Anda di halaman 1dari 6

MEMBIMBING PASIEN DALM SAKARATUL MAUT

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN 1/1

TANGGAL TERBIT Ditetapkan


STANDAR PROSEDUR Direktur RSI Arafah Rembang
OPERASIONAL

Dr. H. Nowohadi Tjitrosuwito,Sp.PD


NIK : 9.000.010110
PENGERTIAN Suatu kegiatan dalam melakukan bimbingan pada pasien yang akan
menghadapi sakaratul maut
TUJUAN Sebagai acuan dalam melaksanakn perawatan membimbing pasien dalam
keadaan sakaratul maut.
KEBIJAKAN 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Keputusan direktur RSI ARAFAH REMBANG No....
PROSEDUR 1. Keluarga diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
2. Menyiapkan lingkungan yang tenang
3. Membisian doa ke telinganya.
4. Menyiapkan kursi untuk keluarga pasien
5. Memberikan kesempatan keluarga pasien untuk mendampingi
6. Mempersiapkan keluarga untuk berdoa
7. Perawat menunjukan sikap simpati dan berdoa dekat pasien
8. Menamati tanda-tanda vital dan respon setiap 15 menit
9. Mencatat setiap perubahan kondisi paien
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Bimroh rumah sakit
Instalasi Gawat DaruratFasilitas Pelayanan pada tahap terminal
meliputi :
Fasilitas yang ada :

1. Monitor
2. ECG
3. Defibrilator
4. Ambubag (VSM)
5. Masker oksigen & Tabung Oksigen
6. Suction set
7. Endoctracheal tube
8. Kateter
9. Pipa endotracheal
10. Nasogastric tube (NGT)
11. Disposible Spuit
12. Alkohol swab
13. Injeksi Plug
14. Wing niddle
15. Infus set
16. Injeksi analgesic
17. Obat-obatan resusitasi (adrenalin, dopamin, sulfas atropin, dan lain-
lain)
 

Unit Rawat Inap (termasuk ICU)


Fasilitas yang ada :

1. Monitor (ICU)
2. ECG
3. Defibrilator
4. Ventilator (ICU)
5. Ambubag (VSM)
6. Masker oksigen dan tabung oksigen
7. Suction set
8. Endotrakeal tube
9. Kateter
10. Pipa endotracheal
11. Nasogastric tube (NGT)
12. Disposible spuit
13. Alkohol swab
14. Injeksi Plug
15. Wing niddle
16. Infus set
17. Injeksi Analgesik
18. Obat-obatan resusitasi (adrenalin, dopamin, sulfas atropin, dan lain-
lain).
 

Unit rawat inap lainnya :


Bila kondisi pasien yang terminal atau sakratul maut menempati
ruang biasa seperti zaal, maka pasien ditempatkan pada bagian
pinggir dekat jendela, dan ditemani oleh keluarga dan dimonitor
oleh perawat sebagai penanggung jawab untuk mengontrol kondisi
pasien, dan bila sewaktu-waktu mengalami perubahan kondisi dan
melaporkan pada Dokter Penanggung Jawab Pasien atau dokter
jaga IGD untuk memastikan kondisi pasien.

Bila pasien meninggal dunia, maka dilakukan tindakan perawatan


pasien setelah meninggal dunia atau perawatan jenazah, dengan
tujuan : Membersihkan dan merapikan jenazah, memberikan
penghormatan terakhir dan rasa puas kepada sesama insani.

Peralatan yang diperlukan :

1. Celemek atau Skort


2. Verban atau kassa gulung
3. Pinset
4. Sarung tangan
5. Gunting perban
6. Bengkok atau piala ginjal 1
7. Baskom 2
8. Waslap 2
9. Kantong plastik kecil (tempat perhiasan)
10. Kartu identitas pasien atau gelang identitas
11. Kain Kafan
12. Kapas lipat lembab dalam koran
13. Kasa berminyak dalam kom
14. Kapas lipat kering dalam kom
15. Kapas berminyak (Baby oil) dalam kom
16. Kapas alkohol dalam kom
17. Lysol 2-4%
18. Ember bertutup I
 

Prosedur :
1. Memberitahukan pada keluarga pasien
2. Mempersiapkan peralatan dan dekatkan ke jenazah
3. Mencuci tangan
4. Memakai celemek atau skort
5. Memakai hands scoon
6. Melepas perhiasan dan benda-benda berharga lain diberikan kepada
keluarga pasien (dimasukkan dalam kantong plastik).
7. Melepaskan peralatan invasif (selang, kateter, NGT tube dan lain-
lain)
8. Membersihkan mata pasien dengan kassa, dan ditutup dengan kapas
berminyak.
9. Membersihkan bagian hidung kassa, dan ditutup dengan kapas
berminyak.
10. Membersihkan bagian telingan dengan kassa, dan ditutup dengan
kapas berminyak.
11. Membersihkan bagian mulut dengan kassa
12. Merapikan rambut jenazah dengan sisir.
13. Mengikat dagu dari bawah dagu sampai ke atas kepala dengan
verban gulung.
14. Menurunkan selimut sampai ke bawah kaki
15. Membuka pakaian bagian atas jenazah, taruh dalam ember
16. Melipat tangan dan mengikat pada pergelangan tangan dengan
verban gulung
17. Membuka pakaian bagaian bawah, taruh dalam ember
18. Membersihkan genetalia dengan kassa kering dan waslap
19. Membersihkan bagian anus dengan cara memiringkan jenazah ke
arah kiri dengan meminta bantuan keluarga.
20. Memasukkan kassa berminyak ke dalam anus jenazah
21. Melepaskan stick laken dan perlak bersamaan dengan
membentangkan kain kafan, lipat stick laken dan taruh dalam ember.
22. Mengembalikan ke posisi semula
23. Mengikat kaki dibagian lutut jenazah, pergelangan kaki, dan jari-jari
jempol dengan menggunakan verban gulung
24. Mengikatkan identitas jenazah, pada jempol kaki
25. Membuka boven laken bersamaan dengan pemasangan kain kafan
26. Jenazah di rapikan dan dipindahkan ke brankart
27. Alat-alat tenun dilepas dan dimasukkan ke dalam ember serta
melipat kasur
28. Merapikan alat
29. Melepas hand scoon
30. Melepaskan celemek
31. Mencuci tangan
 

Setelah selesai perawatan jenazah, kemudian jenazah dibawa ke


kamar jenazah dan setelah mencapai 2 jam, boleh dibawa pulang
oleh keluarga, dengan serah terima antar perawat dan keluarga,
gelang identitas dilepas.

===================================================
============================

BAB III – DOKUMENTASI


 

1. Status rawat jalan emergency (Instalasi Gawat Darurat) RM ……


2. Status rawat inap RM …. / Catatan Pelayanan antar profesi
kesehatan
3. Format asesmen pasien tahap terminal
4. Format pelayanan kerohanian
5. Buku catatan pelayanan kerohanian
6. Surat kematian.
 
===================================================
============================

BAB IV – PENUTUP
Pelayanan tahap terminal merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan paripurna di rumah sakit, yang terkait dengan keenam
dasar fungsi RS, yaitu peningkatan, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, pendidikan, dan penelitian.

Dengan pelayanan Tahap terminal yang tepat dan berhasil guna


akan membantu pasien dan keluarganya dalam melewati fase
kritisnya.

Perawatan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut (dying)


oleh petugas kesehatan dilakukan dengan cara memberi pelayanan
khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien meninggal.
Perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis,
sosiologis, psikologis, dan spiritual pasien sakaratul maut dengan
memperhatikan moral, etika serta menumbuhkan sikap empati dan
caring kepada pasien. Penanganan pasien perlu dukungan semua
pihak yang terkait, terutama keluarga pasien dan perlu tindakan
yang tepat dari perawat.

Panduan Pelayanan Tahap Terminal ini merupakan panduan bagi


pelaksana pelayanan pada tahap terminal yang diselenggarakan di
RS ……………. …………….. Dengan ini , diharapkan pelayanan
pada tahap terminal yang diselenggarakan dapat terlaksana
dengan baik dan dapat ditingkatkan seiring dengan kemajuan RS.

http://akreditasi.web.id/2012/?p=3448

https://eccguidelines.heart.org/wp-content/uploads/2015/10/2015-
AHA-Guidelines-Highlights-Indonesian.pdf

Anda mungkin juga menyukai