Anda di halaman 1dari 15

A1.

Gambaran Kawasan Perdesaan di Kecamatan Ligung

1. Gambaran Umum Fisik dan Geografis


Secara geografis Kecamatan Ligung terletak di sebelah Utara Kabupaten
Majalengka yaitu antara 108°15’ - 108°21’ Bujur Timur dan antara 6°50’ - 6°45’
Lintang Selatan, dengan batas administrasi wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Selatan : Kecamatan Jatiwangi


 Sebelah Barat : Kecamatan Jatitujuh
 Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu
 Sebelah Timur : Kabupaten Cirebon

Luas wilayah Kecamatan Ligung adalah 60.69 Km2 , Kecamatan Ligung


hanya sekitar 5,04% dari luas wilayah Kabupaten Majalengka ( yaitu kurang dari
1.204,24 Km2) dengan ketinggian tempat antara 25-30 mdpl. Jarak antara
Ibukota Desa ke Ibukota Kecamatan berkisar antara 0,02-9,00 Km. Desa Kedung
Kencana merupakan Desa dengan jarak terjauh dari Ibukota Kecamatan.
Sedangkan jarak dari Ibukota Kecamatan Ligung ke Ibukota Kabupaten
Majalengka berkisar antara 15-30 Km.Kecamatan Ligung merupakan Kecamatan
yang berada di dataran rendah dilalui oleh aliran sungai yang berada di hilir
Sungai Cimanuk. Untuk mengetahui lebih jelas cakupan wilayah Kecamatan
Ligung lihat Gambar 1.

2. Kependudukan
Jumlah Penduduk Kecamatan Ligung pada Tahun 2017 adalah 57.348 Jiwa
terdiri dari 28.804 Jiwa Laki-laki dan 28.544 Jiwa Perempuan. Dari data tersebut,
terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki masih lebih tinggi dibandingkan
penduduk perempuan, dengan perbandingan sex ratio 100,91. Kepadatan
penduduk di Kecamatan Ligung adalah sebesar 916,90 Jiwa/ Km2. Kepadatan
penduduk tertinggi di Kecamatan Ligung adalah di Desa Kertasari yang memiliki
kepadatan penduduk sebesar 2035,1 Jiwa/ Km2. Sedangkan terendah berada di

Desa Kedungsari dengan kepadatan penduduk 765 Jiwa/ Km2.


Tabel 1.
Jumlah Penduduk Kecamatan Ligung Tahun 2017 berdasarkan Jenis
Kelamin
Kecamatan Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
Ligung 28.804 Jiwa 28.544 Jiwa
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

3. Sosial dan Ekonomi


Kegiatan Ekonomi di Kecamatan Ligung dengan kondisi wilayah sebagian
besar pertanian irigasi. Penggunaan lahan dibedakan menjadi lahan sawah dan
lahan kering, pada Tahun 2017 di Kecamatan Ligung tercatat luas sawah seluas
4.095 ha. Pada tahun 2017 luas panen padi sawah di Kecamatan Ligung
sebesar 11.135 ha dengan produksi sekitar 73.948 ton, sedangkan untuk
palawija diantaranya jagung mencapai 1.108 ton dengan luas panen sebesar
142 ha.
Sementara itu, untuk holtikultura tanaman sayuran yang ada di Kecamatan
Ligung diantaranya bawang merah, cabe besar, dan ketimun. Untuk jenis
tanaman buah-buahan yang cukup banyak di Kecamatan Ligung diantaranya
Pisang dan Mangga. Sedangkan untuk peternakan dan perikanan mengalami
kenaikan di Tahun 2017. Jenis yang populasinya cukup banyak mengalami
kenaikan yang signifikan yaitu sapi potong, ikan nila dan domba, masing-masing
mempunyai total produksi sebesar 538 ekor , 33,14 ton dan 58.001 ekor.

4. Perkembangan dan Kekhususan


Perkembangan Kecamatan Ligung dipengaruhi dengan adanya penduduk
yang berimigrasi. Migrasi terjadi karena Kecamatan Ligung dijadikan sebagai
sentral Industri Kabupaten Majalengka sehingga banyak pabrik yang dibangun
di Kecamatan Ligung. Karena adanya pabrik-pabrik ini, masyarakat dari luar
Kecamatan Ligung berbondong-bondong bekerja di pabrik yang ada di
Kecamatan Ligung. Hal ini tentu bagus, karena adanya pabrik yang di bangun
di Kecamatan Ligung, lapangan pekerjaan untuk masyarakat Kecamatan Ligung
juga bertambah dengan adanya parbik-pabrik tersebut. Secara demografi,
pertumbuhan penduduk di kecamatan Ligung dari tahun sebelumnya mengalami
kenaikan sebesar 149 jiwa. Desa dengan perkembangan penduduk terbesar di
Kecamatan Ligung adalah Desa Kertasari.
Desa di Kecamatan Ligung yang memiliki pertumbuhan yang maju adalah
Desa Ligung Lor dan Desa Ligung Kidul. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan
ekonomi tersier. Kedua desa tersebut menjadi Pusat Industri di Kecamatan
Ligung. Banyak sawah di kedua desa tersebut yang terkena pembangunan
pabrik. Selain itu permasalahan rawan bencana alam yaitu bencana banjir
diantaranya di Desa Ligung Kidul dan Desa Ampel. Kedua desa tersebut ada
dibagian hilir sungai Cimanuk, selain itu di sekitar Sungai Cimanuk dijadikan
tempat kegiatan masyarakat yaitu menambang pasir.

G
ambar 2.
Profil Fisik Wilayah
Sumber : Hasil Analisis, 2019.

5. Layout Permukiman dan Perdesaan


Pola pemukiman di Kecamatan Ligung berkumpul di beberapa desa hal ini
dapat disebut juga dengan karakteristik pedesaan berpola berkumpul. Beberapa
desa tersebut diantaranya Desa Gandaweusi, Desa Beusi, Desa Buntu, Besa
Tegalaren, Desa Ligung Kidul, Desa Ligung Lor dan lain-lain.

Gambar 3.
Bentuk Pola Pemukiman desa Wanasalam dan Desa Lainnya
Sumber : Google Earth Pro Citra Satellite, 2018

A2. Karakter Komponen-Komponen Pengembangan Desa


1. Kegiatan Pertanian
Kegiatan Pertanian khususnya padi mayoritas berada pada desa bagian
selatan hal contohnya di Desa Ligung Lor, Desa Wanasalam dan Desa Buntu.
Sementara itu Desa penghasil produksi ternak terbanyak di Kecamatan Ligung
adalah Desa Buntu. Penggunaan lahan dibedakan menjadi lahan sawah dan
lahan kering. Untuk luas panen padi sawah di Kecamatan Ligung sebesar 11.135
ha dengan produksi sekitar 73.948 ton, sedangkan untuk palawija diantaranya
jagung mencapai 1.108 ton dengan luas panen sebesar 142 Ha.
Tabel 2.
Luas Lahan Sawah menurut Klasifikasinya
Jenis Lahan Luas

Irigasi Teknis 4.095

Irigasi Setengah Teknis -

Tadah Hujan -

Lainnya / Irigasi pedesaan -

Irigasi Sederhana -
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

Tabel 3.
Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan dan Palawija Tahun 2017

Jenis Tanaman Pangan Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)


dan Palawija

Padi Sawah 11.135 73.948


Jagung 142 1.108
Ubi Kayu 11 231
Kedelai 19 32
Kacang Hijau 262 274
Kacang Tanah 9 15
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

Produksi Sayur dan Buah di Kecamatan Ligung merupakan salah satu hasil
pertanian selain Padi dan Palawija. Hasil buah yang di produksi diantaranya
mangga dan pisang. Produksi buah-buahan terbesar untuk tahun 2017 adalah
mangga, sementara untuk produksi sayur-sayuran untuk tahun 2017 adalah
bawang merah. Untuk lebih jelasnya lihat pada Tabel 4.
Tabel 4.
Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran Tahun 2017

Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)


Pangan dan Palawija

Bawang Merah 49 695


Cabe Besar 35 250
Kacang Panjang 2 26
Kangkung - -
Timun 14 271
Terung 2 36
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

Tabel 5.
Luas Panen dan Produksi Tanaman Buah-Buahan Tahun 2017

Jenis Tanaman Pangan Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)


dan Palawija

Pisang 8,70 417,9


Belimbing 8,96 -
Jambu Biji 2,95 13,3
Jambu Air 4,74 5,70
Mangga 123,46 1.975,3
Nangka 7,86 8,80
Pepaya 0,88 24,30
Sawo 0,97 7,10
Sirsak 2,60 -
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

Kegiatan ternak di Kecamatan Ligung diantaranya sapi potong, Kuda,


domba, dan lain-lain. Hasil ternak sebagian merupakan milik pribadi. Jumlah
populasi ternak terbesar adalah Domba sebanyak 58.001 ekor, jumlah populasi
hewan ternak yang terkecil adalah sapi perah . Untuk lebih jelasnya lihat pada
Tabel 6.
Tabel 6.
Populasi Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggas Tahun 2017

Hewan Jumlah
Sapi Potong 856
Sapi Perah -
Kuda 6
Kerbau 114
Kambing 613
Domba 58.001
Ayam Buras 56.143
Itik 14233
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

2. Kegiatan Non-Pertanian
Kegiatan Non-Pertanian di Kecamatan Ligung yaitu terdapat industri besar,
industri sedang, industri kecil hingga industri rumah tangga. Contoh produk yang
dihasilkan oleh industri rumah tangga adalah berupa makanan tape,
rangginang,dan opak . Untuk sebaran jumlah industri dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7.
Jumlah Industri Menurut Klasifikasinya Tahun 2017
Desa Industri Industri Industri Industri RT
Besar Sedang Kecil
Cibogor - - 32 11
Kertasari - - 58 3
Beusi - 11 5 4
Tegalaren 1 6 12 12
Buntu - 2 67 7
Beber - - 16 6
Wanasalam - - 6 2
Ligung Lor 1 - 6 9
Ligung Kidul - - 4 13
Majasari - - 9 42
Sukawera - 1 24 53
Bantarwaru - - 27 39
Ampel - - 6 12
Leuweunghapit - - 3 7
Kodasari - - 4 4
Kedungkencan - - 13 21
Desa Industri Industri Industri Industri RT
Besar Sedang Kecil
a
Leuwiliang Baru - - 147 2
Kedungsari - - 8 9
Jumlah 2 20 447 262
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

Selain itu terdapat penyedia jasa seperti bengkel motor, resparasi sepeda,
resparasi jam, pangkas rambut, salon kecantikan, dan lain-lain. Untuk lebih
jelasnya lihat pada Tabel 8.
Tabel 8.
Kegiatan Non-Pertanian (Jasa) Tahun 2017
Jasa (Unit) Jumlah
Resparasi Televisi 23
Resparasi Mesin Cuci/ Kulkas -
Salon Kecantikan 21
Pangkas Rambut 28
Tukang Jahit 87
Stroom Accu 1
Rental Video/VCD 1
Rental Komputer 2
Foto Studio 5
Tambal Ban 51
Cuci Kendaraan 33
Laundry -
Bengkel Las 29
Persewaan Alat Pesta 32
Organ Tunggal 28
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

3. Rural Town ( Pusat Perdesaan )


Pusat Perdesaan di Kecamatan Ligung berada di Desa Bantarwaru,
Desa Ligung Lor dan Desa Ligung Kidul. Ketiga desa tersebut merupakan
pusat perdesaan di Kecamatan Ligung. Karena ketiga desa tersebut
letaknya strategis dan merupakan tempat berkumpulnya ruko-ruko yang
menampung semua bahan-bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.

4. Publik Works (Prasarana)


Akses untuk menuju Kecamatan Ligung dikatakan cukup, hal ini disebabkan
oleh letak Kecamatan Ligung yang dilalui oleh Jalan Lokal yang
menghubungkan antara Ligung-Jatiwangi, dan Ligung-Sumberjaya. Jalan
tersebut merupakan jalan utama yang berada di tengah pusat-pusat desa yang
dilalui jalan tersebut. Pada tahun 2017 Panjang jalan di Kecamatan Ligung
sepanjang 146,62 Km, dan sebanyak 91,2 Km sudah di aspal, 30,72 Km
diantaranya masih Berbatu/kerikil dan 25 Km masih berbentuk tanah.
Sementara untuk listrik dan air ke 19 desa yang ada di Kecamatan Ligung ini
sudah terlayani. Dimana sebanyak 15.259 merupakan jenis penerangan PLN
dengan meteran dan 308 lainnya merupakan jenis penerangan PLN tanpa
meteran.

Gambar 4.
Keadaan Jalan di Kecamatan Ligung
Sumber : Dokumentasi Pribadi

5. Sarana di Kecamatan Ligung


a. Sarana Pendidikan
Di Kecamatan Ligung sarana pendidikan yang tersedia meliputi
sekolah yang kurang dari 5 (lima) tahun dan Diniyah, Sekolah Dasar,
SLTP, dan SMU/SMK. Untuk lebih Jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 9.
Sarana Pendidikan Kecamatan Ligung Tahun 2017
Desa Mi SD SMP SMU/SMK
Cibogor - 1 - -
Desa Mi SD SMP SMU/SMK
Kertasari - 1 - -
Beusi - 3 - -
Tegalaren - 1 - -
Buntu - 1 1 -
Beber - 2 1 1
Wanasalam - 3 - -
Ligung Lor 1 2 - -
Ligung Kidul - 4 - 2
Majasari 1 2 - -
Sukawera - 2 - -
Bantarwaru 1 2 1 -
Ampel - 2 - -
Leuweunghapit - 1 - -
Kodasari 1 1 - -
Kedungkencana - 1 - -
Leuwiliang Baru - 1 - -
Kedungsari - 1 - -
Jumlah 4 33 4 3
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

b. Sarana Kesehatan
Di Kecamatan Ligung dari 19 Desa belum terdapat Rumah Sakit Umum,
tetapi setidaknya sudah memiliki puskesmas/ Pustu/ Poskesdes. Serta terdapat
Klinik dan Polindes. Untuk mengetahui sebarannya dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 10.
Banyaknya Tempat Pelayanan Kesehatan Per Desa Tahun 2017
Desa Rumah Puskesmas Pustu Poskesde Posyandu Pos Balai
Sakit s KB Pengobatan
Cibogor - - 1 - 3 1 -
Kertasari - - - 1 4 1 1
Beusi - - - 1 6 1 -
Tegalaren - - 1 - 5 1 -
Buntu - - - 1 3 1 -
Beber - - - 1 3 1 -
Desa Rumah Puskesmas Pustu Poskesde Posyandu Pos Balai
Sakit s KB Pengobatan
Wanasalam - - 1 1 4 1 -
Ligung Lor - 1 - 1 2 1 -
Ligung Kidul - - - - 3 1 -
Majasari - - - 1 5 1 -
Sukawera - - - 1 4 1 -
Bantarwaru - - - 1 4 1 -
Ampel - - - 1 5 1 -
Leuweunghapit - - - 1 3 1 -
Kodasari - - 1 - 3 1 -
Kedungkencan - - 1 - 2 1 -
a
Leuwiliang Baru - - - 1 2 1 -
Kedungsari - - - 1 1 1 -
Jumlah - 1 5 14 68 19 1
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

c. Sarana Peribadatan
Di Kecamatan Ligung Jumlah sarana peribadatan Masjid sebanyak 40 dan
untuk langgar sebanyak 256. Karena mayoritas masyarakatnya pemeluk agama
islam, maka sarana peribadatan lain seperti gereja, pura dan Vihara tidak ada.
Untuk melihat sebaran sarana peribadatan lihat tabel berikut.
Tabel 11.
Sarana Peribadatan Kecamatan Ligung Tahun 2017
Desa Masjid Langgar
Cibogor 1 10
Kertasari 2 9
Beusi 3 15

Tegalaren 2 17
Buntu 2 8
Beber 1 12
Wanasalam 2 9
Ligung Lor 2 22
Ligung Kidul 3 18
Majasari 5 29

Sukawera 2 12
Desa Masjid Langgar
Bantarwaru 4 18
Ampel 2 15
Leuweunghapit 2 5
Kodasari 2 20
Kedungkencana 1 18
Leuwiliang Baru 1 6
Kedungsari 1 6

Jumlah 40 258
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

d. Sarana Olahraga
Sarana Olahraga di Kecamatan Ligung sebanyak 25 Lapangan Bulu Tangkis,
untuk mengetahui sebarannya lihat tabel berikut.
Tabel 12.
Sarana Olahraga Kecamatan Ligung Tahun 2017
Desa Sepak Bulu Bola Kolam
Bola Tangkis Volly Renang
Cibogor - 2 - -
Kertasari - 2 - 1
Beusi - 1 - -
Tegalaren - 1 - -
Buntu - 1 - -
Beber - 2 - -
Wanasalam - 1 - -
Ligung Lor - - - -
Ligung Kidul - 1 - -
Majasari - 1 - -
Sukawera - 2 - -
Bantarwaru - 1 - -
Ampel - 1 - -
Leuweunghapit - 1 - -
Kodasari - 2 - -
Kedungkencana - 3 - -
Leuwiliang Baru - 1 - -
Desa Sepak Bulu Bola Kolam
Bola Tangkis Volly Renang
Kedungsari - 1 - -
Jumlah - 25 - 1
Sumber : Kecamatan Ligung dalam Angka 2018

6. Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan


Salah satu partisipasi masyarakat Kecamatan Ligung terhadap
pembangunan yaitu dengan cara meluangkan waktu untuk gotong royong
bersama dan juga menyisihkan pendapatannya untuk pemeliharaan fasilitas
yang ada. Tetapi dalam hal pemeliharaan lingkungan rasanya masih kurang
mengingat banyak masyarakatnya masih membuang sampah sembarangan ke
bantaran sungai Cimanuk. Hal ini tentunya perlu diperhatikan agar masyarakat
lebih sadar terhadap dampak yang nanti akan timbul.
B1. KESIMPULAN

1. Arah Pengembangan Kawasan Pedesaan Kasus diurutkan Berdasarkan


Tingkat Urgensinya Kedepan :

1. Peningkatan Produksi
Dengan melakukan upaya untuk meningkatkan serta mengembangkan
produksi, maka kedepannya produksi dari setiap komponen pengembangan
akan semakin berkembang dan semakin tinggi.

2. Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat


Dengan meingkatnya produksi, maka akan meningkatkan pula pendapatan.

3. Pengurangan Kesenjangan
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka akan membawa
masyarakat itu jauh dari kesenjangan.

4. Menjaga Keberlanjutan
Menjaga keberlanjutan dengan upaya mengembangkan, meningkatkan, dan
menjaga lingkungan itu sendiri maka akan melangsungkan keberlanjutan setiap
komponen pengembangan.

2. Komponen Pengembangan yang dijalankan berdasarkan Prioritas :

1. Prasarana wilayah
Prasarana wilayah merupakan komponen utama dalam pengembangan
suatu wilayah. Jika Akses jalan sudah baik maka tidak akan menghambat
aktivitas masyarakat, dengan berjalan lancarnya aktivitas masyarakat ini juga
akan memudahkan jalur bisnis masyarakat di Kecamatan Ligung.

2. Fasilitas/ Sarana Pelayanan


Dengan lengkapnya prasarana wilayah, maka fasilitas sarana pun harus
lengkap. Jika sarananya lengkap maka akan menunjang kegiatan masyarakat
terutama bagi masyarakat yang melakukan aktivitas pekerjaannya maupun
kegiatan sehari-hari.

3. Kegiatan Ekonomi Pertanian


Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama di Kecamatan Ligung. Sektor
ini diharapkan mampu dapat berkembang dan dapat meningkatkan kualitas hasil
pertanian agar dapat bersaing dengan hasil pertanian lainnya. Sehingga dengan
begitu bukan lagi mampu mencukupi kebutuhan dalam wilayah, tapi juga
diharapkan mampu mengeskpor keluar wilayah.

4. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi Masyarakat diperlukan dalam pengembangan suatu wilayah
tersebut khususnya Kecamatan Ligung. apabila terjadinya partisipasi dari
masyarakat diharapkan mampu menjaga, mengembangkan, dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat itu sendiri. Selain itu, rencana pengembangan akan
berhasil jika melibatkan masyarakat karena dengan adanya peran masyarakat
maka rencana pun menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

5. Sistem Pusat Wilayah


Sistem pusat wilayah merupakan bagian dari kelima komponen diatas yang
mana merupakan fungsi utama dari kegiatan pada suatu wilayah khususnya
wilayah Kecamatan Ligung.
DAFTAR PUSTAKA

. Badan Pusat Statistika Kabupaten Majalengka. Kecamatan Ligung Dalam


Angka 2017 . Diakses melalui ( https://bps.go.id/index.php) pada 13
Januari 2019. Pukul 17.37 WIB.

Badan Pusat Statistika Kabupaten Majalengka. Kecamatan Ligung Dalam


Angka 2018 . Diakses melalui ( https://bps.go.id/index.php) pada 13
Januari 2019. Pukul 17.37 WIB.

Anda mungkin juga menyukai