1) Ni Komang Armaeni 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Warmadewa
ABSTRAK
Kurangnya perhatian terhadap etika dan profesionalisme dalam bisnis
konstruksi di Indonesia oleh penyedia jasa konstruksi, pemilik modal, pemerintah sebagai regulator serta seluruh pihak yang terkait didalamnya, maka secara langsung mendorong berkembangnya pelanggaran-pelanggaran terhadap etika dan profesionalisme dalam bisnis konstruksi di Indonesia. Dengan demikian sangatlah penting untuk mengkaji sasaran, kondisi dan hambatan-hambatan dalam penerapan etika dan profesionalisme dalam bisnis konstruksi di Indonesia dengan harapan dapat mengetahui perkembangan bisnis konstruksi dan memperoleh pemahaman tentang bentuk-bentuk penyimpangan perilaku dalam industri konstruksi. Sehingga dapat menambah ilmu tentang pentingnya beretika dalam bekerja untuk mencapai profesionalisme dalam bisnis konstruksi di Indonesia. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontruksi haruslah memenuhi semua aspek yang mendukung kinerja perusahan itu sendiri, seperti harus memiliki sumber daya yang dapat berkopeten dalam dunia kerja, baik itu dari segi ilmu pengetahuan, pengalaman, dan legalitasnya karena legalisasi dari suatu perusaahan juga salah satu penentu dari predikat profesionalisme.
Kata kunci: etika, profesionalisme, bisnis konstruksi.
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
4
1 PENDAHULUAN Dengan kurangnya perhatian dan
Dunia bisnis konstruksi berkembang penerapan etika dan profesionalisme dengan pesat dan meluas menjadi bisnis dalam bisnis konstruksi di Indonesia yang mempunyai peranan penting dalam oleh penyedia jasa konstruksi, pemilik keberhasilan pembangunan nasional. modal, pemerintah sebagai regulator Berbagai fasilitas umum maupun sosial serta seluruh pihak yang terkait di berbagai daerah seluruh Indonesia didalamnya, maka secara langsung tengah dibangun, guna memenuhi mendorong berkembangnya kebutuhan masyarakat akan sarana dan pelanggaran-pelanggaran terhadap etika prasarana dalam konteks ingin dan profesionalisme dalam bisnis menumbuhkembangkan perekonomian konstruksi di Indonesia. nasional. Profesionalisme dalam bisnis Namun ada ironi di tengah konstruksi sangat menentukan maraknya pembangunan terkait dengan keberhasilan dalam dunia konstruksi dunia konstruksi, yang seharusnya karena menyangkut banyak hal mengutamakan kualitas, keamanan dan didalamnya, yang paling terpenting kenyamanan, masih ada kerjasama adalah skill dan kemampuan. Penerapan- antara birokrasi pemilik (owner) dengan penerapan dari semua aspek-aspek ini stakeholder (kontraktor) yang adalah salah satu kunci untuk meraih mengakibatkan produk konstruksi tidak yang namanya kesuksesan dalam bisnis sesuai dengan spesifikasi teknis konstruksi. sehingga tidak memenuhi standar dan Dari uraian diatas maka sangatlah tidak berkualitas. penting untuk mengetahui pengertian Indikasi umum yang terlihat adalah tentang etika dan profesionalisme dalam adanya konflik kepentingan dari bisnis konstruksi. Disamping itu masing-masing pihak. Disatu sisi, sasaran, kondisi dan hambatan- penyedia jasa konstruksi dalam hambatan dalam penerapan etika dan pelaksanaan kegiatan konstruksinya profesionalisme dalam bisnis konstruksi berusaha untuk mendapatkan di Indonesia sangatlah penting untuk keuntungan yang sebesar-besarnya, dikaji lebih lanjut yang dapat disisi lain pemilik modal juga berusaha bermanfaat untuk mengetahui untuk mendapatkan kualitas dan mutu perkembangan bisnis konstruksi dan yang lebih baik dari apa yang telah memperoleh pemahaman tentang mereka bayar. bentuk-bentuk penyimpangan perilaku Selain itu, kurangnya penerapan dalam industri konstruksi di Indonesia. etika dan profesionalisme serta Sehingga dapat menambah ilmu tentang transparansi dalam proses dan biaya pentingnya beretika dalam bekerja untuk tender, lemahnya kualitas dokumen mencapai profesionalisme dalam bisnis tender dan hal terkait lainnya juga konstruksi. berdampak langsung terhadap pelanggaran etika bisnis konstruksi.
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
4
2 LANDASAN TEORI profesional. Sementara kata profesional
2.1 Pengertian Etika sendiri berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena Istilah etika berasal dari bahasa pendidikan dan latihan, memperoleh Yunani Kuno, yaitu etos yang dalam bayaran karena keahliannya itu. bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa, padang Profesionalisme (profésionalisme) rumput, kandang, kebiasaan,adat ; ialah sifat-sifat (kemampuan, akhlak, watak, perasaan, sikap, atau cara kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu berpikir. Dalam bentuk jamak, ta etha dan lain-lain) sebagaimana yang mempunyai arti „‟adat kebiasaan‟‟. Arti sewajarnya terdapat pada atau dilakukan terakhir ini menjadi latar belakang oleh seorang profesional. terbentuknya istilah etika yang oleh Profesionalisme berasal daripada Aristoteles (384-322 SM) sudah dipakai profesion yang bermakna berhubungan untuk menunjuk filsafat moral (Bertens, dengan profesion dan memerlukan 1993:4). kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, Etika dibagi menjadi dua yaitu, etika profesionalisme adalah tingkah laku, umum dan etika khusus. Etika umum kepakaran atau kualiti dari seseorang membahas prinsip-prinsip moral dasar, yang profesional (Longman, 1987). yaitu bagaimana manusia bertindak secara etis dan bagaimana manusia Pengertian profesionalisme secara mengambil keputusan etis, teori-teori konseptual hanya dapat diterapkan pada etika, dan prinsip-prinsip yang menjadi jabatan tertentu misalnya rekayasawan, tolak ukur untuk menilai baik atau yang memenuhi sejumlah kriteria. buruknya suatu tindakan. Menurut Martin dan Schinzinger (dalam Dipohusodo1996) yang memberikan Etika khusus menerapkan prinsip- pandangan tentang profesionalisme, prinsip moral dasar itu dalam bidang bahwa kriteria umum rekayasawan yang kehidupan yang khusus. Etika khusus professional adalah: dibagi lagi menjadi dua, yaitu etika individual dan etika sosial. Etika 1. Mencapai standar prestasi dalam individual memuat kewajiban dan sikap pendidikan, kemampuan atau manusia terhadap dirinya sendiri. Etika kreativitas bekerja, dalam bidang sosial membicarakan kewajiban, sikap rekayasa. dan pola perilaku manusia sebagai 2. Bersedia menerima tanggung anggota umat manusia. jawab moral terhadap masyarakat, konsumen 2.2 Pengertian Profesionalisme pelanggan, sejawat, atasan maupun bawahan sebagai Dalam Kamus Kata-Kata Serapan kewajiban profesionalnya. Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi Definisi profesionalisme menurut profesionalisme adalah mutu, kualitas, Morris (Sudarto 2001) adalah memiliki dan tindak tanduk yang merupakan ciri hal-hal sebagai berikut: suatu profesi atau ciri orang yang
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
4 1. Metoda professional 4. Karakter profesional Pada dasarnya metoda Karakter seseorang merupakan melibatkan kompetensi seseorang di aspek profesionalisme yang terakhir. suatu bidang yang diperoleh melalui Dengan melalui berbagai situasi proses pendidikan formal dan seseorang akan teruji apakah orang pengalaman kerja. Menurut Clark V. tersebut benar-benar profesional. Baker (Sudarto 2001), bahwa tindakan profesional harus 2.3 Persepektif dalam Mengukur kompeten, dan orang yang Profesionalisme professional bekerja atau Menurut Gilley dan Enggland ada 4 menerapkan sesuai denganapa yang pendekatan yaitu sebagai berikut: diketahuinya sesuai dengan lingkup pendidikan atau 1. Pendekatan berorientasi filosofis pengalamannya.Aspek tanggung Pendekatan lambang profesional, jawab profesionalisme adalah pendekatan sikap Individu dan dedikasi dan keinginan untuk electic. menyelesaikan pekerjaan dengan 2. Pendekatan perkembangan baik. Biasanya profesional memiliki bertahap pendidikan teknik di bidang Individu (dengan minat bersama) pengetahuan tertentu dan berkumpul, kemudian menerapkan pengetahuan ini dalam mengidentifikasian dan mengadopsi jasanya kepada masyarakat. ilmu, untuk membentuk organisasi profesi, dan membuat kesepakatan 2. Status profesional persyaratan profesi, serta Status profesional diartikan menentukan kode etik untuk bahwa seseorang memperoleh merevisi persyaratan. penghargaan atau pengakuan tertentu di bidang yang digelutinya, 3. Pendekatan berorientasi atau orang tersebut telah memenuhi karakteristik persyaratan profesi. Etika sebagai aturan langkah- langkah, pengetahuan yang 3. Standar profesional terorganisasi, keahlian dan Standar melibatkan legal dan kopentensi khusus, tinggka ethical restraints dan bersumber dari pendidikan minimal, setifikast hukum negara, dan peraturan- keahlian. i peraturan pemerintah yang berkaitan 4. Pendekatan berorientasi non- dengan profesionalisasi. Mengenai tradisional tanggung jawab profesi, bahwa Mampu melihat dan merumuskan rekayasawan professional harus karakteristik unik dan kebutuhan mengikuti peraturan dan standar sebuah profesi. (Arisandi, 2012) yang berlaku sesuai dengan hukum negara dan peraturan lokal.
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
4
2.4 Syarat profesionalisme melalui berbagai-bagai cara
Adapun syarat-syarat yang harus misalnya penampilan, cara dimiliki untuk menjadi seorang yang percakapan, penggunaan bahasa, profesionalisme adalah sikap tubuh badan, sikap hidup 1. Dasar ilmu yang dimiliki kuat harian, hubungan dengan dalam bidangnya. individu lainnya. 2. Penguasaan kiat-kiat profesi 5. Keinginan untuk sentiasa berdasarkan riset dan praktis. mengejar kesempatan 3. Pengembangn kemampuan pengembangan profesional yang profesional yang dapat meningkatkan dan berkesinambungan. meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya. Seseorang yang memiliki jiwa 6. Mengejar kualiti dan cita-cita profesionalisme senantiasa mendorong dalam profesion. dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Pendapat lain Profesionalisme ditandai dengan mengatakan Kualiti profesionalisme kualiti drajat rasa bangga akan profesi didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut: yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki 1. Keinginan untuk selalu rasa bangga dan percaya diri akan menampilkan perilaku yang profesionnya. mendekati piawai ideal. 2. Seseorang yang memiliki Untuk meningkatkan rasa profesionalisme tinggi akan profesionalisme dalam dunia kontruksi, selalu berusaha mewujudkan dengan ini diadakan sertifikasi dan saat dirinya sesuai dengan piawai ini sertifikasi di dunia konstruksi yang telah ditetapkan. Ia akan sangatlah diperlukan oleh para pekerja mengidentifikasi dirinya kepada kontruksi khususnya yang bekerja di sesorang yang dipandang bidang konsruksi. Sertifikasi adalah memiliki piawaian tersebut. suatu penetapan yang diberikan oleh Yang dimaksud dengan “piawai suatu organisasi profesional terhadap ideal” ialah suatu perangkat seseorang untuk menunjukkan bahwa perilaku yang dipandang paling orang tersebut mampu untuk melakukan sempurna dan dijadikan sebagai suatu pekerjaan atau tugas spesifik. Hal rujukan. ini dikarenakan dengan mengikuti 3. Meningkatkan dan memelihara sertifikasi yang tepat akan sangat imej profesion. membantu bagi kemajuan karir Project 4. Profesionalisme yang tinggi Manager tersebut. Berbagai macam ditunjukkan oleh besarnya Asosiasi sertifikasi tersebut adalah keinginan untuk selalu sebagai berikut: IPMA, PMI, PRINCE2, meningkatkan dan memelihara IAMPI dan ASTTI. Asosiasi sertifikasi imej profesion melalui IPMA, PRINCE2 dan PMI merupakan perwujudan perilaku profesional. asosiasi sertifikasi yang paling banyak Perwujudannya dilakukan diikuti oleh Project Manager dibanding dengan asosiasi sertifikasi IAMPI dan
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 ASTTI. Hal ini dikarenakan asosiasi yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain sertifikasi IPMA, PRINCE2 dan PMI yang berbeda. merupakan asosiasi sertifikasi yang Pada umumnya kegiatan konstruksi berskala internasional dan memiliki diawasi oleh manajer proyek, insinyur daerah jangkauan serta pengaruh dan disain, atau arsitek proyek. Orang-orang manfaat secara global. ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya 2.5 Bisnis Konstruksi diserahkan kepada mandor proyek yang Bisnis adalah suatu organisasi yang mengawasi buruh bangunan, tukang menjual barang atau jasa kepada kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk konsumen atau bisnis lainnya, untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi. mendapatkan laba. Secara historis kata (Wikimedia, Konstruksi, 2014) bisnis dari bahasa Inggris business, dari Bisnis Konstruksi adalah suatu kata dasar busy yang berarti "sibuk" perusahaan atau organisasi yang dalam konteks individu, komunitas, bergerak di bidang jasa konstruksi. ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk Kegiatan yang di tawarkan adalah suatu mengerjakan aktivitas dan pekerjaan jasa konstruksi bangunan, baik dari yang mendatangkan keuntungan. perencanaan, pelaksanaan, maupun pada (Wikimedia, Bisnis, 2014) pengawasan. Bisnis Konstruksi akan Konstruksi merupakan suatu belajalan dengan lancar jika dikelola kegiatan membangun sarana maupun dengan suatu manajemen yang baik dan prasarana. dalam sebuah bidang disiplin dari perusaahaan itu sendiri. arsitektur atau teknik sipil, sebuah Manajemen yang baik akan mendukung konstruksi juga dikenal sebagai perusahaan menuju taraf yang disebut bangunan atau satuan infrastruktur pada dengan Profesional. sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan 2.6 Sasaran Bisnis Konstruksi sebagai objek keseluruhan bangunan Perusahaan bisnis konstruksi yang terdiri dari bagian-bagian struktur. mempunyai sasaran-sasaran antara lain : Misal, Konstruksi Struktur Bangunan 1. Keuntungan (profitability), yaitu adalah bentuk/bangun secara suatu tingkat keuntungan yang keseluruhan dari struktur bangunan. dapat menjamin terciptanya contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, putaran dana (cash-flow) yang Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, harus dapat menghidupi kegiatan dan lain lain. institusinya, tercapainya tingkat Konstruksi dapat juga didefinisikan keuntungan yang wajar untuk sebagai susunan (model, tata letak) dikembalikan kepada para suatu bangunan (jembatan, rumah, dan pemodal yang telah mengambil lain sebagainya) Walaupun kegiatan resiko di dalam proses bisnis konstruksi dikenal sebagai satu konstruksi itu sendiri, serta pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya tercapainya suatu kemampuan konstruksi merupakan satuan kegiatan untuk memenuhi kewajiban-
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 kewajiban institusi ini, seperti pekerjaannya, akan dimusuhi pembayaran pajak kepada rekanan lainnya. Karena itu, pemerintah, jaminan atas diperlukan hubungan yang kesejahteraan karyawannya, serta langgeng, bukan untuk kewajiban-kewajiban lain memenangkan tender sesaat saja. terhadap kreditor dan rekan- rekannya. 2. Bisnis Konstruksi Menyangkut Hubungan Antarmanusia 2. Pertumbuhan (growth), yaitu Bisnis konstruksi adalah kegiatan sasaran untuk terus tumbuh dan yang tejadi dalam masyarakat, berkembang mengikuti dinamika sehingga membutuhkan ketentuan serta perkembangan dunia bisnis yang dihormati oleh semua orang, konstruksi itu sendiri. Suatu yaitu etika yang mengandung nilai institusi bisnis konstruksi yang moral. tidak berkembang dalam berbagai manifestasinya 3. Bisnis Konstruksi Adalah (penjualan jasa, kekayaan, Persaingan Yang Bermoral manajemen, tingkat keuntungan, Bisnis konstruksi yang berhasil perputaran dana, dan lain-lain) adalah bisnis konstruksi yang akan tergusur oleh dinamika memperhatikan norma moral. dunia bisnis konstruksi itu Sebaliknya, bisnis konstruksi yang sendiri. tidak menghiraukan etika akan 3. Citra (image), yaitu hancur. pengembangan citra sebagai 4. Bisnis Konstruksi harus salah satu sasaran jangka panjang Mengikuti Kemauan Masyarakat setiap institusi bisnis konstruksi. (klien) Citra yang positif, baik di Kebutuhan dan selera selalu maju kalangan dunia bisnis konstruksi melebihi alat pemenuhan kebutuhan. sendiri maupun pada masyarakat Oleh karena itu, bisnis konstruksi umumnya, merupakan kekayaan harus pula bisa menjawab kebutuhan (asset) yang tidak ternilai yang dan harapan masyarakat yang terus justru menjadi pusat perhatian meningkat. utama dari pimpinan institusi- institusi dunia bisnis konstruksi. 5. Bisnis Konstruksi Harus Disertai Kewajiban Moral 2.7 Bisnis Konstruksi Dengan Etika Para pengelola perusahaan konstruksi adalah masyarakat dan 1. Bisnis Konstruksi akan anggota masyarakat, dengan hak dan Mempertaruhkan Segalanya. kewajiban serta tanggung jawab Bisnis konstruksi juga moral terhadap masyarakat. mempertaruhkan nama baik, harga diri dan seluruh kehidupan. Sehingga perusahaan konstruksi Perusahaan konstruksi yang rusak juga akan dituntut mempunyai namanya karena tidak menggunakan tanggung jawab dan kewajiban etika dalam melakukan terhadap masyarakat.
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 6. Bisnis Konstruksi Harus 10.Bisnis Konstruksi Harus Mengingat Keterbatasan Sumber memberi Keuntungan Jangka Daya Panjang Perusahaan konstruksi harus Tanggung jawab social bertanggung jawab untuk tidak merupakan suatu nilai lebih yang sekedar mengeksploitasi sumber sangat positif bagi perkembangan daya untuk kepentingan jangka dan kelangsungan hidup perusahaan pendek, tetapi harus memeliharanya konstruksi. Sehingga akan tercipta untuk jangka panjang demi suatu citra yang sangat positif kelangsungan perusahaan konstruksi dimata masyarakat mengenai itu sendiri. perusahaan tersebut. Hal ini akan 7. Bisnis Konstruksi Harus Menjaga mendatangkan keuntungan jangka Lingkungan Sosial panjang yang mungkin untuk Perusahaan konstruksi harus sekarang tidak dapat terbayangkan. memikirkan kehidupan social masyarakat, demi kelangsungan 3 METODE PENULISAN hidup perusahaan konstruksi itu Metode yang digunakan dalam sendiri. Bisnis konstruksi harus ikut penulisan ini disampaikan secara mencari pemecahan atas masalah diskriptif yang mengacu pada beberapa lapangan kerja, kelestarian alam dan lingkungan social sekitarnya. sumber pustaka sebagai acuan dan sarana pendukung baik cetak maupun 8. Bisnis Konstruksi Harus Menjaga elektronik yang selanjutnya dikaji secara Keseimbangan tanggung jawab mendalam. Sosial Kekuasaan yang terlalu besar dari bisnis konstruksi jika tidak 4 PEMBAHASAN diimbangi dengan tanggung jawab Dalam hal pembangunan suatu social yang sebanding, akan proyek konstruksi agar dapat berjalan menyebabkan bisnis konstruksi dengan baik, selain diperlukan tersebut menjadi kekuatan yang koordinasi dan kerjasama yang kompak, merusak masyarakat. sebaiknya juga dilandasi dengan etika dan tujuan yang positif antara unsur- 9. Bisnis Konstruksi Harus unsur pelaksana pembangunan. Unsur- Menggali Sumber Daya Berguna unsur pelaksana dalam proyek Perusahaan konstruksi yang konstruksi sangat penting peranannya memiliki tenaga yang terampil, dan merupakan kunci dalam menggapai mereka dapat memberikan keberhasilan suatu proyek konstruksi. sumbangan yang berharga bagi masyarakat melalui berbagai proyek Bisnis konstruksi yang berhasil dan kegiatannya. adalah bisnis konstruksi yang memperhatikan norma moral. Sebaliknya, bisnis konstruksi yang tidak menghiraukan etika akan hancur. Dalam arus semakin canggihnya informasi,
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 segala kecerobohan dan penipuan bisnis mendapatkan kesempatan (opportunity) konstruksi akan mudah terungkap dan dan keuntungan (profit). Sayangnya, bisa menjadi tindakan bunuh diri bagi kadangkala dalam upaya meraih sang pelaku. Oleh sebab itu, pesaingan kesempatan dan keuntungan tadi, dalam bisnis konstruksi adalah mereka memutuskan untuk pesaingan yang bermoral, persaingan menghalalkan segala cara tanpa menjaga mutu dan nama baik, mengindahkan apakah ada pihak yang persaingan merebut kepercayaan dirugikan atau tidak. Etika yang masyarakat. seharusnya dijunjung tinggi, diabaikan. Bisnis konstruksi perlu Bahkan nurani pun, sementara mempertanggungjawabkan keputusan dibutakan. Bila sudah begini, bukan saja dan tindakannya kepada pihak ketiga, etika yang mesti dipertanyakan, tapi yaitu masyarakat seluruhnya yang juga moral. secara tidak langsung terkena akibat dari Apabila moral merupakan sesuatu keputusan dan tindakanya. Wujud sikap yang mendorong orang untuk adalah menawarkan pekerjaan atau jasa melakukan kebaikan, maka etika adalah yang bermutu, menjaga lingkungan rambu-rambu yang disepakati secara hidup yang bersih dan sehat, dan sukarela oleh semua anggota suatu bertanggung jawab atas kelangsungan kelompok. Dunia bisnis yang bermoral hidup masyarakat hidup seluruhnya. seharusnya mampu mengembangkan Suatu Konstruksi bangunan akan etika (rambu-rambu) yang menjamin dapat diselesaikan dengan mutu, kegiatan bisnis yang berimbang, selaras, waktu dan biaya yang optimal jika serasi dan juga bertanggungjawab terhadap masyarakat luas. suatu organisasi perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi Perlu diingat bahwa dalam praktik menerapkan suatu sistem menejemen bisnis jasa konstruksi sehari-hari, dikenal apa yang disebut etika bisnis yang professional. Profesional dalam konstruksi. Dengan etika ini, seharusnya hal ini adalah suatu perusahaan telah bisa menjadi batasan bagi aktivitas menerapkan tata cara legalitas bisnis yang dijalankan. seorang pebisnis dalam bekerja di Sikap-sikap dasar etika bisnis bidang konstrukisi, baik di bidang konstruksi di Indonesia seharusnya perencanaan, pelaksanaan, maupun tercermin dalam ideologi Pancasila yang di pengawasan. Selain itu seorang selalu menjiwai segala tindak-tanduk yang frosesional juga harus dan perbuatan manusia. Etika tersebut mempunyai keahlian khusus di adalah etika pancasila yaitu sebagai bidang tertentu dalam lingkup berikut: konstruksi bangunan. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam suatu kompetisi usaha yang Bisnis konstruksi tidak hanya ketat seperti sekarang ini, semua menyangkut masalah materi, pengusaha tampaknya memang harus melainkan menyangkut pula saling berpacu satu sama lain demi hubungan moral. Karena orang yang
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 tumbuh dan berkembang dalam 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh pribadi dari keinginan mengabdi Rakyat Indonesia kepada Tuhan secara tulus dan Dalam bisnis konstruksi harus sempurna menjadi sumber salah satu tegas dan jelas adanya motivasi kegiatan-kegiatan bisnis keseimbangan antara perencanaan (Bellah, 1976:54). ditingkat nasional dan desentralisasi dalam pelaksanaan kebijaksanaan di 2. Kemanusiaan Yang Adil dan daerah-daerah untuk mencapai Beradab keadilan ekonomi dan keadilan Rasa solidaritas social harus sosial. Dalam Keppres 16 tahun menjiwai para pelaku bisnis 1994 disebutkan dengan adanya konstruksi di dalam perbuatannya. kualifikasi bagi setiap rekanan yang Ada solidaritas antara perusahaan terlibat dalam pengadaan barang dan konstruksi besar dengan perusahaan jasa milik pemerintah, yang yang kecil. Seperti yang tertuang dibedakan menurut kemampuan dalam Keppres Nomor 16 tahun teknis yang dipunyai, besarnya nilai 1994 bahwa rekanan golongan proyek, dan wilayah operasinya. ekonomi kuat yang mendapatkan Telah dijelaskan di atas bahwa suatu proyek dalam suatu daerah harus perusahaan yang berkatagori bekerjasama dengan rekanan golongan ekonomi lemah setempat. professional haruslah memiliki seorang pimpinan yang mempunyai kemampuan 3. Persatuan Indonesia managerial yang tinggi, untuk dapat Bisnis konstruksi nasional harus memimpin dan mengatur sumber daya menyumbang pada upaya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. peningkatan ketangguhan atau Seorang manager biasanya memiliki ketahanan ekonomi nasional. cara tersendiri untuk mewujudkan suatu Adanya ketentuan penggunaan kegiatan konstruksi yang biasa disebut produksi dalam negeri baik berupa dengan metode kerja proyek konstruksi. barang atau jasa dalam setiap Dalam membentuk atau merencanakan proyek-proyek pemerintah seperti suatu metode kerja seorang Manager yang tertuang dalam Keppres 16 dituntut dapat menyelesaikan proyek Tahun 1994, akan lebih memupuk konstruksi dengan optimal, oleh karena jiwa nasionalisme pelaku-pelaku itu manager harus memiliki kemampuan bisnis konstruksi, sehingga yang khusus, dalam bidang kontruksi menjadikan dunia bisnis konstruksi yang digelutinya. nasional semakin mandiri dan Profesional secara non akademis tangguh. dapat disebut dengan pekerja yang sudah berpengalaman. Experience 4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh dalam melakukan pekerjaan yang Hikmat Kebijaksanaan dalam mengkhusus di bidang Konstruksi Permusyawaratan Perwakilan selama beberapa tahun, akan menghasilkan suatu pekerjaan yang bermutu, di karenakan seseorang yang
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 sudah banyak memiliki pengalaman 3. Waktu akan lebih mudah memecahkan masalah Pencapaian waktu yang tepat yang ada di lapangan di bandingkan akan sangat berpengaruh pada orang yang baru tamat sarjana. Maka besarnya biaya yang akan dari itu pengalaman kerja sangat diperlukan, semakin singkat waktu mempengaruhi profesionalisme suatu yang di capai maka sasaran efektief organisasi. dan efisien sudah dapat tercapai. Motor penggerak dari suatu bisnis Penerapan etika dan profesionalisme konstruksi supaya dapat berjalan adalah dalam bisnis konstruksi di Indonesia sumber daya manusia dan alat yang di masih lemah. Sikap kekeluargaan yang miliki oleh perusahaan tersebut. Sumber masih begitu kuat dalam budaya-budaya daya yang di miliki haruslah memenuhi kesukuan tertentu di Indonesia dapat standar kerja agar pencapaian hasil yang menjadi penghambat penerapan etika maksimal. Selain itu pengelolaan bisnis. Selain itu kebijakan pemerintah sumber daya juga harus tepat, guna Indonesia yang tidak tepat sebagai menghindari kesalahan-kesalahan yang regulator dalam sistem perekonomian bisa terjadi. Berikut aspek-aspek yang nasional juga sangat mempengaruhi ada dalam pengelolaan sumber daya: penerapan etika bisnis di indonesia. Untuk tingkatan perusahaan di 1. Kinerja Mutu Indonesia, juga masih banyak terjadi Untuk meminpin dan pelanggaran-pelanggaran etika bisnis. mengoprasikan perusahaan perlu Dalam kaitannya dengan kewajiban dilakukan pengelolaan secara beretika dalam dunia bisnis, terdapat sistematis dan dengan cara yang sedikitnya tiga pihak yang seharusnya dapat di buktikan. Kesuksesan beretika, yaitu pebisnis, pemerintah dan perusahaan diperoleh dari adanya konsumen atau pelanggan serta penerapan dan pemeliharaan sestem masyarakat yang secara langsung manajemen mutu dengan melakukan maupuntidak langsung ikut terjaring peningkatan kinerja perusahaan dalam sebuah proses bisnis. Hambatan- secara efektif dan efisien. hambatan dalam penerapan etika dan Perusahaan juga harus membuat profesionalisme dalam bisnis konstruksi mendokumentasikan, menerapkan , nasional adalah sebagai berikut: dan memelihara sistem manajemen mutu dan melakukan peningkatan 1. Lingkungan Budaya berkelanjutan secara efektif sesuai Unsur-unsur yang dapat menghambat dari segi nilai budaya dengan persyaratan. yaitu: 2. Biaya a. Adanya anggapan tradisional Aspek pengendalian memegang bahwa mencari untung adalah peranan yang penting dimana tidak pantas. Paham penggunaan biaya haru tradisional ini mempersulit diperhitungkan sebaik mungkin s penarikan garis jelas antara agar tercapainya sasaran yaitu usaha bisnis konstruksi yang efektif dan efiseien. wajar dan tidak wajar.
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 b. Adanya prinsip kekeluargaan Di Indonesia, peraturan mengenai Walaupun sikap atau etika bisnis konstruksi terdapat dalam prinsip kekeluargaan itu Undang-Undang Republik Indonesia penting, namun dalam No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa suatu bisnis diperlukan Konstruksi dan Peraturan Pemerintah lebih dari itu. Diharapkan Republik Indonesia Nomor 29 tahun ada kemampuan untuk 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa meminati pula lingkungan Konstruksi. Pada peraturan tersebut, soial yang lebih luas, yang terdapat hal-hal yang mengatur segala tidak ada sangkut pautnya sesuatu tentang jasa konstruksi. dengan orang-orang Menyangkut etika bisnis, secara tidak tertentu. langsung tersirat di dalam peraturan tersebut. Penetapan sanksi-sanksi bagi c. Adanya tekanan berlebihan pihak yang melanggar juga telah pada lingkungan social dan ditetapkan dalam peraturan tersebut. ketidakmampuan untuk meminati struktur-struktur Selain itu, menyangkut kompetensi objektif material. penyedia jasa konstruksi (konsultan, Hal ini terjadi karena kontraktor) terdapat Lembaga kepuasan bekerja berakar Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dalam lingkungan sosial yang bertugas mengklasifikasi, mengkualifikasi, mensertifikasi dan dan tidak ditentukan oleh meregistrasi penyedia jasa konstruksi, kepuasan yang timbul bila agar kompetensi yang dimiliki sang seseorang dapat menguasai penyedia jasa dipastikan memadai dan tugas dalam dunia material. sesuai dengan bidang pekerjaan yang Karena itu, waktu senggang ditangani. yang dinikmati bersama- sama dengan rekan-rekan, Legalisasi dari suatu perusaahan sahabat-sahabat dan sanak juga salah satu penentu dari predikat profesionalisme. Setiap bidang saudara lebih penting pekerjaan memilki ijin yang berbeda, daripada pekerjaan itu dan seperti dalam bidang Hidrologi, hasilnya. Transportasi, dan Struktur. Suatu 2. Lingkungan Sosial Politik perusahaan biasanya memilih hanya Jika masyarakat bisnis konstruksi beberapa dari bidang pekerjaan saja diwarnai oleh praktik-praktik bisnis tersebut, di karenakan sulitnhya mencari konstruksi yang didukung oleh sumber daya yang berkopenten di kekuasaan politik yang tidak adil, bidangnya masing-masing. Untuk yang pada akhrinya menimbulkan mencari ijin keahlian tersebut seseorang kondisi persaingan yang tidak sehat harus mendaftarkan diri ke Lembaga dan tidak wajar, etika Penjamin Jasa Konstruksi (LPJK) di profesionalisme bisnis konstruksi masing-masing daerahnya. Untuk pun dapat dipengaruhi. mendapatkan sertifikat keahlian tersebut, haruslah memenuhi prosedur
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 yang berlaku di LPJK, seperti harus Namun, saat pembangunan mengikuti pelatihan sesuai dengan selesai dilakukan perusahaan bidang ilmu yang akan di tekuni, dan pengembang merasa ada yang sudah harus memiliki pengalaman kerja tidak beres dengan spesifikasi minimal 2 tahun, pada bidang yang bangunan yang dibangun. Karena ingin di tekuni tersebut. selang beberapa bulan kondisi Contoh-contoh pelanggaran etika bangunan sudah mengalami dalam bisnis konstruksi (Ramadian kerusakan serius. Perusahaan Dennis, 2010) yaitu sebagai berikut: pengembang merasa bangunan yang sedang dibuat tidak seseuai 1. Suatu pelanggaran etika bisnis dengan kesepakatan yang telah yang sering terjadi di kota-kota dibuat dengan perusahaan besar yaitu pelanggaran terhadap kontraktor. Setelah melakukan prinsip kejujuran. Seringkali investigasi, akhirnya perusahaan seseorang atau perusahaan tidak pengembang menemukan bukti mementingkan kejujuran dalam atas pelanggaran etika yang berbisnis. Salah satu contohnya yaitu yang terjadi di daerah dilakukan oleh perusahaa Jakarta. Sebuah perusahaan kontraktor mitra nbisnisnya pengembang bisnis perumahan Perusahaan . kontrakto melakukan penurunanr kualitas ingin melakukan pembangunan spesifikasi bangunan tanpa di suatu daerah yang telah sepengetahuan perusahaan direncanakan selama satu tahun pengembang. Perusahaan sebelumnya. Perusahaan pengembang langsung pengembang ini melakukan melaporkan perusahaan kesepakatan dengan suatu kontraktor ke pengadilan. Dalam perusahaan kontraktor dalam kasus ini pihak perusahaan pembangunan peumahan kontraktor dapat dikatakan telah tersebut. Di dalam kesepakatan melanggar prinsip kejujuran itu telah berisi hal-hal yang karena tidak memenuhi menyangkut perjanjian-perjanjian spesifikasi bangunan yang telah yang harus dipenuhi oleh kedua disepakati bersama dengan belah pihak. Salah satu nya perusahaan pengembang. adalah masalah speseifikasi bangunan yang diinginkan oleh 2. Tanpa diduga dan diprediksi perusahaan pengembang yang sebuah jembatan runtuh di Jalan harus dipenuhi oleh perusahaan RE Martadinata arah Priok kontraktor. Pembangunan sepanjang 150 Meter pada hari dimulai oleh perusahaan Kamis, 16 september 2010. kontraktor dengan waktu yang Kasus runtuhnya suatu konstruksi telah disepakati. Selama proses jalan di martadinata terjadi pembangunan, tidak terdapat karena beberapa hal yaitu kendala yang cukup berat. terkikisnya pondasi jalan tersebut oleh laut Jakarta, kemudian yang
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 paling mengejutkan adalah 3. Kasus Tenggelamnya Kota karena adanya kesalahan Sidoarjo oleh lumpur dari PT. konstruksi pada pondasi Lapindo. Beberapa pengamat bangunan jalan martadinata menyebutkan bahwa kejadian ini tersebut yang menyebabkan mutlak merupakan kesalahan dari mudah terkikisnya pondasi oleh perusahaan. Akibatnya, air laut. Penyebab amblesnya semburan lumpur ini membawa sebagian badan Jalan RE dampak negative yang luar biasa Martadinata, Jakarta Utara, bagi masyarakat sekitar maupun beberapa waktu lalu, ternyata bagi aktivitas perekonomian di akibat kelalaian teknis terhadap Jawa Timur. Ada yang kondisi alam di sekitar jalan itu. mengatakan bahwa lumpur Pasalnya, fondasi jalan tersebut Lapindo meluap karena kegiatan hanya ditopang tumpukan PT Lapindo di dekat lokasi itu. sampah. Secara teknis, Lapindo Brantas melakukan pembangunan jalan mesti pengeboran sumur Banjar Panji-1 memperhatikan kontur tanah di pada awal Maret 2006 dengan sekitar terlebih dulu. Sehingga menggunakan perusahaan dengan tidak mengesampingkan kontraktor pengeboran PT fenomena perubahan karakter Medici Citra Nusantara. Kontrak tanah akibat naiknya genangan itu diperoleh Medici atas nama air tawar dan air laut yang Alton International Indonesia, berlebihan, hitung-hitungan Januari 2006, setelah menang kekuatan jalan bisa diketahui. tender pengeboran dari Lapindo Pondasi badan Jalan RE senilai US$ 24 juta. Diperkirakan Martadinata hanya tertumpu pada bahwa Lapindo, sejak awal tanah lumpur yang lembek dan merencanakan kegiatan selalu basah. Tanah lumpur dan pemboran ini dengan selalu basah itu, bercampur membuat prognosis pengeboran tumpukan sampah. Bahkan, tanah yang salah. Mereka membuat bercampur plastik, tong, serta prognosis dengan material sampah lainnya bisa mengasumsikan zona pemboran jelas dilihat di sisi konstruksi mereka di zona Rembang dengan jalan yang ambles itu. Apalagi, target pemborannya adalah tepi jalan tidak diperkuat dengan formasi Kujung. Padahal mereka struktur penahan pelengseran membor di zona Kendeng yang atau penggerusan. Jalan ambles tidak ada formasi Kujung-nya. karena badan jalan melampaui Alhasil, mereka merencanakan titik kritis daya dukungnya dalam memasang casing setelah memangku transportasi menyentuh target yaitu batu kendaraan. Khususnya kendaraan gamping formasi Kujung yang berat dalam frekuensi yang sebenarnya tidak ada. Selama tinggi. mengebor mereka tidak meng-
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
5 casing lubang karena kegiatan 5 SIMPULAN pemboran masih berlangsung. Dari hasil pembahasan di atas dapat Selama pe mboran, di simpulkan: lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan 1. Etika dan profesionalisme dalam sudah berusaha menerobos (blow bisnis konstruksi merupakan out) tetapi dapat diatasi dengan suatu studi yang menyangkut pompa lumpurnya Lapindo permasalahan dan keputusan (Medici). Genangan Lumpur moral yang dihadapi oleh hingga mencapai ketinggian 6 individu maupun organisasi yang meter pada pemukiman membuat terlibat dalam bisnis konstruksi. 2. Etika dalam bisnis konstruksi di total warga yang dievakuasi lebih Indonesia yang berjiwakan etika dari 8.000 jiwa, lebih dari 1.500 pancasila adalah aturan main unit rumah warga terendam, yang harus mengikat setiap sekitar 200 Ha lahan pertanian pelaku bisnis konstruksi, yang dan perkebunan rusak akibat apabila dipatuhi secara penuh terendam lumpur, lebih dari 16 akan menciptakan ketertiban dan pabrik tergenang sehingga harus keteraturan perilaku bagi setiap menghentikan aktivitas warga Negara. Ketertiban dan produksinya, tidak berfungsinya keteraturan perilaku ini akan sarana dan prasarana pendidikan, menyumbangkan kematangan serta rusaknya sarana dan dan efektivitas usaha perwujudan prasarana infrastruktur (jaringan keadilan social. listrik dan telepon) dan masih 3. Perusahaan profesional adalah banyak lainnya. Lumpur ini juga suatu perusahaan telah berbahaya bagi kesehatan menerapkan tata cara legalitas masyarakat. Kandungan logam seorang pebisnis dalam bekerja berat (Hg), misalnya, mencapai di bidang konstrukisi, baik di 2,565 mg/liter Hg, padahal baku bidang perencanaan, mutunya hanya 0,002 mg/liter pelaksanaan, maupun di Hg. Hal ini menyebabkan infeksi pengawasan. Selain itu seorang saluran pernapasan, iritasi kulit yang prosesional juga harus dan kanker. Kandungan fenol mempunyai keahlian khusus di bisa menyebabkan sel darah bidang tertentu dalam lingkup merah pecah (hemolisis), jantung konstruksi bangunan. berdebar (cardiac aritmia), dan 4. Legalisasi dari suatu perusaahan gangguan ginjal. juga salah satu penentu dari 4. Musibah robohnya bangunan predikat profesionalisme. Untuk peturasan (toilet) tambahan di mencari ijin keahlian tersebut Pusat Grosir Metro Tanah Abang seseorang harus mendaftarkan (PGMTA) yang sedang dibangun diri ke Lembaga Penjamin Jasa tiba-tiba runtuh dan menimpa Konstruksi (LPJK) di masing- masyarakat. masing daerahnya.
PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember ISSN: 2303-
6
6 DAFTAR PUSTAKA http://www.technokonstruksi.com/te
Andy Kirana, M.S.A. 1996. Etika chno-event/48-peluncuran- Bisnis Konstruksi. Kanisius. konstruksi-indonesia-2014 Yogyakarta. Wikimedia. (2014, Oktober 17). Bisnis. Annissa, R. D. (2013, 04 06). Retrieved November 14, 2014, from Pentingnya Mengetahui Etika Wikipedia: Bisnis Konstruksi. Retrieved http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis October 22, 2014, from Wikimedia. (2014, Maret 10). Understanding Architecture or be as Konstruksi. Retrieved November a Architect ?: http://ratiharch- 2014, 2014, from Wikipedia: ratih.blogspot.com/2013/04/penting http://id.wikipedia.org/wiki/Konstru nya-mengetahui-etika-bisnis.html ksi Arisandi. (2012, Desember 4). Arisandi21. Retrieved September 14, 2014, from wordpress.com: http://arisandi21.wordpress.com/201 2/12/04/pengertian-profesionalisme- ciri-ciri-profesionalisme/ Kurniawan, T. (2011, 01 05). Apa Itu Usaha Jasa Konstruksi...? Retrieved October 22, 2014, from Catatan Mas_Trianto: http://triantomedia.blogspot.com/20 11/01/apa-itu-usaha-jasa- konstruksi.html Rajapresentasi.com. (1989, Januari 12). Materi Presentasi Bisnis & Management. Retrieved November 14, 2014, from Rajapresentasi.com: http://rajapresentasi.com/2009/11/pr ofesionalisme-dalam-bisnis/ Ramadian Dennis. 2010. Contoh Pelanggaran Etika Bisnis, (Online) dennisramadian.blogspot.com/2010_ 11_01_archive.html Retrieved October 10, 2014, Techno Konstruksi. (2014, 06 26). Peluncuran Konstruksi 2014. Retrieved 10 22, 2014, from Techno Konstruksi:
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik