Anda di halaman 1dari 29

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


Jalan S. Parman Nomor 2 Telpon (0536) 3236320, Fax. 3236329 Palangka Raya 73112

KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
NOMOR 46 TAHUN 2022

TENTANG

REKOMENDASI TERHADAP LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN


(LKPj) GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
AKHIR TAHUN ANGGARAN 2021

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Menimbang : a. bahwa dalam Rapat Paripurna Ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang
2022 Tanggal 28 Maret 2022, Gubernur Kalimantan Tengah telah
menyampaikan Pidato Pengantar tentang Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun
Anggaran 2021 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah;
b. bahwa Dokumen Resmi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021 dari
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah diterima oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah pada tanggal 28 Maret 2022;
c. bahwa sesuai kedudukan, fungsi, tugas dan wewenang, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah telah
membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur
Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021 dimaksud, dalam
Rapat Gabungan Komisi-Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 13 April 2022;
d. bahwa hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada huruf c tersebut
di atas, perlu dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-
undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, tentang Pembentukan Daerah
Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-
undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1957 Nomor 83) sebagai Undang-undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1622);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008, tentang
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 51
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4836);

1
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5043);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Perundang-undangan (Lembaran Negara Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5234);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6197);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019
tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Memperhatikan : Pendapat, saran dan masukan yang berkembang dalam pembahasan secara
internal oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah terhadap materi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021, melalui Rapat
Gabungan Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Tanggal 22 April 2022.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERTAMA : Rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan


Tengah Terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021;
KEDUA : Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Tengah,
yang karena kedudukan, tugas, fungsi, wewenang, kewajiban dan tanggung
jawabnya telah menyampaikan Pidato Pengantar Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun
Anggaran 2021 beserta lampirannya, kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam Rapat Paripurna Ke-6 Masa
Persidangan I Tahun Sidang 2022, tanggal 28 Maret 2022, yang waktu
penyampaiannya telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, khususnya ketentuan Pasal 18 Ayat (1) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan

2
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
KETIGA : Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Tengah,
karena telah memperhatikan berbagai catatan, saran, masukan dan/atau
koreksi yang merupakan rekomendasi dari Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 34 Tahun 2021 tanggal 21
Mei 2021 tentang Rekomendasi Terhadap Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun
Anggaran 2020, yang diimplementasikan dalam penyelenggaraan
pemerintahan di Provinsi Kalimantan Tengah pada Akhir Tahun Anggaran
2021;
KEEMPAT : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah menerima
dokumen resmi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur
Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2020 sebagai lampiran Diktum
Pertama, dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 28
Maret 2022;
KELIMA : Format dan sistematika laporan pada dasarnya telah sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
KEENAM : Muatan dan/atau materi laporan yang disampaikan, sudah memenuhi
ketentuan dalam lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18
Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah;
KETUJUH : Menyampaikan saran, masukan dan/atau koreksi terhadap penyelenggaraan
urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan,
yang terarah pada pelaksanaan tugas Pemerintahan, Pembangunan dan
Pembinaan kemasyarakatan, yang bersifat rekomendasi dari Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah kepada Gubernur
Kalimantan Tengah, sebagaimana termuat dalam Lampiran Keputusan ini
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini;
KEDELAPAN : Menyampaikan Keputusan ini kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk
diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya;
KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Palangka Raya


Pada tanggal : 22 April 2022

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KETUA,

WIYATNO, S.P.

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:


1. Presiden Republik Indonesia di Jakarta;
2. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta.

3
LAMPIRAN: KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH TENTANG REKOMENDASI TERHADAP
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPj)
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH AKHIR TAHUN ANGGARAN
2021.
NOMOR : 46 TAHUN 2022
TANGGAL : 22 APRIL 2022

REKOMENDASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI


KALIMANTAN TENGAH KEPADA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH UNTUK
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH:

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan tugas dan wewenang DPRD sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 15 huruf
h Peraturan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Tertib
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa DPRD berwenang meminta Laporan
Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah dalam pelaksanaan tugas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Untuk kepentingan tersebut, pada Rapat
Paripurna ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2022, tanggal 28 Maret 2022, Gubernur
Kalimantan Tengah telah menyampaikan Pidato Pengantar Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPj) Akhir Tahun Anggaran 2021 yang pada intinya memberikan
penegasan tentang kinerja atas hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dengan ruang lingkup
capaian pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan
dalam RPJMD pada setiap urusan pemerintahan daerah, dan pelaksanaan tugas
pembantuan selama 1 (satu) tahun anggaran di tahun 2021.

Sesuai dengan kedudukan, fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung-jawabnya, maka


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah berkewajiban
menindaklanjuti LKPj tersebut dalam suatu pembahasan secara internal. Hal ini
merupakan perwujudan dari amanat Undang-Undang yang menyatakan pemerintahan
daerah diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Makna penting dari pernyataan tersebut, bahwa DPRD merupakan mitra Pemerintah
Provinsi, yang dalam perspektif LKPj tentunya DPRD memberikan koreksi, analisa serta
masukan terhadap kinerja Gubernur Kalimantan Tengah.

Selanjutnya untuk mewujudkan tugas sebagai mitra maka DPRD telah membahas LKPj
Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021, yang rumusannya dilakukan
oleh tim kecil terdiri dari unsur Fraksi Pendukung dewan, dengan materi pembahasannya
berasal dari Komisi-Komisi DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah mulai melaksanakan


rangkaian pembahasan atas LKPj Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran

4
2021 setelah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah menerima
dokumen resmi LKPj Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021 dari
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 28 Maret 2022.

Bahwa hasil pembahasan internal terhadap Penyelenggaraan Urusan Desentralisasi, Tugas


Pembantuan dan Tugas Umum Pemerintahan, sebagaimana terurai dalam pelaksanaan
tugas pemerintahan, pembangunan serta pembinaan kemasyarakatan, dituangkan dalam
bentuk rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah ke
depan.

Selanjutnya hasil rumusan dalam bentuk rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah dirangkai dalam sistematika sebagai berikut:

II. REKOMENDASI

A. BIDANG PEMERINTAHAN, KEUANGAN, HUKUM DAN POLITIK

1. Bidang Pemerintahan
a. Urusan Aparatur Pemerintahan (Kepegawaian/ASN)
• DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada
Gubernur Kalimantan Tengah untuk segera melaksanakan Uji
Kompetensi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN)/
Tenaga Kontrak (Tekon) Tahun 2022 sebagaimana Surat Edaran Pj.
Sekda Prov Kalteng Nomor 800/844/II.1/BKD tertanggal 29 Desember
2021. Dimana dalam surat tersebut disampaikan bahwa terhitung
tanggal 01 Januari 2022 agar PPNPN/ TEKON Tenaga Administrasi
dan Tenaga Teknis yang terdata sampai bulan Desember 2021
statusnya dinonaktifkan sementara sampai Kegiatan Uji Kompetensi
PPNPN 2022 selesai.
• Masalah ini disampaikan karena DPRD Prov Kalteng memandang
pentingnya kejelasan status tenaga kontrak terkait keputusan apakah
mereka akan dipekerjakan kembali atau tidak sebagai PPNPN/TEKON
dilingkungan pemprov. Disamping itu, harus diakui juga
PPNPN/TEKON masih dibutuhkan untuk menopang kinerja instansi-
instansi perangkat daerah di lingkup Pemprov Kalteng.
• Pengembangan kualitas SDM ASN dilaksanakan dengan didukung
alokasi anggaran yang proposional.
• Merekomendasikan kembali kepada Gubernur Kalimantan Tengah
untuk melakukan reformasi birokrasi khususnya terkait penempatan dan
pengisian beberapa jabatan struktural Eselon II dan III, yang selama ini
sering diisi oleh beberapa pejabat dengan status pelaksana tugas agar

5
didefinitifkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku (lelang
jabatan dan assesment). Dan diharapkan adanya konsistensi dalam
mekanisme seleksi pengisian jabatan dimaksud.
b. Urusan Bidang Pemerintahan lainnya
• DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada
Gubernur Kalimantan Tengah untuk mempertahankan keberadaan
pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN) di seluruh
kabupaten, terutama kecamatan yang jaraknya jauh dari ibukota
kabupaten. Sesuai aturan Permendagri Nomor 4 tahun 2010, pelayanan
administrasi terpadu kecamatan (PATEN) harus diwujudkan oleh
pemerintah daerah termasuk Kecamatan sehingga masing-masing
pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat. Saat ini ada program pemerintah dalam bidang Perizinan
yaitu Online Single Submission (OSS), dimana petugas Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) adalah ujung tombak
pelayanan di daerah, dalam rangka memberikan layanan berbantuan
OSS bagi pelaku usaha mikro, maka peran dan fungsi PATEN sangat
diperlukan, khususnya wilayah kecamatan-kecamatan yang jaraknya
jauh dari Ibukota Kabupaten, sehingga memerlukan biaya perjalanan
yang besar. Dengan demikian peran Pemerintah Kecamatan dalam hal
Penyelenggaraan PATEN sangat diperlukan untuk pelayanan dibidang
urusan Administrasi Pemerintahan, Kependudukan dan urusan-urusan
lainnya kepada masyarakat.
• Sebagai implementasi Instruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 2020
tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan
Prekusor/Narkotika, maka DPRD merekomendasikan kepada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk segera membentuk
Peraturan Daerah terkait P4GN Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan
adanya regulasi terkait P4GN, maka menjadi suatu kewajiban bagi
masing-masing kabupaten untuk segera membentuk BNNK di seluruh
kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan telah
dibentuknya BNNK kabupaten/kota sehingga program Desa Bersinar
(Desa Bersih Narkoba) dapat terwujud.
• DPRD Provinsi Kalimantan Tengah kembali mengingatkan kepada
Gubernur untuk mengintensifkan pengurusan Daerah Otonomi Baru
(DOB) ke Pemerintah Pusat. Antara lain Provinsi Kotawaringin,
Kabupaten Kotawaringin Utara dan Kabupaten Kapuas Ngaju.

6
2. Bidang Keuangan
a. Kebijakan Perubahan APBD Tahun 2021
Pada Bab II dalam dokumen resmi LKPj Tahun 2021 disampaikan sebagai
berikut:
“APBD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021 ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 13 Tahun 2021
tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2021 dan Peraturan Gubernur Kalimantan
Tengah Nomor 25 Tahun 2021 tentang Perubahan Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun Anggaran 2021.”
Jika merujuk kepada penyampaian itu, DPRD (secara kelembagaan dan
juga sebagai salah satu unsur pemerintahan daerah) tidak dilibatkan dalam
perubahan kebijakan APBD tersebut. Dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 1 Angka (8) telah
menyampaikan secara jelas bahwa
“Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut
APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.”
Rencana Keuangan tahunan yang disetujui oleh dewan tersebut ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
Dengan demikian, dokumen pembanding perubahan kebijakan APBD
maupun Realisasi Pelaksanaan yang digunakan untuk mengukur kinerja
adalah Perda APBD (Murni) yang disetujui oleh DPRD, dan bukanlah
dokumen Pergub ditetapkan oleh Gubernur (dimana Pergub tersebut
merupakan penjabaran PERDA).
Oleh karenanya, DPRD merekomendasikan kepada Gubernur agar
mentaati mekanisme yang diatur di dalam Undang-Undang terkait
pelibatan DPRD dalam setiap perubahan kebijakan keuangan dibuat
Pemerintah Provinsi.

b. Pengelolaan Aset Daerah


• DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mempertanyakan kembali hasil
koordinasi dengan Biro Organisasi, terkait tindaklanjut rencana
pemisahan perangkat daerah pengelola aset dari Bakeuda dan menjadi
OPD tersendiri. Hal ini mengingat tantangan pengelolaan aset sangat luas
dan kompleks dan banyak masalah yang memerlukan penyelesaian
sehingga perlu OPD tersendiri.
• DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mempertanyakan sejauh mana tindak
lanjut MoU antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah dalam rangka penertiban dan

7
penegakan hukum terkait aset daerah, terutama aset tanah dan bangunan
eks Sekolah Polisi Negara di Jalan Tjilik Riwut Km 6 Palangka Raya.

c. Pengembangan BUMD untuk optimalisasi PAD


• Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan tahun 2021 dibandingkan target
indikatif APBD Tahun 2021 dalam RPJMD 2016-2021 hanya mencapai
28,55%. Hal ini menunjukkan bahwa Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan belum berhasil menjadi penyokong utama
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Tengah. Oleh
karenanya DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan
kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk memacu kinerja bisnis dari
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan dapat berkontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Tengah, sebagaimana yang tertuang
dalam indikator kinerja pada RPJMD.
• DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mempertanyakan bagaimana tindak
lanjut rencana pembangunan menara Bank Kalteng yang sudah mendapat
persetujuan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.

d. Pengembangan jaringan layanan Samsat


DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada Gubernur
Kalimantan Tengah untuk melakukan pemetaan dan pengembangan jaringan
layanan samsat se-Kalteng, seperti pembukaan samsat pembantu dan
pengadaan mobil samsat keliling. Pembukaan jaringan kantor samsat
pembantu tersebut untuk menjaring para pembayar pajak kendaraan
bermotor yang berada di daerah kecamatan yang jauh dari kantor samsat
induk. Sedangkan samsat mobil keliling, minimalnya 1 kantor samsat induk
memiliki 1 unit samsat keliling. Salah contoh daerah yang memerlukan
Samsat Pembantu adalah Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin
Timur.

e. Perbaikan layanan Samsat


DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada Gubernur
Kalimantan Tengah untuk membenahi dan melengkapi sarana prasarana
(Toilet, Musholla, Air bersih, dll) perkantoran UPPD/KPPD (Samsat) secara
bertahap dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat

8
f. Penagihan atas Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor.
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada Gubernur
Kalimantan Tengah memacu penagihan tunggakan pajak kendaraan
bermotor di wilayah Kalteng. Untuk itu perlu kebijakan dan sinergitas yang
lebih optimal dari ketiga institusi (Satlantas, Pemprov/Bapenda dan Jasa
Raharja) dalam memback-up kinerja Samsat se-Kalteng. Sebagai contoh, Di
Samsat Sampit sebagai salah satu pemungut PKB terbesar di Kalteng, nilai
tunggakan terhadap 87.845 unit kendaraan dari tahun 2017-2021 dengan
nilai tunggakan Rp. 98,38 milyar

g. Optimalisasi Pajak Air Permukaan (PAP)


Sebagaimana kendala yang disampaikan dalam LKPj Gubernur tahun 2021
bahwa banyak perusahaan yang belum memiliki izin penggunaan dan
pemanfaatan air permukaan serta tidak memasang alat pengukur
pemanfaatan air (water meter). DPRD Provinsi Kalimantan Tengah
merekomendasikan kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk
mengingatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah
Kalimantan Tengah untuk mengurus perijinan penggunaan Air Permukaan,
serta memberikan sanksi tegas bagi yang tidak mengindahkannya sesuai
ketentuan Pergub 15/2016 tentang Optimalisasi Pendapatan Daerah.

h. Optimalisasi Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB)


Terkait kendala yang disampaikan dalam LKPj Gubernur tahun 2021 bahwa
adanya persaingan harga jual antar penyedia BBM yang tidak memasukan
nilai PBB-KB. DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan
kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk :
• Memperkuat koordinasi dengan Pemkab/ Pemko untuk mewajibkan
semua perusahaan yang beroperasi di Kalteng untuk membeli BBM pada
perusahaan penyalur BBM yang terdaftar sebagai Wajib Pungut (Wapu)
PBB-KB di Kalteng ;
• Berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat (BPH Migas) terkait penyaluran
BBM di wilayah Prov Kalteng, dan ;
• Meminta audit dari instansi yang berwenang kepada perusahaan
penyalur BBM yang terdaftar sebagai Wapu PBB-KB tentang kebenaran
data dan PBB-KB yang setorkan.

3. Bidang Hukum
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada Gubernur
Kalimantan Tengah untuk meningkatkan anggaran program /kegiatan di Biro

9
Hukum, khususnya kegiatan sosialisasi peraturan daerah dan penyelenggaran
Program Bantuan Hukum kepada masyarakat miskin dimana banyak masyarakat
tidak mampu yang berurusan dengan hukum mengalami kesulitan karena tidak
ada pendampingan hukum.

B. BIDANG PEREKONOMIAN DAN SUMBERDAYA ALAM

1. Bidang Perekonomian

Berdasarkan target RPJMD 2016-2021 pertumbuhan ekonomi Kalimantan


Tengah pada tahun 2021 berada pada angka 7,5 % namun hanya terealisasi
3,40%, hal ini dapat kita maklumi dampak dari pandemi Covid-19.
• Dalam LKPj 2021 disampaikan Laju inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah
tercatat 0,82 % selama periode Maret 2021 – September 2021, dengan
kata lain harga-harga mengalami kenaikan sebesar 0,82 %.

Direkomendasikan pada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk


melakukan upaya pengendalian inflasi, agar tingkat inflasi Kalteng tidak
tinggi dan memicu ketidak-stabilan harga bahan pokok sehingga memberikan
dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.

• Target Penurunan Angka Kemiskinan pada RPJMD Provinsi Kalimantan


Tengah Tahun 2016-2021 ditargetkan pada angka 4,3%, sedangkan pada
LKPj Tahun 2021 angka kemiskinan tercatat 5,16% pada September 2021.
Terjadi peningkatan angka kemiskinan di Kalimantan Tengah selama
pandemi, oleh karenanya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
direkomendasikan untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam menjaga
pertumbuhan ekonomi, kestabilan inflasi dan penurunan angka kemiskinan.
penguatan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan, meningkatkan dan
mengembangkan ketahanan ekonomi koperasi dan usaha mikro kecil
menangah (UMKM), antara lain dengan cara :

a) Memaksimalkan fungsi gerakan-gerakan koperasi sebagai pilar penting


perekonomian Kalimantan Tengah, digitalisasi koperasi perlu
dilaksanakan pendidikan dan penyuluhan perkoperasian kepada
masyarakat secara luas.

b) memberikan pelatihan strategi promosi dan pemasaran berbasis IT bagi


pelaku usaha UMKM. Serta memfasilitasi UMKM untuk memanfaatkan
sitem pemasaran digital dengan membuka toko online pada platform e-
comerse yang telah tersedia.

10
c) Menyediakan skema permodalan untuk pengusaha pemula dengan bunga
rendah.

d) meminimalisir dampak ekonomi pandemi covid-19 dengan menciptakan


lapangan kerja produktif dan meningkatkan produktifitas sektor pertanian
dalam arti luas.

2. Bidang Kehutanan

Dalam hal revisi RTRWP yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Pemerintah Provinsi diharapkan menghimpun
masukan dari berbagai pihak mengingat Bahwa RTRWP Kalimantan Tengah
yang berlaku saat ini sudah tidak sesuai dengan keadaan lapangan yang
sesungguhnya. Terlalu sedikitnya ruang untuk masyarakat bekerja atau berusaha
sehingga seringkali menjadi konflik sosial. Masyarakat di Provinsi Kalimantan
tengah juga seringkali menyampaikan permasalahan kesulitan dalam bekerja
dikarenakan lahan pertanian atau perkebunannya berada dalam kawasan hutan
sementara lahan tersebut sudah diushakan secara turun temurun. Selain itu masih
banyak desa, prasarana wilayah dan ruang kelola masyarakat yang masuk dalam
kawasan hutan sehingga besaran proporsi kawasan hutan dan non hutan harus
disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya.
Merekomendasikan kepada Gubernur segera menugaskan tim untuk membahas
revisi Perda no 5 tahun 2015 mengenai RTRWP Kalimantan Tengah dengan
mengusahakan proporsi hutan dan non hutan 50:50 %.

3. Bidang Investasi dan Pengelolaan SDA


DPRD mendukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mewujudkan iklim
investasi yang baik melalui kemudahan dalam berbagai investasi di Kalimantan
Tengah dengan peningkatan dan penguatan fungsi Dinas PTSP, jaminan
keamanan berusaha, percepatan penyelesaian perizinan serta pelayanan yang
prima dan cepat.

4. Bidang Energi dan Pertambangan

Merekomendasikan kepada Gubernur Kalimantan Tengah, agar :

• Menindak-lanjuti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun


2022 Tentang Pendelegasian Pemberian Perizinan Berusaha Di Bidang
Pertambangan Mineral Dan Batubara serta melaksanakan pengawasan
pelaksanaan kegiatan usaha-usaha penambangan sesuai kewenangan
Provinsi.

11
• Meningkatkan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dalam hal percepatan
penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) untuk mengurangi aktifias
PETI oleh masyarakat.

• Berdasarkan LKPj masih terdapat 103 Desa atau 74.777 Rumah Tangga
belum berlistrik, perlu penjelasan Dinas terkait bagaimana upaya pemenuhan
kebutuhan listrik bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
Merekomendasikan percepatan pengadaan listrik PLN maupun non-PLN,
berupa pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, tenaga angin atau
alternatif lainnya.

5. Bidang Perkebunan

• Potensi komoditas perkebunan kelapa sawit Prov. KalTeng mengharuskan


Pemerintah Kalimantan Tengah menyusun rencana dan kebijakan
pengembangan kelapa sawit berkelanjutan di Kalimantan Tengah.

• Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah saat ini sangat dominan


dikuasai oleh Perusahaan Besar Swata (PBS). Perkebunan Sawit Rakyat
yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat belum mampu mencapai
hasil yang optimal antara lain disebabkan kurangnya kualitas bibit dan
kurangnya pemeliharaan kebun, untuk itu merekomendasikan kepada
Gubernur :

- menegakan Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2011, Tentang Perkebunan


Berkelanjutan, kepada seluruh PBS Perkebunan Kelapa Sawit di
Kalimantan Tengah. Terutama pemenuhan kewajiban pembangunan
kebun plasma minimal 20% untuk masyarakat sekitar.

- Direkomendasikan untuk mengkaji kelayakan usaha pabrik pengolahan


CPO yang dikelola oleh perusahaan daerah.

- Merekomendasikan menyediakan bibit kelapa sawit bersertifikat, pupuk


bersubsidi dan dukungan sarana prasarana untuk masyarakat petani
kelapa sawit.

6. Bidang Pertanian

• Merekomendasikan kepada Gubernur untuk meningkatkan hasil pertanian


komoditas hortikultura seperti buah-buahan lokal dan sayur- sayuran
dengan tujuan agar mampu bersaing dengan komoditas dari luar dan mampu
mencukupi permintaan lokal masyarakat.

12
• Produksi padi pada tahun 2021 menurun sebesar 14,36 % dibanding
tahun 2020, padahal pada tahun 2021 sudah ada 166 km² lahan cetak sawah
baru. Direkomendasikan untuk memaksimalkan fungsi lahan dan penyuluh
pertanian serta menyediakan genotipe padi yang adaptif curah hujan tinggi
dan angin kencang, serta membuat kebijakan yang sesuai kondisi
dilapangan.

• Dalam rangka mendukung food estate sebagai Program Strategis Nasional


(PSN) 2020 – 2024, salah satu program Gubernur Kalimantan Tengah adalah
swasembada dibidang peternakan hal ini harus didukung dengan program
dari pemerintah yang bersumber dari dana APBD berupa pengadaan bibit
ternak sapi potong dan ayam pada tahun 2021 dan ini harus lebih
ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya.

7. Bidang Perindustrian

Merekomendasikan Kepada Gubernur untuk :

• berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan terkait Permendag No.


35/M-DAG/Per/11/2011, mengenai larangan ekspor rotan mentah.

• mewujudkan industri yang berdaya saing dan berkelanjutan dalam era


revolusi industri 4.0

• Penguatan Output dan jaringan distribusi (logistik), Pembangunan dan


penataan Kawasan industri (KI) dan infrastruktur pendukung KI,

8. Bidang Lingkungan Hidup

Merekomendasikan kepada Gubernur :

• Mendorong Dinas Lingkungan Hidup untuk melaksanakan pengawasan


yang optimal terhadap usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL dan UKL-
UPL sesuai kewenangannya sebagaimana yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

• Dalam LKPj 2021 disampaikan bahwa Peraturan Daerah Provinsi


Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pengendalian Kebakaran
Lahan, yang teknisnya diatur melalui Peraturan Gubernur Kalimantan
Tengah Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pembukaan dan Pengelolaan Lahan
Non Gambut Bagi Masyarakat Hukum Adat, perlu meningkatkan sosialisasi
kepada masyarakat.

13
9. Bidang Kelautan dan Perikanan

DPRD mengapresiasi Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan yang telah


melakukan kegiatan penyediaan prasarana usaha perikanan tangkap dalam
rangka pengelolaan penangkapan ikan di wilayah laut sampai dengan 12 mil.
Namun demikian perlu dlilakukan pembenahan tempat-tempat pendataan ikan
(Tempat Pelelangan Ikan/TPI) di beberapa daerah supaya benar-benar berfungsi
sebagai tempat pelelangan ikan, oleh karenanya direkomendasikan kepada
Gubernur untuk melakukan pembenahan system pelelangan ikan dan
mengoptimalkan fungsi Petugas Pelabuhan Perikanan yang ada di pelabuhan
perikanan.

Dalam hal Perikanan budidaya Direkomendasikan kepada Gubernur untuk


mendirikan pabrik pakan ikan berskala besar di Kalimantan Tengah karena
mahalnya harga pakan ikan berdampak pada tidak mampunya bersaing harga
ikan pembudidaya Kalteng dengan ikan yang berasal dari luar Kalteng.

C. BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT

Terhadap LKPj Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun 2021, DPRD Provinsi
Kalimantan Tengah memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan:
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan, mengingatkan
bahwa sektor pendidikan di Provinsi Kalimantan Tengah harus memperhatikan
ketentuan Peraturan Pemerintah Repulik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 Pasal
2 ayat (1), Standar Pendidikan Nasional terdiri atas 8 lingkup, yaitu standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik, standar
sarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian
pendidikan.
Berdasarkan data yang disampaikan pada LKPj Gubernur Kalteng Akhir
Tahun 2021 bahwa jumlah Sekolah/Satuan Pendidikan SMA/SMK di Provinsi
Kalimantan Tengah adalah 241 (181 Negeri dan 60 Swasta). Sedangkan
Akreditasi SMA/SMK Tahun 2021:
Tidak
Jenjang Jumlah A B C Lainnya
Terakreditasi
242 97 71 9 8
SMA 242
(23,55%) (40,08%) (29,34 (3,72%) (3,31%)
21 64 40
%) 14
SMK 139
(15,11%) (46,04%) (28,78 (10,07%)
Total 381 %)

14
Jika dilihat dari jumlah sekolah/satuan pendidikan SMA/SMK di Provinsi
Kalimantan Tengah dibandingkan jumlah sekolah/satuan pendidikan
SMA/SMK berdasarkan akreditasi menunjukkan adanya selisih jumlah
sekolah/satuan pendidikan SMA/SMK sebanyak 140. Perlu dipertanyakan
jumlah sekolah yang sebenarnya di lapangan?

Berdasarkan temuan BPK RI Tahun 2021, Pemerintah Provinsi Kalimantan


Tengah belum sepenuhnya melaksanakan pemenuhan prasarana pendidikan
yang sesuai dengan standar sarpras. Pasca peralihan SMA/SMK dari
kabupaten/kota kepada provinsi, banyak sarpras yang belum tuntas dan kualitas
pendidikan belum merata.

Gubernur Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan


Tengah, perlu memperhatikan ketertiban administrasi terkait aset sekolah (tanah
dan bangunan), seperti diketahui ada beberapa sekolah yang tidak
memiliki/hilang sertifikat atas tanah sekolah. Bangunan yang sudah tidak
ada/tidak layak masih tercatat dan belum penghapusan dari daftar aset, yang
membebani pihak sekolah. Hal ini menjadi salah satu materi temuan pada LHP
BPK RI atas LKPD Prov Kalteng tahun 2021.

Selain itu, tata laksana pemenuhan prasarana SMAN/SMKN pada Pemerintah


Provinsi Kalimantan Tengah belum sesuai prosedur atau belum dituangkan pada
POS (Prosedur Operasional Standar).

Pasca peralihan kewenangan SMA/SMK dari kabupaten/kota ke provinsi, perlu


adanya rentang kendali Binwasdal proses pembelajaran di SMA/SMK/SLB
dengan pembentukan UPT sebagai perpanjangan tangan Dinas Pendidikan
Provinsi di Kabupaten/Kota.

Hal lain yang menjadi permasalahan pasca peralihan kewenangan yang perlu
menjadi perhatian Gubernur terkait aset pendidikan yang sebelumnya dibangun
oleh pemerintah kabupaten/kota, namun ketika terjadi peralihan kewenangan ke
provinsi, bangunan fisik sekolah banyak yang masih terbengkalai.

Berdasarkan LKPj Gubernur Kalteng Akhir Tahun 2021 disampaikan bahwa


masih diperlukan pembangunan sekolah baru, penambahan ruang kelas baru
untuk jenjang SMP/SMP Satu Atap secara khusus di pedesaan dan daerah
terpencil. DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mendukung usulan pembangunan
sekolah baru jenjang SMP tersebut, mengingat fungsi sekolah yakni untuk
mendekatkan layanan pendidikan ke masyarakat. Penambahan sekolah baru
jenjang SMA/SMK juga perlu diperhatikan dengan mempertimbangkan laju
pertumbuhan penduduk dan luas wilayah.

15
Pembangunan sekolah baru maupun pemilihan rumpun jurusan di SMK, agar
difokuskan pada jurusan yang mampu untuk ditangani dan tersedianya guru-guru
produktif/tenaga pendidik dengan kopentensi keahlian sesuai bidangnya dengan
memperhatikan rasio siswa di sekolah tersebut, serta penyediaan peralatan
parktik yang memadai, untuk mencapai target SDM lulusan yang terampil.
Mengingat tuntutan dunia usaha dan dunia industri perlu dipertimbangkan agar
membuka jurusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Seperti
untuk wilayah Kapuas dan Pulang Pisau yang dicanangkan sebagai kawasan
strategis nasional food estate perlu dipertimbangkan jurusan Pertanian. Wilayah
Barito, Katingan dan Gunung Mas didominasi bidang Pertambangan dan
Kehutanan, wilayah Kotawaringin sektor Perkebunan, Kehutanan serta Industri.
Selanjutnya wilayah Kota Palangka Raya lebih difokuskan pada bidang
pelayanan dan jasa dalam arti luas.

DPRD Provinsi Kalimantan Tengah menyarankan untuk peningkatan sarana dan


prasarana sekolah tidak hanya berharap dari pembiayaan APBN/APBD saja,
tetapi diharapkan peran serta masyarakat dalam hal ini orang tua siswa dan pihak
ketiga dalam hal ini perusahaan swasta, yang beroperasi di wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah agar dapat memberikan dukungan pembiayaan dan
pengembangan melalui progam CSR (Corporate Social Responsbility).

Berdasarkan LKPj Gubernur Kalteng Akhir Tahun 2021 disampaikan jumlah


peserta didik di seluruh Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan jenjang
pendidikan pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Jenjang siswa
SD 273.663
SDLB 614
SMP 106.815
SMPLB 344
SMA/SMK 35.530
SMLB 230

DPRD Provinsi Kalimantan Tengah kembali menyarankan Gubernur untuk


meganggarkan kembli program BOS Daerah dalam rangka mendukung BOS
Pusat yang bersumber dari APBN. Mengingat idealnya biaya pendidikan
menengah atas dan khusus sebesar 3-4 juta rupiah/siswa/tahun, sedangkan yang
mempu ditanggung oleh BOS Pusat sebesar 1,5 juta rupiah/siswa/tahun. Berarti
masih ada kekurangan anggaran sebesar 1,5-2 juta rupiah/siswa/tahun, untuk
menghasilkan kualitas mutu pendidikan menengah yang ideal.

16
Dalam hal standar pendidik, perlu upaya dari Gubernur Kalimantan Tengah
melalui Dinas Pendidikan untuk mendata jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan di seluruh Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka peningkatan
mutu, dengan mengikuti diklat, program sertifikasi/penyetaraan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan yang masih berjenjang SLTA minimal ke jenjang
S1/D4. Sedangkan untuk pendidik dan tenaga kependidikan yang berada dalam
kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan agar Dinas Pendidikan
Provinsi Kalteng dapat mendorong Dinas Kabupaten/Kota melalui dana APBD
Kabupaten/Kota.

Terkait standar pengelolaan, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah


p e r l u melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
melalui kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi, da l a m r a n g k a menghimpun
data yang akurat terkait Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) yang diisi oleh
masing-masing sekolah oleh operator Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk
semua jenjang pendidikan. Dalam hal ini peran operator sekolah diperlukan
untuk memperhatikan agar data-data terkait Dapodik dapat dimasukan (terinput)
sesuai dengan fakta lapangan.

Rekapitulasi Guru Tidak Tetap (GTT) SMA/SMK/SLB negeri/swasta menurut


Kabupaten/Kota tahun 2021 sebanyak 2.557orang.

Jumlah Tenaga Pendidik tahun 2021 tingkat SMA/SMK/SLB adalah 7.988 orang
dengan rincian:

PNS 5.431 orang


GTT/Honorer 2.557 orang

Dalam hal penempatan GTT yang lolos dalam seleksi PPPK, sangat disayangkan
banyak GTT yang tidak dikembalikan pada sekolah asal tempat mengajar, tetapi
dipindahkan ke sekolah lain yang terkadang formasi/kebutuhan akan disiplin
ilmu GTT tersebut tidak sesuai. Diupayakan pemerataan formasi guru PPPK
yang proporsional di kabupaten/kota.

Dalam rangka peningkatan jumlah dokter untuk Provinsi Kalimantan Tengah,


DPRD Prov Kalteng melalui Dinas Pendidikan mendorong penambahan jumlah
kuota beasiswa bagi siswa/siswi berprestasi dari masing-masing kabupaten/kota
untuk melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran UPR.

Dalam rangka transformasi pendidikan dan pemajuan kebudayaan sesuai dengan


8 Program Prioritas Merdeka Belajar di tahun 2021, ada beberapa hal yang harus
menjadi perhatian oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, yaitu:

17
• Mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas
Pendidikan agar memperhatikan penerapan pendidikan berbasis digital
(Program Digitalisasi Sekolah) dengan memperhatikan perkembangan
teknologi dan informasi yang berkembang pesat.
• Mendorong pembangunan Tower Mini (Obiku) dalam rangka menunjang
pendidikan berbasis digital dan online.
• Dalam rangka mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah, Gubernur
melalui Dinas Pendidikan perlu memperhatikan persiapan dan kesiapan
tenaga pengajar/SDM dan bahan ajar bahasa daerah tersebut. Hal ini dapat
berkoordinasi dengan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah. Tidak
hanya Bahasa Daerah yang harus diperhatikan, selain itu juga budaya dan
kesenian daerah dalam rangka pemajuan kebudayaan sejak usia sekolah.
• Dalam rangka mendukung Program Kampus Merdeka, Pemerintah Daerah
harus lebih memperhatikan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta melalui Dinas
Pendidikan Prov Kalteng dan dapat juga melalui partisipasi pihak
ketiga/masyarakat untuk meningkatkan sarana dan prasarana. Mengingat
lembaga pendidikan tinggi berkontribusi penting dalam mencetak SDM yang
berkualitas serta mampu menggerakkan perekonomian daerah.
Mengingat tingginya animo putra daerah masuk Sekolah Polisi Negara (SPN),
berbanding terbalik dengan kecilnya kuota yang tersedia, serta ketatnya tingkat
persaingan dengan peserta dari luar daerah, maka DPRD Provinsi Kalimantan
Tengah merekomendasikan kepada Gubernur Kalimantan Tengah melalui Dinas
Pendidikan, agar menjalin kerjasama (MoU) dengan Kepolisian Daerah
Kalimantan Tengah dalam hal rekrutmen siswa/siswi SPN dengan
memprioritaskan kearifan lokal (putra daerah).

2. Bidang Kesehatan:
Dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat kembali lagi
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mengingatkan dan mendorong peningkatan
akses pelayanan kesehatan dengan memperhatikan pembangunan faskes sesuai
kebutuhan masyarakat.

Pembanguan faskes harus juga memperhatikan peningkatan akses


jalan/transportasi pada beberapa fasilitas pelayanan kesehatan.

Selain itu dalam pembangunan fasyankes harus mempertimbangkan ketersediaan


pengelolaan limbah dari fasyankes. Berdasarkan fakta dilapangan hampir semua
fasyankes di Provinsi Kalimanatan Tengah tidak memiliki pengelolaan limbah
secara mandiri. Minimal setiap fasyankes memiliki insinerator. Selain itu
mengingat kondisi geografis Provinsi Kalimantan Tengah, masih ada beberapa

18
daerah yang belum menikmati listrik PLN secara maksimal. Diharapakan agar
pemerintah memperhatikan/memfasilitasi ketersedian energi kelistrikan pada
setiap fasyankes dengan mempetimbangkan ketersediaan genset atau listrik
tenaga surya.

Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat harus selalu menjadi prioritas dengan


pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan seperti dokter spesialis, dokter
umum dan dokter gigi.

DPRD Prov Kalteng mendorong Dinas Kesehatan mendata kebutuhan terhadap


dokter, dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya di Kabupaten/Kota agar
dapat memperoleh kuota formasi dari Kemenkes.

Dalam rangka penyediaan tenaga dokter lulusan dari UPR Pemerintah Daerah
harus mempunyai Rumah Sakit Pendidikan. RS Pendidikan Satelit yang
merupakan RS Jejaring Institusi Pendidikan Kedokteran yang digunakan sebagai
wahana pembelajaran klinik peserta didik untuk memenuhi seluruh atau sebagian
besar modul pendidikan. Saat ini Provinsi Kalimantan Tengah hanya memiliki 1
RS Satelit, yaitu RSUD dr. Doris Sylvanus. Diharapkan kedepannya dapat
dibangun beberapa RS Satelit di wilayah Kotwaringin dan Barito.

DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mendorong peningkatan akreditasi RSUD


Rujukan Kelas B untuk setiap kawasan regional di Kalimantan Tengah minimal
memiliki 1 (satu) RSUD Rujukan Kelas B, untuk memenuhi ketentuan sistem
layanan rujukan BPJS Kesehatan pada fasilitas kesehatan dapat terlaksana secara
berjenjang dengan semestinya, mengingat RSUD dr. Doris Sylvanus dalam
kurun waktu beberapa tahun mendatang akan berproses menjadi RSUD Kelas A.

DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mendorong agar segera terbentuknya klinik


eksekutif di RSUD dr. Doris Sylvanus dalam upaya mengurangi antrian pasien
dan meringankan beban penggunaan BPJS Kesehatan.

Pada kesempatan ini DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mempertanyakan


kelanjutan pembangunan RSUD Kelas A dengan KPBU yang sudah disetujui
pada Rapat Paripurna DPRD Prov Kalteng.

Berdasarkan LKPj Gubernur Kalteng Akhir Tahun 2021, terdapat adanya


penurunan angka kelangsungan hidup bayi di Provinsi Kalimantan Tengah. Ini
perlu perhatian khusus dari Gubernur, karena hal tersebut tidak hanya menjadi
beban Dinas Kesehatan, tetapi juga menjadi beban dan tanggung jawab dinas
terkait lainnya, dalam hal ini Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas
Pemberayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana untuk
bekerjasama menekan angka kematian bayi, meningkatkan Usia Harapan Hidup.

19
Selain itu peran Posyandu harus terus ditingkatkan dengan tetap menerapkan
standar protokol kesehatan.

3. Bidang Sosial:
Permasalahan utama dalam pendataan keluraga miskin penerima bansos adalah
tidak memiliki KTP dan KK. Kesulitan transportasi, ketidakmampuan
masyarakat miskin dalam berurusan adminstrasi, menyulitkan mereka untuk
mendapat KTP dan KK yang menjadi syarat utama penerima bansos. Untuk itu
diharapkan Dinas Sosial bekerjasama dengan Dinas Dukcapil, agar menjemput
bola dengan mendatangi Balai Desa dan membuka pelayanan pembuatan KTP
gratis guna membantu masyarakat dalam hal administrasi kependudukan.

DPRD Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Sosial mendorong


peningkatan pembinaan terhadap korban Napza pasca rehabilitasi, agar pada saat
dikembalikan kepada masyarakat, dapat menjadi pribadi yang mandiri dan
berguna.

4. Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan:

Dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 yang


dilaksanakan di Papua, dengan hasil akhir pertandingan seluruh cabang olahraga,
Kalteng memperoleh 2 medali emas, 6 perak dan 5 perunggu. Sehingga, jumlah
perolehan medali yang didapat total sebanyak 13 medali. Posisi Kalteng berada
di peringkat 26 dari 33 kontingen daerah lain yang mengikuti ajang tingkat
nasional tersebut.

Sedangkan untuk ajang Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVI yang


juga dilaksanakan di Papua pada bulan November 2021, Kalteng memperoleh 1
medali emas, 5 perak dan 5 perunggu. Sehingga, jumlah perolehan medali yang
didapat total sebanyak 11 medali. Posisi Kalteng berada pada urutan 19 dari 28
kontingen daerah lain yang mengikuti ajang tersebut.

Atas pencapaian para atlet yang mengikuti kedua ajang nasional tersebut DPRD
Provinsi Kalimantan Tengah memberikan apresiasi serta penghargaan atas
perjuangan, jerih payahnya ditengah-tengah berbagai keterbatasan daerah,
namun masih tetap mampu mengukir prestasi demi mengharumkan nama
Kalteng pada kedua perhelatan olahraga nasional tersebut.

Namun, DPRD Provinsi Kalimantan Tengah kembali merekomendasikan kepada


Gubernur Kalimantan Tengah agar terus berupaya untuk meningkatkan prestasi
para atlet Kalteng pada ajang-ajang olahraga nasional tersebut.

20
Gubernur Kalteng diharapkan tetap konsisten memperhatikan perkembangan
prestasi keolahragaan di Kalteng, dengan melakukan berbagai upaya peningkatan
kualitas pembinaan keolahragaan melalui KONI Kalteng, ketersediaan anggaran
yang memadai, peningkatan fasilitas yang dibutuhkan seperti sarana dan
prasarana untuk olahraga yang bisa dikembangkan. Terkait dengan prestasi atlet,
bahwa pembinaan atlet sejak kecil merupakan sebuah investasi bagi Kalteng.
Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) difokuskan menjadi wadah
pembinaan dan pelatihan atlet yang berbakat olahraga serta potensial dalam
mengembangkan atlet berprestasi. Dengan menggunakan sebuah sistem
recruitmen atlet dan program pembinaan yang berkesinambungan, berjenjang
sehingga diharapkan mampu untuk mencapai tujuan atlet yang berprestasi
ditingkat nasional, bahkan internasional.

Gubernur melalui Dinas Pemuda dan Olahraga juga harus memberikan perhatian
terhadap atlet penyandang disabilitas baik dalam hal sarana dan prasarana
pelatihan yang memadai. Mengingat posisi Kalteng berada pada urutan 19 dari
28 kontingen daerah lain yang mengikuti ajang PEPARNAS XVI merupakan
suatu bukti sumbangsih atlet disabilitas pada provinsi Kalimantan Tengah.

Pengembangan dan pembinaan atlet di Provinsi Kalimantan Tengah terkendala


pada alokasi anggaran dari dana APBD yang rendah. Untuk itu DPRD Provinsi
Kalimantan Tengah mendorong agar adanya peranserta pihak ketiga/badan usaha
untuk berpartisipasi dalam pembangunan, pengembangan dan pembinaan
olahraga dan atlet di Kalteng dengan pemanfaatan dana CSR. Dengan tetap
memperhatikan pengelompokan cabang olahraga yang dapat menjadi unggulan
tanpa mengabaikan cabang olahraga lainnya.

Dalam rangka peningkatan Kompetensi Pemuda yang terampil dan mandiri di


Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, DPRD Provinsi Kalimantan Tengah
mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga agar bekerjasama dengan Balai Latihan
Kerja dalam rangka meningkatkan kemandirian dan keterampilan pemuda.
Program ini pun dapat dilalukan dengan pemanfaatan dana CSR.

5. Bidang Kebudayaan dan Pariwisata:


Dalam rangka pelestarian dan perlindungan terhadap kebudayan daerah di
Kalimantan Tengah perlu upaya dalam penggalian dan inventarisir Kebudayaan
Suku Dayak yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Salah satu dasar
kebudayaan Suku Dayak di Provinsi Kalimantan Tengah adalah Kepercayaan
Kaharingan. Ini dapat menjadi wisata religi andalan yang harus digali dan
dikembangkan agar dapat menarik wisatawan.

21
Kebudayaan yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah diturunkan dari generasi
ke generasi dengan cara lisan, tidak menutup kemungkinan akan ada banyak
bagian yang hilang/terlupakan, sehingga secara perlahan akan terjadi erosi
budaya. Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus berupaya melakukan
pendataan dan penulisan terkait kebudayaan tersebut, mengingat penutur dan
tokoh asli sudah mulai berkurang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus
mencari keberadaan mereka, termasuk orang-orang yang mempunyai
kemampuan, pengetahuan dan pelaku ritual.

DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mendorong pengelolaan objek wisata, yang


mengacu pada Perda Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 2 tahun 2013 tentang
Rencana Induk Kepariwisataan Provinsi Kalimantan Tengah, terkait
perwilayahan pembangunan destinasasi pariwisata sesuai dengan kondisi
geografis masing-masing kabupaten/kota. Masing-masing kabupaten/kota
memiliki potensi wisata unggulan, sehingga terbentuk wisata yang terintegrasi
dan terkoneksi.

DPRD Prov Kalteng kembali mengingatkan tentang penerapan standar


keselamatan dan protokol kesehatan di tempat-tempat wisata di Kalimantan
Tengah.

Revitalisasi pada 3 (tiga) Betang di Kalimantan Tengah sudah terealisasi, tetapi


masih harus diingat bahwa penganggaran untuk pemeliharaan dan melengkapi
fasilitas pendukung lainnya, sehingga bermanfaat menjadi salah satu objek tujuan
wisata yang berpotensi dalam meningkatkan PAD.

Perlu diperhatikan bahwa masih banyak objek-objek cagar budaya/diduga cagar


budaya yang memerlukan perhatian Gubernur Kalteng. Selain itu upaya
revitalisasi dapat melibatkan partisipasi pihak ketiga maupun badan usaha, sesuai
lokasi objek tersebut berada.

6. Bidang Perpustakaan dan Kearsipan:


Pengembangan dan peningkatan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
merupakan salah satu misi dalam pembangunan Kalteng Berkah. Semenjak
merebaknya pandemi covid-19 kunjungan ke Perpustakaan menurun karena
ketatnya penerapan standar protokol kesehatan. Dinas Perpustakaan dan Arsip
Provinsi Kalimantan Tengah harus terus berinovasi kepada Perpustakaan
berbasis digital dan online.
Gubernur Kalteng diharapkan untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas
SDM Pustakawan dan Arsiparis, sarana prasarana, judul buku, dan
permasalahan-permasalahan mendasar dalam bidang perpustakaan dan
kerarsipan, dalam rangka mewujudkan adanya pengembangan dan peningkatan

22
budaya baca serta pembinaan perpustakaan dan kearsipan daerah yang memadai,
sebagaimana visi dan misi Gubernur Kalteng.

7. Bidang Penanggulangan Bencana:


Potensi ancaman bencana banjir di Kalimantan Tengah tingkat risikonya tinggi,
Terutama Daerah di sekitar daerah aliran sungai, khususnya di bagian hulu sungai
Kemudian bergeser ke DAS bagian tengah dan berakhir pada daerah aliran
sungai dibagian hilir. Sehingga berdampak pada tergenangnya pemukiman
penduduk yang berada di bantaran DAS dan melumpuhkan aktivitas masyarakat
secara total.
Potensi ancaman ini meliputi Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Utara,
Kabupaten Kapuas bagian utara dan tengah, Kabupaten Pulang Pisau bagian
Utara, Kabupaten Gunung Mas bagian utara dan tengah, Kabupaten Katingan
bagian utara dan tengah, Kabupaten Kotim bagian utara, Kabupaten Lamandau,
Kabupaten Seruyan bagian utara dan tengah.
Untuk itu DPRD Provinsi Kalimantan Tengah meminta kepada Gubernur untuk
segera melakukan Kajian Resiko Bencana (KRB) berdasarkan Permendagri
Nomor 101 Tahun 2018 bahwa pemerintah wajib menyediakan informasi rawan
bencana melalui penyusunan KRB. Selain itu perlu danya standarisasi data dan
metode agar penyusunan KRB memiliki standar yag sama di setiap
kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah.
Peningkatan anggaran untuk bufferstock, mengingat Provinsi Kalimantan
Tengah termasuk dalam klasifikasi rawan bencana dengan risiko tinggi, untuk itu
perlu juga menjalin kerjasama dengan pihak ketiga terkait dana CSR dalam
peningkatan sarana prasarana dan penyediaan bufferstock dalam bidang
Penanggulangan Bencana Daerah.

D. BIDANG PEMBANGUNAN DAN INFRASTRUKTUR

Program kegiatan Multi Years Contrack (MYC) sangat berdampak pada kemampuan
Fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan
Tengah, dampaknya banyak Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang
tidak optimal dalam menjalankan fungsi dan tugas dalam melayani masyarakat,
kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk dapat mengimbangi kemampuan Fiskal
APBD Provinsi Kalimantan Tengah dengan memprioritaskan alokasi anggaran pada
semua SOPD secara proporsional, agar seluruh SOPD yang ada dapat memberikan
pelayan terbaik.

Pada tahun anggaran 2021 terdapat beberapa Program kegiatan SOPD yang dilakukan
recorfusing dalam rangka penanggulangan covid-19, untuk tahun anggaran 2022

23
dapat dilanjutkan kembali program kegiatan yang telah dilakukan refocusing. Serta
perlunya penambahan anggaran bagi semua SOPD secara proporsional untuk

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan


kepada Gubernur agar pada pelaksanaan kegiatan bidang Pembangunan dan
Infrastruktur dilapangan, perlu diprogramkan secara merata baik dari sisi anggaran
maupun dari sisi pembangunan antara wilayah.

Terdapat beberapa catatan yang perlu dilakukan Gubernur Provinsi Kalimantan


Tengah ke depan ada beberapa bidang, yaitu :

1. BIDANG PEKERJAAN UMUM

Pada bidang pekerjaan umum dan penataan ruang secara umum Provinsi
Kalimantan Tengah sudah cukup baik, namun terdapat catatan antara lain:

• Program pekerjaan pembangunan infrastruktur jalan dengan sistem Multi


Years Contrack (MYC) telah mulai berjalan, namun perlu diperhatiankan pula
ruas jalan provinsi yang memilik nilai sebagai penggerak ekonomi barang dan
jasa yang meningkatkan ekonomi wilayah, yang terintegrasi dengan fungsi
pelabuhan laut maupun pelabuhan sungai.
• Meningkatkan program peningkatan sanitasi layak bagi masyarakat pada
kawasan permukiman khususnya tepi air, meningkatkan pengelolaan,
penyediaan air minum, dan air limbah.
• Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pelaku jasa konstruksi di
Kalimantan Tengah dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2
Tahun 2017 Tentang jasa konstruksi,

• Meningkatkan pembinaan dan memberdayakan badan usaha Jasa Konstruksi


skala kecil dan pemberdayaan tenaga kerja lokal di Kalimantan Tengah

• Pelaksanaan peningkatan jalan Provinsi yang di tangani fokus pada jalan yang
mengerakan ekonomi masyarakat dan pada kondisi ruas jalan rusak bukan
pada ruas jalan yang telah fungsional.

Bidang Penataan Ruang

• Perlunya peningkatan ragam data dasar (database) tata ruang Kalimantan


Tengah berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan, pengelolaan penggunaan lahan,
sumber daya alam, lingkungan, infrastruktur, transportasi, fasilitas kota, dan
pelayanan umum lainnya.

24
• Segera dilakukan percepatan revisi terhadap RTRWP Kalimantan Tengah
Tahun 2015-2035 pada kementerian terkait.

• Mengoptimalkan peningkatan kualitas SDM bidang tata ruang melalui


pendidikan dan pelatihan

2. Bidang Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan

• Agar pemerintah dapat meningkatkan alokasi anggaran program kegiatan


peningkatam kualitas dan kuantitas sarana, prasarana, dan utilitas umum pada
kawasan permukiman.

• Meningkatkan cakupan data dasar (database) terkait pertanahan, data


perumahan dan kawasan permukiman se-Kalimantan Tengah yang
terintegrasi, pada Sistim Informasi Geografis (SIG) dan dapat akses
masyarakat.

3. Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Pada bidang tenaga kerja dan Transmigrasi terdapat catatan antara lain :

• Peningkatan fungsi Balai Latihan Kerja (BLK) yang sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja, peramajaan dan peningkatan peralatan BLK, meningkatkan
kegiatan bursa kerja (Job Fair/Career Expo) serta ketersedianya tenaga kerja
yang berkualitas dan produktif sesuai kebutuhan lapangan kerja.

• Segera menyelesaikan permasalahan lahan transmigran, terkait klaim dari


masyarakat setempat maupun tumpeng tindih dengan perkebunan besar
swasta.

• Dalam rangka mendukung kawasan strategis Nasional (KSN) Food Estate


perlu dilakukan sinergitas dengan masyarakat local dan masyarakat
pendatang.

4. Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

• Meningkatkan kembali tata kelola administrasi desa

• Meningkatkan program kegiatan pembinaan, peningkatan kualitas sumber


daya manusia (SDM) aparatur pemerintah desa dalam pengelolaan program
pembangunan, keuangan dan aset desa.

• Meningkatkan kembali Program kegiatan pembinaan, pendampingan desa


agar fungsi, dan jumlah lembaga pengembangan keuangan mikro di desa

25
melalui badan usaha milik desa (BUMDes), guna meningkatkan pendapatan
masyarakat desa dan desa itu sendiri, sehingga dapat tercipta desa yang
mandiri.

5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian Pengembangan

• Meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan tugas dan fungsi untuk


mendukung perencanaan pembangunan daerah.
• Meningkatkan kembali sistem pemantauan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan
• Meningkatkan sinergitas secara efektif baik internal maupun eksternal dalam
pelaksanaan tugas yang melibatkankan stakeholder terkait dokumen
perencanaan daerah.

• Perlunya peningkatan kembali (update) data profil daerah, potensi daerah


yang dapat diakses secara online (website) oleh semua pemangku
kepentingan.

• Perlunya direncanakan kawasan strategis Provinsi sebagai kawasan unggulan


Provinsi dalam mendukung keberadaan Ibukota Negara (IKN).

6. Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik

• Meningkatkan kembali jumlah sumber daya manusia (SDM) profesional


dan memiliki kompetensi bidang teknologi informasi komunikasi (TIK),
Sandi dan Statistik.

• Meningkatkan penganggaran dan peningkatan infrastruktur teknologi


informasi komunikasi sesuai kebutuhan dan kemajuan teknologi.

• Meningkatkan Kembali peran Command Center, sebagai pusat kendali


berbasis teknologi informasi dalam rangka menciptakan kondisi lalu lintas
informasi dan data yang aman, tertib dan lancar, serta keamanan data.

• Membangun program kegiatan Smart Province

7. Perhubungan

• Mengoptimalisasi penegakan aturan dan sanksi kepada pelanggaran


Peraturan Daerah Nomor; 7 Tahun 2012 tentang Pengaturan Lalu Lintas di
Ruas Jalan Umum dan Jalan Khusus, serta kendaraan yang melebihi tonase
kelas jalan, dengan membentuk TIM pengawas terpadu penegakkan PERDA
serta berkoordinasi dengan instansi terkait kewenangan.

26
• Melengkapi seluruh fasilitas keselamataan di ruas jalan provinsi sebagai
salah satu faktor keselamatan penunjang keselamatan di jalan.

• Perlunya membangun UPT Dinas Perhubungan di Wilayah Barito dalam


rangka peningkatan pendapatan daerah pada sector perhubungan.

8. Biro Administrasi Pembangunan

Pada Biro Administrasi Pembangunan

• agar meningkatkan indikator kinerja, melakukan monitoring dan evaluasi


berkala terhadap capaian dari kinerja yang sudah diperjanjikan;

• Meningkatkan capaian indikator kinerja berorientasi outcome, serta perlu


dilakukan review bersama dan berkala pada perencanaan kinerja;

• Meningkatkan pengadaan SDM, mengupayakan pendidikan dan pelatihan


dalam update suatu aturan atau kebijakan dan rencana-rencana pembangunan
daerah agar bersinergi dalam menjalankan program kegiatan.

9. Biro Pengadaan Barang dan Jasa

Pada Biro Pengadaan Barang dan Jasa

• Agar Gubernur dapat meningkatkan anggaran dan meningkatkan sarana dan


prasarana sesuai kebutuhan.

• Mengoptimalkan peningkatan kualitas SDM pengadaan barang dan jasa


melalui pendidikan dan pelatihan.

E. TANGGAPAN ATAS TINDAK LANJUT REKOMENDASI DPRD TAHUN


ANGGARAN 2020.

DPRD Provinsi Kalimantan Tengah menyampaikan ucapan terima kasih dan


penghargaan kepada Gubernur Kalimantan Tengah, karena telah memperhatikan
dengan seksama berbagai catatan, saran, masukan dan/atau koreksi yang merupakan
rekomendasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, sebagaimana tertuang dalam
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor:
34 Tahun 2021 tanggal 21 Mei 2021 tentang Rekomendasi Terhadap Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun
Anggaran 2020, yang telah diimplementasikan dalam penyelenggaraan
pemerintahan di Provinsi Kalimantan Tengah pada Akhir Tahun Anggaran 2021.

27
Banyak rekomendasi yang ditujukan kepada gubernur dalam rangka perbaikan
kinerja perangkat daerah, namun Tanggapan tidak mengena karena bukan
pemegang otoritas yang menanggapi. Oleh Karena itu, DPRD menginginkan agar
Gubernur selaku pemegang otoritas dalam pemerintah provinsi yang
menindaklanjuti rekomendasi DPRD Kalimantan Tengah terhadap LKPj Gubernur
Kalimantan Tengah akhir tahun 2021.

Berdasarkan LKPj Gubernur Kalimantan Tengah akhir tahun 2021 disampaikan


bahwa banyak program dan kegiatan yang tidak dapat terlaksana dan tidak maksimal
pelaksanannya karena kendala anggaran yang tidak memadai. Terhadap
program/kegiatan sebagaimana tanggapan beberapa perangkat daerah atas
Rekomendasi DPRD merupakan tanggung jawab Gubernur dan TAPD. Jangan
sampai ada kesan bahwa DPRD-lah yang menyebabkan anggaran tidak memadai.
Selama ini, DPRD selalu menyetujui anggaran yang diusulkan. Dalam mekanisme
penganggaran, penyusunan APBD adalah hak inisiatif Pemerintah Provinsi selaku
Eksekutif dan DPRD dalam posisi menelaah usulan dan menyetujui/menolak usulan
yang disampaikan pihak eksekutif saja.

Hasil Kunjungan kerja/reses dan penjaringan aspirasi dari masyarakat yang telah
diinput dalam sistem informasi pembangunan daerah sesuai mekanisme agar
menjadi prioritas dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah. Untuk itu,
Gubernur Kalimantan Tengah harus Memprioritaskan anggaran pada program
kegiatan prioritas di SOPD, mengakomodir aspirasi masyarakat dan melanjutkan
program kegiatan yang telah di refocusing.

III. PENUTUP

Demikian Rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah


terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Tengah Akhir
Tahun Anggaran 2021, untuk menjadi perhatian Saudara Gubernur Kalimantan Tengah
dalam mengambil kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
serta pembinaan masyarakat di masa yang akan datang.

Adapun keseluruhan Rancangan Rekomendasi DPRD TERHADAP Laporan Keterangan


Pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021 menjadi
bagian terlampir dan merupakan bagian satu kesatuan dalam laporan ini.

Selanjutnya Rancangan Rekomendasi DPRD Terhadap Laporan Keterangan


Pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021
diserahkan kepada Rapat Gabungan untuk dimintakan pendapat akhir dari masing-masing
fraksi pendukung DPRD.

28
Mengakhiri penyampaian laporan ini, tidak lupa kami sampaikan penghargaan dan terima
kasih kepada rekan-rekan anggota Tim DPRD Provinsi Kalimantan Tengah maupun
seluruh Tim Ahli Alat Kelengkapan Dewan, serta semua pihak atas kerjasama yang baik
sehingga memungkinkan pembahasan LKPJ dan penyusunan Rancangan Rekomendasi
DPRD atas LKPJ Gubernur Kalimantan Tengah tahun 2021 berjalan tertib dan lancar.

Demikian pemnyampaian Hasil Rapat Kerja Tim DPRD Provinsi Kalimantan Tengah
dalam rangka membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur
Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021.

Ditetapkan di : Palangka Raya


Pada tanggal : 22 April 2022

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KETUA,

WIYATNO, S.P.

29

Anda mungkin juga menyukai