Anda di halaman 1dari 52

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

PENERAPAN APLIKASI E-ECO OFFICE


PADA PERANGKAT DAERAH
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KOTA BANDUNG

DISUSUN OLEH:

NAMA : ATI KUSMIATI, ST,. M.AP


NIP : 19810108 200604 2 013
NDH : 034
JABATAN : KEPALA SEKSI PENANGGULANGA KERUSAKAN
LINGKUNGAN
UNIT KERJA : DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN VI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

PENERAPAN APLIKASI E-ECO OFFICE


PADA PERANGKAT DAERAH
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KOTA BANDUNG

DISUSUN OLEH:

NAMA : ATI KUSMIATI, ST,. M.AP


NIP : 19810108 200604 2 013
NDH : 034
JABATAN : KEPALA SEKSI PENANGGULANGA KERUSAKAN
LINGKUNGAN
UNIT KERJA : DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG

Disetujui untuk disampaikan pada Seminar Rancangan Aksi Perubahan

Cimahi, 28 September 2023


Menyetujui,

Coach Mentor

(Dr. H.EEP SAEFUL RF., M.Pd) (Ir. Fiziarita MT)


NIP: 19661024 19994031 1 003 NIP: 19700325 199803 2 005

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

PENERAPAN APLIKASI E-ECO OFFICE


PADA PERANGKAT DAERAH
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KOTA BANDUNG

DISUSUN OLEH:

NAMA : ATI KUSMIATI, ST., M.AP


NIP : 19810108 200604 2 013
NDH : 034
JABATAN : KEPALA SEKSI PENANGGULANGA KERUSAKAN
LINGKUNGAN
UNIT KERJA : DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG

Disetujui untuk disampaikan pada Seminar Rancangan Aksi Perubahan

Cimahi, 28 September 2023


Menyetujui,

Coach Mentor

(Dr. H.EEP SAEFUL RF., M.Pd) (Ir. Fiziarita MT)


NIP: 19661024 19994031 1 003 NIP: 19700325 199803 2 005

Penguji

_____________________________

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................... 1


B. Tujuan ...................................................................... 3
C. Manfaat .................................................................... 3
D. Ruang Lingkup.......................................................... 4

BAB II PROFIL KINERJA ORGANISASI DAN ANALISA MASALAH......5


A. Profil Organisasi ....................................................... 5
B. Analisis Masalah Pelayanan ....................................... 7
1. Identifikasi Masalah.7 .......................................... 7
2. Penentuan Masalah Utama .................................... 9
3. Analisis Faktor Penyebab Masalah ........................ 10
4. Gagasan Aksi Perubahan ....................................... 12

BAB III STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH


A. Terobosan/Inovasi .................................................... 13
B. Milestone dan Kegiatan ............................................. 13
C. Sumberdaya .............................................................. 21
D. Manajemen Pengendalian Mutu Pekerjaan ................. 27
E. Rencana Strategi Pengembangan Kompetensi ........... 28

BAB IV PENUTUP ........................................................................... 13


LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 PEMETAAN SIKAP PERILAKU KEPEMIMPINAN
A. Hasil Pemetaan
B. Rencana Strategi Pengembangan Potensi Diri
LAMPIRAN 2
Lembar Asistensi Coach
Lembar Asistensi Mentor

iii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT karena atas limpahan karunia-Nya, penyusun mampu
menyelesaikan Rancangan Aksi Perubahan (RAP) dengan baik.
Tidak lupa ucapan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada semua orang yang mendukung penyusunan Laporan Aksi
Perubahan ini, yaitu kepada :
1. Bapak Dudy Prayudi, ST., MT selaku Kepala Dinas Lingkungan
Hidup Kota Bandung
2. Ibu Ir. Fiziarita MT, selaku Kepala Bidang PPKLH atas bantuan
moril dan spirituil serta kesediaan menjadi mentor bagi penulis.
3. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa
Barat sebagai pelaksana Pelatihan Kepemimpinan Pengawas,
sehingga penulis dapat ikut serta dalam pelaksanaanya.
4. Bapak/Ibu Widyaiswara, khususnya Bapak Dr. H.EEP SAEFUL
RF., M.Pd. selaku coach yang telah bersedia memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis.
5. Teman-teman di Bidang PPKLH atas dukungannya.
6. Suami dan anak-anak tercinta yang telah mendukung secara
moril sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aksi
Perubahan ini.
7. Rekan-rekan peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas Angkatan VI Tahun 2023 atas bantuan saran dan
dukungannya selama penulis mengikuti pendidikan dan
pelatihan.
8. Bapak/Ibu Seluruh Panitia Penyelenggara, yang telah
memfasilitasi seluruh kegiatan Pendidikan dan Pelatihan ini.

iv
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
aksi perubahan ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
Demikian disampikan, semoga kegiatan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, September 2023


Penulis,

ATI KUSMIATI, ST., M.AP


NIP. 19810108 200604 2 013

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kota Bandung merupakan adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat
yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari
Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Bandung juga merupakan
kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.
Bandung merupakan kota terpadat kedua di Indonesia setelah
Jakarta dengan kepadatan mencapai 15.051 jiwa/km2. Terletak
140 km di sebelah tenggara Jakarta, Bandung merupakan kota
terbesar di bagian selatan pulau Jawa. Bandung merupakan bagian
dari Cekungan Bandung (Bandung Raya), kawasan metropolitan
terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Surabaya
Metropolitan Area. Kota Bandung berbatasan langsung dengan
Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat di sisi barat dan utara;
Kabupaten Bandung di sisi timur dan selatan.
Dengan dilihat Sejarah, fungsi dan letak Kota Bandung
merupakan kota dengan percepatan ekonomi dan Pembangunan
yang cepat hal ini berbanding lurus dengan permasalahan
lingkungan yang terjadi. Perubahan tata guna lahan, yang beralih
fungsi menjadi pabrik dan bangunan membuat banjir, pencemaran
udara meningkat, kualitas air Sungai yang semakin menurun.
Penurunan kualitas lingkungan banyak diperngaruhi oleh
berbagai sektor, diantaranya pencemaran baik itu udara dan air
dari badan usaha/pabrik, tidak adanya pengelolaan air limbah dari
rumah tangga yang dibuang langsung ke Sungai, pengelolaan
sampah yang kurang baik berubahnya fungsi lahan serapan
menjadi bangunan.
Eco Office atau Kantor Berbudaya Lingkungan (KBL) menjadi
suatu solusi pada kasus pemanasan global skala mikro dalam
cakupan gedung/perkantoran.
Eco Office adalah kantor yang telah menerapkan prinsip-prinsip
pengelolaan lingkungan.

1
Tujuan kegiatan eco office ini adalah mewujudkan perkantoran
yang bersih, teduh, indah, sehat dan nyaman dengan perilaku
pegawai yang ramah lingkungan.
Perkantoran yang jumlahnya sangat banyak terutama di
kawasan perkantoran, berkontribusi terhadap penurunan kualitas
lingkungan dengan cukup signifikan. Kantor sering juga disebut
sebagai the greedy giant atau raksasa yang rakus karena setiap
harinya kantor membutuhkan kertas, air, listrik dan menimbulkan
limbah domestik yang mencemari lingkungan. Hal ini yang
menuntut perlunya segera diterapkannya konsep Eco Office di
setiap kantor.
Komponen dan indikator Eco Office merupakan aksi-Aksi
adaptasi mitigasi perubahan iklim dimana perilaku dan budaya
kerja di lingkungan kantor merespon dampak terhadap perubahan
iklim yang telah dirasakan serta turut mengurangi emisi gas rumah
kaca. Kegiatan Eco Office difokuskan pada beberapa indikator yaitu
pengembangan lahan perkantoran, efisiensi energi, konservasi air,
pengelolaan sampah dan usaha pengurangan sampah, kualitas
udara dan kesehatan dalam ruangan, dan manajemen Eco Office.
Keenam indikator ini menghasilkan poin keseluruhan penentu
status kantor partisipan program Eco Office.
Kota Bandung, sebagai salah satu Kota Metropolitan di Republik
Indonesia menyadari perlunya penerapan Eco Office di kantor –
kantor di Kota Bandung. Berkaitan dengan penerapan Eco Office
tersebut, Kota Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan telah memulai pelaksanaan Eco Office di kantor-kantor
pemerintahan dan perangkat daerah serta kantor kecamatan di
Kota Bandung. Sistem evaluasi Eco Office di Kota Bandung yang
saat ini dilaksanakan secara konvensional dengan pengumpulan
data dan perhitungan manual menemukan beberapa keterbatasan
dalam pelaksanaan dan pengembangannya karena keterbatasan
sumber daya. Untuk mempermudah serta mempercepat proses
penyusunan evaluasi Eco Office maka diperlukan suatu aplikasi
sistem informasi.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, Sistem Informasi Eco
Office berbasis website dapat dibangun untuk mempermudah

2
proses pelaporan, monitoring dan evaluasi penerapan Eco Office
dengan adanya jaringan internet. Manfaat sistem informasi aplikasi
Eco Office ini juga antara lain data data diolah secara menyeluruh
dan terintegrasi sehingga dapat mempermudah dalam sistem
evaluasi dan pengambilan kebijakan.
Penyusunan sistem aplikasi Eco Office yang terintegrasi
diperlukan untuk mencapai efektivitas dalam peningkatan
pengimplementasian program Eco Office di Kota Bandung. Dengan
terintegrasinya sistem pemantauan Eco Office maka diharapkan
kegiatan ini lebih terencana dan berkesinambungan.

B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah Optimalisasi Pelaporan,
Monitoring Dan Evaluasi Program Penerapan Eco Office Pada
Perangkat Daerah Kota Bandung
Adapun penjabaran tujuan jangka pendek, menengah, dan
panjang yaitu:
1. Tujuan Jangka Pendek (2 bulan)
Pembangunan dan Penerapan aplikasi E-Eco Office secara
terbatas pada 5 kantor OPD, 5 kantor OPD kawasan, 5
kantor Kecamatan dan 5 kantor kelurahan.
2. Tujuan Jangka Menengah (6-12 bulan)
Implementasi aplikasi E-Eco Office secara terbatas pada 10
kantor OPD Mandiri, 10 Kantor OPD kawasan, 10 Kantor
kecamatan dan 10 kantor kelurahan
3. Tujuan Jangka Panjang (>12 bulan)
Implementasi aplikasi E-Eco Office secara menyeluruh pada
30 kantor OPD Mandiri, Kantor OPD kawasan, 30 Kantor
kecamatan dan 30 kantor kelurahan

C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan penulis pada kegiatan ini diharapkan
dapat :
1. Data terintegrasi
2. Mudah diakses oleh pihak berkepentingan maupun
masyarakat luas

3
3. Lebih efisien dan ekonomis dalam pelaporan, monitoring,
evaluasi penerapan Eco Office
4. Setiap opd dapat dengan mudah self monitoring penerapan
Eco Office
5. Pemutakhiran secara berkala
6. Adanya penghematan biaya dari anggaran monitoring
evaluasi dan verifikasi lapangan.

D. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup kegiatan ini adalah :
1. Pembentukan Tim Efektif;
2. Merancang dan membangun Aplikasi E-Eco Office;
3. Penyusunan Panduan Penggunaan Aplikasi;
4. Sosialisasi Dan Evaluasi Penggunaan Aplikasi;
5. Implementasi aplikasi E-Eco Office yang dilakukan dengan
jumlah bertahap pada kantor OPD Mandiri, Kantor OPD
kawasan, Kantor kecamatan dan Kantor Kelurahan.
6. Monitoring dan Evaluasi Sistem Aplikasi E-Eco Office (SAE)

4
BAB II
PROFIL ORGANISASI DAN ANALISIS MASALAH

A. Profil Organisasi
Visi Kota Bandung Tahun 2018-2023 yaitu “Terwujudnya Kota
Bandung Yang Unggul, Nyaman, Sejahtera, Dan Agamis” Misi Yang
Terkait Tupoksi Kepala Seksi Penanggulangan Kerusakan, Sebagai
Berikut
“Misi: Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan
tata ruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian
pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan
lingkungan.”
Menurut Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 120 Tahun 2021,
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana Urusan
Pemerintahan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang lingkungan hidup.
Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepala Dinas, yang
bertugas untuk membantu Wali Kota dalam menyelenggarakan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di bidang
lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kepala
DLH Kota Bandung menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan Kebijakan Lingkup Lingkungan Hidup;
2. Pelaksanaan Kebijakan Lingkup Lingkungan Hidup;
3. Pelaksanaan Evaluasi Dan Pelaporan Lingkup Lingkungan
Hidup;
4. Pelaksanaan Administrasi Dinas Lingkup Lingkungan Hidup;
Dan
5. Pelaksanaan Fungsi Lain Yang Diberikan Oleh Wali Kota Terkait
Dengan Tugas Dan Fungsinya.
Susunan Organisasi Dinas ditetapkan sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri atas:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Data dan Informasi.

5
c. Bidang Tata Lingkungan, terdiri atas:
1. Seksi Perencanaan Lingkungan Hidup;
2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan; dan
3. Seksi Konservasi Lingkungan Hidup.
d. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Hidup, terdiri atas:
1. Seksi Pemantauan Lingkungan;
2. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan; dan
3. Seksi Penanggulangan Kerusakan Lingkungan
e. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan
Hidup, terdiri atas:
1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup;
2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan; dan
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
f. Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3, terdiri atas:
1. Seksi Pengurangan Sampah;
2. Seksi Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah; dan
3. Seksi Pengendalian Pengelolaan Sampah dan Limbah B3.
g. UPTD
h. Jabatan Pelaksana dan kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 1
Struktur Organisasi DLH Kota Bandung

6
Seksi Penanggulangan Kerusakan Lingkungan
Uraian tugas:
1. Melaksanakan penentuan kriteria baku kerusakan
lingkungan
2. Melaksanakan pemantauan kerusakan lingkungan
3. Melaksanakan penanggulangan (pemberian informasi,
pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan
4. Melaksanakan pemulihan (pembersihan, remediasi,
rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan

Sub kegiatan:
1. Melaksanakan koordinasi dan survey pemantauan
kerusakan lingkungan
2. Merencanakan dan melaksanakan aksi penanggulangan
kerusakan (melaksanakan fitremediasi dan bioremediasi ke
kolam retensi
3. Melaksanakan Sosialisasi terkait Sumber, Dampak dan
Solusi akibat Kerusakan Lingkungan
4. Melaksanakan Sosialisasi dan penilaian penerapan Eco
Office pada seluruh OPD termasuk unsur Kewilayahan se
Kota Bandung.

B. Analisis Masalah
1. Identifikasi Masalah
Kegiatan penerapan Eco Office sudah dilaksanakan sejak tahun
2017, diperkuat dengan instruksi walikota yang menekankan ke
setiap instansi untuk menerapkan Eco Office di kantor-kantor
Pemerintahan Kota Bandung.
Permasalahan yang seringkali terjadi ketika menerapkan
sebuah program adalah adanya pengawasan dan monitoring.
Pengawasan ini memerlukan standar yang sama untuk diterapkan
di seluruh perkantoran, gampang untuk melaporkannya dan bisa
dilaksanakan di seluruh kantor pemerintahan Kota Bandung. Oleh
sebab itu setelah standar disusun, dibuatkan juga sistem
pelaporan, monitoring dan evaluasi. Dinas lingkungan hidup
sebagai leading sektor harus bisa mempermudah sistem

7
penerapannya sehingga program ini dianggap tidak memberatkan
kantor-kantor pemerintahan. Diperlukan sistem monitoring dan
pengawasan Selama ini monitoring dan pengawasan ke setiap
perkantoran dengan cara dikunjungi, dan dipantau apa saja
indikator-indikator Eco Office yang telah dilaksanakan sehingga
dengan jumlah perkantoran yang harus dimonitoring berjumlah
banyak tidak sebanding dengan jumlah sdm seksi penggulangan
kerusakan.Seperti telah dijelaskan diatas, sistem evaluasi Eco
Office di Kota Bandung yang saat ini dilaksanakan secara
konvensional dengan pengumpulan data dan perhitungan manual
menemukan beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan dan
pengembangannya karena keterbatasan sumber daya. Untuk itulah
dikembangkan sistem aplikasi Eco Office agar basis data dapat diisi
dan diakses dimanapun oleh user maupun admin selama ada
jaringan internet, hal ini berarti akan ada kemudahan akses
dibandingkan penyusunan basis data dan evaluasi Kegiatan Eco
Office secara manual, secara sederhana ditemukan beberapa
masalah yaitu :
A. Belum optimalnya pelaporan, monitoring dan evaluasi,
penerapan Eco Office di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Selama ini pelaporan, monitoring dan evaluasi penerapan Eco
Office dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui google
form. Dan point dinilai secara manual setiap dengan jumlah
kantor Pemeritah yaitu 30 OPD Mandiri, 30 Kecamatan, 30
Kelurahan. Substansi laporan berisi evident 6 indikator berupa
dokumentasi, data pemakaian air, listrik sehingga laporan yang
harus diinput banyak dan melampirkan evidence berupa
laporan pemakaian air dan listrik, dokumentasi atau kuitansi
pembelian. Pelaporan, monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti
dengan monitoring dan evaluasi dari DLH ke kantor-kantor hal
ini memerlukan biaya, SDM dan waktu. Belum adanya system
yang memudahkan dalam pelaporan, monitoring dan evaluasi
monitoring dan evaluasi penerapan Eco Office di perkantoran
pemerintah Kota Bandung.
B. Tidak tersedianya wadah untuk saling berinteraksi dan sharing
pengelola Eco Office di Pemerintah Kota Bandung.

8
Untuk diketahui di Jawa Barat ini penerapan Eco Office ini baru
diterapkan di Pemerintah Kota Bandung. Provinsi Jawa Barat
baru mensosialisasikan program ini pada tanggal 22 agustus
2023.
C. Tidak Tersedianya Anggaran Khusus Untuk Penerapan Eco
Office di Kantor- Kantor Pemerintah Kota Bandung.
Anggaran untuk pelaksanaan penerapan Eco Office dengan
menggunakan anggaran bagian umum.

2. Penentuan Masalah Utama (Core Issue)


Dalam menentukan masalah pokok yang akan diselesaikan dari
permasalahan/isu yang ada dalam penyelesaian permasalahan
diatas, perlu dilakukan analisis core issue dengan menggunakan
metode USG sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis Masalah dengan Menggunakan Metode USG
Nilai
No Masalah/Issue Total Rank
U S G
1 Belum optimalnya pelaporan,
monitoring dan evaluasi,
monitoring dan evaluasi
4 4 4 12 1
penerapan Eco Office di
lingkungan Pemerintah Kota
Bandung
2 Tidak tersedianya wadah untuk
saling berinteraksi dan sharing 4 3 3 10 3
pengelola Eco Office di Pemerintah
3 Tidak Tersedianya Anggaran
Khusus Untuk Penerapan Eco
4 4 3 11 2
Office Di Kantor-Kantor
Pemerintah Kota Bandung
keterangan :
U = Urgency (orientasi waktu untuk segera dilaksanakan)
S = Seriousness (tingkat keseriusan dari masalah)
G = Growth (tingkat perkembangan masalah)
Dari analisi masalah secara USG maka didapat masalah utama
yaitu Belum optimalnya pelaporan, monitoring dan evaluasi,
monitoring dan evaluasi penerapan Eco Office di lingkungan
Pemerintah Kota Bandung.

9
3. Analisis Faktor Penyebab Masalah
Faktor penyebab penerapan Eco Office belum maksimal sebagai
berikut:
1. Man (Manusia)
 Terbatasnya tenaga pengelola Eco Office
 Kurang dalam memahami penerapan indikator
2. Material (Bahan)
 Belum adanya sistem aplikasi pelaporan, monitoring dan
evaluasi
 Tidak adanya buku panduan.
3. Money (Uang)
 Kurangnya anggaran untuk monitoring dan evaluasi
 Banyaknya kegiatan lain yang memerlukan prioritas
utama
4. Methods (Metode)
 Data yang disampaikan banyak dan memerlukan waktu,
karena berupa dokumentasi, laporan pemakaian listrik
air, dll.
 Penyampaian laporan secara google form.
5. Mechine (Mesin)
 Lemahnya bandwith server pemerintah
 Peralatan penunjang kurang memadai
6. Milieu (Lingkungan)
 Program yang hanya dipandang beban
 Tambahan pekerjaan

10
METOD
E
MAN

MATERI
Data yang
AL
disampaikan
Belum adanya system
Belum
Jumlah orang
pelaporan Penyampaian Optimalnya
Belum adanya buku
panduan
laporan pelaporan,
Kurangnyapemahaman
monitoring
Anggaran dan evaluasi
Eco Office
Kurangnya
peralatan Bukan prioritas
penunjang

MACHINE
MONEY

Gambar 2 Fishbone

Tabel 2. Analisis 2
Nilai
No Masalah/Issue Total Rank
U S G
Man (Manusia)
a. Terbatasnya tenaga pengelola
3 3 3 9 3
1 Eco Office
b. Kurang dalam memahami
3 2 3 8 4
penerapan indikator
Material (Bahan)
a. Belum adanya sistem aplikasi
2 pelaporan, monitoring dan 4 5 4 13 1
evaluasi
b. Tidak adanya buku panduan. 3 2 3 8 6
Money (Uang)
a. Kurangnya anggaran untuk
2 2 3 7 5
3 monitoring dan evaluasi
b. Banyaknya kegiatan lain yang
3 3 2 8 4
memerlukan prioritas utama
Methods (Metode)
a. Data yang disampaikan banyak
dan memerlukan waktu, karena
3 5 4 12 2
4 berupa dokumentasi, laporan
pemakaian listrik air, dll.
b. Penyampaian laporan secara
4 3 3 10 2
google form
Machine (Mesin)
a. Peralatan yang kurang memadai 2 2 3 7 5
5
b. Lemahnya bandwidth pada
3 3 3 9 3
server pemerintah
6 Milieu (Lingkungan)

11
Nilai
No Masalah/Issue Total Rank
U S G
a. Program yang hanya dipandang
3 3 2 8 4
beban
b. Tambahan pekerjaan 3 2 3 8 4

Dari hasil analisis USG tersebut, faktor penyebab utama


masalah Belum adanya sistem aplikasi pelaporan, monitoring dan
evaluasi.

4. Gagasan Aksi Perubahan


Upaya mengatasi permasalah/issue utama yang dihadapi dalam
penyelesaian masalah belum optimalnya pelaporan monitoring dan
evaluasi Eco Office adalah dengan “Penerapan Aplikasi E-Eco
Office Pada Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kota
Bandung”.

12
BAB III
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. Terobosan/Inovasi
Setelah mengetahui permasalahan yang terjadi tahap
selanjutnya adalah berupaya untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut. Aksi perubahan yang akan dilakukan adalah Penerapan
Aplikasi E-Eco Office Pada Perangkat Daerah Di Lingkungan
Pemerintah Kota Bandung. Aplikasi berbasis web yang dapat
digunakan oleh kantor pemerintah yang menerapkan Eco Office
untuk pelaporan dan DLH dalam rangka monitoring dan evaluasi
kegiatan.
Adapun fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi yang akan dibuat
ini antara lain:
1. Indikator Pengembangan lahan Perkantoran
2. Indikator efisiensi Energi
3. Indikator konservasi air
4. Indikator sampah dan usaha pengurangan sampah
5. Indikator kulaitas udara dan kesehatan dalam ruangan
6. Indikator management
Gambaran umum tentang aplikasi ini berfokus kepada
sinkronisasi data yang diinput dari tiap OPD, Kecamatan dan
Kelurahan tentang usaha penerapan Eco Office sesuai dengan
indikator.

B. Milestone dan Kegiatan


Dalam melaksanakan aksi perubahan ini, kami akan merinci
dalam beberapa tahapan yang secara garis besar terdiri dari
tahapan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang,
ketiga tahapan sebagai berikut :
a) Tahapan Jangka Pendek (Dua Bulan)
a. Pembentukan Tim Efektif;
b. Merancang dan membangun Aplikasi E-Eco Office;
c. Penyusunan Panduan Penggunaan Aplikasi;

13
d. Sosialisasi Aplikasi terhadap OPD, Kecamatan dan
Kelurahan;
e. Implementasi aplikasi E-Eco Office secara terbatas pada
5 kantor OPD Mandiri, 5 Kantor OPD kawasan, 5 Kantor
kecamatan dan 5 kantor kelurahan.
f. Monitoring dan evaluasi aplikasi E-Eco Office
b) Tahapan Jagka Menengah (6-12 bulan)
a. Implementasi aplikasi E-Eco Office secara terbatas pada
10 kantor OPD Mandiri, 10 Kantor OPD kawasan, 10
Kantor kecamatan dan 10 kantor kelurahan
b. Monitoring dan evaluasi aplikasi E-Eco Office
c) Tahapan Jagka Panjang (>12 bulan)
a. Implementasi aplikasi E-Eco Office secara menyeluruh
pada 30 kantor OPD Mandiri, Kantor OPD kawasan, 30
Kantor kecamatan dan 30 kantor kelurahan,
b. Monitoring dan evaluasi aplikasi E-Eco Office

14
Tabel 3. Milestone

JANGKA PENDEK
Tujuan: Digunakannya aplikasi E-ECO OFFICE dalam pelaporan, monitoring dan evaluasi program ECO OFFICE secara
terbatas pada 5 kantor OPD Mandiri, 5 Kantor OPD kawasan, 5 Kantor kecamatan dan 5 Kantor Kelurahan.
PELAKSANAAN
TAHAPAN/MILESTON
No Output Kunci KEGIATAN DURA BUKTI/EVIDENCE
E JADWAL
SI
1 Terbentuknya tim Membentuk Tim efektif Konsultasi 1 hari 29-09-2023 Rancangan calon tim efektif, foto
efektif aksi Aksi Perubahan dengan mentor dokumentasi
perubahan Rapat 1 hari 3-10-2023 Undangan, daftar hadir, draft SK
pembentukan Tim Efektif, foto dokumentasi
tim efektif
Penerbitan SK 3 hari 6-10-2023 SK Tim Efektif oleh Kepala DLH
Penetapan Tim Kota Bandung
Efektif
Rapat 1 hari 9-10-2023 Undangan, daftar hadir, foto
konsolidasi tim dokumentasi
efektif
2 Terbangunnya Membangun aplikasi Konsultasi 1 hari 10-10-2023 Dokumentasi
Aplikasi E-ECO E-ECO OFFICE dengan
OFFICE Diskominfo

15
PELAKSANAAN
TAHAPAN/MILESTON
No Output Kunci KEGIATAN DURA BUKTI/EVIDENCE
E JADWAL
SI
Rapat 1 hari 11-10-2023 Undangan, daftar hadir, foto
konsolidasi tim dokumentasi
efektif tentang
hasil konsultasi
Rapat 1 hari 12-10-2023 Undangan, daftar hadir, foto
konsultasi tim dokumentasi
efektif, tim
teknis
Pembangunan 7 hari 24-10-2023 Aplikasi
Aplikasi E-Eco
Office
Rapat dengan 1 hari 25-10-2023 Undangan, daftar hadir, foto
agenda dokumentasi
paparan hasil
pembuatan
aplikasi
Uji coba aplikasi E-Eco Monitoring dan 1 hari 26-10-2023 Dokumentasi
Office Evaluasi hasil
ujicoba aplikasi
Rapat antara 1 hari 27-10-2023 Undangan, daftar hadir, foto
tim fektif, Tim dokumentasi
IT

16
PELAKSANAAN
TAHAPAN/MILESTON
No Output Kunci KEGIATAN DURA BUKTI/EVIDENCE
E JADWAL
SI
3 Tersusunnya buku Menyusun buku Rapat tim 1 hari 30-10-2023 Undangan, daftar hadir, foto
panduan panduan penggunaan efektif dan tim dokumentasi
Penggunaan aplikasi Eco Office IT
Aplikasi E-Eco Penyusunan 5 hari 6-11-2023 foto dokumentasi
Office oleh tim efektif
dan tim teknis
4 Tersosialisasikann Melaksanakan Persiapan 1 hari 7-11-2023 draf surat undangan, bahan
ya Aplikasi Eco sosialisasi Aplikasi Eco sosialisasi paparan
Office Office kepada 5 PD, 5 penggunaan
Kecamtan dan 5 aplikasi
Kelurahan Sosialisasi 1 hari 8-11-2023 Undangan, daftar hadir, foto
penggunaan dokumentasi
aplikasi
5 Digunakannya Penerapan aplikasi Penerbitan 5 hari 15-11-2023 Surat pemberitahuan
Aplikasi Eco Office oleh 5 PD, 5 Kecamatan surat Laporan input data
pada Perangkat dan 5 Kelurahan pemberitahuan
Daerah Daerah, penggunaan
Kecamatan dan aplikasi kepada
Kelurahan PD, Kecamatan
dan Kelurahan
Penerapan
5 hari 20-11-2023
aplikasi

17
PELAKSANAAN
TAHAPAN/MILESTON
No Output Kunci KEGIATAN DURA BUKTI/EVIDENCE
E JADWAL
SI
6 Evaluasi dan Monitoring dan Menghimpun 3 hari 23 -11-2023 Laporan keluhan dan hambatan
monitoring evaluasi data keluhan penggunaan aplikasi
penerapan aplikasi atau
pengaduan dari
penggunaan
aplikasi dari
PD, Kecamatan
dan Kelurahan
Rapat dengan 1 hari 24-11-2023 Undangan, daftar hadir, foto
tim efektif dan dokumentasi
tim teknis
terkait hasil
evaluasi

18
JANGKA MENENGAH
Tujuan : Digunakannya aplikasi E-ECO OFFICE dalam pelaporan, monitoring dan evaluasi program ECO OFFICE secara
terbatas pada 10 kantor OPD Mandiri, 5 Kantor OPD kawasan, 10 Kantor kecamatan dan 10 Kantor Kelurahan.

PELAKSANAAN
No Output Kunci TAHAPAN/MILESTONE KEGIATAN BUKTI/EVIDENCE
DURASI JADWAL
1 Tersosialisasikannya Melaksanakan sosialisasi Persiapan 1 hari Februari draf surat
Aplikasi Eco Office Aplikasi Eco Office kepada sosialisasi undangan, bahan
10 PD, 10 Kecamtan dan 10 penggunaan paparan
Kelurahan aplikasi
Sosialisasi 1 hari Februari Undangan, daftar
penggunaan hadir, foto
aplikasi dokumentasi
2 Digunakannya Aplikasi Penerapan aplikasi oleh 10 Penerbitan surat 5 hari Maret Surat
Eco Office pada PD, 10 Kecamatan dan 10 pemberitahuan pemberitahuan
Perangkat Daerah Kelurahan penggunaan
Daerah, Kecamatan dan aplikasi kepada PD,
Kelurahan Kecamatan dan
Kelurahan
Penerapan aplikasi 30 hari Maret Laporan input data
Questioner ttg Hasil questioner
kepuasan aplikasi 1 bulan
Monitoring dan evaluasi April
dan menghimpun d
ata kekurangnnya

19
JANGKA PANJANG
Tujuan : Digunakannya aplikasi E-ECO OFFICE dalam pelaporan, monitoring dan evaluasi program ECO OFFICE secara
menyeluruh pada 30 kantor OPD Mandiri, 10 Kantor OPD kawasan, 30 Kantor kecamatan dan 30 Kantor Kelurahan.
PELAKSANAAN
No Output Kunci TAHAPAN/MILESTONE KEGIATAN BUKTI/EVIDENCE
DURASI JADWAL
1 Tersosialisasikannya Melaksanakan sosialisasi Persiapan sosialisasi 1 hari Mei draf surat
Aplikasi Eco Office Aplikasi Eco Office kepada penggunaan aplikasi undangan, bahan
30 PD, 30 Kecamtan dan paparan
30 Kelurahan Sosialisasi 1 hari Juni Undangan, daftar
penggunaan aplikasi hadir, foto
dokumentasi
2 Digunakannya Aplikasi Penerapan aplikasi oleh 30 Penerbitan surat 5 hari juni Surat
Eco Office pada PD, 30 Kecamatan dan 30 pemberitahuan pemberitahuan
Perangkat Daerah Kelurahan penggunaan aplikasi Laporan input data
Daerah, Kecamatan dan kepada PD,
Kelurahan Kecamatan dan
Kelurahan
juli- Laporan input data
Penerapan aplikasi 3 bulan
September
Questioner ttg Hasil questioner
kepuasan aplikasi
Monitoring dan evaluasi
dan 1 bulan September
penerapan eco office
menghimpundata
kekurangnnya

20
C. Sumber Daya (Peta dan Pemanfaatannya)
1. Tim Efektif
Pada Output Kunci yang pertama yaitu Pembentukan Tim
Efektif, terdapat tahapan/milestone yang harus dikerjakan
dalam tata kelola aksi perubahan ini. Setelah melakukan
konsultasi dengan mentor dan persiapan internal maka tahapan
selanjutnya adalah membentuk tim efektif atau kelompok kerja
(pokja) yang berfungsi mendukung dan membantu project leader
dalam melaksanakan aksi perubahan.
Adapun struktur organisasi tim efektif sebagai berikut:
a. Mentor
Mentor mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1) bertindak sebagai pembimbing peserta secara
objektif dan professional;
2) memberikan dukungan penuh kepada peserta diklat
dalam menyusun proposal dan melaksanakan aksi
perubahan yang akan dilakukan;
3) memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta
dalam merumuskan atau mengidentifikasi
permasalahan krusial organisasi yang memerlukan
penyelesaian melalui aksi perubahan;
4) membantu peserta dalam memetakan agenda aksi
yang akan dilaksanakan;
5) sebagai atasan langsung memberikan kesepakatan
dan persetujuan atas dokumen proposal aksi
perubahan yang akan diajukan oleh peserta diklat;
6) memberikan dukungan kepada peserta
dalammendayagunakan seluruh potensi sumberdaya
yang diperlukan dalam melakukan implementasi aksi
perubahan;
7) memberikan bimbingan kepada peserta dalam
mengatasi kendala yang muncul selama proses
implementasi berlangsung;
8) berperan sebagai inspiratory bagi peserta diklat
dalam melakukan inovasi-inovasi yang diperlukan.

21
b. Project Leader
Project Leader mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1) menentukan area perubahan sesuai tupoksinya dan
memimpin jalannya rencana aksi perubahan;
2) secara aktif melakukan diskusi dengan bertanya atau
melaporkan perihal rancang rencana aksi perubahan
yang akan disusunnya kepada coach;
3) berkonsultasi kepada mentor perihal rancangan
rencana aksi perubahan;
4) memberikan arahan strategi kepada tim;
5) melakukan komunikasi dan membuat kesepakataan
dengan stakeholders;
6) membuat laporan implementasi rencana aksi
perubahan.
c. Coach
Coach mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
1) melakukan monitoring kegiatan peserta selama
penyusunan rancangan aksi perubahan dan tahap
implementasi aksi perubahan melalui media
teknologi informasi (IT) atau secara langsung.
2) melakukan koordinasi dengan mentor untuk
membantu peserta apabila peserta mengalami
permasalahan selama tahap implementasi aksi
perubahan;
3) memberikan masukan kepada peserta terkait usulan
aksi perubahan yang sedang dirumuskan peserta
selama penyusunan rancangan aksi perubahan dan
tahap implementasi aksi perubahan;
4) memberikan feedback terhadap laporan progress
implementasi aksi perubahan yang disampaikan
peserta bimbingan minimal seminggu sekali atau
sesuai dengan kesepakatan;

22
5) mengembangkan instrument monitoring dan
perekaman terhadap progress yang dilaporkan oleh
peserta bimbingan;
6) mengkomunikasikan proses, kemajuan dan hasil
coaching kepada penyelenggara Diklat PKP;
7) menjadi counsellor pada saat peserta mengalami lack
of motivation selama proses pembelajaran atau
menyusun proses perubahan.

d. Tim Administrasi
Tim administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1) mengumpulkan data yang diperlukan;
2) menyusun rencana kerja;
3) melaksanakan administrasi surat menyurat,
notulensi, nota dinas dan lain-lain;
4) menyiapkan dokumen baik tertulis maupun foto
kegiatan.

e. Tim Teknis
Tim teknis mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1) pengumpulan/inventarisasi data yang diperlukan;
2) penyusunan rencana kerja;
3) menyiapkan dokumen baik tertulis maupun foto
kegiatan;
4) mengidentifikasi hal-hal yang harus
dituangkan dalam pengembangan aplikasi;
5) merancang fitur-fitur dalam aplikasi.
Keterkaitan tim efektif dalam rangcangan aksi perubahan, dapat
dilihat dalam gambar berikut:

23
Gambar 3. Tim Efektif

2. Jejaring Kerja/Kolaborasi Kerja


Keberadaan dan konstribusi pemangku kepentingan
(stakeholders) terhadap aksi perubahan menjadi salah satu elemen
penting. Stakeholders yang dimaksud adalah orang-orang,
kelompok atau instansi yang diidentifikasi memiliki
pengaruh/peran terhadap pelaksanaan dan output aksi perubahan.
Dalam aksi perubahan ini terdapat 2 (dua) kelompok
stakeholders yaitu:
a. Internal
1) Kepala Dinas Lingkungan Hidup, berperan:
a) Memberikan dukungan penuh kepada Project Leader
dalam Aksi Perubahan;
b) Sebagai inspirator bagi Project Leader dalam
melakukan inovasi-inovasi yang diperlukan.
2) Kepala Bidang PPKLH, berperan:
a) Memberikan dukungan penuh kepada Project Leader
dalam mempersiapkan Rancangan Aksi Perubahan
b) Memberikan bimbingan dan arahan kepada Project
Leader dalam merumuskan atau mengidentifikasi
permasalahan yang ada pada Aksi Perubahan;
c) Memberikan masukan teknis aksi perubahan;
d) Memberikan kesepakatan dan persetujuan atas
dokumen Rancangan Aksi Perubahan.

24
3) Kepala Seksi Pemantauan Lingkungan, berperan:
a) Memberikan dukungan dan bantuan teknis kepada
Project Leader terkait aplikasi SAE
4) Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan
a) Memberikan dukungan dan bantuan teknis kepada
Project Leader terkait aplikasi SAE

b. Eksternal
1. OPD, Kecamatan, Kelurahan berperan:
b) Memberikan dukungan dalam pelaksanaan aksi
perubahan
c) Memberikan inputan data awal
2. Diskominfo, berperan:
 Memberikan dukungan dalam pelayanan internet

Pemetaan Stakeholder dan kaitannya dengan rencana strategi


komunikasi dijelaskan sebagai berikut:
1. Promoters memiliki kepentingan besar terhadap perubahan dan
juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau
menggelincirkannya).
2. Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat
menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi
kekuatannya kecil untuk mempengaruhi perubahan.
3. Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat
dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar untuk
mempengaruhi perubahan jika mereka menjadi tertarik.
4. Apathetics pihak-pihak yang tidak memiliki kepentingan dan
mungkin tidak mempunyai pengaruh atau mengetahui terhadap
kegiatan.

25
PromoK
Latens 1. Kepala DLH
2. Kepala BIdang
PPKLH
 DISKOMINFO
P
en
Interest ga High
r u
Apathetic h
Defender
Media. humas
OPD,Kelurahan,
Kecamatan

Gambar 4. Pemetaan Stake Holders High Ifluence

3. Teknik Komunikasi Efektif


Agar maksud dan tujuan aksi perubahan ini dapat
tersampaikan dan dipahami dengan benar oleh stakeholders, maka
diperlukan sebuah komunikasi yang efektif. Komunikasi yang
dilakukan memerlukan beberapa strategi agar tidak terjadi salah
penafsiran terhadap apa yang kita sampaikan. Dalam
mengkomunikasikan aksi perubahan ini kepada stakeholders, akan
digunakan beberapa strategi komunikasi sebagai berikut:
a. Konsultatif, yaitu melakukan konsultasi kepada
stakeholder promotors.
b. Koordinatif, rencana akan digunakan untuk
berkomunikasi dengan defenders dan latens.
c. Informatif, rencana akan digunakan untuk berkomunikasi
dengan latens dan aphatetic.
d. Persuasif, rencana akan digunakan untuk berkomunikasi
dengan aphatetic.
e. Edukatif, rencana akan digunakan untuk berkomunikasi
dengan aphatetic.

26
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan pendukung utama demi
kelancaran dalam implementasi Rencana Aksi Perubahan. Sarana
dan prasarana yang dibutuhkan dalam Rencana Aksi ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana Deskripsi


Komputer/Laptop Menggunakan Komputer/Laptop kerja
Bidang PPKLH
ATK Tersedia di BidangPPKLH
Gedung Kantor Tersedia di Bidang PPKLH
Server Bergabung dengan DISKOMINFO

5. Pemanfaatan Teknologi Digital


Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
merupakan akselerasi reformasi birokrasi sebagaimana ditetapkan
dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 yang mendukung 8
(delapan) area perubahan, sebagai upaya mendasar dan
menyeluruh dalam menghasilkan birokrasi yang berkinerja tinggi
dengan karakteristik integratif, dinamis, transparan, dan inovatif,
serta peningkatan kualitas pelayanan publik yang terpadu, efektif,
responsif, dan adaptif. Dalam menjalankan aksi perubahan ini,
menggunakan pemanfaatan teknologi digital. Tekhnologi digital
yang digunakan adalah aplikasi berbasis web.

D. Manajemen Pengendalian Mutu Pekerjaan


Dalam pelaksanaan rencana aksi perubahan seringkali muncul
masalah atau kendala, oleh karena itu sebagai project leader harus
bisa mengidentifikasidari awal perkiraan masalah yang akan
muncul sehingga bisa disusun rencana pengendalian dan
pengawasan. Berikut adalah rencana pengendalian dan
pengawasan dalam pelaksanaan Rencana Aksi Perubahan sebagai
berikut:

27
Tabel 6. Identifikasi Potensi Masalah dan Solusi

No Potensi Masalah Solusi


1 Bersifat Internal :
Keterbatasan Sumber Memaksimalkan potensi
Daya Manusia yang pelaksana yang sudah ada
memahami Teknologi dengan memberikan sosialisasi
Informasi atau pelatihan
Jaringan internet yang Menggunakan Provider yang
kadang ada gangguan lebih berkualitas
Belum terbiasanya Merubah maindset agar
menggunakan terbiasa bekerja dengan
sistem/aplikasi berbasis digital
2. Bersifat Eksternal :
Belum tersosialisasinya Memaksimalkan sosialisasi dan
aplikasi ini kepada OPD, informasi melalui media sosial.
Kecamatan, Kelurahan

1. Kriteria Keberhasilan
Rancangan aksi perubahan ini akan berhasil melalui
pencapaian faktor- faktor sebagai berikut :
a) Kerjasama Tim efektif yang solid.
b) Tersedianya Sistem aplikasi E-Eco Office di Pemerintah Kota
Bandung.
c) Aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat
khususnya bagi pengelola Eco Office di OPD, Kantor
Kecamatan dan Kelurahan di Kota Bandung.

E. Rencana Strategi Pengembangan Kompetensi dalam Aksi


Perubahan
Adopsi sebuah inovasi atau perubahan memiliki konsekuensi
munculnya kebutuhan kompetensi baru yang harus dikuasai
terutama oleh pemanfaat dan pengelola. Dalam pemabngunan
aplikasi pada awalnya bisa menggunakan jasa konsultan yang
berkompeten tetapi untuk pengelolaan dan pemeliharaan tim efektif
harus menguasai ilmu tersebut, sehingga diperlukan beberapa
kometensi, hal ini terlihat pada tabel :

28
Tabel 7. Rencana Strategi Pengembangan Kompetensi

Perubahan
Pihak Cara penembangan
kompetensi yang
terdampak kompetensi
dibutuhkan

Pengelola eco Pemeliharaan Kursus/pelatihan


office OPD, peralatan
Kecamatan, hardware (leptop,
Kelurahan PC)
Tim efektif Pengelolaan Tim teknis pihak ke 3
Aplikasi, memberikan arahan dan
manajemen admin petunjuk teknis ttg
di aplikasi pengelolaan aplikasi.

29
BAB IV
PENUTUP

Demikian dokumen Rancangan Aksi Perubahan ini dibuat


untuk memberikan ruang lingkup perubahan yang dilakukan di
Seksi Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Pada Bidang
Pencegahan Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup Kota Bandung. Tujuan utama aksi perubahan
ini adalah Optimalisasi Pelaporan, Monitoring Dan Evaluasi
Program Penerapan Penerapan Aplikasi E-Eco Office Pada
Perangkat Daerah.
Pelaksanaan aksi perubahan yang dilakukan oleh Tim Efektif
yang dibentuk semoga memberikan pengalaman dan praktik
birokrasi dalam mencapai tujuan yang akan dicapai baik jangka
panjang (satu tahun), jangka menengah (enam bulan), dan jangka
pendek (batas waktu berakhirnya PKP Angkatan VI). Semoga Allah
SWT. senantiasa memberikan petunjuk, kekuatan, keberkahan,
dan ridho-Nya dalam menggagas dan ikhtiar perubahan yang akan
dilakukan, serta dapat dikelola keberlanjutan implementasinya oleh
Perangkat Daerah pada Pemerintah Kota Bandug

30
31
LAMPIRAN 1

HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DALAM AKSI


PERUBAHAN

Pada Bab ini dituliskan hasil penilaian pengembangan kompetensi diri (self-
assesment) dan hasil penilaian pengembangan kompetensi diri mentor, serta
Kertas Kerja Pengembangan Potensi Diri.

A. Hasil Penilaian Pengembangan Kompetensi

Tabel 1

FORMULIR PESERTA

Nama Peserta : Ati Kusmiati, ST, M.AP


NIP : 19810108 200604 2 013
Jabatan : Kepala Seksi Penaggulangan Kerusakan Lingkungan
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung
Strategi : Pembangunan Sistem Aplikasi E-Eco Office
SKOR 1-
Komponen Sub Komponen
10
Mengingatkan rekan kerja atau
bawahan untuk bertindak sesuai
1 dengan nilai, norma, dan etika 8
organisasi dalam segala situasi dan
kondisi.
Menunjukkan komitmen dan tanggung
2 jawab terhadap penyelesaian tugas yang 8
diembannya.
Mengingatkan rekan kerja atau
bawahan untuk melaksanakan tugas
INTEGRITAS dan fungsi mereka sesuai dengan
3 tenggat waktu yang ada dan mematuhi 9
ketentuan terkait waktu kerja yang
berlaku dalam organisasi.

Memberikan informasi yang dapat


4 dipercaya kepada orang lain/ pihak lain 9
sesuai dengan etika organisasi.
Menerapkan norma atau aturan yang
berlaku dalam organisasi secara
5 konsisten dalam setiap situasi dalam 8
lingkup pekerjaannya.
Memberikan argumen dengan disertai
pemahaman atas ketentuan yang
berlaku di organisasi dan
6 konsekuensinya dalam mengingatkan 8
atau mengajak rekan kerja/ bawahan
dalam penegakan aturan.

JUMLAH 8,33
Menyampaikan informasi dengan
cukup jelas baik secara tertulis
7 maupun lisan dalam menunjang 8
kelancaran kerja pada unit/tim yang
dipimpinnya.
Melakukan koordinasi yang efektif
dengan pihak-pihak relevan di lingkup
8 satuan kerja/organisasi dalam rangka 8
menjamin kineja di lingkup unitnya.
Aktif menjalin komunikasi dengan
pemangku kepentingan eksternal
KERJASAMA 9 organisasi dalam rangka menunjang 8
kualitas layanan yang diselenggarakan
organisasi
Merespon dengan positif adanya
perbedaan atau kemajemukan dalam
10 unit/tim kerja sehingga tetap fokus 8
pada tujuan kerja yang disepakati.
Bertanggungjawab terhadap peran atau
tugasnya dalam rangka mencapai
11 sasaran atau tujuan tim yang telah 8
disepakati.
JUMLAH 8,00
Aktif mencari informasi kebutuhan
pemangku kepentingan dan
memberikan penjelasan mengenai
12 prosedur standar pelayanan yang 8
berlaku sebagai upaya pemenuhan
MENGELOLA pelayanan publik yang efektif dan
PERUBAHAN efisien

Aktif mengembangkan kemampuan


untuk menyesuaikan diri dengan
13 tuntutan perubahan dalam pemberian 8
pelayanan publik.
Menggunakan cara yang beragam
untuk memastikan bawahan
14 memahami arahan penyelesaian tugas 8
yang sesuai dengan target kerja yang
diberikan dan SOP yang berlaku
Mencari metode kerja alternatif yang
lebih efektif untuk menyesaikan
15 pekerjaan terutama ketika menghadapi 8
hambatan
Proaktif mencari peluang perbaikan
yang perlu dilakukan untuk
16 meningkatkan kualitas pemberian 8
pelayan publik.
JUMLAH 8,00
Tabel 2

REKAP NILAI PESERTA


Nama Peserta : Ati Kusmiati, ST, M.AP
NIP : 19810108 200604 2 013
Jabatan : Kepala Seksi Penaggulangan Kerusakan Lingkungan
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung
Strategi : Pembangunan Sistem Aplikasi E-Eco Office

Komponen Sub komponen Nilai Kualifikasi


Tanggung Jawab 8 Baik
Komitmen 8 Baik
Kedisiplinan 9 Istimewa
Kejujuran 9 Istimewa
Integritas Konsistensi 8 Baik
Pengambilan
Keputusan 8 Baik
Dilematis
Rata-Rata 8.33 Baik
Kerjasama Internal
8 Baik
Kerjasama
Eksternal 8 Baik

Kerjasama Komunikasi 8 Baik


Fleksibilitas 8 Baik
Komitmen Dalam
Tim 8 Baik
Rata-Rata 8.00 Baik
Orientasi Penilaian
8 Baik
Adaptabilitas 8 Baik
Pengembangan diri
Mengelola dan orang lain 8 Baik
Perubahan
Orientasi pada
hasil 8 Baik
Inisiatif 8 Baik
Rata-rata 8.00 Baik
Rata-Rata Nilai Sikap Perilaku : 8.11 Baik
Keterangan Kualifikasi
9-10 Istimewa
7-8.99 Baik
5-6.99 Cukup
3-4.99 Kurang
1-2.99 Sangat Kurang
Tabel 3

REKAP NILAI MENTOR


Nama Peserta : Ati Kusmiati, ST, M.AP Nama Mentor : Ir. Fiziarita, MT
NIP : 19810108 200604 2 013 NIP : 19700325 199803 2 005
Jabatan : Kepala Seksi Jabatan : Kepala Bidang PPKLH
Penanggulangan
Kerusakan Lingkungan
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Instansi : Dinas Lingkungan Hidup
Kota Bandung Kota Bandung
Strategi : Pembangunan Sistem
Aplikasi E-Eco Office

Komponen Sub komponen Nilai Kualifikasi


Tanggung Jawab 9 Istimewa
Komitmen 9 Istimewa
Kedisiplinan 9 Istimewa
Kejujuran 9 Istimewa
Integritas
Konsistensi 9 Istimewa
Pengambilan Keputusan
9 Istimewa
Dilematis
Rata-Rata 9.00 Istimewa
Kerjasama Internal 8 Baik
Kerjasama Eksternal 8 Baik
Komunikasi 8 Baik
Kerjasama
Fleksibilitas 8 Baik
Komitmen Dalam Tim 8 Baik
Rata-Rata 8.00 Baik
Orientasi Penilaian 7 Baik
Adaptabilitas 7 Baik
Mengelola Pengembangan diri dan orang
7 Baik
Perubahan lain
Orientasi pada hasil 8 Baik
Inisiatif 8 Baik
Rata-rata 7.40 Baik
Rata-Rata Nilai Sikap Perilaku : 8.13 Baik
Keterangan Kualifikasi
9-10 Istimewa
7-8.99 Baik
5-6.99 Cukup
3-4.99 Kurang
1-2.99 Sangat Kurang
TABEL 4

REKAP NILAI GABUNGAN PESERTA DAN MENTOR


Nama Peserta : Ati Kusmiati, ST, M.AP Nama Mentor : Ir. Fiziarita, MT
NIP : 19810108 200604 2 013 NIP : 19700325 199803 2 005
Jabatan : Kepala Seksi Jabatan : Kepala Bidang PPKLH
Penanggulangan
Kerusakan Lingkungan
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Instansi : Dinas Lingkungan Hidup
Kota Bandung Kota Bandung
Strategi : Pembangunan Sistem
Aplikasi E-Eco Office

Nilai
Nilai Nilai
Komponen Sub Komponen Rata- Kualifikasi
Peserta Mentor
Rata
Tangung Jawab 8 9 8.70 Baik
Komitmen 8 9 8.70 Baik
Kedisiplinan 9 9 9.00 Istimewa
Integritas Kejujuran 9 9 9.00 Istimewa
Konsistensi 8 9 8.70 Baik
Pengambilan
8 9 8.70 Baik
Keputusan
Rata-Rata 8.33 9.00 8.80 Baik
Kerja Sama
8 8 8.00 Baik
Internal
Kerjasama
8 8 8.00 Baik
Eksternal
Kerjasama Komunikasi 8 8 8.00 Baik
Fleksibilitas 8 8 8.00 Baik
Komitmen dalam
8 8 8.00 Baik
Tim
Rata-Rata 8.00 8.00 8.00 Baik
Pelayanan Publik 8 7 7.30 Baik
Adaptabilitas 8 7 7.30 Baik
Pengembangan
Mengelola 8 7 7.30 Baik
orang lain
Perubahan Orientasi pada
8 8 8.00 Baik
hasil
Inisiatif 8 8 8.00 Baik
Rata-Rata 8.00 7.40 7.58 Baik
Rata-Rata Nilai Sikap Perilaku: 8.11 8.13 8.13 Baik
Keterangan Kualifikasi
9-10 Istimewa,7-8.99 Baik,5-6.99 Cukup
3-4.99 Kurang,1-2.99 Sangat Kurang
TABEL 5

REKAP NILAI AKHIR SIKAP PERILAKU PESERTA


Nama : Ati Kusmiati, ST, M.AP Nama : Ir. Fiziarita, MT
Peserta Mentor
NIP : 19810108 200604 2 013 NIP : 19700325 199803 2 005
Jabatan : Kepala Seksi Jabatan : Kepala Bidang PPKLH
Penanggulangan
Kerusakan Lingkungan
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup Instansi : Dinas Lingkungan Hidup
Kota Bandung Kota Bandung
Strategi : Pembangunan Sistem
Aplikasi E-Eco Office

Nilai Komponen
Sub
Sub Sub Rata-Rata Kualifikasi
Komponen
Komponen Komponen Total Sub Total Sub
Mengelola
Integritas Kerjasama Komponen Komponen
Perubahan
Peserta 8.33 8.00 8.00 8.11 Baik
Mentor 9.00 8.00 7.40 8.13 Baik
Nilai Rata-
rata Per
8.80 8.00 7.58 8.13 Baik
Sub
Komponen
Kualifikasi
Per Sub Baik Baik Baik Baik
Komponen
Keterangan Kualifikasi Akhir Sikap Perilaku
9-10 Istimewa
7-8.99 Baik 8.13
5-6.99 Cukup
Kualifikasi:
3-4.99 Kurang
1-2.99 Sangat Kurang Baik
REKOMENDASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
Memperhatikan nilai pada sub komponen pada Formulir
Peserta atau Mentor dan Rekap nilai gabungan, peserta
perlu diberikan pengayaan pengembangan potensi diri
Istimewa : dalam bentuk kegiatan- kegiatan yang terukur pada saat
melaksanakan aksi perubahanya dengan bimbingan dan
pendampingan sebagai bekal pengayaan sikap perilaku
untuk menduduki jabatan pimpinan yang lebih tinggi.
Memperhatikan nilai pada sub komponen pada Formulir
Peserta atau Mentor dan Rekap nilai gabungan, peserta
perlu diberikan pengayaan pengembangan potensi diri
Baik : dalam bentuk kegiatan- kegiatan yang terukur pada saat
melaksanakan aksi perubahannya dengan bimbingan dan
pendampingan yang terjadwal sebagai bekal pendalaman
sikap perilaku dalam jabatan pimpinan pengawas.
Memperhatikan nilai pada sub komponen pada Formulir
Peserta atau Mentor dan Rekap nilai gabungan, peserta
perlu diberikan Strategi pengembangan potensi diri dalam
Cukup : bentuk kegiatan-kegiatan yang terukur pada saat
melaksanakan aksi perubahannya dengan bimbingan dan
pendampingan yang terjadwal sebagai bekal pendalaman
sikap perilaku dalam jabatan pimpinan pengawas.
Kurang :
Memperhatikan nilai pada sub komponen pada Formulir
Peserta atau Mentor dan Rekap nilai gabungan, peserta
perlu diberikan Strategi pengembangan potensi diri dalam
bentuk kegiatan-kegiatan yang terukur pada saat
Sangat
: melaksanakan aksi perubahannya dengan bimbingan,
Kurang
pendampingan yang sangat ketat dan sebaiknya agar
melibatkan unit pengelola kepegawaian instansi asal peserta
sebagai bekal penguatan sikap perilaku dalam menduduki
jabatan pengawasan
B. Rencana Pengembangan Potensi Diri
Pada pelaksanaan PKP, peserta dituntut untuk mampu
mengembangakan potensi diri, selanjutnya pengembangan potensi diri
adalah kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta untuk mengenali,
memetakan, dan mengembangkan potensi diri pada aspek kemampuan
manajerial yang mendukung pelaksanaan rencana aksi perubahan.
Berdasarkan hal tersebut, penulis telah melaksanakan penilaian mandiri
dan digabung dengan penilaian mentor untuk pemetaan pengembangan
potensi diri dengan 3 (tiga) komponen item sikap dan prilaku, yaitu integritas,
kerjasama, dan mengelola perubahan yang dituangkan dalam kertas kerja
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 6. Kertas Kerja Pengembangan Potensi Diri
KEGIATAN WAKTU
PENGEMBANG PELAKSANAAN
AN DIRI KEGIATAN
KOMPONEN KEGIATAN/TAHA
UNTUK PENGEMBANGAN
NO /SUB PAN AKSI
MENDUKUNG DIRI
KOMPONEN PERUBAHAN
PELAKSANAA
RENCA REALISA
N AKSI
NA SI
PERUBAHAN
1 Komponen Kemampuan Merancang dan
Integritas, menjadi role membuat aplikasi
Sub model dalam Sistem Aplikasi
Komponen: membangun Eco Office (SAE)
Konsistensi, jejaring kerja
yaitu : dan
memiliki meyakinkan
prinsip yang stakeholders
kuat dan untuk
tidak mudah mendapatkan
terpengaruh dukungan
oleh faktor gagasan
internal perubahan
maupun dengan
eksternal menerapkan
dalam nilai, norma,
rangka atau kode etik.
penerapan
nilai, norma
atau kode
etik dalam
bekerja.
2 Komponen Kemampuan 1. Membentuk
Kerjasama, memetakan dan menetapkan
Sub stakeholders Tim Efektif
Komponen : dan Aplikasi Sistem
Kerjasama membangun E-Eco Office
Eksternal, jejaring kerja (SAE) yang
yaitu : sinergis untuk melibatkan
membangun mendapat stakeholder
kerjasama dukungan internal dan
atau aliansi sesuai tujuan eksternal.
yang sinergis capaian aksi 2. Melakukan
dengan perubahan. koordinasi dan
pihak konsultasi dengan
eksternal/ seluruh
para stakeholder
pemangku internal dan
kepentingan eksternal untuk
dalam Akper SAE serta
rangka penandatanganan
pencapaian bukti dukungan
dan kesepahaman.
target kerja
organisasi.

3 Komponen Memantau, Memantau out put


Mengelola mengevaluasi Pelaksanaan
Perubahan, hasil kerja aplikasi SAE
Sub unit, serta
Komponen : melakukan
Orientasi perbaikan
pada hasil kinerja unit
dengan
memanfaatkan
sumber daya
yang ada, baik
internal dan
eksternal, agar
selaras dengan
sasaran
strategis
instansi.
C. Rencana Peserta untuk Tim dan Organisasi
Dalam menjalankan tugas dan fungsi Seksi Penanggulangan Kerusakan
Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung tidak terlepas dari berbagai
permasalahan yang dijumpai sebagai hambatan dalam penyelenggaraan
pengembangan pelayanan pada bidang PPKLH yang perlu dilakukan
perbaikan-perbaikan. Isu Strategis yang dihadapi dalam pengembangan
pelayanan tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Belum optimalnya pelaporan, monitoring dan evaluasi, monitoring
dan evaluasi penerapan Eco Office di lingkungan Pemerintah Kota
Bandung.
2. Tidak tersedianya wadah untuk saling berinteraksi dan sharing
pengelola Eco Office di Pemerintah Kota Bandung.
3. Tidak Tersedianya Anggaran Khusus Untuk Penerapan Eco Office di
Kantor- Kantor Pemerintah Kota Bandung.
Untuk itu dalam upaya perbaikan kinerja Seksi Kelembagaan dan Seksi
Penanggulangan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung ke
depan, hal-hal yang perlu untuk organisasi ke depan adalah:
1. Integritas
Mampu penciptakan situasi kerja yang mendorong kepatuhan pada
nilai, norma, dan etika organisasi dan dibangun dalam nilai yang
sama.
2. Transfer Knowledge yang komprehensif
Transfer Knowledge merupakan suatu konsep berbagi informasi atau proses
duplikasi pengetahuan yang disampaikan oleh pegawai yang pernah
mengikuti diklat atau bimtek kemudian membagikannya kepada pegawai
lain. Dengan berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman yang
didapatkan seorang pegawai dari hasil pendidikan dan pelatihan atau
bimbingan teknis yang pernah diikuti kepada pegawai yang lainnya, yang
dilaksakan secara komprehensif, akan dapat mempermudah pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi yang dibebankan kepada unit kerja dalam sebuah
organisasi.
LEMBAR BIMBINGAN COACH
PADA TAHAP PERENCANAAN AKSI PERUBAHAN
Nama Peserta : Ati Kusmiati, ST., M.AP

Instansi : DLH Kota Bandung

Judul Aksi : PENERAPAN APLIKASI E-ECO OFFICE PADA PERANGKAT DAERAH


Perubahan DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KOTA BANDUNG

Konsultasi dan Bimbingan yang dilakukan

Kegiatan yang Paraf


No Hari/Tanggal Solusi atau tanggapan
dikonsultasikan Coach

1. Rabu, Kerangka Pikir dan diagnosa Menyusun kerangka pikir


23/8/ 2023 aksi perubahan (online) dan diagnose aksi
perubahan menyelesaikan
masalah
2. Sabtu Judul, Bab 1 dan Bab 2 Judul direvisi, tujuan,
2/09/ 2023 (online) setingan layout, huruf, dan
milenstone
3. Rabu Outline penulisan, tahapan Outline penulisan
6/09/ 2023 milenstone disesuaiken dengan arahan
coach, tahapan milenstone
disesuaikan dengan
runglingkup, tujuan dan
pernyelesaian masalah
5. Kamis Huruf, spasi dan penomoran Perbaikan peta stake
14/09/2023 harus dibenarkan sesuai holder, penomoran dan
dengan aturan, peta stake outline penulisan
holder dibetulkan lagi

Cimahi, September 2023


Coach,

(Dr. H. EEP SAEFUL R.F., M.Pd)


NIP 196610241994031003
LEMBAR BIMBINGAN MENTOR
PADA TAHAP PERENCANAAN AKSI PERUBAHAN

Nama Peserta : Ati Kusmiati, ST., M.AP

Instansi : DLH Kota Bandung

Judul Aksi : PENERAPAN APLIKASI E-ECO OFFICE PADA


Perubahan PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KOTA BANDUNG

Konsultasi Dan Bimbingan Yang Dilakukan

Kegiatan Yang Solusi Atau Paraf


No Hari/Tanggal
Dikonsultasikan Tanggapan Mentor

1.
2.
3.
4.
5.

Bandung,…..September 2023
Mentor,

(Ir. Fiziarita MT)


NIP: 19700325 199803 2 005

Anda mungkin juga menyukai