Anda di halaman 1dari 4

TELAHAAN STAF

Kepada : Bapak Pj. WALIKOTA MAKASSAR

Dari : Sekretaris Daerah Kota Makassar

Tanggal : 6 Juli 2020

Nomor :

Sifat : PENTING

Lampiran : 1 (satu) rangkap

Perihal : Telahaan Staf Untuk Pemberian Uang Operasional Kegiatan Disfektan


dan Penegakan Perwali Nomor 31 Tahun 2020 kepada Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19 melalui Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Makassar

I. Persoalan :

1. Peningkatan jumlah warga kota Makassar yang terpapar terhadap Corona


Virus Disease 2019 (Covid-19) yang semakin lama mengalami peningkatan,
dan dalam upaya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menangani
dampak penularan;

2. Terbitnya Peraturan Walikota Makassar Nomor 31 Tahun 2020 tentang


Protokol Kesehatan Kota Makassar yang perlu di sosialisasikan kepada
masyarakat;

3. Inisiasi pelaksanaan kegiatan disenfektan massal dan kegiatan pengawasan


dan penegakan disiplin protocol kesehatan covid-19 yang dilaksanakan oleh
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Makassar.

II. Pra anggapan : Perlunya dukungan anggaran pemerintah kota Makassar


melalui Belanja Tidak terduga sebagaimana amanat Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
di Lingkungan Pemerintah Daerah.

III. Fakta-fakta yang mempengaruhi :

1. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan


Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);

2. Surat keputusan bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 119/2813/SJ dan


Menteri Keuangan Nomor 177/KMK.07/2020 tentang Percepatan
Penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020 Dalam
Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Serta
Pengamanan Daya Beli Masyarakat dan Perekonomian Nasional
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Menteri Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan


Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Lingkungan
Pemerintah Daerah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2020 tentang


Pengutamaan Penggunaan Alokasi Anggaran Untuk Kegiatan Tertentu,
Perubahan Alokasi Dan Penggunaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah;

6. Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan


Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease di
Lingkungan Pemerintah Daerah;

7. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 440/2622/SJ tentang


Pembentuka Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (Covid-19)

8. Peraturan Walikota Makassar Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perubahan


Kedua Atas Peraturan Walikota Makassar Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Kota
Makassar;

9. Peraturan Walikota Makassar Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pengelolaan


Belanja Tidak terduga;

10. Surat Keputusan Walikota Nomor 1041/360/Tahun 2020 tentang


Penetapan Status Keadaan Siaga Darurat Bencana Non Alam Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) di Kota Makassar;

11. Surat Keputusan Walikota Makassar Nomor 1040/443.2.5 Tahun 2020


tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) Kota Makassar Tahun 2020.

IV. Analisa :

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020, Pasal 2 ayat (1),
yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah perlu melakukan langkah
antisipasi dan penanganan dampak penularan Covid-19;

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020, Pasal 3 ayat (3),
yang menyatakan bahwa pendanaan yang diperlukan untuk keperluan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Daerah dibebankan pada
APBD;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 Pasal 4 ayat (1),
yang menyatakan bahwa dalam melakukan langkah antisipasi dan
penanganan dampak penularan Covid-19, Pemerintah Daerah dapat
melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya
diusulkan dalam rancangan perubahan APBD;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2020 Lampiran Pedoman


Pendanaan Untuk Penanganan Pandemi Covid-19 point A, angka 5 huruf j,
yang menyatakan bahwa dalam hal terdapat usulan RKB baru sesuai
rencana penanganan Covid-19 oleh Perangkat Daerah terkait dapat diajukan
kembali tanpa menunggu pertanggungjawaban RKB sebelumnya selesai;

5. Peraturan Walikota Makassar Nomor 14 Tahun 2020 Pasal 10 ayat (2), yang
menyatakan bahwa Penganggaran belanja tidak terduga sesuai kemampuan
keuangan daerah dengan memperhatikan asas manfaat, keadilan, dan
kepatutan dalam pertimbangan pemberian, penggunaan, sampai dengan
pengawasannya;

6. Peraturan Walikota Makassar Nomor 14 Tahun 2020 Pasal 14 huruf (a),


yang menyatakan bahwa dalam hal terdapat belanja keperluan mendesak
yang belum tersedia anggarannya dalam APBD, perangkat daerah terkait
mengajukan Permohonan Persetujuan Penggunaan Anggaran Belanja Tidak
Terduga kepada Walikota disertai dengan kajian terkait kriteria keperluan
mendesak;

7. Peraturan Walikota Makassar Nomor 14 Tahun 2020 Pasal 14 huruf (b),


yang menyatakan bahwa berdasarkan permohonan dari perangkat daerah
terkait, maka TAPD melaksanakan rapat pembahasan untuk selanjutnya
ditetapkan menjadi Keputusan Walikota tentang Persetujuan Penggunaan
Belanja Tidak Terduga;

8. Peraturan Walikota Makassar Nomor 14 Tahun 2020 Pasal 17, yang


menyatakan bahwa pengeluaran belanja tidak terduga untuk pembiayaan
penanggulangan bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial yang
bersifat tanggap darurat dan kejadian luar biasa atau keperluan mendesak
sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 sampai dengan Pasal 14
mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas serta menghindari adanya
tumpang tindih pendanaan terhadap kegiatan-kegiatan yang telah didanai
selain dari APBD.

V. Kesimpulan :

1. Pemenuhan kebutuhan operasional yang mendesak di lapangan penting


dipenuhi sebagai bagian upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kota
Makassar;

2. Kota Makassar yang merupakan lima kota besar di Indonesia bertumpu


pendapatan keuangan daerahnya pada sektor pajak hotel dan pajak restoran
sehingga selama masa pandemi COVID-19 kemampuan keuangan daerah
Kota Makassar mengalami penurunan oleh karena itu kebutuhan biaya
operasional Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan
menggunakan sumber dana Belanja Tidak Terduga dengan menerbitkan
Surat Keputusan Walikota tentang rencana penggunaan Belanja Tidak
Terduga;

3. Terhadap rincian biaya operasional kegiatan yang diajukan oleh Gugus


Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Makassar dapat
dirasionalisasikan besarannya karena terdapat sejumlah anggaran kegiatan
yang dianggap tidak menjadi prioritas dan adanya duplikasi penyediaan
anggaran serta tidak berimplikasi langsung terhadap penanganan Covid-19
seperti, pengadaan pakaian seragam, belanja transportasi, belanja makan
minum, pengadaan rompi satgas.
VI. Saran : Mengingat mendesaknya upaya percepatan penanganan
Covid-19 ini, jika Bapak berkenan, Bapak Pj. Walikota
Makassar dapat menyetujui pemberian biaya operasional
kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota
Makassar dengan mempertimbangkan pembiayaan yang
diajukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kota Makassar sesuai kemampuan keuangan daerah dengan
memperhatikan asas manfaat, keadilan, kepatutan, efektif,
efisien dan rasionalitas terhadap pengajuan anggaran
operasional kegiatan disenfektan massal dan Penegakan
Perwali Nomor 31 Tahun 2020.

SEKRETARIS DAERAH KOTA MAKASSAR


Selaku Ketua TAPD Kota Makassar

Ir. Muh. Ansar, M.Si


Pangkat : Pembina Utama Madya
NIP : 19630517 199203 1 004

Anda mungkin juga menyukai