Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERSIAPAN DAN PENGAMBILAN SPESIMEN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Klinik 1

OLEH

KELOMPOK 2

1. ADEK RIZKI UTAMI (16.14.02.001)


2. DIAH AYU SUGITA (16.14.02.009)
3. ELYSA FITRI (16.14.02.010)
4. FEPY SISILIAY (16.14.02.011)
5. FIQTA KHOIRUN NISA (16.14.02.012)
6. GRENADIA DWI PUTRI A. P. (16.14.02.014)
7.  NANIK SURYANI (16.14.02.019)
8.  NOOR EKA SETIYANI (16.14.02.021)
9. REFITA SETYAFANI PUTRI (16.14.02.026)
10. RISKA AMBARWATI (16.14.02.027)
11. SOFA AHYA SAYYIDATUL H. (16.14.02.031)
12. YESI DIAH KRISTIASARI (16.14.02.035)
13. ZUNISTIA AZIZZAHARRO’IFAH  (16.14.02.037)

AKADEMI KEBIDANAN PAMENANG

JL. SOEKARNO HATTA NO. 15 BENDO PARE KEDIRI

TELEPON (0354) 393102

TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul “PERSIAPAN DAN PENGAMBILAN SPESIMEN”.

Perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada : Ibu Dosen

mata kuliah Kebutuhan Dasar Kebidanan I atas tugas yang diberikan sehingga

menambah wawasan kami,demikian pula kepada teman-teman yang turut

memberi sumbang saran dalam penyelesaian makalah sebagaimana yang kami

sajikan.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak

terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami yang memohon saran dan

kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

DAFTAR SINGKATAN ...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................2

1.3 TujuanPenulisan...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pemeriksaan Feses.............................................................. 3

2. Pemeriksaan Darah..............................................................................7

3. Pengambilan spesimen cairan vagina/ Secret....................................1 5

4. Pemeriksaan Sputum..........................................................................17

5. Pemeriksaan Urine..............................................................................20

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................25

3.2 Saran....................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................27
DAFTAR SINGKATAN

APTT : Action Partial Tromboplastin Time

cm : centimeter

dkk : dan kawan-kawan

dll : dan lain-lain

DM : Diabetes Millitus

g : gram

Hb : Hemoglobin

HCG : Human chorionic gonadotropin

mg : miligram

ml : mililiter

PTT : Partial Tromboplastin Time

SGPT : Serum Glutamik Piruvik Transaminase


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini, banyak penyakit yang bertambah dan merajalela dalam

kehidupan masyarakat. Akan tetapi, penyakit infeksi tetap menjadi primadona

 penyakit yang paling sering menyerang manusia. Penyakit infeksi yang

ditimbul sering diakibatkan mikroorganisme yang bersifat patogen. Dalam

 pemeriksaan penyakit infeksi, biasanya dilakukan pemeriksaan fisik dan

anamnesa guna menemukan etiologi penyakit. Cara lain dalam menegakkan

diagnosa guna menemukan mikroorganisme apa yang menjadi penyebab suatu

 penyakit adalah dengan cara pemeriksaan specimen. Oleh karena itu, bagi

orang yang berprofesi dalam bidang kesehatan, misalnya bidan, harus

mengetahui dan memahami betul cara pengelolaan spesimen yang

 berhubungan dalam praktik kebidanan.

Hal yang harus diperhatikan dalam hal pengelolaan spesimen adalah : Cara

Pengambilan/Penyimpanan/Pengiriman spesimen. Adapun tujuan dari

 pemahaman cara pengelolaan spesimen tersebut adalah agar spesimen dapat

memberikan hasil yang akurat dalam pemeriksaan secara

makroskopis/mikroskopis dan spesimen tidak rusak dalam rentang waktu

 pengiriman ke laboratorium. Salah satu hal paling penting yang mendasari

cara pengelolaan spesimen yaitu harus diperhatikan tujuan pengambilan

spesimen.
Bengkok

Perlak pengalas

Tissue

Tempat bahan pemeriksaan

Sampiran

d. Prosedur tindakan

 Mendekatkan alat

 Memberitahu pasien

 Mencuci tangan

 Memasang perlak pengalas dan sampiran

 Melepas pakaian bawah pasien

 Mengatur posisi dorsal recumbent

 Memakan hand scoon

 Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan ke dalam anus dengan

arah keatas kemudian diputar kekiri dan kekanan sampai teraba

tinja

 Setelah dapat, dikeluarkan perlahan – lahan lalu dimasukkan ke

dalam tempatnya.

 Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan

tissue

 Melepas hand scoon

 Merapikan pasien

 Mencuci tangan

e. Hal – hal yang perlu diperhatikan


 Penyimpanan

- Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang

- Bila 1 jam/lebih gunakan media transpot yaitu Stuart’s medium,

ataupun Pepton water

- Penyimpanan < 24 jam pada suhu ruang, sedangkan > 24 jam

 pada suhu 4°C

 Pengiriman

- Pengiriman < 1 jam pada suhu ruang

- Bila tidak memungkinkan, gunakan media transport atau kultur

 pada media Tetra Thionate Broth

f. Cara pengambilan spesimen :

Spesimen berupa feses segar, jika tidak memungkinkan, lakukan

usap rektal.

 Cara pengambilan feses segar:

- Pasien diminta untuk berkemih terlebih dahulu.

- Feses segar tidak boleh bercampur dengan air kloset maupun urin.

- Feses ditampung pada pot steril bermulut lebar dan berpenutup.

- Feses dikeluarkan dan ditampung di atas kertas plastik.

- Dengan lidi, ambil banyak feses yang dibutuhkan

- Feses padat : 2-5 g


- Feses cair : 10-15 ml

 Cara pengambilan secara usap rektal:

- Diambil dengan kapas lidi sintesis steril, putar 360° pada

mukosa rektal dengan kedalaman 1-2 cm.

- Kemudian, masukkan ke dalam tabung steril, tutup rapat.

2. Pemeriksaan Darah

a. Pengertian :

Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan yang menggunakan

 bahan atau specimen darah. Tempat pengambilan darah untuk berbagai

macam pemeriksaan laboratorium, yaitu :

 Perifer (pembuluh darah tepi)

 Vena

 Arteri

 Pada orang dewasa diambil pada ujung jari atau daun telinga

 bagian

  bawah

 Pada bayi dan anak kecil dapat diambil pada ibu jari kaki atau

tumit

 b. Bentuk pemeriksaan

 Estrogen

 Pemeriksaan estrogen bertujuan untuk mendeteksi disfungsi

ovarium, menopause dan pasca menopause, stress psikogenik

  Nilai estrogen meningkat dapat diindikasikan adanya tumor

ovarium, adanya kehamilan, dan lain-lain.


 Caranya :

- Ambil darah kurang lebih 5-10 ml dari vena

- Masukkan pada tabung atau botol

- Berikan label nama dan tanggal

 Kadar Normal :

1. Wanita Subur : pertama menstruasi 20-40 pg/ml. Saat sel

telur matang berkisar antara 150-280 pg/ml.

2. Wanita Hamil : Trimester I antara 139-1.389 pg/ml dengan

rata-rata berkisar 726 pg/ml. Trimester II antara 906-9.385

 pg/ml dengan rata-rata 5056 pg/ml.

3. Wanita Paska Menopause : kurang dari 10 pg/ml.

4. Pria : 10-50 pg/ml.

 Gas darah arteri

 Pemeriksaan gas darah arteri bertujuan untuk mendeteksi

gangguan keseimbangan asam-basa yang disebabkan karena

gangguan respiratorik atau gangguan metabolic.

 Caranya :

- Ambil darah kurang 1.5 ml dari arteri, dengan spuit dan

 jarum berisikan heparin.

- Berikan label nama dan tanggal.

 Kadar Normal :

1.  pH : Rentang nilai normal : 7.35-7.45

Asidosis : <7.35

Alkalosis : >7.45
2. PaO2: Rentang nilai normal : 80-100 mmHg

Hipoksemia ringan : 70-80 mmHg

Hipoksemia sedang : 60-70 mmHg

Hipoksemia berat : <60 mmHg

3. SaO2 : Rentang nilai normal : 93%-98%

Bila nilai SaO2 >80% sudah dapat dipastikn bahwa

darah diambil dari arteri, kecuali pada gagal nafas.

4. PaCO2 : Rentang nilai normal : 35-45 mmHg

Asidosis respiratorik : >45 mmHg (pH turun)

Alkalosis respiratorik : <35 mmHg (pH naik)

5. HCO3 : Rentang nilai normal : 22-26 mEq/L

Asidosis metabolik : <22 mEq/L (pH turun)

Alkalosis metabolik >26 mEq/L (pH naik)

6. BE : Rentang nilai normal :-2 s/d +2 mEq/L

 Nilai – (Negative) : asidosis

 Nilai + (Positif) : alkalosis

 Gula darah puasa

 Pemeriksaan gula darah puasa bertujuan untuk mendeteksi

adanya diabetes, atau reaksi hipoglikemik.

 Puasakan pasien 12 jam sebelum pemeriksaan.


 Caranya :

- Ambil darah kurang lebih 15-10 ml dari vena

- Masukkan ke dalam tabung atau botol.

 Kadar Normal :

1. Sebelum makan : 70-130 mg/dl

2. Dua jam setelah makan : kurang dari 180 mg/dl

3. Setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam

: kurang dari 100 mg/dl

4. Menjelang tidur : 100-140 mg/dl

 Gula darah postprandial

 Pemeriksaan gula darah postprandial bertujuan untuk

mendeteksi adanya diabetes, atau reaksi hipoglikemik, yang

dilakukan setelah makan.

 Caranya :

- Ambil darah kurang lebih 15-10 ml dari vena setelah 2 jam

makan pagi atau siang.

- Masukkan ke dalam tabung atau botol.

 Kadar Normal :

1. Baik : 180-144 mg/dl

2. Sedang : 145-179 mg/dl

3. ≥ 180 mg/dl

 Human chorionic gonadotropin (HCG)


- Bengkok

- Sampiran

 Prosedur tindakan

- Beritahukan dan jelaskan pada ibu tindakan yang akan

dilakukan

- Siapkan alat dan bahan, bawa ke dekat pasien

- Pasang sampiran/penutup tirai

- Atur posisi pasien senyaman mungkin

- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan

handuk bersih

- Pakai sarung tangan

 Cara pengambilan

- Pasang mengalas di bawah bokong pasien

- Pasang pispot di bawah bokong pasien

- Bantu pasien untuk membersihkan anus dulu sebelum

 berkemih

- Biarkan pasien untuk keluar permulaan, dan tampung urine

yang keluar berikutnya dengan bengkok atau botol yang

disediakan sesuai kebutuhan

- Bantu pasien untuk membersihkan anus


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Spesimen adalah bagian dr kelompok atau bagian dr keseluruhan. Banyak

sekali tujuan dari pemeriksaan laboratorium antara lain sebagai berikut :

1. Mendeteksi penyakit

2. Menentukan risiko

3. Skrining/uji saring adanya penyakit subklinis

4. Konfirmasi pasti diagnosis

5. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala

klinis

6. Membantu pemantauan pengobatan

7. Menyediakan informasi prognostic/perjalanan penyakit

8. Memantau perkembangan penyakit

9. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan

 potensial membahayakan

10. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak

didapati penyakit

11. Setiap pemeriksaan spesimen dalam pemeriksaan laboratorium harus

dilakukan persiapan, prosedur, dan analisa yang tepat dan akurat.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami buat sebaik  –  baiknya namun sebagai

manusia penulis tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun penulis sangat diharapkan untuk menyempurnakan

makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua, amin.

Anda mungkin juga menyukai