DISUSUN OLEH :
PANITIA KHUSUS (PANSUS)
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNG JAWABAN
BUPATI PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2021
DPRD KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
TAHUN 2022
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH2
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Jl. Propinsi Km 9 Kel. Nipah - Nipah Kecamatan Penajam
(0542) 7211460Fax. ( 0542 ) 7211461
I. UMUM
II. PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
Penyampaian LKPJ didasari oleh beberapa peraturan perundang-
undangan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4182);
Dapat tergambar bahwa belanja pegawai dan belanja barang dan jasa
yang mencapai 67,58% (enam puluh tujuh koma liam puluh delapan
persen) dari total realisasi Belanja Daerah menandakan masih
menjadi beban besar bagi daerah.
2. Belanja Modal, alokasi anggaran sebesar Rp. 533.769.691.822,00
(lima ratus tiga puluh tiga milyar rupiah lebih) dan hanya terealisasi
sebesar Rp. 235.384.436.356,82 (dua ratus tiga puluh lima milyar
rupiah lebih) atau 44.10% (empat puluh empat koma sepuluh
persen).
Dapat diuraikan bahwa dari 6 (enam) jenis belanja modal terdapat
5 (lima) komponen belanja dengan realisasi masing-masing :
2.1. Belanja Tanah sebesar Rp. 292.827.035,00 (dua ratus
sembilan puluh dua juta rupiah lebih) atau 1,19 % (satu koma
sembilan belas persen) dari target.
2.2. Belanja Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 48.618.407.921,82
(empat puluh delapan milyar rupiah lebih) atau 63,80 % (enam
puluh tiga koma delapan puluh persen) dari target.
2.3. Belanja Gedung dan Bangunan, sebesar
Rp. 29.110.006.350,00 (dua puluh sembilan milyar rupiah
lebih) atau 34,43 % (tiga puluh empat koma empat puluh tiga
persen) dari target.
2.4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, sebesar
Rp. 152.007.787.009,00 (seratus lima puluh dua milyar rupiah
lebih) atau 44,36% (empat puluh empat koma tiga puluh enam
persen) dari target.
2.5. Belanja Aset Tetap Lainnya, sebesar Rp. 5.355.408.041,00
(lima milyar rupiah lebih) atau 93,32% (sembilan puluh empat
koma tiga puluh enam persen) dari target.
1. Urusan Wajib
Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah terkait
realisasi belanja, urusan wajib secara umum menunjukan serapan anggaran
cukup baik walaupun terdapat realisasi anggaran yang tidak selaras dengan
target, untuk itu terdapat beberapa sektor yang kami soroti yaitu:
a. Pendidikan
Mendapat alokasi anggaran dalam APBD tahun anggaran 2021 sebesar
Rp. 355.613.879.816,00 (tiga ratus tiga puluh lima milyar rupiah lebih)
mengalami kenaikan pada Perkada sebesar Rp. 356.137.624.855,00 (tiga
ratus lima puluh enam milyar rupiah lebih) dengan realisasi sebesar
Rp. 262.339.343.712,00 (dua ratus enam puluh dua milyar rupiah lebih)
atau 73.66%. (tujuh puluh tiga koma enam puluh enam persen). Jika
dibandingkan realisasi serapan anggaran tahun 2021 lebih rendah
dibandingkan tahun anggaran 2020 yaitu 96,85% (sembilan puluh enam
koma delapan puluh lima persen).
Catatan:
1. Perlu dilakukan reviu dan evaluasi program dan kegiatan mengingat
keterbatasan anggaran daerah, sehingga tidak terlalu banyak pembiayaan
yang harus di tanggung pada APBD Tahun Anggaran berikutnya.
2. Program pemberian seragam gratis tidak tertuang pada Dokumen
RPJMD 2018-2023
3. Terjadi Kurang bayar atas honorarium Guru PAUD pada tahun 2021.
4. Pada Kegiatan keolahragaan dan kepemudaan tidak tergambar adanya
bantuan dana yang dialokasikan,
5. Pakaian seragam sekolah tidak tepat sasaran
20
Rekomedasi :
b. Kesehatan
1) Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara mendapatkan alokasi Anggaran
sebesar Rp.144.574.356.377,- (seratus empat puluh empat milyar rupiah
lebih) pada APBD TA 2021 dan mengalami perubahan alokasi pada
Perkada naik menjadi Rp,168.307.761.685, (seratus enam puluh delapan
milyar rupiah lebih) namun dalam realisasi keuangan hanya mencapai
Rp. 113.580.600.804 (seratus tiga belas milyar rupiah lebih) atau 67,48%
(enam puluh tujuh koma empat puluh delapan persen) dengan capain
kinerja fisik hanya 49,93% (empat puluh sembilan koma sembilan puluh
tiga persen), hal ini menandakan bahwa program dan kegiatan banyak
yang tidak mencapai target kinerja yang baik namun tidak berbanding
lurus dengan realisasi keuangannya yang cenderung melebih kinerja fisik.
Catatan:
1. Terdapat beberapa program dan kegiatan yang tidak berkesesuaian
dengan RPJMD baik target maupun capaian kinerja.
4. Pimpinan rumah sakit yang bukan Dokter tidak bisa lulus akreditasi
sesuai dengan UU 44 tahun 2009 tentang rumah sakit
Rekomendasi
1. Dalam menetapkan program dan kegiatan agar diselaraskan dengan
program yang tertuang dalam RPJMD, sehingga dapat mengukur
capaian kinerja.
Catatan:
1. Hasil dari BLUD diharapkan dapat menutupi operasional dan
pelayanan di RSUD RAPB.
2. Pengembangan Bangunan RSUD RAPB dibutuhkan guna daya
tampung lonjakan layanan UKM dan UKP yang berasal dari dalam
maupun luar PPU.
3. Peralatan penunjang dokter spesialis dibutuhkan guna memaksimalkan
pelayanan.
Rekomendasi
1. RSUD RAPB dapat lebih meningkatkan layanan baik dari kulaitas
pelayanan medis maupun fasilitas penunjang guna meningkatkan
pendapatan dari BLUD.
2. Pemerintah Daerah perlu melakukan pengembangan sarana dan
prasarana RSUD RAPB, dengan melakukan upaya penambahan
anggaran yang bersumber baik dari Bankeu Provinsi maupun yang
bersumber dari Dana Pemerintah Pusat.
3. RSUD RAPB agar melakukan pemenuhan Alat kesehatan penunjang
klinik/poli spesialis sehingga kualitas pelayanan dapat terjaga dan
meningkat.
c. Pekerjaan Umum
Mendapat alokasi anggarandalam APBD tahun anggaran 2021 sebesar
Rp532.899.894.453.00 (lima ratus tiga puluh dua milyar rupiah lebih) dan
direalisasikan sebesar Rp175.243.293.240,00 (seratus tujuh puluh lima
milyar rupiah lebih) atau 32,93% (tiga puluh dua koma sembilan puluh tiga
persen).
Catatan:
1. Terdapat Proyek yang tidak mendapatkan penganggaran dan progress
fisik belum tercapai dan berasas manfaat contoh pembangunan Rumah
Jabatan Kepala Daerah.
Rekomendasi
1. Melakukan audit investegasi terkait dengan pelaksanaan proyek
pekerjaan pembangunan rumah jabatan kepala daerah dan proyek
pekerjaan lain yang berstatus sama.
2. Kewajiban pemerintah atas pembiayaan daerah tahun sebelumnya
(TA 2021) agar segera dianggarkan dan diselesaikan.
3. Agar terhadap Proyek Tahun Jamak pada TA 2021 dengan masa
kontrak 3 (tiga) tahun 2021 – 2023, yang tidak tersedia anggaran
pelaksananya dapat dilakukan Reviu ulang dan hanya Proyek Tahun
Jamak yang tersedia anggaran baik dari Bankeu maupun dari Pusat
dan diperkirakan dapat tuntas 100% sampai 2023 yang dapat
dilanjutkan.
4. Agar dinas PUPR melalui bidang tata ruang segera melakukan
pembentukan peraturan daerah tentang detail tata ruang.
24
Catatan :
1. Secara umum Dinas Perkim rata-rata capaian kinerja cukup baik,
namun ketersediaan anggaran yang tidak memadai dan perlu
dipertimbangkan dalam pembiayaan Tahun berikutnya.
Rekomendasi :
1. Pengelolaan Belanja agar dilakukan dengan cermat dan dapat
melakukan langkah-langkah pengendalian belanja ketika potensi
pencapaian pendapatan tidak terpenuhi dengan menghentikan
kegiatan-kegiatan belanja modal yang sifatnya berakibat pada
pembiayaan bagi daerah.
Catatan:
1. Semua armada pemadam kebakaran tidak berfungsi dengan baik
(rekomedasi LKPJ TA 2020) belum ada tindak lanjut.
2. Tidak terdapat ketersediaan penampungan air untuk menunjang
kegiatan pemadam kebakaran. (rekomedasi LKPJ TA 2020)
Rekomendasi
1. Dinas terkait harus melakukan perawatan secara berkala terhadap
unit damkar, agar dapat terpelihara dan melakukan penganggaran
peremajaan unit damkar yang telah tidak layak pakai.
2. Dinas terkait membangun tempat penampungan air untuk
kebutuhan ketersediaan air baku.
26
Catatan:
1. Belum ada Perda yang mengatur tentang Penanggulangan Bencana
Daerah. (rekomedasi LKPJ TA 2020, belum di tindak lanjuti)
2. Terdapat permasalah pekerjaan pasca bencana di Telemow serapan
sangat kecil padahal ketersediaan anggaran sangat besar.
3. Anggaran Refocusing Covid-19 tidak digambarkan dalam
penyajian dokumen LKPJ.
Rekomendasi:
1. Agar Pihak BPBD Segera membentuk Peraturan Daerah yang
mengatur tentang Penanggulangan Bencana Daerah.
f. Dinas Sosial
Dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara dalam
APBD tahun anggaran 2021 mendapatkan Alokasi anggaran sebesar
Rp 4.653.015.478.00 (empat milyar enam ratus lima puluh tiga juta rupiah
lebih) dan mengalami peningkatan pada perkada Rp. 5.045.620.623,00 (lima
milyar empat puluh lima juta rupiah lebih) dengan nilai realisasi sebesar
Rp3.657.132.832,00 (tiga milyar enam ratus lima puluh tujuh juta rupiah
lebih) atau 72,48% (tujuh puluh dua koma empat puluh delapan persen).
Catatan:
1. Banyak tenaga kerja lokal yang belum terserap lapangan kerja yang
ada di penajam paser utara dan Masih banyak tenaga kerja luar
kabupaten Penajam paser Utara yang tidak berdomisili di kabupaten
penajam paser atara
2. Belum terhubung antara perusahaan dengan sekolah-sekolah
vokasional yang ada di penajam paser utara
3. Belum ada Balai Latihan kerja di Penajam Paser Utara
Rekomendasi:
1. Penyerapan tenaga kerja lokal perlu menjadi perhatian khusus, sebab
hal tersebut merupakan hak bagi tenaga kerja lokal untuk
mendapatkan kesempatan memperoleh pekerjaan atas aktivitas
investasi dan produksi perusahaan yang beraktifitas diwilayah hukum
Kabupaten Penajam Paser Utara
2. Pengembangan pendidikan vokasional yang harus mampu
terkoneksikan kepada seluruh perusahaan yang ada di wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan bagian yang sangat
penting untuk menekan angka pengangguran yang trendnya
cenderung meningkat setiap tahunnya dengan menyajikan kualitas
tenaga kerja pemula yang skill terhadap aktvitas perusahaan-
perusahaan yang ada
29
Catatan:
1. Peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan terutama
dalam struktur pemerintahan dan organisasi politik masih belum
optimal.
2. Lembaga perlindungan dan pembelaan perempuan dan anak yang
ada belum berperan secara maksimal.
3. Penyelenggaraan pemenuhan hak anak sebagai upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak sangat perlu
untuk dioptimalkan.
30
Rekomendasi:
1. Keterlibatan perempuan menjadi syarat mutlak dalam upaya
mewujudkan pembangunan yang berkeadilan sehingga
pembangunan yang utuh dan menyeluruh dari suatu negara menuntut
peranan penuh dari kaum perempuan dalam segala bidang kehidupan.
Bahwa perempuan baik sebagai warga negara maupun sebagai
sumber insan pembangunan mempunyai hak, kewajiban dan
kesempatan yang sama dengan pria dalam segenap kegiatan
pembangunan disegala bidang kehidupan.
2. Diharapkan bahwa baik lembaga swasta/lembaga swadaya
masyarakat melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber
daya manusia (SDM), sumber dana dan daya dukung termasuk
infrastruktur dan fasilitas pelayanan yang memadai.
3. Diharapkan untuk membangun sistem data dan informasi yang
terintegrasi terkait pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak
untuk meningkatkan kesejahteraan anak.
i. Lingkungan Hidup
Mendapat alokasi anggaran dalam APBD tahun anggaran 2021 sebesar
Rp19.454.069.,00 (sembilan belas milyar empat ratus lima puluh empat juta
rupiah lebih) dan terealisasi sebesar Rp.13.488.431.509,00 (tiga belas milyar
empat ratus delapan puluh delapan juta rupiah lebih) atau 69,33% (enam
puluh sembilan koma tiga puluh tiga persen).
3. mengingat PPU akan menjadi bagian dari Ibu Kota Negara Baru,
sebaiknya perlu melakukan pengembangan teknologi pengelolaan
persampahan serta melaksanakan pengendalian pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup yang didukung oleh regulasi yang memadai
31
Rekomendasi
Catatan:
1. Sarana dan prasarana pelayanan kependudukan yang tidak memadai.
2. Pemutakhiran data penduduk menjelang pelaksanaan pemilu 2024
Rekomendasi:
1. Dinas dukcapil agar mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang
pelayanan kependudukan terutama pada penyediaan genset agar
terjaganya fasilitas server.
2. Melakukan pencocokan dan penelitian (COKLIT) data kependudukan
dengan melibatkan Aparat Desa/ kelurahan dan RT.
32
Catatan
1. Kurangnya program peningkatan SDM aparatur dan masyarakat desa
2. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembahasan perencanaan
pembangunan baik tingkat desa maupun kecamatan.
3. Kurangnya pemetaan potensi ekonomi setempat dalam menggali
potensi pendapatan desa
Rekomendasi
1. Memprioritaskan program dan anggaran pada pelatihan, pemberdayaan
dan pengembangan desa.
2. Mendorong keterlibatan masyarakat khususnya terkait penyusunan
program prioritas pembangunan desa.
3. Melakukan kajian terhadap potensi ekonomi setempat dalam menggali
potensi pendapatan desa
l. Dinas Perhubungan
Dalam APBD tahun anggaran 2021 mendapatakan alokasi anggaran
sebesar Rp14.064.468.733,00 (empat belas milyar enam puluh empat juta
rupiah lebih) dan pada Perkada menurun menjadi Rp 13.064.432.467,00
(tiga belas milyar enam puluh empat juta rupiah lebih) dengan nilai
realisasi sebesar Rp7.365.849.326,00 (tujuh milyar tiga ratus enam puluh
lima juta rupiah lebih) atau 56,38% (lima puluh enam koma tiga puluh
delapan persen).
Catatan :
1. Bahwa capaian target program dan kegiatan tidak optimal dikarenakan
alokasi anggaran yang tidak memadai dikarenakan terjadinya lonjakan
secara umum penurunan pendapatan pada APBD TA 2021.
Rekomendasi :
1. Diminta agar Dinas terkait melakukan pengendalian terhadap belanja
ketika tidak tercapainya ketersediaan anggaran belanja.
2. Dinas perhubungan melakukan penyusunan master plan pelabuhan sisi
darat (sarana dan prasarana sisi darat ) guna meningkatkan pelayanan dan
peningkatan PAD, serta melakukan upaya pemenuhan anggaran yang
bersumber dari Provinsi maupun pusat.
3. Dinas terkait diminta untuk pro aktif dalam perwujudan terminal type C
dengan melakukan upaya penyusunan Fisibility Study dan pemenuhan
anggaran pelaksanaan.
Catatan
1. Belum adanya perda pembentukan lembaga penyiaran publik lokal
(lppl).
2. Belum tersedianya sistem virtual private network (VPN) pada OPD
3. Dalam kegiatan pengembangan e-government maka dilakukan
penataan sistem manajemen dan proses kerja pemerintah di
lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfataan
teknologi informasi
Rekomendasi
1. Pemerintah melalui dinas terkait diharapkan segera Menyusun perda
pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) guna siaga
kebencanaan lokal.
2. Pentingnya pemerintah ngembangkan sistem VPN yang akan
bermanfaat bukan saja untuk kepentingan OPD agar fokus layanan
dari OPD melayani masyarakat secara umum
3. Kegiatan pengembangan e-government harusnya berinisiatif untuk
lebih mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi dalam tata
kelola pemerintah dalam jargon sebagai e-government kabupaten
PPU
35
Catatan
1. Pelaksanaan program yang mencapai fisik 100% namun keuangannya
tidak tercapai bahkan ada yang 0 (nol), perlu perencanaan dan
pengendalian yang cermat.
2. Pengelolaan retribusi pasar yang belum optimal
3. Pelaksanaan pembinaan koperasi di Kab. PPU pelru juga dilakukan
terhadap Koperasi Pinajaman yang berasal dari luar daerah dan perlu
dilakukan inventarisir keberadaannya dan dilakukan pembinaan.
4. Perlu dilakuan upaya peningkatan perekonomian masyarakat melalui
pembinaan dan pelatihan UKM bagi masyarakat akibat dampak covid-19
secara konkrit.
5. Penataan fasilitas pemerintah yang dimanfaatkan bagi pedagang kecil
untuk berjualan harusnya dilakukan penataan dan peningkatan fasilitas
sehingga dapat meningkatkan PAD.
6. Mengendalikan terjadinya pasar tumbuh yang berada dilokasi-lokasi yang
bukan merupakan peruntukkan pasar.
Rekomendasi
Rekomendasi:
Pemerintah melalui dinas terkait diharapkan segera melakukan perubahan
Regulasi (Peratura Daerah) yang mengatur tentang IMB menjadi Persetujuan
bangunan Gedung (PBG).
Catatan :
1. Peningkatan potensi pariwisata daerah guna meningkatkan
perekonomian daerah perlu dilakukan.
2. Perlu dilakukannya percepatan regulasi pariwisata berupa Rencana
Induk Pariwisata Daerah guna memberikan kepastian hokum
terhadap pelaksanaan kegiatan kepariwisataan di kab. Penajam paser
utara.
Rekomendasi :
1. Diharapkan Dinas terkait dapat melakukan upaya inventarisir
kembali potensi pariwisata kab. PPU lalu dilakukan penyusunan
Produk hokum Rencana Induk Pariwisata Daerah guna mendapatkan
anggaran yang bersumber dari Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
2. Perlu segera dilakukan upaya khususnya wisata Pantai Sipakaryo
Nipah-Nipah yang telah dialokasikan anggaran sebelumnya guna
membangun anjungan pantai sehingga dapat terkelola oleh Pemda
sehingga meningkatkan PAD. Mengatasi permasalah lahan yang
belm tunatas.
38
Catatan
1. Kurangnya minat baca masyarakat
Rekomendasi:
1. Agar dinas terkait melakukan program literasi kepada masyarakat
sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat
5. Urusan Pilihan
a. Dinas Pertanian
Dalam APBD tahun anggaran 2021 mendapatkan alokasi anggaran
sebesar Rp26.519.851.608,00 (dua puluh enam milyar lima ratus sembilan
belas juta rupih lebih) dan pada Perkada turun menjadi
Rp 24.798.434.759,00 (dua puluh empat milyar tujuh ratus sembilan
puluh delapan juta rupiah lebih) dan terealisasi sebesar
Rp16.721.547.547,00 (enam belas milyar lima ratus ratus empat puluh
tujuh juta rupiah lebih) atau 67,43% (enam puluh tujuh koma empat puluh
tiga persen).
Catatan:
1. Terkait dengan rencana bendung telake yang secara geografis berada
di wilayah kabupaten Paser sedangkan pemanfaatan sumber daya
airnya untuk pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara
39
Rekomendasi:
1. Pemerintah diharapkan bekerjasama dengan pemerintah kabupaten
Paser dalam pemanfaatan bendung telake untuk kepentingan
pengairan pertanian di kabupaten Penajam Paser Utara.
Rekomendasi
1. Diminta agar Dinas Ketahaan Pangan melakukan upaya dan strategi guna
pencegahan terjadinya daerah rawan pangan dan menjadikan PPU sebagai
lumbung pangan penyuply pangan IKN
c. Dinas Perikanan
Dalam APBD tahun anggaran 2021 mendapatkan alokasi anggaran
sebesar Rp11.904.669.830,00 (sebelas milyar sembilan ratus empat juta
rupiah lebih) dan pada Perkada turun menjadi
Rp 11.750.434.892,00 (sebelas milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah
lebih)dan terealisasi sebesar Rp6.056.762.352,00 (enam milyar lima puluh
puluh enam juta rupiah lebih) atau 51,55% (lima puluh satu koma lima puluh
lima persen).
40
Catatan:
1. Banyaknya potensi perikanan tangkap guna persiapan suplay ke IKN
melalui optimalisasin pengelolaan PPI di desa Api-api kecamatan
waru
Rekomendasi:
1. Dinas terkait perlu melakukan pengembangan PPI Api-api agar
menjadi pusat pendaratan sekaligus pusat pengelolahan hasil
perikanan secara nasional, malalui koordinasi pemerintah propinsi dan
pemerintah pusat.
6. UrusanPenunjang
Catatan:
1. Masih banyak penyajian dokumen LKPJ yang terkesan copy paste dari
laporan-laporan tahun tahun sebelumnya, sehingga masih terdapat
kekurangan dalam penyajian data.
2. Program Tim Bupati Untuk Pengawalan dan Percepatan Pembangunan
(TBUP3) belum menggambarkan hasil yang optimal
41
Rekomendasi
Catatan:
1. Terdapat realisasi belanja yang tidak sesuai dengan proyeksi Tahun
Anggaran 2021
2. tidak dilaksanakannya perubahan APBD tahun 2021
3. terdapat perubahan pagu indikatif, program strategis nasional, dan
perubahan regulasi terkait nomenklatur belanja sesuai dengan
permendagri Nomor 90 tahun 2019 tentang klasifikasi, kodefikasi, dan
nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah yang
menyebabkan perlu dilakukan perubahan RPJMD
Rekomendasi
1. Pengelolaan manajemen belanja daerah harus benar-benar direncanakan
dengan matang dengan mempertimbangkan realisasi belanja dan
pendapatan tahun sebelumnya, dan pengendalian belanja perlu dicermati
jika terjadi keadaan yang mengakibatkan tidak tercapainya pendapatan.
43
Catatan:
1. Bahwa capaian target program dan kegiatan tidak optimal dikarenakan
alokasi anggaran yang tidak memadai dikarenakan terjadinya lonjakan
secara umum penurunan pendapatan pada APBD TA 2021.
4. Pemutakhiran data Objek Pajak dan Subjek Pajak (WP) atau semaccam
Coklit (pencocokan dan penelitian) perlu dilakukan dan disupport dengan
anggaran yang memadai
Rekomendasi
1. Agar Bapenda dalam menyusun benar-benar Proyeksi Pendapatan Daerah
harusnya mengacu pada realisasi pendapatan tahun anggaran sebelumnya,
dan sumber-sumber yang memiliki dasar hokum penerimaan daerah.
2. Agar penyesuaian pendapatan dilakukan ketika proyeksi pendapatan tidak
tercapai pada realisasi semester 1 Tahun anggaran berkenaan melalui
Perubahan Anggaran.
3. Bapenda dapat menunjuk Petugas di Kelurahan atau Desa untuk
melakukan optimalisasi peran Bapenda dalam rangka peningkatan
pemingutan dan pemutakhiran objek PBB malalui Coklit yang melibatkan
RT dengan mempersiapkan anggaran honorarium atau upah pungut
kepada RT.
4. Mempersiapkan regulasi perubahan NJOP guna pencapaian
target Pajak Daerah.
Catatan:
1. Masih banyak ASN yang ditempatkan tidak sesuai dengan kompetensi
2. Masih banyak terdapat jabatan struktural pada OPD yang statusnya
sebagai pelaksana tugas
Rekomendasi
1. Hendaknya dalam menempatkan ASN di dalam jabatan disesuaikan
dengan kompetensinya
2. Badan kepegawaian hendaknya mengusulkan status jabatan struktural
yang ditetapkan secara definitif
3. Untuk formasi CPNS yang akan datang agar mengakomodir formasi
untuk akuntan di puskesmas dan tenaga pendidik di Sekolah Dasar.
Catatan:
1. Banyaknya terbentuk ormas-ormas kedaerahan di kabupaten Penajam
Paser Utara
Rekomendasi:
f. Inspektorat
Dalam APBD tahun anggaran 2021 mendapatkan alokasi anggaran
sebesar Rp. 9.587.845.247,00 (sembilan milyar lima ratus delapan puluh
tujuh juta rupiah lebih) dan pada Perkada naik menjadi
Rp 9.977.431.247,00 (sembilan milyar sembilan ratus tujuh puluh tujuh
juta rupiah lebih) dan terealisasi sebesar Rp. 5.917.018.501,00 (lima
milyar sembilan ratus tujuh belas juta rupiah lebih) atau 59,30% (lima puluh
sembilan koma tiga puluh persen) dengan capaian kinerja fisik 79,53%.
Catatan:
1. Inspektorat yang memiliki tugas sebagai pelaksanaan pengawasan
internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, asistensi dan kegiatan pengawasan lainnya tentu memiliki
peran dalam ikut mengendalikan pelaksanaan APBD, untuk itu terjadinya
kondisi defisit seharusnya pihak Inspektorat Daerah memberikan
masukan kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah untuk
melakukan pengendalian belanja.
2. Evaluasi dan Reviu pembiayaan yang timbul akibat devisit menjadi
kewenangan Inspektorat Daerah sehingga perlu dengan cermat
memberikan hasil verifikasi terhadap pembiayaan yang harus dibayarkan
pada Tahun Anggaran berikutnya.
Rekomendasi
1. Agar Inspektorat Daerah dalam melakukan fungsi pengawasannya dapat
memberikan rambu terhadap pelaksanaan APBD terutama dalam hal
Pengelolaan Belanja Daerah sehingga tidak terjadi defisit yang sangat
besar dan berimplikasi pada besarnya pembiayaan yang menjadi beban
keuangan Daerah pada Tahun anggaran berikutnya.
2. Diminta agar hasil verifikasi nilai Pembiayaan oleh Inspektorat tidak
hanya melihat indikator dalam Perpres 77 tahun 2020, namun ada
pertimbangan dalam pembayaran pembiayaan TA 2021 diluar indikator
dimaksud dengan catatan bukti pelaksanaan kegiatan lengkap.
47
Penutup
Demikan beberapa hal yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini,
semoga Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa senantiasa melindungi dan
membimbing kita sekalian, guna melaksanakan dan melanjutkan pembangunan
daerah yang kita cintai ini
48