Anda di halaman 1dari 8

PENYALAHGUNAAN TROTOAR DI JL.

201
OTTOISKANDAR DINATA 7

STUDI KASUS PENYALAHGUNAAN TROTOAR

DI JALAN OTTOISKANDAR DINATA

Adam Pramudya Jourdan, Alma Ukhtiani Nurhasan, Fajar Maulana Koto, Muhammad Rizal,
Shalih Abrar Fayruzi

Fakultas Teknik. Program studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota.

Universitas Islam Bandung – Bandung

Jl. Tamansari No. 20, 40116 Bandung : +62224203368 ; humas@unisba.ac.id

ABSTRAK
Praktek alih fungsi trotoar yang terjadi di Jalan Ottoiskandar Dinata ini
dilakukan oleh para pedagang yang tidak memiliki lapak untuk berjualan dan modal
yang dimiliki juga tidak terlalu banyak. Sehingga pedagang memilih menggunakan
trotoar sebagai lapak mereka untuk berjualan. Ada di beberapa titik trotoar yang
masih menyediakan sedikit ruang untuk pejalan kaki, namun ada juga yang
menggunakan seluruh bagan trotoar sehingga pejalan kaki yang melintas harus
turun ke bahu jalan saat melintasi jalan tersebut. Akibat adanya alih fungsi trotoar
yang dilakukan oleh pedagang kaki lima ini juga menimbulkan beberapa kerugian
diantaranya kemacetan,kerusakan lingkungan hingga ketidaknyamanan pengguna
trotoar karena terampasnya hak pemakai trotoar.

Kata kunci: Alih fungsi, pedagang kaki lima, dan trotoar.

ABSTRACT

Practice of switch functions that occur in Ottoiskandar Dinata street is done by


the traders who do not have a stall to sell and the capital is also not too much. So
that traders choose to use the sidewalk as their stalls to sell. There are at some
pavement points that still provide little space for pedestrians, but some also use the
entire sidewalk chart so that passing pedestrians must descend to the shoulders of
the road as they cross the path. As a result of the transfer of sidewalks performed by
street vendors also caused some losses such as congestion, environmental damage

1
PENYALAHGUNAAN TROTOAR DI JL. 201
OTTOISKANDAR DINATA 7

to the discomfort of pavement users due to deprivation of the right of the sidewalk
users.
Keywoard : switch function, traders, trotoar.

PENDAHULUANPermasalahan Kota Bandung merupakan pusat


umum yang sering terjadi pada jalur pertumbuhan daerah yang salah
satunya dapat dilihat dari tingginya
pejalan kaki adalah kurangnya densitas penduduk dan tingkat
kesadaran dari pejalan kaki sebagai migrasi, sosial dan budaya
masyarakat, kota Bandung merupakan
pengguna utamanya, banyak ditemui salah satu destinasi wisata bagi
di beberapa kota besar di mana dalam pengunjung, untuk menunjang
perkembangan pariwisatanya
pemeliharaan dan penggunaan
trotoarnya kurang mempertimbangkan
pejalan kaki.
,kota Bandung memiliki berbagai ruas jalan dan berebut tempat dengan
infrastruktur serta sarana dan pengendara kendaraan yang lain,
prasarana khususnya trotoar. yang tentunya situasi ini
Trotoar merupakan sarana bagi
membahayakan bagi pejalan kaki atau
pejalan kaki untuk dapat bergerak dan
pengendara kendaraan bermotor.
berpindah dari satu tempat ke tempat Perubahan fungsi trotoar jelas
lainnya dengan aman, dan nyaman, membuat ketidaknyamanan bagi
tanpa rasa takut baik terhadap sesama pejalan kaki. Mereka tidak bisa lagi
pengguna jalur tersebut mau pun tenang berjalan sambil menikmati
terhadap kendaraan. Seiring dengan keramaian kota, mereka harus berhati-
perkembangan Bandung, justru hati dan tetap waspada, jangan
mengalami kemunduran karena saat sampai terserempet oleh kendaraan
ini banyak ditemui trotoar tidak lagi yang berlalu-lalang.
Alasan untuk melakukan penelitian
digunakan sebagai sarana berjalan
lebih lanjut tentang penyalahgunaan
kaki melainkan tempat parkir,
trotoar, karena kota Bandung dulu
alternatif “ jalan “ motor bila lalu lintas
terkenal sebagai kota yang aman,
sedang padat, bahkan dijadikan lahan
tertib dan teratur
berjualan oleh pedagang kaki lima
tanpa memedulikan aturan yang ada, ANALISIS MASALAH
sehingga pejalan kaki harus turun ke
2
PENYALAHGUNAAN TROTOAR DI JL. 201
OTTOISKANDAR DINATA 7

Dalam membuat karya tulis ilmiah pengguna kendaraan bermotor


ini penulis mengidentifikasi keadaan di terhadap peringatan yang
Jalan Ottoiskandar Dinata Bandung. diberikan pemerintah, dengan
Dari pemaparan pendahuluan di
kurangnya kepedulian
atas dapat disimpulkan bahwa :
terhadap pejalan kaki.
1. Masih banyak pengguna
kendaraan bermotor yang
BATASAN WILAYAH
menggunakan trotoar sebagai
Penelitian ini tentang
tempat parkir dan juga sebagai
penyelewengan jalur trotoar di
alternatif jalan ketika lalu lintas
daerah Jl. Ottoiskandar Dinata
sedang padat dan juga trotoar
Bandung, di mana trotoar sering
dijadikan sebagai lahan
dijadikan sebagai lahan parkir dan
berjualan oleh pedagang kaki
jalan alternatif oleh pengguna
lima.
2. Tidak taatnya masyarakat, kendaraan bermotor ketika lalu

khususnya masyarakat lintas sedang padat, penelitian ini


dilakukan pada tahun 2017.

Gambar 1. Peta Jalan Ottoiskandar Dinata

TUJUAN PENELITIAN

3
PENYALAHGUNAAN TROTOAR DI JL. 201
OTTOISKANDAR DINATA 7

Tujuan dari penelitian tentang bermotor bahwa tindakan pelanggaran


penyalahgunaan trotoar dilakukan di trotoar dapat mengakibatkan
untuk mengingatkan kembali terancamnya kenyamanan, keamanan
masyarakat pengendara kendaraan pejalan kaki.

4
HASIL DAN PEMBAHASAN

PotensiKota Bandung Selain itu letak Pasar Baru


merupakan kota kreatif dimana pun sangatlah starategis bila kita
aktifivas ekonomi dan sosial lihat letaknya dekat dengan
menyatu, salah denyut Stasiun Bandung serta Alun-alun
perokonomian kota Bandung Bandung yang membuatnya
berada di Jl.Otto Iskandardinata sangat sering dikunjungi.
di sana terdapat banyak toko-
Jl.Otto Iskandardinata pula
toko serta Pasar Baru yang
masih terdapat gedung-gedung
merupakan destinasi utama para
tua peninggalan Belanda yang
pelancong bila berkunjung ke
menjadikannya sebagai objek
kota Bandung.
untuk mengabadikan momen
1.1 serta menambah kesan klasik di
sepanjang jalan tersebut. Selain
itu Jl.Otto Iskandardinata pula
mempunya potensi wisata kuliner
yang sangat bervariatif contohnya
seperti es goyobod,mie kocok
serta beberapa kuliner khas dari
tanah pasundan.

1.2 Gambar 2. Bangunan di


sekitar Jl. Ottoiskandar Dinata

2.2 Masalah tersebut terjadi dikarenakan


banyak nya kantong parkir liar
Dibalik potensi yang berlimpah
yang berakibat pada
diatas ternyata kota Bandung
menyimpitnya lebar jalan.
masih menyimpan segudang
masalah yang belum teratasi oleh
Pemerintah seperti kemacetan
yang merajalela di kawasan
Jl.Otto Iskandardinata,kemacetan
kepada terampasnya hak pejalan
kaki serta mengurangi nilai
kebersihan di lingkungan
sekitarnya.Masalah penerangan
jalan pun masih sangatlah minim
padahal letak Jl.Otto
Iskandardinata sangatlah dekat
dengan Gedung Pakuan dan
1.3 Gambar 3. Parkir liar di
sekitar Jl. Ottoiskandar Dinata Gedung Pendopo yang
merupakan rumah dinas dari
Gubernur Jawa Barat serta
.Selain itu perilaku pengendara
Walikota Bandung.
nya pun masih belum tertib
contohnya perilaku sopir Permasalahan yang tidak
angkotan kota yang sering kalah pentingnnya yaitu tentang
berhenti sembarangan di badan drainase yang sangat buruk,pada
jalan yang mengakibatkan ruas terdapat drainase yang banyak
lalu lintas menjadi terganggu. ditutupi oleh sampah yang
dibuang sembarang oleh PKL
dan masyarakat yang melintas.

1.4 Gambar 4. Pengemudi Becak


yang berhenti di badan jalan.

Penyalah gunaan trotoar 1.5 Gambar 5. Keadaan


Drainase di sekitar Jl.
sebagai lahan untuk para PKL Ottoiskandar Dinata
membuka lapaknya bedampak
AKSIOLOGI

Menanggapi permasalahan-permasalahan dan potensi yang ada pada


wilayah yang menjadi objek studi, penulis memiliki beberapa usulan atau ide
penanganan dalam studi ini yaitu:
 Pengaturan parkir pada badan jalan (on-street parking) dengan
pelarangan parkir di Jalan Otto Iskandardinata serta penataan parkir di Jalan
Pasar Utara dan Jalan Pasar Barat
 Pengaturan lokasi pemberhentian angkutan kota dengan membuat
teluk jalan di Jalan Otto Iskandardinata
 Membuat pagar pembatas antara jalan dan trotoar untuk mencegah
pejalan kaki berjalan di badan jalan dan membatasi ruang berjualan PKL.
 Pengaturan jalan masuk kendaraan bermotor ke Pasar Baru
 Penertiban becak dengan cara melarang becak beroperasi di Jalan
Otto Iskandardinata.
 Membuat Foodcourt agar PKL tidak menggunakan trotoar sebagai
tempat berjualan.

volume lalu-lintas di ruas jalan


yang berada di wilayah pengaruh
kawasan ini.
KESIMPULAN  Kinerja jaringan jalan di Jalan
Dari pembahasan pada bab-bab Otto Iskandardinata telah
sebelumnya, dapat disimpulkan mengalami penurunan yang cukup
beberapa hal, yaitu : nyata. Hal ini terbukti dari

 Pembangunan kembali pusat


rendahnya kinerja jalan, yang

perbelanjaan Pasar Baru, dengan dilihat dari penurunan kecepatan

intensitas penggunaan lahan dan dan pertambahan waktu tempuh

produktivitas kegiatan yang perjalanan, konflik antar moda,

meningkat, menimbulkan gangguan samping yang tinggi

bangkitan pergerakan penduduk serta munculnya berbagai

yang berakibat pada pertambahan persoalan lalu lintas seperti


kemacetan.
 Pembangunan Pasar Baru menaikkan/menurunkan
menimbulkan dampak yang penumpang di sembarang
berbeda pada ruas-ruas jalan tempat, bahkan tidak jarang
yang ada di sekitar lokasi sopir angkutan kota ini
pembangunannya. Ruas jalan menghentikan kendaraan
yang terpengaruh akibatnya dengan maksud mencari
adanya bangkitan pergerakan penumpang.
c. Penggunaan trotoar
Pasar Baru adalah Jalan Otto
bahkan sebagian badan
Iskandardinata, Jalan Pasar Utara,
jalan sebagai tempat usaha
dan Jalan Pasar Barat.
 Penyebab munculnya Pedagang Kaki Lima (PKL).
d. Penggunaan badan
masalah transportasi di wilayah
jalan (yang semestinya
studi adalah:
a. Berkurangnya lebar diperuntukkan bagi
efektifjalan akibat kegiatan kendaraan) oleh pejalan
parkir liar pada badan jalan. kaki akibat trotoar yang ada
b. Perilaku sopir
digunakan Pedagang Kaki
angkutan kota yang
Lima(PKL).
REFERENSI
 Hananto, Danny Yuniar. 2011. jbptunikompp-gdl-teguhshahp-32035-
Penataan Penanggulangan Trotoar 10-unikom_t-i.pdf Pada 21 Desember
Terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki. 2017
Diakses dari http://www.e-  Renli. 2016. Al-Qur’an Tentang Tata
journal.uajy.ac.id>article>pdf0TS1050 Ruang. Diakses dari
8.Pdf Pada 21 Desember 2017 http://renlitbang.banjarmasinkota.go.id
 Teguh. 2011. Penyalahgunaan /2016/06/al-qur-tentang-tata-ruang-
Fungsi Trotoar. Diakses dari dan.html .Pada Januari 2018
http://www.elib.unikom.ac.id/download.

Anda mungkin juga menyukai