Anda di halaman 1dari 44

DIKLAT PERHITUNGAN

KERUGIAN NEGARA
PERATURAN TERKAIT
PERHITUNGAN KERUGIAN NEGARA (PKN)
DAN PEMBERIAN KETERANGAN AHLI (PKA)
• UU 15/2006 TTG BPK PASAL 11c
• UU 15/2004 TTG PPTJKN PASAL 13
• PUTUSAN MK NO 54/PUU-XII/2014 GUGATAN
KADIS PU DELI SERDANG (IR SYAIFUL)
PERATURAN TERKAIT
(LANJUTAN)

• Peraturan BPK No. 3 Tahun 2010 tentang


Tatacara Pemberian Keterangan Ahli
• Keputusan BPK No. 17/K/I-XIII.2/12/2008
tentang Juknis Pemeriksaan Investigatif
• Keputusan Sekjen BPK No. 208/K/X-
XIII.2/4/2013 tentang Pedoman Pemberian
Keterangan Ahli
DASAR PKA DAN SUMBER DOKUMEN
ATURAN YG DASAR PKA SUMBER DOKUMEN
BERLAKU
PER BPK 3/2010 1. LHP BPK 1. KKP PEMERIKSA
2. LAP PENGHITUNGAN 2. DOK DAN BAP
KERUGIAN NEGARA PENYIDIK

KEP BPK 17/2008 LHP PERHITUNGAN DOK DAN BAP


KERUGIAN NEGARA PENYIDIK
KEP SEKJEN 1. LHP BPK 1. KKP PEMERIKSA
208/2013 2. LAP PENGHITUNGAN 2. DOK DAN BAP
KERUGIAN NEGARA PENYIDIK
ALUR PKA BERDASARKAN LHP BPK

LHP PBK PENYELIDIKAN PENYIDIKAN

PENELAAHAN SD
BAP AHLI PERMINTAAN PKA
PENUGASAN AHLI

AHLI
MEMBERIKAN KET
DI PENGADILAN
LHP YG
ALUR PKA
KASUS YG
BLM
BLM ADA
SIMPULAN
BERDASARKAN
DIPERIKSA
BPK
KN/D

CUT OFF
LAP PKN
BERBEDA
ATAU ADA
BUKTI BARU

• PENYELIDIKAN BPK • BAP AHLI


• PENYIDIKAN • PANGGILAN AHLI
• PENELAAHAN SD
• PERMINTAAN PKN PENUGASAN PKN • PENUGASAN PKA
DAN PKA • LAP PKN • PKA DI
PENGADILAN

APH AHLI
- LHP BPK
(KEU/KIN/PDTT/PI)
ALUR PKA
BAIK SDH ADA
SIMPULAN KN BERDASARKAN
ATAU BELUM

- KASUS YG BLM
LHP PKN
PERNAH DIPERIKSA
BPK

• PENYELIDIKAN BPK
• PENYIDIKAN • BAP AHLI
• PERMINTAAN PKN • PENELAAHAN SD
• PANGGILAN PKA
DAN PKA PENUGASAN
PEMERIKSAAN PKN • PENUGASAN PKA
• LHP PKN • PKA DI PENGADILAN

APH AHLI
BPK BPK dan APH APH

LHP BPK (Keu/Kinerja/PDTT Pemaparan dan Penelaahan


Non PI) yg mengandungUnsur
Pidana
Ya
Cukup bukti Penyelidikan
awal?
Penyidikan
Tidak
Melengkapi kekurangan atau
Pemeriksaan Investigatif
Permintaan
Bukti tambahan atau Pemaparan dan Penelaahan Keterangan Ahli
LHP Investigatif

Tidak Ya
Cukup bukti
Melengkapi kekurangan awal?

Bukti tambahan
Pemaparan dan Penelaahan

Ya Tidak
Melakukan Pemeriksaan PKN Cukup jelas
dan yakin? Melengkapi kekurangan

Laporan PKN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
DASAR PKA KELEBIHAN KEKURANGAN
LHP BPK (KEU/KIN/PDTT)
LHP PKN
LAP PKN
PUTUSAN MK 54/PUU-XII/2014
KERUGIAN NEGARA
VS
KERUGIAN KEUANGAN
NEGARA ???
KERUGIAN NEGARA
Menurut :
 UU 15/2006 Pasal 1 huruf 15 dan
 UU 1/2004 Pasal 1 huruf 22:

• Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan


uang, surat berharga, dan barang, yang nyata
dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
• Kekurangan = Berkurangnya?
RUGI - KERUGIAN
• RUGI: 1. a (terjual) kurang dari harga beli atau
modalnya; tidak mendapat laba; 2. a tidak
mendapat faedah (manfaat); tidak beroleh
sesuatu yg berguna
• KERUGIAN: v menanggung atau menderita
rugi; 2. n perihal rugi; 3. n sesuatu yg dianggap
mendatangkan rugi
KURANG-BERKURANGNYA-KEKURANGAN

• KURANG: adv 1. belum atau tidak cukup


(sampai, genap, lengkap, tepat, dsb) 2. belum
atau tidak sama dengan yang seharusnya; 3.
sesuatu yg tidak ada (yg menyebabkan tidak
lengkap, tidak genap, tidak cukup, tidak
sempurna, dsb)
• BERKURANGNYA: v menjadi kurang (sedikit);
susut semakin kurang
• KEKURANGAN: 1. n perihal kurang
KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
UNSUR TIPIKOR PADA PASAL 2:
• Setiap orang
• Melawan hukum
• Memperkaya diri sendiri dan/atau orang lain dan/atau korporasi
• DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA dan/atau perekonomian
negara

UNSUR TIPIKOR PADA PASAL 3:


• Setiap orang
• Memperkaya diri sendiri dan/atau orang lain dan/atau korporasi
• Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, dan sarana karena
jabatan atau kedudukan
• DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA dan/atau perekonomian
negara
UU 17/2003 TTG KEUANGAN NEGARA
Keuangan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
angka 1, meliputi:
 hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan
mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;
 kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan
umum pemerintahan negara dan membayar tagihan
pihak ketiga;
 Penerimaan Negara;
 Pengeluaran Negara;
 Penerimaan Daerah;
 Pengeluaran Daerah;
Keuangan Negara (lanjutan)
 Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri
atau oleh pihak lain berupa uang,surat berharga,
piutang barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/perusahaan daerah;
 Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah
dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan
dan/atau kepentingan umum;
 Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan
menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.
KERUGIAN NEGARA/DAERAH
MENURUT JUKNIS PI
Kerugian negara/daerah yang dihitung melalui pemeriksaan
investigatif berdasarkan permintaan dari instansi yang
berwenang, a.l.:

Pengeluaran suatu sumber/kekayaan negara/daerah dalam


bentuk uang atau barang yang seharusnya tidak dikeluarkan.

Pengeluaran suatu sumber/kekayaan negara/daerah yang,


menurut kriteria yang berlaku, lebih besar dari yang seharusnya.
Kerugian Negara/Daerah (lanjutan)
 Hilangnya sumber/kekayaan negara/daerah yang seharusnya
diterima termasuk di antaranya penerimaan uang palsu atau
barang fiktif.

 Penerimaan sumber/kekayaan negara/daerah yang lebih kecil


atau lebih rendah dari yang seharusnya diterima, termasuk di
antaranya penerimaan barang rusak atau yang kualitasnya
tidak sesuai.

 Timbulnya suatu kewajiban negara/daerah yang seharusnya


tidak ada
Kerugian Negara/Daerah (lanjutan)
 Timbulnya suatu kewajiban negara/daerah yang lebih besar
dari yang seharusnya.

 Hilangnya suatu hak negara/daerah yang seharusnya dimiliki


atau diterima menurut aturan yang berlaku.

 Penerimaan hak negara/daerah yang lebih kecil dari yang


seharusnya.
KERUGIAN NEGARA VS
KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
PT Maunya Untung Terus (PT MUT) pada tanggal
31 Maret 2013 menyerahkan SPT PPh Badan
dengan nilai pajak yg harus dibayarkan sebesar
Rp1 M. Berdasarkan pemeriksaan yang
dilakukan pemeriksa pajak, ternyata jumlah yg
masih harus dibayarkan oleh PT MUT adalah
sebesar Rp2,5M. Selain diketahui bahwa setoran
pajak senilai Rp1M tersebut tidak disetorkan ke
rekening Kas Negara oleh Bank Penerima.
METODE PENGHITUNGAN
KERUGIAN NEGARA/DAERAH

• Nilai Perolehan
• Nilai Jual
• Nilai Ganti
• Nilai Pasar Yang Wajar
• Nilai Historis Yang Disesuaikan Dengan Indeks Tertentu
• Nilai Jual Objek Pajak,
• Nilai Buku
• Dan Lain Sebagainya
METODE PENILAIAN KERUGIAN NEGARA
MENURUT BPKP
• Kerugian Total (Total Loss)
• Kerugian Total dengan Penyesuaian
• Kerugian bersih (Net Loss)
• Harga Wajar
• Harga pokok
• Harga Perkiraan Sendiri
• Penggunaan Appraiser
• Opportunity Cost
METODE PENILAIAN MENURUT IFEM (1)
VALUE terdiri dari EMPAT elemen:
• Utility
• Scarcity
• Demand
• Transferability

3 TYPES VALUE OF PROPERTY


• Fair Market Value  estimated
• Sales Price  actual
• Loan Value
METODE PENILAIAN MENURUT IFEM (2)

• Sales Comparison Approach


• The Cost Approach
• The Income Capitalisation Approach
SALES COMPARISON APPROACH
• Tingkat kesamaan yg tinggi
• Ada pasar yg siap (membeli dan menjual)
• Dibandingkan dengan barang yg sama (cth:
ditawarkan utk dijual atau sdh terjual)
• Item yg dievaluasi termasuk waktu, lokasi,
karakter fisik, penambahan2.
• Apple to apple comparison
COST APPROACH
– Akurat utk menilai properti yg baru dibangun
– Dinilai berdasarkan nilai tanah, biaya membangun
dan dikurangi dengan nilai depresiasi
INCOME CAPITALISATION APPROACH
– Didasarkan pada kapasitas untuk menghasilkan
income
– Khususnya digunakan untuk menilai properti
komersial yg kompleks
– Merupakan proses matematis dengan
mengestimasi nilai sekarang dari pendapatan
properti yg didasarkan pada pendapatan bersih
tahunan yg dihasilkan
METODE PENGHITUNGAN KERUGIAN
NEGARA YG SERING DIGUNAKAN DI BPK

• Apple to Apple Comparison


• Cost of Production
• Perbandingan Antara Nilai Kontrak Dengan
Harga Pasar Atau Nilai Pembanding Tertentu
• Total Loss
• Partial Loss
APPLE TO APPLE COMPARISON (1)
• Membandingkan dua obyek yang bukan hanya jenisnya harus sama
tetapi unsur-unsur yang membentuk obyek tersebut juga harus
sama.
• Unsur-unsur yang harus diperhatikan pada saat melakukan
perbandingan harga barang antara lain adalah sebagai berikut:
 Spesifikasi suatu barang;
 Biaya pengangkutan;
 Asuransi;
 Pajak;
 Biaya pemasangan;
 Biaya pengujian barang;
 Keuntungan rekanan
APPLE TO APPLE COMPARISON (2)

• Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode


Apple To Apple Comparison adalah:
 Waktu dilaksanakannya pengadaan barang.
 Apabila pengadaan barang dilaksanakan pada tahun
tertentu maka harus dibandingkan dengan dokumen
pengadaan lain yang sejenis pada tahun yang sama.
 Apabila kontrak menggunakan mata uang asing, maka
harus dibandingkan dengan nilai kurs pada tahun yang
sama.
 Dalam hal pengadaan barang dilakukan melalui impor,
harus diperhatikan sistem pengangkutannya
METODE BIAYA PRODUKSI/
COST OF PRODUCTION
Metode ini biasanya digunakan dalam pengadaan barang
yang spesifik dan tidak ada barang yang sejenis di pasaran.
Untuk menghitung nilai barang tersebut, kita harus
mengetahui unsur biaya yang turut membentuk harga barang
tersebut.
Unsur biaya dalam cost of production meliputi antara lain
harga bahan, biaya pengangkutan, biaya asuransi, overhead,
biaya pengetesan, biaya tenaga kerja, biaya
perakitan/pemasangan, keuntungan dan lain-lain.
Selanjutnya unsur-unsur biaya dalam cost of production
tersebut dibandingkan dengan harga kontrak. Apabila harga
kontrak lebih tinggi maka selisih tersebut digunakan sebagai
nilai kerugian keuangan negara.
METODE PERBANDINGAN ANTARA NILAI KONTRAK
DENGAN HARGA PASAR ATAU NILAI PEMBANDING
TERTENTU
(THE DIFFERENCE BETWEEN CONTRACT VALUE AND
MARKET VALUE OR CERTAIN COMPARISON VALUE)

• Metode ini hampir sama dengan metode apple to


apple comparison.
• Membandingkan antara realisasi pengeluaran belanja
bantuan dari Kas Daerah dengan nilai bantuan yang
diterima oleh para pihak berdasarkan hasil konfirmasi.
METODE KERUGIAN TOTAL
(TOTAL LOSS)
Dalam metode ini jumlah kerugian keuangan negara
ditentukan berdasarkan jumlah yang dibayarkan/
dikeluarkan atau jumlah yang tidak disetor ke kas
negara.
Metode ini biasanya digunakan untuk menghitung
kerugian keuangan negara atas penerimaan yang tidak
disetor (sebagian atau seluruhnya), pengeluaran atas
pelaksanaan kegiatan fiktif, pengeluaran yang tidak
didasarkan pada peraturan perundang-undangan,
pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai spesifikasi dan
tidak dapat dimanfaatkan, dan sebagainya.
METODE KERUGIAN PARSIAL
(PARTIAL LOSS / NET LOSS)
• Membandingkan nilai pengeluaran dari Kas
Negara/Daerah dengan nilai (biaya) riilnya
• Hampir sama dengan Cost of Production atau
Metode Perbandingan Antara Nilai Kontrak
Dengan Harga Pasar Atau Nilai Pembanding
Tertentu
• Alat Bantu Menyiapkan Matrix
Program Audit
• Bisa diterapkan pada
Design
berbagai jenis audit Audit
• INTOSAI standard
APAKAH ITU AUDIT DESIGN MATRIX ?
PENYUSUNAN ADM (1)
• Dilakukan pada tahap perencanaan sebelum
menyusun P2 ADM merupakan embrio
P2
• Tentukan (1) apa yg akan diperiksa dan (2)
bagaimana
• Mendefinisikan (memerinci) tujuan
pemeriksaan (audit objective) menjadi
beberapa pertanyaan (audit questions)
PENYUSUNAN ADM (2)

Audit
Objective

Audit Audit Audit


Question Question Question
1 2 3
PENYUSUNAN ADM (3)
• Audit question : Yes/No
• Tiap audit question dilengkapi dengan,
minimal, (1) audit criteria, (2) audit evidence,
dan (3) method to collect evidence
• Bisa ditambah dengan (1)
Tentative/anticipated findings dan (2) risk to
execution
Audit Audit Audit Evidence Method Tentative Risk to
Objective Question Criteria Findings Execution
s
TUJUAN PERTANYAAN PEMERIKSAAN KRITERIA PEMERIKSAAN BUKTI PEMERIKSAAN PROSEDUR PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
Utk meyakini 1.    Apakah terdapat aturan 1.   Perpres 54/2010 1. Surat Penetapan HPS 1. Dapatkan Surat
adanya yg dilanggar dlm proses a.   psl 66 (1) Perpres 54/2010: 2. HPS Penetapan HPS dan
Kerugian pengadaan sound system PPK menetapkan HPS 3. Kontrak Pengadaan HPS kemudian teliti
Daerah pd (PMH) Barang/Jasa kecuali utk 4. Surat penawaran apakah HPS dan
pengadaan kontes/sayembara 5. BA Evaluasi Penawaran penetapannya dibuat
sound system di b.   Psl 66 ayat (5): HPS digunakan 6. Jaminan pelaksanaan secara formalitas!
Kab Wilaya sebagai: a) alat untuk menilai 2. Dapatkan surat
Timur kewajaran penawaran penawaran dan BA
termasuk rinciannya; b) dasar evaluasinya kemudian
utk menetapkan batas tertinggi teliti apakah HPS
penawaran yg sah utk digunakan sbg dasar
Pengadaan Barang/ Pekerjaan menilai kewajaran
Konstruksi/Jasa Lainnya dan penawaran termasuk
Pengadaan Jasa Konsultansi yg rinciannya! Minta
menggunakan metode pagu keterangan dari Panitia
anggaran; c) dasar utk Pengadaan mengenai
menetapkan besaran nilai proses tersebut.
jaminan pelaksanaan bagi 3. Teliti apakah nilai
penawaran yg lebih rendah penawaran yg menang
dari 80% total HPS di bawah 80% total
HPS? Kalau ya, teliti
nilai jaminan
pelaksanaannya
didasarkan pada HPS
atau tidak

2.    Apakah terdapat


kekurangan uang/barang
dlm pengadaan sound
system
3.    Apakah ada hub sebab
akibat antara PMH dan
kekurangan di atas
HAK PEMBERI KETERANGAN AHLI
• Mendapat pendampingan dan pembekalan dari unit kerja
bidang hukum
• Mendapat fasilitas pengamanan dan perlindungan hukum dari
APH yg dikoordinasikan unit kerja bidang hukum
• Menolak menjawab pertanyaan yang diajukan diluar keahlian
atau kompetensinya
• Menolak menjawab pertanyaan yang menjerat dan/atau
dengan jawaban pilihan
• Menolak menjawab pertanyaan yang diajukan diluar pokok
perkara
• Menolak menjawab pertanyaan yang mengarah kepada
pemberian keterangan fakta atas peristiwa tindak pidana yang
dialam, dilihat, dan didengar sendiri dan/atau dari orang lain
KEWAJIBAN PEMBERI KET AHLI
• Objektif
• Mematuhi seluruh tata terbit yang berlaku dalam
proses peradilan
• Memberikan keterangan berdasarkan
pengetahuan dan keahliannya
• Disumpah sebelum memberikan keterangan
• Menyampaikan laporan tertulis kepada pemberi
tugas atas pelaksanaan pemberian keterangan
ahli
PERILAKU PEMBERI KET AHLI DI
PERSIDANGAN
• Menunjukkan sikap hormat kepada Majelis Hakim
• Memakai pakaian yang pantas dan sopan
• Bersikap sopan dan tertib ketika memberikan keterangan di
muka persidangan
• Dilarang makan, minum, merokok atau melakukan tindakan
lain yang dapat mengganggu jalannya persidangan
• Membawa senjata api, senjata tajam, bahan peledak, atau
alat maupun benda yang dapat membahayakan keamanan
sidang
• Dilarang membaca media bacaan apapun yang tidak ada
hubungannya dengan materi PKA
SIKAP DALAM MEMBERIKAN KET AHLI
• Tenang dan tidak tergesa-gesa dalam menjawab
setiap pertanyaan
• Bila kurang jelas, ahli dapat meminta pertanyaan
diulang
• Menyampaikan keterangannya secara jelas dan
meyakinkan
• Menjawab pertanyaan sesuai dengan hal yang
ditanyakan dan tidak memberikan keterangan
tentang hal-hal yang tidak ditanyakan

Anda mungkin juga menyukai