KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
NOMOR 46 TAHUN 2022
TENTANG
Menimbang : a. bahwa dalam Rapat Paripurna Ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang
2022 Tanggal 28 Maret 2022, Gubernur Kalimantan Tengah telah
menyampaikan Pidato Pengantar tentang Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun
Anggaran 2021 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah;
b. bahwa Dokumen Resmi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021 dari
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah diterima oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah pada tanggal 28 Maret 2022;
c. bahwa sesuai kedudukan, fungsi, tugas dan wewenang, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah telah
membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur
Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021 dimaksud, dalam
Rapat Gabungan Komisi-Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 13 April 2022;
d. bahwa hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada huruf c tersebut
di atas, perlu dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-
undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, tentang Pembentukan Daerah
Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-
undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1957 Nomor 83) sebagai Undang-undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1622);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008, tentang
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 51
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4836);
1
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5043);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Perundang-undangan (Lembaran Negara Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5234);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6197);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019
tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Memperhatikan : Pendapat, saran dan masukan yang berkembang dalam pembahasan secara
internal oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah terhadap materi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021, melalui Rapat
Gabungan Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Tanggal 22 April 2022.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
2
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
KETIGA : Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Tengah,
karena telah memperhatikan berbagai catatan, saran, masukan dan/atau
koreksi yang merupakan rekomendasi dari Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 34 Tahun 2021 tanggal 21
Mei 2021 tentang Rekomendasi Terhadap Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun
Anggaran 2020, yang diimplementasikan dalam penyelenggaraan
pemerintahan di Provinsi Kalimantan Tengah pada Akhir Tahun Anggaran
2021;
KEEMPAT : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah menerima
dokumen resmi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur
Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2020 sebagai lampiran Diktum
Pertama, dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 28
Maret 2022;
KELIMA : Format dan sistematika laporan pada dasarnya telah sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan
dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
KEENAM : Muatan dan/atau materi laporan yang disampaikan, sudah memenuhi
ketentuan dalam lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18
Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah;
KETUJUH : Menyampaikan saran, masukan dan/atau koreksi terhadap penyelenggaraan
urusan desentralisasi, tugas pembantuan dan tugas umum pemerintahan,
yang terarah pada pelaksanaan tugas Pemerintahan, Pembangunan dan
Pembinaan kemasyarakatan, yang bersifat rekomendasi dari Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah kepada Gubernur
Kalimantan Tengah, sebagaimana termuat dalam Lampiran Keputusan ini
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini;
KEDELAPAN : Menyampaikan Keputusan ini kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk
diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya;
KESEMBILAN : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KETUA,
WIYATNO, S.P.
3
LAMPIRAN: KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH TENTANG REKOMENDASI TERHADAP
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPj)
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH AKHIR TAHUN ANGGARAN
2021.
NOMOR : 46 TAHUN 2022
TANGGAL : 22 APRIL 2022
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan tugas dan wewenang DPRD sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 15 huruf
h Peraturan DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Tertib
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa DPRD berwenang meminta Laporan
Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah dalam pelaksanaan tugas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Untuk kepentingan tersebut, pada Rapat
Paripurna ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2022, tanggal 28 Maret 2022, Gubernur
Kalimantan Tengah telah menyampaikan Pidato Pengantar Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPj) Akhir Tahun Anggaran 2021 yang pada intinya memberikan
penegasan tentang kinerja atas hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dengan ruang lingkup
capaian pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan
dalam RPJMD pada setiap urusan pemerintahan daerah, dan pelaksanaan tugas
pembantuan selama 1 (satu) tahun anggaran di tahun 2021.
Selanjutnya untuk mewujudkan tugas sebagai mitra maka DPRD telah membahas LKPj
Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021, yang rumusannya dilakukan
oleh tim kecil terdiri dari unsur Fraksi Pendukung dewan, dengan materi pembahasannya
berasal dari Komisi-Komisi DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.
4
2021 setelah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah menerima
dokumen resmi LKPj Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021 dari
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 28 Maret 2022.
Selanjutnya hasil rumusan dalam bentuk rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah dirangkai dalam sistematika sebagai berikut:
II. REKOMENDASI
1. Bidang Pemerintahan
a. Urusan Aparatur Pemerintahan (Kepegawaian/ASN)
• DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada
Gubernur Kalimantan Tengah untuk segera melaksanakan Uji
Kompetensi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN)/
Tenaga Kontrak (Tekon) Tahun 2022 sebagaimana Surat Edaran Pj.
Sekda Prov Kalteng Nomor 800/844/II.1/BKD tertanggal 29 Desember
2021. Dimana dalam surat tersebut disampaikan bahwa terhitung
tanggal 01 Januari 2022 agar PPNPN/ TEKON Tenaga Administrasi
dan Tenaga Teknis yang terdata sampai bulan Desember 2021
statusnya dinonaktifkan sementara sampai Kegiatan Uji Kompetensi
PPNPN 2022 selesai.
• Masalah ini disampaikan karena DPRD Prov Kalteng memandang
pentingnya kejelasan status tenaga kontrak terkait keputusan apakah
mereka akan dipekerjakan kembali atau tidak sebagai PPNPN/TEKON
dilingkungan pemprov. Disamping itu, harus diakui juga
PPNPN/TEKON masih dibutuhkan untuk menopang kinerja instansi-
instansi perangkat daerah di lingkup Pemprov Kalteng.
• Pengembangan kualitas SDM ASN dilaksanakan dengan didukung
alokasi anggaran yang proposional.
• Merekomendasikan kembali kepada Gubernur Kalimantan Tengah
untuk melakukan reformasi birokrasi khususnya terkait penempatan dan
pengisian beberapa jabatan struktural Eselon II dan III, yang selama ini
sering diisi oleh beberapa pejabat dengan status pelaksana tugas agar
5
didefinitifkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku (lelang
jabatan dan assesment). Dan diharapkan adanya konsistensi dalam
mekanisme seleksi pengisian jabatan dimaksud.
b. Urusan Bidang Pemerintahan lainnya
• DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada
Gubernur Kalimantan Tengah untuk mempertahankan keberadaan
pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN) di seluruh
kabupaten, terutama kecamatan yang jaraknya jauh dari ibukota
kabupaten. Sesuai aturan Permendagri Nomor 4 tahun 2010, pelayanan
administrasi terpadu kecamatan (PATEN) harus diwujudkan oleh
pemerintah daerah termasuk Kecamatan sehingga masing-masing
pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat. Saat ini ada program pemerintah dalam bidang Perizinan
yaitu Online Single Submission (OSS), dimana petugas Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) adalah ujung tombak
pelayanan di daerah, dalam rangka memberikan layanan berbantuan
OSS bagi pelaku usaha mikro, maka peran dan fungsi PATEN sangat
diperlukan, khususnya wilayah kecamatan-kecamatan yang jaraknya
jauh dari Ibukota Kabupaten, sehingga memerlukan biaya perjalanan
yang besar. Dengan demikian peran Pemerintah Kecamatan dalam hal
Penyelenggaraan PATEN sangat diperlukan untuk pelayanan dibidang
urusan Administrasi Pemerintahan, Kependudukan dan urusan-urusan
lainnya kepada masyarakat.
• Sebagai implementasi Instruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 2020
tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan
Prekusor/Narkotika, maka DPRD merekomendasikan kepada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk segera membentuk
Peraturan Daerah terkait P4GN Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan
adanya regulasi terkait P4GN, maka menjadi suatu kewajiban bagi
masing-masing kabupaten untuk segera membentuk BNNK di seluruh
kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan telah
dibentuknya BNNK kabupaten/kota sehingga program Desa Bersinar
(Desa Bersih Narkoba) dapat terwujud.
• DPRD Provinsi Kalimantan Tengah kembali mengingatkan kepada
Gubernur untuk mengintensifkan pengurusan Daerah Otonomi Baru
(DOB) ke Pemerintah Pusat. Antara lain Provinsi Kotawaringin,
Kabupaten Kotawaringin Utara dan Kabupaten Kapuas Ngaju.
6
2. Bidang Keuangan
a. Kebijakan Perubahan APBD Tahun 2021
Pada Bab II dalam dokumen resmi LKPj Tahun 2021 disampaikan sebagai
berikut:
“APBD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021 ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 13 Tahun 2021
tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2021 dan Peraturan Gubernur Kalimantan
Tengah Nomor 25 Tahun 2021 tentang Perubahan Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun Anggaran 2021.”
Jika merujuk kepada penyampaian itu, DPRD (secara kelembagaan dan
juga sebagai salah satu unsur pemerintahan daerah) tidak dilibatkan dalam
perubahan kebijakan APBD tersebut. Dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 1 Angka (8) telah
menyampaikan secara jelas bahwa
“Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut
APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.”
Rencana Keuangan tahunan yang disetujui oleh dewan tersebut ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
Dengan demikian, dokumen pembanding perubahan kebijakan APBD
maupun Realisasi Pelaksanaan yang digunakan untuk mengukur kinerja
adalah Perda APBD (Murni) yang disetujui oleh DPRD, dan bukanlah
dokumen Pergub ditetapkan oleh Gubernur (dimana Pergub tersebut
merupakan penjabaran PERDA).
Oleh karenanya, DPRD merekomendasikan kepada Gubernur agar
mentaati mekanisme yang diatur di dalam Undang-Undang terkait
pelibatan DPRD dalam setiap perubahan kebijakan keuangan dibuat
Pemerintah Provinsi.
7
penegakan hukum terkait aset daerah, terutama aset tanah dan bangunan
eks Sekolah Polisi Negara di Jalan Tjilik Riwut Km 6 Palangka Raya.
8
f. Penagihan atas Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor.
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada Gubernur
Kalimantan Tengah memacu penagihan tunggakan pajak kendaraan
bermotor di wilayah Kalteng. Untuk itu perlu kebijakan dan sinergitas yang
lebih optimal dari ketiga institusi (Satlantas, Pemprov/Bapenda dan Jasa
Raharja) dalam memback-up kinerja Samsat se-Kalteng. Sebagai contoh, Di
Samsat Sampit sebagai salah satu pemungut PKB terbesar di Kalteng, nilai
tunggakan terhadap 87.845 unit kendaraan dari tahun 2017-2021 dengan
nilai tunggakan Rp. 98,38 milyar
3. Bidang Hukum
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah merekomendasikan kepada Gubernur
Kalimantan Tengah untuk meningkatkan anggaran program /kegiatan di Biro
9
Hukum, khususnya kegiatan sosialisasi peraturan daerah dan penyelenggaran
Program Bantuan Hukum kepada masyarakat miskin dimana banyak masyarakat
tidak mampu yang berurusan dengan hukum mengalami kesulitan karena tidak
ada pendampingan hukum.
1. Bidang Perekonomian
10
c) Menyediakan skema permodalan untuk pengusaha pemula dengan bunga
rendah.
2. Bidang Kehutanan
Dalam hal revisi RTRWP yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Pemerintah Provinsi diharapkan menghimpun
masukan dari berbagai pihak mengingat Bahwa RTRWP Kalimantan Tengah
yang berlaku saat ini sudah tidak sesuai dengan keadaan lapangan yang
sesungguhnya. Terlalu sedikitnya ruang untuk masyarakat bekerja atau berusaha
sehingga seringkali menjadi konflik sosial. Masyarakat di Provinsi Kalimantan
tengah juga seringkali menyampaikan permasalahan kesulitan dalam bekerja
dikarenakan lahan pertanian atau perkebunannya berada dalam kawasan hutan
sementara lahan tersebut sudah diushakan secara turun temurun. Selain itu masih
banyak desa, prasarana wilayah dan ruang kelola masyarakat yang masuk dalam
kawasan hutan sehingga besaran proporsi kawasan hutan dan non hutan harus
disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya.
Merekomendasikan kepada Gubernur segera menugaskan tim untuk membahas
revisi Perda no 5 tahun 2015 mengenai RTRWP Kalimantan Tengah dengan
mengusahakan proporsi hutan dan non hutan 50:50 %.
11
• Meningkatkan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dalam hal percepatan
penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) untuk mengurangi aktifias
PETI oleh masyarakat.
• Berdasarkan LKPj masih terdapat 103 Desa atau 74.777 Rumah Tangga
belum berlistrik, perlu penjelasan Dinas terkait bagaimana upaya pemenuhan
kebutuhan listrik bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
Merekomendasikan percepatan pengadaan listrik PLN maupun non-PLN,
berupa pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, tenaga angin atau
alternatif lainnya.
5. Bidang Perkebunan
6. Bidang Pertanian
12
• Produksi padi pada tahun 2021 menurun sebesar 14,36 % dibanding
tahun 2020, padahal pada tahun 2021 sudah ada 166 km² lahan cetak sawah
baru. Direkomendasikan untuk memaksimalkan fungsi lahan dan penyuluh
pertanian serta menyediakan genotipe padi yang adaptif curah hujan tinggi
dan angin kencang, serta membuat kebijakan yang sesuai kondisi
dilapangan.
7. Bidang Perindustrian
13
9. Bidang Kelautan dan Perikanan
Terhadap LKPj Gubernur Kalimantan Tengah Akhir Tahun 2021, DPRD Provinsi
Kalimantan Tengah memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan:
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan, mengingatkan
bahwa sektor pendidikan di Provinsi Kalimantan Tengah harus memperhatikan
ketentuan Peraturan Pemerintah Repulik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 Pasal
2 ayat (1), Standar Pendidikan Nasional terdiri atas 8 lingkup, yaitu standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik, standar
sarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian
pendidikan.
Berdasarkan data yang disampaikan pada LKPj Gubernur Kalteng Akhir
Tahun 2021 bahwa jumlah Sekolah/Satuan Pendidikan SMA/SMK di Provinsi
Kalimantan Tengah adalah 241 (181 Negeri dan 60 Swasta). Sedangkan
Akreditasi SMA/SMK Tahun 2021:
Tidak
Jenjang Jumlah A B C Lainnya
Terakreditasi
242 97 71 9 8
SMA 242
(23,55%) (40,08%) (29,34 (3,72%) (3,31%)
21 64 40
%) 14
SMK 139
(15,11%) (46,04%) (28,78 (10,07%)
Total 381 %)
14
Jika dilihat dari jumlah sekolah/satuan pendidikan SMA/SMK di Provinsi
Kalimantan Tengah dibandingkan jumlah sekolah/satuan pendidikan
SMA/SMK berdasarkan akreditasi menunjukkan adanya selisih jumlah
sekolah/satuan pendidikan SMA/SMK sebanyak 140. Perlu dipertanyakan
jumlah sekolah yang sebenarnya di lapangan?
Hal lain yang menjadi permasalahan pasca peralihan kewenangan yang perlu
menjadi perhatian Gubernur terkait aset pendidikan yang sebelumnya dibangun
oleh pemerintah kabupaten/kota, namun ketika terjadi peralihan kewenangan ke
provinsi, bangunan fisik sekolah banyak yang masih terbengkalai.
15
Pembangunan sekolah baru maupun pemilihan rumpun jurusan di SMK, agar
difokuskan pada jurusan yang mampu untuk ditangani dan tersedianya guru-guru
produktif/tenaga pendidik dengan kopentensi keahlian sesuai bidangnya dengan
memperhatikan rasio siswa di sekolah tersebut, serta penyediaan peralatan
parktik yang memadai, untuk mencapai target SDM lulusan yang terampil.
Mengingat tuntutan dunia usaha dan dunia industri perlu dipertimbangkan agar
membuka jurusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Seperti
untuk wilayah Kapuas dan Pulang Pisau yang dicanangkan sebagai kawasan
strategis nasional food estate perlu dipertimbangkan jurusan Pertanian. Wilayah
Barito, Katingan dan Gunung Mas didominasi bidang Pertambangan dan
Kehutanan, wilayah Kotawaringin sektor Perkebunan, Kehutanan serta Industri.
Selanjutnya wilayah Kota Palangka Raya lebih difokuskan pada bidang
pelayanan dan jasa dalam arti luas.
Jenjang siswa
SD 273.663
SDLB 614
SMP 106.815
SMPLB 344
SMA/SMK 35.530
SMLB 230
16
Dalam hal standar pendidik, perlu upaya dari Gubernur Kalimantan Tengah
melalui Dinas Pendidikan untuk mendata jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan di seluruh Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka peningkatan
mutu, dengan mengikuti diklat, program sertifikasi/penyetaraan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan yang masih berjenjang SLTA minimal ke jenjang
S1/D4. Sedangkan untuk pendidik dan tenaga kependidikan yang berada dalam
kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan agar Dinas Pendidikan
Provinsi Kalteng dapat mendorong Dinas Kabupaten/Kota melalui dana APBD
Kabupaten/Kota.
Jumlah Tenaga Pendidik tahun 2021 tingkat SMA/SMK/SLB adalah 7.988 orang
dengan rincian:
Dalam hal penempatan GTT yang lolos dalam seleksi PPPK, sangat disayangkan
banyak GTT yang tidak dikembalikan pada sekolah asal tempat mengajar, tetapi
dipindahkan ke sekolah lain yang terkadang formasi/kebutuhan akan disiplin
ilmu GTT tersebut tidak sesuai. Diupayakan pemerataan formasi guru PPPK
yang proporsional di kabupaten/kota.
17
• Mendorong Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas
Pendidikan agar memperhatikan penerapan pendidikan berbasis digital
(Program Digitalisasi Sekolah) dengan memperhatikan perkembangan
teknologi dan informasi yang berkembang pesat.
• Mendorong pembangunan Tower Mini (Obiku) dalam rangka menunjang
pendidikan berbasis digital dan online.
• Dalam rangka mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah, Gubernur
melalui Dinas Pendidikan perlu memperhatikan persiapan dan kesiapan
tenaga pengajar/SDM dan bahan ajar bahasa daerah tersebut. Hal ini dapat
berkoordinasi dengan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah. Tidak
hanya Bahasa Daerah yang harus diperhatikan, selain itu juga budaya dan
kesenian daerah dalam rangka pemajuan kebudayaan sejak usia sekolah.
• Dalam rangka mendukung Program Kampus Merdeka, Pemerintah Daerah
harus lebih memperhatikan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta melalui Dinas
Pendidikan Prov Kalteng dan dapat juga melalui partisipasi pihak
ketiga/masyarakat untuk meningkatkan sarana dan prasarana. Mengingat
lembaga pendidikan tinggi berkontribusi penting dalam mencetak SDM yang
berkualitas serta mampu menggerakkan perekonomian daerah.
Mengingat tingginya animo putra daerah masuk Sekolah Polisi Negara (SPN),
berbanding terbalik dengan kecilnya kuota yang tersedia, serta ketatnya tingkat
persaingan dengan peserta dari luar daerah, maka DPRD Provinsi Kalimantan
Tengah merekomendasikan kepada Gubernur Kalimantan Tengah melalui Dinas
Pendidikan, agar menjalin kerjasama (MoU) dengan Kepolisian Daerah
Kalimantan Tengah dalam hal rekrutmen siswa/siswi SPN dengan
memprioritaskan kearifan lokal (putra daerah).
2. Bidang Kesehatan:
Dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat kembali lagi
DPRD Provinsi Kalimantan Tengah mengingatkan dan mendorong peningkatan
akses pelayanan kesehatan dengan memperhatikan pembangunan faskes sesuai
kebutuhan masyarakat.
18
daerah yang belum menikmati listrik PLN secara maksimal. Diharapakan agar
pemerintah memperhatikan/memfasilitasi ketersedian energi kelistrikan pada
setiap fasyankes dengan mempetimbangkan ketersediaan genset atau listrik
tenaga surya.
Dalam rangka penyediaan tenaga dokter lulusan dari UPR Pemerintah Daerah
harus mempunyai Rumah Sakit Pendidikan. RS Pendidikan Satelit yang
merupakan RS Jejaring Institusi Pendidikan Kedokteran yang digunakan sebagai
wahana pembelajaran klinik peserta didik untuk memenuhi seluruh atau sebagian
besar modul pendidikan. Saat ini Provinsi Kalimantan Tengah hanya memiliki 1
RS Satelit, yaitu RSUD dr. Doris Sylvanus. Diharapkan kedepannya dapat
dibangun beberapa RS Satelit di wilayah Kotwaringin dan Barito.
19
Selain itu peran Posyandu harus terus ditingkatkan dengan tetap menerapkan
standar protokol kesehatan.
3. Bidang Sosial:
Permasalahan utama dalam pendataan keluraga miskin penerima bansos adalah
tidak memiliki KTP dan KK. Kesulitan transportasi, ketidakmampuan
masyarakat miskin dalam berurusan adminstrasi, menyulitkan mereka untuk
mendapat KTP dan KK yang menjadi syarat utama penerima bansos. Untuk itu
diharapkan Dinas Sosial bekerjasama dengan Dinas Dukcapil, agar menjemput
bola dengan mendatangi Balai Desa dan membuka pelayanan pembuatan KTP
gratis guna membantu masyarakat dalam hal administrasi kependudukan.
Atas pencapaian para atlet yang mengikuti kedua ajang nasional tersebut DPRD
Provinsi Kalimantan Tengah memberikan apresiasi serta penghargaan atas
perjuangan, jerih payahnya ditengah-tengah berbagai keterbatasan daerah,
namun masih tetap mampu mengukir prestasi demi mengharumkan nama
Kalteng pada kedua perhelatan olahraga nasional tersebut.
20
Gubernur Kalteng diharapkan tetap konsisten memperhatikan perkembangan
prestasi keolahragaan di Kalteng, dengan melakukan berbagai upaya peningkatan
kualitas pembinaan keolahragaan melalui KONI Kalteng, ketersediaan anggaran
yang memadai, peningkatan fasilitas yang dibutuhkan seperti sarana dan
prasarana untuk olahraga yang bisa dikembangkan. Terkait dengan prestasi atlet,
bahwa pembinaan atlet sejak kecil merupakan sebuah investasi bagi Kalteng.
Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) difokuskan menjadi wadah
pembinaan dan pelatihan atlet yang berbakat olahraga serta potensial dalam
mengembangkan atlet berprestasi. Dengan menggunakan sebuah sistem
recruitmen atlet dan program pembinaan yang berkesinambungan, berjenjang
sehingga diharapkan mampu untuk mencapai tujuan atlet yang berprestasi
ditingkat nasional, bahkan internasional.
Gubernur melalui Dinas Pemuda dan Olahraga juga harus memberikan perhatian
terhadap atlet penyandang disabilitas baik dalam hal sarana dan prasarana
pelatihan yang memadai. Mengingat posisi Kalteng berada pada urutan 19 dari
28 kontingen daerah lain yang mengikuti ajang PEPARNAS XVI merupakan
suatu bukti sumbangsih atlet disabilitas pada provinsi Kalimantan Tengah.
21
Kebudayaan yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah diturunkan dari generasi
ke generasi dengan cara lisan, tidak menutup kemungkinan akan ada banyak
bagian yang hilang/terlupakan, sehingga secara perlahan akan terjadi erosi
budaya. Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus berupaya melakukan
pendataan dan penulisan terkait kebudayaan tersebut, mengingat penutur dan
tokoh asli sudah mulai berkurang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus
mencari keberadaan mereka, termasuk orang-orang yang mempunyai
kemampuan, pengetahuan dan pelaku ritual.
22
budaya baca serta pembinaan perpustakaan dan kearsipan daerah yang memadai,
sebagaimana visi dan misi Gubernur Kalteng.
Program kegiatan Multi Years Contrack (MYC) sangat berdampak pada kemampuan
Fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan
Tengah, dampaknya banyak Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) yang
tidak optimal dalam menjalankan fungsi dan tugas dalam melayani masyarakat,
kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk dapat mengimbangi kemampuan Fiskal
APBD Provinsi Kalimantan Tengah dengan memprioritaskan alokasi anggaran pada
semua SOPD secara proporsional, agar seluruh SOPD yang ada dapat memberikan
pelayan terbaik.
Pada tahun anggaran 2021 terdapat beberapa Program kegiatan SOPD yang dilakukan
recorfusing dalam rangka penanggulangan covid-19, untuk tahun anggaran 2022
23
dapat dilanjutkan kembali program kegiatan yang telah dilakukan refocusing. Serta
perlunya penambahan anggaran bagi semua SOPD secara proporsional untuk
Pada bidang pekerjaan umum dan penataan ruang secara umum Provinsi
Kalimantan Tengah sudah cukup baik, namun terdapat catatan antara lain:
• Pelaksanaan peningkatan jalan Provinsi yang di tangani fokus pada jalan yang
mengerakan ekonomi masyarakat dan pada kondisi ruas jalan rusak bukan
pada ruas jalan yang telah fungsional.
24
• Segera dilakukan percepatan revisi terhadap RTRWP Kalimantan Tengah
Tahun 2015-2035 pada kementerian terkait.
Pada bidang tenaga kerja dan Transmigrasi terdapat catatan antara lain :
• Peningkatan fungsi Balai Latihan Kerja (BLK) yang sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja, peramajaan dan peningkatan peralatan BLK, meningkatkan
kegiatan bursa kerja (Job Fair/Career Expo) serta ketersedianya tenaga kerja
yang berkualitas dan produktif sesuai kebutuhan lapangan kerja.
25
melalui badan usaha milik desa (BUMDes), guna meningkatkan pendapatan
masyarakat desa dan desa itu sendiri, sehingga dapat tercipta desa yang
mandiri.
7. Perhubungan
26
• Melengkapi seluruh fasilitas keselamataan di ruas jalan provinsi sebagai
salah satu faktor keselamatan penunjang keselamatan di jalan.
27
Banyak rekomendasi yang ditujukan kepada gubernur dalam rangka perbaikan
kinerja perangkat daerah, namun Tanggapan tidak mengena karena bukan
pemegang otoritas yang menanggapi. Oleh Karena itu, DPRD menginginkan agar
Gubernur selaku pemegang otoritas dalam pemerintah provinsi yang
menindaklanjuti rekomendasi DPRD Kalimantan Tengah terhadap LKPj Gubernur
Kalimantan Tengah akhir tahun 2021.
Hasil Kunjungan kerja/reses dan penjaringan aspirasi dari masyarakat yang telah
diinput dalam sistem informasi pembangunan daerah sesuai mekanisme agar
menjadi prioritas dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah. Untuk itu,
Gubernur Kalimantan Tengah harus Memprioritaskan anggaran pada program
kegiatan prioritas di SOPD, mengakomodir aspirasi masyarakat dan melanjutkan
program kegiatan yang telah di refocusing.
III. PENUTUP
28
Mengakhiri penyampaian laporan ini, tidak lupa kami sampaikan penghargaan dan terima
kasih kepada rekan-rekan anggota Tim DPRD Provinsi Kalimantan Tengah maupun
seluruh Tim Ahli Alat Kelengkapan Dewan, serta semua pihak atas kerjasama yang baik
sehingga memungkinkan pembahasan LKPJ dan penyusunan Rancangan Rekomendasi
DPRD atas LKPJ Gubernur Kalimantan Tengah tahun 2021 berjalan tertib dan lancar.
Demikian pemnyampaian Hasil Rapat Kerja Tim DPRD Provinsi Kalimantan Tengah
dalam rangka membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur
Kalimantan Tengah Akhir Tahun Anggaran 2021.
KETUA,
WIYATNO, S.P.
29