hakim)
dari posisi netral. Dalam istilah Trapman, Hakim ditandai dari pertimbangan
Jika para pihak di pengadilan melaksanakan peran mereka sesuai dalil-dalil Trapman,
kita akan melihat apa yang Crumbley istilahkan sebagai "some adversarial legal
proceeding". Ini bukan saja di dalam pengadilan (pidana atau perdata), tetapi juga dalam
Perbedaan latar belakang budaya dan keyakinan membuat gagasan Trapman terlihat
"terlalu" ideal buat Indonesia, yang cenderung kompromistik. Kita terbiasa membaca
jaksa, polisi, hakim, dan pengacara bermasalah, atau terkena OTT (operasi tangkap
tangan) KPK dan seterusnya. Dari waktu ke waktu terbesit berita bahwa para auditor
15
Kecenderungan tidak sehat tersebut dapat mendorong hasrat untuk mencari metode
perhitungan yang kompromistis, yang dibungkus dengan istilah "metode baku", "yang
Menghitung kerugian keuangan negara dalam tindak pidana korupsi, tidak sukar.
kancah yang adversarial. Argumen para pihak di bawah pengawasan Hakim selaku
Dalam suatu diskusi ilmiah di Jakarta, Hakim Artidjo Alkostar menggunakan istilah
menjelaskan: "Hakim memutus demi keadilan dan kebenaran. Memutus demi keadilan,
dengan menggunakan hati, dan demi kebenaran dengan menggunakan otak. Memutus
Dalam bahasa ilmu ekonomi, kesepakatan dibuat untuk kasus-kasus di mana biaya atau
beban untuk menangani kasus (dalam hal ini beban penindakan) lebih besar dari
perbuatan yang diduga korupsi dan B = Benefit, atau pengembalian hasil perbuatan
16
APBN (seperti lemari besi/vault/brandkas di bank) berhasil dijebol para koruptor. Cost-
benefit analysis dilihat dari dua sisi, yakni dari sisi Pemerintah selaku pengelola negara
yang harus memperhatikan kepentingan orang banyak, dan dari sisi si koruptor (selaku
pelaku atau calon pelaku). Ada kalanya keputusan dalam bidang hukum (pembuatan
benefit analysis, dalam hal ini dari sisi kedua belah pihak (Pemerintah melalui wakil-
Sesudah terendus, para pelaku harus mengeluarkan lagi "biaya", misalnya berupa:
Pengembalian secara resmi, sebelum atau sesudah persidangan tipikor. Biaya untuk
Atau, yang lebih nista, menggunakan segala ancaman, sampai kekerasan, sampai
"diamankan".
Jika para pelaku dijatuhi hukuman, misalnya pidana penjara ada biaya yang mereka
keluarkan agar bisa hidup "lebih nyaman", dengan pendekatan kepada petugas atau
Kepala Lapas. Pidana denda dan pidana tambahan berupa uang pengganti, jelas
Pertanyaannya ialah, apakah C < B, C = B, atau C > B? Jika C < B dan pelaku tidak
peduli hukum, etika, ajaran agamanya, dan lain-lain (ini asumsi yang penting), "secara
17
Dari contoh itu, negara harus melindungi diri. Pertama, dengan membuat undang-
(secara de facto, hukuman ini adalah biaya dalam peramaan C < B). Kedua, dengan
penegakan hukum.
Economic Analysis of Law dipopulerkan oleh Richard A. Posner yang menulis buku
dengan judul tersebut. Posner adalah Hakim Kepala di Pengadilan Banding Amerika
Serikat (Chief Judge, United States Court of Appeals for the Seventh Circuit).
Posner menunjukkan bahwa hubungan antara kedua disiplin ilmu (ekonomi dan hukum)
sudah lama dikenal. Dalam salah satu tulisannya, Posner memberi contoh tentang para
pelepas uang (loan sharks). Pelepas uang ini akan menghukum para peminjam yang
tidak memenuhi kewajiban mereka, dengan mematahkan kaki dan bukan membunuh.
Hukuman patah kaki jauh lebih cost effective ketimbang membunuh si debitur yang
cidera janji.
Dalam makalah yang sama, Posner mengutip rumus Hand (Hand Formula) yang dibuat
Hakim Learned Hand. Rumus ini berkenaan dengan konsep rationality. Tulis Posner:
"Rationality implies decision making, and people often have to make decisions under
Contoh dari keputusan dalam ketidakpastian dalam hukum: Berapa besar upaya
probabilitas (probability) P, dan jika terjadi, akan ada kerugian (loss) sebesar L;
18
Maka biaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan (the cost of avoiding the accident)
lebih kecil dari biaya kecelakaan yang diharapkan (the expected accident cost) yang
adalah manfaat dari menghindari kecelakaan (benefit of avoiding the accident) jika B
lebih kecil dari L dikalikan P, atau B<PL. Jika kondisi ini terpenuhi maka calon korban
kelalaian) yang dikemukakan Hakim Learned Hand yang diumumkan sebagai putusan
Dengan menggunakan rumus Hakim Hand (Hand Formula) kita dapat melihat
bagaimana si korban dapat dianggap lalai (an injurer could be deemed negligent)
tetapi L sangat tinggi), atau sekalipun biaya untuk menghindari kecelakaan (the cost of
avoiding the injury) sangat tinggi (karena P dan/atau L mungkin sangat tinggi).
Banyak contoh kasus hukum yang diberikan dalam makalahnya. Sayangnya, tidak ada
Judge Posner points out that the domain of economics is much broader than most
world in which resources are limited in relation to human wants. The three fundamental
principles of economics Posner cites are: the inverse relation between price charged
and quantity demanded; the presumption that all consumers and sellers try to maximize
utility; and that resources tend to gravitate toward their most valuable uses in a free
market.
19
Terjemahan bebas sebagai berikut:
Hakim Posner menunjukkan bahwa domain ilmu ekonomi jauh lebih luas dari apa yang
dibayangkan kebanyakan lawyers. Dalam pemikiran Posner ilmu ekonomi adalah ilmu
mengenai pilihan yang rasional dalam dunia di mana sumber daya (resources) terbatas,
dibandingkan dengan yang diinginkan manusia. Ada tiga prinsip fundamental ilmu
ekonomi yang dikutip Posner, yakni: hubungan terbalik antara harga yang dibebankan
dengan jumlah yang diminta; anggapan bahwa semua konsumen dan penjual, berupaya
bergeser ke arah penggunaan yang mempunyai nilai tertinggi dalam suatu pasar bebas.
Berbekal EAL, dapat dipahami bahwa banyak “anomali” disekitar penanganan tindak
pidana korupsi dan segala drama di dalam dan di luar pengadilan. Walaupun Posner
20
TIPIKOR DAN KPK
korupsi (tipikor) dan sanksinya. Sebagian besar perilaku tipikor dijerat 2 pasal, dimana
i. Suap menyuap,
ii. Penggelapan,
iii. Pemerasan,
iv. Kecurangan,
Dalam resolusi 5/61 tanggal 4 Desember 2000, Sidang Umum PBB mengakui bahwa
Sehingga didirikanlah sebuah organisasi independen yang terdiri dari lintas batas negara
Adapun butir penting yang terdapat dalam UNCAC yaitu tentang pencegahan terjadinya
aset yang dikorupsi (asset recovery). Berikut merupakan penjelasan singkat terkait
butir-butir tersebut:
21
a. Prevention
Pencegahan dalam UNCAC diserahkan untuk sektor publik maupun swasta, yang di
b. Criminalization
c. International Cooperation
Negara-negara sepakat untuk kerja sama dalam segala aspek terkait pemberantasan
terikat dalam UNCAC mengajukan bentuk bantuan hukum bersama (mutual legal
d. Asset Recovery
Pemulihan aset yang dikorupsi harus direkonsiliasi dengan pengamanan hukum dan
22
Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)
1) Tujuan pembentukan: meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya
2) Sifat dalam pelaksanaan tugas: independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan
mana pun.
kepada publik, dan menyampaikan laporannya kepada Presiden, DPR dan BPK.
Tugas Wewenang
melakukan tipikor.
23
Supervisi 1 Melakukan pengawasan, penelitian atau penelaahan terhadap
24
Pencegahan 1 Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan
pemberantasan tipikor.
pemberantasan tipikor.
25
2. Memberikan informasi kepada masyarakat yang memerlukan atau memberikan
bantuan untuk memperoleh data lain yang berkaitan dengan hasil penuntutan tipikor
yang ditangani.
3. Menyusun laporan tahunan dan menyampaikannya kepada Presiden, DPR dan BPK.
atas.
1. Mengadakan hubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangka atau pihak
atau semenda dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai derajat ketiga dengan
3. Menjabat komisaris atau direksi suatu perseroan, organisasi yayasan, pengawas atau
pengurus koperasi dan jabatan atau profesi lainnya yang berhubungan dengan
jabatan tersebut.
Setiap anggota dan pegawai KPK yang melanggar larangan di atas, dipidana dengan
hukuman penjara paling lama lima tahun. Dan setiap anggota dan pegawai KPK yang
melakukan tipikor, pidananya akan diperberat dengan menambah 1/3 dari ancaman
pidana pokok.
26
27
KONSEP DASAR KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
Dalam pembahasan tersebut kita akan membagi dalam dua hal besar pada diskusi kali
ini. Pertama adalah Konsep kerugian dan kedua adalah konsep keuangan negara. Dalam
proses hukum kita, terdapat hukum perdata terkait dengan hukum privat dan hukum
administrasi negara serta hukum pidana masuk dalam hukum publik. Kedua hukum
tersebut, menjelaskan beberapa definisi atas kerugian pada konteksnya masing –masing.
Dalam hukum perdata, penjelasan pada kerugian dijelaskan dalam hukum perdata
bagian 4 mencakup pasal 1243 sampai dengan pasal 1252 yang berjudul “Penggantian
Biaya, Kerugian dan Bunga Karena Tidak dipenuhinya suatu perikatan”. Pada hukum
perdata di Indonesia umumnya mengutip terkait beberapa istilah yang sangat mendekati
definisi yang dimaksudkan kerugian yang dapat dimintakan penggantian itu, tidak
hanya yang berupa biaya yang sungguh –sungguh telah dikeluarkan (kosten), atau
kerugian yang sungguh –sungguh menimpa harta benda si berpiutang (schaden), tetapi
juga yang berupa kehilangan keuntungan (interessen). Yaitu keuntungan yang akan
Dalam hukum Administrasi Negara, kerugian negara atau daerah dapat mengutip pada
penjelasan kerugian ini adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata
dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun
lalai. Hal ini selaras dengan paham kerugian sebagai akibat perbuatan melawan hukum,
28
Dalam praktik hukum administrasi negara, peranan dilakukan oleh BPK dan BPKP.
Dalam hal ini BPK dalam petunjuk BPK, menjelaskan dua hal yaitu kerugian negara itu
sendiri dan besarnya jumlah kerugian negara. Pada konsep kerugian negara sendiri
jumlah kerugian negara sendiri yaitu “...pada dasarnya besarnya kerugian Negara
tidak boleh ditetapkan dengan dikira-kira atau ditaksir”. Sedangkan dari sudut pandang
BPKP, merujuk pada konsep pemeriksaan khusus yaitu pemeriksaan yang dilakukan
adalah suatu kerugian negara yang tidak hanya bersifat riil yaitu benar –benar telah
terjadi namun juga yang bersifat potensial yaitu yang belum terjadi seperti adanya
pendapatan negara yang akan diterima dan lain sebagainya. Meskipun dalam praktik
29
Gambar 6.
Titik Singgung Pengaturan Ganti Kerugian dari Hukum Perdata, Administrasi Negara, Hukum Pidana
Sumber: M Tuanakotta
Dalam ilmu ekonomi sendiri, dasar atas kerugian ditempatkan pada konsep well-
offness atau better –offness. Dalam hal ini, terkadang mengalami kesulitan dalam
mengukur secara objektif, namun atas permasalahan tersebut bukanlah menjadi alasan
untuk sebagai salah satu pengabaian. Dari sisi akuntansi sendiri, titik berat dalam
pembahasan kerugian negara pada konsep itu adalah substance over form. Dalam hal ini
penjelasannya merujuk pada makna ekonomis dari suatu transaksi (substance), dan
bukan sekedar tampilan luar. Begitu juga konsep different costs for different purposes
yang dikemukakan oleh Clark dalam konteks akuntansi forensik yaitu segala data dan
30
informasi (termasuk data biaya dan kerugian) yang relevan dengan tujuannya dalam hal
Keuangan Negara
Keuangan negara sendiri dalam arti luas melihat arti luas yaitu menjelaskan tentang
penyelenggaraan sektor publik. Sedangkan dalam arti sempit, sudut pandang akan
keuangan negara menjadikan keuangan negara cukup jelas dalam pengertian dan
ruang lingkupnya.
Dari sisi obyek, keuangan negara meliputi semua hak dan kewajiban
negara yang dapat dinilai dengan uang. Dari sisi subjek, keuangan negara meliputi
pemerintah baik pusat dan daerah, perusahaan negara maupun badan lain yang ada
kaitannya dengan keuangan negara. Sedangkan dari sisi proses, Keuangan negara
31
MENGHITUNG KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
Fakultatif, wewenang
4 Menetapkan uang pengganti Hakim
hakim
Dengan fakta hukum itu, penegak hukum merumuskan tindak pidana korupsinya,
menentukan ada atau tidaknya kerugian keuangan negara, dan bentuknya. Produk akhir
adalah Ahli menurut pengertian KUHP; Ahli menurut Undang- Undang No.. 15 tahun
2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; dan peraturan terkait lainnya. Tahap 1 dan 2
akuntan forensik (in house) dan senantiasa dapat berinteraksi secara intensif dengan
32
Tahap 1 dan tahap 2 berlangsung sampai kesiapan untuk menuntut di pengadilan.
(2) Mengupayakan pemulihan kerugian negara melalui jalur hukum perdata atau
hukum administratif
menyimpulkan bahwa:
A. Tidak terdapat cukup bukti untuk membuktikan unsur tindak pidana korupsi
Maka upaya berikutnya diatur dalam Undang – Undang tentang Pemberantasan Tindak
Jaksa Pengacara negara untuk dilakukan gugatan perdata atau diserahkan kepada
B. Menegaskan bahwa putusan bebas dalam perkara tindak pidana korupsi tidak
Menegaskan bahwa yang dimaksud dengan “secara nyata telah ada kerugian
keuangan negara” adalah kerugian negara yang sudah dapat dihitung jumlahnya
berdasarkan hasil temuan instansi yang berwenang atau akuntan publik yang
ditunjuk.
Tahap ketiga merupakan putusan majelis hakim dan dilakukan di Pengadilan Negeri,
33
Tahap 4 bisa ada bisa tidak dan tahap ini berhubungan dengan pemidanaan dalam tindak
pidana korupsi. Pemidanaan dalam tindak pidana pidana umum dijelaskan dalam KUHP
Pidana Pokok mencakup pidana mati, pidana penjara, kurungan, dan denda
Jenis – jenis pidana pokok tidak dapat dijatuhkan secara kumulatif. Tindak pidana
tertentu yang diancam dengan pidana pokok lebih dari satu, selalu bersifat alternatif.
Pidana pokok bersifat imperatif, artinya jika terbukti tindak pidana terbukti, maka
pidana wajib dijatuhkan sesuai dengan yang dicamkan pada tindak pidana yang
dilakukan oleh si pembuat. Pidana tambahan yang bersifat fakultatif, artinya tidak ada
tambahan itu bergantung pada kebijakan majelis hakim perlu dipertimbangkan atau
tidak.
Mengenai berat ringannya pidana pokok yang akan dijatuhkan pada si pelaku dalam
vonis hakim, undang – undang telah menentukan batas maksimum, khususnya pada tiap
– tiap tindak pidana. Majelis hakim tidak boleh melampaui batas maksimum khsus
tersebut. Batas minimal secara khusus tidak ditentukan. Secara umum batas minimal,
Perincian 30 bentuk tindak pidana korupsi menurut undang – undang No. 31 tahun
1999 jo. Undang – Undang No. 20 Tahun 2001 terbagi menjadi 7 kelompok tipikor
dan denda)
34
1 Kerugian Keuangan Memperkaya Diri, 1 tahun - Seumur
Mati, 50 – 1.000
juta
juta
penggelapan, memalsukan
merusak bukti
– 1.000 juta
diurusnya juta
35
KPK
Selama periode tahun 2007, KPK membuat kajian tentang perhitungan kerugian
keuangan dengan 15 kasus tindak pidana korupsi sebagai sampel yang mempunyai
sebagai berikut:
c. Selisih antara harga kontrak dengan harga atau nilai pembanding tertenu
d. Penerimaan yang menjadi hak negara tapi tidak disetorkan ke Kas Negara
Pada 6 kasus penentuan jumlah kerugian antara dakwaan JPU dengan putusan
negara antara laporan perhitungan kerugian keuangan negara yang disusun oleh
sering kali tidak dapat dilihat dengan jelas. Hal itu karena terkadang tidak mudah
Pada 3 dari 15 kasus, dipermasalahkan terpenuhi atau tidaknya unsur “bagian dari
keuangan negara”:
36
1. Pengadaan barang oleh suatu Perusahaan Jawatan
Jika dana dalam kasus tersebut digolongkan dalam keuangan negara, maka kerugian
menggunakan ahli dari Inspektorat Jenderal suatu Departemen hanya pada 1 kasus.
ahli berdasarkan atribut atau instansi asal?, profesi apa yang paling tepat?, jika
dilakukan auditor apakah termasuk audit investigatif dan apa standar auditnya?
Sebagian besar sumber bukti yang digunakan oleh ahli dalam menghitung kerugian
keuangan negara berasal dari KPK. Pertanyaannya adalah, apakah ahli tersebut
muncul bukti baru. Pertanyaannya, apa kekuatan laporan hasil perhitungan kerugian
keuangan negara yang dibuat oleh ahli di depan persidangan?, apakah ahli perlu
penuh. Hal ini karena para ahli tidak melaporkan distribusinya ke pihak – pihak
37
yang memperkaya diri atau pihak – pihak lain, padahal hal tersebut harus
diperhatikan.
pembakuan atau standardisasi, ada kepastian mengenai metode, atau pola perhitungan
yang andal, bermutu, dan dapat diterima dalam persidangan di pengadilan. Pembakuan
· Apakah ada tingkat kerumitan yang berbeda dalam merumuskan tipikor yang
negara
Bagan pohon ini meringkas perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian
keuangan negara tanpa melihat melihat kontroversi tentang apa yang dimaksud dengan
keuangan negara. Pohon kerugian keuangan negara mempunyai empat cabang, dalam
hal ini yaitu akun. Masing-masing akun mempunyai cabang yang menunjukkan kaitan
antara perbuatan melawan hukum dengan akun-akun tersebut. Keempat akun tersebut
adalah :
38
Gambar 1: Pohon Kerugian Keuangan Negara
Bentuk kerugian keuangan negara dari pengadaan barang dan jasa adalah pembayaran
a. Markup untuk barang yang spesifikasinya sudah sesuai dengan dokumen tender
b. Harga secara total sesuai dengan kontrak, tetapi kualitas dan/atau kuantitas
39
d. Syarat pembayaran lebih baik, tetapi syarat lainnya seperti kualitas dan kuantitas
2. Pelepasan Aset
1. Penjualan aset yang dilakukan berdasarkan nilai buku sebagai patokan dimana
panitia penjualan menyetujui harga jual di atas harga buku. Sehingga, para
pelaku bisa berkelit bahwa penjualan aset telah menguntungkan negara. Padahal
pada kenyataannya, penjualan tersebut bisa dilakukan dengan atau tanpa tender.
Praktik tender yang curang serupa dengan proses tender pada pengadaan barang
2. Penjualan tanah dan bangunan “diatur” melalui NJOP hasil kolusi dengan
pejabat terkait. NJOP di sini berperan sebagai nilai buku seperti pada poin a di
atas.
3. Tukar guling (ruilslag) tanah dan bangunan milik negara dengan tanah,
bangunan, atau aset lain. Dengan demikian aset ditukar dengan aset sehingga
penguasaan atas tanah, peruntukan tanah yang diterima dalam tukar guling. Aset
4. Pelepasan hak negara untuk menagih. Para makelar perkara (biasa disebut juga
40
semata-mata hilangnya jumlah pokok, tetapi juga kerugian bunga sejak hak tagih
3. Pemanfaatan Aset
Hal ini dilakukan ketika lembaga-lembaga negara mempunyai aset yang belum
dimanfaatkan secara penuh, “salah beli”, atau “salah urus” dan pihak ketiga meihat
peluang untuk memanfaatkan kekayaan negara ini, tetapi bukan melalui transaksi jual
a. Negara tidak memperoleh imbalan yang layak jika dibandingan dengan harga
pasar.
c. Negara kehilangan aset yang dijadikan jaminan kepada pihak ketiga. Misalnya
Potensi terjadinya kerugian menjadi lebih besar ketika asetnya tidak bertuan. Contohnya
adalah aset yang dibangun Pemerintah Pusat dengan dana APBN, tetapi tidak tercatat
4. Penempatan Aset
Penempatan aset merupakan penanaman atau investasi dari dana-dana milik negara.
Kerugian keuangan negara terjadi ketika adanya unsur kesengajaan menempatkan dana-
dana tersebut pada investasi yang tidak seimbang antara risk dan reward-nya. Apabila
mereka memiliki kelebihan dana, mereka sering tergoda untuk melakukan penempatan
aset dengan risiko yang relatif tinggi dibandingkan dengan imbalannya. Ciri yang sering
menonjol adalah tidak sejalannya usaha baru dengan bisnis inti. Ketika usaha barunya
41
gagal, mereka sering berdalih bahwa ini bukanlah kerugian keuangan negara, melainkan
sekadar business loss yang sangat lazim di dunia bisnis. Apabila penempatan aset
Penempatan aset merupakan kiat para pelaku kejahatan berkerah putih dimana seluruh
transaksi didukung dengan dokumen hukum yang sah dan lengkap. Bentuk luarnya
Besarnya kerugian sebesar selisih bunga ditambah premi untuk faktor tambahan risiko
dengan imbalan yang diterima selama periode sejak dilakukannya penempatan aset
2. Jumlah pokok yang ditanamkan dan yang hilang. Besarnya kerugian sebesar
3. Jika ada dana-dana pihak ketiga yang ikut hilang dan ditalang oleh negara, maka
kerugiannya adalah sebesar jumlah pokok dari dana talangan beserta bunganya.
5. Kredit Macet
oleh BI maupun oleh Bank BUMN itu sendiri dimana sebenarnya kredit ini sudah
diperkirakan akan macet. Bankir yang menjadi koruptor tersebut akan menggunakan
alasan bahwa kredit macet merupakan bagian yang tak terpisahkan dari risiko
perbankan. Pemberian kredit dengan cara ini merupakan kejahatan kerah putih,
dilakukan dalam bentuk kolusi antara pejabat bank dan sarat dengan benturan
kepentingan.
42
Oleh karena proses pemberian kredit dilakukan dengan cara melawan hukum, bentuk
kerugian negara berupa jumlah pokok dan bunga tanpa dikurangi hair cut.
yang menimbulkan kewajiban nyata, kewajiban bersyarat yang menjadi nyata, dan
kewajiban tersembunyi.
istimewa diselipkan diantara transaksi normal karena mengetahui bahwa transaksi ini
adalah jumlah pokok kewajiban dan bunga selama periode sejak timbulnya kewajiban
Pejabat lembaga Negara, BUMN, dan lain-lain mengadakan perikatan dengan pihak
ketiga yang pada awalnya merupakan contingent liability. Laporan keuangan lembaga
bersyarat. Pada akhirnya, pihak ketiga tidak mampu memenuhi kewajibannya sehingga
lembaga negara yang menjadi penjaminnya memiliki kewajiban nyata yang sebelumnya
Bentuk kerugian keuangan negara adalah sebesar jumlah pokok kewajiban dan bunga
selama periode sejak kewajiban bersyarat berubah menjadi kewajiban nyata sampai saat
3. Kewajiban Tersembunyi
43
Kewajiban tersembunyi mencuat dalam kasus aliran dana suatu lembaga besar yang
memfokuskan suatu audit pada pengeluaran untuk masalah hukum karena legal
expenses merupakan tempat persembunyian segala macam biaya yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Hal ini mengakibatkan adanya kecenderungan dari pihak pimpinan lembaga untuk
dua cara:
2. Aset bodong tersebut dihilangkan melalui kewajiban kepada pihak yang masih
terafiliasi.
Bentuk kerugian negara adalah sebesar jumlah pokok kewajiban dan bunga sejak
Dari ketiga jenis ranting kewajiban di atas, pola penghitungan kerugian keuangan
C. penerimaan negara bukan pajak (PNBP). PNBP ini dapat ditemukan di hampir
semua lembaga namun pertanggungan jawabnya tidak selalu ada atau terbuka
untuk diperiksa oleh BPK, sehingga penerimaan ini rawan korupsi. Contohnya
44
di Perguruan Tinggi, Rektor, Dekan, dan pejabat struktural lainnya mempunyai
Dari Pohon Kerugian Keuangan Negara dapat kita lihat ada tiga sumber kerugian
kewajibannya ke kas negara. Kelalaian para wajib bayak akan menimbulkan kerugian
keuangan negara. Negara bukan saja tidak menerima jumlah yang menjadi kewajiban
wajb bayar, tetapi juga kehilangan bunga atas penerimaan tersebut karena adanya unsur
2. Penerimaan Negara Tidak Disetor Penuh oleh Pejabat yang Bertanggung Jawab
Inisiator: Lembaga negara yang bersangkutan menjadi penyetor, namun pejabat yang
Contoh: Selisih antara ”tarif tinggi” dan ”tarif rendah” dalam pengurusan dokumen
Negara
Secara substansi ketiga ranting di atas merupakan penerimaan negara yang tidak
45
Jumlah kerugian negara = sebesar jumlah penerimaan negara yang tidak disetorkan
ditambah bunga untuk periode sejak saat penerimaan negara seharusnya disetorkan
Secara umum pola perhitungannya sama dengan pola perhitungan kewajiban, yaitu
Kerugian keuangan negara terjadi karena pengeluaran negara dilakukan lebih dari
Dari Pohon Kerugian Keuangan Negara, kerugian keuangan negara berkenaan dengan
Berlaku Lagi.
peraturan daerah sebagai dasar pemberian upah pungut atau honor dengan
46
menggunakan dasar peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yang tidak berlaku
lagi.
Contoh: dalam kasus pembayaran kepada pemasok atau kontraktor, pembayaran kepada
Jumlah kerugian negara = sebesar uang yang dibelanjakan untuk kegiatan fiktif,
ditambah dengan bunga selama periode sejak dikeluarkannya uang tersebut sampai uang
dikembalikan terpidana.
PERSIDANGAN
Seorang ahli harus memiliki keahlian khusus tentang kerugian keuangan negara,
sehingga ia dapat membuat terang suatu perkara pidana korupsi guna kepentingan
pemeriksaan.
Pihak yang memberikan keterangan ahli adalah BPK, bukan pribadi (anggota,
pribadi
berwenang, sesuai
kompetensi yang
melekat
47
2 Substansi Pendapat yang Memberikan keterangan tentang
pengetahuan dan
pengalaman
pribadi
ahli
pengetahuan
Audit investigatif merupakan audit yang bersifat investigatif. Akuntansi forensik adalah
penerapan disiplin ilmu akuntansi untuk keperluan hukum. Audit investigatif lebih luas
48
dari sekadar audit dan dari hasilnya menemukan bukti – bukti dapat menentukan
Pemeriksaan BPK
audit, opinion audit, atau independent audit. Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan
yang bertujuan untuk melihat apakah pelaksanaan program memenuhi kriteria efisiensi,
efektivitas, dan ekonomis. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu mencakup segala macam
49
KASUS
a. Hambalang
a. 2003
Proyek ini dimulai pada tahun 2003, karena ada kebutuhan oleh DepDikBud
terkait pusat pendidikan dan pelatihan olahraga yang bertaraf internasional dan untuk
menambah fasilitas olahraga selain Ragunan. Dan pada saat ini, yang direkomendasikan
adalah 3 wilayah, yaitu Hambalang Bogor, Desa Karang Pawitan, dan Cariuk Bogor.
b. 2004
telah dibangun fasilitas-fasilitas seperti masjid, asrama, lapangan sepakbola, dan pagar,
c. 2004-2009
h. 2005
i. 2006
Dianggarkan pembuatan maket dan masterplan, di mana di rencana awalnya ada pusat
peningkatan olahraga nasional jadi pusat untuk atlet nasional & atlet elite.
50
j. 2007
Diusulkan perubahan nama dari Pusat Pendidikan Pelatihan Olahraga Nasional menjadi
k. 2009
d. 2010
Pada 20 Januari 2010, diterbitkan sertifikat hak guna nomor 60 atas nama
Kemenpora untuk tanah Hambalang, dan pada tanggal 30 Desember di tahun 2010,
tersebut, terdapat perubahan lagi, berupa penambahan fasilitas seperti bangunan sport
sains, asrama atlit senior, lapangan menembak, extreme sport, panggung terbuka, dan
Sejak 2009 sampai dengan 2010, telah dikeluarkan anggaran sebanyak Rp 675
miliar, dan pada 6 Desember 2010, telah keluar surat kontrak tahun jamak dari
e. 2012
terkait pembangunan proyek Hambalang ini, dan BPK menyimpulkan adanya indikasi
BPK sampai tanggal 30 Oktober 2012, kerugian Negara mencapai sejumlah Rp 243,66
51
a. Kepala Badan Pertanahan Nasional menerbitkan Surat Keputusan Hak
surat pelepasan hak dari pemegang hak sebelumnya yang menjadi syarat
2. Terkait lokasi dan site plan, ditemukan ada pelanggaran terhadap UU no. 32
PerBup Bogor no. 30 tahun 2009 tentang Pedoman Pengesahan Master Plan,
Perda Kabupaten Bogor no. 12 tahun 2009 tentang Bangunan Gedung karena
proyek ini.
Pekerjaan Umum no. 45 tahun 2007 karena ada pengeluaran pendapat teknis
jadi diduga ada pelanggaran PMK 69/PMK 02/2010 Juncto PMK 180/PMK.
52
02/2010, dan Sesmenpora mengajukan Revisi RKA-KL tahun 2010 dengan
akan terjadi kenaikan, padahal yang terjadi adalah penurunan, sehingga diduga
atau pemberian surat kuasa dari Menpora, dan hal ini melanggar PMK
terkait seluruh unit bangunan yang hendak dibangun harus dibangun dalam
waktu lebih dari satu tahun anggaran dan terkait surat persetujuan kontrak yang
tidak diajukan oleh menteri, serta terkait revisi RKA-KL kemenpora 2010 yang
RKA-KL Kemenpora tahun 2011 dengan skema tahun jamak sebelum penetapan
konstruksi dengan nilai kontrak di atas Rp 50 miliar tanpa adanya surat kuasa
dari menpora, dan hal ini melanggar KepPres no. 80 tahun 2003, dan Menpora
membiarkan hal ini terjadi, yang melanggar PP no. 60 Tahun 2008. Di samping
53
itu, proses evaluasi prakualifikasi dan teknis terhadap penwaran calon rekanan
tidak dilakukan oleh panitia pengadaan, tapi diatur oleh rekanan yang
Terakhir soal pelelangan ini, ditemukan ada rekayasa dalam proses pelelangan
Operasi.
Pembendaharaan Per-66/PB/2005
Perkasa, dan 32 subkontraktor lainnya, dan hal ini melanggar Keppres 80 Tahun
2002.
f. 2014
atas Dugaan Tipikor Pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga
54
b. Tahapan Investigasi
1. Perencanaan
Audit Investigasi terdiri dari para auditor yang kompeten, memiliki integritas yang
tinggi, serta independensi. Tim Audit Investigasi kasus Hambalang haruslah terdiri dari
proyek seperti: keputusan hak pakai, lokasi dan site plan, izin mendirikan bangunan,
pekerjaan konstruksi.
kerjasama,dan estimasi besarnya kerugian negara atau daerah akibat kasus ini.
2. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan Tim Audit Investigasi bertugas untuk memperoleh bukti
audit yang nantinya dapat memperkuat dugaan adanya tindakan pidana korupsi. Bukti
audit ini dapat diperoleh Tim Audit Investigasi melalui observasi, inspeksi, konfirmasi,
penelusuran, dll.
3. Pelaporan
Tahap pelaporan hasil investigasi yang dikeluarkan oelh Tim Audit Investigasi
harus memenuhi unsur akurasi, berimbang, relevan, jelas,dan tepat waktu. Terkait
teknik yang digunakan Tim Audit Investigasi untuk mendapatkan temuan audit
55
informasi dan konfirmasi, pemeriksaan dokumen, review analitis, perhitungan
kembali, penggunaan metode net worth, dan mengikuti jejak keuangan/follow the
money.
2427 K/Pid.Sus/2014, kerugian yang diakibatkan oleh tipikor yang terjadi pada kasus
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, uang pengganti dan pidana
yang harus dibayarkan oleh para terdakwa untuk membayar kerugian negara adalah
sebagai berikut:
KPK)
dan $ 5.261.070,00
56
Muhammad Nazaruddin 7 tahun Penjara -
dan $ 2.350.000,00
Tabel 5: Beberapa Terdakwa di Kasus Hambalang, Hukuman Pidana, dan Uang Penggantinya
e. Kesimpulan
adalah dalam cabang korupsi, ranting penyuapan dan penyalahgunaan wewenang yang
dilakukan oleh banyak pihak dan melibatkan banyak pihak, dan hal ini terjadi karena
pengendalian internal yang buruk. Agar hal ini tidak terjadi lagi di masa depan, maka
perlu ditingkatkan.
b. E-KTP
a. Tujuan Proyek
kependudukan di Indonesia
• Menghindari KTP Ganda atau KTP Palsu dan memudahkan dalam melakukan
kejahatan.
57
b. Kronologi
(NIK)
• Lelang proyek e-KTP ini dimulai sejak tahun 2011 dan banyak masalah yang
• Kasus Korupsi proyek e-KTP ini terendus akibat kicauan mantan Bendahara
• Korupsi dimulai setelah rapat pembahasan anggaran pada bulan Februari 2010.
Saat itu, Irman yang pada saat itu masih menjabat sebagai Direktur Jenderal
Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri dimintai sejumlah uang oleh ketua
usulan anggaran proyek e-KTP yang diajukan Kemendagri disetujui oleh Komisi
II DPR.
• Irman kemudian menyetujui permintaan tsb dan menyatakan bahwa pemberian fee
kepada anggota DPR akan diselesaikan oleh Andi Agustinus alias Andi
• Andi dan Irman meminta bantuan Setya Novanto yang saat itu menjabat sebagai
ketua Fraksi Golkar. Mereka berharap agar Novanto dapat mendukung dalam
• DPR melakukan pembahasan RAPBN 2011 terkait proyek e-KTP. Andi bertemu
58
beberapa kali pertemuan, disepakati anggaran proyek e-KTP sebesar Rp 5,9
triliun. Sebanyak 51% dari total anggaran akan digunakan untuk belanja modal
atau belanja rill proyek dan sisanya 49 % akan dibagi – bagi kepada pihak terkait.
• Dalam proses pengadaan barang, Sugiharto diangkat oleh Irman sebagai Pejabat
Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa KPK di Pengadilan Tipikor pada tanggal
17 Juli 2017, Novanto disebut memiliki peran dalam mengatur besaran anggaran e-KTP
yang mencapai 5,9 triliun. Novanto sempat membantah dan mengelak. Ia bahkan
Pada bulan September 2017, KPK memanggil kembali Novanto untuk diperiksa
sebagai tersangka. Saat itu, Novanto sudah menjadi ketua DPR RI. Setya Novanto
berkali – kali tidak hadir dengan berbagai alasan. Novanto selalu menunda proses
d. Modus Operandi
tahun 2011 – 2013 dengan nilai anggaran 5,9 triliun. Dari total anggaran tersebut, 51%
yaitu sebesar Rp 2,66 triliun direalisasikan untuk belanja pembiayaan proyek, sisanya
59
e. Perhitungan Kerugian Negara
Dalam menghitung kerugian keuangan negara terkait kasus korupsi proyek e-KTP
sebesar 2,3 triliun, KPK menghadirkan auditor investigasi Badan Pengawas Keuangan
pengadaan proyek tersebut. Metode penghitungan kerugian negara pada kasus ini
pekerjaan material Petg (platik bahan pembuat blanks), Chip, Personalisasi dan
Distribusi
Pengantar Pencairan Dana (SP2D) yang sudah diperoleh dari konsorsium PNRI,
harga pembelanjaan vendor ditambah harga additional cost (biaya tambahan) yang
dikeluarkan oleh vendor tersebut, dan biaya pengiriman sampai ke daerah masing-
masing.
konaorsium dengan jumlah gaji tenaga kerja Helpdesk yang sebenarnya dibayarkan.
Menurutnya ada perbedaan antara jumlah yang dibayarkan dengan orang yang
60
6) Gaji Pendamping Teknis dari Kabupaten/Kota dan Kecamatan, Perhitungan
dibayarkan.
Berdasarkan audit yang didasarkan pada dokumen dari penyidik KPK dan
beberapa saksi, terdapat beberapa penyimpangan dalam proyek KTP Elektronik
tersebut, antara lain:
o Proses pra pelelangan, ,adanya pertemuan-pertemuan sebelum proses pelelangan
o Penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan spesifikasi barang telah mengarah
61
o Dalam proses pelelangan didaptkan juga adanya usaha dari Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan panitia lelang untuk
o Lelang melalui Sistem Pengadaan Lelang Secara Elektronik (LPSE) hanya di awal
saja dan pada proses pemberian penjelasan (Aanwijzing) dilakukan secara manual.
o Jenis kontrak langsam tetapi telah diadendum sebanyak sembilan kali untuk
o Adanya prasarana pekerjaan yang tidak sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
g. Hukuman Pelaku
Pengadilan sudah memvonis bersalah kepada 4 orang yang terlibat dalam kasus
korupsi e-KTP. Berikut rinciannya:
Sugiharto: 5 tahun penjara (vonis 22 Juni 2017)
Irman: 7 tahun penjara (vonis 20 Juli 2017)
Andi Naragong: 8 tahun penjara (21 Desember 2017)
Setya Novanto: 15 tahun penjara (divonis 24 April 2018, kemudian mengajukan
peninjauan kembali (PK) setahun setelahnya)
b. Menghitung kerugian
62
c. Menetapkan kerugian
a. Total Lost
c. Kerugian bersih
perhitungan BPKP berdasarkan harga realisasi dikurangi harga wajar. Dasar dari
sehingga kerugian adalah selisih harga realisasi dengan harga wajar dari barang / jasa
4) Terdapat perbedaan jumlah perhitungan kerugian negara menurut BPK dan BPKP
Jaksa KPK memutuskan untuk menggunakan hitungan kerugian negara versi BPKP
Saran:
63
2. Dalam menghitung kerugian negara, seorang penyidik atau akuntan forensic
harus memahami modus operasi kasus tipikor tersebut, sehingga metode yang
3. Apabila dalam proses pengumpulan bukti besarnya kerugian negara, tidak dapat
diperoleh bukti asli, disarankan atas bukti yang berupa fotocopy dilegalisasi oleh
64
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawati, Utami D., (2015), BPK: Kerugian Negara Proyek Hambalang Mencapai
Oktober 2022
https://news.detik.com/berita/d-1928176/kronologi-proyek-hambalang-dari-tahun-
https://nasional.kompas.com/read/2012/10/31/15532777/Inilah.Hasil.Audit.BPK.s
Awal Mula Kasus Korupsi E-KTP yang Sempat Hebohkan DPR hingga Seret Setya
Novanto (kompas.com)
https://news.detik.com/berita/d-3912156/ini-cara-auditor-bpkp-hitung-kerugian-rp-23-t-
dari-proyek-e-ktp
https://www.tribunnews.com/nasional/2018/03/13/asal-usul-jumlah-kerugian-negara-rp-
23-triliun-pada-kasus-korupsi-e-ktp
65