Anda di halaman 1dari 56

HALAMAN JUDUL

LAPORAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN POSKO


PELAYANAN BIBIT GRATIS PERSEMAIAN

Nama : Erwin Hardika Putra


NIP : 19800517 200312 1 007
NDH : 28
Jabatan : Kepala Seksi Penguatan Kelembagaan DAS
Unit Kerja : Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Tondano

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN POSKO


PELAYANAN BIBIT GRATIS PERSEMAIAN

Disahkan di Bogor, November 2023

Coach, Peserta,

Dr. Ir. Anna Indria Witasari, M.Sc Erwin Hardika Putra, S.Hut
NIP. 19670403 199203 2 004 NIP. 19800517 200312 1 007

Penguji, Mentor,

Ir. Agung Setyabudi, M.Sc Bambang Hendro Joewono, S.Hut, M.Sc


NIP. 19600517 198703 1 002 NIP. 19710308 199803 1 005

ii
KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat karunianya
sehingga Laporan Aksi Perubahan Pembentukan Kelembagaan Posko Pelayanan Bibit Gratis
Persemaian dapat diselesaikan. Laporan aksi perubahan ini merupakan keluaran dari
pembelajaran dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Tahun 2023 Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Laporan aksi perubahan ini memberikan deskripsi aksi perubahan yang telah
dilaksanakan pada Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Tondano. Pembentukan
kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian merupakan upaya peningkatan
pelayanan publik distribusi bibit gratis persemaian yang bertujuan untuk memberikan akses
informasi dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Tujuan jangka pendek aksi
perubahan ini adalah tersusunnya instrumen penyebarluasan informasi layanan bibit gratis.
Tujuan jangka menengahnya yaitu terlaksananya kemitraan dengan Dinas Kehutanan melalui
pembentukan posko pelayanan bibit gratis persemaian dan terlaksananya monitoring e-
service pelayanan bibit gratis. Tujuan jangka panjangnya adalah meningkatnya pelayanan
bibit gratis persemaian dan terjalinnya kemitraan yang baik secara berkelanjutan.
Atas tersusunnya laporan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala BPDAS
Tondano, Bambang Hendro Joewono, S.Hut, M.Sc selaku Mentor yang telah memberikan
masukan, semangat, dukungan dalam pelaksanaan aksi perubahan. Demikian juga, penulis
ucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Anna Indria Witasari, M.Sc selaku Coach yang selalu
membimbing dan memberikan saran yang membangun dalam pelaksanaan aksi perubahan
ini. Pada kesempatan ini juga, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Widyaiswara
Pusdiklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas pengetahuan yang diberikan dan
bimbingannya. Ucapan terima kasih juga kami haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Laporan Aksi Perubahan ini.
Semoga aksi perubahan ini dapat terus bermanfaat bagi masyarakat.

Bogor, November 2023

Penyusun

Erwin Hardika Putra, S.Hut


NIP. 19800517 200312 1 007

iii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam mendukung rehabilitasi hutan dan lahan, BPDAS Tondano memiliki 3 (tiga)
persemaian, yakni Persemaian Likupang Batuputih, Persemaian Kima Atas, dan Persemaian
Toraut Utara, yang memproduksi bibit berkualitas untuk penanaman baik di dalam kawasan
hutan maupun di luar kawasan hutan. Permasalahan utama dalam pengelolaan persemaian
adalah distribusi atau penyaluran bibit yang kurang lancar.
Akar permasalahan dari distribusi bibit yang kurang lancar diidentifikasi yaitu
masyarakat masih belum banyak mengetahui keberadaan dan prosedur layanan bibit gratis
persemaian, belum adanya mekanisme penyaluran bibit melalui posko bibit, belum adanya e-
service layanan bibit gratis persemaian dan belum adanya tim efektif untuk meningkatkan
pelayanan publik bibit gratis persemaian. Melihat akar permasalahan tersebut, penyusun
melaksanakan terobosan inovasi dalam aksi perubahan ini yaitu pembentukan kelembagaan
posko pelayanan bibit gratis persemaian. Tujuan aksi perubahan ini dalam jangka pendek
yaitu tersusunnya instrumen penguatan jejaring informasi persemaian, dalam jangka
menengah yaitu terjalinnya kemitraan melalui pembentukan posko bibit dan terlaksananya
monitoring e-service layanan bibit gratis, dan dalam jangka panjang yaitu meningkatnya
pelayanan bibit gratis dan kemitraan yang berkelanjutan.
Dalam jangka pendek kegiatan yang dilaksanakan yakni pembentukan tim efektif,
penyusunan video promosi, penyusunan katalog bibit, penyusunan e-service layanan bibit
gratis berbasis Android yang disebut BIVI akronim dari Bibit Voor Ngoni, dan melaksanakan
promosi secara langsung. Dalam jangka menengah yaitu menyelenggarakan rapat koordinasi
pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian, penandatanganan nota
kesepahaman dan monitoring e-service BIVI. Sedangkan dalam jangka panjang akan
dilakukan evaluasi e-service BIVI dan implementasi kemitraan. Semua kegiatan jangka
pendek dan rapat koordinasi serta penyusunan draft nota kesepahaman telah dilaksanakan
dalam aksi perubahan ini. Dampak dari kegiatan ini yakni terjadi peningkatan distribusi bibit
persemaian yang semula 179.870 batang sampai dengan Juli 2023 menjadi 370.596 batang
sampai dengan bulan Oktober 2023. Terjadi peningkatan distribusi 190.726 batang selama 3
bulan terakhir sejak dimulainya penyebarluasan informasi layanan bibit gratis persemaian.
Aksi perubahan ini akan terus berlanjut dan diharapkan permasalahan distribusi bibit
yang kurang lancar di persemaian dapat diatasi melalui promosi yang terus menerus dan
kemitraan yang berkelanjutan melalui posko pelayanan bibit gratis persemaian.

iv
EXECUTIVE SUMMARY

In supporting forest and land rehabilitation, BPDAS Tondano has 3 (three) nurseries,
consists of Nursery Likupang Batuputih, Nursery Kima Atas, and Nursery Toraut Utara, which
produce quality seedling for reforestation or afforestation, within or beyond state forest.
Nursery management’s main issue is seedling distribution jammed.
Identified root causes of seedling distribution jammed are most people are still unaware
of the nurseries’ free seedling service existences and procedures, there aren’t any yet free
seedling service distribution posts, there is no nurseries’ free seedling e-service and there is
no effective team for enhancing the free seedling service. By paying attention to these root
causes, the writer suggest the need of innovation of institutional founding of free seedling
service posts. Short term purpose of this improvement is arranged nurseries’ information
network strengthening instruments. In middle term is built partnership by free seedling service
posts establishment and free seedling e-service monitoring implementation. In the long term,
the goals are free seedling service increment and sustainable partnership.
Short term activities of this improvement are tim effective formation, promotion video
arrangement, seedling catalogue publishing, development of free seedling e-service based on
Android smartphones known as BIVI or Bibit Voor Ngoni, and direct free seedling service
promotion. Middle term activities are coordination meeting organizing of institutional founding
of free seedling service posts, memorandum of understanding signation and BIVI e-service
monitoring. In the long term activities will be held BIVI e-service and partnership
implementation evaluation. All short term activities and coordination meeting organizing is
done in this improvement. The impact of this improvement is the increasing of nurseries’ free
seedling distribution from 179.870 seedling on June 2023 to 370.596 seedling on Oktober
2023. It has been increasing with 190.726 seedling in the last three months since the
beginning of this improvement.
This improvement will be held sustainably in the future and seedling distribution
jammed hopefully may be surmounted by promotion continuously and free seedling service
posts partnership.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iii
RINGKASAN EKSEKUTIF........................................................................................................ iv
EXECUTIVE SUMMARY ........................................................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1. Profil Kinerja Pelayanan ................................................................................................ 1
2. Kondisi Sekarang ........................................................................................................... 2
3. Kondisi Yang Diharapkan .............................................................................................. 3
4. Terobosan Inovasi Yang Diperlukan ............................................................................. 4
B. Area dan Fokus Aksi Perubahan ...................................................................................... 7
1. Area Perubahan ............................................................................................................. 7
2. Fokus Perubahan........................................................................................................... 7
C. Tujuan Aksi Perubahan ..................................................................................................... 8
D. Manfaat Aksi Perubahan ................................................................................................... 8
E. Adopsi dan Adaptasi Hasil Studi Lapangan...................................................................... 9
BAB II. PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN ......................................................................... 10
A. Deskripsi Proses Kepemimpinan .................................................................................... 10
1. Membangun Integritas ................................................................................................. 10
2. Pengelolaan Budaya Pelayanan ................................................................................. 11
3. Pengelolaan Tim .......................................................................................................... 12
B. Deskripsi Hasil Kepemimpinan ....................................................................................... 13
1. Capaian Dalam Perbaikan Pelayanan ........................................................................ 13
2. Manfaat Aksi Perubahan ............................................................................................. 24
3. Implementasi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan .......................... 28
C. Pengelolaan Stakeholders dan Strategi Komunikasi ..................................................... 29
1. Stakeholders : Peran dan pengaruhnya ...................................................................... 29
2. Penerapan Strategi Komunikasi .................................................................................. 32
3. Net Map Stakeholdes dan Dukungan terhadap aksi perubahan ................................ 34
4. Kendala dan Upaya Mengatasi ................................................................................... 36
D. Diseminasi dan Publikasi Aksi Perubahan ..................................................................... 36

vi
E. Keberlanjutan Aksi Perubahan........................................................................................ 37
BAB III. KETERKAITAN DENGAN MATA PELATIHAN PILIHAN .......................................... 39
A. Pembangunan Ekonomi Hijau......................................................................................... 39
B. Mengaktifkan Transformasi Digital di Sektor Pemerintahan .......................................... 40
C. Manajemen Pemerintahan .............................................................................................. 41
BAB IV. PELAKSANAAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DALAM AKSI PERUBAHAN 43
BAB V. PENUTUP ................................................................................................................... 46
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 46
B. Rekomendasi................................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 47

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Penyaluran Bibit hingga Oktober Tahun 2023 Persemaian Likupang
Batuputih ...........................................................................................................27
Tabel 2. Distribusi Penyaluran Bibit hingga Oktober Tahun 2023 Persemaian Kima Atas
..........................................................................................................................28
Tabel 3. Strategi Komunikasi ..........................................................................................33
Tabel 4. Rencana dan realisasi waktu aksi perubahan .................................................45

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Fishbone ........................................................................................5


Gambar 2. QrCode Aplikasi BIVI dalam Google Playstore ............................................20
Gambar 3. Laporan Jumlah Pengguna BIVI per tanggal 10 November 2023 ...............24
Gambar 4. Tren penyaluran bibit rata – rata per bulan hingga Oktober 2023 Persemaian
Likupang Batuputih ...........................................................................................27
Gambar 5. Tren penyaluran bibit rata – rata per bulan hingga Oktober 2023 Persemaian
Kima Atas..........................................................................................................27
Gambar 6. Matriks Stakeholder ......................................................................................30
Gambar 7. Net maps stakeholder...................................................................................35
Gambar 8. Penilaian Sikap Perilaku Sebelum Aksi Perubahan ....................................43
Gambar 9. Penilaian Sikap Perilaku Setelah Aksi Perubahan ......................................44

ix
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Profil Kinerja Pelayanan
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun
2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, BPDAS mengemban tugas
melaksanakan penyusunan rencana dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai,
penguatan kelembagaan, konservasi tanah dan air, serta rehabilitasi hutan, lahan, perairan
darat dan mangrove sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Dalam menjalankan tugasnya, BPDAS mempunyai fungsi dalam :
a. Penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran sungai dan rancangan kegiatan
rehabilitasi hutan, lahan, perairan darat, dan mangrove, serta konservasi tanah dan air;
b. Pembangunan model pengelolaan daerah aliran sungai;
c. Pelaksanaan rehabilitasi hutan, lahan, perairan darat, dan mangrove serta konservasi
tanah dan air;
d. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai, rehabilitasi hutan, lahan,
perairan darat, dan mangrove serta konservasi tanah dan air;
e. Penguatan kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai dan rehabilitasi hutan, lahan,
perairan darat, dan mangrove, serta konservasi tanah dan air;
f. Penyajian data dan informasi pengelolaan daerah aliran sungai dan rehabilitasi hutan,
lahan, perairan darat, dan mangrove, serta konservasi tanah dan air; dan
g. Pelaksanaan penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan, urusan
administrasi kepegawaian, keuangan, pengelolaan barang milik negara, tata persuratan,
kearsipan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, dan pengelolaan data dan informasi.
Berdasarkan tugas dan fungsinya, BPDAS mempunyai pelaksanaan pekerjaan teknis
yang diemban, yakni pengelolaan daerah aliran sungai, rehabilitasi hutan, lahan, perairan
darat dan mangrove serta konservasi tanah dan air. Kepala seksi perencanaan dan evaluasi
bertugas dalam perencanaan dan evaluasi, kepala seksi rehabilitasi hutan dan lahan bertugas
dalam pelaksanaannya, dan kepala seksi penguatan kelembagaan bertugas dalam
menguatkan kapasitas kelembagaan pengelola kegiatan. Kepala sub bagian tata usaha
bertugas memastikan pelayanan perkantoran dilaksanakan untuk mendukung tugas BPDAS.

1
2. Kondisi Sekarang
Dalam mendukung rehabilitasi hutan dan lahan, BPDAS Tondano memiliki 3 (tiga)
fasilitas persemaian, yakni Pusat Persemaian/PP Likupang Batuputih, Persemaian
Permanen/PP Kima Atas, dan Persemaian Permanen/PP Toraut Utara. Bibit yang diproduksi
melalui persemaian ini harus didistribusikan secara efektif dan efisien kepada masyarakat.
Penyiapan bibit berkualitas secara gratis kepada masyarakat dari persemaian merupakan
salah satu varian program rehabilitasi hutan dan lahan dalam rangka penghijauan lingkungan.
Bibit gratis untuk masyarakat memiliki tujuan yang produktif meningkatkan kesejahteraan dan
mengurangi laju degradasi hutan dan lahan yang berdampak pada peningkatan daya dukung
daerah aliran sungai.
Permasalahan yang menjadi perhatian utama pada persemaian adalah distribusi bibit
yang kurang lancar. Distribusi bibit yang kurang lancar dapat disebabkan oleh kondisi saat ini
yaitu sebagai berikut :

a. Masyarakat belum banyak mengetahui keberadaan dan prosedur pelayanan bibit gratis di
persemaian.
Belum dilakukannya penguatan jejaring informasi persemaian menyebabkan
masyarakat masih belum banyak yang mengetahui keberadaan dan prosedur pelayanan bibit
gratis persemaian. Penguatan jejaring informasi persemaian merupakan upaya untuk
melakukan penyebarluasan informasi persemaian yang seluas – luasnya kepada masyarakat
baik secara langsung melalui promosi bibit gratis pada berbagai event festival atau kunjungan
ke kantor – kantor kecamatan maupun secara tidak langsung yaitu promosi menggunakan
berbagai platform digital media sosial berupa video atau katalog bibit.

b. Prosedur penyaluran bibit yang masih manual atau secara langsung di lokasi persemaian
Lokasi persemaian yang jauh menyebabkan masyarakat enggan dalam
memanfaatkan pelayanan bibit gratis karena berimplikasi pada biaya pengangkutan bibit.
Kondisi saat ini belum ada upaya untuk mendekatkan pelayanan bibit gratis kepada
masyarakat.

c. Belum adanya tata kelola pelayanan publik digital bibit gratis persemaian
Sebelum dilakukan aksi perubahan, layanan bibit gratis persemaian belum
mempunyai e-service yang memadai. Biasanya menggunakan kontak whatsapp. Pemohon
langsung menghubungi petugas atau manager persemaian untuk mendapatkan informasi
secara langsung dan mengirimkan contoh formulir permohonan bibit. Belum ada suatu
aplikasi yang dapat diakses untuk memberikan informasi menyeluruh terkait prosedur
permohonan, jenis dan jumlah bibit tersedia, katalog bibit, lokasi dan lain – lain.

2
d. Belum adanya tim kerja peningkatan pelayanan bibit gratis persemaian
Tim kerja diperlukan untuk secara khusus mengupayakan langkah – langkah yang
diperlukan untuk mengatasi permasalahan distribusi bibit kurang lancar. Belum dibentuknya
tim kerja atau tim efektif ini menyebabkan tidak adanya langkah – langkah konkret di lapangan
untuk mengupayakan peningkatan jumlah bibit tersalur. Persemaian mempunyai SDM
berkompeten, generasi muda dalam pelaksanaan produksi bibit, pelayanan publik, dan
mampu berkomunikasi dengan baik kepada pelanggan bibit serta adaptif terhadap
perkembangan teknologi informasi sehingga perlu dioptimalkan.

3. Kondisi Yang Diharapkan


Pengelolaan persemaian memerlukan kontinuitas distribusi bibit yang lancar. Alur
produksi terhambat jika penyaluran bibit tidak lancar. Kondisi bottleneck distribusi bibit
menyebabkan tidak adanya ruang yang tersedia untuk melakukan produksi bibit karena bibit
yang terdahulu belum keluar/tersalur dari persemaian. Harapan dari pengelolaan persemaian
pada dasarnya adalah distribusi bibit yang lancar. Sehingga, kondisi yang diharapkan adalah
sebagai berikut ;

a. Masyarakat luas mengetahui keberadaan dan prosedur pelayanan bibit gratis di


persemaian
Informasi keberadaan dan prosedur pelayanan bibit gratis di persemaian yang
tersebar luas akan berdampak pada peningkatan penyaluran bibit. Masyarakat yang antusias
terhadap penghijauan atau budidaya tanaman kayu dan buah – buahan akan segera
mengupayakan untuk pengambilan bibit di persemaian jika informasi sudah tersebar luas.
Harapannya, promosi secara langsung melalui penyebarluasan informasi di berbagai event
atau kunjungan ke kantor – kantor atau sekolah dapat dilakukan secara berkelanjutan agar
seluruh lapisan masyarakat mengetahui dan memanfaatkan bibit yang tersedia.

b. Adanya prosedur yang mempermudah dalam penyaluran bibit melalui posko pelayanan
bibit gratis persemaian
Upaya mendekatkan pelayanan bibit gratis persemaian dapat melalui posko bibit. Hal
ini dapat membantu masyarakat untuk memperoleh bibit sehingga tidak memerlukan biaya
transportasi yang relative tinggi. Namun demikian, perlu adanya nota kesepahaman antara
Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dan BPDAS Tondano. Dengan adanya nota
kesepahaman dimaksud, bibit dapat ditempatkan pada posko – posko bibit di kesatuan
pengelolaan hutan yang dinaunginya. Diharapkan, dengan adanya posko bibit dapat
meningkatkan distribusi bibit gratis persemaian.

3
c. Terdapat tata kelola pelayanan publik digital bibit gratis persemaian melalui e – service
yang berjalan efektif
Adanya layanan publik digital e-service yang mudah untuk dioperasikan oleh
masyarakat dengan smartphone berbasis android dapat membantu dalam mekanisme
permohonan bibit. Dalam aplikasi tersebut dapat diketahui informasi prosedur, lokasi, jenis
dan jumlah bibit, katalog bibit, dan lain – lain. Masyarakat dapat mengisi formulir dalam
aplikasi tersebut kemudian mengunduhnya untuk membubuhkan tanda tangan pemohon dan
mengetahui kepala desa. Kemudian surat permohonan tersebut dapat diunggah kembali.
Sehingga, pemohon dapat langsung dating untuk mengambil bibit yang dikehendaki.

d. Terdapat tim kerja peningkatan pelayanan publik bibit gratis persemaian


Optimalisasi tenaga kerja pengawas atau staf pengelola persemaian yang sudah ada
untuk peningkatan pelayanan publik diperlukan untuk meningkatkan distribusi bibit gratis
persemaian. Selama ini belum dilakukan upaya penguatan jejaring informasi dalam bentuk
promosi yang massif secara langsung maupun tidak langsung dan belum dibentuk posko bibit
persemaian untuk mendekatkan pelayanan bibit kepada masyarakat. Diharapkan adanya tim
kerja atau tim efektif dapat meningkatkan distribusi bibit gratis persemaian melalui
pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian.

4. Terobosan Inovasi Yang Diperlukan


Untuk mengatasi permasalahan distribusi bibit yang kurang lancar, maka perlu
diketahui akar permasalahannya. Untuk merunut akar masalah dari permasalahan ini, maka
digunakan diagram fishbone. Diagram fishbone digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi
kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah tim kerja cenderung jatuh
berpikir pada rutinitas. Suatu tindakan dan langkah intervensi akan lebih mudah dilakukan jika
masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Penyebab masalah yang paling
banyak muncul dalam diagram dilakukan langkah intervensi.
Permasalahan yang diidentifikasi berdasarkan tahapan analisa sebelumnya adalah
distribusi bibit gratis yang kurang lancar. Terdapat beberapa akar permasalahan yang dapat
dikelompokkan menjadi empat faktor penyebab, yakni dari faktor SDM, metode, sarana
prasarana dan material.
Dari sisi sumber daya manusia , diidentifikasi sebagai berikut :
• Belum ada tim kerja / tim efektif. Tim efektif perlu dibentuk untuk penguatan jejaring
informasi dan pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian. Jika
tidak terdapat tim efektif, maka pekerjaan akan dilaksanakan dengan alur produksi dan

4
distribusi seperti rutinitas biasa. Tidak ada upaya peningkatan pelayanan. Oleh karena itu,
pembentukan tim efektif perlu dilakukan.
.
Cause Effect

Metode Materi
(Method) (Material)
Prosedur layanan bibit Belum ada mekanisme penyaluran Belum ada instrumen
masih secara langsung bibit melalui posko bibit penguatan jejaring
di persemaian informasi Problem:
Belum ada penyampaian informasi Belum ada nota kesepahaman
persemaian secara online pembentukan kelembagaan posko bibit Distribusi bibit gratis
persemaian yang kurang
Belum ada posko Belum dilakukan Belum dilakukan
pelayanan bibit gratis pembentukan
lancar
penguatan jejaring
persemaian Belum ada e – kelembagan informasi persemaian
service bibit gratis posko bibit
Belum ada tim kerja / tim
efektif
Prasarana
(Machine/Tools)
SDM (Man)

Gambar 1. Diagram Fishbone

• Belum dilakukan penguatan jejaring informasi persemaian melalui penyebarluasan


informasi secara langsung maupun tidak langsung. Penguatan jejaring informasi bertujuan
memberikan informasi secara luas kepada masyarakat.
• Belum dilakukan pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian.
Pembentukan posko bibit dilakukan untuk mempermudah proses pelayanan publik bibit
gratis terhadap masyarakat yang enggan mengambil bibit di persemaian.
Dari sisi material, diidentifikasi sebagai berikut :
• Belum ada nota kesepahaman pembentukan kelembagaan posko bibit. Mekanisme
pelayanan bibit gratis persemaian melalui posko bibit di KPH memerlukan perikatan
dengan Kepala Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dalam bentuk nota
kesepahaman.
• Belum ada instrumen penguatan jejaring informasi persemaian. Instrumen penguatan
jejaring informasi yang dimaksud terdiri atas e-service layanan bibit gratis, video promosi
dan katalog bibit yang terpublikasi di media sosial an promosi secara langsung ke desa –
desa atau pada event – event tertentu yang langsung menyentuh masyarakat.
Dari sisi metode atau prosedur, diidentifikasi sebagai berikut :
• Prosedur pelayanan bibit masih secara langsung dipersemaian. Masyarakat dalam
memohon bibit memerlukan formulir surat permohonan, surat pernyataan tidak menjual
bibit, dan sketsa lokasi tanam secara hardcopy dengan mengunjungi persemaian secara

5
langsung. Selanjutnya, surat permohonan bibit disampaikan ke Balai untuk dilakukan
disposisi persetujuan kepada manager.
• Belum ada mekanisme penyaluran bibit melalui posko bibit. Mekanisme saat ini,
penyaluran bibit harus berada di persemaian. Belum terbentuk kemitraan dengan Dinas
Kehutanan Daerah untuk membentuk kelembagaan posko pelayanan bibit gratis
persemaian.
• Belum ada mekanisme penyampaian surat permohonan bibit secara online karena belum
terdapat layanan publik digital / e – service.
Dari sisi prasarana, diidentifikasi sebagai berikut :
• Belum terbangun e-service layanan bibit gratis. Layanan bibit gratis secara digital belum
ada hingga saat ini sehingga perlu dibangun untuk memudahkan pelayanan.
• Belum ada posko pelayanan bibit gratis persemaian. Pembentukan posko bibit perlu
dilakukan untuk mempermudah proses pelayanan publik bibit gratis terhadap masyarakat
yang enggan mengambil bibit di persemaian.
Sesuai dengan fungsinya, BPDAS Tondano mengemban amanat dalam pelaksanaan
dan penguatan kelembagaan rehabilitasi hutan dan lahan. Berkaitan dengan permasalahan
yang urgen untuk mengatasi distribusi bibit yang kurang lancar, maka dipandang perlu
terobosan berupa pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian.
Pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian memerlukan
berbagai tahapan yaitu melakukan penguatan jejaring informasi, melakukan kemitraan posko
bibit dan monitoring e-service serta evaluasi implementasi e-service dan kemitraan posko
bibit. Penguatan jejaring informasi merupakan upaya untuk melakukan penyebarluasan
informasi persemaian yang seluas – luasnya kepada masyarakat baik secara langsung
melalui promosi bibit gratis maupun secara tidak langsung menggunakan berbagai platform
digital media sosial dan pembuatan fasilitas e-service layanan bibit gratis. Kemitraan dengan
Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dilakukan dengan koordinasi dan
menyusun mekanisme pelayanan melalui kelembagaan posko pelayanan bibit gratis dalam
bentuk nota kesepahaman.
Dengan adanya pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian
diharapkan distribusi bibit makin meningkat ke masyarakat. Masyarakat diberikan kemudahan
dalam hal akses informasi dan akses pelayanan bibit. Distribusi bibit yang optimal berdampak
pada meningkatnya tutupan hutan dan lahan sehingga bencana hidrometeorologis dapat
diminimalkan dan sekaligus meningkatkan cadangan karbon di Indonesia.

6
B. Area dan Fokus Aksi Perubahan
1. Area Perubahan
Salah satu tugas BPDAS adalah melaksanakan penguatan kelembagaan dan
rehabilitasi hutan dan lahan, sebagaimana Peraturan Menteri LHK Nomor 14 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Ditjen PDASRH. Diantara fungsi – fungsi BPDAS
yaitu pelaksanaan rehabilitasi hutan, lahan, perairan darat, dan mangrove serta konservasi
tanah dan air; penguatan kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai dan rehabilitasi
hutan, lahan, perairan darat, dan mangrove, serta konservasi tanah dan air; dan penyajian
data dan informasi pengelolaan daerah aliran sungai dan rehabilitasi hutan, lahan, perairan
darat, dan mangrove, serta konservasi tanah dan air. Aksi perubahan ini berada pada area
perubahan fungsi – fungsi tersebut.
Tugas kepala seksi penguatan kelembagaan DAS adalah melaksanakan penguatan
kelembagaan pengelolaan daerah aliran sungai dan rehabilitasi hutan, lahan, perairan darat,
dan mangrove, serta konservasi tanah dan air. Pada prinsipnya maksud dari aksi perubahan
ini adalah untuk mengatasi permasalahan distribusi bibit persemaian yang kurang lancar
dengan berbagai upaya yang dilakukan, yaitu meningkatkan pemahaman masyarakat berupa
penyebarluasan atau penyajian informasi dan upaya mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat dengan membentuk kelembagaan posko bibit. Semakin banyak bibit yang
disalurkan maka akan meningkatkan rehabilitasi lahan yang dilakukan secara swadaya oleh
masyarakat di lahan – lahan milik.

2. Fokus Perubahan
Persemaian merupakan fasilitas produksi bibit untuk pelaksanaan rehabilitasi hutan
dan lahan, sehingga dalam pengelolaannya memerlukan kelembagaan yang kuat dalam
melayani kebutuhan bibit berkualitas kepada masyarakat. Penguatan kelembagaan
merupakan upaya sebuah organisasi untuk meningkatkan kapasitas baik institusi, sistem
maupun individual dalam memperbaiki kinerja organisasi secara keseluruhan. Dalam rangka
upaya meningkatkan distribusi bibit persemaian, maka perlu dilakukan penguatan
kelembagaan internal persemaian dan menjalin kemitraan dengan stakeholder terkait yaitu
Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dan UPT KPH yang berada diwilayah
kerjanya.
Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri LHK Nomor 23 Tahun 2021
tentang Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, pengembangan kelembagaan
merupakan salah satu kegiatan pendukung untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan RHL.
Pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian merupakan salah satu
upaya pengembangan kelembagaan melalui penyebarluasan informasi baik secara langsung

7
maupun tidak langsung dan mendekatkan layanan bibit gratis kepada masyarakat dalam
rangka tercapainya peningkatan luas tutupan hutan dan pendapatan masyarakat.

C. Tujuan Aksi Perubahan


Berdasarkan latar belakang dari rencana aksi perubahan, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah sebagai berikut:
1. Tujuan jangka pendek yaitu tersusunnya instrumen penyebarluasan informasi layanan bibit
gratis.
2. Tujuan jangka menengah yaitu terlaksananya kemitraan dengan Dinas Kehutanan melalui
pembentukan posko pelayanan bibit gratis persemaian dan terlaksananya monitoring e-
service pelayanan bibit gratis;
3. Tujuan jangka panjang yaitu meningkatnya pelayanan bibit gratis persemaian dan
terjalinnya kemitraan yang baik secara berkelanjutan

D. Manfaat Aksi Perubahan


Manfaat secara umum aksi perubahan ini adalah untuk meningkatkan peran BPDAS
dalam penguatan kelembagaan rehabilitasi hutan dan lahan.
Kegiatan ini bermanfaat bagi internal sebagai berikut :
1. Jangka Pendek : - Tersedianya salah satu sarana pelayanan publik digital bibit
gratis persemaian berbasis Android
- Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia
2. Jangka Menengah : - Terlaksananya fasilitasi pembentukan kelembagaan posko
pelayanan bibit gratis persemaian dengan Dinas Kehutanan
Daerah Provinsi Sulawesi Utara pada 5 (lima) UPTD KPH.
- Meningkatnya pemanfaatan e-service layanan bibit gratis di
Sulawesi Utara sebanyak 1000 pengguna.
3. Jangka Panjang : - Meningkatnya penyaluran bibit gratis sebanyak 100.000 batang
per bulan.
Kegiatan ini bermanfaat bagi eksternal yaitu :
1. Jangka Pendek : - Terbangunnya e - service yang memudahkan masyarakat
dalam pelayanan bibit gratis persemaian
2. Jangka Menengah : - Meningkatnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas
para pihak melalui fasilitasi pembentukan kelembagaan posko
pelayanan bibit gratis persemaian.

8
c. Jangka Panjang : - Meningkatnya tutupan vegetasi hutan dan lahan yang
berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan hidup di
daerah

E. Adopsi dan Adaptasi Hasil Studi Lapangan


Berdasarkan hasil studi lapangan, penyusun mengidentifikasi Key Success Factor
Kampung Darling Desa Sudimara Kecamatan Ciledug Kota Tangerang yang berinovasi dalam
mengubah mindset masyarakat untuk peduli lingkungan dengan program Bank Sampah,
Budidaya Sayuran dan Lele secara Aquaponik. Dalam wawancara dengan Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Kota Tangerang pada tanggal 31 Agustus 2023, Key Success Factor
Kampung Darling di Kota Tangerang yaitu peran aktif Walikota Tangerang yang sangat
concern terhadap pengembangan wilayahnya.
Peran para champion yang tergabung dalam tim efektif sangat menentukan
keberhasilan program Kampung Darling. Oleh karena itu, peran tim efektif sangat diperlukan
sebagai pemicu kegiatan penyadaran lingkungan kepada masyarakat agar dapat berhasil.
Koordinasi dengan para pihak sangat dibutuhkan agar program dapat berhasil. Kelompok
masyarakat yang sudah siap untuk menerima program Kampung Darling dapat dibentuk oleh
dinas/instansi yang lain. Sehingga, koordinasi antar instansi sangat diperlukan dalam
perencanaan program Kampung Darling. Selain itu, visi Kota Tangerang menjadi kota yang
Liveable, Investable, Visitable dan E-smart (LIVE) menjadikan semua pelayanan berbasis
digital terhubung dalam super apps yang bernama Tangerang LIVE.
Adopsi studi lapangan yang dapat diambil oleh penyusun dalam aksi perubahan ini
adalah koordinasi dengan para pihak dan membangun e-service. Koordinasi para pihak dalam
aksi perubahan ini diperlukan dalam pembentukan kelembagaan posko bibit pelayanan bibit
gratis persemaian. E-service bertujuan memudahkan pelayanan bibit gratis kepada
masyarakat. E-service yang akan dikembangkan dalam aksi perubahan ini adalah BIVI (Bibit
Voor Ngoni), yakni aplikasi berbasis Android yang memberikan informasi prosedur, jumlah
dan jenis bibit tersedia, formulir surat permohonan, lokasi keberadaan, gallery, dan umpan
balik. Koordinasi para pihak dilakukan dalam bentuk rapat atau pertemuan untuk membangun
kesepahaman dan dukungan dalam pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis
persemaian.

9
BAB II. PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN

A. Deskripsi Proses Kepemimpinan


1. Membangun Integritas
Pada awal aksi perubahan dilakukan berbagai pertemuan internal untuk membangun
kesepahaman. Pembangunan kesepahaman diperlukan untuk membentuk rasa tanggung
jawab, komitmen dan disiplin terhadap rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
aksi perubahan ini. Rapat persiapan pembentukan tim efektif dilaksanakan pada tanggal 11
September 2023 sebagaimana surat undangan Nomor :
Un.47/BPDAS.Tdo/PKDAS/DAS.2/9/2023 dihadiri oleh staf pengelola persemaian dan staf
seksi penguatan kelembagaan DAS. Dalam rapat ini dijelaskan mengenai pentingnya aksi
perubahan ini untuk mengatasi permasalahan distribusi bibit persemaian yang kurang lancar.
Dengan demikian, rasa memiliki setiap rangkaian kegiatan dalam aksi perubahan terbangun
sehingga tim kerja memiliki integritas yang tinggi untuk mencapai tujuan bersama
meningkatkan distribusi bibit gratis persemaian. Sehingga, rapat selanjutnya pada tanggal 14
September 2023, sebagaimana surat undangan Nomor :
Un.49/BPDAS.Tdo/PKDAS/DAS.2/9/2023 tanggal 13 September 2023, telah terbangun
kesepahaman dan terbentuk tim efektif yang sudah memahami dan mampu melaksanakan
aksi perubahan. Berbagai masukan untuk meningkatkan mutu kegiatan dalam aksi perubahan
disampaikan oleh tim agar bermanfaat untuk peningkatan pemahaman masyarakat.
Tim kerja atau tim efektif dalam aksi perubahan ini terdiri atas sumber daya manusia
pengelola persemaian dan seksi penguatan kelembagaan berdasarkan Surat Keputusan
Kepala BPDAS Tondano Nomor : SK.135/BPDAS.TDO/TU/DAS.2/9/2023 tanggal 14
September 2023 tentang Penunjukan Tim Efektif Pembentukan Kelembagaan Posko
Pelayanan Bibit Gratis Persemaian Tahun 2023.
Dalam membangun integritas hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain tanggung
jawab, komitmen, kedisiplinan, kejujuran, konsistensi dan pengambilan keputusan dilematis.
Aksi perubahan dalam rangka peningkatan pelayanan publik memerlukan integritas yang
tinggi. Setiap koordinator dalam tim efektif pelaksanaan aksi perubahan diberikan tanggung
jawab masing – masing untuk mengkoordinasikan, melaksanakan dan melaporkan kegiatan
– kegiatan yang dilaksanakan. Dengan demikian terbangun komitmen, kedisiplinan, kejujuran
dan konsistensi tim efektif dalam menjalankan setiap milestone aksi perubahan.
Pengambilan keputusan dilematis diperlukan pada saat muncul kendala dan peluang
dalam melaksanakan milestone aksi perubahan. Pejabat pengawas sebagai seorang servant
leadership harus mampu memberikan alternatif solusi terhadap semua potensi kendala yang
dihadapi. Umpan balik secara personal diperlukan bagi tiap – tiap anggota untuk
meningkatkan kinerjanya. Kendala setiap pelaksanaan milestone dikomunikasikan antar

10
anggota dan koordinator baik di dalam tim maupun di luar tim. Project leader memantau dan
mengevaluasi setiap pelaksanaan kegiatan hingga pada tahap mana progress kegiatan
tersebut. Hasilnya dilaporkan secara mingguan kepada mentor dan coach untuk
mendapatkan arahan dan bimbingan terhadap kemajuan pekerjaan.

2. Pengelolaan Budaya Pelayanan


Budaya pelayanan (service culture) adalah budaya yang berorientasi pada pelayanan
masyarakat, yaitu terkait dengan cara memberikan pelayanan yang berkualitas di antaranya
disiplin dalam pelaksanakan tugas, berdedikasi dan bersemangat, bertindak adil dan tidak
diskriminatif, teliti dan cermat, bersikap tegas dan tidak memberikan pelayanan yang berbelit-
belit, transparan dalam melaksanakan tugas dan mampu mengambil langkah yang kreatif dan
inovatif serta tidak melakukan tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme.
Budaya pelayanan dalam proses bisnis persemaian yaitu melayani penyaluran bibit
untuk masyarakat. Masyarakat dalam hal ini sebagai pemohon bibit dari beragam latar
belakang merupakan konsumen utama dalam distribusi bibit persemaian yang harus dilayani
sepenuh hati. Peningkatan kompetensi dalam hal pelayanan publik dilakukan dengan melatih
tim kerja secara langsung di lapangan. Berdasarkan Surat Tugas Nomor :
ST.229/BPDAS.TDO/PKDAS/DAS.2/9/2023 tanggal 15 September 2023, promosi secara
langsung melalui kunjungan di kantor – kantor kecamatan dapat menambah pengetahuan
bagi tim kerja bagaimana berinteraksi dengan pihak yang berkepentingan. Tim kerja
menjelaskan informasi secara detil kepada pemerintah kecamatan termasuk dengan
membagikan banner layanan bibit gratis persemaian. Kemampuan berinteraksi dengan baik
memberi manfaat yang nyata dalam peningkatan penyaluran bibit. Pada Kecamatan Kauditan
Kabupaten Minahasa Utara, terdapat sekelompok warga yang mengajukan permohonan dan
mengambil bibit secara mandiri sejumlah 10.785 batang setelah kunjungan tim kerja di kantor
camat. Hingga saat tulisan ini dibuat telah ada pengajuan permohonan bibit dari Kecamatan
Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara sejumlah 10.000 batang yang akan ditindaklanjuti
dengan pengiriman bibit.
Pelayanan penuh semangat, tidak berbelit – belit dan tidak diskriminatif dilakukan
dalam penyaluran bibit. Dalam melayani konsumen, tim kerja memberikan pelayanan
profesional di dalam lokasi persemaian dan di luar lokasi persemaian. Pada event Festival
Pesona Selat Lembeh tanggal 4 – 10 Oktober 2023, berdasarkan Surat Tugas Nomor :
ST.242/BPDAS.TDO/PKDAS/DAS.2/9/2023 tanggal 25 September 2023 dan Likupang
Tourism Festival tanggal 26 – 28 Oktober 2023 berdasarkan Surat Tugas Nomor :
ST.279/BPDAS.TDO/PKDAS/DAS.2/10/2023 tanggal 20 Oktober 2023, tim kerja melayani
sepenuh hati dengan kesabaran meladeni setiap pemohon dari berbagai latar belakang. Pada
saat festival, tim kerja promosi bibit secara langsung melayani permohonan bibit satu per satu.

11
Kemampuan public speaking tim kerja benar – benar teruji dalam event festival ini, sehingga
ketersediaan bibit dalam event tersebut habis.
Tim kerja didominasi oleh generasi milenia yang melek terhadap teknologi informasi.
Tim kerja memperbarui informasi layanan bibit gratis persemaian di media sosial berupa
Instagram melalui akun @persemaian_likupangbatuputih dan Facebook melalui akun
Persemaian Likupang Batuputih. Sehingga, pemohon yang mengakses media sosial dapat
mengetahui layanan bibit tersebut segera mengunjungi booth persemaian di festival maupun
secara langsung di persemaian. Kemampuan literasi digital harus dimiliki oleh admin media
sosial. Tim kerja publikasi media sosial mengasah kemampuan.
Pengelolaan pelayanan digital atau e-service yang dikembangkan dalam aksi
perubahan ini berupa aplikasi BIVI (Bibit Voor Ngoni) berbasis smartphone android yang dapat
diunduh melalui tautan https://play.google.com/store/apps/details?id=kodular.oi.bivi.com di
Google Playstore. Pengembang BIVI ini termasuk dalam staf pengelola persemaian yang
tergabung dalam tim efektif sehingga tidak perlu menggunakan jasa konsultan. Peningkatan
kompetensi tim efektif dilakukan secara learning by doing dalam pengembangan BIVI. Sudah
terunduh sebanyak 83 pengguna hingga pada tanggal 10 November 2023. Layanan BIVI
terus disosialisasikan pada berbagai acara BPDAS Tondano. Tim kerja melayani permohonan
bibit dan langsung berinteraksi dengan pemohon yang menggunakan layanan BIVI.

3. Pengelolaan Tim
Tim kerja aksi perubahan berjumlah 14 orang terdiri atas staf pengelola persemaian
dan staf seksi penguatan kelembagaan. Berdasarkan milestone aksi perubahan, tim kerja
dibagi menjadi 4 tim kecil per kegiatan untuk mempermudah pengendalian, yaitu untuk ;
a. penyusunan video promosi dan katalog bibit, terdiri atas 3 staf persemaian;
b. promosi bibit secara langsung, terdiri atas 3 staf persemaian;;
c. penyusunan BIVI, terdiri atas 3 staf persemaian; dan
d. pelaksanaan rapat koordinasi dan penyusunan mekanisme pelayanan melalui posko
bibit, terdiri atas 4 staf seksi penguatan kelembagaan;.
Masing – masing tim kecil dapat saling membantu pada saat pelaksanaan milestone
tertentu yang memerlukan bantuan banyak orang. Dalam penyusunan video promosi
memerlukan anggota yang lain untuk survei lokasi pengambilan gambar, menyiapkan bahan
dan peralatan perekaman, menjadi aktor, perekaman, video editing serta publikasi dalam
media sosial. Dalam penyusunan katalog bibit, tim bekerjasama dalam mencari referensi,
bertukar informasi dan dokumentasi untuk dimasukkan dalam materi. Selanjutnya setelah
katalog bibit tersusun, dipublikasikan pada tautan
https://www.instagram.com/reel/CxsEHlNPfZZ/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng== dalam

12
Instagram dan dalam media sosial Facebook pada tautan
https://www.facebook.com/100094979863764/posts/pfbid02GEjdaqfCTjp4BgyzBRtNYqDreG
2Qm8dF5QxQCjdgup4eTEpUMeMkhBUjzd4MfDKul/?d=w&mibextid=qC1gEa serta dalam
aplikasi BIVI.
Promosi bibit secara langsung dalam event festival memerlukan semua anggota tim
yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan, menyiapkan bahan dan perlengkapan promosi,
melayani permohonan masyarakat, pengangkutan bibit dari persemaian ke lokasi festival,
mencatat distribusi, membagikan bibit, dan penyampaian informasi publik melalui event
festival, dan lain – lain. Ajang promosi bibit pada Festival Pesona Selat Lembeh dipublikasikan
pada tautan https://www.instagram.com/p/CyBSHHiPrAk/?igshid=OGY3MTU3OGY1Mw== ,
pada Likupang Tourism Festival dipublikasikan pada tautan
https://www.instagram.com/p/Cy26kI9v9_Z/?igshid=OGY3MTU3OGY1Mw== serta
https://www.instagram.com/tv/Cy8jWhbgJoy/?igshid=OGY3MTU3OGY1Mw== untuk ajakan
langsung kepada masyarakat di Likupang. Suksesnya promosi bibit melalui festival ditandai
dengan habisnya stok bibit yang tersedia di lokasi festival. Banyak masyarakat yang masih
belum mengetahui layanan bibit gratis ini. Sehingga, dalam ajang festival informasi layanan
bibit dapat tersebar secara luas.
Dalam penyusunan aplikasi BIVI berbasis Android, kerja tim diperlukan untuk
menyusun konten yang dapat dimasukkan dalam layanan digital tersebut. Rapat internal
berdasarkan undangan Nomor : Un.50/BPDAS.Tdo/PKDAS/DAS.2/9/2023 tanggal 18
September 2023 dilakukan untuk memastikan BIVI dapat bermanfaat bagi pengguna. Dihadiri
oleh 3 manajer persemaian dan tim kerja, rapat ini memberikan masukan bagi pengembangan
BIVI. Konten dalam BIVI diisi oleh tim kerja, termasuk tim kecil lainnya. Rapat hasil uji coba
pun dilakukan untuk memberikan masukan akhir pengembangan BIVI berdasarkan undangan
Nomor : Un.52/BPDAS.Tdo/PKDAS/DAS.2/10/2023 tanggal 2 Oktober 2023. Setelah
menunggu verifikasi dari Google selama kurang lebih 7 hari, BIVI akhirnya launching dalam
Google Playstore.

B. Deskripsi Hasil Kepemimpinan


1. Capaian Dalam Perbaikan Pelayanan
Aksi perubahan pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian
pada prinsipnya bertujuan untuk perbaikan pelayanan pengelolaan persemaian dalam rangka
mengatasi permasalahan distribusi bibit yang kurang lancar. Aksi perubahan ini dilaksanakan
melalui penguatan jejaring informasi dan kemitraan dengan Dinas Kehutanan Daerah Provinsi
Sulawesi Utara dan unit pelaksana teknis KPH yang berada di tingkat tapak. Dalam
pelaksanaannya, aksi perubahan ini diuraikan menjadi 5 milestone jangka pendek, 3
milestone jangka menengah dan 2 milestone jangka panjang. Setiap milestone jangka pendek

13
bersifat dapat dilaksanakan secara paralel bukan secara sekuensial atau harus berurutan.
Namun semuanya diawali dari pembentukan tim efektif.
Milestone jangka pendek yang sudah terlaksana yaitu ;
a. Terbentuknya Tim Efektif
Pembentukan tim efektif diawali dengan membangun kesepahaman dalam rapat
persiapan pembentukan tim efektif dilaksanakan pada tanggal 11 September 2023
sebagaimana surat undangan Nomor : Un.47/BPDAS.Tdo/PKDAS/DAS.2/9/2023
(https://drive.google.com/file/d/1jJQuq0sO-5hmWJ-wbLdLqpclK6TkbVY-/view?usp=sharing)
dengan dihadiri oleh staf seksi penguatan kelembagaan secara faktual
(https://drive.google.com/file/d/1A3pnbwTThH18niNwnjQ7aCCZO2QBgTBT/view?usp=shari
ng) dan secara virtual oleh staf pengelola persemaian yang berada di lokasi
persemaian (https://docs.google.com/spreadsheets/d/1sJCPaQPVgXlv_vmTiirwGmjFx-
QfjleZ/edit?usp=sharing&ouid=103347247910360500772&rtpof=true&sd=true).
Pembentukan tim efektif dilakukan dengan tahapan :
1) Menyusun konsep SK Tim efektif pada tanggal 11 – 12 September 2023 dengan hasil
berupa draft pada tautan https://drive.google.com/file/d/1Li3o-
YRVvav6sFU9oeSYWwpoyx1-fOKe/view?usp=sharing.
2) Melaksanakan rapat pembahasan SK pada tanggal 14 September 2023, sebagaimana
surat undangan Nomor : Un.49/BPDAS.Tdo/PKDAS/DAS.2/9/2023
(https://drive.google.com/file/d/1uOjjjOj2wdPkxWMuE_rvSxHvn0eK0k8a/view?usp=s
haring). Dalam rapat ini dihadiri secara faktual oleh kepala balai, seksi penguatan
kelembagaan, sub bagian tata usaha, seksi perencanaan dan evaluasi
(https://drive.google.com/file/d/1A3pnbwTThH18niNwnjQ7aCCZO2QBgTBT/view?us
p=sharing) dan secara virtual dihadiri oleh staf pengelola persemaian
(https://docs.google.com/spreadsheets/d/1sJCPaQPVgXlv_vmTiirwGmjFx-
QfjleZ/edit?usp=sharing&ouid=103347247910360500772&rtpof=true&sd=true).
Masukan aksi perubahan disampaikan dalam rapat ini sebagaimana notulensi pada
tautan berikut ini : https://drive.google.com/file/d/1kiZc735OjLCahoAt-
2jIau9nBVyeO7Yd/view?usp=sharing. Dokumentasi rapat faktual dapat dilihat pada
tautan berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1JnurVhSJQweLkSskGII7olOAr-
TfXTdi?usp=sharing dan secara virtual pada tautan berikut :
https://drive.google.com/file/d/1OhQnD_Or6a7Xfa5YK0igNiCnosHCAY5E/view?usp=
sharing.
3) Menyampaikan konsep SK sesuai hasil pembahasan untuk penandatanganan, pada
tanggal 14 September 2023 berdasarkan nota dinas nomor :
ND.7/BPDAS.TDO/PKDAS/DAS.2/9/2023 perihal penyampaian konsep SK tim efektif

14
(https://drive.google.com/file/d/10XnBvDmDQZXkIf__QCCcq5bt6dfL0AFR/view?usp
=sharing) dan Surat Keputusan Kepala Balai Pengelolaan DAS Tondano Nomor :
SK.135/BPDAS.TDO/TU/DAS.2/9/2023 tentang Penunjukan Tim Efektif Pembentukan
Kelembagaan Posko Pelayanan Bibit Gratis Persemaian Tahun 2023
(https://drive.google.com/file/d/1nlkjxwlM2dvp1To_SotF5LMmoFsTB-
xm/view?usp=sharing) pada tanggal 14 September 2023.
Tim efektif ini bertugas melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait,
menyiapkan bahan dan perlengkapan, mengorganisasikan sumber daya dalam pelaksanaan
kegiatan, melaksanakan seluruh kegiatan pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit
gratis persemaian, melaksanakan monitoring dan evaluasi, dan melaporkan secara berkala
kepada Kepala BPDAS Tondano.
Pembentukan tim efektif sesuai jadwal yang telah direncanakan dalam rencana aksi
perubahan, yakni pada minggu I aksi perubahan.
Dengan adanya tim efektif, maka permasalahan distribusi bibit yang kurang lancar
diharapkan dapat ditangani lebih baik. Tim yang biasanya melaksanakan proses produksi dan
distribusi bibit secara business as usual saat ini lebih bijak dalam melaksanakan tugas dengan
mencari alternatif solusi agar distribusi bibit ke masyarakat menjadi lebih baik. Sebagai
contoh, tim efektif kini lebih gencar dalam melakukan promosi bibit gratis. Promosi bibit pada
event Likupang Tourism Festival tanggal 26 – 28 Oktober 2023 termasuk hal yang tidak
terencana. Tim dihubungi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara untuk
keikutsertaan dalam event ini. Kemungkinan telah diketahui sebelumnya bahwa, tim ini telah
sukses meramaikan pengunjung pada saat event Festival Pesona Selat Lembeh tanggal 4 -
10 Oktober 2023. Tim efektif selanjutnya diarahkan untuk selalu mengikuti event – event
festival selanjutnya sebagai ajang promosi bibit gratis agar semakin banyak masyarakat yang
mengetahui layanan bibit gratis ini.
Selain itu, tim efektif juga semakin sering mendapat orderan permintaan bibit kepada
masyarakat. Baik melalui promosi secara langsung maupun media sosial, pemohon langsung
menghubungi secara personal anggota tim ini. Pada tanggal 8 November 2023, tim efektif
menerima orderan penyaluran bibit kemiri 10.000 batang ke Kotamobagu dan selanjutnya
tanggal 13 November 2023 akan disalurkan bibit sejumlah 10.000 batang ke Minahasa Utara.

b. Terlaksananya publikasi video promosi layanan bibit gratis di media sosial


Penyusunan video promosi yang dipublikasi dalam media sosial berbeda dengan
video – video yang biasa dipublikasikan oleh persemaian. Perbedaannya terletak pada cerita
yang disampaikan. Biasanya video yang dipublikasikan bersifat penyampaian profil
persemaian atau video – video pendek pada event hari nasional. Video promosi ini
menggunakan bahasa dialek Manado dan mengangkat cerita tentang petani aren yang

15
kehilangan kebunnya karena kebakaran hutan dan lahan akibat kemarau berkepanjangan.
Petani aren tersebut diarahkan oleh penduduk sekitar untuk mendapatkan bibit gratis
persemaian yang menyediakan bibit tanaman aren. Petugas menyampaikan kepada petani
aren tersebut terkait prosedur pelayanan yang sangat mudah. Akhirnya petani aren tersebut
mendapatkan bibit tanaman yang dikehendaki. Pelayanan yang ramah dan solutif
disampaikan dalam video ini.
Penyusunan video promosi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut ;
1) Membuat naskah video promosi layanan bibit gratis
(https://drive.google.com/file/d/1XkIFJ_lanPf1ecD4_WFItigAN3GH3VXg/view?usp=s
haring) pada tanggal 25 – 26 September 2023
2) Melakukan penjajakan tempat perekaman pada tanggal 2 Oktober 2023 berdasarkan
surat tugas nomor : ST.225/BPDAS.TDO/DAS.2/10/2023
(https://drive.google.com/file/d/1OcQQmitPagGeG9wksOXR_JA8YnKG8occ/view?us
p=sharing) dengan hasil penjajagan dalam tautan
https://drive.google.com/file/d/12ECfwqCjbK_yrn9FMJmI_UPZAVJbB_up/view?usp=
sharing.
3) Melakukan perekaman, pada tanggal 3 – 4 Oktober 2023 dengan hasil pada tautan
https://drive.google.com/drive/folders/1INWxFS7FeVZ5j4knL3kdR2_WBwpflGbp?usp
=sharing dan dilanjutkan pada tanggal 16 – 20 Oktober 2023 dengan hasil pada tautan
https://drive.google.com/drive/folders/1ubueXbL1-
JXrTNfhlezrQD_WrWOIMakG?usp=share_lin k. Perekaman dihentikan sementara
diantara tanggal 4 – 13 Oktober 2023 dikarenakan kegiatan promosi bibit secara
langsung pada event Festival Pesona Selat Lembeh yang membutuhkan semua
anggota tim kerja.
4) Melakukan video editing, pada tanggal 21 – 23 Oktober 2023 dengan hasil pada tautan
https://drive.google.com/file/d/1jH6Sx0rRi9ZQX4xmsjIQ0gAgctxP9kWS/view?usp=sharing.
5) Melakukan konsultasi dengan pimpinan, pada tanggal 23 Oktober 2023 berdasarkan
nota dinas nomor : ND.8/BPDAS.TDO/PKDAS/DAS.2/10/2023
(https://drive.google.com/file/d/1YMQjHOF2FFSczTjXT1IADdnB8YW6zAYE/view?usp=sharin
g).
6) Melakukan publikasi video promosi layanan bibit gratis di media sosial, pada tanggal
24 Oktober 2023. Hasil publikasi video promosi dapat dilihat pada tautan
https://www.instagram.com/reel/Cy8IKtoPydF/?igshid=MzRlODBiNWFlZA== pada
Instagram dan pada tautan https://fb.watch/nYBmjV_29e/ pada Facebook.
Penyusunan video promosi tidak sesuai dengan jadwal rencana aksi perubahan yang
sedianya selesai di minggu III menjadi minggu VII dengan pertimbangan memanfaatkan waktu
untuk ikut serta dalam promosi secara langsung pada event Festival Pesona Selat Lembeh.

16
Sifat kegiatan penyusunan video tidak harus berurutan maka dapat dilaksanakan dengan
memprioritaskan promosi secara langsung.

c. Tersusunnya katalog bibit persemaian


Katalog bibit persemaian disusun untuk memberikan deskripsi jenis – jenis bibit yang
tersedia di persemaian, baik karakteristik, teknik budidaya dan manfaatnya. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membudidayakan jenis tanaman yang tersedia
di persemaian. Katalog bibit tersusun sesuai jadwal dalam rencana aksi perubahan yakni pada
minggu III aksi perubahan. Tahapan yang dilaksanakan dalam penyusunan katalog bibit yaitu:
1) Melakukan pengambilan gambar, pada tanggal 25 September 2023
(https://drive.google.com/drive/folders/1Ac7n0RBpuW44glmEoV_FpEcW8Zo7891_?
usp=sharing)
2) Menyusun tata letak dan narasi katalog bibit persemaian,
(https://drive.google.com/file/d/1MvGwlpSFxSYEj6K2MGOCZzKL1BpTE5MY/view?
usp=sharing), pada tanggal 26 – 27 September 2023.
3) Melaksanakan publikasi katalog bibit persemaian, pada tanggal 29 September 2023.
Katalog bibit yang tersusun dipublikasikan pada tautan
https://www.instagram.com/reel/CxsEHlNPfZZ/?igshid=MTc4MmM1YmI2Ng== dalam
Instagram dan dalam media sosial Facebook pada tautan
https://www.facebook.com/100094979863764/posts/pfbid02GEjdaqfCTjp4BgyzBRtNYqDreG
2Qm8dF5QxQCjdgup4eTEpUMeMkhBUjzd4MfDKul/?d=w&mibextid=qC1gEa.

d. Tersusunnya e-service layanan bibit gratis berbasis Android, yaitu BIVI (Bibit Voor
Ngoni)
Aplikasi BIVI merupakan akronim dari “Bibit Voor Ngoni”, yaitu bahasa Manado yang
berarti bibit untuk kalian semua. BIVI sendiri pun berasal dari bahasa Manado yang berarti
semut. Semut memiliki filosofi selalu bergotong-royong, pantang menyerah dan suka bekerja
keras. Aplikasi BIVI dikembangkan untuk pengguna smartphone berbasis Android. BIVI
memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengajukan permohonan bibit. Selain
itu, untuk lebih memasyarakatkan BIVI, setiap pengambilan bibit akan diberikan stiker BIVI
agar lebih memperluas informasi ke masyarakat.
Fitur yang diberikan BIVI, antara lain :
1) BIVI memberikan informasi kepada pengguna mengenai prosedur permohonan.
2) BIVI mempunyai fitur katalog bibit yang berisi informasi jenis – jenis bibit yang
tersedia. Hal ini membantu pengguna untuk mengetahui terlebih dahulu jenis dan
jumlah bibit yang akan dimohon.

17
3) BIVI mempunyai fitur formulir permohonan bibit terotomasi yang langsung terkirim di
email pengguna yang terkoneksi dengan Google Form. Syarat permohonan bibit
perorangan maupun kelompok masyarakat adalah ditandatangani oleh Kepala
Desa/Lurah setempat. Surat permohonan yang sudah ditandatangi Kepala
Desa/Lurah dapat diupload langsung pada aplikasi atau langsung dibawa ke
persemaian sekaligus mengambil bibit yang dimohon.
4) BIVI menyajikan menu Gallery untuk melihat kegiatan pengelolaan bibit dalam
persemaian.
5) BIVI menyajikan menu Stok untuk mengetahui jenis dan ketersediaan bibit yang
tersedia dan selalu diupdate per minggu.
6) BIVI memberikan fitur lokasi untuk memudahkan pengguna mengetahui keberadaan
persemaian yang langsung terkoneksi dengan Google Maps.
7) BIVI mempunyai fitur umpan balik/feedback kepada masyarakat secara online untuk
memberikan penilaian terhadap pelayanan bibit gratis yang terkoneksi dengan
Google Form. Hal ini dapat menjadi bagian dari manajemen pengendalian pelayanan
publik.
Tahapan penyusunan aplikasi BIVI sebagai berikut :
1) Melaksanakan rapat internal, pada tanggal 18 September 2023. Berdasarkan Surat
undangan nomor : Un.50/BPDAS.Tdo/PKDAS/DAS.2/9/2023
(https://drive.google.com/file/d/18a3cyZrygq6XVcRZaVkNBkueGo2eHnXT/view?usp
=sharing), rapat dihadiri oleh kepala seksi RHL, staf pengelola persemaian, staf seksi
penguatan kelembagaan, staf seksi RHL, manager – manager persemaian serta staf
sub bagian tata usaha secara faktual
(https://drive.google.com/file/d/1VJmOUOKXQMRMzAevWVYr6QPdSetEQofS/view?
usp=sharing) dan secara virtual
(https://docs.google.com/spreadsheets/d/1lGgHud98l3Unny4hRFmstpvEkUOdi3IW/e
dit?usp=sharing&ouid=103347247910360500772&rtpof=true&sd=true). Dalam rapat
ini, diberikan masukan informasi dan fitur yang perlu difasilitasi oleh BIVI sebagaimana
dalam notulensi pada tautan
https://drive.google.com/file/d/1WYE84I_hytfGCI50l8TyrDY4CLoMqH54/view?usp=s
haring.
2) Melakukan perancangan desain BIVI, pada tanggal 19 – 26 September 2023 dengan
hasil berupa file APK yang bisa diinstal di smartphone android
(https://drive.google.com/file/d/1BBa2da332G-
YjLh9KkLGVPwxKzdbn7AJ/view?usp=sharing )
3) Melakukan uji coba BIVI, pada tanggal 27 – 29 September 2023. Hasil uji coba berupa
screenshot tampilan user interface pada berbagai smartphone android. Hasil uji coba
18
sebagai berikut pada tautan :
https://drive.google.com/file/d/1p6sNGswVvaTVMmyFem1Ur_YTt_Ozgs4d/view?usp
=sharing.
4) Melakukan pembahasan hasil uji coba BIVI, pada tanggal 3 Oktober 2023
sebagaimana undangan nomor : Un.52/BPDAS.Tdo/PKDAS/DAS.2/10/2023
(https://drive.google.com/file/d/1pDyBS12_seIc5_wdOOfF_m40EzEEO_iL/view?usp
=sharing). Rapat dihadiri secara faktual (https://drive.google.com/file/d/15PYqvs-
2fARLbCPXc1YfDufT_1pprgze/view?usp=sharing) dan virtual
(https://docs.google.com/spreadsheets/d/1DvtKUJSLgc0DO0G9f_Lh1M-5ZVN1gj-
h/edit?usp=sharing&ouid=103347247910360500772&rtpof=true&sd=true). Masukan
akhir disampaikan dalam pembahasan hasil uji coba ini untuk selanjutnya dilakukan
penyempurnaan sebagaimana notulensi berikut :
https://drive.google.com/file/d/1VdC9FQ9DVnaDQK-pE5_u6-
euuuc4FT1b/view?usp=drive_link. Dokumentasi rapat dapat dilihat pada tautan
https://drive.google.com/drive/folders/12VgEWqOxyxfie0Xy9c6v5jMeLBJulmzV?usp=
sharing dan zoom meeting pada tautan
https://drive.google.com/file/d/1OpbIVgI7WKD81oX87w-
bYjx6jCgwjUwA/view?usp=sharing.
5) Melakukan penyempurnaan BIVI, pada tanggal 3 – 6 Oktober 2023. Hasil
penyempurnaan BIVI berupa file APK siap dipublikasi pada tautan berikut :
https://drive.google.com/file/d/1zXQPMGkaRCUl_CncvntuaMCceGjoLJTF/view?usp=
sharing.

6) Launching BIVI, pada tanggal 9 – 15 Oktober 2023. Sebelum proses launching


dilakukan konversi menjadi file AAB (Android App Bundle) sebagai format distribusi
standar. Proses launching BIVI ke dalam Google Playstore memerlukan waktu 7 hari
untuk verifikasi oleh Google. Setelah Google menyetujui, maka BIVI terpublikasi dalam
Google Playstore. Aplikasi BIVI dapat dicari dan diunduh melalui Google Playstore
atau pada tautan https://play.google.com/store/apps/details?id=kodular.oi.bivi.com.
Realisasi penyusunan aplikasi BIVI ini lebih cepat dari jadwal dalam rencana aksi
perubahan. Yang semula direncanakan selesai pada minggu VII, menjadi dapat diselesaikan
pada minggu V aksi perubahan.

19
Gambar 2. QrCode Aplikasi BIVI dalam Google Playstore

e. Terlaksananya promosi bibit gratis persemaian secara langsung


Promosi bibit gratis secara langsung dengan mengunjungi 15 (lima belas) kantor
kecamatan yang tersebar di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten
Minahasa. Tim bertugas menyampaikan informasi bibit gratis persemaian secara lisan dan
menyampaikan leaflet sekaligus meminta ijin untuk pemasangan banner yang menyediakan
informasi layanan bibit gratis. Pemasangan banner menyajikan informasi bibit gratis kepada
masyarakat di wilayah kecamatan tersebut. Informasi yang tersebar diharapkan dapat
menarik minat masyarakat dalam memanfaatkan bibit gratis dari persemaian. Manfaat positif
kunjungan ke kantor – kantor kecamatan yaitu masyarakat semakin banyak mengetahui dan
mengambil bibit ke persemaian. Manfaat kunjungan ke kantor Camat Kauditan di Kabupaten
Minahasa Utara berupa tersalurnya 10.785 batang ke wilayah kecamatan ini oleh masyarakat.
Selain itu, promosi bibit gratis dilakukan pada event Festival Pesona Selat Lembeh
(FPSL) dilakukan selama 6 hari, yaitu pada tanggal 4 – 10 Oktober 2023 di Pasar Cita, Kec.
Maesa, Kota Bitung. Tersalur sejumlah 6.525 batang dalam event ini.
Promosi bibit gratis selanjutnya dilakukan pada event Likupang Tourism Festival
(LTF), pada tanggal 26 – 28 Oktober 2023 di Pantai Pal, Likupang Timur, Kab. Minahasa
Utara. Tersalur sejumlah 4.875 batang dalam event ini. Keikutsertaan tim kerja di dalam event
LTF tidak direncanakan melainkan undangan nomor : 007/DISPAR/ 040 /X/2023 tanggal 20
Oktober 2023 oleh panitia dari Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara.
Dalam event festival, panitia menyediakan tenda atau booth bibit gratis bagi tim
promosi sebagai tempat penyebarluasan informasi. Bibit tanaman kayu – kayuan dan HHBK
disediakan untuk dibagi – bagikan secara gratis sejumlah 25 batang/individu kepada
masyarakat dengan persyaratan KTP saja. Bibit gratis yang telah diterima dicatat kemudian

20
dilakukan penandatanganan berita acara serah terima bibit dan dokumentasi foto. Hasil
distribusi bibit gratis selanjutnya direkapitullasi untuk dihitung seberapa banyak bibit tersalur
dalam event tersebut.
Tahapan pelaksanaan promosi bibit secara langsung yaitu;
1) Melaksanakan persiapan administrasi dan bahan dan perlengkapan promosi, berupa
surat tugas berupa surat tugas nomor : ST.229/BPDAS.TDO/PKDAS/DAS.2/9/2023
tanggal 15 September 2023 untuk promosi secara langsung ke kantor camat
(https://drive.google.com/file/d/1N9KveigF2nfhdNGnUHUT09FpSl9cL9tt/view?usp=s
haring), pada tanggal 4 – 10 Oktober 2023 berdasarkan surat tugas nomor :
ST.242/BPDAS.TDO/PKDAS/DAS.2/10/2023 tanggal 25 September 2023
(https://drive.google.com/file/d/1YJbDwZEqgQyqNlG_Llw-
NDpFMz1ZcI2R/view?usp=sharing) untuk promosi pada event FPSL, dan pada
tanggal 26 – 28 Oktober 2023 berdasarkan surat tugas nomor :
ST.279/BPDAS.TDO/PKDAS/DAS.2/10/2023 tanggal 20 Oktober 2023 untuk
promosi secara langsung pada event LTF
(https://drive.google.com/file/d/1vO4RjCWXGdwcD9fvR49xvJ33ydbSo3P8/view?usp
=sharing).
2) Melaksanakan promosi layanan bibit gratis. Promosi bibit pada kantor – kantor
kecamatan didokumentasikan dan dipublikasikan pada tautan
https://www.instagram.com/p/CxcPWcdhtqu/?igshid=OGY3MTU3OGY1Mw==. Ajang
promosi bibit pada FPSL didokumentasikan dan dipublikasikan pada tautan
https://www.instagram.com/p/CyBSHHiPrAk/?igshid=OGY3MTU3OGY1Mw==. Ajang
promosi bibit pada LTF didokumentasikan dan dipublikasikan pada tautan
https://www.instagram.com/p/Cy26kI9v9_Z/?igshid=OGY3MTU3OGY1Mw==.
3) Menyusun laporan hasil kegiatan promosi secara langsung ke kantor – kantor
kecamatan dan FPSL, pada tanggal 12 Oktober 2023
(https://drive.google.com/file/d/1QRp50fsSink9_yUDbgVS1nInLBKQn9NO/view?usp
=sharing) dan laporan promosi secara langsung pada event LTF pada tanggal 30
Oktober 2023 (https://drive.google.com/file/d/1ONq3YZsWheljVjo_pXaZD-
g50l9J6nGd/view?usp=sharing).
Realisasi promosi bibit secara langsung lebih cepat dari jadwal dalam rencana aksi
perubahan. Yang semula direncanakan selesai pada minggu VII, menjadi dapat diselesaikan
pada minggu V aksi perubahan dengan tambahan waktu masih bisa mengikuti ajang promosi
LTF yang diselenggarakan pada minggu VII aksi perubahan.

21
Milestone jangka menengah yang sudah terlaksana yaitu terlaksananya koordinasi
dengan Dinas Kehutanan Daerah (Dishutda) dalam rangka peningkatan pelayanan bibit
gratis. Tahapan pelaksanaan rapat koordinasi sebagai berikut ;
1) Melaksanakan persiapan rapat koordinasi, pada tanggal 19 – 20 Oktober 2023.
Persiapan administrasi yang dilakukan yaitu membuat undangan dengan nomor :
Un.55/BPDAS.Tdo/PKDAS/DAS.2/10/2023 tanggal 19 November 2023
(https://drive.google.com/file/d/1SarByobM_dK5ykD02UVw5DXVkQAzQbB7/view?us
p=share_link), penjajagan penawaran tanggal 20 Oktober 2023 dari Hotel Luwansa
and Convention Center sebagai tempat penyelenggaraan rapat koordinasi
(https://drive.google.com/file/d/1oljiZ45NlHkNf6QltRDVYodpQtGzVfZG/view?usp=sh
are_link ) dan menyusun bahan paparan.
2) Melaksanakan rapat koordinasi pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit
gratis persemaian, pada tanggal 30 Oktober 2023. Rapat koordinasi dihadiri oleh
stakeholder terkait yakni; Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, KPH I
Bolmong – Bolmut, KPH III Sangihe – Talaud – Sitaro, KPH IV Poigar, KPH V
Minahasa – Minsel – Mitra – Tomohon, KPH VI Minut – Bitung – Manado, Seksi
Penguatan Kelembagaan, dan Staf Pengelola Persemaian
(https://drive.google.com/file/d/1QwYsk7hkuAC86WsHH-umIqHYoamk-
qsI/view?usp=sharing). Dalam rapat koordinasi ini dipaparkan mengenai latar
belakang, maksud dan tujuan serta apa yang telah dicapai dalam milestone jangka
pendek aksi perubahan ini. Para stakeholder menyambut baik dan mendukung adanya
pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian yang ditunjukkan
dengan ditandatanganinya berita acara kesepakatan oleh BPDAS Tondano, Dishutda,
KPH I, KPH III, KPH IV, KPH V, dan KPH VI (https://drive.google.com/file/d/18F9m_-
p3vQwbxIOkqVCYzkqNj7ntt0tW/view?usp=sharing). Dalam rapat ini disepakati
jumlah dan lokasi posko masing – masing KPH. Notulensi rapat koordinasi pada tautan
https://drive.google.com/file/d/1ynxBYIB0J_VTLkzArn15cmreDb1Xw1G4/view?usp=s
haring . Dokumentasi dipublikasikan dalam media sosial BPDAS Tondano pada tautan
https://www.instagram.com/p/CzBeczyv_pD/?igshid=YzY4OWM5MjVkYw==.
Dalam rapat ini ditampilkan juga draft nota kesepahaman pembentukan kelembagaan
posko pelayanan bibit gratis persemaian sebelum dibentuk tim penyusunan untuk
menggambarkan bagaimana isi dari nota kesepahaman dimaksud. Koreksi dari unsur
Dishutda membantu dalam penyempurnaan draft nota kesepahaman dimaksud.
3) Menyusun laporan hasil kegiatan, pada tanggal 3 November 2023
https://drive.google.com/file/d/1T49GmaZkwG5tc9s3Z5i8EjGHSsxfhG_d/view?usp=s
haring.

22
Milestone jangka menengah yang sedang digarap yaitu tersusunnya mekanisme
pelayanan bibit melalui posko bibit KPH dengan ditandatanganinya nota kesepahaman
dengan Kepala Dinas Kehutanan. Tahapan yang dilakukan yaitu ;
1) Membentuk tim kecil penyusunan draft nota kesepahaman, pada tanggal 2 November
2023 berdasarkan surat keputusan Kepala BPDAS Tondano nomor :
SK.162/BPDAS.TDO/TU/DAS.2/11/2023 tentang Penunjukan Tim Penyusunan Draft
Nota Kesepahaman Pembentukan Kelembagaan Posko Pelayanan Bibit Gratis
Persemaian (https://drive.google.com/file/d/1Jlpm4Y7yTv--
StoAecCOgXz1OMa05Uxe/view?usp=sharing ).
2) Menyusun draft nota kesepahaman. Draft nota kesepahaman ini sejatinya sudah
disusun sebelumnya dan telah dibahas dalam rapat koordinasi tanggal 30 Oktober
2023. Sehingga, dalam kegiatan ini merupakan penyempurnaan draft yang telah
dibahas dalam rapat koordinasi.
3) Melaksanakan rapat pembahasan draft nota kesepahaman. Rapat yang secara
khusus untuk membahas draft nota kesepahaman belum dilakukan karena
ketersediaan anggaran belum tersedia. Pembahasan draft nota kesepahaman pada
dasarnya sudah dilaksanakan pada saat rapat koordinasi. Untuk menghemat waktu
penyampaian draft nota kesepahaman disampaikan ke Dishutda melalui media
Whatsapp untuk mendapatkan koreksi. Koreksi minor yaitu berupa penggantian
kalimat “laporan hasil” menjadi “laporan realisasi”.
4) Melaksanakan finalisasi penandatanganan nota kesepahaman. Output dari tahapan
ini yaitu Nota Kesepahaman Pembentukan Kelembagaan Posko Pelayanan Bibit
Gratis Persemaian, yang telah ditandatangani Kepala BPDAS Tondano dan Kepala
Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara tanggal 8 November 2023 dengan
nomor PKS.154/BPDAS.TDO/PKDAS/DAS.2/11/2023 dan 522/791/DKD/2023.
Tindak lanjut dari penandatanganan Nota kesepahaman yaitu akan diterbitkan Surat
Keputusan Kepala BPDAS Tondano tentang Pembentukan Kelembagaan Posko Pelayanan
Bibit Gratis Persemaian yang berisi tentang lokasi – lokasi dan penanggung jawab posko bibit
berikut tugasnya. Pengelola persemaian dapat melakukan pengiriman bibit ke lokasi – lokasi
posko sesuai permohonan jenis dan jumlah bibit oleh Kepala Dinas Kehutanan Daerah dan
Kepala – kepala KPH di Provinsi Sulawesi Utara. Untuk selanjutnya penanggung jawab posko
dapat menyalurkan bibit sesuai permohonan kepada Kepala Dinas Kehutanan Daerah atau
Kepala KPH setempat.

23
2. Manfaat Aksi Perubahan
a. Manfaat Jangka Pendek
Manfaat internal aksi perubahan ini dalam jangka pendek yaitu tersedianya salah satu
sarana pelayanan publik digital bibit gratis persemaian berbasis Android. Setelah aksi
perubahan ini BPDAS Tondano mempunyai e-service layanan bibit gratis BIVI yang dapat
menjadi nilai inovasi inovasi. Semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan aplikasi ini
diharapkan masyarakat dapat mengetahui informasi layanan tersebut dan mengajukan
permohonan bibit melalui BIVI.
Selain itu, manfaat aksi perubahan ini bagi internal adalah meningkatnya kompetensi
sumber daya manusia. Tim efektif semakin mahir dalam membuat konten – konten informatif
dan menarik di media sosial, menyusun video promosi menggunakan aplikasi VN, menyusun
tata letak dan membuat narasi dalam pembuatan banner, sticker, leaflet dan katalog bibit
menggunakan aplikasi Canva, mengembangkan aplikasi berbasis Android menggunakan
Kodular, dan mampu memberikan pelayanan prima distribusi bibit gratis kepada masyarakat
baik melalui event – event promosi maupun secara langsung di persemaian. Tim efektif juga
mampu menyelenggarakan rapat koordinasi dan menyusun mekanisme penyaluran bibit
melalui posko bibit dengan Dinas Kehutanan Daerah dan KPH Provinsi Sulawesi Utara.
Manfaat eksternal aksi perubahan ini dalam jangka pendek yaitu terbangunnya e -
service yang memudahkan masyarakat dalam pelayanan bibit gratis persemaian. Saat ini
masih sedikit jumlah pengguna yang mengunduh aplikasi BIVI. Sudah terunduh sebanyak 83
pengguna hingga tanggal 10 November 2023. Layanan BIVI terus disosialisasikan pada
berbagai acara BPDAS Tondano. Tim kerja melayani permohonan bibit dan langsung
berinteraksi dengan pemohon yang menggunakan layanan BIVI. Bagi masyarakat e-service
bermanfaat untuk mempermudah penyampaian informasi layanan bibit gratis.

Gambar 3. Laporan Jumlah Pengguna BIVI per tanggal 10 November 2023

24
b. Manfaat Jangka Menengah
Manfaat jangka menengah aksi perubahan ini yaitu terlaksananya fasilitasi
pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian dengan Dinas
Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara pada 5 (lima) UPTD KPH. Dalam rapat koordinasi
telah difasilitasi pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian pada
tanggal 30 Oktober 2023 pada Dinas Kehutanan Daerah dan 6 (enam) KPH Provinsi Sulawesi
Utara dimana berdasarkan berita acara kesepakatan rincian lokasi posko bibit yaitu ;
1) Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara bersedia menyiapkan 1 lokasi
posko di Kantor Dinas Kehutanan Daerah, Kelurahan Tingkulu Kecamatan Wanea
Kota Manado, dengan kapasitas 10.000 batang.
2) KPH I Bolmong-Bolmut bersedia menyiapkan 3 lokasi posko, yang terdiri atas ;
a) Desa Tuyat Kecamatan Lolak Kabupaten Bolmong, dengan kapasitas 10.000
batang.
b) Desa Boroko Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara,
dengan kapasitas 20.000 batang.
c) Kantor KPH I Bolmong-Bolmut Kelurahan Kotamobagu Kecamatan
Kotamobagu Kota Kotamobagu, dengan kapasitas 10.000 batang.
3) KPH II Boltim-Bolsel bersedia menyiapkan 3 lokasi posko, yang terdiri atas :
a) Kantor Resort Bolsel Desa Popodu Kecamatan Bolang Uki Kabupaten Bolsel,
dengan kapasitas 10.000 batang.
b) Desa Dodap Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur,
dengan kapasitas 10.000 batang.
c) Kantor KPH II Boltim-Bolsel Kelurahan Mongkonai Kecamatan Kotamobagu
Barat Kota Kotamobagu, dengan kapasitas 5.000 batang.
4) KPH III Sangihe-Talaud-Sitaro bersedia menyiapkan 3 lokasi posko, yang terdiri atas:
a) Kantor KPH III Kelurahan Soataloara Kecamatan Tahuna Kabupaten
Kepulauan Sangihe, dengan kapasitas 10.000 batang.
b) Kantor Resort Melonguane Kelurahan Melonguane Kecamatan Melonguane
Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan kapasitas 10.000 batang.
c) Kelurahan Pehe Kecamatan Siau Barat atau Kelurahan Tatahade Kecamatan
Siau Timur Kabupaten Sitaro, dengan kapasitas 10.000 batang.
5) KPH IV Poigar bersedia menyiapkan 1 lokasi posko di kantor KPH Desa Poigar 2
Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow, dengan kapasitas 20.000
batang.
6) KPH V Minahasa-Minsel-Mitra-Tomohon bersedia menyiapkan 3 lokasi posko, yang
terdiri atas :

25
a) Kantor KPH V Kelurahan Uluindano Kecamatan Tomohon Selatan Kota
Tomohon, dengan kapasitas 10.000 batang.
b) Kantor Resort Mitra Desa Pangu 1 Kecamatan Ratahan Timur Kabupaten
Minahasa Tenggara, dengan kapasitas 10.000 batang.
c) Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa
Selatan, dengan kapasitas 10.000 batang.
7) KPH VI Minut-Bitung-Manado bersedia menyiapkan 1 lokasi posko di Kantor KPH VI
Desa Suwaan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara, dengan kapasitas
10.000 batang.
Manfaat jangka menengah bagi internal yang belum tercapai ialah meningkatnya
pemanfaatan e-service layanan bibit gratis di Sulawesi Utara sebanyak 1000 pengguna.
Aplikasi BIVI yang baru diluncurkan akhir bulan Oktober 2023 tentunya memerlukan
sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Diharapkan
dalam jangka waktu setahun dapat lebih banyak lagi pengguna BIVI.
Bagi eksternal, manfaatnya ialah meningkatnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
sinergitas para pihak melalui fasilitasi pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit
gratis persemaian. Dengan difasilitasinya Dinas Kehutanan Daerah dan KPH untuk berperan
dalam penyaluran bibit kepada masyarakat, tentunya akan meningkatkan hubungan
kemitraan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat dalam upaya rehabilitasi hutan dan
lahan.

c. Manfaat Jangka Panjang


Aksi perubahan ini bermanfaat dalam jangka panjang yaitu meningkatnya penyaluran
bibit gratis sebanyak 100.000 batang per bulan. Hal ini masih belum dapat dicapai. Namun
untuk saat ini tren peningkatan penyaluran bibit dapat dirasakan sejak dilakukan aksi
perubahan ini. Sebagai gambaran pada saat penulisan rancangan aksi perubahan, jumlah
bibit tersalur hingga akhir bulan Juli 2023 adalah 179.870 batang atau rata – rata 25.695
batang per bulan di Persemaian Likupang Batupuih. Sejak aksi perubahan ini dijalankan
menjadi 370.596 batang hingga akhir bulan Oktober 2023 atau penyaluran bibit per bulan
sebesar 37.059 batang per bulan. Penyaluran meningkat sebesar 190.726 batang dari Juli
hingga Oktober 2023 sejak aksi perubahan dilaksanakan. Dengan demikian, keberlanjutan
pelaksanaan aksi perubahan perlu dilakukan untuk meningkatkan penyaluran bibit rata – rata
perbulan kepada masyarakat.

26
40,000

batang/bulan
30,000
20,000
10,000
-

Gambar 4. Tren penyaluran bibit rata – rata per bulan hingga Oktober 2023 Persemaian
Likupang Batuputih

50000
40000
30000
20000
10000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt

Gambar 5. Tren penyaluran bibit rata – rata per bulan hingga Oktober 2023 Persemaian
Kima Atas

Tabel 1. Distribusi Penyaluran Bibit hingga Oktober Tahun 2023 Persemaian Likupang
Batuputih
Bulan
No Jenis Jumlah
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
1 Alpokat 1,472 7244 3408 81 1031 1727 5498 2,632 424 724 24,241
2 Cempaka 330 3985 9902 391 11102 3883 5723 5,020 5011 8351 53,698
3 Jati Putih 335 732 926 125 199 773 1008 240 207 1034 5,579
4 Mahoni 100 2850 3666 24 1110 1816 1985 13,339 636 3477 29,003
5 Matoa 70 1176 1479 54 2626 208 260 2,265 2582 24 10,744
6 Durian 360 5431 6605 151 571 1400 9379 6,398 10930 5179 46,404
Ketapang
7 180 202 460 4 99 292 90 1,191 817 266 3,601
Kencana
8 Tabebuya 95 728 295 8 134 379 225 149 547 977 3,537
9 Kemiri 95 702 1212 253 10036 301 4209 7,651 7584 2797 34,840
10 Kopi - 3752 1566 9 102 24 506 4 52 346 6,361
11 Duku - 610 1474 120 191 916 1867 382 440 902 6,902
12 Pala - 50 450 14 1864 1994 8705 10,763 21305 6917 52,062
13 Nantu 75 1432 3078 161 1037 1117 1762 5,306 9344 6498 29,810
14 Aren - 300 2 0 0 0 14 8,856 1519 505 11,196
15 Jabon - 125 1769 214 950 22 816 521 107 1062 5,586
16 Kayu Manis - 0 664 1 3 152 126 1,157 148 989 3,240
17 Rambutan - 1068 2222 157 423 201 1525 2,117 541 1731 9,985
18 Mangga - 112 943 107 279 278 593 172 204 730 3,418
19 Sengon - 80 278 0 10 17 6 105 450 202 1,148
20 Sirsak - 506 747 2 162 78 218 2,111 766 1336 5,926
21 Gaharu - 323 3518 23 3384 1622 1303 2,539 1096 2665 16,473
22 Cemara laut - 0 0 0 10 0 0 - 0 7 17
23 Jambu Biji - 0 5 0 10 5 27 59 118 748 972
24 Melinjo - 0 0 0 0 0 0 - 0 0 -
25 Pucuk Merah - 0 0 0 0 0 20 6 44 2457 2,527
26 Srikaya - 0 0 0 0 0 0 - 0 0 -
27 Trembesi - 2 56 12 17 15 102 240 150 438 1,032
28 Asam Jawa - 30 33 4 5 20 83 27 0 92 294
29 Kayu Kambing - - - - - - - - 2000 0 2,000
Jumlah 3,112 31,440 44,758 1,915 35,355 17,240 46,050 73,250 67,022 50,454 370,596

27
Tabel 2. Distribusi Penyaluran Bibit hingga Oktober Tahun 2023 Persemaian Kima Atas
Bulan
No Jenis Jumlah
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
1 Jabon 5,300 5,500 9,485 2,600 1,700 3,800 2,800 5 0 10 31,200
2 Cempaka 2,105 3,205 8,700 5,965 3,970 5,793 5,925 11,438 9,864 7,378 64,343
3 Mahoni 1,000 12,005 7,645 3,420 665 2,642 315 160 0 262 28,114
4 Nantu 0 2,790 5,290 7,405 2,105 5,567 2,105 8,278 1,700 410 35,650
5 Durian 3,377 386 3,540 3,138 3,980 6,800 2,215 9,107 2,713 2,094 37,350
6 Matoa 2,720 4,610 3,655 2,300 2,550 3,092 1,253 1,360 1,482 1,250 24,272
7 Duku 0 0 1,070 547 604 389 700 100 0 0 3,410
8 Pala 2,020 950 6,720 2,920 2,725 2,616 1,728 1,510 3,000 2,350 26,539
9 Kemiri 5,920 5,400 4,155 500 1,730 0 5 1,400 30 305 19,445
10 Tabebuya 1,180 70 5,020 420 1,483 2,214 560 1,920 474 653 13,994
11 Mangrove 0 4,700 3,750 2,550 6,975 550 250 4,400 350 2,944 26,469
12 Rambutan 0 45 0 75 5 2,250 0 100 674 1,170 4,319
13 Mangga 0 0 0 20 0 150 0 0 0 27 197
14 Alpokat 0 466 1,937 1,385 5,834 5,626 2,210 2,410 398 505 20,771
15 Alpokat (Vegetatif) 0 0 0 0 107 340 1,736 1,639 1,842 3,255 8,919
16 Durian (Vegetatif) 0 0 0 0 3 5 0 2 21 268 299
17 Rambutan (Vegetatif) 0 0 0 0 0 0 0 0 17 115 132
18 Pala (Vegetatif) 0 0 0 0 0 0 0 200 200 0 400
19 Mangga (Vegetatif) 0 0 0 0 0 5 0 1 0 236 242
20 Manggis (Vegetatif) 0 0 0 0 0 8 5 50 35 95 193
21 Cengkih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Pakoba 200 45 355 650 550 228 230 260 205 556 3,279
23 Kayu Manis 1,560 195 250 1,440 135 260 765 0 0 0 4,605
24 Gmelina 0 130 0 100 0 0 100 0 88 0 418
25 Gaharu 1,310 1,045 3,410 7,335 1,610 4,715 205 1,252 3,110 1,337 25,329
26 Kayu Hitam 70 30 520 665 1,346 1,711 160 555 189 0 5,246
27 Ketapang Kencana 0 35 682 1,000 164 401 319 21 0 0 2,622
28 Aren 425 5 55 15 1,500 303 647 0 0 0 2,950
29 Pinus 0 0 30 550 1,410 225 0 125 102 0 2,442
Jumlah 27,187 41,612 66,269 45,000 41,151 49,690 24,233 46,293 26,494 25,220 393,149

Manfaat jangka panjang yaitu meningkatnya tutupan vegetasi hutan dan lahan yang
berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan hidup di daerah. Dengan penyaluran bibit
yang meningkat maka terjadi peningkatan tutupan vegetasi hutan dan lahan. Dengan asumsi
bahwa penanaman secara agroforestry memiliki kerapatan tanaman 400 batang/ha maka
hingga saat ini telah tertanam seluas 674 ha di Sulawesi Utara dari penyaluran bibit
persemaian dengan presentase 75% tanaman tersebut hidup. Seiring waktu penanaman oleh
masyarakat terus berlanjut dengan memanfaatkan jenis bibit persemaian yang diminati dan
sesuai tempat tumbuh.

3. Implementasi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan


Aksi perubahan ini berdampak bagi pengelola persemaian. Aksi perubahan ini
mengharuskan perubahan atau peningkatan kompetensi sumber daya manusia di
persemaian dalam desain grafis, pengembangan aplikasi, sinematografi , scripwriting dan
video editing.
Kompetensi desain grafis dibutuhkan untuk membuat bahan – bahan publikasi untuk
promosi bibit secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai platform digital yang
sifatnya bukan gambar bergerak. Pengetahuan desain grafis dapat diperoleh melalui
pembelajaran non klasikal atau secara tidak langsung dari berbagai sumber. Desain grafis

28
yang akan digunakan dalam aksi perubahan ini yaitu Canva. Canva merupakan aplikasi
berbasis web yang memiliki banyak tools untuk memudahkan pengguna berkreasi.
Kompetensi pengembangan aplikasi berbasis Android menggunakan Kodular tidak
memerlukan skill pemrograman yang sudah mumpuni. Kodular adalah aplikasi
pengembangan Android berbasis web tanpa kode pemrograman. Pembelajaran Kodular dari
berbagai tutorial atau video kursus online. Semua tools yang diperlukan dalam membuat
aplikasi Android sudah tersedia, sehingga tidak memerlukan upaya yang lebih dalam
pemahaman pemrograman. Tim efektif belajar secara mandiri menggunakan tutorial yang ada
dalam web kodular.io serta di Youtube channel.
Kompetensi sinematografi, scriptwriting dan video editing diperlukan dalam membuat
video promosi. Pengelola persemaian termasuk generasi milenial mempunyai kompetensi
dasar dalam membuat film yang cukup untuk membuat video promosi persemaian. Namun
demikian perlu upaya peningkatan kompetensi agar dapat meningkatkan kualitas film yang
dihasilkan. Dalam penyusunan video promosi digunakan aplikasi VN. Tim efektif belajar
secara mandiri melalui referensi dari TikTok, Youtube dan lain – lain.
Kompetensi yang dibutuhkan masyarakat dalam aksi perubahan ini yaitu kompeten
dalam menggunakan aplikasi Android dan media sosial. Dengan kompetensi ini, masyarakat
dapat mengetahui informasi layanan bibit gratis persemaian. Masyarakat sangat paham
dalam menggunakan media sosial. Setiap ada konten baru yang dipublikasikan mendapatkan
komentar dari masyarakat. Demikian pun untuk aplikasi BIVI mudah untuk dipelajari karena
setiap menu tinggal klik dan dapat langsung digunakan.
Kompetensi dalam menyusun mekanisme pelayanan bibit gratis melalui pembentukan
kelembagaan posko pelayanan bibit gratis diperlukan oleh Dinas Kehutanan Daerah dan
kemampuan dalam mengelola posko bibit diperlukan oleh UPTD KPH di Sulawesi Utara.
Kemampuan ini sudah diterapkan dalam rapat koordinasi dalam hal pembuatan berita acara
kesepakatan yang langsung ditandatangani saat itu juga. Draft nota kesepahaman pun
dibahas dalam rapat koordinasi ini mengingat dihadiri oleh pihak yang langsung
berkepentingan, yakni Dishutda dan KPH.

C. Pengelolaan Stakeholders dan Strategi Komunikasi


1. Stakeholders : Peran dan pengaruhnya
Mengidentifikasi jejaring kerja adalah salah satu kegiatan penting dalam berorganisasi
yang pada dasarnya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Dengan
melakukan koordinasi dan kolaborasi antar bagian dari satu organisasi atau dengan
organisasi lain, akan memudahkan mengatasi masalah untuk mencapai tujuan.

29
Keep Manage
satisfied Closely
Latents Promotors
•Pemerintah •Kepala Balai
Kabupaten/Kota •Pejabat Pengawas
•Camat/Kepala Desa lingkup Balai
•Masyarakat •Pengelola
Pedesaaan Persemaian
•Staf BPDAS
Power

Apathetics Defenders
•Masyarakat •Dinas Kehutanan
Perkotaan •KPH I-VI
•UPT KLHK
•Forum DAS

Minimal Keep
effort informed

Interest

Gambar 6. Matriks Stakeholder

Identifikasi stakeholder yang dikelompokkan dalam Matriks Stakeholder Mendelow


bertujuan untuk mengetahui bagaimana berinteraksi dengan pihak terkait1. Promotors dalam
aksi perubahan ini yaitu kepala balai, pejabat pengawas lingkup balai, pengelola persemaian
dan staf balai. Stakeholder yang terpenting berada pada bagian ini sebagai key player harus
dilibatkan dalam semua perkembangan organisasi. Peran dan pengaruh stakeholder dalam
Promotors adalah sebagai berikut :
a. Kepala Balai sangat menentukan kelancaran aksi perubahan ini terkait dukungan
kebijakan dan penganggaran dalam melaksanakan teknis kegiatan.
b. Pejabat pengawas lingkup balai berperan dalam memberikan masukan demi
kelancaran dan kebermanfaatan aksi perubahan. Hal ini dibuktikan pada saat awal
kegiatan aksi perubahan, Kepala Sub Bagian Tata Usaha memberikan masukan untuk
mengunjungi kantor – kantor kecamatan dan mempromosikan bibit secara langsung.
Pendanaan terkait pembuatan banner difasilitasi dari Sub Bagian Tata Usaha melalui
akun belanja penyebarluasan informasi. Kepala Seksi RHL, manager persemaian di
Seksi RHL dan Staf Pranata Komputer Sub Bagian Tata Usaha memberikan masukan
terkait pengembangan BIVI.

1
Modul Pemetaan Pemangku Kepentingan, Lembaga Administrasi Negara, 2015
30
c. Staf BPDAS termasuk Seksi Penguatan Kelembagaan berperan dalam memberikan
masukan saat diskusi rapat internal dan menjalankan tugas dalam aksi perubahan.
Sebagai contoh, dalam pelaksanaan rapat koordinasi, tim kerja berkoordinasi dengan
para pihak untuk kelancaran kegiatan. Dalam uji coba BIVI, semua staf dilibatkan
untuk melakukan uji coba dalam smartphone Android masing – masing.
d. Staf pengelola persemaian berperan dalam menjalankan aksi perubahan. Perannya
adalah memberikan masukan diskusi dan menjalankan tugas aksi perubahan.
Pemangku kepentingan pada kelompok Defenders yaitu Dinas Kehutanan, KPH I –
VI, UPT KLHK Sulut, dan Forum DAS. Pemangku kepentingan pada defenders memiliki
interest yang tinggi dalam merespon semua keputusan organisasi meskipun sebenarnya
mereka tidak memiliki power yang besar untuk mempengaruhi. Stakeholder ini bisa dijadikan
sebagai sekutu dalam mendukung kebijakan tertentu. Oleh karenanya penting untuk
menginformasi-kan isu-isu yang mereka minati. Peran dan pengaruh stakeholder dalam
Defenders adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara sangat berperan dalam
dukungan kebijakan pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis
persemaian di Dishutda dan KPH. Terdapat 6 (enam) KPH yang dinaungi oleh
Dishutda. Sehingga, instruksi oleh Kadishutda Provinsi Sulawesi Utara akan dipatuhi
oleh para kepala KPH yang berada dibawahnya.
b. Para Kepala KPH lingkup Provinsi Sulawesi Utara memiliki wilayah kerja di tingkat
tapak yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Dukungan para kepala KPH
dalam aksi perubahan ini yaitu menyediakan lokasi dan penanggung jawab posko
bibit. Dalam rapat koordinasi dijelaskan bahwa telah ditandatangani berita acara
kesepakatan yang menunjuk lokasi posko untuk masing – masing KPH. Dengan
demikian, KPH memiliki peran dalam ikut menyalurkan bibit gratis bagi masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. UPT KLHK di Sulawesi Utara memiliki peran dan pengaruh dalam hal
mensosialisasikan bibit gratis kepada masyarakat yang berada dalam cakupan
wilayah kerja sesuai tugas dan fungsinya. Sebagai contoh, UPT BPSKL Sekwil III
menggandeng staf pengelola persemaian ikut mensosialisasikan bibit gratis kepada
kelompok perhutanan sosial di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
d. Forum DAS memiliki peran dan pengaruh dalam hal mensosialisasikan bibit gratis
kepada masyarakat. Pada tanggal 21 September 2023 dan 3 Oktober 2023, Forum
DAS ikut memfasilitasi permohonan bibit dari masyarakat Desa Malola, Kabupaten
Minahasa Selatan untuk penanaman aren di wilayah desanya.
Pemangku kepentingan yang berada pada kelompok Latents yaitu Pemerintah
Kabupaten/Kota, Camat/Kepala Desa/Lurah serta masyarakat pedesaan. Mereka berperilaku

31
pasif dan menunjukkan rendahnya interest dalam urusan organisasi. Menghadapi tipe
stakeholder seperti ini perlu untuk menganalisis potensi minat dan reaksi kelompok ini dalam
semua perkembangan penting dalam organisasi dan melibatkan mereka sesuai dengan
kepentingan mereka.
a. Pemerintah Kabupaten/Kota berperan dan berpengaruh memberikan informasi atau
ikut mensosialisasikan layanan publik bibit gratis persemaian kepada warga
masyarakatnya. Ajakan atau himbauan dari Bupati atau Walikota akan lebih didengar
oleh warganya. Keikutsertaan dalam memeriahkan event Festival Pesona Selat
Lembeh oleh Dinas Pariwisata Kota Bitung dan Likupang Tourism Festival oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Minahasa Utara melalui promosi bibit gratis kepada masyarakat
memberikan dampak positif terhadap peningkatan distribusi bibit.
b. Camat/Kepala Desa/Lurah memiliki peran dan pengaruh yang penting untuk mengajak
warganya dalam memanfaatkan bibit gratis kepada masyarakat. Ajakan Camat/Kepala
Desa/Lurah tentunya akan lebih didengar oleh warganya. Kunjungan pada saat
promosi langsung ke kantor kecamatan memberikan dampak positif tehadap distribusi
bibit. Hal ini disebabkan Camat komunikatif ke warganya dalam memberikan informasi
layanan bibit gratis.
c. Masyarakat pedesaan berperan sangat penting sebagai klien/customer/pelanggan
atau target distribusi bibit. Lahan – lahan budidaya banyak dimiliki oleh masyarakat
pedesaan.
Pemangku kepentingan pada kelompok Apathetics tidak memiliki interest yang tinggi
dalam keputusan organisasi juga power yang rendah untuk mempengaruhi dan memberikan
dampak yang besar yaitu masyarakat pada umumnya. Namun demikian, organisasi tetap
harus menjaga kelompok ini mendapatkan informasi dalam batas yang diperlukan, tetapi tidak
harus berupaya terlalu banyak ke mereka. Masyarakat perkotaan biasanya masih terkoneksi
dengan sanak saudara yang berada di pedesaan. Selain itu, masyarakat perkotaan juga
memiliki lahan budidaya yang berada di pedesaan. Sehingga, informasi harus tetap diberikan
kepada masyarakat perkotaan. Event promosi bibit pada FPSL dan LTF merupakan salah
satu cara pemberian informasi kepada masyarakat perkotaan.

2. Penerapan Strategi Komunikasi


Strategi komunikasi yang diterapkan antara stakeholder berbeda tergantung dari
posisinya dalam Matriks Mendelow. Pada kelompok promotor, perlu komunikasi yang intensif
melalui diskusi, koordinasi, konsultasi atau instruksi tergantung tingkatannya dalam organisasi
agar aksi perubahan ini dapat berjalan dengan lancar.

32
Tabel 3. Strategi Komunikasi
Bentuk Kategori Posisi Strategi
No. Stakeholders
kontribusi Sebelum Sesudah Kekuatan Kepentingan Pengaruh Komunikasi
Penanggung
jawab
1. Kepala Balai anggaran Promotor Promotor + + + Konsultasi
dan
kegiatan
Pejabat
Bantuan
2. Pengawas Promotor Promotor + + + Diskusi, koordinasi
pemikiran
lingkup Balai
Diskusi,
Pengelola Bantuan
3. Promotor Promotor + + + koordinasi,
Persemaian teknis
instruksi
Diskusi,
Bantuan
4. Staf BPDAS Promotor Promotor + + + koordinasi,
teknis
instruksi
Diskusi,
Dinas koordinasi,
5. Kemitraan Defender Promotor -|+ + +
Kehutanan memberikan
pelayanan
Diskusi,
koordinasi,
6. KPH I-VI Kemitraan Defender Promotor -|+ + +
memberikan
pelayanan
Diskusi,
koordinasi,
7. UPT KLHK Kemitraan Defender Promotor -|+ + +
memberikan
pelayanan
Diskusi,
koordinasi,
8. Forum DAS Kemitraan Defender Promotor -|+ + +
memberikan
pelayanan
Pemkab/ Fasilitasi, Memberikan
9. Latent Promotor + -|+ +
Pemkot supporting pelayanan
Camat/Kepala Fasilitasi, Memberikan
10. Latent Promotor + -|+ +
Desa/Lurah supporting pelayanan
Masyarakat Memberikan
11. - Latent Latent + - +
Pedesaan pelayanan
Memberikan
Masyarakat pelayanan,
12. - Apathetic Latent -|+ - -/+ | +
Perkotaan Memberikan
informasi

Pada kelompok defender terutama dari Dishutda dan KPH yang berada di tataran
pemerintah provinsi, strategi komunikasi yang diberikan adalah diskusi, koordinasi dan
memberikan pelayanan. Strategi komunikasi dengan Dishutda dan KPH diterapkan dalam
rapat koordinasi pada tanggal 30 Oktober 2023. Dalam rapat ini diskusi dan koordinasi
ditekankan untuk mencapai kesepakatan. Selanjutnya pemberian pelayanan terkait
pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian. Pemberian pelayanan
yang dimaksud yaitu melakukan penyaluran bibit gratis ke lokasi – lokasi posko yang nantinya
akan terbentuk. Dalam rapat koordinasi, pemberian pelayanan yaitu mengakomodasi atau
memfasilitasi Dishutda dan KPH dalam menyalurkan bibit ke masyarakat. Hal ini dapat

33
meningkatkan peran dari defender menjadi promotor. Karena memiliki kekuatan dan interest
yang sama tingginya dalam menyalurkan bibit ke masyarakat. Surat permohonan bibit dari
masyarakat melalui posko bibit terdekat ditujukan pada Kepala Dishutda atau Kepala KPH.
Untuk monitoring dan evaluasi pelayanan posko nantinya akan dilakukan secara bersama –
sama untuk melihat dampak bibit tanaman yang telah disalurkan.
Pada kelompok latents yakni pemerintah kabupaten/kota, camat/kepala desa/lurah,
dan masyarakat pedesaan. Pemerintah Kota dalam hal ini adalah Dinas Pariwisata Kota
Bitung adalah penyelenggara event Festival Pesona Selat Lembeh pada tanggal 4 – 10
Oktober 2023. Pemerintah Kabupaten dalam hal ini adalah Dinas Pariwisata Kabupaten
Minahasa Utara merupakan penyelenggara event Likupang Tourism Festival pada tanggal 26
– 28 Oktober 2023. Camat/Kepala Desa/Lurah memiliki dukungan warga yang berada di
wilayahnya. Strategi komunikasi yang diberikan adalah memberikan pelayanan kepada
kelompok ini. Pelayanan prima promosi dan penyaluran bibit dalam event FPSL maupun LTF
memberikan warna tersendiri dalam meramaikan acara. Banyak masyarakat yang berkunjung
di stand atau booth persemaian untuk sekedar bertanya atau langsung membawa bibit gratis.
Para petugas persemaian melayani setiap pejabat atau petugas dari lingkungan
pemkab/pemkot dan masyarakat yang berkunjung. Demikian pun pada kelompok apathetics
yaitu masyarakat perkotaan. Strategi komunikasi yang diberikan adalah pemberian pelayanan
dan informasi.

3. Net Map Stakeholdes dan Dukungan terhadap aksi perubahan


Para pihak yang sebelumnya berada di kelompok defenders menjadi kelompok
promotor yakni Dishutda dan KPH setelah dilakukan aksi perubahan pembentukan
kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian. Dalam rapat koordinasi, Dishutda dan
KPH menyatakan dukungannya terhadap aksi perubahan ini sebagaimana dalam rapat
koordinasi tanggal 30 Oktober 2023 yang tertuang dalam berita acara kesepakatan
(https://drive.google.com/file/d/18F9m_-p3vQwbxIOkqVCYzkqNj7ntt0tW/view?usp=sharing).
Dalam rapat ini disepakati jumlah dan lokasi posko masing – masing KPH. Dengan adanya
komitmen yang tertuang dalam berita acara kesepakatan dan nota kesepahaman antara
Kepala BPDAS Tondano dan Kepala Dishutda Provinsi Sulawesi Utara, maka terjadi
perubahan posisi stakeholder. Yang semula tidak memiliki kekuatan menjadi memiliki
kekuatan untuk ikut serta dalam menyalurkan bibit gratis melalui posko bibit. Dalam rapat
koordinasi KPH mengemukakan bahwa setiap lokasi posko sekiranya dapat melayani bibit
sesuai dengan kondisi tapak dan minat masyarakat setempat. Oleh karena itu dalam
pengiriman bibit ke posko, KPH perlu mengajukan surat permohonan kebutuhan jenis dan
jumlah bibit pada lokasi posko masing – masing agar tidak terjadi bibit yang tidak tersalurkan
karena tidak ada peminat.

34
Kepala Balai
Pemkab/Pemkot (+) Dishutda Prov. Sulut (+)

Camat/Kepala Tim efektif :


Desa/Lurah (+) Project leader KPH I, II, III, IV, V, VI (+)
Staf pengelola persemaian
Masyarakat Staf Seksi Penguatan kelembagaan DAS
Pedesaan (+) UPT KLHK (+)

Masyarakat
Perkotaan (+) Pejabat Pengawas Lingkup Balai (+) Forum DAS (+)

Keterangan :
: Stakeholder internal (+) : pendukung : arahan/bimbingan
: Stakeholder eksternal (-) : penghambat : diskusi dan koordinasi (F)
(+/-) : potensi mendukung/menghambat : diskusi dan koordinasi (NF)

Gambar 7. Net maps stakeholder


Dukungan juga diberikan oleh UPT KLHK dalam bentuk ikut mensosialisasikan bibit
gratis persemaian kepada kelompok perhutanan sosial yang dibinanya. Balai PSKL Sekwil III
menggandeng tim efektif melalui Surat Tugas Kepala BPSKL Sulawesi Nomor : ST.333/X-
3/BPSKL-III/PEG.3.0/10/2023 tanggal 9 Oktober 2023 dalam mengajarkan teknik budidaya
pala dan mensosialisasikan bibit gratis persemaian di Bolaang Mongondow Timur tanggal 11
– 14 Oktober 2023. Dengan demikian UPT KLHK yang memiliki kelompok binaan, dapat
menjadi promotor dalam memfasilitasi permohonan bibit.
Forum DAS juga ikut serta dalam fasilitasi permohonan bibit gratis kepada
masyarakat. Di Kabupaten Minahasa Selatan tepatnya di Desa Malola terdapat masyarakat
yang sangat ingin menanam kembali tanaman aren yang sudah tidak produktif. Forum DAS
memfasilitasi hal tersebut dengan membuat surat permohonan bibit untuk masyarakat Desa
Malola pada tanggal 21 Sepember 2023 dan 3 Oktober 2023. Dalam hal ini, Forum DAS
bertindak sebagai promotor yang memfasilitasi permohonan bibit kepada masyarakat.
Dijelaskan sebelumnya bahwa pemerintah kabupaten/kota, dalam hal ini adalah Dinas
Pariwisata, mendukung fasilitasi promosi bibit gratis persemaian dengan disediakannya stand
layanan bibit di event FPSL tanggal 4 – 10 Oktober 2023 dan LTF pada tanggal 26 – 28
Oktober 2023. Sehingga, posisi pemerintah kabupeten/kota menjadi berpindah dari kelompok
latent (memiliki kekuatan tapi rendah minat) menjadi promotor (memiliki kekuatan dan tinggi
minat).
Melalui kunjungan tim efektif ke kantor – kantor camat akhirnya camat memberikan ijin
untuk pemasangan banner informasi layanan bibit gratis di kantor kecamatan. Sehingga,
masyarakat sekitar dapat mengetahui prosedur layanan bibit gratis. Kunjungan promosi
layanan bibit mendapatkan respon positif bagi masyarakat. Contohnya pada Kecamatan
Kauditan dan Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara, warga yang melihat informasi
35
pada banner di kantor camat langsung mengunjungi persemaian untuk mendapatkan bibit
gratis. Camat/Kepala Desa/Lurah dalam hal ini berpindah posisi dari latent menjadi promotor
karena memiliki kekuatan untuk memengaruhi warganya dan menunjukkan minat yang tinggi
agar dapat memanfatakan layanan bibit gratis tersebut.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan merupakan konsumen atau pelanggan bibit
gratis yang senantiasa dilayani secara prima. Bentuk pelayanan yang disediakan dalam aksi
perubahan ini yaitu pelayanan informasi dan pelayanan bibit gratis. Dalam event festival yang
diikuti masyarakat pedesaan dan perkotaan, diberikan pelayanan informasi sekaligus
pelayanan bibit gratis. Yang berubah posisi dalam matriks stakeholder yaitu masyarakat
perkotaan, dimana dari apathetics yang tidak peduli menjadi latent, yakni memiliki kekuatan
walaupun minat masih rendah. Minat yang rendah atau tinggi dari masyarakat pedesaan
umumnya berkaitan dengan ketersediaan lahan yang dimilikinya. Masyarakat pedesaan yang
memiliki ketersediaan lahan bahkan dapat menjadi promotor bila mereka mengangkut sendiri
bibit di persemaian untuk ditanam kebunnya.

4. Kendala dan Upaya Mengatasi


Kendala dalam berkomunikasi dengan para pihak pada prinsipnya tidak ada. Semua
bisa dikomunikasikan dan dikoordinasikan. Pembentukan kelembagaan posko pelayanan
bibit gratis persemaian adalah kesepakatan dari stakeholder khususnya Dishutda dan KPH di
Provinsi Sulawesi Utara sebagai solusi dari permasalahan bibit gratis yang kurang lancar.
Namun demikian, kendala dan upaya mengatasi yang akan dihadapi antara lain ;
a. Kendala bibit yang mangkrak dalam posko dapat terjadi. Untuk kelancaran distribusi,
ketersediaan jenis dan jumlah bibit dalam posko menyesuaikan dengan minat
masyarakat.
b. Pencegahan bibit yang mati dalam posko bibit dengan menunjuk penanggung jawab
posko dan diberikan insentif untuk memelihara bibit sebelum disalurkan. Penanggung
jawab posko akan dimonitor dan dievaluasi kinerjanya setiap bulan dengan meminta
laporan realisasi penyaluran bibit berupa berita acara serah terima bibit ke
masyarakat dan dokumentasinya.

D. Diseminasi dan Publikasi Aksi Perubahan


Kegiatan dalam mengkomunikasikan aksi perubahan sudah dilakukan sejak tahap
pembangunan komitmen bersama. Pada tahap ini, penulis berkonsultasi dan berdiskusi
terkait aksi perubahan kepada Kepala Dishutda Provinsi Sulawesi Utara mengenai
permasalahan distribusi bibit yang kurang lancar. Beliau mengemukakan bahwa perlunya
posko bibit yang mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan juga sistem informasi yang
handal dalam menyampaikan secara luas layanan bibit gratis. Hal ini termasuk yang

36
melatarbelakangi judul aksi perubahan ini. Penyampaian beliau dikemukakan dalam video
slide paparan yang termasuk didiseminasikan oleh penyusun dalam rapat koordinasi
pembentukan kelembagaan posko pelayanan bbit gratis persemaian tanggal 30 Oktober 2023
pada tautan berikut; https://docs.google.com/presentation/d/13pp18mCybV_d-
6nxJcuOYxdwe2UoJcH2/edit?usp=share_link&ouid=103347247910360500772&rtpof=true&
sd=true.
Diseminasi aksi perubahan dilakukan pada rapat koordinasi dengan menyampaikan
tahapan aksi perubahan yang telah diselesaikan. Kegiatan dalam milestone jangka pendek
sudah selesai pada saat rapat koordinasi ini. Aksi perubahan ini adalah kegiatan BPDAS
bukan hanya kegiatan penyusun karena bertujuan untuk mengatasi distribusi bibit yang
kurang lancar. Pada rapat koordinasi diberikan dukungan terhadap aksi perubahan
pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian berupa
penandatanganan berita acara kesepakatan yang ditandatangani Dishutda dan KPH. Para
Kepala KPH menyampaikan usulan terhadap aksi perubahan ini. Diantaranya yaitu ; jenis bibit
pada masing – masing posko disesuaikan dengan minat masyarakat setempat,
diperkenankannya mengusulkan lebih dari satu posko mengingat wilayah kerja yang luas
bahkan terpisah oleh pulau, perlunya bantuan untuk sarana paranet di posko mengingat
minimnya anggaran di KPH.
Ketertarikan terhadap aplikasi BIVI disampaikan pula dalam rapat ini. Penjelasan
mengenai aplikasi BIVI disampaikan lebih detil dan tautan download berupa sticker dengan
QrCode diberikan untuk disebarkan. Dalam rapat, staf Dishutda menyampaikan bagaimana
jika petani yang tidak dapat mengoperasikan smartphone untuk mendapatkan layanan dari
BIVI. Dalam BIVI terdapat nomor kontak 3 (tiga) persemaian yang dapat dihubungi jika
menginginkan informasi secara manual.

E. Keberlanjutan Aksi Perubahan


Keberlanjutan aksi perubahan setelah ditandatanganinya nota kesepahaman
pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian antara Kepala BPDAS
Tondano dan Kepala Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, yaitu ;
1. Membuat surat permintaan tenaga teknis pengelola posko bibit gratis persemaian kepada
Dishutda dan KPH sebagaimana lokasi dalam berita acara kesepakatan.
2. Dishutda dan KPH membalas surat BPDAS yang berisi tentang penanggung jawab
masing – masing posko bibit.
3. BPDAS Tondano menerbitkan surat keputusan tentang penunjukan lokasi dan
penanggung jawab posko pelayanan bibit gratis persemaian.

37
4. Dishutda dan KPH membuat surat permohonan bibit kepada Kepala BPDAS Tondano
dengan melampirkan jenis dan jumlah pada lokasi posko bibit. Informasi ketersediaan
bibit dapat dilihat pada aplikasi BIVI.
5. Melakukan rapat briefing terhadap penanggung jawab posko pelayanan bibit gratis
persemaian.
6. Penanggung jawab posko menyiapkan tempat penampungan bibit sementara di
lapangan agar mudah untuk dipantau dan dipelihara.
7. Persemaian melakukan pengiriman bibit menggunakan truk ke lokasi posko – posko bibit
yang sudah siap.
8. Penanggung jawab posko melakukan pemeliharaan bibit dalam posko dan melayani
permohonan bibit kepada masyarakat.
9. Penanggung jawab posko mengirimkan scan berita acara serah terima bibit kepada
masyarakat dan dokumentasinya melalui aplikasi BIVI pada menu upload foto.
10. Posko bibit yang telah habis dalam menyalurkan bibitnya dapat melakukan permohonan
bibit kembali kepada BPDAS.
11. BPDAS secara periodik melakukan monitoring dan evaluasi posko bibit serta evaluasi
bibit tanaman yang telah disalurkan.
12. BPDAS melaksanakan rapat dalam rangka monitoring e-service BIVI dan kemungkinan
melaksanakan update untuk penyempurnaan pada versi – versi berikutnya.
13. BPDAS melaksanakan rapat koordinasi implementasi nota kesepahaman untuk
membahas kebermanfaatan posko bibit yang berjalan.
14. Posko bibit akan terus berjalan dan dilakukan pemantauan dalam rangka kemitraan yang
baik dan berkelanjutan.
15. BPDAS akan terus melakukan promosi bibit baik secara langsung melalui keikutsertaan
dalam event festival di tahun – tahun berikutnya.
16. BPDAS akan terus mengupdate informasi dalam media sosial.

38
BAB III. KETERKAITAN DENGAN MATA PELATIHAN PILIHAN

A. Pembangunan Ekonomi Hijau2


Pembangunan ekonomi hijau adalah pembangunan yang menyinergikan antara
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan. Keseriusan Pemerintah
ditunjukkan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Untuk Pencapaian Target Kontribusi yang
Ditetapkan Secara Nasional (NDC/National Determined Contribution) dan Pengendalian
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dalam Pembangunan Nasional, yang mengatur bahwa
pengurangan emisi GRK didukung utamanya oleh pengendalian emisi GRK sektor kehutanan
untuk menjadi penyimpan/penguatan karbon dengan pendekatan karbon net sink sektor
kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada tahun 2030. Selanjutnya, KLHK menerbitkan
Keputusan Menteri LHK Nomor 168/2022, 24 Februari 2022 tentang Indonesia’s Forestry and
Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 untuk Pengendalian Perubahan Iklim. Sasaran yang
ingin dicapai melalui penerapan Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yaitu
tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030,
mendukung net zero emission sektor kehutanan dan untuk memenuhi NDC yang menjadi
kewajiban nasional.
Sulawesi Utara dalam kaitannya dengan FOLU Net Sink 2023 diarahkan untuk
melaksanakan Pencegahan Deforestasi Mineral (RO1, 38,343 ha), Pencegahan Degredasi
Konsesi Terencana (RO3, 8,041 ha), Pembangunan Hutan Tanaman (RO4. 3,925 ha),
Penerapan RIL-C (RO6,2,680 ha), Peningkatan Cadangan Karbon dengan Rotasi (RO7,
3.700 ha), Peningkatan Cadangan Karbon tanpa Rotasi (RO8, 74 ha), dan Perlindungan Areal
Konservasi Tinggi (RO11, 154,557 ha), Total seluas 211,320 ha. Arahan tersebut seluruhnya
berada di lokasi dengan Indeks Prioritas Lokasi (IPL) 7 sd 9. Saat ini dilakukan penyusunan
Rencana Kerja Sub Nasional Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan analisa lebih lanjut
terhadap peta-peta Provinsi Sulawesi Utara, di Provinsi Sulawesi Utara tidak terdapat IPL 7,
8 maupun 9, dan tidak terdapat Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), sehingga
RO yang ada adalah Pencegahan Deforestasi di tanah mineral (RO1, 31,747 ha),
Peningkatan Cadangan Karbon dengan Rotasi (RO7, 29,711 ha), Peningkatan Cadangan
Karbon tanpa Rotasi (RO8, 26,270 ha), dan Perlindungan Areal Konservasi Tinggi (RO11,
159,209 ha), total luas 246,937 ha. Provinsi Sulawesi Utara memiliki potensi peningkatan
serapan CO2e melalui Pengelolaan Mangrove (RO12), namun RO12 tidak menjadi arahan
Nasional (Tim Penyusun Renja Sub Nasional Provinsi Sulawesi Utara, 2023).

2
Mata Pelatihan Pilihan Pembangunan Ekonomi Hijau dalam LMS LAN
39
Persemaian memberikan pelayanan bibit gratis kepada masyarakat untuk ditanam di
lahan budidaya maupun pada kawasan hutan melalui skema rehabilitasi hutan. Semakin
banyak bibit tanaman yang tersalur diharapkan semakin luas tutupan hutan dan lahan di
Sulawesi Utara. Secara langsung mampu menyumbang cadangan karbon dalam rangka
FOLU Net Sink 2030.
Dalam aksi perubahan ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi persemaian
kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pelayanan bibit gratis persemaian.
Diharapkan aksi perubahan ini dapat bermanfaat dalam peningkatan luas tutupan hutan dan
lahan.

B. Mengaktifkan Transformasi Digital di Sektor Pemerintahan3


Transformasi digital menjadi suatu keharusan di sektor pemerintahan. Transformasi
digital adalah membayangkan kembali bagaimana mempersatukan orang, data, dan proses
untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan mempertahankan keunggulan kompetitif di dunia
yang mengedepankan digital. Steve Masser menyebutkan bahwa transformasi digital
pemerintahan pada prinsipnya adalah kesederhanaan, yaitu membuat layanan pemerintah
menjadi lebih sederhana, cepat, jelas dan mudah dipahami. Craft dan Spicer mengemukakan
bahwa transformasi digital dalam pemerintahan adalah pemikiran ulang radikal tentang
bagaimana pemerintahan bekerja, dengan cara baru dalam berfikir dan mengorganisasi
dalam sektor publik dengan tujuan untuk memodernisasi dan meningkatkan kemampuan
dalam memecahkan permasalahan publik.
Langkah pertama dalam melakukan transformasi digital adalah dengan
membayangkan visi pemerintahan di masa depan. Dari visi tersebut dikembangkan
strategiberisi daftar prioritas kemampuan yang diperlukan untuk mendorong transformasi
digital institusi. Langkah kedua yaitu menentukan model dan operasi pemerintahan. Model
yang akan ditentukan dapat didasarkan dari aspek layanan, proses, pengambilan keputusan
atau bagi pakai data. Langkah ketiga yaitu dengan membangun dari kasus yang menarik
untuk perubahan. Langkah keempat yaitu dengan membagikan visi tersebut kepada orang
lain. Stakeholder yang tidak berpartisipasi dalam fase awal mungkin tidak sepenuhnya
memahami apa yang ingin dicapai dan mengapa. Oleh karenanya, visi perlu dibagi secara
terus menerus guna memastikan area perubahan masih sesuai dengan tujuan yang ingin
diharapkan. Langkah kelima yaitu dengan menjalankannya. Tidak ada acara yang benar
untuk bertransformasi digital. Proyek pilot dapat dimulai dari unit terkecil dari organisasi.
Selanjutnya pengujian dan iterasi untuk konsep yang lebih besar.

3
Mata Pelatihan Pilihan Mengaktifkan Transformasi Digital di Sektor Pemerintahan dalam
LMS LAN
40
Aplikasi BIVI yang akan dikembangkan berbasis Android akan diterapkan sebagai
aplikasi layanan bibit gratis persemaian untuk mempermudah dan menyederhanakan
prosedur diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat luas. Dengan adanya
transformasi digital pada unit organisasi persemaian diharapkan dapat membantu organisasi
dalam meningkatkan pelayanan bibit gratis kepada masyarakat.

C. Manajemen Pemerintahan4
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam perkembangan jaman saat ini, di era
revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan majunya perkembangan teknologi informasi, adalah
bagaimana mensikapi era yang canggih dan dinamis yang dinamakan VUCA, yaitu Volatile
(bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambigue (tidak jelas). Volatility
berarti sebuah perubahan dinamika yang sangat cepat dalam berbagai hal seperti sosial,
ekonomi dan politik. Uncertainty bermakna sulitnya memprediksi isu dan peristiwa yang saat
ini sedang terjadi. Complexity adalah adanya gangguan dan kekacauan yang mengelilingi
setiap organisasi. Ambiguity didefiniskan sebagai beban berat realitas dan makna yang
berbaur dari berbagai kondisi yang ada atau sebuah keadaan yang terasa mengambang dan
kejelasan masih dipertanyakan. Bob Johansen (2009) membalikkan kondisi negatif VUCA
menjadi VUCA Prime, yakni Vision (visi yang jelas), Understanding (memahami situasi),
Clarity (komunikasi dan kolaborasi) dan Agility (lincah mengelola organisasi) (Kendana,
2021). Sehingga dalam meningkatkan pelayanan publik, adopsi VUCA Prime perlu diterapkan
dengan mengoptimalkan manajemen pemerintahan.
Manajemen merupakan proses mengoptimalkan pengelolaan organisasi secara efektif
dan efesien bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam
mencapai tujuan organisasi (Hersey dan Blanchard, 1988 dalam Kendana, 2021). Fungsi
manajemen terdiri atas perencanaan (plan), pengorganisasian (organize), pelaksanaan (act),
dan pengawasan (control). Pemerintahan adalah semua lembaga negara yang menjalankan
fungsinya untuk mencapai tujuan negara. Manajemen pemerintahan merupakan manajemen
yang ditetapkan pada pemerintahan untuk melakukan tata kelola penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan negara melalui ruang lingkup perencanaan
pemerintahan, pengorganisasian sumber – sumber pemerintahan, penggunaan sumber –
sumber pemerintahan, dan kontrol pemerintahan.
Terdapat tiga fungsi hakiki pemerintahan yaitu pelayanan (service), pemberdayaan
(empowerment) dan pembangunan (development). Dalam kaitannya dengan organisasi
persemaian, fungsi manajemen pemerintahan yang dijalankan adalah pelayanan bibit gratis
yang berkualitas kepada masyarakat yang memberikan manfaat ekonomis dan ekologis.

4
Mata Pelatihan Pilihan Manajemen Pemerintahan dalam LMS LAN
41
Manfaat ekonomis yaitu dengan penanaman kayu – kayuan dan buah – buahan diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sedangkan manfaat ekologisnya adalah
meningkatnya luas tutupan hutan.
Manajemen pemerintahan di era revolusi industri 4.0 harus mampu beradaptasi
dengan perubahan yang sangat cepat dalam semua lini kehidupan masyarakat yang didukung
perkembangan teknologi yang semakin canggih. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana
menghadapi masyarakat dengan perubahan sikap dan perilaku masyarakat di era industri 4.0.
Dengan demikian, ASN dituntut memiliki kualitas karakter (moral dan kinerja) agar mampu
beradaptasi pada lingkungan yang dinamis, keterbukaan wawasan (literasi) baca, tulis,
budaya, teknologi informasi dan komunikasi digital, dan finansial, serta menguasai empat
kompetensi (4Cs) sebagaimana dinyatakan Sharon dan Ken Key (21st Century Skills,
Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008) yaitu berfikir kritis (critical
thinking), komunikatif (communicative), kolaboratif (collaborative), dan berfikir kreatif dan
inovatif (creative and innovative). Internalisasi karakter, literasi, dan kompetensi tersebut
diyakini akan mempengaruhi cara berfikir, cara bekerja, alat untuk bekerja, dan keterampilan
untuk hidup (Kendana, 2021).
Dalam mengatasi permasalahan distribusi bibit yang kurang lancar karena masih
banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui layanan bibit gratis perlu dilakukan penguatan
jejaring informasi melalui penyebarluasan informasi persemaian atau promosi pada berbagai
platform digital dan secara langsung kepada masyarakat. Selain itu, untuk mengatasi
keengganan masyarakat dalam mengambil bibit yang jauh lokasi dibentuk kelembagaan
posko pelayanan bibit gratis melalui kemitraan dengan Dinas Kehutanan. Empat kompetensi
(4Cs) dalam peningkatan pelayanan bibit gratis diimplementasikan dalam aksi perubahan ini.
Kompetensi 4Cs ditunjukkan dengan terjalinnya kemitraan dengan Dishutda dan KPH
Provinsi Sulwesi Utara melalui ditandatanganinya berita acara kesepakatan dan nota
kesepahaman. Selanjutnya, operasionalisasi posko bibit di KPH dapat dilaksanakan untuk
menyalurkan bibit kepada masyarakat. Ditunjukkan pula dengan inovasi aplikasi BIVI sebagai
e-service layanan bibit gratis kepada masyarakat.

42
BAB IV. PELAKSANAAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DALAM AKSI PERUBAHAN

Pemetaan sikap perilaku kepemimpinan diawali dengan menilai diri sendiri dari aspek
integritas, kerjasama dan mengelola perubahan. Aspek integritas terdiri atas sub aspek
tanggung jawab, komitmen, kedisplinan, kejujuran, konsistensi, dan pengambilan keputusan
dilematis. Aspek kerjasama terdiri atas sub aspek kerjasama internal, kerjasama eksternal,
komunikasi, fleksibilitas, komitmen dalam tim. Aspek mengelola perubahan terdiri atas sub
aspek orientasi pelayanan, adaptabilitas, pengembangan diri dan orang lain, orientasi hasil,
dan inisiatif.
Pemetaan sikap perilaku kepemimpinan dilanjutkan dengan penilaian dari mentor atau
atasan langsung dalam aspek dan sub aspek yang sama. Berdasarkan hasil penilaian oleh
mentor, penyusun memiliki kelemahan yang perlu ditingkatkan pada aspek mengelola
perubahan.
Hasil pemetaan memiliki nilai kualifikasi 8,39 dengan kategori baik. Hal ini dapat dilihat
dari rekap nilai akhir sikap perilaku peserta pada gambar dibawah. Aspek yang perlu
ditingkatkan adalah pada aspek mengelola perubahan, sehingga memerlukan strategi
pengembangan potensi diri peserta.

Gambar 8. Penilaian Sikap Perilaku Sebelum Aksi Perubahan

Strategi pengembangan potensi diri peserta yaitu pada aspek mengelola perubahan
sub aspek orientasi pelayanan dan berorientasi pada hasil. Pada sub aspek orientasi
pelayanan perlu dilakukan pengembangan mandiri melalui mempelajari konsep-konsep dasar
pelayanan prima dalam sektor publik sesuai dengan layanan yang diselenggarakan lingkup
tugasnya. Kemudian dilakukan pengembangan melalui penugasan dalam satuan tugas yang
relevan dengan upaya peningkatan atau inovasi penyelenggaraan pelayanan publik.
Penugasan sebagai project leader dalam tim efektif pembentukan kelembagaan posko
pelayanan bibit gratis persemaian meningkatkan potensi diri dalam kepemimpinan yang
berorientasi pelayanan dan berorientasi pada hasil,

43
Pada sub aspek berorientasi pada hasil dilakukan pengembangan mandiri melalui
pembelajaran mengenai monitoring dan evaluasi kerja dalam rangka penjaminan tahapan
kerja sesuai target periodik dalam rangka membangun konsistensi orientasi kualitas dan
pengembangan melalui penugasan untuk memimpin sebuah tim/unit dalam memastikan
unsur-unsur atau indikator keberhasilan agenda kerja tim terdokumentasi dengan jelas dan
sistematis atas program kerjanya.
Penugasan peserta sebagai pengelola persemaian sekaligus sebagai pejabat
pembuat komitmen dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan
meningkatkan kualitas pelayanan dalam bentuk bibit gratis yang berkualitas siap tanam
kepada masyarakat. Sehingga, pengembangan potensi diri perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan.

Gambar 9. Penilaian Sikap Perilaku Setelah Aksi Perubahan

Setelah aksi perubahan, hasil pemetaan memiliki nilai kualifikasi 8,57 dengan kategori
baik. Aspek yang sudah ditingkatkan adalah pada aspek mengelola perubahan, pada sub
aspek orientasi pada pelayanan. Dalam aksi perubahan ini dilakukan pertemuan dengan para
pihak berkepentingan untuk mengetahui informasi kebutuhan dan memberikan penjelasan
mengenai prosedur standar pelayanan yang berlaku sebagai upaya pemenuhan pelayanan
publik yang efektif dan efisien. Dalam aksi perubahan ini pula digunakan cara yang beragam
untuk memastikan bawahan memahami arahan penyelesaian tugas yang sesuai dengan
target kerja yang diberikan dan SOP yang berlaku. Hal ini dapat terlihat dalam progress
kegiatan aksi perubahan setiap minggunya. Terdapat kegiatan yang tepat waktu dan lebih
cepat dari jadwal, namun ada juga yang terlambat dari rencana karena perubahan prioritas
kegiatan. Penyusun memastikan agar tim efektif mengetahui apa yang akan dikerjakan dalam
aksi perubahan dengan memonitor baik secara personal maupun secara kolektif melalui rapat
virtual maupun pertemuan langsung.

44
Tabel 4. Rencana dan realisasi waktu aksi perubahan
Minggu
No. Jenis Kegiatan
I II III IV V VI VII VIII
Milestone Jangka Pendek
1. Terbentuknya Tim Efektif
a. Menyusun konsep SK tim efektif v
b. Melaksanakan rapat pembahasan konsep SK
v
tim efektif
c. Menyampaikan konsep SK sesuai hasil
v
pembahasan untuk penandatanganan
2. Terlaksananya publikasi video promosi layanan bibit gratis di media sosial
a. Membuat naskah video promosi layanan bibit v
gratis
b. Melakukan penjajakan tempat perekaman v
c. Melakukan perekaman v v
d. Melakukan video editing v
e. Melakukan konsultasi video promosi layanan
v
bibit gratis dengan pimpinan
f. Melakukan publikasi video promosi layanan
v
bibit gratis di media sosial
3. Tersusunnya katalog bibit persemaian
a. Melakukan pengambilan gambar v
b. Menyusun tata letak dan narasi katalog bibit
v
persemaian
c. Melaksanakan publikasi katalog bibit
v
persemaian di media sosial
4. Tersusunnya e-service layanan bibit gratis berbasis Android, yaitu BIVI (Bibit Voor
Ngoni)
a. Melaksanakan rapat internal v
b. Melakukan perancangan desain BIVI v v
c. Melakukan uji coba BIVI v
d. Melakukan pembahasan hasil uji coba BIVI v
e. Melakukan penyempurnaan BIVI v
f. Launching BIVI v
5. Terlaksananya promosi bibit gratis persemaian secara langsung
a. Melaksanakan persiapan administrasi dan
v v v
bahan dan perlengkapan promosi
b. Melaksanakan promosi layanan bibit gratis v v v v
c. Menyusun laporan v v
Milestone Jangka Menengah
1. Terlaksananya koordinasi dengan Dinas Kehutanan dalam rangka peningkatan
pelayanan bibit gratis
a. Melaksanakan persiapan rapat koordinasi v
b. Melaksanakan rapat koordinasi v
c. Menyusun laporan v
2. Tersusunnya mekanisme pelayanan bibit melalui posko bibit KPH dengan
ditandatanganinya nota kesepahaman dengan Kepala Dinas Kehutanan
a. Membentuk tim kecil penyusunan draft nota
v
kesepahaman
b. Menyusun draft nota kesepahaman v
Keterangan :
= rencana V = realisasi

45
BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari aksi perubahan ini yaitu ;
1. Aksi perubahan ini menghasilkan capaian tujuan jangka pendek yaitu tersusunnya
instrumen penyebarluasan informasi layanan bibit gratis dan capaian manfaat jangka
pendek secara internal yaitu tersedianya salah satu sarana pelayanan publik digital bibit
gratis persemaian berbasis Android dan meningkatnya kompetensi sumber daya
manusia, dan secara eksternal yaitu terbangunnya e - service yang memudahkan
masyarakat dalam pelayanan bibit gratis persemaian sebagai berikut ;
a. Terbentuknya tim efektif.
b. Terlaksananya publikasi video promosi layanan bibit gratis di media sosial.
c. Terpublikasikannya katalog bibit persemaian.
d. Tersusunnya e-service layanan bibit gratis berbasis Android, yaitu BIVI (Bibit Voor
Ngoni).
e. Terlaksananya promosi bibit gratis persemaian secara langsung.
2. Aksi perubahan ini menghasilkan capaian tujuan jangka menengah yaitu terlaksananya
fasilitasi pembentukan kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian dengan
Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dan UPTD KPH. Selain itu, tercapainya
manfaat yaitu meningkatnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas para pihak
melalui rapat koordinasi yang menghasilkan berita acara kesepakatan pembentukan
kelembagaan posko pelayanan bibit gratis persemaian.
3. Terjadi peningkatan penyaluran bibit dari 179.870 batang atau 25.695 batang rata – rata
per bulan hingga akhir bulan Juli 2023 menjadi 370.596 batang hingga akhir bulan
Oktober 2023 atau sebesar 37.059 batang rata – rata per bulan. Penyaluran meningkat
sebesar 190.726 batang dari Juli hingga Oktober 2023 sejak aksi perubahan
dilaksanakan.

B. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat dilaksanakan setelah aksi perubahan ini yaitu :
1. Keberlanjutan kegiatan promosi secara langsung maupun tidak langsung dan monitoring
dan evaluasi BIVI e-service layanan bibit gratis dalam rangka penguatan jejaring
informasi.
2. Tindak lanjut ditandatanganinya nota kesepahaman pembentukan kelembagaan posko
pelayanan bibit gratis persemaian, yang berupa penyaluran bibit ke masing – masing
posko dan operasionalisasi posko pelayanan bibit untuk masyarakat.

46
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2015. Modul III Pemetaan Pemangku Kepentingan (Stakeholders Mapping).


Modul Pelatihan Pengangkatan Pertama Calon Analis Kebijakan. Lembaga
Administrasi Negara RI. Jakarta
Anonimous. 2021. Modul Mengaktifkan Tranformasi Digital di Sektor Pemerintahan.
Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta
Anonimous. 2021. Pembangunan Ekonomi Hijau. Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta
Damayanti, F. 2021. Modul Studi Lapangan Pelayanan Publik. Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas. Lembaga Administrasi Negara RI. Jakarta
Indonesia.go.id. Strategi Ekonomi Hijau Indonesia. 28 Januari 2022.
https://indonesia.go.id/kategori/ekonomi/3973/strategi-ekonomi-hijau-indonesia,
[diakses pada 27 Agustus 2023]
Kendana. 2021. Modul Manajemen Pemerintahan. Lembaga Administrasi Negara RI,
Jakarta
Suprapti, W. 2021. Modul Berpikir Kreatif Dalam Pelayanan Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas. Lembaga Administrasi Negara RI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai