Anda di halaman 1dari 18

INSPEKTORAT KOTA ABC

Jalan Badui, ABC14111 Kotak Pos : 7777/


LOGO Telepon (021) 499998, 499999, Fax. (021) 499910, Email : ABC@ABC.go.id
ABC

Nomor : LHAI- /DW09/05/2009 Juni 2009


Lampiran :
Hal : Laporan Hasil Audit Invetigatif atas Dugaan
Tindak Pidana Korupsi Pada Suku Dinas Kesehatan
X Kota ABC dalam Kegiatan Renovasi Gedung
Puskesmas Y Tahun Anggaran 2003.

BAB I
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Dengan ini, kami meyampaikan Laporan Hasil Audit Investigatif atas Dugaan
Penyimpangan yang berindikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK) pada Suku Dinas
T
Kesehatan X dalam Pekerjaan Renovasi Gedung Puskesmas Y Tahun Anggaran
AF
2003 yang merupakan tindak lanjut atas surat Surat Kepala Kejaksaan Negeri ABC
Nomor : B-400/O.1.12/Fd.1/01/2009 tanggal 28 Januari 2009 perihal Permohonan Audit
R

Investigasi yang ditujukan kepada Kepala Inspektorat Kota ABC, dengan simpulan
telah terjadi penyimpangan yang merugikan keuangan negara sebesar
D

Rp457.695.240,00 (empat ratus lima puluh tujuh juta enam ratus Sembilan puluh
lima dua ratus empat puluh rupiah).

Simpulan tersebut telah diekspose dengan Penyidik Kejaksaan Negeri ABC dan
diperoleh kesepahaman adanya indikasi TPK yang disebabkan adanya unsur
rekayasa dalam proses pelelangan untuk tujuan memenangkan rekanan tertentu.

1
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan tersebut, direkomendasikan kepada Penyidik Kejaksaan
Negeri ABCagar memproses penyimpangan dalam kegiatan Renovasi Gedung
Puskesmas Y pada Suku Dinas Kesehatan X ABC sesuai peraturan perundang-
undangan.
Kepala Inspektorat,

Angelina Sondakh
NIP19650828 198603 1 001

T
AF
R
D

2
BAB II
INFORMASI UMUM

A. Dasar Penugasan Audit


1) Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Perubahan Keenam
atas Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan
terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 64 Tahun 2005.

2) Surat Kepala Kejaksaan Negeri ABC Nomor : B-400/O.1.12/Fd.1/01/2009


tanggal 28 Januari 2009

3) Surat Tugas Kepala Inspektorat Kota ABC Nomor ST-1328/DW09/5/2009


tanggal 23 Februari 2009 dan perpanjangan Nomor ST-1899/DW09/5/2009
tanggal 11 Maret 2009.

4) Risalah Hasil Ekspose/Gelar Kasus dari Tim Penyidik Kejaksaan Negeri ABC
T
tanggal 24 Februari 2009.
AF
R

B. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit Investigatif


Adapun sasaran dan ruang lingkup audit meliputi :
D

1) Tujuan Audit Investigatif


Tujuan audit yaitu untuk membuktikan kebenaran formal dan material atas
dugaan penyimpangan atas proses kegiatan renovasi gedung Puskesmas Y
pada Suku Dinas Kesehatan X ABCTahun 2003.
2) Ruang Lingkup Audit Investigatif
Adapun ruang lingkup audit meliputi kegiatan persiapan pelelangan,
pelaksanaan proses pelelangan, pembuatan kontrak, pelaksanaan pekerjaan,
pemeriksaan fisik pekerjaan Renovasi Gedung Puskesmas Y pada Suku
Dinas Kesehatan X ABC tahun anggaran 2005.

3) Batasan Tanggung Jawab Audit


Tanggung jawab audit dalam pelaksanaan pemeriksaan terbatas pada
simpulan pendapat mengenai terjadinya kerugian negara berdasarkan bukti-
bukti yang cukup, relevan dan kompeten yang diperoleh pada saat audit
3
dilaksanakan, sedangkan tanggung jawab mengenai kelengkapan bukti-bukti
berada pada pihak manajemen yang diaudit, bukan pada auditor Inspektorat
ABC.

C. Prosedur Audit Investigatif


Adapun prosedur audit yang dilakukan tim audit adalah sebagai berikut :
1) Reviu dokumen berupa pengujian atas proses pelelangan berdasarkan data
kontrak/dokumen pelelangan,
2) Prosedur analitis berupa pengujian atas mutasi pencetakan buku dan
pengirimannya, analisis waktu pencetakan dan analisis harga satuan barang,
3) Pengujian fisik gedung Puskesmas Kecamatan Y
4) Permintaan keterangan berupa pengujian atas proses lelang, verifikasi
dokumen, dan pemeriksaan fisik didasarkan atas keterangan yang
disampaikan panitia lelang, pejabat pembuat komitmen, konsultan pengawas
dan rekanan/pihak ketiga
T
6) Ekspose simpulan hasil audit kepada Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Kota
AF
ABC .
R

D. Hambatan Dalam Pelaksanaan Audit Investigatif


D

Selama pelaksanaan audit investigatif ditemukan adanya hambatan dalam hal


pengumpulan bukti-bukti, karena kejadian berlangsung tahun 2003 dan sebagian
dokumen terkait hilang karena banjir perpindahan kantor. Namun demikian tidak
ditemukan adanya hambatan dalam koordinasi dengan instansi penyidik dan
berdasarkan fakta/bukti-bukti yang ada sudah cukup menjadi dasar untuk
mengambil kesimpulan audit.

E. Informasi Awal
1. Informasi mengenai organisasi obyek penugasan TA 2003
1) Data Umum
Satuan Kerja Perangkat Daerah : Suku Dinas Kesehatan X Kota
ABC
Fungsi Pemerintahan : Kesehatan Masyarakat
Alamat : Jl. Penjaringan No 2 . ABC
4
Kuasa Pengguna Anggaran : Dr. Murwanto. M.Kes
SK Pengangkatan :
DASK Nomor 097/26/DASK/2003 : Rp. 7.000.000.000,00
tanggal 07 Januari 2003 Nilai
Anggaran
Sumber Dana : APBD 2003

2. Informasi Mengenai Kasus Yang Diaudit


Berdasarkan hasil ekspose Tim Penyidik Kejaksaan Negeri ABCpada tanggal 1
Februari 2011 terkait dengan adanya dugaan penyimpangan atas proses
kegiatan renovasi gedung Puskesmas Y ditemukan adanya kejanggalan-
kejanggalan berupa Panitia dengan sengaja menggiring PT BKP sebagai
pemenang lelang tidak melalui proses prakualifikasi maupun paska kualifikasi, 2
(dua) calon pemenang tidak mempunyai dokumen yang lengkap serta alamat yang
jelas yang seharusnya tidak masuk dalam seleksi calon pemenang lelang serta, dan
terdapat selisih pekerjaan yang tidak dilaksanakan sebesar 766,97 m2.

T
AF
R
D

5
BAB III
URAIAN HASIL AUDIT INVESTIGATIF

A. Dasar Hukum Obyek Penugasan Audit Investigatif


1. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
2. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
3. DASK No. 097/26/DASK/2003 tanggal 7 Januari 2003 Suku Dinas Kesehatan
Kota ABC .

B. Materi Temuan Hasil Audit Investigatif


1. Jenis Penyimpangan
Berdasarkan hasil audit terhadap proses pelaksanaan renovasi Gedung
Puskesmas Y pada Suku Dinas Kesehatan X, ditemukan kerugian keuangan
T
negara sebesar Rp457.695.240,00 (empat ratus lima puluh tujuh juta enam
AF
ratus sembilan puluh lima dua ratus empat puluh rupiah).
R

2. Pengungkapan Fakta-Fakta dan Proses Kejadian


D

Proses kegiatan Renovasi Gedung Puskesmas Kecamatan Cengkareng tahun


anggaran 2003 pada Suku Dinas Kesehatan X ABCditemukan fakta-fakta dan
proses kejadian sebagai berikut :
1) Proses Pelelangan dan Pelaksanaan dan Pembayaran Pekerjaan
(1) Tahun 2002, Sudin Kesehatan X ABCmerencanakan Renovasi Gedung
Puskesmas Y dengan menunjuk CV GI sebagai konsultan perencana. Hasil
perencanaan adalah berupa RKS dan Gambar Pelaksanaan dan Engineer’s
Estimate yang ditandatangani oleh Kepala KTBG Pemda Kota ABC Ir. Anang
MM dan Direktur CV GI Ir. Nazarudin dan diketahui oleh Kepala Sudin
Kesehatan Kota ABC Dr. Murwanto. M.Kes.
Namun demikian, Sdr. Ir. Nazarudin dalam keterangannya menyatakan bahwa
CV GI yang merupakan perusahaan yang dipimpinnya tidak pernah menjadi
konsultan perencana proyek kegiatan Renovasi Puskesmas Y, tidak pernah
mengikuti tender konsultan perencanaan kegiatan tersebut, tidak pernah
6
membuat dan menandatangani RKS kegiatan tersebut, tidak mengenal dan
menandatangani dokumen kontrak perencanaan kegiatan tersebut, dan tidak
pernah menerima uang pembayaran kontrak atas pembayaran jasa konsultan
perencanaan kegiatan renovasi tersebut.

(2) Tahun 2003, Sudin Kesehatan X ABC mendapat alokasi APBD untuk kegiatan
renovasi Puskesmas Y DASK No. 097/26/DASK/2003 tanggal 7 Januari 2003,
sebesar Rp 7.000.000.000,00 (untuk pelaksanaan renovasi Rp
6.646.000.000,00)
(3) Tanggal 26 Januari 2003, Kepala Sudin Kesehatan X ABC dengan SK Nomor :
3108/073.52 menetapkan Panitia Pelelangan/Pemilihan Langsung Pengadaan
Barang dan Jasa di Lingkungan Suku Dinas Kesehatan, dengan Ketua Sdr.
Mia Ari SKM dan anggota 6 (enam) orang yaitu Sdr. Budi Santoso, ST
(Sekretaris merangkap Anggota), Sdr. Warto, Sdr. Firman, Sdr. Frans
Tumbuan, Sdr. Max Sapulete, dan Sdr. Suryo (dari KTBG/Dinas Teknis).
Pengangkatan panitia yang gasal dan uraian tugas Panitia ditetapkan sesuai
Keppres Nomor 80 Tahun 2003, pasal 10 (6) dan Lampiran I Keppres Nomor
T
80 Tahun 2003 Bab I butir B.1.
AF
(4) Tahun 2003 (tidak bertanggal), Sdr. Mia Ari SKM (Ketua Panitia) dan Sdr. Dr.
Murwanto. M.Kes (Kepala Sudin Kesehatan X Kota ABC) menetapkan
R

Owner’s Estimate renovasi gedung Puskesmas Y sebesar Rp


6.646.000.000,00. Sdr Mia Ari menyatakan yang menyusun OE adalah Sdr.
D

Frans Tumbuan dan Sdr. Firman (almarhum). Namun Sdr. Frans Tumbuan
menyatakan bahwa penyusun Owner’s Estimate (OE) bukanlah panitia, tetapi
panitia meminta kepada konsultan perencana (Sdr Ahmad Fauzi) dengan
mengganti halaman terahir Engineer’s Estimate Konsultan Perencana dijadikan
OE. Dengan demikian OE pada saat penyusunannya tidak didukung data
pembanding lainnya, antara lain Harga Kontrak Sejenis dan Patokan Harga
Setempat Kota ABC Tahun 2003. Hal tersebut tidak sesuai dengan Lampiran I
Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Bab I butir D.2 dan E tentang Penyusunan
Harga Perkiraan Sendiri (OE).
(5) Tanggal 18 April 2003, Panitia mengumumkan pekerjaan Renovasi Puskesmas
Y pada Harian Umum Suara Bangsa Indonesia pada tanggal 18 April 2003
dengan Nomor : 01/PL/JB/IV/2003 tertanggal 15 April 2003. Materi
pengumuman adalah jasa pemborongan dan jasa “Kualifikasi K”, Nilai
perkiraan pekerjaan Rp 7 Milyar, pendaftaran pada jam kerja dari tanggal 19

7
April s.d. 28 April 2003 jam 09.00 s/d 15.00 di alamat pelelangan Ex
Puskesmas Z Kompleks Duta Mas, ABC dan untuk keterangan lebih lanjut
dapat dibaca pada papan pengumuman. Namun demikian tidak ditemukan
lagi bukti mengenai persyaratan selengkapnya yang dimuat dalam papan
pengumuman dan panitia tidak dapat menunjukkan materi pengumuman di
papan pengumuman dengan alasan sudah hilang.
Menurut hasil konfirmasi ke Perputakaan Nasional, pengumuman tersebut
ditemukan dalam HU Suara Bangsa Indonesia tanggal 18 April 2003 halaman 8
dan dinyatakan sebagai “Koran Langka”.

Berdasarkan dokumen yang ada, pengumuman lelang tidak memuat mengenai


syarat-syarat peserta lelang umum dan sistem pelelangan (pasca kualifikasi
atau prakualifikasi) hal tersebut tidak sesuai Lampiran I Keppres Nomor 80
Tahun 2003 Bab II huruf A.1.a.2) tentang isi pengumuman.

(6) Tanggal 18 April 2003, Panitia dengan surat Nomor : 02/PL/JB/IV/2003


mengundang peserta dalam rangka Pengambilan Dokumen Lelang Pasca
Kualifikasi. Menurut Laporan Hasil Pelelangan tanggal 2 Juni 2003, terdapat 20
T
peserta mendaftar dan mengambil dokumen lelang, namun Panitia tidak dapat
AF
menunjukkan tanda terima dan bukti berupa pendaftaran peserta lelang serta
surat pemberitahuan pemberian penjelasan pekerjaan. Hal tersebut tidak
R

sesuai Lampiran Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Bab II butir A.1.c.


D

(7) Tanggal 13 Mei 2003, Panitia memberikan penjelasan pekerjaan yang dimuat
dalam Berita Acara Aanwizing/Penjelasan Nomor : 11/PL/JB/V/2003.
Penjelasan pekerjaan dilaksanakan di kantor ex. Puskesmas Z Kompleks Duta
Mas Kota ABC . Dalam dokumen BA Penjelasan Pekerjaan dinyatakan bahwa
semua item RKS “cukup jelas” dan tidak ada catatan, tidak ada informasi
dilakukan peninjauan lapangan. Berita Acara Annwizing ditandangani seluruh
panitia termasuk unsur Dinas Teknis/KTBG ABC yaitu Sdr Soleha, 2 (dua)
wakil peserta lelang yaitu Sdr. Idam Sawit dari PT.PA dan Sdr. Ir. Ato dari PT.
IL , dan Sdr Bambang dari Konsultan Pengawas PT. Bobby and Team.
Menurut hasil pemeriksaan, ditemukan fakta bahwa penjelasan pekerjaan
tersebut:
a. Tidak didukung dengan daftar hadir peserta dan panitia
b. Menurut laporan hasil pelelangan tanggal 2 Juni 2003, rapat penjelasan
pekerjaan dihadiri oleh 20 peserta dan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei

8
2003 dengan berita acara Nomor 07/PL/JB/V/2003, bukan tanggal 13 Mei
2003.
c. Sdr. Ir. Cintya Budiono yang mewakil PT BKP menyatakan bahwa penjelasan
pekerjaan (aanwijzing) dilaksanakan di lokasi kegiatan yaitu Puskesmas
Kecamatan X Kota ABC , acara dibuka oleh panitia lelang dan penjelasan
teknis diberikan oleh Konsultan Pengawas yaitu Sdr. Bambang (bukan oleh
Konsultan Perencana), kemudian peserta diarahkan ke lokasi /lapangan
konsultan menjelaskan bagian-bagian gedung yang akan dibongkar dan
ditambah.
d. Tidak mencatat/menginformasikan tanggal pemasukan dan pembukaan
penawaran.
Hal tersebut tidak sesuai Lampiran I Keppres Nomor 80 Tahun 2003, Bab II
butir 1.d tentang pemberian penjelasan pekerjaan

(8) Tanggal 17 Mei 2003, menurut Berita Acara Pembukaan Penawaran Nomor
12 /PL/JB/V/2003 tanggal 17 Mei 2003 panitia lelang melaksanakan
pembukaan 20 (dua puluh) Surat Penawaran Harga (SPH), semua peserta
T
memasukkan dokumen SPH, acara dihadiri dan disaksikan oleh seluruh
AF
peserta lelang, dan memuat checklist Data Teknis dan data biaya. Checklist
data teknis terdiri dari struktur organisasi, Daftar Tenaga Ahli, Jadwal
R

Kegiatan, Daftar Peralatan, Metoda Pelaksanaan, dan Pengalaman Kerja.


Sedangkan checklist data usulan biaya terdiri dari Surat Penawaran,
D

Rekapitulasi Biaya, Analisa Harga Satuan, Daftar Harga Satuan Bahan dan
Upah, dan Perhitungan Aritmatika.
Menurut berita acara, terdapat 16 (enam belas) SPH yang lengkap data
teknisnya dan 8 (delapan) SPH yang lengkap data usulan biayanya. Dokumen
pembukaan SPH ditandatangani oleh seluruh Panitia, dan wakil 2 (dua)
Peserta (PT.EPK dan PT. GW). Kemudian harga penawaran diranking mulai
dari yang terendah yaitu penawaran PT BKP sebesar Rp
6.433.554.000,00 sampai dengan yang tertinggi yaitu penawaran PT.Panggu
Arta Dipta sebesar Rp6.559.556.000,00. Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan
fakta bahwa :
a. Berita Acara Pembukaan Penawaran tidak didahului dengan Berita Acara
Penutupan Penawaran/Penyampaian Penawaran yang menjelaskan batas
akhir waktu penyampaian dan penutupan penawaran.

9
b. Berita Acara Pembukaan Penawaran tidak didukung dengan daftar hadir
peserta.
c. Tidak dijelaskan jumlah sampul penawaran dan tahap pembukaan sampul
penawaran.
d. Tidak mencatat keberadaan surat penawaran yang didalamnya tercantum
masa berlaku penawaran, dan jaminan penawaran.
Panitia tidak dapat menunjukkan dokumen SPH dari 20 (dua puluh) Peserta
dengan alasan hilang karena banjir dan perpindahan kantor Walikota ABC.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Lampiran I Keppres Nomor 80 Tahun 2003
Bab II. Butir 1.e tentang pembukaan penawaran.

(9) Tanggal 20 Mei 2003, menurut Berita Acara Evaluasi Pembukaan Penawaran
Nomor:15/PL/BJ/V/2003, Panitia melakukan rapat evaluasi pembukaan
penawaran termasuk evaluasi kualifikasi, bertempat di ex. Puskesmas Z
Kompleks Duta Mas ABC dipimpin oleh Sdr. Mia Ari SKM dan dihadiri oleh 6
(enam) orang Panitia Sudinkes Kota ABC . Hasil Evaluasi menyimpulkan
bahwa dari penawaran 20 (dua puluh) berkas SPH, yang memenuhi syarat
T
pemenang sebanyak 8 (delapan) berkas. Selanjutnya berdasarkan Berita
AF
Acara Nomor 17/PL/JB/V/2003 tanggal 23 Mei 2003, Panitia menetapkan PT.
BKP dengan harga penawaran sebesar Rp. 6.433.554.000 karena merupakan
R

peserta yang menawarkan harga yang terendah dari 8 (delapan) penawaran


D

yang lulus evaluasi (administrasi, teknis dan penawaran).


Menurut hasil pemeriksaan, ditemukan fakta bahwa:

a. Berita Acara Hasil Pelelangan tersebut tidak memuat metode evaluasi yang
digunakan dan unsur-unsur yang dievaluasi, dan tidak menetapkan urutan
pemenang dari 1 (satu) calon pemenang dan 2 (dua) cadangan.
b. Tidak ditemukan kertas kerja/catatan mengenai koreksi aritmatik yang
mendukung Berita Acara Evaluasi Surat Penawaran Harga.
c. Tidak didukung dengan kertas kerja ataupun uraian yang menyatakan 8
(delapan) peserta lulus syarat administrasi, antara lain evaluasi mengenai :
a) Syarat – syarat yang diminta berdasarkan dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa dipenuhi/dilengkapi dan isi setiap dokumen adalah benar.
b) Surat jaminan penawaran memenuhi ketentuan yaitu diterbitkan bank
umum atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian, masa berlaku jaminan penawaran, nama peserta lelang sama

10
dengan jaminan penawaran, besarnya jaminan penawaran, besarnya
jaminan penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf, dll
c) Keabsahan, jangka waktu, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan,
materai dan tanggal surat penawaran
d) Kelengkapan daftar kuantitas dan harga satuan setipa jenis, item
pekerjaan dan teknis dan analisis harga satuan pekerjaan utama
e) Pelunasan kewajiban perpajakan tahun terakhir
d. Tidak didukung dengan kertas kerja ataupun uraian yang menyatakan 8
(delapan) peserta yang lulus syarat teknis, antara lain evaluasi mengenai :
a) Pemenuhan syarat substantif metode pelaksaan pekerjaan
b) Pemenuhan jadwal pelaksanaan pekerjaan
c) Pemenuhan jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan minimal
yang disediakan
d) Pemenuhan persyaratan spesfikasi teknis
e) Pemenuhan persyaratan penempatan personil .
f) Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
e. Tidak ditemukan dokumen yang menyatakan bahwa Panitia melakukan
T
pembuktian kualifikasi terhadap penyedia barang/jasa yang akan diusulkan
AF
sebagai pemenang dan pemenang cadangan.
f. Tidak didukung dengan kertas kerja ataupun uraian yang menyatakan 8
R

(delapan) peserta yang lulus evaluasi kewajaran harga, yaitu evaluasi


D

mengenai :
a. Total harga penawaran terhadap pagu anggaran
b. Evaluasi harga satuan timpang
c. Koreksi dan hasil koreksi aritmatik
Hal tersebut tidak sesuai Lampiran I Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Bab II.
Butir 1 huruf f, g, dan h tentang evaluasi Surat Penawaran Harga

(10) Tanggal 25 Mei 2003, Panitia mengumumkan pemenang lelang dengan surat
nomor 19/PL/JB/V/2003, tanpa penetapan pemenang oleh Kepala Suku Dinas
X selaku selaku pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang. Hal
tersebut tidak sesuai dengan Lampiran I Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Bab II
butir 1.i.6) tentang pengumuman pemenang lelang.
(11) Tanggal 2 Juni 2003, dengan surat nomor 27/PL/JB/VI/2003, panitia
melaporkan hasil pelelangan kepada Kepala Sudin Kesehatan X Kota ABC

11
dengan mengusulkan pemenang PT BKP dengan harga penawaran sebesar
Rp 6.433.554.000,00. Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan fakta bahwa:
a. Berita Acara Rapat Penjelasan tertulis No 07/PL/JB/V/2003 tanggal 4 Mei
2003 padahal butir 7) Berita Acara Penjelasan bernomor 11/PL/JB/V/2003
tanggal 13 Mei 2003.
b. “Syarat pelelangan konsultan ini adalah mempunyai NPWP berarti
konsultan yang sudah bayar pajak untuk pentingan Nasional dan ini adalah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku”, padahal kegiatan yang dilelangkan
adalah pekerjaan Renovasi Fisik Puskesmas Y.
c. Harga penawaran tertinggi yang sah adalah Rp 6.458.947.000,00 padahal
menurut catatan yang ada harga penawaran yang sah tertinggi adalah
Rp. 6.503.034.000,00.
Hal tersebut tidak sesuai Lampiran I Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Bab II.
Butir 1.h tentang laporan hasil pelelangan

(12) Tanggal 2 Juni 2003, Kepala Suku Dinas Kesehatan X ABC mengeluarkan
Surat Keputusan Nomor 0556/2003 tentang penunjukan pemenang renovasi
T
Puskesmas Y, yang menetapkan PT BKP sebagai pemenang dengan harga
AF
penawaran sebesar Rp6.433.554.000,00. Penerbitan Surat Penunjukan
Pemenang tersebut dilakukan tanpa ada laporan mengenai penyelesaian
R

sanggah dari peserta lelang.


(13) Tanggal 6 Juni 2003, Sdr. Dr. Murwanto. M.Kes selaku Kepala Suku Dinas
D

Kesehatan Y ABC dengan Sdr. Selamat selaku Direktur Utama PT BKP


menandatangani Surat Perjanjian/Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Renovasi
Puskesmas Y ABC Nomor 0557/2003, dengan harga kontrak sebesar Rp
6.433.554.000,00 dengan harga kontrak secara pasti "fixed", dengan waktu
pelaksanaan selama 150 hari kalender, terhitung mulai tanggal 6 Juni 2003
sampai dengan 2 November 2003. Penetapan harga kontrak secara pasti
“fixed” berbeda dengan ketentuan dalam RKS pasal 31 yang menyatakan
bahwa harga kontrak adalah "fixed unit price contract" yaitu volume pekerjaan
bersifat sementara sedangkan pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran
bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan pemborong.
(14) Tanggal 10 Juni 2003, Sdr. Frans Tumbuan mewakili Suku Dinas Kesehatan
X melaksanakan penyerahan lapangan areal untuk pelaksanaan
pembangunan/Renovasi Puskesmas Y kepada Sdr. Aam Project Manager PT
BKP disaksikan oleh Sdr. Soleha dan Sdr. Hasto dari KTBG Kota ABC .

12
(15) Tanggal 24 Oktober 2003, Konsultan Pengawas Bobby and Team
melaporkan bahwa prestasi pekerjaan sampai dengan tanggal 23 Oktober
2003 atau sampai dengan Minggu ke duapuluh mencapai 94,6551% atau lebih
lambat 4,4539% dari time schedule yang direncanakan sebesar 99,1090%.
Tidak diperoleh dokumen yang terkait dengan laporan harian dan laporan
mingguan periode 24 Oktober 2003 sampai dengan 5 November 2003
(Laporan Mingguan Terakhir), laporan bulanan periode November 2003
(Laporan Bulanan Terakhir), shop drawing, dan as built drawing. Menurut
keterangan Kepala Sudin Kesehatan Kota ABC , berkas/dokumen tersebut
sudah hilang karena banjir tetapi tidak didukung bukti keterangan dari
Kepolisian.
(16) Menurut bukti-bukti pembayaran, pekerjaan sudah selesai 100% sesuai
jangka waktu kontrak dan telah dibayarkan sesuai harga dan persyaratan
kontrak sebesar Rp 6.433.554.000,00 atas beban anggaran APBD Kota ABC
Tahun 2003.
Berdasarkan uraian fakta dan proses kejadian tersebut diatas, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
T
(1) Terhadap Informasi awal yang menyatakan bahwa Panitia dengan
AF

sengaja mengiring dan memenangkan PT. BKP sebagai pemenang


lelang dalam Puskesmas Y ABCtahun 2003 padahal tidak melalui proses
R

prakualifikasi maupun paska kualifikasi yang menyimpang terhadap


D

Ketentuan Keppres Nomor 80 Tahun 2003, adalah terbukti.


(2) Terhadap informasi awal yang menyatakan bahwa Panitia telah
mengusulkan 3 (tiga) calon pemenang yaitu PT. BKP, PT. IL, dan PT.
BAI, berdasarkan fakta yang diperoleh, Panitia hanya mengusulkan 1
(satu) pemenang yaitu PT BKP tanpa didukung dengan dokumen
penawaran dari 19 peserta lainnya dan atau 7 (tujuh) peserta yang
dinyatakan lulus syarat administrasi dan syarat teknis. Hal tersebut juga
menyimpang terhadap Ketentuan Keppres Nomor 80 Tahun 2003.

2) Hasil Pengamatan/Pemeriksaan Fisik


(1) Menurut keterangan dengan pihak pelaksana kegiatan renovasi Puskesmas Y
Tahun 2003 yaitu Sdr. Budi Santoso (Site Manager PT. BKP), Sdr. Bambang
(Konsultan Pengawas PT. Bobby Team), Sdr. Soleha (petugas monitoring KTBG

13
Kota ABC), Sdr. Frans Tumbuan (petugas monitoring Sudinkes Kota ABC ),
menyatakan bahwa atas kegiatan renovasi Puskesmas Y tahun 2003 tidak
terdapat pekerjaan tambah/kurang dan gambar yang dipakai sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan adalah gambar yang melekat dokumen kontrak.
(2) Berdasarkan dokumen kontrak tersebut, tim audit bersama para pihak
sebagaimana tersebut pada butir (1) telah melakukan pengamatan fisik
Puskesmas Y dengan hasil sebagai berikut :
a. Terdapat penambahan luas bangunan yaitu ± 1.033,52 m2, yaitu dengan
penambahan pada :
Lantai I seluas 372,56 m2 terdiri dari :

a) tambahan struktur koridor depan dengan dak beton 5,4 m x 39,6 m =


213,84 m2
b) teras kiri atap genteng 3,6 m x 2,85 m = 10,26 m2
c) teras kanan atap genteng 3,6 m x 2, 85 m = 10,26 m2
d) teras tengah/utama dengan dak beton 5,4 m x 10,8 m =58,32 m2
e) teras drop off atap polycarbonate (7,2 m x 6 m)/2 = 21,6 m2
T
f) kamar mandi/WC belakang dengan dak beton 5,4 m x 10,8 m = 58,32 m2
AF
Lantai II seluas 330, 48 m2 terdiri dari :

a) tambahan struktur koridor depan dengan dak beton 5,4 m x 39,6 m =


R

213,84 m2
D

b) teras tengah/utama dengan dak beton 5,4 m x 10,8 m =58,32 m2 terdiri 2


ruangan (lemari rekam medik dan ruang pendaftaran loket)
c) kamar mandi/WC belakang dengan dak beton 5,4 m x 10,8 m = 58,32 m2
Lantai III seluas 330, 48 m2 terdiri dari :

a) tambahan struktur koridor depan dengan dak beton 5,4 m x 39,6 m =


213,84 m2
b) teras tengah/utama dengan dak beton 5,4 m x 10,8 m =58,32 m2 terdiri
dari 3 ruangan(Poli tradisional, Poli Jiwa, poli THT)
c) kamar mandi/WC belakang dengan dak beton 5,4 m x 10,8 m = 58,32 m2
Keterangan Sdr. Suryo, Kasi Kesos KTBG ABCkepada Penyidik Kejaksaan
Negeri ABCyang menyatakan bahwa penambahan luas bangunan
Puskesmas hanya 266,55 m2 sehingga terjadi selisih pekerjaan sebesar
766,97 m2 yang tidak dikerjakan, adalah penambahan bangunan pada saat
progress pekerjaan sebesar 25%.

14
b. Hasil pemeriksaan fisik terhadap pintu dan jendela, dengan hasil sebagai
berikut :
a) Lantai I, menurut fisik sebanyak 101 buah sedangkan menurut BQ/RAB
sebanyak 97 buah, sehingga terdapat selisih lebih sebanyak 4 buah
b) Lantai II, menurut fisik sebanyak 96 buah sedangkan menurut BQ/RAB
sebanyak 92, sehingga terdapat selisih lebih 4 buah.
c) Lantai III, menurut fisik sebanyak 84 buah sedangkan menurut BQ/RAB
sebanyak 81, sehingga terdapat selisih lebih 3 buah
Oleh karena kontrak bersifat “fixed price”, dan tidak dapat menunjukkan
adanya addendum kontrak atas pekerjaan tambah kurang, maka
penambahan tersebut merupakan risiko kontraktor.

c. Untuk menyakinkan volume struktur (pembetonan), pasangan dinding, dan


keramik, telah dilakukan pengujian atas tinggi bangunan/ ruangan setiap
lantai dan luas lantai bangunan lama dan tambahan dengan cara
membandingkan gambar RAB dengan maket fisik eksisting yang sudah
terbangun. Berdasarkan hasil pengujian, tidak ditemukan perbedaan antara
T
fisik dengan Gambar RAB.
AF

3) Hasil Pengujian Penetapan Harga Kontrak


R

(1) Harga upah kerja dan sebagian bahan menurut kontrak pada umumnya
D

masih dibawah Patokan Harga Setempat (PHS Kota ABC) periode Januari
2003 sampai dengan Juni 2003.
(2) Terdapat perhitungan harga satuan beton struktur dalam kontrak yang
ditinggikan dengan kondisi penyimpangan sebagai berikut :
a. Menaikkan koefisien beton ready mix, dengan cara memperhitungkan
toleransi efisiensi 5% pada analisis perhitungan beton ready mix dan
kemudian diperhitungkan kembali dalam analisa harga satuan
pembetonan sebesar 5%.
b. Memperhitungkan volume RAB pembesian, beton ready mix, dan
begisting yang lebih tinggi dibandingkan dengan volume gambar
masing-masing sebesar 43,57 ton, 150,39 m3, dan 887,89 m2.
Dengan perhitungan tersebut, terdapat penetapan harga kontrak yang
terlalu tinggi dari yang seharusnya (mark-up) yang merugikan keuangan

15
negara sebesar Rp 457.695.240,00 (empat ratus lima puluh tujuh juta
enam ratus sembilan puluh lima dua ratus empat puluh rupiah).

3. Penyebab dan dampak yang ditimbulkan


Penyebab permasalahan adalah adanya unsur rekayasa dalam proses lelang
untuk memenangkan perusahaan tertentu sebagai pemenang lelang.
Adapun dampak yang ditimbulkan adalah harga nyata dari pekerjaan tersebut
lebih rendah daripada yang ditagihkan kepada negara, sehingga
mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 457.695.240,00
dengan rincian perhitungan sebagai berikut :
No Uraian Jumlah (Rp)
1) Pembesian Yang Lebih Tinggi dari Volume Gambar 298.798.829,00
(dengan harga sub item pekerjaan pembesian yang
terendah)
2) Penetapan Volume RAB dan Harga Sub Item 56.755.299,00
Pekerjaan Concrete Ready Mix Yang Lebih Tinggi dari
Volume Gambar
T
AF
3) Penetapan ganda koefisien efisiensi 5% harga satuan 18.147.115,00
Sub Item Pekerjaan Concrete Ready Mix (setelah
diperhitungkan dengan selisih volume RAB dengan
Gambar)
R

4) Penetapan volume RAB Sub Item Pekerjaan Begisting 83.993.997,00


D

Yang Lebih Tinggi dari Volume Gambar (dengan harga


sub item pekerjaan begisting yang terendah)
Jumlah 457.695.240,00

Uraian selengkapnya, lihat lampiran 1.

4. Pihak diduga terkait/bertanggung jawab


Adapun pihak yang diduga terkait dengan proses terjadinya kerugian keuangan
negara adalah A,B,C.

5. Bukti-bukti yang diperoleh


1) 1 (satu) bundle Dokumen Surat Perjanjian Kontrak
2) 1 (satu) set foto keadaan fisik proyek sebelum dan setelah di Renovasi
3) 1 (satu) set DASK No. 097/26/Dask/2003, tanggal 7 Januari 2003
4) 1 (satu) set Pencairan Termin I Pekerjaan Renovasi

16
5) 1 (satu) set SPM Uang Muka
6) 1 (satu) set SPM Termin II
7) 1 (satu) set SPM Termin III
8) 1 (satu) set SPM Termin IV
9) 1 (satu) set company profile PT Bangun Kharisma Prima
10) 22 (dua puluh dua) set Laporan Mingguan Pengawasan Pekerjaan
Renovasi Puskesmas Y
11) 3 (tiga) set Laporan Bulanan Pengawasan Pekerjaan Renovasi
Puskesmas Y
12) 1 (satu) Eks. Surat Tugas No. 211/1778.11 tentang monitoring Renovasi
Puskesmas Y
13) 1 (satu) lembar Pengumuman Lelang di SBI
14) 1 (satu) set Surat Proses Kehilangan Berkas data pekerjaan pengadaan
barang dan jasa tahun 2003
15) SK Ka Sudin Kesehatan Kota ABC No.005/073.554 tentang Penetapan
T
Perangkat Team Dokumen Anggaran DASK Tahun 2003
AF
16) 1 (satu) set list perusahaan IL PT.
17) 1 (satu) set list perusahaan BKP PT.
R

18) 1 (satu) set Berita Acara Bobot Pekerjaan berisi 4 (empat) set
19) SK Panitia lelang Barang dan Jasa Suku Dinas Kesehatan X
D

C. Tindak Lanjut Hasil Audit


Atas kerugian keuangan negara, sampai dengan bulan Juni 2009, belum ada
tindak lanjut yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait/bertanggung jawab.

D. Pembahasan/Ekspose dengan Instansi Penyidik


Pada tanggal 23 Juni 2009 bertempat di Kantor Inspektorat Kota dengan alamat
Jl. Badui, Kota ABC , telah dilakukan pembahasan/ekspose atas simpulan hasil
audit. Dari hasil pembahasan diperoleh kesepahaman bahwa telah terjadi
17
penyimpangan dalam proses pelelangan yang mengakibatkan kerugian keuangan
negara sebesar Rp457.695.240,00 dan selanjutnya akan diproses sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Disajikan dalam lampiran 2).

T
AF
R
D

18

Anda mungkin juga menyukai