Anda di halaman 1dari 18

DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS

PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

REVIU DAN PENETAPAN DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS / KAK


Berdasarkan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah nomor 12 Tahun 2021, Lampiran I Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia, Bagian 1.2 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Lainnya/Jasa
Konsultansi Nonkonstruksi. PPK melakukan Reviu dan Penetapan Spesifikasi Teknis/KAK untuk:
Program : PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
Kegiatan : PENYEDIAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN UNTUK UKM DAN UKP
KEWENANGAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
Sub Kegitan : PEMELIHARAAN PRASANA DAN PENDUKUNG FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
Nama Paket : PEMBANGUNAN GUDANG UNTUK INSTALASI LISTRIK
Sumber Anggaran : APBD Kabupaten Sukamara
Pagu Anggaran : Rp. 200.000,00 (Dua Ratus Juta Rupiah)

Demikian penetapan dokumen ini untuk menjadi dokumen persiapan pengadaan.


Sukamara, Juni 2023

Disetujui oleh: Direviu/ditetapkan oleh: Diverifikasi oleh:


Kepala RSUD Selaku PA, Pejabat Pembuat Komitmen, Sub Koordinator Selaku PPTK,

dr. EFLIN N. M. SIANIPAR AGUNG TJAHJAONO, S.Si. AHMAD HAMDANI, S.Kep


Nip. 19760611 200604 2 028 Nip. 19740211 200803 1 002 Nip. 19870831 201001 1 001

1
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


PEMBANGUNAN GUDANG UNTUK INSTALASI LISTRIK
BAGIAN 1 – INFORMASI PENGADAAN

1. NAMA SATKER PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

a. SKPD : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukamara


b. PA :
c. PPK : AGUNG TJAHJAONO, S.Si

2. Nomor DPA : ................................

3. ID SIRUP : 42865890

4. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Daerah adalah Perangkat dari Pemerintah Kabupaten Sukamara yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab di dalam masalah-masalah Kesehatan Lingkup Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sukamara adalah salah satu Instansi di Kabupaten Sukamara yang bertanggung jawab atas Kesehatan, Perawatan serta
Keluhan Masyarakat yang ada di Kabupaten Sukamara.

a. Maksud pengadaan
Pengadaan barang/jasa pada hakikatnya adalah upaya pihak pengguna untuk mendapatkan atau
mewujudkan barang/jasa yang dibutuhkannya, dengan menggunakan metode dan proses tertentu agar
dicapai kesepakatan spesifikasi, harga, waktu, dan kesepakatan lainnya
b. Tujuan pengadaan
Kegiatan pengadaan barang atau jasa bertujuan untuk menghasilkan barang ataupun jasa yang berkualitas
dan wajar yang bisa diukur dari berbagai macam segi seperti biaya, jumlah penyediaan dan lokasi.
Pengaturan kegiatan pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah harus memperhatikan asas manfaat
sebesar besarnya dari uang yang dikeluarkan atau memiliki value of money yang tinggi sehingga bisa
memberikan barang atau jasa yang baik dipandang dari segi waktu, biaya, kualitas, jumlah dan lain
sebagainya.
Dengan prinsip seperti ini, diharapkan pemerintah bisa mendapatkan barang atau jasa dengan kualitas terbaik,
harga termurah, pengadaan paling cepat, keberadaan barang paling mudah dijangkau dan berasal dari
penyedia barang dan jasa yang bonafit dan lain sebagainya.

5. TARGET/SASARAN
Dengan terlaksananya pekerjaan tersebut diharapkan bisa memberikan pelayanan dengan tertib, baik dan rapi, transparan
serta akuntabel

6. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD melalui DPA Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukamara Tahun
Anggaran 2023:
Program : PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

2
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

Kegiatan : PENYEDIAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN UNTUK UKM DAN UKP KEWENANGAN
DAERAH KABUPATEN/KOTA
Sub Kegitan : PEMELIHARAAN PRASANA DAN PENDUKUNG FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

PAGU Anggaran Rp. 200.000.000,00 ( Dua Ratus Juta Rupiah)

Total perkiraan biaya yang diperlukan/HPS Rp. 199.800.000,00 (Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Ribu
Rupiah)

7. JENIS KONTRAK DAN CARA PEMBAYARAN


1. Jenis Kontrak
Kontrak Harga Satuan
2. Cara Pembayaran
Termin

8. JAMINAN
a. Jaminan Uang Muka
Ketentuan Uang Muka berdasarkan Pasal 29 Perpres Nomor 16 Tahun 2018
i. Paling tinggi 30 % dari nilai kontrak (untuk usaha kecil)
Nilai Jaminan Uang Muka 5 % x nilai kontrak
b. Jaminan Pelaksanaan
1. untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh persen) sampai dengan 100% (serratus persen) dari
nilai HPS, Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak; atau
2. untuk nilai penawaran terkoreksi di bawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS, Jaminan Pelaksanaan
sebesar 5% (lima persen) dari nilai total HPS.
dengan masa berlaku jaminan pelaksanaan sejak tanggal kontrak sampai serah terima pertama (Provisional Hand Over)
pekerjaan konstruksi.
c. Jaminan pemeliharaan
nilai Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak, dengan masa berlaku selama 180 ( Seratus
Delapan Puluh ) hari kalender sejak serah terima pertama (Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi.

9. MASA BERLAKU PENAWARAN


Masa berlakunya penawaran 60 (enam Puluh) hari kalender (diisi dengan memperhitungkan awal pemasukan penawaran
sampai dengan penandatanganan kontrak)

10. PERSYARATAN KUALIFIKASI PENYEDIA

a. Jenis Penyedia : Badan Usaha


Kualifikasi Badan Usaha yang diperlukan yaitu : Sertifikat Bidang Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi (SBU) Klasifikasi
Bidang Usaha Bangunan Gedung, Kualifikasi Bidang Usaha Kecil Sub Kualifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan
Komersial BG 004 (SBU Lama)/Konstruksi Gedung Perkantoran (BG-002, KBLI 41012), NIB yang masih berlaku,
tidak habis masa berlakunya pada masa evaluasi dan tidak sedang dalam proses perpanjangan.

b. Memiliki NPWP, Telah Melunasi Kewajiban Pajak Tahun Terakhir (Tahun Pajak 2022) dan Konfirmasi Status Wajib
Pajak (KSWP) Valid.

3
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

BAGIAN 2 – INFORMASI PEKERJAAN KONSTRUKSI

11. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Lama waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi


90 ( Sembilan Puluh) hari kalender

b. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan konstruksi

BULAN KE-
No. AGENDA KEGIATAN
1 2 3
A PEKERJAAN PENDAHULUAN
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN PASANGAN
IV PEKERJAAN BETON
V PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
VI PEKERJAAN BESI DAN BESI
VII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
VIII PEKERJAAN PENGECATAN
B PEMERIKSAAN dan SERAH TERIMA
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN PASANGAN
IV PEKERJAAN BETON
V PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
VI PEKERJAAN BESI DAN BESI
VII PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
VIII PEKERJAAN PENGECATAN

12. RUANG LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN

a. Ruang lingkup pekerjaan


a) Pekerjaan Konstruksi.
b) Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Gambar Bestek, Metode Pelaksanaan dan Spesifikasi
Konstruksi.
c) Pemeriksaan Jumlah, Jenis, Kualitas sesuai dengan Kontrak dan Proses Serah Terima Barang.

b. Lokasi pekerjaan
Kegiatan ini terletak di lingkungan kantor Rumah Sakit Umum Daerah Jalan Tjilik Riwut Km. 5 Kabupaten Sukamara.

4
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

13. URAIAN PEKERJAAN DAN IDENTIFIKASI BAHAYA


Sesuai dengan Permen PU Nomor 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, Pasal
14:
1. Ayat (4) Pengguna Jasa mengacu pada hasil dokumen pekerjaan jasa Konsultansi Konstruksi perancangan dan/atau
berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi dalam menetapkan uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan tingkat
Risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi.
2. Ayat (5) Penetapan tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf a ditetapkan sesuai dengan format huruf D sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 22/SE/M/2020 Tentang Persyaratan Pemilihan
dan Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
1. Persyaratan dokumen RKK harus memperhatikan:
a. Menetapkan 1 (satu) uraian pekerjaan dan 1 (satu) identifikasi bahaya; dan
b. Uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya sebagaimana dimaksud pada huruf a didasarkan pada tingkat risiko
terbesar dari seluruh uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya yang telah ditetapkan pengguna jasa dalam
rancangan konseptual sistem manajemen keselamatan konstrusi.

Tingkat
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Resiko
- Terkena peralatan kerja dan
Terpapar virus covid-19
1 Pekerjaan Pendahuluan - Jatuh dari ketinggian saat 4
pembongkaran dan Tertimpa
material bangunan
- Jatuh kedalam lubang galian dan
2 Pekerjaan Tanah 2
Tertimpa Longsoran galian
- Jatuh dari ketinggian dan Tertimpa
3 Pekerjaan Pasangan 3
material bangunan
4 Pekerjaan Beton - Jatuh dari ketinggian 3

5 Pekerjaan Penutup Lantai - Terkena alat kerja 2

6 Pekerjaan Besi dan Besi - Terkena alat kerja 2

- Terkena alat kerja


7 Pekerjaan Instalasi Listrik 3
- Tersengat Listrik
8 Pekerjaan Pengecatan - Alergi bahan cat 2

14. KELUARAN/PRODUK YANG DIHASILKAN

5
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

1. Pekerjaan Konstruksi yang sesuai dengan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
Kontrak beserta addendumnya (jika ada).
2. Pekerjaan Konstruksi bisa dioperasionalkan sesuai fungsi dalam dokumen perencanaan.
3. Dengan terlaksananya pekerjaan tersebut diharapkan bisa memberikan pelayanan dengan tertib, baik dan rapi,
transparan serta akuntabel.

15. PERSONIL MANAJERIAL


Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
a. Untuk pekerjaan kualifikasi Usaha Kecil

Pengalaman Sertifikat
Jabatan dalam pekerjaan yang
No Jumlah Kerja Kompetensi
akan dilaksanakan Kerja
(Tahun)

Pelaksana Bangunan
Gedung / Pekerjaan
1 Pelaksana 1 Orang 2 tahun Gedung (TA – 022 /
TS – 051)

Sesuai Kompetensi
2 Petugas Keselamatan Konstruksi 1 Orang 0 Tahun

16. PERALATAN UTAMA YANG DIBUTUHKAN


No Jenis Alat Kapasitas Jumlah Satuan
1 CONCRETE MIXER 0,3 – 0,6 M3 1 Unit

17. SPESIFIKASI TEKNIS

1) Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi:


1) Semen menggunakan semen Gresik spsesifikasi Portland Composite Cement (PCC); Kemasan 50 kg,
apabila di lapangan tidak tersedia dengan merk tersebut bisa menggunakan Merk lain. Selisih harga akibat
perbedaan jenis merk tersebut di cantumkan dalam berita acara untuk dasar perkerjaan tambah kurang.
2) Pasir menggunakan pasir pasang lokal sesuai sesuai dengan PBI 1971
3) Batu menggunakan batu sesuai dengan PBI 1971
4) Beton yang digunakan beton mutu K-250 dan K-100
5) Besi beton BJTP 280 SII, Ukuran sesuai gambar, apabila di lapangan tidak tersedia dengan merk tersebut
bisa menggunakan Merk lain. Selisih harga akibat perbedaan jenis merk tersebut di cantumkan dalam
berita acara untuk dasar perkerjaan tambah kurang.
6) Pondasi Rollag dan Dinding mengunakan batu bata semen cetak lokal
7) Pondasi Rollag menggunakan campuran 1Pc : 4Ps

6
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

8) Pasangan dinding biasa menggunakan campuran 1Pc : 4Ps


9) Plesteran dinding biasa menggunakan campuran 1Pc : 5Ps tebal 20 mm
10) Acian Dinding menggunakan campuran 1Pc
11) Kusen menggunakan Besi Kotak Galvanis 4x8 tebal1,2 mm dan Jalusi mati kusen Besi 2/5
12) Pintu Panil Besi Plat
13) Kunci dan penggantung menggunakan bahan standar SNI
14) Stop kontak biasa yang dipakai untuk pemasangan di dinding adalah stop kontak merk SHUKAKU;
BRIGHT - G SKU – 811 dengan spesifikasi Kotak Kontak 1 Lubang 10/16 A - 250 V, apabila di lapangan
tidak tersedia dengan merk tersebut bisa menggunakan Merk lain. Selisih harga akibat perbedaan jenis
merk tersebut di cantumkan dalam berita acara untuk dasar perkerjaan tambah kurang.
15) Saklar Ganda yang dipakai untuk pemasangan di dinding dengan merk BΩSS B4031/2/3 ; B4000
spesifikasi 16AX 250V~ 1 Gang 2 Way Switch, apabila di lapangan tidak tersedia dengan merk tersebut
bisa menggunakan Merk lain. Selisih harga akibat perbedaan jenis merk tersebut di cantumkan dalam
berita acara untuk dasar perkerjaan tambah kurang.
16) Instalasi Titik lampu menggunakan jenis jaringan kabel NYM 3x2.5 mm, dibungkus pipa PVC. apabila di
lapangan tidak tersedia dengan merk tersebut bisa menggunakan Merk lain. Selisih harga akibat
perbedaan jenis merk tersebut di cantumkan dalam berita acara untuk dasar perkerjaan tambah kurang.
17) Cat dinding dan plafond dalam menggunakan cat khusus interior Merk ELASTEX Nippon Elastex, apabila
di lapangan tidak tersedia dengan merk tersebut bisa menggunakan Merk lain. Selisih harga akibat
perbedaan jenis merk tersebut di cantumkan dalam berita acara untuk dasar perkerjaan tambah kurang.

I. SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/ METODE PELAKSANAAN/METODE KERJA.

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
A. Peraturan Teknis Khusus Dan Syarat – Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan harus diselesaikan menurut dan sesuai:
• Peraturan dan Syarat-syarat yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat – syarat ini.
• Gambar – gambar bestek, Detail dan Instalasi.
• Perubahan – perubahan dan penambahan yang tercantum dalam Berita Acara Aanwijzing.
• Gambar-gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor pada waktu pekerjaan berlangsung dan telah
mendapat persetujuan dari Direksi / Pimpinan Kegiatan.
• Petunjuk-petunjuk dan keterangan yang diberikan Direksi pada waktu pelaksanaan.

B. Dasar Ukuran Tinggi Dan Ukuran-Ukuran Pokok


Sebagai dasar peraturan tinggi lantai dasar 0.00 (titik duga) dipakai tinggi pada denah bangunan stand existing.
Ukuran-ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail tertera pada gambar Bestek dan Detail Kontraktor hendaknya
meneliti kembali ukuran – ukuran tersebut. Jika ada perbedaan dan ketidak cocokan.
Kontraktor melapor / membicarakan dengan Direksi dan Pimpinan Kegiatan. Kontraktor harus memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
• Ukuran yang tertera pada gambar kontruksi menyesuaikan dengan bangunan existing dan
menyelaraskan dengan ukuran jadi.
• Desain pekerjaan baru mengikuti ukuran bangunan existing

C. Pengukuran Dan Papan Bowplank


• Kontraktor wajib meneliti ukuran-ukuran dilapangan dan melaporkan segala sesuatu kepada Direksi.
• Pemasangan Patok –patok untuk menentukan situasi harus dilakukan bersama dan atas persetujuan
Direksi.
• Segala pekerjaan pengukuran persiapan (Uitzet) adalah tanggung jawab Kontraktor.
• Pengukuran – pengukuran sudut siku, ketinggian peil, panjang lebar dapat menggunakan waterpass,
theodolit, prisma penyiku dan lain- lain. Pengukuran siku dengan benang secara prinsip segitiga
phitagoras hanya dibolehkan pada bagian-bagian yang kecil dan tidak penting saja.
• Ketidak cocokan yang mungkin ada dilapangan antara gambar dan kenyataan harus segera dilaporkan
kepada Direksi.

7
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

• Pekerjaan pemasangan bowplank adalah termasuk pekerjaan Kontraktor dan harus dibuat dari besi, tidak
diperkenankan menggunakan bambu
• Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum papan bowplank dipasang, serta mulai pekerjaan dilokasi proyek
paling lambat satu minggu setelah penandatanganan kontrak.

D. Papan Nama Kegiatan


Bahan dari Banner atau sejenisnya dengan tiang besi klas II dan ukuran sudah disetujuhi oleh direksi dan didalam
papan nama harus tercantum/tertulis dengan jelas nama Kegiatan, pekerjaan, Lokasi serta sumber dana yang
dipakai dan Tahun Anggaran Pelaksanaannya.

E. Biaya Rencana Keselamatan Kerja (Rkk) Konstruksi


Penerapan prinsip K3 di proyek sangat perlu diperhatikan dalam pekerjaan konstruksi. Pelaksana konstruksi harus
mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip kerja sesuai ketentuan K3 di lingkungan proyek.
Penyusunan Safety Plan Safety plan adalah rencana pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan agar dalam
pelaksanaan nantinya proyek akan aman dari kecelakaan dan bahaya penyakit sehingga menghasilkan
produktivitas kerja yang tinggi.
Safety plan berisi:
Pembukaan yang berisi:
• Gambaran proyek dan Pokok perhatian untuk kegiatan K3
• Resiko kecelakaan dan pencegahannya
• Tata cara pengoperasian peralatan
• Alamat instansi terkait: Rumah sakit, Polisi, Depnaker, Dinas Pemadam kebakaran.
Pelaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan
Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:
• Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerjasama dengan instansi terkait K3,
yaitu Pihak yang berwenang, depnaker dan rumah sakit.
• Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
− Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 orang yang melaksanakan patroli untuk mencatat
hal-hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
− Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk mengadakan pengawasan
terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3.
− Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol maupun safety
supervisor
• Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
− Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal

2. PEKERJAAN TANAH
GALIAN TANAH
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan galian tanah mencakup tetapi tidak terbatas pada:
• Tahapan untuk mendapatkan peil yang sesuai dengan peil existing permukaan lantai yang tertera dalam
gambar.
• Galian tanah pondasi Rollag 1 bata
• Pekerjaan galian tanah yang nyata-nyata diperlihatkan pada gambar.
• Pekerjaan seksi lain yang berkaitan seperti galian dalam penanaman vegetasi.
• Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok.

A. Spesifikasi Bahan Bangunan


Tidak ada bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini.

B. Spesifikasi Proses / Kegiatan:


• Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman yang disyaratkan
atau ditentukan dan diindikasikan dalam gambar dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga
persyaratan dari pekerjaan selanjutnya terpenuhi.

8
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

• Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang dijumpai dalam pelaksanaan
pekerjaan.
• Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun maupun memindahkan
rangka/bekisting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan pembersihan.
• Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa keluar, sehingga pada waktu
pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan kering.
• Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi harus digali dan ditimbun kembali
dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik, disiram air dan dipadatkan.
• Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam gambar bestek dan cukup lebar untuk bekerja
dengan leluasa.
• Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai kedalaman
yang melebihi yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus diurug kembali dan
dipadatkan dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik. Biaya akibat pekerjaan tersebut
menjadi beban kontraktor.
• Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang diperlihatkan dalam
gambar-gambar, penggalian harus dilanjutkan/diperbesar atau diubah sampai disetujui oleh
Direksi/Direksi Teknik.
• Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dapat dipakai kembali ditimbun ditempat yang
ditunjuk untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.
• Jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian dijumpai akar-akar/bahan-bahan yang bisa lapuk pada
kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar, maka akar-akar/bahan-bahan tersebut harus diangkat dan
diurug dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik sampai padat.

D. Spesifikasi Metode Konstruksi / Metode Pelaksanaan / Metode Kerja:


Galian tanah dibentuk sesuai dengan ukuran yang sesuai dengan gambar kerja, yang meliputi galian beton Foot
Plat, dan galian Rollag dikerjakan secara manual oleh tukang gali tanah. Sebelum penggalian, jalur gali diberi
patok penanda dan diberitali/benang sehingga galian lurus. Untuk dimensi galian (tinggi dan lebar) disesuaikan
dengan gambar kerja atau petunjuk direksi.

PEKERJAAN URUGAN
Umum
- Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan mencakup tetapi tidak terbatas pada:
- Urugan tanah dan urugan pasir daam bangunan.

A. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi


• Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal digolongkan dalam klasifikasi A-2-7 (Pasir
lanauan atau lempungan, AASHTO).
• Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-1-b (Fragmen batuan
kerikil dan pasir, AASHTO)
• Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam- garaman yang berlebihan.

B. Spesifikasi Proses / Kegiatan:


• Urugan Pasir dilaksanakan di bawah lantai seperti tertera pada gambar dengan ketebalan maksimal 5cm
atau sesuai mengikuti elevasi.
• Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan dengan menggunakan alat pemadat
sehingga minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
• Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan pemadatan, Dimana dalam proses
pemadatan tersebut kadar air optimum harus dipertahankan (jika kondisi urugan terlalu kering, harus
ditambahkan dengan air/disiram)

C. Spesifikasi Metode Konstruksi / Metode Pelaksanaan / Metode Kerja:


- UruganTanah Kembal i (1/3 dari galian tanah)
Pekerjaan Urugan Kembali dilaksanakan jika pekerjaan pondasi/sloof atau bagian bawah sudah selesai
dilaksanakan, dengan dipadatkan secara manual.

9
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

- UruganTanah
Pekerjaan UruganTanah dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi atau bagian bawah sudah selesai
dilaksanakan.
- Urugan Pasir
Pekerjaan Urugan Pasir dilaksanakan sebelum pekerjaan pemasangan paving dilaksanakan. Cara urugan
tanah dihampar secara manual diarea pekerjaan sesuai dengan ketebalan yang tertera dalam gambar kerja
kemudian dipadatkan secara manual.

3. PEKERJAAN BETON
Ringkasan pekerjaan
Meliputi Pekerjaan Pondasi beton Foot Plat, sloof, Kolom, Kolom Praktis, Balok Induk, Balok Anak, Balok Late, List
Plank Beton, Plat Dak Atap Dan Parit Kabel

A. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi


− Kerikil dan Batu Pecah
a. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori dengan besar butir lebih dari 0,5-1
cm dan 1cm-2cm
b. Dimensi maksimum kerikil tidak lebih dari 2,5 mm dan tidak lebih dari seperempat
c. Tidak mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering
d. Tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat yang reaktif alkali
e. Besar butir beraneka ragam dan memenuhi analisa kerja (PBI – 1971).

− Semen Portland
Semen merupakan bahan yang terpenting untuk membuat beton. Semen merupakan bahan yang dapat menjadi
keras apabila diberi air. Dengan demikian maka semen menjadi bahan yang mempersatukan butir-butir pasir
pasir dan kerikil menjadi satu kelompok. Semen yang akan digunakan sebagai bahan dan diisyaratkan
memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNI

− Pasir
a. Pasir harus mempunyai tekanan hancur yang lebih besar dari pada tekanan hancur semen yang telah
menjadi keras.
b. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% ditentukan terhadap berat kering.
c. Tidak mengandung bahan–bahan organik.
d. Butiran pasir mempunyai diameter antara 0 – 5 mm dan memenuhi analisa kerja (PBI1971).

- Air
harus memenuhi PBVI - 1982 pasal 9, Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.

- Besi Beton
a. besi polos BJTP280 diameter 10mm dengan jarak Sengkang/ Tulangan bagi 15 cm sesuai gambar
b. Besi beton harus terbuat dari baja yang mempunyai tegangan leleh
c. Dalam segala hal, besi beton harus memenuhi ketentuan PBI - 1971 dan PBI yang telah disempurnakan,
serta diameternya harus sama dengan yang tertera atau disyaratkan dalam gambar rencana
d. Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, dan kotoran lainnya yang dapat mengurangi daya
lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi beton.

- Bekisting
a. Bahan yang digunakan untuk Cetakan dan acuan harus BerMutu Baik sehingga hasil akhir konstruksi
Mempunyai Bentuk ukuran dan Batas-Batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana
dan uraian pekerjaan

B. Spesifikasi Proses / Kegiatan:


Pekerjaan Pondasi Foot Plat

10
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

− Pekerjaan persiapan galian yaitu mempelajari gambar kerja untuk mengetahui posisi dan dimensi galian baik
untuk pondasi beton, Jika sebelumnya bouwplank dipasang untuk keseluruhan bangunan, maka perlu
dipasang bouwplank tambahan untuk galian pondasi telapak/footplat, agar dimensi galiannya sesuai dengan
tetap mengacu pada bouwplank induk,Menyiapkan tenaga penggali dan peralatan gali seperti cangkul, sekop,
cangkul burung, linggis, dan lain-lain,Penggalian tanah untuk pondasi telapak/footplat dilakukan secara hati-
hati serta harus mengetahui ukuran panjang, lebar, dan kedalaman pondasi,Tebing dinding galian tanah
pondasi dibuat dengan perbandingan 1:5 untuk jenis tanah yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang stabil
dapat dibuat dengan perbandingan 1:10 atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan tanah tempat
meletakkan pondasi, Dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh kedalamnya tanah padat/tanah keras
dengan daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2,Bila tanah dasar masih jelek, dengan daya dukung
yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka galian tanah harus diteruskan, sampai mencapai kedalaman tanah yang
cukup kuat, dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2, Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya dibuat
lebih lebar dari ukuran pondasi agar tukang lebih leluasa bekerjanya,Tanah hasil galian ditempatkan di sekitar
galian pada tempat yang tidak akan mengganggu pekerjaan lain, karena tanah tersebut akan dipakai untuk
timbunan kembali.

− Untuk pondasi telapak/footplat perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar
setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat, Besi yang
dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja, Mengukur dan
membuat bentuk atau dimensi untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari gambar kerja,
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak
terlepas, Besi beton yang telah dirakit diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak
membingungkan/membuang waktu untuk saat akan dipasang, Setelah merakit tulangan pondasi
telapak/footplat, maka untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk
pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam, Tulangan pondasi
yang sudah dibentuk untuk pondasi tapak ditempatkan pada lubang galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass tangan dan unting-unting, Setelah dipastikan rakitan tulangan
benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan pengecoran.

− Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang
akan di cor, Diasumsikan bekisting menggunakan bahan dari Besi Kelas III, Supaya balok beton yang
dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus
memenuhi persyaratan tertentu, Bekisting disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor,
Bekisting dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan balok agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat
waterpass, Bekisting tidak boleh bocor, Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit, Paku
diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

− Pekerjan pengecoran pondasi dengan cara Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari
besi dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan, Membuat adukan/pasta dengan
bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir
berbanding 3 volune split serta air secukupnya. Jika bangunan dengan skala besar, kontraktor membuat Job
Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang
sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi
maupun pengawas lapangan untuk disetujui. Untuk keperluan pengecoran pondasi telapak/footplat, Bahan-
bahan adukan dimasukan ke dalam molen (concrete mixer) dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua
semen PC, ketiga batu split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan air
secukupnya, Membersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah, Setelah
adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan
tuangkan ke dalam kotak spesi/ember, Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan ke dalam lubang galian
tanah yang sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi dan dilakukan bertahap sedikit demi
sedikit atau diratakan dan dipadatkan dengan vibrator agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split
yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah tulangan, Setelah melakukan
pengecoran, metoda yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton dalam hal ini adalah penyiraman
langsung dengan air bersih secara rutin, Setelah selesai masa pemeliharaan beton dan bekistingnya telah
dibongkar, maka akan dilakukan pengurugan kembali dengan tanah bekas galian serta disisakan beberapa
cm untuk sambungan kolom.

C. Spesifikasi Metode Konstruksi / Metode Pelaksanaan / Metode Kerja:

11
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

Pondasi ini terbuat dari beton bertulang yang dibentuk seperti telapak dan letaknya tepat di bawah kolom. Dalam
proses pembuatannya memerlukan pekerjaan galian tanah, papan bekisting, dan campuran air untuk pengecoran
beton. Dalam penerapannya pada rumah tinggal biasanya pondasi telapak/footplat menyatu dengan pondasi
biasa/pondasi menerus.

PEKERJAAN SLOOF, KOLOM, BALOK INDUK, BALOK ANAK, BALOK LATE , PLAT DAK ATAP DAN PARIT
KABEL

A. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi


- Kerikil dan Batu Pecah
a. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori dengan besar butir lebih dari 5 mm
b. Dimensi maksimum kerikil tidak lebih dari 2,5 mm dan tidak lebih dari seperempat
c. Tidak mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering
d. Tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton seperti zat-zat yang reaktif alkali
e. Besar butir beraneka ragam dan memenuhi analisa kerja (PBI – 1971).

- Semen portland
a. Semen merupakan bahan yang terpenting untuk membuat beton. Semen merupakan bahan yang dapat
menjadi keras apabila diberi air. Dengan demikian maka semen menjadi bahan yang mempersatukan butir-
butir pasir pasir dan kerikil menjadi satu kelompok. Semen yang akan digunakan sebagai bahan dan
diisyaratkan memenuhi ketentuan yang tercantum dalam N I 18
- Pasir
a. Pasir halus mempunyai tekanan hancur yang lebih besar dari pada tekanan hancur semen yang telah
menjadi keras.
b. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5% ditentukan terhadap berat kering.
c. Tidak mengandung bahan–bahan organik.
d. Butiran pasir mempunyai diameter antara 0 – 5 mm dan memenuhi analisa kerja (PBI1971).

- Air
a. harus memenuhi PBVI - 1982 pasal 9, Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.

- Besi Beton
a. besi polos BJTP280 diameter 10mm dengan jarak Sengkang/ Tulangan bagi 15 cm sesuai gambar
b. Besi beton harus terbuat dari baja yang mempunyai tegangan leleh
c. Dalam segala hal, besi beton harus memenuhi ketentuan PBI - 1971 dan PBI yang telah disempurnakan,
serta diameternya harus sama dengan yang tertera atau disyaratkan dalam gambar rencana
d. Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, dan kotoran lainnya yang dapat mengurangi daya
lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi beton.

- Bekisting
a. Bahan Yang Digunakan Untuk Cetakan Dan Acuan Harus Bermutu Baik Sehingga Hasil Akhir Konstruksi
Mempunyai Bentuk Ukuran Dan Batas-Batas Yang Sesuai Dengan Yang Ditunjukkan Oleh Gambar
Rencana Dan Uraian Pekerjaan

B. Spesifikasi Proses / Kegiatan:


− Melakukan perakitan besi dimulai dengan pekerjaan sloof, kolom dan balok ring atau plat saluran diurutkan
mulai dengan metode kerja tepat sasaran dilapangan dengan mengacu Gambar Kerja.
− Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait dan
pembuatan sengkang (ring),
− Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi .
− Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah tempat selama
pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai
dengan ketentuan yangdipersyaratkan
− Acuan/bekesting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah diterapkan/ yang
diperlukan dalam gambar.

12
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

− Acuan/bekesting yang harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan- perkuatan , sehingga cukup kokoh
dan dijamin tidak berubah bentuk dan bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
− Acuan harus rapat (tidak bocor) , permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran (tahi gergaji) , potongan besi,
tanah / lumpur dan sebagainya, Acuan harus kokoh dan kuat tidak mudah goyang bila terkena hantaman dari
benda lainnya, sebelum pengecoran dilakukan perencanaan bekesting harus mudah dibongkar tanpa merusak
permukaan beton.
− Pekerjan pengecoran Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari besi dan juga dapat
mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan, Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen
(mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya. Jika bangunan dengan skala besar, kontraktor membuat Job Mix
Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang
sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi
maupun pengawas lapangan, Bahan-bahan adukan dimasukan ke dalam molen (concrete mixer) dengan
urutan: pertama masukan pasir, kedua semen PC, ketiga batu split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya, Membersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah, Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit
tabung mollen (mixer) dibalikan dan tuangkan ke dalam kotak spesi/ember, Hasil dari pengecoran
dimasukkan/dituangkan ke dalam Area Pengecoran dan dilakukan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada
ruangan yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelah-celah
tulangan.

C. Spesifikasi Metode Konstruksi / Metode Pelaksanaan / Metode Kerja:


Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan bekisting dan tulangan selesai, dalam hal ini
pelaksanaan pengecoran dilakukan serentak untuk semua balok sloof pada ketinggian tertentu sehingga akan
mempercepat waktu, dimana pengecoran dimulai dari balok terujung dan dilanjut kebalok sloof berikutnya

4. PEKERJAAN PASANGAN
Ringkasan pekerjaan
• Pekerjaan Pondasi Rollag Bata Semen Lokal 1 Bata
• Pekerjaan Dindig bata semen lokalh ½ bata camp. 1: 4
• Pekerjaan Plesteran camp. 1: 5 Tbl 20 mm
• Pekerjaan Acian

I. Pekerjaan Pondasi Rollag Bata dan Dinding ½ bata


Umum
▪ Lingkup Pekerjaan Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk penambahan
pasangan dinding pondasi bangunan baru, seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan pemasangannya
harus benar-benar mengikuti garis- garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada gambar dan
disebutkan dalam spesifikasi ini.
▪ Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
▪ Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok mengikuti ukuran gambar atau sesuai bangunan existing.
▪ Pengukuran detail bangunan.

A. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi:


▪ Bata yang digunakan Bata semen lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui Perencana/Konsultan, siku
dan sama ukurannya yang ada dipasaran.
▪ Plasteran dinding menggunakan Campuran pasir dengan Semen (Semen Gresik).

B. Spesifikasi Proses / Kegiatan:


• Pasangan pondasi rollag bata dan dinding Bata, dengan menggunakan adukan spesi campuran 1:4 yaitu
perbandingan 1 portland cement (Semen Greseik)): 4 pasir
• Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh
• Setelah bata terpasang dengan spesi aduk, nad/siar-siar harus dikerok rata dan dibersihkan dengan sapu
lidi dan kemudian disiram air

13
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

• Pasangan rollag atau dinding Bata semen local sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan
• Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci, tunggu 48 jam setelah
kelembaban air keluar dalam dinding/berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian sebgai
pekerjaan berikutnya.
• Pemasangan dinding Bata semen local dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 8-10 lapis
setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
• Bidang dinding 1/2 bata yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat
(kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter
6 mm jarak 20 cm.
• Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak diperkenankan.
• Tidak diperkenankan memasang Bata semen lokalyang patah 2 (dua) melebihi dari 2 %. Bata yang
patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan
• Pasangan Bata semen local untuk dinding 1/2 bata harus menghasilkan dinding finish setebal 13 cm dan
untuk dinding 1 bata finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar
tegak lurus.

C. Spesifikasi Metode Konstruksi / Metode Pelaksanaan / Metode Kerja


Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding Bata semen local dapat diuraikan sebagai berikut:
• Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang dinding Bata semen,
menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang dibutuhkan.
• Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom praktis, ring balok,
dan lubang kusen.
• Bata direndam terlebih dahulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk mengurangi
penyerapan air.
• Memasang Bata semen local pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang pada profil
besi pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan menggunakan adukan 1 pc: 4ps
untuk pasangan dinding biasa dan 1pc: 3ps untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa
berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan).
• Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke permukaan bata.
• Kemudian bata disusun di atas adukan spesi tersebut sambil terus diperiksa kerataan pasangannya.
Kemudian bata dipukul perlahan sampai mencapai elevasi yang diinginkan dan benar benar melekat.
• Setelah tinggi pasangan Bata semen local mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor beton kolom
praktis.
• Periksa kelurusan serta vertikal pasangan Bata merah, apabila sudah benar dan sesuai dengan yang
diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum 1 m, kemudian periksa lagi
kelurusan dan vertikalnya, dan dilanjutkan pemasangan Bata semen local sampai elevasi yang ditentukan
dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar

II. PLESTERAN / PENGHALUS ACIAN BETON


A. Spesifikasi Peralatan Kontruksi Dan Peralatan
• Adukan Spesi (semen-pasir campuran 1:4) untuk plester bata semen lokal.
• Adukan Acian (semen-air) untuk acian plesteran.

B. Spesifikasi Proses / Kegiatan


• Tembok yang diplester dibagi dalam beberapa bagian (petakpetak) dibuat kepalaan plesteran untuk
menentukan kerataan bidang plesteran.
• Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan kepala menonjol ± 3 cm dari bidang tembok, untuk
merentangkan benang.
• Jarak benang dari sisi tembok 1,5cm dan bila ada tembok yang menempel pada benang, maka temboknya
harus dipahat dulu supaya didapat plester sama tebal dan rata.
• Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan benang dibuat plester utama yang berhimpit
dengan benang-benang tadi, sebagai standar tebal plester.
• Plester utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1 meter. Setelah ini selesai, benang dapat dilepas.

14
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

• Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan, kemudian digores dengan penggaris besar
dan lurus mulai dari bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.
• Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus merupakan sudut siku (= 90°) dan ini harus
diplester.
C. Spesifikasi Metode Konstruksi / Metode Pelaksanaan / Metode Kerja:
▪ Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan yang tercantum dibawah
ini:
▪ Untuk semua plesteran dinding batu bata ringan.
▪ Plesteran kedap air (traasram).
▪ Untuk semua plesteran Bata semen lokal.
▪ Pekerjaan seksi lain yang berkaitan.
▪ Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok.
▪ Pengukuran detail dan pengukran bangunan existing.
▪ Pasangan Bata semen lokal.
▪ Setelah dinding Bata semen local terpasang sampai atas, pekerjaan selanjutnya adalah melakukan
pelapisan penutup dinding Bata semen local dengan menggunakan adukan plasteran. Pelapisan
semen instan ini dilakukan dengan diplester untuk dinding Bata semen local bagian dalam dan luar.
Sebaiknya saat memulai suatu pekerjaan plesteran hendaknya dinding bata disiram terlebih dahulu
dengan air agar semen instan plesteran cepat menempel di dinding. Setelah seluruh dinding diplester,
diamkan 1 x 24 jam (tanpa membutuhkan waktu beberapa hari) agar kadar airnya cepat hilang.
Pekerjaan plester itu biasanya dilakukan pada bidang dinding Bata semen local dan pada bagian atas
pondasi (trasram/semenram). Pekerjaan trasram untuk mencegah agar kaki tembok tidak mengisap
lembab (air) dari tanah

5. PEKERJAAN KAU DAN BESI


Ringkasan Pekerjaan
Meliputi Kusen Besi 4/8 T 1,2 mm, Pintu Panil Besi Plat DAN Jalusi mati kusen Besi 2/5

A. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi


− Rangka Kusen besi kotak galvanis 4/8 cm t:1,2 mm
− Jalusi mati kusen Besi kotak galvanis 2/5cm
− Pintu Panil Besi Plat

B. Spesifikasi Proses Proses / Pelaksanaan Kegiatan:


− Semua proses pemotongan dan pembuatan dikerjakan dengan mesin, kecuali, untuk detail tertentu atas
persetujuan Direksi .
− Semua pengikat antar besi menggunakan alat las.
− Pengukuran keadaan lapangan diperlukan sebelum memulai pekerjaan untuk mendapatkan ketetapan
pemasangan di lapangan.
− Semua pekerjaan sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan. Jika ada yang tidak
memenuhi syarat, maka Kontraktor harus mengganti atas tanggung jawabnya.

6. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Ringkasan Pekerjaan
Meliputi pekerjaan instalasi, Stop Kontak dan MCB

A. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi


− Saklar, stop kontak satu phasa, ranting 250 volt, 10 ampere.Setara Brocco
− Kabel listrik yang digunakan kabel jenis NYM 3x2.5 mm
− MCB Sneider C25 A

B. Spesifikasi Proses Proses / Pelaksanaan Kegiatan:

Persyaratan Teknis Pekerjaan Elektrikal

15
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

− Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi dan sama mengikatnya.
− Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedang pemasangan harus
dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada.
− Gambar-gambar arsitek dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
"finishing" instalasi.
− Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada Konsultan
Pengawas untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar tersebut,
Pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi yang berhubungan dengan instalasi ini.
− Pemborong instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai dengan dokumen
asli operating and Maintenance Instruction, technicalinstruction, spare part instruction dan harus diserahkan
kepada Konsultan Pengawas pada saat penyerahaan pertama dalam rangkap 5 (lima). (Construction
detail, electrical wiring diagram, control diagram dll).
− Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi lainnya, agar seluruh pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
− Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi berfungsi dengan baik.
− Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya menjadi tanggung
jawab pemborong

Pelaksanaan Pemasangan
− Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang
atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang dipasang, apabila ada sesuatu yang diragukan, pemborong
harus segera menghubungi Direksi. Pengambilan ukuran dan atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah
menjadi tanggung jawab pemborong.
− Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh tenaga-tenaga ahli dan sudah berpengalaman.
− Pelaksana yang dianggap tidak cukup ahli / berpengalaman oleh Direksi / Konsultan Pengawas, harus segera
diganti dengan orang lain setelah mendapat persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas.
− Kontraktor harus menempatkan seorang Supervisor yang ahli, berpengalaman, profesional dan bresertifikat
untuk masing-masing bidang yang bertanggung jawab untuk pekerjaan Supervisi, Management Proyek.
− Tenaga kerja harus berpengalaman dan ahli pada bidangnya, bila tidak berpengalaman & ahli harus diganti.
Bila tidak dihiraukan pengawas akan mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
− Segala sesuatu yang diperlukan guna kesempurnaan pekerjaan harus, dilengkapi sesuai permintaan
pengawas dengan biaya dibebankan pada kontraktor.
− Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang dianggap perlu untuk
mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua
persyaratan yang ada.
− Testing/pengujian meliputi: Uji Isolasi Minimal 100 M (Mega Ohm) dan Uji Beban Penuh.
− Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam, harus disaksikan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan bila terjadi
kerusakan atau kesalahan harus diperbaiki atas tanggungjawab Pemborong.
− Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk mengadakan testing tersebut merupakan tanggung
jawab Pemborong.
− Hasil Pengujian dituangkan dalam Berita Acara sebagai Syarat Penyerahan Pertama.

7. PEKERJAAN PENGECATAN
Ringkasa Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pengecatan
− Pekerjaan Dinding

A. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi


Bahan:
− Cat tembok interior :
Bahan dasar resin kopolimer vinyl acrilik yang berkualitas tinggi dari jenis cat tembok interior Nippon Paint
atau setara.
Lapisan Pertama:
▪ Pelaksanaan pekerjaan dengan roller/kuas.

16
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

▪ Ketebalan lapisan 25–40 micron atau daya sebar per liter 13–15 m2.
▪ Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
▪ Warna sesuai petunjuk dari direksi pekerjaan.
Lapisan Kedua dan Ketiga:
▪ Cat jenis Interior Nippon Paint atau setara.
▪ Pelaksanaan pekerjaan dengan roller/kuas.
▪ Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar per liter 11-17 m2 per lapis.
▪ Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
▪ Warna sesuai petunjuk dari direksi pekerjaan.
Cat logam/ besi:
Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss kualitas utama, interior & exterior avian atau setara.
Lapisan Pertama:
▪ Pekerjaan cat primer / dasar dilaksanakan sebelum komponen bahan/ material logam terpasang.
▪ Cat avian atau setara.
▪ Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
▪ Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.
Lapisan Kedua:
▪ Cat dasar avian atau setara.
▪ Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

B. Spesifikasi Proses / Kegiatan


− Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).
− Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang pengecatan.
− Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain
yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
− Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar, bahan plamur dengan cat yang
digunakan.
− Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi serta jika seluruh pekerjaan instalasi di dalamnya
telah selesai dengan sempurna.
− Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan/mengirimkan contoh bahan dari
beberapa macam hasil produk kepada Direksi. Selanjutnya diputuskan jenis bahan dan warna yang digunakan.
Direksi akan menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh
bahan diserahkan.
− Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
− Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standard untuk pemeriksaan/penerimaan setiap bahan yang
dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan.
− Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh
Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan Perencana dan Direksi. Pengerjaan harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
− Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak terdapat noda-noda pada permukaan
pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
− Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan, Kontraktor harus memperbaiki/mengganti
dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya.
− Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/ berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan
pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.
− Pekerjaan Finishing besi
▪ Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan besi yang terlihat didalam bangunan
utama, termasuk daun pintu, panil-panil lis-lis, railing besi, pekerjaan interior. Serta bagian-bagian lain
yang ditentukaan dalam gambar.
▪ Semua permukaan besi yang hendak dicat, dibersihkan dari debu minyak dan kotoran yang mungkin
melekat.
▪ Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas besi, agar supaya seluruh permukaan besi rata dan
licin, tidak lagi terdapat serat besi yang tidak rata pada permukaan besi tersebut.
▪ Apabila seluruh permukaaan besi sudah licin, pori-pori besi harus ditutup dengan dempul besi secukupnya,
kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
▪ Permukaan besi yang telah diplamur dengan dempul tersebut, dihaluskan dengan amplas Duco yang
halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.

17
DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
DENGAN METODE TENDER / PENGADAAN LANGSUNG

▪ Permukaan besi selanjutnya dicat menggunakan meni.


▪ Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kwas, dilakukan lapis, sedemikan rupa sehingga bidang
besi tertutup sempurna dengan lapisan menie.
▪ Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat dengan sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.

18. KRITERIA SERAH TERIMA PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. Pekerjaan Konstruksi telah sesuai dengan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan
Kontrak beserta addendumnya (jika ada).
2. Penyedia Pekerjaan Konstruksi Wajib Memenuhi Unsur Kualitas Pekerjaan Konstruksi dalam Rangka Pemenuhan
Rencana Umur Konstruksi Sesuai Dengan Dokumen Perencanaan.
3. Dalam masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi Penyedia wajib melaksanakan pemeliharaan pekerjaan konstruksi
apabila ada mutu/kualitas pekerjaan konstruksi yang mengalami kerusakan.

19. HAL-HAL LAIN YANG DIPERLUKAN


1. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan berdasarkan Spesifikasi ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.
2. Persyaratan Kerja Sama Jika kerja sama dengan penyedia lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi: Sesuai ketentuan peraturan perundang-
undagangan
3. Pedoman Pengumpulan Data Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan
Lapangan perundang-undangan yang berlaku
4. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel proyek/satuan kerja
PPK

Sukamara, Juni 2023


Pejabat Pembuat Komitmen dilingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sukamara T.A. 2023

AGUNG TJAHJAONO, S.Si


NIP. 19740211 200803 1 002

18

Anda mungkin juga menyukai