SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN
MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI DI BLUD
RSUD H. PADJONGA DG. NGALLE
KABUPATEN TAKALAR
OLEH :
ISMA TIARA
17CP1020
BAB 1
PENDAHULUAN
sayatan, setelah terapi terlihat, itu akan diperbaiki dengan menjahit luka dan
medis mencapai kenaikan melebihi kritis terhadap satu tahun demi tahun
lainnya. Tercatat pada tahun 2018 terjadi kenaikan 148 juta individu (World
Kegiatan di Indonesia tercatat sebanyak 1.2 juta orang dan dilihat 42%
frekuensinya akan meningkat setiap tahun dengan angka 473 kasus dengan
Kabupaten Takalar pada tahun 2020 pasien post operasi sejumlah 909 dan
pada waktu yang tepat sesuai dengan kemampuan fisiologis. Efek tidak
persiapan awal orang dipandang sebagai kaki tangan bagi petugas untuk
keluarga dan penolong adalah bekerja sama dengan keluarga agar dapat secara
penting untuk menawarkan bantuan kepada orang agar terlepas dari infeksi
dan komplikasi yang bisa saja muncul habis operasi (Gottlieb dalam
primer di RSUD Dr, H, Bob Bazar, SKM Kalianda meminta perhatian bahwa
fokus pada keluarga yang terlantar. Motivasi di balik tinjauan ini adalah untuk
perakitan dini pada pasien pasca operasi di Ruang Bedah RSUD Dr. H. Bob
0.003 serta 4.48. Klinik medis sebagai pemegang strategi harus memberi data
bantuan penuh semangat untuk benar-benar fokus pada kerabat (Yudha, Fajar
2020).
bagian atas keluarga dan beberapa kelompok yang berkumpul dan hidup
dalam satu tempat di bawah atap dalam kondisi pergaulan. Rekan atau
klarifikasi aktivasi awal untuk penyembuhan kaki tangan mereka (Bobak dkk,
(93.5%), dan dari 19 orang yang tidak mendapatkan dukungan dari suami,
manusia yang paling banyak melakukan akad nikah dini adalah 11 orang
5
(57.9%). Bantuan yang diberikan oleh pasangan adalah jenis asosiasi sosial
dimana ada hubungan yang memberi dan mendapat bantuan yang tulus,
perhatian dan hubungan yang baik. . pada keluarga dan pasangan yang ramah
(Ermanto 2019).
Pasien dengan daerah pasca operasi sesar harus melakukan aktivasi dini
pasien pasca operasi caesar di Ruang Obstetri RS Raden Mattaher. Review ini
dengan pekerjaan keluarga besar, 76.5% orang melakukan persiapan awal. Hal
2015).
dalam membantu orang melakukan apa yang harus dilakukan dalam sistem
pasca operasi sectio caesaria yang masih dalam keadaan tidak berdaya.
dini pada pasien post operasi di BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle
Kab,Takalar.
operasi.
1. Aspek Pelayanan
2. Aspek Peneliti
lapangan .
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
1. Mayor
pelanggan.
2. Minor
hidup klien.
10
Menurut (Anik 2014) tahap operasi Ini dipartisi menjadi tiga fase
latihan yang luas selama periode ini. Pada tahap ini, titik fokus
Keluarga adalah suatu tempat di sekitar dua dari dua individu yang
menurut (Ali, 2010) keluarga adalah tidak kurang dari dua individu
ini penerima dukungan keluarga akan menyadari bahwa ada orang lain
mengatasi kekhawatirannya.
2012).
jika sesuatu terjadi atau dapat dilakukan oleh satu kerabat, efeknya
1. Dukungan informasional
2. Dukungan penilaian
3. Dukungan instrumental
4. Dukungan emosional
1. Fungsi efektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi ekonomi
15
keluarga, yakni:
1. Faktor internal
a. Tahap perkembangan
d. dunia lain
2. Faktor eksternal
a. Latihan keluarga
b. Elemen keuangan
menanganinya.
c. Yayasan sosial
pasien, kemudian, pada saat itu, dengan menyambut pasien untuk perlu
18
berjalan ke kamar kecil secara mandiri tanpa alat bantu. seperti kursi
6. Meningkatkan peristaltic.
berhenti dan suara isi perut menjadi terdengar lemah bahkan hilang
Ningrum 2020).
tangan non-verbal.
dan aktivasi setengah jalan (tidak permanen dan sangat tahan lama).
1. Perakitan penuh
daerah tubuhnya.
penting.
maka pada saat itu, posisi kepala dinaikkan mulai dari 15˚ , 30˚,45,
tanpa sandaran karena tidak stabil dan tetap duduk di tepi tempat tidur.
22
tetap berada di dekat tempat tidur dan diajarkan untuk berjalan di dekat
tempat tidur.
1. Cara hidup
2. Proses sakit
3. Budaya
4. Tingkat energi
6. Penyakit pasien
Hasil dari tidak melakukan aktivasi dini pada pasien pasca operasi
2. Menambah siksaan
KERANGKA KONSEPTUAL
Pelaksanaan
Dukungan keluarga
Mobilisasi Dini
Keterangan:
: Hubungan Variabel
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
24
25
METODE PENELITIAN
eksplorasi ilmiah yang menarik dengan rencana Studi Cross Sectional yang
Kelompok intervensi : OI X O2
Keterangan :
X : Intervensi
26
27
Sampling
Pengumpulan Data
Kuesioner
Laporan awal
Seminar hasil
faktor yang berbeda (Nursalam 2017). Variabel terikat dalam survei ini adalah
4.5.1 Kelompok
2017). Populasi dalam tinjauan ini adalah seluruh pasien pasca operasi
Kabupaten Takalar.
30
4.5.2 Contoh
a. Kriteria inklusi
Kabupaten Takalar.
b. Standar penghindaran
berlangsung.
4.5.2 Sampling
dengan mengambil contoh unik atau responden yang ada atau dapat
2018).
pertanyaan dengan memberi tanda (√) dan skala yang akan digunakan
TS = Tidak setuju : 2
R = Ragu-ragu : 3
S = Setuju : 4
SS = Sangat setuju : 5
sebagai berikut:
alternatif:
Dilakukan :1
Tidak dilakukan : 0
sebagai berikut:
1. Mengubah
2. Pengkodean
3. Pengaturan
benar logis melalui perhitungan laju dan hasil dari memastikan jumlah.
1. Analisis Univariat
2. Investigasi bivariat
34
1. Tes legitimasi
lagi, jika nilai legitimasi dari setiap jawaban yang didapat dari
hasil tinjauan melebihi 0,05, maka pada saat itu tidak ada
Tabel 4.1
t
r=
√ df +t 2
Dimana :
r = nilai r tabel
t = nilai t tabel
df = derajat bebas
36
2.036. kemudian, pada titik itu, kita mencari nilai df untuk r tabel,
kemudian, pada titik itu, kita mendapatkan "df = 32- 2 = 30". Setelah nilai
t tabel dan harga df diketahui, maka pada saat itu spesialis memasukkan
2,036
r=
√ 30+2,036 2
Kemudian ketik di aplikasi dengan bantua excel seperti berikut:
adalah 0,348.
1. Uji Reliabilitas
kredibel atau kredibel jika konsisten atau stabil. Uji realibilitas Eksplorasi
variabel menunjukkan nilai Cronbach alpha > 0.60, maka variable tersebut
Tabel 4.2
pada table 4.2 yang dihasilkan dari variable ini menunjukkan nilai r alpha
> 0,60 Dari hasil ini sangat baik dapat disimpulkan bahwa semua
kesetaraan).
3. Kerahasiaan
hasil eksplorasi.
38
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil penelitian
aktivasi dini pada pasien pasca operasi di BLUD RSUD H. Padjonga Daeng
Ngalle Kabupaten Takalar, variabel yang menjadi fokus kajian ini terdiri dari
variabel terikat, yaitu khususnya pelaksanaan persiapan dini pada pasien pasca
operasi dan variabel bebas khususnya dukungan keluarga pasien pasca operasi
Tabel 5.1
Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, diagnosa medis di BLUD RSUD H. Padjonga Daeng
Ngalle Kabupaten Takalar
Karakteristik responden n %
Umur:
<20 Tahun 2 6,2
20-35 Tahun 9 28,1
>35 Tahun 21 65,6
Jenis Kelamin:
Laki-laki 12 37,5
Perempuan 20 62,5
Pendidikan:
SD 9 28,1
SMP 8 25,0
SMA 12 37,5
S1 3 9,4
39
Pekerjaan:
IRT 13 40,6
Petani 5 15,6
Wiraswasta 5 15,6
Guru Honorer 1 3,1
Buruh Bangunan 2 6,2
PNS 1 3,1
Supir bentor 2 6,2
Pelajar 2 6,2
Mahasiswa 1 3,1
Diagnosa Medis:
PO. Appendisitis 6 18,8
PO. Tumor Tiroid 2 6,2
PO. Tumor Mammae 10 31,2
PO. Abses 1 3,1
PO. Peritonitis 4 6,2
PO. Hemoroid 2 12,5
PO. Vesicolithliasis 1 3,1
PO. Kista Ginjal 1 3,1
PO. Efusi Plaura 1 3,1
PO. Porforasi gaster 1 3,1
PO. Orchitis 1 3,1
PO. Ileus Obstruksi 1 3,1
PO. Limfadenopati 1 3,1
Total 32 100
Sumber : Data primer 2021
Berdasarkan tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa dari 32 responden yang
responden yang berumur 20-35 tahun dan >35 tahun sebanyak 21 responden
(40,6%) dan penyakit terbanyak responden adalah post op. Tumor mammae
(31,2%).
40
Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan dukungan keluarga di BLUD RSUD
H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar
Dukungan keluarga n %
Baik 27 84,4
Kurang 5 15,6
Total 32 100,0
Sumber : Data primer 2021
Dilihat dari tabel 5.2 di atas, terlihat bahwa dari 32 responden yang
Tabel 5.3
Distribusi responden pelaksanaan mobilisasi dini di BLUD RSUD H.
Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar
Pelaksanaan Mobilisasi
Dini
Total
Dukungan Dilakukan Tidak
Keluarga dilakukan
n % n % n %
Baik 24 75,0 3 9,4 27 84,4
Kurang 1 3,1 4 12,5 5 15,6 0,004*
Total 25 78,1 7 21,9 32 100,0
Sumber : Data primer 2021
* Fisher's Exact Test
diperoleh nilai = 0,004 yang lebih kecil dari nilai = 0,05, hal ini
5.2 Pembahasan
Takalar.
<20 tahun, 9 (28,1%) responden yang berumur 20-35 tahun dan >35
kurang baik saat melakukan gerakan dini yang terlalu cepat responden
43
anggota keluarga yang sangat tahan lama yang secara andal siap untuk
besar, 76,5% responden melakukan inisiasi dini. Hasil tes yang dapat
Keluarga adalah suatu tempat di sekitar dua dari dua individu yang
dalam satu keluarga, berbicara satu sama lain dan dalam pekerjaan
satunya adalah usia, usia responden adalah 59, 61, dan 67, di mana
peningkatan usia.
saat itu, dengan menyambut pasien untuk perlu berjalan ke kamar kecil
secara mandiri dengan praktis tanpa alat bantu seperti kursi roda (Reni
Anggraeni, 2018).
nilai P = 0,004 yang lebih kecil dari nilai = 0,05, hal ini menunjukkan
Kabupaten Takalar.
47
BAB 6
PENUTUP
1.1 Simpulan
1.2 Saran
operasi.
awal pasien pasca operasi secara tepat dan efektif karena mereka