Anda di halaman 1dari 6

WAWASAN KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA

DALAM MENDORONG KEBANGKITAN EKONOMI NASIONAL


Oleh :
dr. I Gede Herry Yudiskara, Sp.An
PKA Angkatan I Tahun 2023

I. PENDAHULUAN

Perekonomian Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam


beberapa tahun terakhir. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen dan Bank Indonesia memprakirakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 akan mencapai 4,7 -5,5%. Pada
triwulan IV 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tinggi yakni
5,01%(yoy), di tengah pertumbuhan ekonomi global yang dalam tren melambat.
Wawasan kebangsaan dan semangat bela negara dapat memperkuat kerja sama
antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam upaya mempe rcepat
pertumbuhan ekonomi. Dengan wawasan kebangsaan dapat tercipta persatuan dan
kesatuan yang kuat untuk kemajuan ekonomi nasional. Bela negara dengan konsep Tri
Gatra dan Panca Gatra akan menumbuhkan sikap perilaku dan mental bangsa yang kuat
untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Tujuan penulisan essay ini adalah untuk menjelaskan peran wawasan kebangsaan
dan bela negara dalam mendorong kebangkitan ekonomi nasional. Diharapkan pembaca
mengerti hubungan wawasan kebangsaan dan bela negara dengan pertumbuhan ekonomi
nasional

II. PENGERTIAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA


Wawasan kebangsaan adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia yang
berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan bela negara dalam menyikapi dan menangani berbagai
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan terhadap keutuhan, kedaulatan, dan
kesejahteraan bangsa dan negara. Wawasan kebangsaan bertujuan untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa, menjaga keutuhan wilayah negara, serta meningkatkan
kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh berbangsa
dan bernegara, kecintaan kepada negara dan bangsa, rela berkorban untuk membela
negara, menggunakan ideologi Pancasila, serta memiliki kemampuan dasar dalam bidang
pertahanan dan keamanan. Bela negara bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran
berbangsa dan bernegara, dalam menghadapi ancaman non-militer maupun militer, serta
membentuk karakter bangsa yang tangguh dan mandiri.

III. TANTANGAN DALAM EKONOMI NASIONAL


Tantangan ekonomi nasional di berbagai aspek meliputi demografi, geografi,
sumber daya alam, ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.
Demografi berpotensi menjadi tantangan jika tidak dikelola dengan baik, dimana
Indonesia memiliki proporsi penduduk usia produktif terbesar sejak merdeka. Kondisi ini
merupakan keuntungan untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Peningkatan
jumlah angkatan kerja harus diimbangi dengan penciptaan lapangan kerja dan
peningkatan kualitas pendidikan serta pelatihan. Indonesia adalah negara yang kaya akan
sumber daya alam, baik yang biotik maupun abiotik. Sumber daya alam merupakan faktor
penting bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Negara kepulauan
seperti Indonesia menghadapi tantangan dalam keberagaman budaya. Diperlukan usaha
untuk menghubungkan wilayah-wilayah terpencil dan memastikan distribusi infrastruktur
yang merata. Memastikan bahwa ideologi nasional, seperti Pancasila, tetap menjadi
landasan dalam mengambil kebijakan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Stabilitas
politik dan tata kelola pemerintahan yang baik transparan dan bebas korupsi sangat
penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Pertahanan dan keamanan
tidak hanya berkaitan dengan aspek militer, tetapi juga dengan aspek politik, sosial,
budaya, dan lingkungan. Pertahanan dan keamanan juga mempengaruhi kemampuan
Indonesia untuk berpartisipasi dalam kerjasama regional dan global, serta mena rik
investasi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
IV. PERAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA DALAM
PEREKONOMIAN INDONESIA

Kemajuan ekonomi dalam wawasan kebangsaan yang berpedoman pada


Pancasila, Pembukaan UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI (Negara Kesatuan
Republik Indonesia), dan Bela Negara mencakup sejumlah aspek penting yang saling
terkait dan saling mendukung dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif
dan berkelanjutan. Pancasila memberikan pedoman bagi pemerintah dalam merumuskan
kebijakan ekonomi yang adil dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Pembukaan UUD 1945 menegaskan tujuan kemerdekaan Indonesia, yaitu melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan
umum. Hal ini mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan ekonomi
yang progresif dan inklusif, yang menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketimpangan,
dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Semboyan Bhineka Tunggal Ika
mencerminkan keberagaman budaya dan etnis Indonesia. Menghargai keberagaman akan
mendorong kreativitas, inovasi, dan kerjasama antar kelompok dalam mencapai
pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks ekonomi, NKRI mengedepankan pembangunan
infrastruktur yang merata, konektivitas antarwilayah, dan pengelolaan sumber daya alam
secara adil dan berkelanjutan. Komitmen terhadap Bela Negara mencakup perlindungan
dan pengelolaan sumber daya alam, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan
keamanan nasional
Bela negara dengan konsep Tri Gatra dalam, yaitu geografi, demografi, dan
sumber daya alam memiliki peranan penting dalam mendorong perekonomian nasional.
Di Indonesia, letak geografis yang strategis sebagai jalur perdagangan dunia dan kondisi
kepulauan memberikan peluang untuk mengembangkan sektor kelautan, perikanan, dan
pariwisata. Pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, bandar udara, dan jaringan
transportasi penting untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus barang dan
jasa, yang pada akhirnya akan mendorong perekonomian nasional. Di Indonesia, bonus
demografi (angkatan kerja yang besar dan usia produktif) memberikan potensi
pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konsumsi dan investasi. Kebijakan
pendidikan dan pelatihan yang tepat, serta penciptaan lapangan kerja yang memadai, akan
membantu memanfaatkan bonus demografi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak, gas,
batubara, mineral, serta sumber daya kelautan dan kehutanan. Pengelolaan sumber daya
alam yang berkelanjutan dan meningkatkan penerimaan negara dari sektor ekstraktif.
Panca gatra dalam bela negara adalah konsep yang menggambarkan lima pilar utama
yang diperlukan untuk memperkuat dan melindungi keamanan dan kesejahteraan negara.
Konsep ini terdiri dari ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi, dan pertahanan dan
keamanan. Dalam mendorong ekonomi nasional, setiap pilar penting untuk
dikembangkan dan dikelola dengan baik. Indonesia memiliki ideologi yang disebut
Pancasila, yang mengandung lima prinsip dasar. Pancasila menjadi pedoman dalam
segala aspek kehidupan bangsa, termasuk dalam mendorong ekonomi nasional. Gatra
politik yang baik dapat membantu mengembangkan ekonomi nasional. Hal ini dapat
dicapai melalui pengambilan keputusan yang bijaksana dan transparan, serta pengaturan
kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Pengambangan sistem birokarasi yang lebih sederhana dan bebas korupsi sangat penting
dalam kemudahan investasi dan tingkat kepuasan masyarakat. Sosial budaya yang kuat
dapat membantu mengembangkan ekonomi nasional dengan menciptakan iklim yang
kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Gatra sosial budaya yang baik dapat membantu
meningkatkan produktivitas dan kreativitas masyarakat. Gatra Ekonomi yang kuat dapat
menjadi fondasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendorong
ekonomi nasional, Indonesia telah melakukan berbagai upaya seperti kebijakan reformasi
struktural, liberalisasi ekonomi, pengembangan infrastruktur, peningkatan investasi dan
perdagangan internasional, serta pemberdayaan masyarakat. Yang terakhir adalah gatra
pertahanan dan keamanan yang baik dapat menciptakan stabilitas yang diperlukan bagi
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Segala yang telah dibangun oleh pemerintah dalam bentuk fisik berupa
infrastruktur perekonominan, fasilitas dan sistem birokrasi, serta fasilitas kemanan tidak
akan berjalan baik tanpa ekonomi yang tumbuh dan berkembang. Konsep wawasan
kebangsaan dan bela negara harus ditanamkan dan dikembangkan kepada seluruh rakyat
Indonesia untuk mendukung mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui sikap
mental yang menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta membela negara dari segala
bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. Wawasan kebangsaan dan bela
negara juga akan membentuk kebribadian rakyak Indonesia menjadi jujur, disiplin,
bertanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani, dan peduli yang
merupakan unsur non fisik dalam mendorong perekonomian nasional

V. KESIMPULAN

Indonesia memiliki konsep wawasan kebangsaan dan bela negara yang dapat
dimanfaatkan dalam mengahadapi tantangan ekonomi nasional dari segi Tri Gatra
(demografi, geografi, dan sumber daya alam) dan Panca Gatra (ideologi, politik, sosial
budaya, ekonomi, dan pertahanan kemanan)
Kemajuan ekonomi dalam wawasan kebangsaan Indonesia, berpedoman pada
Pancasila, Pembukaan UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Bela Negara,
menciptakan pertumbuhan ekonomi inklusif , adil, merata, dan berkelanjutan
Dalam konteks Bela Negara, memahami dan mengelola Tri Gatra dan Panca Gatra
dengan bijaksana akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan pada akhirnya
memperkuat pertahanan dan kedaulatan bangsa.
Wawasan kebangsaaan dan bela negara akan membentuk kepribadian bangsa
yang menjaga persatuan, tangguh menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan serta pribadi kuat yang mendukung perekonomian nasional

DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin, M. (2019). Konsep dan Implementasi Wawasan Kebangsaan dalam
Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan Indonesia, 8(1), 1 -10.
Badan Pusat Statistik. (2022). Ekonomi Indonesia Tahun 2022 Tumbuh 5,31 Persen.
https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/02/06/1997/ekonomi-indonesia-tahun-2022-
tumbuh-5-31-persen.html Accessed 4/11/2023.
Brodjonegoro, B., & Brodjonegoro, S.S. (2012). Kebijakan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Manajemen &
Agribisnis, 9(3), 191-202.
Kementerian Pertahanan RI. (2020). Peraturan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2020
tentang Sistem Bela Negara. Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Kurniawan, R. (2018). Bela Negara sebagai Wujud Kepedulian Kita Terhadap Bangsa
dan Negara. Jurnal Ilmiah Publikasi Pendidikan, 2(2), 81-86.
Ratna, N. A., & Hadi, H. (2020). Peningkatan Wawasan Kebangsaan dalam
Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 5(1), 1 -
10.
Resosudarmo, B.P., & Jotzo, F. (Eds.). (2009). Working with Nature against Poverty:
Development, Resources and the Environment in Eastern Indonesia. Institute of
Southeast Asian Studies.
Tahalea, I. R. (2019). Pengaruh Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, dan
Kebijakan Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Ekonomi
Pembangunan, 20(2), 172-187.

Anda mungkin juga menyukai