Anda di halaman 1dari 35

STANDAR OPERATING PROSEDURE (SOP) TINDAKAN MEDIS

NO DAFTAR SOP TINDAKAN MEDIS HAL



































SOP PEMASANGAN KATETER URINE
No Dokumen No Revisi Halaman :

STANDAR OPERATING PROCEDURE Tanggal Terbit Di tetapkan Oleh :


Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Tata cara melakukan pemasangan kateter untuk
mengeluarkan air kencing
TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan kateter untuk
mengeluarkan air kencing
KEBIJAKAN  Perawat yang terampil
 Tersedianya alat yang lengkap
1. PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Selang kateter
2. kasa
3. Jelly
4. betadine
5. Sarungtangan
6. Urobag 
7. Aquabidest
8. Spuit5cc
9. Pinset
10. Plester
11. Bengkok
12. Gunting 
PELAKSAAN:
1. Memberikan penjelasan kepada keluarga dan pasien
2. Mendekatkan peralatan disamping penderita
3. Memasang perlak dan petugas mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Mengatur posisi pasien

PADA LAKI-LAKI
6. Mengolesi slang kateter dengan jelly
7. Tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai
tegak 60 derajat
8. Tangan kanan memasukkan ujung kateter dan
mendorong secara pela-pelan sampai keluar urine
PADA WANITA
9. jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
10. tangan kanan memasukkan ujung kateter danmendorong
secara pelan-pelan sampai urine keluar
11. bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan
urine bak
12. kembangkan balon kateter dengan larutuan Aqua/NS
(20-30cc)
13. mengobservasi respon pasien 
14. menggantungkan urobag disisi tempat tidur pasien
15. memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagianatas
16. pasien dirapikan
17. alat-alat dibersihkan dan dibereskan
18. cuci tangan
19. mencatat kegiatan respon pasien pada catatan
keperawatan

UNIT TERKAIT

SOP PEMASANGAN NGT


No Dokumen No Revisi Halaman :
STANDAR OPERATING PROCEDURE Tanggal Terbit Di tetapkan Oleh :
Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Memasang selang kedalam mulut
TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan NGT untuk
memasukan nutrisi,obat dll
KEBIJAKAN  Perawat yang terampil
 Tersedianya alat yang lengkap
2. PROSEDUR PERSIAPAN ALAT
1. baki dan alas
2. NGT sesuai kebutuhan (bayi no. 5-8 dan anak no. 10-
14)
3. Spuit 10-20 cc
4. Serbet makan
5. Kain alas
6. Nierbeken
7. Plester dan gunting
8. Makanan cair yang hangat sesuai kebutuhan
9. Air matang dalam tempatnya
10. Obat yang telah dicairkan (bila perlu)
11. Stetoskop
PENATALAKSAAN:
1. Memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga
tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Mendekatkan alat ke pasien
3. Perawat mencuci tangan.
4. Memakai sarung tangan
5. Mengukur NGT, NGT di klem kemudian oleskan gliserin /
jelly pada bagian ujung NGT.
6. Memasukan selang NGT melalui hidung secara perlahan-
lahan, jika pasien sadar anjurkan untuk menelan.
7. Jika terjadi clynosis atau tahanan, NGT segera dicabut.
8. Pastikan NGT masuk ke dalam lambung dengan cara :
8.1 Masukkan ujung NGT kedalam air, jika tidak
terdapat gelembung maka NGT masuk ke lambung.
8.2 Masukkan udara dengan spuit 10 cc dan
didengarkan pada daerah lambung
denganmenggunakan stetoskop.
9. Setelah yakin pasang plester pada hidung untuk
memfiksasi NGT
10. Perhatikan jenis cairan, bau cairan yang keluar.
11. Mengobservasi keadaan umum pasien dan vital sign
pada saat dilakukan tindakan.
12. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan pada
status pasien.
13. Setelah selesai, pasien dirapikan dan peralatan
dibersihkan.
14. Perawat mencuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rekam Medik 
SOP BILAS LAMBUNG
No Dokumen No Revisi Halaman :

STANDAR OPERATING PROCEDURE Tanggal Terbit Di tetapkan Oleh :


Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Kumbah lambung merupakan salah satu tindakan dalam
memberikan pertolongankepada pasien dengan cara
memasukkan air atau cairan tertentu dan
kemudianmengeluarkannya dengan menggunakan alat yaitu
NGT (Naso Gastric Tube) / Stomach Tubeyang dimasukkan
melalui hidung sampai ke lambung.
TUJUAN Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan NGTr untuk
memasukan nutrisi,obat dll
KEBIJAKAN  Perawat yang terampil
 Tersedianya alat yang lengkap
3. PROSEDUR PERSIAPAN ALAT
1. baki dan alas
2. NGT sesuai kebutuhan (bayi no. 5-8 dan anak no.
10-14)
3. Spuit 10-20 cc
4. Serbet makan
5. Kain alas
6. Nierbeken
7. Plester dan gunting
8. Makanan cair yang hangat sesuai kebutuhan
9. Air matang dalam tempatnya
10. Obat yang telah dicairkan (bila perlu)
11. Stetoskop
PENATALAKSAAN:
1. Memberikan penjelasan kepada pasien atau
keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Mendekatkan alat ke pasien
3. Mendekatkan ember ke bawah bad
4. Perawat mencuci tangan.
5. Memakai sarung tangan
6. Mengukur NGT, NGT di klem kemudian oleskan jelly
pada bagian ujung NGT.
7. Memasukan selang NGT melalui hidung secara
perlahan-lahan, jika pasien sadar anjurkan untuk
menelan.
8. Jika terjadi clynosis atau tahanan, NGT segera
dicabut.
9. Pastikan NGT masuk ke dalam lambung dengan cara :
 Masukkan ujung NGT kedalam air, jika tidak
terdapat gelembung maka NGT masuk ke
lambung.
 Masukkan udara dengan spuit 10 cc dan
didengarkan pada daerah lambung
denganmenggunakan stetoskop.
10. Setelah yakin pasang plester pada hidung untuk
memfiksasi NGT
11. Pasang corong pada pangkal NGT, kemudian dimasukkan +
500 cc, kemudiandikeluarkan lagi / ditampung pada
ember.
12. Lakukan berulang kali sampai cairan yang keluar
bersih, jernih dan tidak berbau.
13. Perhatikan jenis cairan, bau cairan yang keluar.
14. Mengobservasi keadaan umum pasien dan vital sign
pada saat dilakukan tindakan.
15. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan pada
status pasien.
16. Setelah selesai, pasien dirapikan dan peralatan
dibersihkan.
17. Perawat mencuci tangan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rekam Medik 
SOP PEMASANGAN INFUS PADA BAYI DAN ANAK
No Dokumen No Revisi Halaman :

STANDAR OPERATING PROCEDURE Tanggal Terbit Di tetapkan Oleh :


Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Memasang slang infus melalui jalur intravena
TUJUAN Untuk memasukan cairan, nutrisi atau obat, dll
KEBIJAKAN  Perawat yang terampil
 Tersedianya alat yang lengkap
4. PROSEDUR PERSIAPAN ALAT
1. Wing needle/abocath/jarum kupu-kupu (bersayap)
dengan nomor yang sesuai
2. infus set mikro
3. cairan infus yang dibutuhkan bayi/anaK
4. kapas alkohol dalam tempatnya
5.  plester dan gunting
6. spalk/bidai
7. kasa gulung
8. kasa steril dan betadine
9. TourniqueT
10. perlak dan alasnya
11. sarung tangan
12. Nierbeken
13. Standar infus
14. Baki dan alasny
PENATALAKSAAN:
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
3. Berikan salam, panggil nama klien
4. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga.
5. perawat cuci tangan
6. Menggantungkan cairan infus pada standar infus
7. Membersihkan karet penutup botol cairan infus atau
membuka tutup botol cairan infus
8. Menusukkan set infus ke dalam botol cairan infus
kemudian ruang tetesan di isi setengah
9. Set/selang infus di isi cairan dan dikeluarkan udaranya
10. menentukan lokasi yang akan dipasang infus lalu memakai
hand scoon
11. melakukan pembendungan daerah yang akan di pasang
infus
12. mencuci hamakan daerah/lokasi yang akan di pasang infus
kemudian menusukkan wing needlee/abokat ke dalam
vena sedalam mungkin
13. buka pembendung dan sambungkan wing needle dengan
selang infus dan pengatur tetesan dibuka
14. memperhatikan ada/tidaknya pembengkakan
15. daerah yang ditusuk diberi betadin dan ditutup dengan
kasa steril kemudian wing needle ditempelkan dengan
plester
16. pasang spalk/bidai  dan dibalut dengan kasa gulung.
Mengatur tetesan dalam satu menit sesuai instruksi
17. merapikan bayi/anak dan alat yang digunakan
18. mencatat tanggal, jam pemberian cairan dan macam
cairan
19. mengobservasi reaksi bayi/anak
20. Bereskan alat-alat
21. Cuci tangan
22. Catat di laporan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rekam Medik 
SOP INJEKSI INTRAKUTAN/INTRADERMAL
No Dokumen No Revisi Halaman :

STANDAR OPERATING PROCEDURE Tanggal Terbit Di tetapkan Oleh :


Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Suatu tindakan memasukan obat atau dll melalui jalur
intrakutan/intradermal
TUJUAN Untuk memasukan vaksin, obat, dll
KEBIJAKAN  Perawat yang terampil
 Tersedianya alat yang lengkap
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Obat atau Vaksin yang akan disuntikkan,
2. spuit,
3. sarung tangan,
4. kapas alkohol,
5. plester,  
6. bengkok atau tempat sampah medis
PELAKSANAAN :
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan
3. Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada
keluarga
5. Gunakan sarung tangan
6. Pilih tempat tusukan yang disesuaikan dengan jenis
vaksin yang akan diberikan
7. Jaga posisi agar tidak berubah-ubah
8. Bersihkan area yang akan ditusuk dengan kapas  alkohol
9. Buka tutup jarum
10.Tempatkan ibu jari yang tidak dominan sekitar 1 inci
dibawah tempat penusukan dan tarik kulit
11.Dengan ujung jarum menghadap keatas dan
menggunakan tangan dominan, masukkan jarum tepat
dibawah kulit dengan sudut 10-15 derajat
12.Jika jarum telah masuk ke bawah kulit dan terlihat,
masukkan lagi sekitar 1/8 inci kemudian masukkan
vaksin perlahan-lahan dan perhatikan adanya jendulan
(jendalan harus terbentuk)
13.Cabut jarum dengan sudut yang sama saat disuntikkan
14.Jika terdapat darah, usap dengan lembut menggunakan
kapas yang lain
15.Buka sarung tangan
16.Kembalikan posisi anak
17.Buang alat-alat yang sudah tidak diperlukan ke dalam
tempat sampah medis
18.Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan (subjektif dan objektif)
19.Cuci tangan
20.Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Rekam Medik 
PROSEDUR TETAP MEMANDIKAN BAYI

PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :


1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima

PENGERTIAN Tata cara memandikan bayi


TUJUAN Keterampilan perawat dan bidan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Handuk dan waslap bersih,
2. sabun bayi dan sampo,
3. cotton bud atau kapas bersih,
4. kapas untuk membersihkan daerah perineal,
5. waskom 2 buah atau bath up,
6. bengkok,
7. air hangat,
8. popok dan pakaian bersih,
9. keranjang/plastic pakaian kotor.
PELAKSANAAN :
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan
3. Siapkan/dekatkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan
namanya
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada
keluarga
6. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk
bertanya sebelum kegiatan dimulai
7. Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang
ada pada klien
8. Memulai tindakan dengan cara yang baik
9. Berikan privasi pada klien
10. Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan
atau terbaring dalam incubator
11. Periksa kembali temperatur air dengan suhu (37-38
derajat) hangat-hangat kuku, air dalam waskom
hanya digunakan untuk membasuh (sponge bathing)
dan membersihkan rambut
12. Usap mata dari kantus dalam ke luar. Gunakan air
bersih dan bagian yang berbeda untuk tiap mata.
13. Bersihkan wajah dengan lembut. Gunakan air biasa
tanpa menggunakan sabun
14. Pegang bayi dengan aman, gunakan foot ball hold,
basahi rambut dengan air secara lembut
15. Usapkan sampo bayi dengan menggunakan waslap,
bilas rambut dan keringkan kulit kepala dengan cepat
16. Bersihkan telinga  dengan gerakan memutar dan
gunakan bagian yang berbeda untuk tiap-tiap telinga.
17. Setelah melepas selimut mandi atau pakaian bayi,
bersihkan leher, dada, lengan dan punggung dengan
cara yang sama.
18. Bersihkan tubuh dengan sabun dan air, bilas dengan
hati-hati dan keringkan bagian tubuh yang
dibersihkan sebelum berpindah ke bagian lain
19. Membersihkan bagian genetalia
20. Cuci tangan
21. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT
PROSEDUR TETAP PERAWATAN TALI PUSAT

PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :


1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Tata cara perawatan tali pusat yang benar dan sehat
TUJUAN Keterampilan perawat dan bidan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Kassa,
2. Air DDT,
3. bengkok,
4. pinset 2 buah,
5. sarung tangan
PELAKSANAAN :
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan
3. Siapkan/dekatkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan
namanya
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada
keluarga
6. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk
bertanya sebelum kegiatan dimulai Menanyakan
keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada klien
7. Berikan privasi pada klien
8. Gunakan sarung tangan
9. Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam pegangan
atau terbaring dalam incubator
10. Buka pakaian dan popok bayi
11. Gunakan alcohol untuk perawatan tali pusat agar
perawatan lebih adekuat
12. Rapikan kembali popok dengan lipatan ke depan dan
berada di bawah tali pusat, biarkan tali pusat dalam
keadaan terbuka
13. Cuci tangan
14. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT
PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN LUAR PADA
IBU HAMIL

PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :


1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Pemeriksaan ibu hamil
TUJUAN Keterampilan bidn
PROSEDUR PERSIAPAN ALAT :
1. Alat tenun dan sebuah bantal
2. Fetoskop/DOPLER
3. Metelin
PELAKSANAAN :
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil nama klien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan lepada klien
6. Berikan kesempatan bertanya sebelum kegiatan dilakukan
7. Sebelum melakukan tindakan, anjurkan klien untuk BAK
terlebih dahulu
8. Pastikan privasi klien terjaga, kemudian anjurkan klien
untuk melepaskan pakaian luar dan dalam
9. Persilahkan klilen untuk berbaring di tempat tidur dengan
satu bantal di bagian kepala, kemudian tutupi bagian tubuh
klien yang tidak termasuk area yang akan diperiksa
Lakukan manuver Leopold I
10. Posisikan pemeriksa menghadap ke kepala klien
11. Letakkan kedua belah telapak tangan di bawah fundus uteri
klien
12. Lakukan palpasi dengan menggunakan ujung jari untuk
menentukan apa yang ada di bagian fundus uteri.
13. Tentukan apa yang ada di bagian fundus uteri
Lakukan manuver Leopold II
14. Posisikan pemeriksa menghadap ke kepala klien
15. Letakkan kedua belah telapak tangan dikedua sisi abdomen
16. Pertahankan letak uterus dengan menggunakan tangan
yang satu
17. Gunakan tangan yang lain untuk melakukan palpasi uterus
di sisi yang lain.
18. Tentukan dimana letak punggung janin
Lakukan manuver Leopold III
19. Posisikan pemeriksa menghadap ke kepala klien
20. Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi
abdomen klien tepat di atas simfisis
21. Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam dan
menghembuskannya
22. Tekan jari tangan ke bawah secara perlahan dan dalam di
sekitar bagian presentasi, pada saat klien menghembuskan
nafas
23. Tentukan bagian apa yang menjadi presentasi
Lakukan manuver Leopold IV
24. Posisikan pemeriksa menghadap kaki klien
25. Letakkan kedua belah telapak tangan di kedua sisi
abdomen
26. Gerakkan jari tangan secara perlahan ke sisi bawah
abdomen ke arah pelvis
27. Palpasi bagian presentasi
28. Tentukan letak dan bagian presentasi tersebut
Lakukan pengukuran tinggi fundus uteri
29. Letakkan ujung alat ukur (meteran) di bagaian atas simfisis
pubis
30. Ukur sepanjang garis tengah fundus uteri hingga batas atas
mengikuti kurve fundus (atau tanpa mengikuti kurve
fundus bagian atas)
31. Tentukan tinggi fundus uteri
Hitung perkiraan usia kehamilan dengan menggunakan rumus
Mc Donald
§  Usia kehamilan (hitungan bulan) = TFU (cm) x 2/7
§  Usia kehamilan (hitungan minggu) = TFU (cm) x 8/7
Lakukan penghitungan DJJ
32. Tentukan lokasi untuk mendengarkan DJJ dengan
memastikan posisi punggung janin atau pada area garis
tengah fundus 2-3 cm di atas simfisis pubis terus ke arah
kuadran kiri
33. Letakkan feteskop/pinard stetoskop di area yang telah
ditentukan untuk mendengarkan DJJ
34. Hitung DJJ dan tentukan hasil pemeriksaannya
35. Kembalikan peralatan
36. Cuci tangan
37. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT
PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN DALAM
(VAGINAL TOUCHE)
PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :
1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Tata cara pemeriksaan ibu hamil dengan vaginal touche
TUJUAN Mengetahui tanda-tanda pembukaan partus, dll
PROSEDUR Persiapan alat
1. Kom kecil,
2. sarung tangan dan masker,
3. kapas gulung ukuran 4x6 minimal 6 buah,
4. bengkok,
5. larutan bethadine 1%
PELAKSANAAN :
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil nama klien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga
6. Berikan kesempatan bertanya sebelum kegiatan dilakukan
7. Sebelum melakukan tindakan, anjurkan klien untuk BAK
terlebih dahulu
8. Pastikan privasi klien terjaga, kemudian anjurkan klien
untuk melepaskan pakaian bagian bawah.
9. Alat di dekatkan kepada klien
10. Gunakan alat pelindung diri: masker dan sarung tangan
11. Posisikan pasien dalam posisi litotomi dorsal recombinan
12. Pasang pengalas
13. Ganti sarung tangan yang steril
14. Lakukan vulva higiene, buang kapas di bengkok
15. Anjurkan klien untuk melakukan relaksasi nafas dalam saat
prosedur
16. Gengam tangan kanan, masukkan jari tengah ke dalam
vulva di susul dengan jari telunjuk
17. Nilai hasil pemeriksaan anda. Bila ingin mengetahui dilatasi
serviks, coba gambarkan dengan jari anda di tangan yang
lain yang tidak dominan
18. Tarik tangan anda, lepas sarung tangan , buang di bengkok.
19. Bereskan alat-alat
20. Cuci tangan
21. Catat kedalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT

PROSEDUR TETAP PERTOLONGAN PERSALINAN

PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :


1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Merupakan tata cara pertolongan persalinan pervaginam
spontan letak kepala
TUJUAN Keterampilan bidan
Menolong kelahiran bayi dan menolong ibu
PROSEDUR A. Persiapan alat
1. Set steril pertolongan persalinan
1.1. ½ koker,
1.2. gunting episiotomi,
1.3. klem panjang 2,
1.4. gunting tali pusat,
1.5. cateter metal,
1.6. kasa steril,
1.7. tali pusat,
1.8. lidi kapas,
1.9. duk buntu steril 14,
1.10. bengkok.
2. Set jahit luka
2.1. Nal puder,
2.2. gunting benang,
2.3. pinset sirurgis,
2.4. jarum otot dan kulit,
2.5. benang catgutchromic/silk,
2.6. kassa steril 5-10 lembar,
2.7. tampon vagina,
2.8. bengkok
3. Baju khusus untuk perawatan steril
4. Masker
5. Kom untuk tempat plasenta
6. Bethadine 10%
7.  Aqua
8. Tempat sampah infeksius
9. Tempat alat tenun infeksius,
10. Suction pump atau penghisap lendir balon
11. Dua buah spuit disposable 2,5 ml
12. Oxytocin inj 1 amp dan ergometrin inj 1 amp
13. Bengkok
B. Pelaksanaan
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil nama klien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga
6. Berikan klien kesempatan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
7. Lakukan lavement/huknah, tunggu beberapa saat
kemudian persilahkan ibu untuk melakukan BAB
8. Atur posisi yang nyaman bagi ibu
9. Siapkan alat dan bahan, didekatkan pada ibu
10. Pakai skort dan masker, cuci tangan secara steril
11. Lakukan desinfeksi daerah vulva dengan bethadine 1 %
12. Pecahkan selaput ketuban (jika selaput ketuban masih
utuh) pada saat ada his
13. pasien dipimpin mengejan saat ada his dan diberi
dukungan semangat
14. Kepala janin menonjol 5-6 cm di introitus vagina
15. Tangan kiri menahan defleksi kepala janin, tangan kanan
menahan perineum
16. Setelah kepala bayi keluar, usap wajah bayi dengan kasa
steril (bagian mulut dan hidung bayi)
17. Periksa adakah lilitan tali pusat di leher bayi, jika ada lilitan
segera kendorkan atau di potong.
18. Tunggu rotasi interna
19. Kepala bayi dicekam dengan 2 tangan, ditarik ke bawah lalu
ke atas untuk melahirkan bahu.
20. Luruskan tangan di bawah badan bayi ke arah perineum
dan yang satu menahan pada bagian atasnya, untuk
menyangga saat melahirkan bokong dan kaki
21. Tali pusat diklem dengan 2 klem jarak 12 cm atau 2-3 cm
dari pusat
22. Tali pusat digunting, dan didesinfeksi dengan bethadine
10%, lalu bayi diserahkan pada asisten
23. Dilakukan kateterisasi dengan kateter
24. Cek tanda pengeluaran plasenta
25. Plasenta dilahirkan dengan memberikan tekanan menuju
fundus uteri
26. Setelah plasenta lahir, plasenta diputar searah jarum jam
27. Dilakukan pengontrolan kondisi plasenta (cek keutuhan
plasenta)
28. Cek perineum. Bila rupture segera dijahit lalu desinfeksi
29. pasien diberi tahu bahwa persalinan telah selesai dan akan
segera dimandikan
30. Bereskan alat-alat
31. Cuci tangan
32. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Pasien
2. Dokter umum
3. Dokter spesialis kandungan
4. Bidann
5. Iprrs
6. Rekam medik
PROSEDUR TETAP PEMANTAUAN HIS

PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :


1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Tata cara pemantaun HIS pada ibu hamil yang akan melahirkan
TUJUAN Memantau perkembangan jalannya kelahiran bayi
PROSEDUR Persiapan alat
1. Jam yang ada detikannya
2. Buku catatan
3. Alat pelindung diri,
4. sarung tangan
pelaksanaan :
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil nama klien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga
6. Berikan klien kesemptan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
7. Siapkan lingkungan
8. Alat didekatkan pada klien
9. Pakai sarung tangan
10. Atur posisi supine, buka pakaian yang menutupi perut klien
11. Ambil jam
12. Letakkan satu telapak tangan pada fundus uteri, tangan
yang lain memgang jam
13. Pantau munculnya his dalam 10 menit
14. Bereskan alat-alatCuci tangan
15. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Pasien
2. Dokter umum
3. Dokter spesialis kandungan
4. Bidann
5. Iprrs
6. Rekam medik
PROSEDUR TETAP PERAWATAN PAYUDARA

PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :


1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Tata cara merawatan payudara
TUJUAN Keterampilan perawat dan bidan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Handuk besar 2 buah
2.  Waslap 2 buah
3. Dua wadah untuk air hangat dan air dingin
4.  Minyak kelapa/baby oil
Pelaksanaan :
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis pasien
2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil nama pasien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
pasien/keluarga
6. Berikan pasien kesempatan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
7. Anjurkan pasien untuk duduk santai bersandar, dan kaki
ditopang kursi kecil
8. Anjurkan pasien untuk membuka bra, dan letakkan handuk
di bawah perut ibu
9. Basahi kassa/kapas dengan minyak kelapa, gunakan
sebagai pembersih kotoran disekitar areola dan puting susu
10. Tuangkan sedikit minyak kelapa di kedua belah telapak
tangan klien
11. Lakukan gerakan melingkar dari dalam keluar payudara
dengan menggunakan telapak tangan sebanyak 15-20 kali
(sekitar 5-10 menit) untuk masing-masing payudara
12. Lakukan gerakan menekan payudara secara perlahan
dengan menggunakan sisi dalam telapak tangan dari atas
menuju arah puting susu untuk masing-masing payudara
13. Pengetokan dengan buku-buku jari ke tangan kanan
dengan cepat dan teratur
14. Diteruskan dengan penyiraman. Mula-mula disiram dengan
air hangat, penyiraman dengan kain atau kom kecil diatas
kom air hangat itu, jadi air dapat ditampung kembali
15. Penyiraman dilakukan dengan cepat sampai +/- 10 kali,
kemudian dengan cepat diganti dengan penyiraman air
dingin +/- 10 kali, dengan cepat disiram lagi dengan air
hangat, begitu seterusnya bergantian hangat dan dingin
dengan cepat, sampai air hangat turun suhunya.
Penyiraman terakhir adalah dengan air hangat.
16. Keringkan payudara ibu dengan menggunakan handuk dan
rapikan kembali pakaian ibu
17. Bereskan alat-alat
18. Cuci tangan
19. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Pasien
2. Dokter umum
3. Dokter spesialis kandungan
4. Bidann
5. Iprrs
6. Rekam medik
PROSEDUR TETAP TEHNIK MENYUSUI BAYI

PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :


1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Merupakan tata cara menyusui bayi yang baik dan benar
TUJUAN Keterampilan perawata dan bidan
PROSEDUR 1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil nama klien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga
6. Berikan klien kesempatan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
7. Pastikan privasi klien terjaga
8. Anjurkan klien untuk mengendong bayinya kemudian
duduk bersandar dengan kaki tertopang (tidak
menggantung)
9. Anjurkan klien untuk membuka payudaranya
10.Posisikan bayi sejajar dengan payudara (kepala dan badan
bayi bersentuhan dengan badan klien)
11.Tekan perlahan dagu bayi dan arahkan ke puting susu klien
hingga klien mencari puting susu
12.Masukkan seluruh puting susu hingga areola mamae ke
mulut bayi (di atas lidah)
13.Gunakan ibu jari untuk menekan bagian atas payudara,
sedangkan jari lainnya menopang payudara bagian bawah
14.Pertahankan kontak mata selama proses menyusui
15.Masukkan jari kelingking ke salah satu mulut bayi apabila
akan menghentikan pemberian ASI
16.Keringkan payudara ibu dengan menggunakan handuk dan
rapikan kembali pakaian ibu
17.Sendawakan bayi (bayi diposisikan pronasi lalu ditepuk-
tepuk perlahan bagian punggungnya)
18.Bereskan alat-alat
19.Cuci tangan
20.Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Pasien
2. Dokter umum
3. Dokter spesialis kandungan
4. Bidann
5. Iprrs
6. Rekam medik
PROSEDUR TETAP PERAWATAN PERINEUM POST
PARTUM
PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :
1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Peraw atan daerah pereneum post partum
TUJUAN Keterampilan perawat dan bidan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Kassa/kapas steril,
2. air sabun,
3. perlak,
4. pinset,
5. bengkok,
6. Handscoon,
7. betadine,
8. kateter logam,
9. bed pan,
10. botol berisi air hangat,
11. korentang,
12. selimut,
13. pembalut dan celana dalam ibu yang bersih
pelaksanaan :
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil nama klien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga
6. Berikan klien kesempatan bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
7. Pastikan privasi klien terjaga
8. Kemudian anjurkan klien untuk melepaskan pakaian
dalamnya
9. Sebelum melakukan tindakan, palpasi perut ibu untuk
mengetahui apakah kandung kemihnya penuh atau tidak
10. Jika kandung kemih teraba penuh, lakukan kateterisasi
dengan kateter logam
11. Persilahkan ibu untuk berbaring di tempat tidur dengan
satu bantal di bagian kepala, dan lutut di tekuk (posisi
litotomi)
12. Tutupi dengan alat tenun bagian tubuh klien yang tidak
termasuk area yang akan dilakukan tindakan
13. Letakkan pengalas di bawah bokong klien
Bersihkan area perineum
14. Ambil kasa/kapas steril dengan pinset, kemudian
masukkan ke dalam larutan steril/air sabun
15. Basahi kassa/kapas steril tersebut ke arah perineum dari
arah depan ke belakang
16. Lakukan hal tersebut hingga area perineum tampak
bersih
17. Lakukan perawatan dengan betadine jika ada jahitan
pada perineum (luka episiotomi)
18. Amati ada tidaknya tanda-tanda infeksi di sekitar area
tersebut
19. Pasang pembalut dan celana bersih
20. Bereskan alat-alat
21. Cuci tangan
22. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Pasien
2. Dokter umum
3. Dokter spesialis kandungan
4. Bidann
5. Iprrs
6. Rekam medik
PROSEDUR TETAP PENGUKURAN PANGGUL
LUAR
PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :
1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Tata cara pengukuran panggul luar
TUJUAN Keterampilan perawat dan bidan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Baki dan alasnya
2. Jangka panggul/pelvimetri
3. Meteran
Pelaksanaan :
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis pasien
2. Cuci tangan
3. Siapkan/dekatkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga
6. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai
7. Berikan privasi pada klien, Kemudian anjurkan klien untuk
melepaskan pakaian luar dan dalam
8. Minta klien untuk berbaring di tempat tidur dengan satu
bantal di bagian kepala, kemudian tutupi bagian tubuh
klien yang tidak termasuk area yang akan diperiksa
Distansia Spinarum
a.    Klien berbaring telentang dengan kedua kaki diluruskan
b.    Perawat menghadap klien, ambil jangka panggul
c.    Cari dengan telunjuk tulang SIAS (spina iliaka anterior
superior) di kiri dan kanan panggul
d.    Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-masing
tulang tersebut
e.    Jarak normal adalah: 23-26 cm
Distansia Kristarum
1. Klien berbaring telentang dengan kedua kaki diluruskan
2. Perawat menghadap klien, ambil jangka panggul
3.  Cari dengan telunjuk tulang Krista iliaka di kanan dan kiri
panggul
4. Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-masing
tulang tersebut
5. Jarak normal adalah : 26-29 cm
Distansia Tuberum:
1.       Pengukuran melintang dari pintu bawah panggul (PBP)
2.       Klien berbaring terlentang dengan kedua kaki diluruskan
3.       Perawat menghadap klien
4.       Cari dengan telunjuk tulang iskiadium di kanan dan di kiri
panggul
5.       Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-masing
tulang tersebut
6.       Jarak normal adalah: 10,5-11
Konjugata externa
1. Klien berbaring miring membelakangi perawat dengan
kedua kaki di luruskan
2. Perawat dengan posisi di belakang klien mengambil
jangka panggul
3.  cari dengan telunjuk tulang lumbal V tempatkan ujung
jangka panggul kemudian cari tulang simfisis pubis bagian
atas dan tempatkan ujung jangka panggul yang lain
4. jarak normal adalah : 18-20 cm
Lingkar panggul luar
Jarak normal adalah: 80-90 cm
Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Pasien
2. Dokter umum
3. Dokter spesialis kandungan
4. Bidann
5. Iprrs
6. Rekam medik
PROSEDUR TETAP PEMERIKSAAN PRENATAL
CARE
PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :
1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN
TUJUAN Keterampilan perawat dan bidan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Baki dan alasnya
2. Spignomanometer
3. Stestokop
4. Termometer
5. Timbangan Berat Badan
6. Pengukur tinggi badan
7. Refleks hammer
Pelaksanaan :
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan
3. Siapkan/dekatkan alat-alat
4. Berikan salam, panggil pasien/keluarga dengan namanya
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga
6. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai
7. Ukur TB dan BB
8. Lakukan Anamnesa
9. Sosial: Identitas, usia, pekerjaan, alamat dan keadaan
kehamilan saat ini
10.Keluarga: Riwayat penyakit keturunan, penyakit menular
dan riwayat gemeli
11.Haid: Riwayat menstruasi, siklus haid, lamanya haid, jumlah
darah haid, HPHT, keluhan menstruasi dan premenstruasi
12.Medik: kondisi kesehatan ibu sekarang, penyakit yang
dialami ibu sekarang, penggunaan obat-obatan saat
sekarang ini
13.Obstetri: Riwayat kehamilan yang lalu, persalinan yang lalu,
masa nifas yang lalu, kondisi anak yang dilahirkan dan
jumlah anak yang dilahirkan
14.Anjurkan klien untuk tidur terlentang di tempat tidur
15.Ukur tanda-tanda vital (TTV)
16.Lakukan pemeriksaan fisik: Head to toe
17.Kepala: Bentuk kepala, kebersihan, warna rambut, tekstur
rambut, distribusi rambut, rontok.kusam/pecah, tebal/tipis,
lurus/kering/ikal, lesi/pembengkakan dikepala, ada keluhan
atau tidak.
18.Wajah: cloasmagravidarum (hiperpigmentasi kulit wajah)
ada/tidak, edema/tidak (klien pre eklamsi), pucat/tidak
19.Mata: Bentuk, lingkar mata, konjugtiva anemis/tidak, sclera
icterus/tidak, pupil isokor/tidak, reflek pupil terhadap
cahaya +/-, peningkatan tekanan intra okuler (TIO)
ada/tidak, ketajaman penglihatan, lapang pandang,
pergerakan bola mata.
20.Hidung: Bentuk, pernapasan cuping hidung ada/tidak,
warna mukosa hidung (trimester I lembab dan kemerahan),
pengeluaran ada/tidak, keadaan sunius/polip, peradangan,
fungsi penciuman
21.Telinga: Bentuk, keadaan kanalis, kebersihan, serumen,
pengeluaran, nyeri ada/tidak, alat Bantu pendengaran,
fungsi pendengaran (detik jam, gesekan rambut dan
garputala)
22.Mulut: Keadaan bibir (sariawan, sianosis/pucat/bengkak)
kebersihan dan keadaan gigi, caries (carier biasanya
meningkat pada ibu hamil karena hipersalivasi),
Lengkap/tidak, keadaan gusi (epulis/bengkak), lidah
kotor/lesi/pecah-pecah/peradangan, bau mulut, tonsil,
fungsi pengecapan.
23.Leher: Kelenjar tiroid, kelenjar limfe, ROM, peningkatan
vena jugularis, kaku kuduk, hiperpigmentasi kulit ada/tidak.
24.Dada/Thoraks : Bentuk, irama pernafasan, suara nafas,
retraksi dinding dada ada/tidak, suara perkusi  dada,
premitus taktil dada, ekspansi paru
25.Jantung: nyeri dada, denyut ictus cordis, bunyi jantung,
irama jantung, pembesaran, frekuensi heart rate
26.Payudara: Bentuk, pembengkakan, warna areola, keadaan
puting mamae/nipel, pengeluaran, hiperpigmentasi kulit
27.Abdomen : tanda piskacek, linea, striae, kebersihan,
peristaltic usus, Leopold
28.Panggul : pengukuran panggul luar, bentuk panggul
29.Genetalia : kebersihan vulva, secret vagina
meningkat/tidak, tanda chadwik,  bekas luka episiotomi,
varises
30.Ekstremitas: Cara berjalan, varises pada kaki, edema,
refleks patela  (hiperektensi/stasis), trisep dan bisep
31.Cuci tangan
32.Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Pasien
2. Dokter umum
3. Dokter spesialis kandungan
4. Bidann
5. Iprrs
6. Rekam medik
PROSEDUR TETAP PEMBERIAN SALEP MATA

PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :


1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Tata cara pemberian salep mata
TUJUAN Keterampilan perawat dan bidan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Salep mata,
2. kasa/kapas steril,
3. bengkok,
4. kasa dan larutan desinfektan untuk membersihkan
mata
pelaksanaan :
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
3. Cuci tangan
4. Berikan salam, panggil nama klien
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga
6. Mendekatkan alat ke dekat pasien
7. Mata dibersihkan
8. Salep dibuka, kelopak mata bawah dibuka dengan ibu jari
tangan kiri
9. Salep dioleskan kedalam kelopak mata bawah dari kantung
konjungtiva
10. Dengan posisi tube membentuk sudut 45 derajat
11. Pasien diminta menutup mata perlahan-lahan agar salep
merata (jika memungkinkan)
12. Rapikan alat dan klien
13. Mengobservasi reaksi pasien
14. Membuat kontrak selanjutnya
15. Mencuci tangan
16. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Pasien
2. Dokter umum
3. Dokter spesialis kandungan
4. Bidann
5. Iprrs
6. Rekam medik
PROSEDUR TETAP INJEKSI SUBCUTANEUS

PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :


1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima
PENGERTIAN Tata cara pemberian injeksi sukutan
TUJUAN Keterampilan perawat dan bidan
PROSEDUR Persiapan alat
1. Vaksin atau obat yang akan disuntikkan,
2. spuit,
3. sarung tangan,
4. kapas alkohol,
5. plester,  
6. bengkok atau tempat sampah medis
pelaksanaan :
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Cuci tangan
3. Siapkan obat sesuai prinsip 7 benar
4. Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga
6. Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya
sebelum kegiatan dimulai
7. Memulai tindakan dengan cara yang baik
8. Berikan privasi pada klien
9. Gunakan sarung tangan
10. Pilih tempat tusukan disesuaikan dengan jenis vaksin yang
akan diberikan
11. Jaga posisi anak agar tidak berubah-ubah
12. Bersihkan area yang akan ditusuk dengan kapas yang telah
diberi air hangat
13. Buka tutup jarum
14. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari
tangan yang non dominan.
15. Cepat masukkan jarum tepat dengan sudut 45 derajat
dengan tangan yang dominant
16. Lepaskan tarikan tangan non-dominan
17. Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit. Jika
tidak ada darah masukkan obat perlahan
18. Jika terdapat darah, tarik kembali jarum dari kulit,
kemudian tekan tempat penusukan selama 2 menit,
siapkan obat yang baru, mulai dari langkah awal dengan
tempat yang berbeda.
19. Cabut jarum dengan sudut yang sama saat suntikan
20. Bersihkan tempat penusukan dengan kapas lain, tekan
dengan lembut
21. Jika perlu berikan plesterBuka sarung tangan
22. Kembalikan posisi anak
23. Buang alat-alat yang sudah tidak diperlukan ke dalam
tempat sampah medis
24. Cuci tangan
25. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Pasien
2. Dokter umum
3. Dokter spesialis kandungan
4. Bidann
5. Iprrs
6. Rekam medik

Anda mungkin juga menyukai